Anda di halaman 1dari 4

PORTOFOLIO PRAKTEK PMSF

Kelompok : G Materi : Pengawasan Mutu Bahan Baku

Anggota Kelp: Tanggal Praktikum Nama Supervisor


Jessica Natalia S 22164824A Kamis, 04 Maret 2021 Apt. Reslely Harjanti, S.Farm.,
Khoirun Nisaa 24185558A M.Sc.
As'ad Nasrulloh Achyar
24185560A
Efrim Marlinandy 24185573A
Willis Adib F 24185574A
Luvia Aisyahara 24185581A
Michelle Sanyank W
24185583A
Ramadhan Dicky Saputera
24185584A
A. Informasi Bahan Baku Pemeriksaan
Tulisakan Informasi Sifat Fisiko Kimia Zat Aktif yang dianalisis
Nama Kimia : 4-Hidroksiasetinilida
Sinonim : Paracetamolum, Asetaminofen, n-acetyl-p-aminophenol
Rumus Kimia : C8H9NO2
Berat Molekul : 151,16
Pemerian : Serbuk hablur, putih; tidak berbau; rasa sedikit pahit (Farmakope Indonesia ED IV,
1995)
Kelarutan : larut dalam air dingin (1:70), dalam air mendidih (1:20), dalam etanol (1:70), aseton
(1:13), dalam gliserol (1:40), dan dalam propilen glikol (1:9), selain itu parasetamol juga larut
dalam methanol, dimetil formamide, etilen klorida, etil asetat, dan larutan NaOH 1N, namun
sangat sedikit larut dalam eter dan kloroform (Lund, 1994). Paracetamol memiliki titik lebur
168-1720C dengan nilai pKa sebesar 9,5 pada 250C. pada larutan jenuh, paracetamol
mempunyai pH anatara 5,3-6,5. Pada pH 2-9, terhidrolisis minimum pada pH 5-7. Waktu paruh
parasetamol pada pH 2,5-6,9 berturut-turut adalah 0,73: 19,8: 21,8: dan 2,28 tahun. Sebaiknya
parasetamol disimpan dalam wadah tertutup rapat dan terlindung dari cahaya. Dalam keadaan
kering parasetamol murni akan stabil pada temperature 450C dan relative stabil terhadap
oksidasi (Lund, 1994).
Parasetamol memiliki sebuah cincin benzene, tersubstitusi oleh gugus hidroksil dan atom
nitrogen dari gugus amida pada posisi para. Senyawa ini dapat disintesi dari senyawa asal fenol
yang di nitrasikan menggunakan asam sulfat dan natrium nitrat. Parasetamol dapat pula
terbentuk apabila senyawa 4-aminofenol direaksikan dengan senyawa asetat anhidrat (Lund,
1994).
Tablet parasetamol dibuat dengan metode granulasi basah dengan penambahan amilum gembili
sebagai bahan penghancur, dalam berbagai variasi yaitu : FI 5 %, FII : 10 %, FIII : 15 %b/v.
Tablet diuji sifat fisiknya yaitu keseragaman bobot, kekerasan, kerapuhan,dan waktu
hancurtablet. Tablet diuji sifatkimia meliputi kandungan zat aktif dan uji disolusi . Data sifat
fisik diuji secara deskriptif dan uji disolusi di analisis secara deskriptif. Hasil yang diperoleh
menunjukkan bahwa untuk uji sifat fisik granul meliputi waktu alir, sudut diam dan indeks
pengetapan memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan dan uji sifat fisik tablet meliputi
keseragaman bobot, kekerasan, kerapuhan, waktu hancur memenuhi persyaratan yang telah
ditetapkan. Tetapitidak pada sifat kimianya,penetapan kadar zat aktif dalam tablet parasetamol
memenuhi persyaratanyang telah ditetapkan pada Farmakope Indonesia edisi III antara 90-110%
yaitu FI 106,60±9,33 ; FII 104,87±13,04; FIII 103,76±9,90, dan disolusi tablet pada menit ke-45
kurang dari 80% yaitu FI 38,07±17,55; FII 33,70±15,15; FIII 31,42±12,53.

B. Rancangan Cara Kerja Pemeriksaan


1. Pertama, timbanglah Paracetamol 3 mg lalu ditambahkan KBr sampai bobot 300mg
2. Kedua, digerus menggunakan mortar sampai halus dan homogen, mortar terbuat dari batu
giok.
3. Lalu, dibuat pellet menggunakan alat pencetak pellet/alat press dengan pompa hidrolik dan
mengatur tekanan kurang dari 3 ton.
4. Kemudian, diletakkan pellet yang sudah jadi pada tempat sampel dilintasan sinar alat
spektrofotometri InfraRed.
5. Terakhir, menganalisa hasil spectra dan melakukan pembahasan terhadap puncak-puncak
yang terbentuk.

C. Informasi Gugus Fungsi pada Bahan Baku


Gambarkan Struktur dan Tuliskan Struktur pada Bahan Baku
Sample B
.

Gugus pada sample :


N-H : Amonia
O-H : Alkohol
C=O : Keton
C-C : Alkana
C-H : Alkil
C=C : Alkena
C-O : Eter
C6H6 : Aromatik

Struktur Paracetamol

Dari analisa gugus pada sample B terdapat gugus-gugus paracetamol. Maka sample B positif
mengandung paracetamol.

D. Pmeriksaam Sampel
Kode Sampel B
Pemerian
Paracetamol memiliki rumus kimia C8H9NO2.Terdapat beberapa gugus penting
pada obat paracetamol. Gugus OH pada paracetamol menjadikan kelarutan di air
menjadi lebih tinggi sehingga ketika obat ditelan,harapanya obat ini akan segera
larut dalam air sehingga mempercepat proses metabolisme. Sedangkan untuk
gugus C=O berperan aktif sebagai penghilang rasa nyeri, gugus ini lah yang
merupakan inti dari obat paracetamol.

Kesimpulan :
Setelah dianalisa, sampel B ternyata memiliki berbagai gugus yang sama dimiliki oleh bahan
baku paracetamol. Maka dari itu sampel B bisa diterima(Release)

Tanggal Pengerjaan Selasa, 09 Maret 2021


Supervisor Apt. Reslely Harjanti, S.Farm.,
M.Sc.

Anda mungkin juga menyukai