Anda di halaman 1dari 21

PENGANTAR

EKONOMI PEMBANGUNAN
PERTUMBUHAN, KEMISKINAN DAN
PEMERATAAN PEMBANGUNAN
Pertumbuhan
 Para ekonom berpendapat bahwa
pertumbuhan pendapatan nasional riil
biasa digunakan sebagai ukuran kinerja
(peformance) perekonomian suatu
negara.
 Pertumbuhan ekonomi yang sehat dan
kuat, disertai dengan perbaikan dlam
ukuran pembangunan manusia, seperti
rendahnya tingkat buta huruf dan angka
harapan hidup yang lebih tinggi.
 Negara yang pertumbuhannya tinggi
memiliki tingkat emisi karbon dioksida yang
meningkat lebih tinggi, dimana kondisi
lingkungan akan semakin memburuk dan
menipisnya sumber daya alam.
 Adapun faktor-faktor eksternal yang
berpengaruh terhadap pembangunan yaitu:
Krisis finansial (meningkatnya kemiskinan
dalam jangka pendek), bencana alam
(hilangnya modal manusia dan modal fisik
secara alam), konflik (hancurnya modal
manusia dan sosial) dan bencana akibat
ulah manusia.
Kemiskinan
 Kemiskinan merupakan masalah yang dihadapi di semua
negara di dunia ini. Kemiskinan terbagi menjadi 2, yaitu
kemiskinan absolut dan kemiskinan relatif.
 Kemiskinan absolut adalah suatu kondisi dimana tingkat
pendapatan seseorang tidak mampu memenuhi
kebutuhan pokok/dasar minimum yang memungkinkan
seseorang untuk dapat hidup secara layak.
 Kebutuhan dasar meliputi 2 unsur (ILO) ; yaitu, pertama
tuntutan minimum: sandang, pangan, papan dan peralata
dan perlengkapan rumah tangga, dan yg kedua
pelayanan sosial : air minum yang bersih, penddidikan
dan kultural.
 Kemiskinan relatif adalah suatu kondisi dimana
pendapatan seseorang sudah dapat memenuhi kebutuhan
dasar, akan tetapi masih jauh lebih rendah jika
dibandingkan dengan keadaan masyarakat disekitarnya.
 Indikator kemiskinan antara lain :
konsumsi beras perkapita per tahun (melarat:
(186 kg untuk pedesaan dan 276 kg untuk di
perkotaan) dan sangat miskin (jika 240 kg
pedesaan dan 360 kg di perkotaan) serta
miskin (jika 320 kg di pedesaan dan 480 kg
untuk di perkotaan),

tingkat pendapatan, (Menurut BPS : garis


kemiskinan th Maret 2020, pendapatan
perkapita minimal sebesar
Rp471.882/kapita/bln untuk perkotaan dan
Rp433.281 untuk wilayah pedesaan.

indikator kesejahteraan rakyat menurut UN


(1961), yaitu: kesehatan, Konsumsi makanan
dan gizi, pendidikan, kesempatan kerja,
perumahan, jaminan sosial, sandang, rekreasi
dan kebebasan.
 Penyebab Kemiskinan antara lain: terlalu
menggantungkan diri pada pertanian yang
subsisten, metode produksi yang tradisional, dan
dibarengi dengan sikap gratis terhadap lingkungan.
Menurut sharp dkk (1996): penyebab
kemiskinan dipandang dari sisi ekonomi

Adanya perbedaan pola kepemilikan sumber


daya yang menimbulkan distribusi
pendapatan yang timpang

Adanya perbedaan sumber daya manusia


(sumber daya menusia yang rendah
menyebabkan produktivitasnya juga rendah
yang tentunya kan berdampak pula pada
rendahnya pendapatan/upah),

Perbedaan akses dalam modal


Solusi Kemiskinan
Pengalaman di negara asia yang menunjukkan adanya berbagai
mobilisasi perekonomian pedesaan untuk memerangi kemiskinan,
antara lain:
• Mendasarkan pada mobilisasi Tenaga kerja yang masih
belum didayagunakan dalam rumah tangga agar terjadi
pembentukan modal dipedesaan.

• Menitikberatkan kepada transfer sumber daya dari


pertanian ke industri melalui mekanisme pasar (Lewis
dkk). Ide bahwa suplpy TK yang tidak terbatas akan
dapat meningkatakan tabungan dan formasi modal
lewat proses pasar.

• Menyoroti potensi pesatnya pertumbuhan dalam sektor


pertanian yang dibuka dengan kemajuan teknologi dan
kemungkinan sektor pertanian menjadi sektor
memimpin (unggulan).
Distribusi Pendapatan
• Ukuran distribusi pendapatan perseorangan (pesonal
distribution) merupakan ukuran yang paling umum
digunakan para ekonom. Ukuran ini menunjukkan
hubungan antara individu-individu dengan pendapatan
total yang mereka terima.

Kurva Lorenz

• Kurva lorenz merupakan cara untuk menganalisa


distribusi pendapatan perseorangan dalam bentuk kurva.
Pada kurva lorenz terdapat 2 sumbu yaitu sumbu
horizontal (yang menunjukkan penduduk penerima
pendapatan dalam angka persentase komulatif) dan
sumbu vertikal (yang menunjukkan pangsa pendapatan
yang diterima oleh masing-masing penduduk
(persentase).
Konsep : Semakin jauh kurva lorenz itu dari garis diagonal
berarti distribusi pendapatan semakin tidak merata.
Koefisien Gini

•Koefisien gini : merupakan ukuran ketidakmerataan distribusi


pendapatan yang dihitung dengan membandingkan luas kurva
lorenz (daerah yang diasir) dengan luas segitiga.
2011 2012 2013 2014

12,4

11,7
11,5
11

9,7
9,5
9,1

8,4
7,9
7,7
7,5

6,1 6,2
5,9

4,3
3,8

1,3 1,2
1,1

0,41 0,41 0,41

Pertumbuhan Penduduk Tingkat Kemiskinan Mutlak Koefisien Gini Inflasi Pengangguran PDB
Pertumbuhan dan Pemerataan
 Konsepnya adalah jika pertumbuhan disumbang
oleh golongan kaya, maka mereka lah yang paling
banyak mendapat manfaat dari pertumbuhan
tersebut dan disisi lain kemiskinan dan pendapatan
semakin memburuk sedangkan apabila
pertumbuhan disumbang oleh banyak orang, maka
buah pertumbuhan ekonomi akan dirasakan secara
lebih merata oleh semua golongan.
 Kenyataannya: banyak negara yang sedang
berkembang mengalami laju pertumbuhan yang
relatif tinggi tetapi tidak membawa manfaat yang
berarti bagi penduduk miskinnya.
 Simon Kuznet menyatakan adanya kurva U
terbalik (inverted U curve) yang berarti bahwa
pada saat pembangunan dimulai, distribusi
pendapatan semakin tidak merata, namun setelah
mencapai tingkat pembangunan tertentu, distribusi
pendapatan makin merata
Strategi Menghindari Hipotesis U Terbalik
Tujuannya adalah agar pertumbuhan ekonomi dan pemerataan
pendapatan dapat berjalan pada saat yang bersamaan.
Menurut ismail (pada studi Cheng-Chung Lai) memperlihatkan
bahwa strategi taiwan pada awal pembangunannya yaitu

adanya transfer surplus (modal dan tenaga kerja) dari


sektor pertanian ke sektor industri yang berjalan dengan
baik

industrialisasinya besifat pada karya dan berorientasi


ekspor

lokasi industri yang tidak mendorong urbanisasi karena


berlokasi tidak jauh dari pedesaan

adanya land reform (yang menghilangkan elit kekeuasaan di


daerah pedesaan dab mengurangi konsentrasi kekayaan serta
mendorong tuan tanah untuk menananam modalnya di sektor
industri yang berkembang
THE END…
THANK YOU…

Anda mungkin juga menyukai