Anda di halaman 1dari 15

Mata Kuliah : Penyehatan Air-A

Dosen : Rafidah,SST.,M.Kes

LAPORAN INSPKESI SARANA AIR BERSIH

Disusun oleh :

KELOMPOK 9

ANDI RAFIKA REZKY AULIA

PO714221202005

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLTEKKES KEMENKES MAKASSAR

SANITASI LINGKUNGAN

PRODI D-IV/IIA

2020/2021

i
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur atas kehadirat Allah SWT. Atas rahmat Dan
Hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan laporan ini dengan judul Laporan
Inspeksi Sarana Air Bersih.
Laporan Inspeksi Sarana Air Bersih disusun guna memenuhi tugas pada
mata kuliah Penyehatan Air-A. Selain itu, saya juga berharap agar laporan ini dapat
menambah wawasan bagi pembaca tentang Inspeksi Sarana Air Bersih.
Ucapan terima kasih sebesar-besarnya kepada Bapak/Ibu selaku dosen mata
kuliah Penyehatan Air-A dan kepada semua pihak yang telah membantu proses
penyusunan laporan tersebut. Saya berharap semoga tugas yang telah diberikan ini
dapat menambah pengetahuan dan wawasan terkait bidang yang ditekuni. Saya
menyadari laporan ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, saya
memerlukan kritik dan saran yang sifatnya membangun guna kesempurnaan laporan
ini.
Akhir kata saya berharap semoga Laporan Inspeksi Sarana Air Bersih ini
dapat bermanfaat bagi para pembaca sekalian.
Makassar, 30 April 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

halaman

HALAMAN JUDUL................................................................................................i

KATA PENGANTAR..............................................................................................ii

DAFTAR ISI.............................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang...............................................................................................1
B. Tujuan............................................................................................................2
C. Manfaat..........................................................................................................2

BAB II HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil...............................................................................................................3
B. Pembahasan....................................................................................................5

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan....................................................................................................7
B. Saran..............................................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

DOKUMENTASI

FORMULIR FORM INSPEKS

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Air merupakan kebutuhan utama bagi proses kehidupan di bumi,
sehingga tidak ada kehidupan di bumi tidak ada. Namun demikian, air
dapat menjadi sumber penyakit bila tidak tersediadalam kondisi yang
benar, baik kualitas maupun kuantitasnya. Air yang dibutuhkan adalah
air bersih dan hygiene serta memenuhi syarat Kesehatan yaitu air yang
jernih, tidak berwarna, tawardan tidak berbau. Konsekuensi dari
penggunaan air yang tidak bersih dan hygiene akan menganggu
kesehtan bagi yang mengonsumsinya. Air yang berkualitas meliputi
kualitas secara fisik,kimia, dan bebas dari mikroorganisme (Soemirat,
2001).
Air minum bersal dari beberapa sumber, di Indonesia masyarakat
biasanya menggunakan sumur gali sebagai sumber air minum dan
sumber air bersih. Menurut PERMENKES Nomor 736 tahun 2010
tentang tata laksana pengawasan kualitas air minum berasal dari sumur
dangkal, sumur popa tangan, baik penampungan air hujan, terminal
air, mobil tangka, atau bangunan dan perlindungan mata air, untuk itu
perlu dilakukan pengwasan untuk mengurangi resiko pencemaran
sebuah sumber air bersih. Penggunaan air bersih yang merata pada
seluruh penduduk di Indonesia merupkan bagian integral dari program
penyehatan air.
Menurut Depkes RI (2008) program penyehatan air meliputi
perencanaan kebutuhan air bersih, cakupan program penyehatan air
merupakan salah satu program prioritas dalam agenda Millenium
Development Goals (MDGs) dengan sasarannya adalah penurunan
sebesar separuh proporsi penduduk yang tidak memiliki akses

1
terhadap sumber air minum yang aman dan berkelanjutan serta
fasilitas sanitasi dasar pada tahun 2015, dan diperkirakan 1,1 milyar
penduduk didunia yang tinggal di desa maupun di kota hidup tanpa air
bersih (WHO, 2008).
Masalah air bersih merupakan hal yang sangat penting bagi
kehidupan manusia dimana setiap hari kita membutuhkan air bersih
untuk minum, memasak, mandi, mencuci dan sebagiannya. Agar air
yang digunakan untuk keperluan kegiatan manusia tidak berdampak
negative bagi manusia maka perlu dilakukan upaya pengawasan
terhadap sarana air bersih yang digunakan masyarakat. Salah satu
upaya untuk mengetahui kualitas sarana penyediaan air bersih
diantaranya dengan melakukan pengawasan atau inspeksi terhadap
kualitas sumber air.

B. Tujuan
Untuk mendapatkan informasi dan gambaran keadaan yang
berpotensi dapat menimbulkan pencemaran terhadap sarana air bersih.
1. Untuk melakukan survei padasumber air bersih.
2. Untuk mengetahui kualitas fisik air bersih.
3. Untuk mengetahui tingkat resiko pencemaran sebuah sumber air.

C. Manfaat
1. Mahasiswa dapat melakukan survei sanitasi pada sumber air
bersih.
2. Mahasiswa dapat menilai dan mengetahui kualitas air bersih.
3. Mahasiswa dapat menguraikan diagnose tingkat risiko pencemaran
pada sumber air bersih.
4. Pemillik sumur dapat mengetahui sumber air bersih yang
digunakan sudah memenuhi syarat atau belum.

2
BAB II

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil
1. Data Umum
Jenis sarana : Sumur Gali
Pemilik Sarana : Adri Ahmad
Alamt : Jl. Merdeka Tasiu, Kelurahan Kalukku Kec.
Kaluku
Tanggal Kunjungan : Jumat, 30 April 2021
Pukul : 11:00 – 12:00 WITA
Lokasi Puskesmas :
Desa : Taisu Kelurahan Kalukku, Kecamatan
Kalukku
Kode sarana :

2. Kualitas Fisik Air


Dari hasil inspeksi sanitasi ir sumur gali yang dilakukan di rumah
bapak adri ahmad, dinyatakan bahwa kualitas fisik air tersebut tidak normal
dan tidak layak digunakan sebagai sarana air bersih, adapun hasil
pengamatannya yaitu sebagai berikut:

Keterangan
NO Kualitas fisik air
YA TIDAK
1 Keruh √
2 Berbau √
3 Berasa √
4 Berwarna √

3. Hasil Diagnosa Tingkat Risiko Pencemaran

3
Dari hasil inspeksi sanitasi air sumur gali yang dilakukan di rumah
bapak adri ahmad, tingkat risiko pencemaran dinyatakan sebagai berikut:

N
Tingkat Risiko Pencemaran YA TIDAK
O
1. Apakah ada jamban pada radius 10 m sekitar √
sumur gali?
2. Apakah ada sumber pencemar lain pada √
radius 30 m sekitar sumur?
Misalnya kotoran hewan, genangan air,
sampah, dll
3. Apakah ada/sewaktu-waktu ada genangan air √
pada jarak 2 m sekitar sumur?
4. Apakah saluran pembuangan limbah √
rusak/tidak ada?
5. Apakah lantai semen yang mengitari sumur √
mempunyai radius kurang dari 1 m?
6. Apakah ada/sewaktu-waktu ada genangan air √
di atas lantai semen sekeliling sumur?
7. Apakah ada keretakan pada lantai sekitar √
sumur yang memungkinkan air merembes ke
dalam sumur?
8. Apakah ember/tali timba diletakkan √
sedemikian rupa sehingga memungkinkan
terjadinya pencemaran?
9. Apakah bibir sumur (cincin) tidak sempurna √
sehingga memungkinkan air merembes ke
dalam sumur?
10. Apakah dinding sumur selama 3 (tiga) meter √
dari atas permukaan tanah tidak cukup
rapat/tidak sempurna?

4
4. Tingkat Risiko Pencemaran

KATEGORI JUMLAH ITEM MENYIMPANG


RENDAH (R) 0-2 Jawaban “YA”
SEDANG (S) 3-5 Jawaban “YA”
TINGGI (T) 6-8 Jawaban “YA”
AMAT TINGGI (AT) 9-10 Jawaban “YA”

B. Pembahasan
Inspeksi sanitasi air sumur gali dilaksanakan pada tanggal 30 april
2021 yang bertempat di rumah bapak adri yaitu di desa Tasiu, Kelurahan
Kalukku Kecamatan Kalukku. Setelah dilakukan inspeksi sanitasi di dapatkan
hasil yaitu kualitas fisik air yaitu keruh, berbau, dan berwarna namun tidak
berasa. Menurut penilaian skor resiko kualitas air pada sumur gali rumah
bapak adri dinyatakan tidak baik yaitu memilki skor 3.
Pada diagnosa tingkat resiko pencemaran air sumur gali di rumah
bapak adri, berikut adalah penjabarannya: jarak antara sumur dengan sumber
pencemar (jamban, bak septic tank, dan lain lain) <10 m, yaitu bak septictank
berada pada jarak 7.6 m, 9 m dan >10 m. sumber pencemar lain (missal
kotoran binatang, sampah, genangan air) berada 10 m dari air sumur gali.
Terdapat genangan air dalam jarak 2 m disekitar sumur. Saluran pembuangan
air tidak rusak dan masih berfungsi dengan baik. Lantai semen sekitar sumur
mempunyai radius tepat 1 m. Terdapat keretakan pada lantai sekitar sumur
mempunyai radius tepat 1 m. Terdapat genangan air diatas lantai semen
disekeliling sumur. Tidak terdapat keretakan pada lantai sekitar sumur yang
memungkinkan air merembes ke dalam sumur. Ember dan tali timba tidak
menggantung pada katrol timba sehingga memungkinkan pencemaran. Bibir
sumur (cincin) tidak sempurna sehingga memungkinkan air merembes ke
dalam sumur, bibir sumur pada lokasi memiliki tinggi 48 cm, sedagkan pada
kriteria sumur yang memenuhi syarat Kesehatan yaitu bibir sumur seharusnya

5
memiliki tinggi ± 1m dari lantai. Dinding semen sepanjang ke dalam 3 m dari
atas permukaan tanah tidak diplester cukup kuat atau rapat, pada lokasi sumur
dinding semen tidak diplester dengan rapi.

6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil pada formulir inspeksi sanitasi diatas, diperoleh jawaban
“YA” sebanyak 8 dari jumlah 10 item yang menyimpang. Jadi tingkat risiko
pencemaran sumur gali termasuk kategori tinggi. Dari segi Kesehatan
sebenarnya penggunaan sumur gali ini kurang baik bila cara pembuatannya
tidak benar benar diperhatikan, tetapi untuk memperkecil kemungkinan
terjadinya pencemaran dapat diupayakan pencegahannya. Pencegahan ini
dapat dipenuhi dengan memperhatikan syarat syarat fisik dari sumur tersebut,
Adapun penentuan persyaratan dari sumur gali didasarkan pada hal hal
sebagai berikut: kemampuan hidup bakteri pathogen selama 3 hri dari
perjalanan air dalam tanah 3 meter/hari, kemampuan bakteri pathogen
menembus tanah secara vertical sedalam 3 meter, kemampuan bakteri
pathogen menembus tanah secara horizontal sejauh 1 meter.
B. Saran
Berdasarkan hasil yang penulis peroleh, penulis menyarankan agar:
1. Pemilik sumur gali memperhatikan kondisi sumber pencemar yang ada di
sekitas sumur gali agar tida mencemari air sumur gali.
2. Memindahkan jamban/memindahkan sumur gali agar tidak tercemar.
3. Pemilik sumur gali memperbaiki/menutupi lobang-lobang yang dapat
menggenang air membuat air kotoran masuk kembali ke sumur gali
sehingga dapat tercemar.
4. Memperbaiki dinding sumur dan bibir sumur.
5. Sebaiknya pemilik sumur gali memperbaiki cekungan di sekitar lantaai
yang mengelilingi sumur gali agar tidak membuat genangan air, serta
membuat lantai sumur kedap air minimal 1 meter.

7
DAFTAR PUSTAKA
Depkes. RI. 2004. Keputusan kementerian Kesehatan RI No.
1240/Menkes/SK/IX/2004 tentang persyaratan Kesehatan lingkungan rumah
sakit. Jakarta: Depkes RI.
Direktorat penyehatan air, Ditjen PPM & PLP Depkes RI. 1998. Pedoman
upaya penyehatan air bagi petugas sanitasi puskesmas.
http://inspkesi sanitasi.blogspot.co.id/2009/08/sumur-sehat.html
Sanropie, Djasio, dkk. 1983. Pedoman bidang studi : penyediaan air bersih
sekolah pembantu penilik hygiene (S.P.P.H). Proyek pengembangan
Pendidikan tenaga sanitasi pusat, pusat Pendidikan dan Latihan pegawai
departemen Kesehatan Republik Indonesia.

8
L
A
M
P
I
R
A
N

9
DOKUMENTASI

10
INSPEKSI KESEHATAN
LINGKUNGAN SUMUR GALI
A. DATA UMUM
1 Lokasi Puskesmas :

2 Desa :

3 Kode Sarana :

4 Pemilik Sarana :

5 Alamat :

6 Tanggal Kunjungan :

B. KUALITAS FISIK AIR Ya Tidak


1 Keruh :

2 Berbau :

3 Berasa :

4 Berwarna :

• Hasil berdasarkan (pengamatan/pengujian) Beri tanda ( √ ) pada kolom “Ya” atau


“Tidak”
• Bila hasil pengamatan salah satu parameter atau lebih kualitas fisik air memenuhi
jawaban “Ya”, maka masuk kategori AT.
C. DATA KHUSUS PENILAIAN RISIKO Ya Tidak
1 Apakah sumur gali tidak mempunyai cincin kedap air minimal 3 meter dari
permukaan tanah ?
2 Apakah sumur gali tidak memiliki bibir sumur ± 80 cm dan tidak retak ?
3 Apakah lantai di sekeliling sumur gali tidak kedap air dan lebar kurang dari
1m ?
4 Apakah tidak ada saluran pembuangan air yang baik?
5 Apakah tali dan ember pada sumur gali diletakan di lantai sumur, sehingga
ada kemungkinan mencemari air sumur?
6 Apakah sumur gali tidak mempunyai penutup sehingga kotoran bisa masuk
ke dalam sumur?
7 Apakah ada sumber pencemaran (resapan septic tank, kotoran hewan,
sampah, limbah) dengan jarak ≤ 10 m?
8 Tidak dilengkapi pagar peklindung

JUMLAH
Risiko Kontaminasi :
Risiko Amat Tinggi (AT), bila jumlah jawaban " Ya" > 75%

11
Risiko Tinggi (T), bila jumlah jawaban " Ya" 51 – 75%
Risiko Sedang (S), bila jumlah jawaban " Ya" 25 – 50%
Risiko Rendah (R) , bila jumlah jawaban " Ya" < 25%
D. REKOMENDASI
...........................................
........................................... ........
...................................
………………..,
……………20..
Mengetahui,
Petugas IKL
Pengelola/Penanggungjawab Sarana

(. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .) (. . . . . . . . . . . . . .
......)

12

Anda mungkin juga menyukai