Kes
Di susun oleh :
D.IV III.A
TAHUN 2021
i
KATA PENGANTAR
Puji dan puja syukur kami panjatkan kepada tuhan yang maha Esa yang telah memberikan
limpahan rahmat dan karunianya sehingga kami mampu menyelesaikan tugas makalah ini.
Salawat serta salam tak lupa kami haturkan kepada junjungan kita Nabiyullah Muhammad SAW,
Nabi yang telah berjuang membawa umatnya keluar dari zaman kebodohan menuju zaman
berpengetahuan.
Ucapan terima kasih juga kami ucapkan kepada dosen mata kuliah yang telah memberikan
kami tugas makalah ini sehingga dapat menambah wawasan dan pengetahuan. Kami juga
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian pengetahuannya
sehingga kami dapat banyak referensi untuk menyelesaikan makalah ini.
Kami juga menyadari bahwa makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna,
maka dari itu saran dan kritik yang mampu membangun dan menyempurnakan makalah ini
sangat diharapkan dari pembaca.
Kelompok 5
ii
DAFTAR ISI
halaman
HALAMAN JUDUL................................................................................................ i
KATA PENGANTAR.............................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.......................................................................................... 2
C. Tujuan Masalah.............................................................................................. 3
BAB II PEMBAHASAN
B. Bentuk wabah................................................................................................. 5
A. Kesimpulan.................................................................................................... 18
iii
B. Saran.............................................................................................................. 18
DAFTAR PUSTAKA
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sejarah dirintisnya metode investigasi wabah dimulai dengan adanya penemuana kuman
cholera oleh jhon snow sehingga ia terkenal dengan metode investigasi wabah cholera di
London.
Wabah adalah suatu keadaan ketika dimana kasus penyakit atau peristiwa yang lebih
banyak dari pada yang diperkirakan dalam satu periode waktu tertentu diarea tertentu atau
diantara kelompok tertentu. disebuah fasilitas pelayanan kesehatan dugaan terhadap suatu
wabah muncul ketika aktifitas surveilans rutin mendeteksi adanya suatu kluster yang tidak
bisa atau terjadinya peningkatan jumlah kasus yang signifikan dari jumlah biasanya.
Pakar dan ilmuan merasa mempunyai tantangan dan kesempatan untuk terusmenerus
menggali dan menemukan ilmu pengetahuan baru guna mengatasi masalah ini.Ketika dokter
mendiagnosa suatu penyakit yang tidak biasa, ketika dokter, perawat, bidan, atau petugas
kelompok kasus penyakit atau peristiwa kesehatan lain yang terjadidalam rentang waktu dan
tempat yang berdekatan. Didalam suatu kluster banyaknyakasus dapat melebihi jumlah yang
penyakit nosokomial, cedera dan kejadian yangmerugikan lainnya berbeda untuk masing-
masing fasilitas pelayanan kesehatan, hanyaada sedikit kriteria pasti untuk menentukan
Indonesia merupakan negara yang masih memiliki angka kejadian luar biasa (KLB)
penyakit menular dan keracunan yang cukup tinggi. Kondisi ini menyebabkan perlunya
1
peningkatan sistem kewaspadaan dini dan respon terhadap KLB tersebut dengan langkah-
cepatdan akurat pula. Untuk dapat mewujudkan respon KLB yang cepat, diperlukan bekal
pengetahuan dan keterampilan yang cukup dari para petugas yang diterjunkan ke la pangan.
penyelidikan dan penanggulangan KLB yang terstruktur, sehingga memudahkan kinerja para
Letusan penyakitakibat pangan ( foodborne disease) dan kejadian wabah penyakit lainnya
higieneumumnya buruk, tetapi jugadi negara-negara maju. Oleh karena itu disiplin
kesehatandalam suatu penduduk tertentu serta mempelajari sebab timbulnya masalah dan
B. Rumusan Masalah
2
4. Bagaimana kriteria kerja wabah?
C. Tujuan Masalah
lingkungan.
3
BAB II
PEMBAHASAN
Secara umum Wabah dapat diartikan sebagai kejadian penyakit melebihi darinormal
(kejadian yang biasa terjadi). Banyak definisi yang diberikan mengenaiwabah baik kelompok
1.Wabah adalah penyakit menular yang terjangkit dengan cepat, menyerangsejumlah besar
2. Wabah adalah peningkatan kejadian kesakitan atau kematian yang telahmeluas secara
cepat, baik jumlah kasusnya maupun daerah terjangkit ( depkesRI, DirJen P2MPLP :
1981).
jumlah penderitanya meningkat secara nyata melebihi darikeadaan yang lazim pada waktu
Kejadian Luar Biasa (KLB) adalah timbulnya atau meningkatnya kejadian kesakitan /
kematian yang bermakna secara epidemiologi pada suatu daerah dalam kurun waktu tertentu
diatas di kehendaki agar wabahdapat segara ditetapkan apabila ditemukan suatu penyakit yang
4
B. Bentuk Wabah
Seperti yang telah dijelaskan di atas pengertian wabah dalam epidemiologimoderen pada
saat ini lebih di tekankan pada konsep prevalensi yang berlebihandan tidak selalu menyangkut
hampir selalu adalah wabah penyakit menular. Dibawa ini pembagian wabah menurut
sifatnya:
1. Berdasarkan Sifatnya
dalam suatu kelompok secara menyeluruhdan terjadi dalam waktu yang reatif singkat.
Adapun common sourceepidemic itu berupa keterpaparan umum, biasa pada letusan
puncakepidemi, jarak antara satu kasus dengan kasus, selanjutnya hanyadalam hitungan
dalam waktu yang singkat ( point source ofepiemic), maka resultan dari semua kasus/
kejadian berkembang hanyadalam satu masa tunas saja Point source epidemic dapat
pula terjadi pada penyakit oleh faktor penyebab bukan infeksi yang
menimbulkanketerpaparan umum seperti adanya zat beracun polusi zat kimia yang
5
2). Propagated / Progresive Epidemic
Bentuk epidemik dengan penularan dari orang ke orangsehingga waktu lebih lama
dan masa tunas yang lebih lama pula.Propagated atauprogresif epidemik terjadi karena
adanya penularandari orang ke orang baik langsung maupun melalui vektor, relatif
penyebaran anggota masyarakat yang rentan serta morbilitas dari penduduk setempat,
masa epidemi cukup lama dengan situasi peningkatan jumlah penderita dari waktu ke
memperlihatkan.
penyakit tersebut diatas adalah sekitar satu bulan sehinggatampak bahwa masa epidemi
cukup lama dengan situasi peningkatan jumlah penderita dari waktu ke waktu sampai
pada saat di mana jumlah masyarakat yang rentan mencapai batas yang
inkubasi. Selain itu penularan wabah demam berdarah ini, melalui vector yang berupa
1). Wabah dengan penyebaran melalui media umum (common vehicleepidemics), yaitu:
6
2). Wabah dengan penjalaran oleh transfer serial dari pejamu ke pejamu(epidemics
1. Outbreak
Suatu episode dimana terjadi dua atau lebih penderita sutau penyakityang sama dimana
2. Epidemi
Keadaan dimana suatu masalah kesehatan (umumnya penyakit)yang ditemukan pada suatu
3. Pandemi
tertentu menetap dalam waktu lama berkenaan dengan adanya penyakit yang secara normal
Kepala wilayah atau daerah setempat yang mengetahui adanya tersangkawabah (KJB
bantuan unit kesehatan setempat, agar tidak berkembang menjadi wabah (UU No. 4 dan
7
Suatu kejadian penyakit atau keracunan dapat dikatakan KLB apabila memenuhicriteria
sebagai berikut :
1. Timbulnya suatu penyakit menular yang sebelumnya tidak ada/ tidak dikenal.
2. Peningkatan kejadian penyakit atau kematian terus – menerus selama tiga kurunwaktu
3. Peningkatan kejadian penyakit atau kematian, dua kali atau lebihdibandingkan dengan
4.Jumlah penderita baru dalam suatu bulan menunjukan kenaikan dua kali ataulebih
5. Angka rata – rata perbulan selama satu tahun menunjukan kenaikan dua kalilipat atau
6. Case fatality rate (CFR) suatu penyakit dalam suatu kurun waktu tertentumenunjukan
7. Proportional rate (PR) penderita dari suatu periode tertentu menunjukankenaikan dua
9. Beberapa penyakit khusus menetapkan kriteria khusus : cholera dean demam berdarah
dengue.
b. Terdapat satu atau lebih penderita baru dimana pada periode empat minggu,
10. Beberapa penyakit seperti keracunan, menetapkan satu kasus atau lebihsebagai KLB.
a. Keracunan makanan
8
b. Keracunan pestisida
11. Satu kenaikan yang kecil dapat saja merupakan KLB yang perlu ditanganiseperti
penyakit poliomylitis dan tetanus neonatorum kasus dianggap KLB dan perlu
tentu suatu wabah (pseudo epidemik) karena peningkatan penderita tersebut bisa
karena :
penegakan diagnosis tetapi lebih diarahkan untukmnemukan sumber dan cara penyebarannya.
Cara-cara yang digunakan untuk mencapai tujuan penyelidikan antara lain sebagai
berikut :
9
4. Cara melakukan analisis
Tujuan utama investigasi wabah (Weber,dkk dalam Thomas dan Weber, 2001;CDC, 1992) :
c. Penelitian
d. Pelatihan
f. Pertimbangan program
h. Kesadaran masyarakat
a. Memastikan diagnose
f. Mengetahui jumlah korban dan populasi rentan, waktu dan periode KLB,serta
10
F. Prinsip-prinsip dasar investigasi wabah
Menurut ( Thomas dan Weber, 2001) prinsip-prinsip dasar investigasi wabah antara lain :
4. Data atau informasi harus direkam atau dicatat secara teliti dan hati-hati.
5. Tinjau (review) yang kritis dan hati-hati harus dilakukan berdasarkankeputusan ilmiah
yang relevan.
6. Berpikir terbuka terhadap berbagai kemungkinan sumber KLB atau wabah yang belum
terungkap
sebagai berikut :
a). Dengan membandingkan jumlah yang ada saat itu dengan jumlah beberapa minggu
11
b). Menentukan apakah jumlah kasus yang ada sudah melampaui jumlahyang
diharapkan.
3. Bila data lokal tidak ada, dapat digunakan rate dari wilayah didekatnya atau
data nasional.
d). Pseudo endemik (jumlah kasus yang dilaporkan belum tentu suatuwabah) :
a). Untuk memastikan bahwa masalah tersebut telah didiagnosis dengan patut.
12
4. Pembuatan Definisi Kasus
harus dapat diklasifikasikan sakit atau tidak.Kriteria klinis dibatasi oleh waktu, tempat, dan
Metoda untuk menemukan kasus yang harus sesuai dengan penyakitdan kejadian yang
d). Faktor risiko, yang harus dibuat khusus untuk tiap penyakit.
e). Informasi pelapor untuk mendapatkan informasi tambahan atau memberi umpan balik.
6. Epidemiologi Deskriptifa
kemungkinan kelanjutannya.
13
3. Menarik kesimpulan tentang pola kejadian, dengan demikianmengetahui apakah
Spot map. Grafik ini menunjukkan kejadian dengantitik atau symbol tempat tertentu
karakteristik inang (umur, jeniskelamin, ras atau suku, status kesehatan) atau
7. Pembuatan Hipotesis
mengakibatkan sakit.
14
d. Kunjungan rumah penderita.
f. Epidemiologi diskriptif.
8. Penilaian Hipotesis
peran kebetulan,
Dalam hal ini penelitian tambahan akan mengikuti hal dibawah ini:
pembuangan tinja).
biasanya hanya dapat diterapkan setelah sumber wabahdiketahui Pada umumnya, upaya
pengendalian diarahkan pada mata rantaiyang terlemah dalam penularan penyakit. Upaya
Penyampaian hasil dapat dilakukan dengan dua cara pertama Laporanlisan pada
penyelidikan diantaranya:
15
a. Laporan harus jelas, meyakinkan, disertai rekomendasi yang tepatdan beralasan
b. Sampaikan hal-hal yang sudah dikerjakan secara ilmiah: simpulandan saran harus
e. Merupakan catatan dari pekerjaan, dokumen dari isu legal, danmerupakan bahan
yang dapat diartikan sebagai upaya pencegahan dan penanggulangan wabah secara dini
pengamatan yangsistematis dan terus-menerus yang mendukung sikap tanggap atau waspada
yangcepat dan tepat terhadap adanya suatu perubahan status kesehatan masyarakat.Kegiatan
yang dilakukan adalah pengumpulan data kasus baru dari penyakit- penyakit yang
pengolahan dan analisis data untuk penyusunan rumusan kegiatan perbaikan oleh tim
Dini KLB. Upaya penanggulangan KLB dilaksanakan den gantujuan untuk memutus rantai
penularan sehingga jumlah kesakitan, kematian maupun luas daerah yang terserang dapat
16
kegiatan penyelidikanyang selanjutnya digunakan istilah penyelidikan dan penanggulangan
g. rekomendasi
17
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
18
DAFTAR PUTAKA
Hari Santoso. 2005. Laporan Akhir Tim Analisi Dan Evaluasi Hukum Tentang Wabah
Penyakit Menular.
https://bphn.go.id/data/documents/wabah_penyakit_menular.pdf
https://bawas.mahkamahagung.go.id/rb/spip/sosialiasi/BAHAN_ANALISA_RESIKO_D
AN_AKTIVITAS_PENGENDALIAN.pdf
https://media.neliti.com/media/publications/137478-ID-analisis-risiko-kesehatan-
lingkungan-mod.pdf
http://wiki.isikhnas.com/images/d/d0/Pedoman_Penilaian_Risiko_Cepat_Wabah_Penyak
it_Luar_Negeri.pdf
19