Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK

PREPARASI SILIKO FOSFAT

OLEH

A.A ISTRI PRADNYAWATI SEMARI (1813031014)

KADEK DWI SEPTIANINGTYAS (1813031017)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

JURUSAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

2021
I. Judul Praktikum
Preparasi Siliko Fosfat
II. Fenomena
Silika dan fosfat serta senyawa turunannya merupakan contoh dari
material anorganik terbarukan. Senyawa anorganik terbarukan merupakan
material yang disintesis dari bahan-bahan yang dapat ditumbuh-kembangbiakkan
seperti bagian tumbuhan ataupun hewan. Adanya material anorganik terbarukan,
diketahui kandungan silica ditemukan dalam sekam padi dan fosfat atau apatit
ditemukan dalam limbah tulang.
Dalam preparasi silikofosfat dapat menggunakan campuran sol silikat
(campuran A) dengan sol fosfat (campuran B) dan dipanaskan. Sol silikat dapat
dibuat dengan mencampurkan abu sekam dengan NaOH dan didihkan. Sedangkan
sol fosfat dapat dibuat dengan hidroksiapatit yang dicampurkan dengan akuades.
III. Masalah dan Tujuan
III.1 Rumusan Masalah
III.1.1 Apakah sintesis silikofosfat terbarukan dapat dilakukan di
laboratorium?
III.2 Tujuan
III.2.1 Untuk mengetahui cara sintesis silikofosfat di laboratorium.
IV. Teori

Dalam kimia anorganik, terdapat material anorganik terbarukan. Yang


mana merupakan material yang disintesis dari bahan-bahan yang dapat ditumbuh-
kembangbiakkan seperti bagian tumbuhan ataupun hewan. Adapun contoh
senyawa anorganik terbarukan yaitu silica dan fosfat serta senyawa turunannya.

Hidroksiapatit (HA) adalah senyawa polikristalin kalsium fosfat dengan


rumus molekul Ca10(PO4)6(OH)2 merupakan mineral apatit yang mengkristal
dalam struktur heksagonal dan berbentuk padatan berwarna putih. Hidroksiapatit
ini dapat disintesis dari limbang tulang sapi. Hidroksiapatit telah teruji sebagai
tulang buatan karena memilki kemiripan dengan tulang alami meskipun tidak
semirip dengan unsur pokok organik seperti kolagen dan polisakarida.

Keberadaan silica sangat melimpah di alam, sekitar 85% kerak bumi


disusun oleh silicon dioksida atau silica (SiO2). Walaupun keperadaan silica
melimpah di alam, namun masih sangat sulit untuk mendapatkan silica murni dan
memerlukan biaya yang sangat besar. Untuk mempermudah memperoleh silica,
terdapat suatu penelitian yang membuktikan silica dapat diperoleh dengan
pemurnian abu sekam padi. Sekam padi mengandung silica dengan kadar yang
tinggi yaitu sebesar 87-97%. Silica dari abu sekam padi dapat disintesis dengan
menggunakan metode sol-gel.

Metode sol-gel merupakan proses yang digunakan untuk pembuatan


material anorganik melalui suatu reaksi kimia dalam suatu larutan pada suhu
relative rendah. Prinsip dadi metode sol-gel yaitu hidrolisis dan kondensasi
molekul dari larutan precursor. Penggunaan metode sol-sel ini related mudah dan
dapat berlangsung pada suhu rendah dan siperoleh material dengan kemurnian dan
homogenitas yang tinggi.

Untuk membuat silikofosfat dapat dilakukan dengan mencampurkan


sampuran sol silica (campuran A) dan sol fosfat (campuran B), kemudian diaduk
menggunakan magnetic stirrer. Selama pengadukan, campuran ditambahkan air
tetes demi tetes hingga larut sempurna. Campuran kemudian dimasukan kedalam
botol Teflon, dipanaskan pada suhu 900C.

V. Hipotesis dan Rancangan Percobaan


V.1Hipotesis
V.1.1 Dengan mencampurkan sol silikat (campuran A) dengan sol fosfat
(campuran B) kemudian dipanaskan, preparasi silikofosfat dapat
dilakukan.
V.2Rancangan Percobaan

Hipotesis Variabel Bebas Variabel Terikat Variabel Kontrol KI – P. Konseptual


Dengan mencampurkan Volume akuades Campuran sol A+B  Suhu pemanasan Dengan mencampurkan
sol silikat (campuran A)  Volume campuran sol silikat (campuran
dengan sol fosfat A dan B A) dengan sol fosfat
(campuran B) kemudian (campuran B)
dipanaskan, preparasi kemudian dipanaskan,
silikofosfat dapat preparasi silikofosfat
dilakukan. dapat dilakukan.

P. Faktual P. Variabel P. P. P. Metakognitif


V. Bebas V.Terika V. Kontrol
Prosedural Konseptual Prasyarat
t
Pembuatan Campuran A Volume Campura  Suhu Dengan - Kimia Silikofosfat
silikofosfat dapat dituangkan ke akuades n sol pemanasa mencampurka silikon dapat dibuat
dilakukan dengan campuran B, A+B n n sol silikat - Kimia dengan
pemanasan kemudian  Volume (campuran A) fosfor mencampurkan
campuran sol A diaduk campuran dengan sol sol A dan B yang
dan B. menggunakan A dan B fosfat kemudian
magnetic (campuran B) dipanaskan.
stirrer. kemudian
Selama dipanaskan,
pengadukan, preparasi
campuran silikofosfat
ditambahkan dapat
air tetes demi dilakukan.
tetes hingga
larut
sempurna.
Campuran
kemudian
dimasukan
kedalam botol
Teflon,
dipanaska
pada suhu
900C.
VI. Alat dan Bahan
Tabel Alat

No Nama Alat Jumlah


.
1 Batang pengaduk 1 buah
2 Cawan petri 2 buah
3 Gelas ukur 1 buah
4 Kaca arloji 2 buah
5 Gelas kimia 2 buah
6 Gelas teflon 1 buah
7 Spatula 1 buah
8 Magnetic stirrer 1 buah
9 Labu erlenmeyer 2 buah
10 Pipet tetes 2 buah
11 Pemanas 1 buah

Tabel Bahan

No Nama Alat Jumlah


.
1 Sol silikat Secukupnya
2 Sol fosfat Secukupnya
3 Akuades Secukupnya
VII. Prosedur Kerja

No. Prosedur Kerja Persamaan Reaksi serta Keterangan Produk dan Hasil Pengamatan
Reaktan
1 Campuran A dituangkan ke  Natrium metasilikat (Na2SiO3) berbahaya jika
campuran B, kemudian campuran tertelan, menyebabkan luka bakar pada kulit
tersebut diaduk dengan (iritasi kulit), kerusakan mata berat (iritasi mata),
menggunakan magnetic stirrer dan iritasi saluran pernapasan.
sampai homogen.  Ca5(PO4)3OH dapat menyebabkan luka bakar pada
2 Selama pengadukan campuran
kulit, berbahaya bagi saluran pernapasan, saluran
ditambahkan air tetes demi tetes
pencernaan, dan iritasi mata.
hingga campuran menjadi larut
sempurna
3 Kemudian sol A + B tersebut
dimasukkan ke dalam botol teflon,
dipanaskan pada suhu 90°C
sampai mengental (selama ± 4
jam)
4 Produk yang diperoleh dari
campuran A+B lalu dipanaskan
pada suhu 900C tetap selama 24
jam dalam autoklap (botol teflon
ditutup rapat). Kondisi ini
mengadopsi kondisi sintesis
zeolit.
5 Hasil proses hidrotermal ini
selanjutnya dikalsinasi dalam
oven kurang lebih 1 (satu) jam
pada suhu 1000C.
VIII. Butir-Butir rubrik KDPK yang dilatihkan

No. Praktikum ke-


Buti Aspek Keterampilan Dasar Kimia
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13
r
1 Mengambil zat padat dari stok murni x x x x x x x x
2 Mengambil zat cair dari stok murni x x x x x
3 Mengambil cairan/larutan persiapan x x x x x x
bersama dengan pipet
4 Keamanan kerja/alat x x x x x x
5 Menggunakan almari asap x x x
6 Menyalakan pembakar Bunsen x
7 Membuang/menangani limbah x x x x
8 Menimbang x x x x x
9 Menggunakan alat ukur volume x x x x
10 Mendekantasi dengan penuangan x
11 Keterampilan mengisap & memindahkan x x x x
cairan dengan pipet
12 Membuat larutan dengan konsentrasi x x x
tertentu dari zat murni
13 Membuat larutan konsentrasi tertentu x x x x x
dengan pengenceran
14 Penggunaan statif/penyangga untuk x x
kenyamanan kegiatan
15 Keterampilan mengeset alat saring x x
16 Keterampilan menyaring x x x x x
17 Mengalirkan gas ke dalam cairan dengan x
bantuan pemanasan
18 Mencuci alat kimia umum (bentuk alat x x x x x
tidak rumit)
19 Mengamati kekeruhan/padatan sebagai x x x x
hasil reaksi
20 Mengamati perubahan warna yang x x
disebabkan reaksi kimia
21 Mengamati gas hasil reaksi untuk reaksi x x
yang dibantu pemanasan
22 Membaui/mencium bahan kimia
23 Menentukan sistem dan lingkungan dari x x
suatu sistem kimia

IX. Daftar Pustaka


Huljana, M. dan S Rodiah. Sintesis Silika dari Abu Sekam Pati dengan Metode
Sol-Gel. Universitas Islam Negeri Raden Fatah. Palembang.
Irhamni, N. F. dan Zulkarnain Jalil. 2016. Sintesis Hidroksiapatit yang Berasal
dari Tulang Sapi Aceh. Universitas Syiah Kuala. Journal of Aceh Physics
Society (JAcPS), Vol.5, No.2.
Karyasa I. W. 2011. Buku Ajar Praktikum Kimia Anorganik Berwawasan
Lingkungan. Singaraja: UNDIKSHA PRESS.
Siregar, Manimpan dan I.B.N Sudria. 2002. Buku Ajar Kimia Anorganik II.
Singaraja: STKIP Singaraja.

Anda mungkin juga menyukai