Anda di halaman 1dari 82

LAPORAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR CALON

PEGAWAI NEGERI SIPIL

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL GOLONGAN III


ANGKATAN I GELOMBANG I DILINGKUNGAN PEMERINTAH
KABUPATEN KAMPAR PROVINSI RIAU

OLEH :
dr. RINY YUNIARTY K
NIP. 19930624 201903 2 002

PEMERINTAH PROVINSI RIAU


BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
2021
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN AKTUALISASI
NILAI NILAI DASAR PEGAWAI NEGERI SIPIL

Nama : dr. Riny Yuniarty K


NIP : 199306242019032002
Jabatan : Dokter Ahli Pertama
Unit Kerja : UPT BLUD Puskesmas Salo
Judul : Optimalisasi publikasi tentang kesehatan jiwa
kepada masyarakat di wilayah kerja
Puskesmas Salo melalui kegiatan GEMAR
TAWA (Gerakan Masyarakat Peduli Kesehatan
Jiwa)

Disahkan pada
Bangkinang, 3 Juni 2021

Penguji Coach Mentor

AMRIN SOFIAN, M.Ag H.AYUB KHAN ,SH,M.Si dr. SITI VALIANI


NIP 196904142001121001 NIP 196403111993031005 NIP 197505092009082001

Mengetahui,
Plt. KEPALA BADAN PENGEMBANGAN
SUMBER DAYA MANUSIA PROVINSI RIAU

H.Joni Irawan
Pembina Utama Madya
NIP. 19630629 198910 1 00

i
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT karena


berkat rahmat dan karunianya penulis dapat menyelesaikan rancangan
aktualisasi ini dengan tepat waktu.
Kegiatan aktualisasi ini terlaksana dengan maksimal dan
mendapatkan bantuan dari berbagai pihak, untuk itu penulis
menyampaikan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan laporan ini. Tidak lupa juga penulis
ucapkan terimakasih kepada:

1. H. Joni Irwan Kepala BPSDMD Provinsi Riau
2. Zulfahmi Kepala BKPSDM Kabupaten Kampar
3. H. Dedy Sambudi, SKM, M.Kes, Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten Kampar
4. Ibu dr. Siti Valiani, Kepala Puskesmas Salo dan mentor.
5. Seluruh tim fasilitator BPSDM Provinsi Riau dan unsur TNI dan
pemda Kabupaten Kampar
6. H. Ayub Khan, SH., M.Si sebagai pembimbing yang telah
membimbing dan mengarahkan saya dalam menulis dan menyusun
laporan aktualisasi
7. Amrin Sofian, M.Ag sebagai penguji
8. Teristimewa teman – teman seperjuangan pelatihan dasar CPNS
Angkatan 1 tahun 2021
9. Kedua orang tua Saya Bapak Khairulnas (Alm) dan Ibu Yanti yang
memberi nasihat, kasih sayang dan do‟a keduanya tidak pernah
berhenti hingga mengantarkan saya pada fase ini.

10. Suami saya dr. Tony Irawan, SpAn dan anak saya Adiva,
kesabaran dan kerelaan waktu dan kebersamaan yang berkurang
selama pelaksanaan dan penyusunan laporan aktualisasi ini.

11. Seluruh staff UPT BLUD Puskesmas Salo yang sangat mendukung

i
dan membantu saya dalam melaksanakan kegiatan aktualisasi

Penulis menyadari bahwa laporan aktualisasi ini masih jauh dari


sempurna, maka penulis mengharapkan kritik dan saran demi kemajuan
laporan aktualisasi ini kedepannya. Semoga laporan aktualisasi ini dapat
bermanfaat bagi semua pihak.
Bangkinang, 31 Mei 2021
Peserta Latsar

dr. Riny Yuniarty K


199306242019032002

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................... i


DAFTAR ISI .................................................................................................iii
DAFTAR TABEL ......................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR…………………………………………………………… v
BAB I ............................................................................................................ 1
PENDAHULUAN .......................................................................................... 1
A. Latar belakang ................................................................................ 1
B. Maksud dan Tujuan ........................................................................ 3
C. Gambaran Umum Instansi ............................................................. 4
D. Tugas Pokok Dokter ....................................................................... 9
BAB II ......................................................................................................... 10
RANCANGAN AKTUALISASI NILAI DASAR CPNS ................................. 10
A. Konsep Aktualisasi ....................................................................... 10
B. Nilai-nilai dasar pegawai negeri sipil (ANEKA) ............................ 10
C. Isu aktual ...................................................................................... 21
D. Gagasan Penyelesaian Isu .......................................................... 23
BAB III IMPLEMENTASI AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PNS ... Error!
Bookmark not defined.
BAB IV ANALISA DAMPAK…………………………………………………..71
BAB V PENUTUP ..................................................................................... 74
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………..76
LAMPIRAN……………………………………………………………………...78

iii
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Analisis APKL……………………………………………………..21


Tabel 2.2 Analisis USG………………………………………………………22
Tabel 2.3 Kegiatan 1…………………………………………………………24
Tabel 2.4 Kegiatan 2…………………………………………………………26
Tabel 2.5 Kegiatan 3…………………………………………………………30
Tabel 2.6 Kegiatan 4…………………………………………………………33
Tabel 2.7 Kegiatan 5…………………………………………………………37
Tabel 2.8 Kegiatan 6…………………………………………………………41
Tabel 2.9 Kegiatan 7…………………………………………………………44

iv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Eviden kegiatan 1 ……………………………………….49


Gambar 3.2 Eviden kegiatan 2 ……………………………………….52
Gambar 3.3 Eviden kegiatan 3 ……………………………………….55
Gambar 3.4 Eviden kegiatan 4 ……………………………………….57
Gambar 3.5 Eviden kegiatan 5 ……………………………………….60
Gambar 3.6 Eviden kegiatan 6 ……………………………………….62
Gambar 3.7 Eviden kegiatan 7 ……………………………………….64

v
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Menurut UU ASN No. 5 Tahun 2014, ASN (Aparatur Sipil Negara)
adalah profesi bagi Pegawai Negri Sipil dan Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja yang bekerja pada instansi pemerintah. Pegawai ASN
diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian dan diserahi tugas dalam
suatu jabatan pemerintahan atau diserahi tugas negara lainnya dan digaji
berdasarkan peraturan perundang-undangan. Pegawai negeri adalah
pegawai yang telah memenuhi syarat yang ditentukan, diangkat oleh
pejabat yang berwenang dan diserahi tugas dalam suatu jabatan negeri,
atau diserahi tugas negara lainnya, dan digaji berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
Salah satu usaha Lembaga Administrasi Negara (LAN) untuk
menciptakan ASN yang memiliki kompetensi unggul dan selaras dengan
dinamika perkembangan zaman adalah melalui pendidikan dan pelatihan
prajabatan yang harus diikuti oleh semua calon ASN atau yang biasa kita
kenal dengan sebuatan CPNS (Calon Pegawai Negeri Sipil). Pendidikan
dan Pelatihan Prajabatan yang harus diikuti oleh semua Calon ASN atau
Calon PNS bertujuan membentuk PNS yang profesional, yaitu PNS yang
karakternya dibentuk oleh nilai-nilai dasar profesi PNS, sehingga mampu
melaksanakan tugas dan perannya secara profesional sebagai pelayan
masyarakat. Nilai dasar yang dimaksud adalah akuntabilitas,
nasionalisme, etika publik, komitmen mutu dan anti korupsi.
Dengan mengaktualisasikan nilai-nilai dasar profesi PNS tersebut,
maka diharapkan CPNS dapat menjadi bibit-bibit ASN yang mampu
membawa perubahan bagi lingkungan kerja dan juga lingkungan sosialnya
sehingga dapat meningkatkan mutu pelaksanaan tugas jabatannya yang
akhirnya akan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap PNS.

1
Melalui serangkaian pembelajaran yang dilakukan, diharapkan para calon
birokrat ini akan memiliki wawasan kebangsaan, memiliki etika dan
budaya kerja yang baik, seluruh kegiatannya dapat
dipertanggungjawabkan, memiliki komitmen terhadap mutu dan bebas
korupsi serta menyadari pentingnya memberikan pelayanan prima.
Maka dari itu sebagai ASN yang berkerja di Puskesmas Salo perlu
membuat rancangan aktualisasi dan kegiatan aktualisasi dengan
menerapkan nilai-nilai dasar ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika
Publik, Komitmen Mutu, Anti Korupsi) khususnya di bidang pelayanan
kesehatan yang dilaksanakan di Puskesmas Salo.
Menurut undang-undang Republik Indonesia nomor 18 tahun 2014,
kesehatan jiwa adalah kondisi dimana seorang individu dapat berkembang
secara fisik, mental, spiritual dan sosial sehingga individu tersebut
menyadari kemampuan sendiri, dapat mengatasi tekanan, dapat bekerja
secara produktif, dan mampu memberikan kontribusi bagi komunitasnya.
Berdasarkan peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor
43 tahun 2016 tentang standar pelayanan minimal bidang kesehatan
bahwa setiap ODGJ berat mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai
standar, selain itu pelayanan kesehatan terhadap ODGJ termasuk dalam
indikator keluarga sehat untuk mendukung program Indonesia sehat
melalui pendekatan keluarga.
Kesehatan jiwa dan kemiskinan berinteraksi dalam siklus negatif.
Kemiskinan meningkatkan risiko gangguan jiwa dengan peningkatan stres,
pengucilan sosial, malnutrisi, kekerasan, dan trauma. Sementara,
gangguan jiwa meningkatkan risiko kemiskinan melalui peningkatan
pengeluaran kesehatan, penurunan produktivitas, stigma, dan kehilangan
pekerjaan.
Seseorang dengan gangguan jiwa berhadapan dengan stigma,
diskriminasi dan marginalisasi. Stigma dapat mengakibatkan penderita
tidak mencari pengobatan yang sebenarnya sangat mereka butuhkan atau
mereka akan mendapatkan pelayanan yang bermutu rendah.

2
Marginalisasi dan diskriminasi dapat meningkatkan risiko kekerasan pada
hak-hak individu, hak politik, ekonomi, sosial dan budaya.
Berdasarkan data yang diperoleh dari laporan P2 kesehatan jiwa,
jumlah kasus kesehatan jiwa di Puskesmas Salo tahun 2020 adalah 62
orang.
Melalui kegiatan penyuluhan tentang kesehatan jiwa diharapkan
mampu meningkatkan pengetahuan masyarakat dan pasien ODGJ dapat
terdeteksi secara dini. Berdasarkan data di atas, maka penulis tertarik
untuk melakukan penyuluhan tentang kesehatan jiwa kepada masyrakat
Puskesmas Salo.

B. Maksud dan Tujuan


Dalam sistem pembelajaran Pelatihan Dasar Calon PNS, setiap
peserta pelatihan dituntut untuk mampu mengaktualisasikan substansi
materi pembelajaran yang telah dipelajari melalui proses pembiasaan diri
(habittuasi), sehingga mampu melaksanakan tugas dan perannya secara
profesional sebagai pelayan masyarakat yang prima.
Tujuan aktualisasi nilai-nilai dasar PNS adalah :
1. PNS mampu menerapkan nilai akuntabilitas dalam memberikan
pelayanan publik
2. PNS sebagai pelayan masyarakat mampu mengedepankan
kepentingan bangsa dan negara atau kepentingan umum diatas
kepentingan pribadi
3. PNS mampu menjunjung tinggi nilai dasar etika publik dalam
melaksanakan tugasnya sebagai pelayan masyarakat
4. PNS mampu berinovasi dalam meningkatkan mutu pelayanan
kepada masyarakat.
5. PNS mampu membangun jiwa anti korupsi dan mendorong
percepatan pemberantasan korupsi dilingkungan instansinya.

3
C. Gambaran Umum Instansi
a) Situasi Puskesmas
1. Administrasi Pemerintah
UPTD Puskesmas Salo terletak di Jl. Nurmahyuddin
Sipungguk dengan tata ruang bangunan rawat jalan, garasi,
UGD dan bangunan kantor.
Adapun situasi bangunan UPTD Puskesmas Salo adalah:
a. Tahun dibangun : 2008
b. Luas tanah : 339,5 M2
c. Jumlah ruangan : 20
1) Unit gawat darurat
2) Loket pendaftaran
3) Poli Umum
4) Poli Anak
5) Poli KIA
6) Poli Gigi
7) Poli Lansia
8) Pojok Gizi
9) Klinik Sanitasi
10) Pojok TB
11) Laboratorium
12) Apotek
13) Gudang Obat
14) Ruangan Kapus
15) Tata Usaha
16) Keuangan
17) Ruang program
18) Aula
19) WC Umum
20) Garasi

4
2. Keadaan Geografi
Kecamatan Salo merupakan kecamatan pemekaran dari
Kecamatan Bangkinang dan Kecamatan Bangkinang Barat
yang dibentuk melalui Peraturan Daerah Kabupaten Kampar
Nomor 22 tahun 2003.
Wilayah kerja UPTD Puskesmas Salo adalah seluruh desa
yang ada di wilayah Kecamatan Salo yang terdiridari 6 desa
yaitu :
a. Desa Sipungguk
b. Desa Ganting Damai
c. Desa Salotimur
d. Desa Salo
e. Desa Ganting
f. Desa Siabu
Wilayah kerja UPTD Puskesmas Salo berbatasan dengan :
a. Sebelah utara :KecamatanTapung
b. Sebelah selatan :Kecamatan Bangkinang dan
Salo
c. Sebelah barat :Kecamatan Kampar Kiri
d. Sebelah timur :KecamatanSalo
Wilayah UPTD Puskesmas Salo juga dilintasi sungai besar
yaitu sungai Kampar yang terbentang di tengah Kecamatan
Salo yang memisahkan Desa Sipungguk dan Ganting Damai
dengan Desa Ganting, Salo, Salo Timur, Ganting dan Siabu.
Kecamatan Salo merupakan salah satu kecamatan di
Kabupaten Kampar yang beriklim tropis dimana curah hujan
tertinggi berada pada bulan September hingga bulan Februari,
sehingga bulan tersebut rawan untuk berkembangnya penyakit
seperti demam berdarah.

5
3. Keadaan Demografi
Jumlah penduduk kecamatan Salo tahun 2020 sebanyak
25.244 jiwa yang tersebarpada 6 desa dengan rincian sebagai
berikut :
a. Desa Sipungguk : 3.809 Jiwa
b. Desa Ganting Damai : 2.202 Jiwa
c. Desa Salo Timur : 4.376 Jiwa
d. Desa Salo : 6.305 Jiwa
e. Desa Ganting : 2.626 Jiwa
f. Desa Siabu : 5.926 Jiwa

Penduduk Kecamatan Salo bersifat heterogen, dimana


penduduknya tidak hanya penduduk asli tetapi juga pendatang
yang berasal dari Sumatera Barat, Sumatera Utara dan Pulau
Jawa.
4. Sarana Pendidikan
Di wilayah kerja UPTD Puskesmas Salo terdapat beberapa
fasilitas pendidikan mulai tingkat PAUD, TK, SD, SLTP, SLTA.
Jumlah fasilitas pendidikan diwilayah kerjaUPTD Puskesmas
Salo yaitu :
a. PAUD/TK : 11 buah
b. SD : 16 buah
c. SLTP : 6 buah
d. SLTA : 4 buah
5. Agama
Penduduk Kecamatan Salo mayoritas memeluk agama
Islam, sedangkan agama-agama lain yang dipeluk oleh
penduduk Kecamatan Salo adalah Katolik dan Protestan.
6. Ekonomi
Perekonomian di wilayah UPTD Puskesmas Salo didukung
oleh beberapa sector seperti perkebunan, pertanian, perikanan
dan swasta. Rata-rata pekerjaan masyarakat di wilayah kerja
UPTD Puskesmas Salo adalah petani, pedagang, PNS dan
wiraswasta.

6
b) Visi, Misi, Tata Nilai dan Motto UPTD Puskesmas Salo
1. Visi
Mewujudkan kehidupan berkualitas melalui pemerataan
layanan kesehatan yang bermutu
2. Misi
a. Memelihara dan meningkatkan akses pelayanan
kesehatan yang bermutu dan terjangkau segala lapisan
masyarakat.
b. Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan,
keluarga dan masyarakat
c. Mendorong kemandirian masyarakat melalui
pemberdayaan upaya kesehatan berbasis masyarakat
(UKBM)
d. Menggerakkan dan meningkatkan partisipasi aktif
masyarakat dalam pembangunan berwawasan kesehatan
e. Meningkatkan kompetensi dan profesionalisme
sumberdaya manusia dalam pelaksanaan pelayanan
kesehatan secara berkelanjutan sesuai kompetensi yang
dibutuhkan
f. Meningkatkan dan mengembangkan sisitem manajemen
dan informasi kesehatan
3. Tata Nilai
Dalam melaksanakan fungsinya, UPTD Puskesmas Salo
mempunyai tata nilaiyaitu: CAKEP, yang merupakan singkatan
dari:
C : Cepat
A : Akurat
K : Komunikatif dan Informatif
E : Efektif dan Efisien
P : Profesional

4. Motto
“Menjadi Sahabat Sehat Masyarakat”

7
c) Program Puskesmas
Program/ upaya kesehatan yang dijalankan oleh UPTD
Puskesmas Salo adalah:
1. Upaya kesehatan masyarakat (UKM)
Penyelenggaraan upaya kesehatan masyarakat (UKM)
adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan
kesehatan serta mencegah dan menanggulangi timbulnya
masalah kesehatan dengan sasaran keluarga,kelompok,dan
masyarakat. Jenis pelayanan UKM dibedakan menjadi 2 (dua)
kelompokyaitu UKM esensisal dan UKM pengembangan
a. UKM esensial
1) Promosi kesehatan dan UKS
2) Kesehatan lingkungan
3) KIA/KB yang bersifat UKM
4) Pelayanan gizi yang bersifat UKM
5) Pencegahan dan pengendalian penyakit
6) Perawatan kesehatan masyarakat
b. UKM Pengembangan
1) Posyandu Lansia
2) Posbindu penyakit tidak menular (PTM)
3) Program kesehatan jiwa
4) Program Upaya Kesehatan Kerja
5) Program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)
6) Program Usaha Kesehatan Gigi masyarakat Desa
(UKGMD)
2. Upaya kesehatan perorangan (UKP)
Merupakan suatu kegiatan dan atau serangkaian kegiatan
pelayanan kesehatan yang ditujukan untuk peningkatan
pencegahan dan penyembuhan penyakit, pengurangan
penderitaan akibat penyakit, dan memulihkan kesehatan
perorangan. UKP di UPTD Puskesmas Salo dilaksanakan

8
dalam bentuk rawatjalan, pelayanan gawat darurat, pelayanan
kesehatan gigi dan mulut, pelayanan KIA-KB (yang bersifat
UKP), pelayanan gizi yang bersifat UKP, pelayanan
kefarmasian dan pelayanan laboratorium.

d) Struktur Organisasi

D. Tugas Pokok Dokter


Berdasarkan keputusan menteri pendayagunaan aparatur Negara
nomor 139/KEP/M.PAN/11/2003 tentang jabatan fungsional dokter pasal 4
menyebutkan bahwa tugas pokok dokter adalah memberikan pelayanan
kesehatan pada sarana pelayanan kesehatan yang meliputi promotif,
preventif, kuratif dan rehabilitative untuk meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat, serta membina peran serta masyarakat dalam rangka
kemandirian di bidang kesehatan kepada masyarakat.

9
BAB II

RANCANGAN AKTUALISASI NILAI DASAR CPNS

A. Konsep Aktualisasi
„Aktualisasi‟ berasal dari kata dasar „aktual‟ yang berarti nyata/ benar-
benar terjadi/ sesungguhnya ada. Dengan mengacu kepada pengertian
tersebut, maka aktualisasi memiliki pengertian sebagai suatu proses untuk
menjadikan pengetahuan dan pemahaman yang telah dimiliki terkait
substansi mata pelatihan yang telah dipelajari dapat menjadi aktual/ nyata/
terjadi/ sesungguhnya ada.
Proses yang perlu dilakukan berdasarkan pengertian aktualisasi dalam
suatu proses pembelajaran atau pelatihan adalah bentuk kemampuan
dalam menerjemahkan teori ke dalam praktik, mengubah konsep menjadi
konstruk, menjadikan gagasan sebagai kegiatan (realita) memperhatikan
tuntutan pembelajaran yang telah dipelajari.

B. Nilai-nilai dasar pegawai negeri sipil (ANEKA)


1. Akuntabilitas
Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau
institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi
amanahnya.Amanah seorang PNS adalah menjamin terwujudnya nilai-
nilai publik.
Nilai-nilai dalam upaya menciptakan lingkungan kerja yang akuntabel
antara lain :
a) Kepemimpinan (memberikan contoh pada orang lain, adanya
komitmen yang tinggi dalam melakukan pekerjaan)

b) Transparansi (mendorong komunikasi dan kerjasama,
meningkatkan kepercayaan dan keyakinan kepada pimpinan)
c) Integritas (kewajiban untuk mematuhi undang-undang, kontrak,
kebijakan dan peraturan yang berlaku)

10
d) Tanggung Jawab/Responsibilitas (terbagi atas resposibilitas
instirusi dan responsibilitas perseorangan)
e) Keadilan (ketidakadilan dapat menghancurkan kepercayaan dan
kredibilitas organisasi)
f) Kepercayaan (lingkungan akuntabilitas akan lahir dari hal-
halyang dapat dipercaya)
g) Keseimbangan (keseimbangan antara akuntabilitas dan
kewenangan, serta harapan dan kapasitas)

h) Kejelasan (mengetahui kewenangan dan tangung jawab)
i) Konsistensi (konsistensi menjamin stabilitas)

Dalam beberapa hal, akuntabilitas sering diartikan berbeda-beda.


Adanya norma yang bersifat informal tentang perilaku PNS yang menjadi
kebiasaan (how things are done around here) dapat mempengaruhi
perilaku anggota organisasi atau bahkan mempengaruhi aturan formal
yang berlaku.
Tingkatan dalam akuntabilitas digambarkan dalam bagan berikut
ini:

Bagan Akuntabilitas
Keterangan:
a) Akuntabilitas Personal (Personal Accountability)
Akuntabilitas personal mengacu pada nilai-nilai yang ada pada
diri seseorang seperti kejujuran, integritas, moral, dan etika.

11
Pertanyaan yang digunakan untuk mengidentifikasi apakah
seseorang memiliki akuntabilitas personal antara lain “Apa yang
dapat saya lakukan untuk memperbaiki situasi dan membuat
perbedaan.
b) Akuntabilitas Individu
Akuntabilitas individu mengacu pada hubungan antara individu
dan lingkungan kerjanya, yaitu antara PNS dengan instansinya
sebagai pemberi kewenangan.Pemberi kewenangan
bertanggung jawab untuk memberikan arahan yang memadai,
bimbingan, dan sumber daya serta menghilangkan hambatan
kinerja, sedangkan PNS sebagai aparatur negara bertanggung
jawab untuk memenuhi tanggung jawabnya. Pertanyaan
penting yang digunakan untuk melihat tingkat akuntabilitas
individu seorang PNS adalah apakah individu mampu untuk
mengatakan “Ini adalah tindakan yang telah saya lakukan, dan
ini adalah apa yang akan saya lakukan untuk membuatnya
menjadi lebih baik”.
c) Akuntabilitas Kelompok
Kinerja sebuah institusi biasanya dilakukan atas kerjasama
kelompok.Dalam hal ini tidak ada istilah “Saya”, tetapi yang ada
adalah “Kami”.Dalam kaitannya dengan akuntabilitas kelompok,
maka pembagian kewenangan dan semangat kerjasama yang
tinggi antar berbagai kelompok yang ada dalam sebuah institusi
memainkan peranan yang penting dalam tercapainya kinerja
organisasi yang diharapkan.
d) Akuntabilitas Organisasi
Akuntabilitas organisasi mengacu pada hasil pelaporan kinerja
yang telah dicapai, baik pelaporan yang dilakukan oleh individu
terhadap organisasi/institusi maupun kinerja organisasi kepada
stakeholders lainnya.
e) Akuntabilitas Stakeholder
Stakeholder yang dimaksud adalah masyarakat umum,
pengguna layanan dan pembayar pajak yang memberikan
masukan, saran, dan kritik terhadap kinerjanya. Jadi,

12
akuntabilitas stakeholder adalah tanggung jawab organisasi
pemerintah untuk mewujudkan pelayanan dan kinerja yang adil,
responsif dan bermartabat.

2. Nasionalisme
Nasionalisme adalah pondasi bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS) untuk
mengaktualisasikan dalam menjalankan fungsi dan tugasnya dengan
orientasi mementingkan kepentingan publik, bangsa dan negara.

Nilai-nilai dasar dari nasionalisme adalah implementasi nilai-nilai


pancasila, dengan indikator:

 Sila 1 (Nilai Ketuhanan)
Menjamin kebebasan masyarakat dalam


memeluk agama dan kepercayaannya, saling menghormati
kepercayaan satu sama lain, mengembangan etika sosial di
masyarakat.
 Sila 2 (Nilai Kemanusiaan)
Penghormatan terhadap Hak Asasi Manusia
(HAM), saling menghargai antar sesama,mengakui persamaan derajat,
persamaan hak, dan kewajiban setiap manusia, tanpa membeda-
bedakan suku, keturunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin,
kedudukan sosial, warna kulit dan sebagainya.
 Sila 3 (Nilai Persatuan)
Bekerja sama demi persatuan dan kesatuan
bangsa, menempatkan kepentingan publik daripada kepentingan diri
sendiri demi persatuan dan kesatuan bangsa.

 Sila 4 (Nilai Permusyawaratan dalam Kehidupan Sehari-hari)
Perwujudan dari demokrasi permusyawaratan yakni demokrasi yang
kerakyatan (penghormatan terhadap suara rakyat), permusyawaratan
(kekeluargaan), dan hikmat kebijaksanaan.

 Sila 5 (Nilai Keadilan) Mengembangkan sikap adil terhadap semua
tingkat sistem kemasyarakatan, menyediakan kesetaraan kesempatan
dalam proses fasilitasi akses informasi dan layanan.

13
3. Etika Publik
Weihrich dan Koontz (2005:46) mendefinisikan etika sebagai “the
dicipline dealing with what is good and bad and with moral duty and
obligation”.Oleh karena itu konsep etika sering digunakan sinonim dengan
moral. Ricocur (1990) mendefinisikan etika sebagai tujuan hidup yang baik
bersama dan untuk orang lain di dalam institusi yang adil.
Dalam kaitannya dengan pelayanan publik, etika publik
adalah:Refleksi tentang standar/norma yang menentukan baik/buruk,
benar/salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan
kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan
publik. Integritas publik menuntut para pemimpin dan pejabat publik untuk
memiliki komitmen moral dengan mempertimbangkan keseimbangan
antara penilaian kelembagaan, dimensi-dimensi peribadi, dan
kebijaksanaan di dalam pelayanan publik (Haryatmoko, 2001). Jadi, Etika
Publik merupakan refleksi tentang standar/norma yang menentukan
baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk
mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung
jawab pelayanan publik.
Adapun indikator Etika Publik, antara lain adalah :
a. Kebersamaan, bekerja dalam semangat kebersamaan dan
persahabatan lebih baik dari bekerja sendiri-sendiri 

b. Empati, memahami dan dapat menyelami dan merasakan masalah
yang dapat dihadapi orang lain
c. Kepedulian, kesedian untuk memberikan bantuan secara ikhlas 

d. Kedewasaan, kematangan dalam mengatasi permasalaha 

e. Orientasi organisasi, perilaku yang diatur dalam organisasi 
dalam
memecahkan masalah 

f. Respek, saling menghormati dan menghargai sesama mitra 
kerja
g. Kebajikan,berperilaku santun,rendah hati serta memberikan

kedamaian dalam setiap pertemuan 

h. Integritas,mengutamakan kepribadian yang utuh 


14
i. Inovatif, kreatif dalam meciptakan gagasan 

j. Keunggulan, tampil dengan gagasan dan karya yang lebih 
baik dari
yang terbaik
k. Keluwesan, sikap dan teladan yang luwes, tidak kaku 
sepanjang
tidak bertentangan dengan prinsip dan hati nurani 

l. Kearifan, sikap, perilaku yang berorientasi pada prinsip

keseimbangan antara rasionalitas dan moralitas. 


4. Komitmen Mutu
Komitmen mutu merupakan pelaksanaan pelayanan publik dengan
berorientasi pada kualitas hasil. Adapun nilai-nilai komitmen mutu antara
lain mengedepankan komitmen terhadap kepuasan dan memberikan
layanan yang menyentuh hati, untuk menjaga dan memelihara mutu. Nilai-
nilai yang terkandung dalam komitmen mutu yaitu efektif, efisien, inovasi,
kreatif, dan bermutu.Efektif adalah mencapai tujuan yang ditetapkan atau
berhasil mencapai apapun yang coba dikerjakanya.Sedangkan,Efisien
yaitu penggunaan sumber daya yang optimal dilihat dari segi
penghematan biaya, waktu, tenaga dan pikiran dalam menyelesaikan
kegiatan.Inovasi adalah perubahan yang bertujuan untuk meningkatkan
kepuasan pelanggan. Mutu mencerminkan nilai keunggulan produk atau
jasa yang diberikan kepada pelanggan sesuai dengan kebutuhan dan
keinginannya dan bahkan melampaui harapannya.
Nilai-nilai dasar komitmen mutu adalah:
1. Efektifitas, sejauh mana sebuah organisasi mewujudkan tujuan-
tujuannya
2. Efisiensi, seberapa banyak jumlah sumber daya yang digunakan
untuk mencapai tujuan organisasi
3. Inovasi, kegiatan yang meliputi seluruh proses menciptakan dan
menawarkan jasa atau barang baik yang sifatnya baru, lebih baik
atau lebih murah dibandingkan dengan yang tersedia sebelumnya
4. Mutu, persepsi orang secara individual, yang diukur dari tingkat
kepuasan masing-masing terhadap produk/ jasa yang diterimanya.

15
5. Anti Korupsi
Kata korupsi berasal dari bahasa latin, yaitu Corruptio yang artinya
kerusakan, kebobrokan, dan kebusukan. Dalam UU No.31 Tahun
1999, pengertian korupsi yaitu:Setiap orang yang dengan sengaja secara
melawan hukum untuk melakukan perbuatan dengan tujuan memperkaya
diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi yang mengakibatkan
kerugian keuangan negara atau perekonomian negara. Dari pengertian
korupsi yang dipaparkan di atas, maka dapat disimpulkan
bahwa pengertian korupsi merupakan suatu tindakan yang sangat tidak
terpuji yang dapat merugikan suatu bangsa dan Negara, seperti
penggelapan uang, penerimaan uang sogok, dan lain sebagainya untuk
memperkaya diri sendiri atau orang lain atau korporasi, yang
mengakibatkan kerugian keuangan pada negara.
Nilai-nilai dasar anti korupsi yang harus diperhatikan, yaitu :

a) Jujur
Kejujuran merupakan nilai dasar yang menjadi landasan utama bagi
penegakan integritas diri seseorang. Tanpa adanya kejujuran mustahil
seseorang bisa menjadi pribadi yang berintegritas. Seseorang dituntut
untuk bisa berkata jujur dan transparan serta tidak berdusta baik
terhadap diri sendiri maupun orang lain, sehingga dapat membentengi
diri terhadap godaan untuk berbuat curang.

2) Peduli

Kepedulian sosial kepada sesama menjadikan seseorang memiliki sifat


kasih sayang. Individu yang memiliki jiwa sosial tinggi akan
memperhatikan lingkungan sekelilingnya di mana masih terdapat
banyak orang yang tidak mampu, menderita, dan membutuhkan uluran
tangan. Pribadi dengan jiwa sosial tidak akan tergoda untuk
memperkaya diri sendiri dengan cara yang tidak benar tetapi ia malah
berupaya untuk menyisihkan sebagian penghasilannya untuk
membantu sesama.

16
3) Mandiri.

Kemandirian membentuk karakter yang kuat pada diri seseorang


menjadi tidak bergantung terlalu banyak pada orang lain. Mentalitas
kemandirian yang dimiliki seseorang memungkinkannya untuk
mengoptimalkan daya pikirnya guna bekerja secara efektif. Pribadi yang
mandiri tidak akan menjalin hubungan dengan pihak-pihak yang tidak
bertanggungjawab demi mencapai keuntungan sesaat.

4) Disiplin

Disiplin adalah kunci keberhasilan semua orang. Ketekunan dan


konsistensi untuk terus mengembangkan potensi diri membuat
seseorang akan selalu mampu memberdayakan dirinya dalam
menjalani tugasnya. Kepatuhan pada prinsip kebaikan dan kebenaran
menjadi pegangan utama dalam bekerja. Seseorang yang mempunyai
pegangan kuat terhadap nilai kedisiplinan tidak akan terjerumus dalam
kemalasan yang mendambakan kekayaan dengan cara yang mudah.

5) Tanggung Jawab


Pribadi yang utuh dan mengenal diri dengan baik akan menyadari
bahwa keberadaan dirinya di muka bumi adalah untuk melakukan
perbuatan baik demi kemaslahatan sesama manusia. Segala tindak
tanduk dan kegiatan yang dilakukannya akan dipertanggungjawabkan
sepenuhnya kepada Tuhan Yang Maha Esa, masyarakat, negara, dan
bangsanya. Dengan kesadaran seperti ini maka seseorang tidak akan
tergelincir dalam perbuatan tercela dan nista.

6) Kerja keras

Individu beretos kerja akan selalu berupaya meningkatkan kualitas


hasil kerjanya demi terwujudnya kemanfaatan publik yang sebesar-
besarnya. Ia mencurahkan daya pikir dan kemampuannya untuk
melaksanakan tugas dan berkarya dengan sebaik-baiknya. Ia tidak

17
akan mau memperoleh sesuatu tanpa mengeluarkan keringat.

7) Sederhana

Pribadi yang berintegritas tinggi adalah seseorang yang menyadari


kebutuhannya dan berupaya memenuhi kebutuhannya dengan
semestinya tanpa berlebih-lebihan. Ia tidak tergoda untuk hidup dalam
gelimang kemewahan. Kekayaan utama yang menjadi modal
kehidupannya adalah ilmu pengetahuan. Ia sadar bahwa mengejar
harta tidak akan pernah ada habisnya karena hawa nafsu keserakahan
akan selalu memacu untuk mencari harta sebanyak-banyaknya.

8) Berani

Seseorang yang memiliki karakter kuat akan memiliki keberanian untuk


menyatakan kebenaran dan menolak kebathilan. Ia tidak akan
mentolerir adanya penyimpangan dan berani menyatakan
penyangkalan secara tegas. Ia juga berani berdiri sendirian dalam
kebenaran walaupun semua kolega dan teman-teman sejawatnya
melakukan perbuatan yang menyimpang dari hal yang semestinya. Ia
tidak takut dimusuhi dan tidak memiliki teman kalau ternyata mereka
mengajak kepada hal-hal yang menyimpang.

9) Adil


Pribadi dengan karakter yang baik akan menyadari bahwa apa yang dia
terima sesuai dengan jerih payahnya. Ia tidak akan menuntut
untukmendapatkan lebih dari apa yang ia sudah upayakan. Bila ia
seorang pimpinan maka ia akan memberi kompensasi yang adil kepada
bawahannya sesuai dengan kinerjanya. Ia juga ingin mewujudkan
keadilan dan kemakmuran bagi masyarakat dan bangsanya.

18
B. Kedudukan dan Peran ASN dalam NKRI
1. Manajemen ASN
Manajemen ASN berkaitan dengan pengelola Sumber Daya
Manusia (SDM) yaitu ASN untuk memperkokoh NKRI. Manajemen
ASN sendiri meliputi penyusunan dan penetapan kebutuhan,
pengadaan, pangkat dan jabatan, pengembangan karir, promosi,
mutasi,penilaian kinerja, penggajian dan tunjangan, penghargaan.
Disiplin menjadi indikator nilai-nilai manajemen ASN yaitu kepastian
hukum, profesionalitas, keterpaduan, delegasi, netralitas,
kesejahteraan, akuntabilitas, efektif dan efisien, keterbukaan dan
non diskriminatif
a. Kedudukan ASN. Kedudukan ASN berada di pusat, daerah,
dan luar negeri, namun demikian pegawai ASN merupakan
satu kesatuan.
b. Peran ASN. Peran ASN adalah sebagai pelaksana
kebijakan publik, pelayan publik, dan perekat pemersatu
bangsa
c. Hak dan kewajibanASN.Seorang ASN mempunyai
kewajiban sebagai berikut: Setia dan taat pada Pancasila
dan UUD 45, NKRI, dan pemerintah yang sah. Menjaga
persatuan dan kesatuan bangsa. Melaksanakan kebijakan
yang dirumuskan pejabat pemerintah yang berwenang.
Melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh pengabdian,
kejujuran, kesadaran, dan tanggung jawab. dan hak
sebagai berikut: gaji, tunjangan dan fasilitas, cuti, jaminan
pensiun dan jaminan hari tua, Perlindungan, dan
Pengembangan kompetensi
d. Kode etik dan kode perilaku ASN. Kode etik dan kode
perilaku bertujuan untuk menjaga martabat dan kehormatan
ASN.

19
2. Pelayanan Publik
Pelayanan Publik merupakan pelayanan umum yang diberikan
dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat yang diselenggarakan
oleh instansi pemerintah sebagai pelayan publik. Indikator nilai
pelayanan publik adalah transparan, responsif, murah dan
sederhana,tepat waktu, kemudahan akses, adil, dan kenyamanan
Prinsip pelayanan publik yang baik untuk mewujudkan pelayanan
prima adalah:
1. Partisipatif
2. Transparan
3. Responsif
4. Tidak diskriminatif
5. Mudah dan murah
6. Efektif dan efisien
7. Aksesibel
8. Akuntabel
9. Berkeadilan

3. Whole Of Goverment
Dalam mewujudkan pelayanan publik dan pelaksaan kebijakan publik
yang lebih optimal, diperlukan adanya kerjasama, koordinasi antar
seksi,instansi maupun dengan pihak lain.
1. Koordinasi, yaitu Pengembangan strategi dengan mempertimbangkan
dampak, pertukaran informasi, perencanaan bersama, kerjasama
sementara.
2. Integrasi, yaitu kolaborasi sementara, perencanaan jangka panjang,
kerja samapada pekerjaan besar yang menjadi urusan utama salah
satu peserta kerjasama, Entitas yang terpisah, memilih bersama,
dibentuk sebagai mekanisme integratif.
3. Kedekatan dan pelibatan, yaitu perencanaan jangka panjang,
kerjasama pada isu besar yang menjadi urusan utama salah satu
urusan utama salah satu peserta kerjasama, unifikasi resmi, identitas

20
masing-masing masih nampak, penggabungan kedalam struktur yang
baru.

C. Isu aktual
Berdasarkan tugas pokok dan fungsi dokter umum, maka dilakukan
identifikasi isu terkait yang terdapat di Puskesmas Salo. Isu yang telah
ditetapkan adalah sebagai berikut :
1. Kurangnya optimalnya publikasi tentang kesehatan jiwa
2. Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang TB paru
3. Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang perilaku hidup bersih
dan sehat

Berdasarkan identifikasi isu yang telah ditemukan, maka akan


dilakukan analisis isu berdasarkan kriteria isu. Kriteria isu dapat diukur
menggunakan metode APKL. Unsur-unsur yang dinilai menggunakan
metode APKL ini adalah Aktual, Problematik, Kekhalayakan, dan Layak/
Kelayakan. Aktual artinya benar-benar terjadi dan sedang dibicarakan.
Problematik artinya sebuah isu memiliki permasalahan yang kompleks
sehingga harus segera dicarikan solusi permasalahannya. Kekhalayakan
artinya isu yang menyangkut hajat hidup orang banyak. Kelayakan artinya
isu yang diangkat masuk akal dan realistis untuk dipecahkan masalahnya.
Dengan menggunakan metode APKL tersebut, diperoleh hasil analisis
isu sebagai berikut:
Tabel 2.1 Analisis APKL
ANALISIS
NO ISU APKL KETERANGAN
A P K L
1 Kurangnya optimalnya
Memenuhi
publikasi tentang kesehatan
Kriteria
jiwa
2 Kurangnya pengetahuan Tidak
masyarakat tentang TB paru Memenuhi

21
Kriteria

3 Kurangnya pengetahuan
Memenuhi
masyarakat tentang perilaku
Kriteria
hidup bersih dan sehat

Berdasarkan alat bantu penetapan isu diatas dapat disimpulkan


bahwa seluruh isu yang ada memenuhi semua kriteria aktual, problematik,
kekhalayakan dan layak/ kelayakan.
Untuk menetapkan isu yang akan diangkat menggunakan alat
bantu USG (Urgency, Seriousness dan Growth).
1) Urgency, dilihat dari seberapa mendesaknya suatu masalah
harus dibahas, dianalisis, dan ditindaklanjuti
2) Seriousness, dilihat dari seberapa seriusnya masalah harus
dibahas dikaitkan dengan akibat yang ditimbulkan
3) Growth, dilihat dari seberapa cepat pertumbuhan masalah
tersebut jika tidak ditangani dengan segera.

Tingkat urgency, seriousness dan growth ini kemudian diukur


dengan rentang nilai 1-5 dengan ketentuan sebagai berikut :
1 = sangat kecil
2 = kecil
3 = sedang
4 = besar
5 = sangat besar

Adapun menentukan prioritas isu menggunakn teknik USG


(urgency, seriousness dan growth) dapat dilihat pada tabel 1.1.
Tabel 2.2 Analisis masalah berdasarkan USG
No. Masalah U S G Jumlah Rank
ing
1. Kurangnya optimalnya 4 5 4 13 I
publikasi tentang kesehatan

22
jiwa

2. Kurangnya pengetahuan 4 4 3 11 II
masyarakat tentang TB paru
Kurangnya pengetahuan 4 3 3 10 III
masyarakat tentang perilaku
hidup bersih dan sehat

Berdasarkan nilai USG yang tertinggi pada tabel di atas, terpilih satu
pokok isu yang dapat diangkat untuk segera ditanggulangi yaitu
Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang kesehatan jiwa.

D. Gagasan Penyelesaian Isu

Isu yang diangkat : Kurang optimalnya publikasi tentang kesehatan jiwa

Gagasan inovatif Pemecahan Isu : Optimalisasi publikasi tentang


kesehatan jiwa kepada masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Salo
melalui kegiatan GEMAR TAWA (Gerakan Masyarakat Peduli Kesehatan
Jiwa). Adapun kegiatan sebagai berikut :
1. Melakukan konsultasi dengan kepala puskesmas tentang rancangan
aktualisasi. aktualisasi yang akan dilakukan mengenai peningkatan
pengetahuan masyarakat tentang kesehatan jiwa
2. Membuat media informasi berupa standing banner tentang kesehatan
jiwa
3. Membuat leaflet tentang Kesehatan jiwa
4. Membuat media sosial akun Instagram tentang kesehatan jiwa
5. Melakukan sosialisasi GEMAR TAWA (Gerakan Masyarakat Peduli
Kesehatan Jiwa) kepada masyarakat dan kader
6. Pemberdayaan masyarakat tentang kesehatan jiwa dengan
pembentukan kader jiwa
7. Menyusun laporan kegiatan

23
Tabel 2.3 Kegiatan 1 Melakukan konsultasi dengan kepala puskesmas
Kegiatan / Melakukan konsultasi dengan kepala puskesmas
deskripsi
Tahapan 1) Membuat jadwal pertemuan dengan kepala
kegiatan puskesmas
(bagaimana 2) Menyiapkan data-data kondisi saat ini terkait isu
dilaksanakan) yang diangkat
3) Memaparkan kegiatan yang akan dilakukan
4) Meminta izin kepada kepala puskesmas untuk
melakukan kegiatan sosialisasi
5) Menerima dan mencatat saran dari kepala
puskesmas
Output/ Hasil Terlaksananya konsultasi dengan kepala puskesmas
tentang sosialisasi kesehatan jiwa kepada masyarakat
Produk : notulensi, foto, screenshot WA dengan kepala
puskesmas
Keterkaitan Akuntabilitas
substansi Saya akan melakukan konsultasi bersama atasan
mata diklat dengan penyampaian yang jelas, transparan, dan
bertanggung jawab terhadap rencana dan
pelaksanan sosialisasi dengan langkah-langkah:
1. Menyampaikan rencana kegiatan kepada atasan
secara detail dan sistematis
2. Mengumpulkan informasi atau data dari sumber
yang valid, secara teliti sehingga hasilnya dapat
dipertanggung jawabkan.
Nasionalisme
Pada saat saya melaksanakan konsultasi dengan
atasan tentang pemantapan rencana kegiatan, saya

24
akan mengaktualisasikan nilai Nasionalisme berupa
pancasila sila ke 4 (utamakan musyawarah dalam
pengambilan keputusan untuk kepentingan bersama)
yaitu dengan langkah-langkah :

1. Berdiskusi mengutamakan musyawarah bersama


atasan, saling berpendapat dan mengajukan usul
atau perbaikan hingga mencapai kesepakatan dalam
pengambilan keputusan untuk kelancaran
pelaksanaan kegiatan.
2. Bersedia menerima kritik dan saran dari atasan 


Etika publik
Saya akan mengaktualisasikan nilai-nilai sopan dan
santun serta menghargai komunikasi dengan
langkah-langkah
1. mencatat setiap saran dan arahan yang diberikan
dari atasan
2. menggunakan bahasa yang santun, bersikap sopan
dan hormat selama melaporkan rencana kegiatan
Komitmen mutu
Pada saat saya akan melakukan konsultasi dengan
atasan tentang pemantapan rencana kegiatan secara
efektif dan efisien dengan langkah-langkah:
1. Membuat notulen selama konsultasi berlangsung
2. Mencatat poin-poin penting hasil diskusi
Anti Korupsi
Dalam melakukan konsultasi dengan atasan saya akan
menerapkan nilai-nilai anti korupsi berupa jujur,
mandiri dan kerja keras dengan langkah-langkah :
1. Mengumpulkan semua data terkait isu,
2. Tidak memanipulasi data, dan menyampaikan

25
semua data apa adanya.
3. Mempersiapkan rencana kegiatan secara lengkap
sebelum konsultasi
Peran dan Manajemen ASN:
Kedudukan Konsultasi tentang rencana kegiatan dengan
ASN Dalam menerapkan etika profesi dokter dan profesional
NKRI
Pelayanan Publik:
Dalam melakukan kegiatan ini, saya akan menerapkan
nilai-nilai pelayanan publik yaitu akuntabel, responsif
dan partisipatif

WOG:
Konsultasi dengan atasan dan sinergitas dengan
pemegang program kesehatan jiwa di puskesmas
dalam mengumpulkan data.
Konstribusi Kegiatan ini berkaitan dengan Misi Meningkatkan dan
Visi Misi mengembangkan sistem manajemen dan informasi
kesehatan
Penguatan Dengan menerapkan nilai dasar di atas Komunikatif
nilai organisasi dan Informatif saya lebih mudah melakukan kegiatan
(manfaat dari program GEMAR TAWA dengan baik sehingga
keterkaitan pengetahuan masyarakat tentang kesehatan jiwa
substansi meningkat
mata diklat
terhadap
kegiatan)

Tabel 2.4 Kegiatan 2. Membuat media informasi berupa standing banner


tentang Kesehatan jiwa
Kegiatan Membuat media informasi berupa standing banner
tentang kesehatan jiwa

26
Tahapan 1.Menyusun dan mendesain draft standing banner
kegiatan
2. Meminta izin dengan atasan pembuatan standing
banner

3. Mencetak standing banner ke tempat reklame

4. Memasang standing banner sesuai lokasi yang telah


ditentukan

5. Dokumentasi

Output/ Hasil Terwujudnya media informasi berupa standing banner


Kegiatan tentang kesehatan jiwa
Keterkaitan Akuntabilitas
dengan Dalam membuat media informasi berupa standing
substansi banner tentang kesehatan jiwa saya akan
mata melaksanakannya dengan sikap tanggung jawab dan
pelajaran (nilai berintegritas. Saya akan menerapkan teknik berfikir
dasar) kreatif dengan langkah-langkah:

1.Mempelajari kembali materi kesehatan jiwa dari


sumber yang valid

2.Mencantumkan referensi yang digunakan pada


standing banner

Nasionalisme
Saya akan membuat standing banner tentang
kesehatan jiwa sesuai dengan nilai-nilai dari Pancasila
yaitu sila ke- 4 yaitu mau mendengar pendapat orang
lain dan kerja sama dengan pihak lain dan tidak
membedakan dengan menggunakan teknik diskusi,
dengan langkah-langkah:

1. Materi di standing banner dapat diperoleh oleh

27
siapa saja (tidak diskriminatif)
2. Bekerja sama dengan pihak reklame untuk
mencetak standing banner yang berkualitas

Etika publik
Dalam membuat standing banner tentang kesehatan
jiwa saya akan memberikan informasi secara jujur dan
santun dengan menggunakan teknik deskriptif, dengan
langkah-langkah:

1. Membaca dengan cermat materi yang berkenaan


kesehatan jiwa

2. Menggunakan Bahasa yang mudah dimengerti


masyarakat saat penyajian materi standing banner.

3. Saling menghormati dan menghargai mitra 
kerja


dalam hal ini pihak reklame

Komitmen mutu
Kegiatan ini merupakan suatu inovasi dan bermutu.
Dalam kegiatan membuat standing banner saya akan
lakukan secara efektif dan inovasi, dengan
menggunakan teknik berifikir kreatif dengan langkah-
langkah:

1. Menampilkan point- point penting dari materi


2. Membuat isi materi standing banner yang singkat
padat dan jelas
3. Mendesain template standing banner yang menarik

Anti Korupsi
Dalam melakukan kegiatan ini, saya menerapkan nilai-
nilai anti korupsi yaitu jujur dan mandiri menggunakan

28
teknik konsultasi, dengan langkah-langkah:

1. Membuat materi standing banner dengan sungguh-


sungguh dan tanggung jawab
2. Membuat isi materi standing banner secara mandiri
kemudian berdiskusi dengan atasan
3. Menyampaikan informasi secara jujur di standing
banner

Peran dan Manajemen ASN:


Kedudukan Membuat standing banner sesuai dengan etika profesi
ASN Dalam dan profesional dengan cara konsultasi kepada
NKRI atasan

Pelayanan Publik:
Dalam melakukan kegiatan ini, saya akan menerapkan
nilai-nilai pelayanan publik yaitu aksesibel dan
akuntabel. Informasi di dalam standing banner dapat
diakses oleh siapa saja. Materi standing banner dikutip
dari sumber yang valid
Dengan memilih media sosialisasi yaitu standing
banner yang mudah dan murah serta efektif dan
efisien diharapkan dapat memberikan pengetahuan
dan pemahaman yang baik bagi masyarakat

WOG:
Dalam membuat standing banner, saya akan
bersinergitas dengan pihak reklame dalam proses
pencetakan
Konstribusi Dengan membuat media informasi berupa standing
Terhadap Visi banner akan berkontribusi dalam mewujudkan visi dan
dan Misi misi puskesmas yaitu Meningkatkan dan

29
mengembangkan sistem manajemen dan informasi
kesehatan

Penguatan Dengan adanya media informasi berupa standing


Nilai-Nilai banner diharapkan dapat mewujudkan nilai-nilai
Organisasi organisasi yaitu informati dan efektif

Tabel 2.5 Kegiatan 3. Membuat media informasi berupa leaflet tentang


Kesehatan jiwa
Kegiatan Membuat media informasi berupa leaflet tentang
kesehatan jiwa
Tahapan 1. Mencari dan mempelajari materi kesehatan jiwa
kegiatan 2. Mendesain draft leaflet
3. Meminta izin kepada atasan untuk pembuatan
leaflet
4. Mencetak leaflet
5. Membagikan leaflet tentang kesehatan jiwa
kepada masyarakat yang berkunjung ke
Puskesmas Salo
6. Meletakkan leaflet di papan informasi
puskesmas

Output/ Hasil Terwujudnya media informasi berupa leaflet tentang


Kegiatan kesehatan jiwa
Keterkaitan Akuntabilitas
dengan Dalam membuat media informasi berupa leaflet
substansi tentang kesehatan jiwa saya akan melaksanakannya
mata pelajaran dengan sikap tanggung jawab dan berintegritas.
(nilai dasar) Saya akan menerapkan teknik berfikir kreatif dengan
langkah-langkah:

1.Mempelajari kembali materi kesehatan jiwa dari

30
sumber yang valid

2.Mencantumkan referensi yang digunakan pada


leaflet

Nasionalisme
Saya akan membuat leaflet tentang kesehatan jiwa
sesuai dengan nilai-nilai dari Pancasila yaitu sila ke- 4
yaitu mau mendengar pendapat orang lain dan
bertanggung jawab, diskusi, kerja sama dengan
pihak lain dan tidak membedakan dengan
menggunakan teknik diskusi, dengan langkah-langkah:

1. Lembaran leaflet dapat diperoleh oleh siapa saja


(tidak diskriminatif)
2. Berdiskusi dengan atasan tentang isi materi leaflet
dan mau menerima saran dan kritik untuk perbaikan
leaflet

Etika publik
Dalam membuat leaflet tentang kesehatan jiwa saya
akan memberikan informasi secara jujur dan santun
dengan menggunakan teknik deskriptif, dengan
langkah-langkah:

1. Membaca dengan cermat materi yang berkenaan


kesehatan jiwa

2. Menggunakan Bahasa yang mudah dimengerti


masyarakat pada leaflet.

Komitmen mutu
Kegiatan ini merupakan suatu inovasi. Dalam kegiatan
membuat leaflet saya akan lakukan secara efisien,
dengan menggunakan teknik berifikir kreatif dengan

31
langkah-langkah:

1. Menampilkan point- point penting dari materi


2. Membuat isi materi leaflet yang singkat padat dan
jelas
3. Mendesain template leaflet yang menarik

Anti Korupsi
Dalam melakukan kegiatan ini, saya menerapkan nilai-
nilai anti korupsi yaitu jujur, mandiri dan kerja keras
menggunakan teknik konsultasi, dengan langkah-
langkah:

1. Membuat materi leaflet dengan sungguh- sungguh


dan tanggung jawab
2. Membuat isi materi leaflet secara mandiri kemudian
konsultasi dengan atasan
3. Menyampaikan informasi secara jujur di leaflet

Peran dan Manajemen ASN:


Kedudukan Membuat leaflet sesuai dengan etika profesi dan
ASN Dalam profesional dengan cara konsultasi kepada atasan.
NKRI
Pelayanan Publik:
Dalam melakukan kegiatan ini, saya akan menerapkan
nilai-nilai pelayanan publik yaitu aksesibel dan
akuntabel. Informasi di dalam leaflet dapat diakses
oleh siapa saja. Materi leaflet dikutip dari sumber yang
valid
Dengan memilih media sosialisasi yaitu leaflet yang
mudah dan murah serta efektif dan efisien
diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan
pemahaman yang baik bagi masyarakat.

32
WOG:
Dalam membuat leaflet, saya akan bersinergitas
dengan teman sejawat.

Konstribusi Dengan membuat media informasi berupa leaflet akan


Terhadap Visi berkontribusi dalam mewujudkan visi dan misi
dan Misi puskesmas yaitu Meningkatkan dan mengembangkan
sistem manajemen dan informasi kesehatan
Penguatan Dengan adanya media informasi berupa leaflet
Nilai-Nilai diharapkan dapat mewujudkan nilai-nilai organisasi
Organisasi yaitu informatif dan efisien

Tabel 2.6 Kegiatan 4. Membuat media sosial akun Instagram tentang


kesehatan jiwa
Kegiatan Membuat media sosial akun Instagram tentang
kesehatan jiwa
Tahapan 1. Mencari dan mempelajari materi kesehatan jiwa
kegiatan 2. Membuat rangkuman materi untuk diunggah ke
media social
3. Mendesain draft yang berisi materi kesehatan
jiwa
4. Membuat akun Instagram GEMAR TAWA
(Gerakan Masyarakat Peduli Kesehatan Jiwa)
5. Mengunggah materi yang telah dibuat ke
Instagram
6. Meminta persetujuan kepala puskesmas
7. Membuat hashtag yang menarik

Output/ Hasil Terwujudnya media sosial berupa akun instagram


Kegiatan tentang kesehatan jiwa
Produk : akun Instagram, foto yang diunggah
Keterkaitan Akuntabilitas
dengan Dalam membuat media sosial tentang kesehatan jiwa

33
substansi saya akan melaksanakannya dengan sikap tanggung
mata pelajaran jawab dan berintegritas. Saya akan menerapkan
(nilai dasar) teknik berfikir kreatif dengan langkah-langkah:

1.Mempelajari kembali materi kesehatan jiwa dari


sumber yang valid

2.Mencantumkan referensi yang digunakan pada


leaflet

Nasionalisme
Saya akan membuat media sosial tentang kesehatan
jiwa sesuai dengan nilai-nilai dari Pancasila yaitu sila
ke- 4 dan sila ke 2 yaitu mau mendengar pendapat
orang lain dan tidak membedakan dengan langkah-
langkah:

1. Akun Instagram dapat diakses oleh siapa saja (tidak


diskriminatif)
2. Berdiskusi dengan atasan tentang isi materi yang
akan diunggah ke instagram dan mau menerima
saran dan kritik untuk perbaikan.

Etika publik
Dalam membuat akun instagram tentang kesehatan
jiwa saya akan memberikan informasi secara santun,
tanggap memberi layanan publik dengan
menggunakan teknik deskriptif, dengan langkah-
langkah:

1. Membaca dengan cermat materi yang berkenaan


kesehatan jiwa

2. Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti


masyarakat pada akun Instagram

34
3. Menjawab pertanyaan di akun Instagram secara
sopan
Komitmen mutu
Kegiatan ini merupakan suatu inovasi dan bermutu.
Dalam kegiatan membuat media social tentang
kesehatan jiwa saya akan lakukan secara efektif dan
efisien, dengan menggunakan teknik PDCA dengan
langkah-langkah:

a) Plan : Merancang akun Instagram dan draft


materi yang akan diunggah

b) Do : Melakukan pembuatan akun dan


menggungah materi secara berkala dan
berkelanjutan

c) Check : Apakah materi yang diunggah efektif


dan efisien

d) Act : Melihat respon di akun Instagram melalui


komentar ataupun pertanyaan pada materi yang
diunggah. Jika pelaksanaan aksi terbukti maka
diadopsi, jika memecahkan masalah kurang
berjalan dengan baik maka perlu diadaptasi
Anti Korupsi
Dalam melakukan kegiatan ini, saya menerapkan nilai-
nilai anti korupsi yaitu jujur, mandiri dan kerja keras
menggunakan teknik konsultasi, dengan langkah-
langkah:

1. Membuat materi di media sosial dengan sungguh-


sungguh dan tanggung jawab
2. Mandiri dalam membuat akun Instagram dan materi
yang akan diunggah

35
Peran dan Manajemen ASN:
Kedudukan Membuat leaflet sesuai dengan etika profesi dan
ASN Dalam profesional dengan cara konsultasi kepada atasan.
NKRI
Pelayanan Publik:
Dalam melakukan kegiatan ini, saya akan menerapkan
nilai-nilai pelayanan publik yaitu aksesibel dan
akuntabel. Informasi di dalam akun instagram dapat
diakses oleh siapa saja. Materi dikutip dari sumber
yang valid
Dengan memilih media sosialisasi yaitu leaflet yang
mudah dan murah serta efektif dan efisien
diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan
pemahaman yang baik bagi masyarakat luas dan
dapat diakses orang banyak tanpa terbatas waktu dan
tempat

WOG:
Dalam membuat media sosial, saya akan konsultasi
dengan atasan dan juga sinergitas dengan teman
sejawat.
Konstribusi Dengan membuat media informasi berupa media sosial
Terhadap Visi akan berkontribusi dalam mewujudkan visi dan misi
dan Misi puskesmas yaitu Meningkatkan dan mengembangkan
sistem manajemen dan informasi kesehatan
Penguatan Dengan adanya media informasi berupa media sosial
Nilai-Nilai diharapkan dapat mewujudkan nilai-nilai organisasi
Organisasi yaitu akurat, efektif, efisien dan informatif

Analisis Jika nilai-nilai ANEKA tidak diterapkan pada kegiatan


Dampak ini, maka tidak dapat menghasilkan media sosial
tentang kesehatan jiwa yang baik dan pemahaman
masyarakat tidak bertambah serta derajat kesehatan

36
jiwa tidak membaik sehingga terjadinya stigma
terhadap pasien ODGJ dan pemasungan. Hal ini akan
berpengaruh juga terhadap sektor lainnya seperti
social dan ekonomi

Tabel 2.7 Kegiatan 5 Melakukan penyuluhan GEMAR TAWA (Gerakan


Masyarakat Peduli Kesehatan Jiwa) kepada masyarakat dan kader
Kegiatan Melakukan penyuluhan GEMAR TAWA (Gerakan
Masyarakat Peduli Kesehatan Jiwa) kepada
masyarakat dan kader
Tahapan 1. Meminta izin kepada atasan untuk melakukan
kegiatan sosialisasi tentang kesehatan jiwa
2. Hadir ke lokasi sosialisasi sesuai dengan waktu yang
telah dijadwalkan
3. Melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang
kesehatan jiwa 

4. Membuka sesi diskusi terkait materi 

5. Meminta peserta penyuluhan untuk mengisi daftar
hadir 

6. Dokumentasi acara

Output/ Hasil Terlaksananya penyuluhan tentang GEMAR TAWA


Kegiatan (GErakan MAsyaRakat peduli kesehaTan jiWa)
Produk : foto dan video dokumentasi, daftar hadir
Keterkaitan Akuntabilitas
Dengan Dalam melakukan penyuluhan tentang kesehatan jiwa
Substansi saya akan melaksanakannya dengan sikap tanggung
Mata jawab, kepemimpinan. Dengan menggunakan Teknik
Pelajaran persentasi, dengan langkah- langkah:
( Nilai Dasar)
1. Mempersiapkan semua materi sosialisasi dengan

37
penuh tanggung jawab dan mengambil sumber yang
valid

2. Menjelaskan isi materi dengan jelas

3. Menjadi contoh bagi peserta penyuluhan

Nasionalisme
Dalam melakukan penyuluhan tentang kesehatan jiwa
saya akan menerapkan nilai-nilai pancasila yaitu
sopan santun dan adil (sila ke-2), bertanggung
jawab (sila ke-4). Dengan menggunakan Teknik
diskusi, dengan langkah- langkah:

 Mempersilakan kepada peserta yang ingin bertanya


secara adil tidak membeda- bedakan, hal ini sesuai
dengan pengamalan sila ke-2
 Menghargai setiap pertanyaan dari peserta dan
mendengarkan dengan baik, hal ini sesuai dengan
pengamalan sila ke- 4 


Etika publik
Dalam melakukan penyuluhan tentang kesehatan jiwa
saya akan memberikan informasi secara sopan
santun dan menghargai komunikasi dengan Teknik
mendengarkan efektif, dengan langkah- langkah:

1. Ramah dan sopan santun saat menjelaskan materi


kesehatan materi, tidak menggurui

2. Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti oleh


masyarakat awam

Komitmen mutu
Dalam melakukan penyuluhan tentang kesehatan jiwa

38
saya akan melakukan secara efektif, efisisen dan
inovasi menggunakan teknik berfikir kreatif dengan
langkah- langkah:

 Memberi penyuluhan secara jelas dan sistematis


 Membuka sesi tanya jawab 

 Merangkum materi pada akhir penyuluhan

Anti Korupsi
Dalam melakukan penyuluhan tentang kesehatan jiwa,
saya lakukan dengan disiplin, peduli dan mandiri
dengan menggunakan teknik persentasi, dengan
langkah-langkah :

1. Berani dan mandiri memberi penyuluhan


2. Datang ke acara penyuluhan tepat waktu
3. Peduli terhadap semua pertanyaan yang diajukan
oleh peserta penyuluhan

Peran dan Manajemen ASN:


Kedudukan Menyampaikan penyuluhan kesehatan jiwa sesuai
ASN Dalam dengan etika profesi dan profesional dengan cara
NKRI konsultasi kepada atasan.
Pelayanan Publik:
Menunjukkan sikap responsif, tidak diskriminatif,
efektif dan efesien dalam menyampaikan penyuluhan
kepada pasien
Whole of Government
Dalam melakukan penyuluhan kesehatan jiwa ini saya
akan berkoordinasi dengan petugas kesehatan
lainnya.
Konstribusi Dengan melakukan penyuluhan tentang kesehatan jiwa
Terhadap Visi akan berkontribusi dalam mewujudkan visi dan misi

39
dan Misi Puskesmas Salo yaitu Menggerakkan dan
meningkatkan partisipasi aktif masyarakat dalam
pembangunan berwawasan kesehatan
Penguatan Dengan melakukan penyuluhan tentang kesehatan jiwa
Nilai-Nilai diharapkan dapat mewujudkan nilai-nilai organisasi
Organisasi yaitu profesional, akuntabel, sinergi, tanggung
jawab dan inovatif.

Tabel 2.8 Kegiatan 6 Pemberdayaan masyarakat tentang kesehatan jiwa


dengan pembentukan kader jiwa

Kegiatan Pemberdayaan masyarakat tentang kesehatan jiwa


dengan pembentukan kader jiwa
Tahapan 1. Mendata kader kesehatan jiwa
kegiatan 2. Melakukan pembinaan terhadap kader kesehatan
jiwa dengan memberi materi tentang kesehatan jiwa
dan menjelaskan peran kader jiwa
3. Membuka sesi tanya jawab
4. Dokumentasi kegiatan
Output/ Hasil Terlaksananya pembetukan kader jiwa
Kegiatan Produk: daftar kader jiwa, foto
Keterkaitan Akuntabilitas
Dengan Dalam melakukan pembentukan kader jiwa saya akan
Substansi melaksanakannya dengan sikap tanggung jawab,
Mata keadilan dan kepemimpinan. Dengan menggunakan
Pelajaran Teknik diskusi, dengan langkah- langkah:
( Nilai Dasar)
 Mendata kader jiwa secara jelas dan jujur
 Memberikan pembinaan kepada kader jiwa dengan
tanggung jawab

Nasionalisme

40
Dalam melakukan pembentukan kader jiwa saya akan
menerapkan nilai-nilai pancasila yaitu sopan santun
dan adil (sila ke-2), bertanggung jawab (sila ke-4)
dan saling membantu (sila ke-5). Dengan
menggunakan Teknik diskusi, dengan langkah-
langkah:

 Mempersilakan kepada kader yang ingin bertanya


secara adil tidak membeda- bedakan, hal ini sesuai
dengan pengamalan sila ke-2
 Menghargai setiap pertanyaan dari ibu kader,
mendengarkan dengan baik, hal ini sesuai dengan
pengamalan sila ke- 4 


Etika publik
Dalam melakukan pembentukan kader jiwa saya akan
mengaktualisasikan nilai kepemimpinan dan
melaksanakan tugas secara profesional dengan
Teknik mendengarkan efektif, dengan langkah-
langkah:

1. Ramah dan sopan santun saat menjelaskan materi


kesehatan jiwa kepada kader tidak menggurui

2. Professional saat melakukan persentasi materi


kesehatan jiwa kepada kader jiwa

Komitmen mutu
Dalam melakukan penyuluhan tentang kesehatan jiwa
saya akan lakukan secara efektif, efisisen, inovasi
dengan menggunakan teknik berfikir kreatif dengan
langkah- langkah:

 Menjelaskan dengan Bahasa yang mudah di pahami

41
serta jelas
 Membuka sesi tanya jawab 

 Membagikan leaflet kepada para kader jiwa 


Anti Korupsi
Dalam melakukan penyuluhan tentang kesehatan jiwa,
saya lakukan dengan peduli, mandiri dan tanggung
jawab. Dengan menggunakan teknik persentasi,
dengan langkah-langkah :

1. Berani dan mandiri memberi materi kesehatan jiwa

2. Peduli terhadap semua pertanyaan yang diajukan


oleh para kader

Peran dan Manajemen ASN:


Kedudukan Menyampaikan penyuluhan kesehatan jiwa sesuai
ASN Dalam dengan etika profesi dan profesional
NKRI Pelayanan Publik:
Menunjukkan sikap responsif, tidak diskriminatif,
efektif dan efesien dalam menyampaikan materi
kepada kader jiwa
Whole of Government
Dalam melakukan penyuluhan kesehatan jiwa ini saya
akan berkoordinasi dengan petugas kesehatan desa
dan kader
Konstribusi Dengan melakukan penyuluhan tentang kesehatan jiwa
Terhadap Visi akan berkontribusi dalam mewujudkan visi dan misi
dan Misi Puskesmas Salo yaitu Mendorong kemandirian
masyarakat melalui pemberdayaan upaya kesehatan
berbasis masyarakat (UKBM)

42
Penguatan Dengan melakukan penyuluhan tentang kesehatan jiwa
Nilai-Nilai diharapkan dapat mewujudkan nilai-nilai organisasi
Organisasi yaitu profesional, akuntabel, sinergi, tanggung
jawab dan inovatif.
Analisis Jika nilai-nilai ANEKA tidak diterapkan pada kegiatan
Dampak ini, maka tidak dapat menghasilkan kader jiwa yang
baik dan pemahaman masyarakat tidak bertambah
serta derajat kesehatan jiwa tidak membaik sehingga
terjadinya stigma terhadap pasien ODGJ dan
pemasungan. Hal ini akan berpengaruh juga terhadap
sektor lainnya seperti social dan ekonomi

Tabel 2.9 Kegiatan 7 Menyusun laporan kegiatan


Kegiatan Menyusun laporan kegiatan
Tahapan 1. Mengumpulkan data kegiatan

kegiatan 2. Mengolah data kegiatan
3. Mencetak laporan kegiatan

4. Pemaparan hasil kegiatan kepada atasan


Output/ Hasil Terlaksananya pembuatan laporan kegiatan


Kegiatan
Keterkaitan Akuntabilitas
Dengan Dalam mendokumentasikan secara visual dan tulisan
Substansi setiap kegiatan saya lakukan dengan tanggung
Mata jawab, transparan dan berintegritas dengan
Pelajaran langkah-langkah :
( Nilai Dasar)
1. Mengumpulkan semua hasil kegiatan aktualisasi
mulai dari awal hingga akhir secara teliti, baik
kegiatan tersebut terlaksana ataupun tidak yang
hasilnya akan saya laporkan ke atasan
2. Mempresentasikan kegiatan dalam seminar

43
evaluasi aktualisasi dengan penuh tanggung jawab.

Nasionalisme
Saya akan membuat laporan kegiatan dengan jujur
dan mempunyai integritas (sila ke-1), sesuai aturan
(sila ke-4) dan bekerja keras (sila ke-5)
Etika publik
Dalam melaksanakan pembuatan laporan kegiatan,
saya akan laksanakan secara jujur tanpa ada
rekayasa, profesional dan tanggung jawab
Saya akan menghargai komunikasi, konsultasi dan
kerja sama, dengan cara berkomunikasi secara efektif
selama memaparkan hasil kegiatan, menerima segala
masukan, dan kritik yang membangun agar
kedepannya kegiatan ini dapat terlaksana lebih baik

dan menjadi habituasi.

Komitmen mutu
Dalam melaksanakan kegiatan pembuatan laporan
kegiatan saya harus mempunyai ide yang kreatif,
efektif, efisien, inovatif agar dokumen yang saya buat
jelas untuk dibaca dan foto yang saya ambil jelas
untuk dilihat.
Anti Korupsi
Dalam melaksanakan kegiatan pembuatan laporan
kegaiatan, saya akan laksanakan secara jujur tanpa
ada manipulasi, mandiri dan disiplin dengan cara:
1. Mengelola data kegiatan secara mandiri sebaik
mungkin
2. Menyusunan laporan sesuai dengan aturan

44
penulisan,
3. Melampirkan bukti kegiatan sehingga menghasilkan
laporan yang dapat dipertanggung jawabkan. 


Peran dan Manajemen ASN:


Kedudukan Dengan melakukan pembuatan laporan kegiatan
ASN Dalam sesuai etika profesi dan profesional
NKRI Pelayanan Publik:
Dalam melakukan pembuatan laporan kegiatan saya
akan menerapkan nilai pelayanan public yaitu
transparan dan akuntabel agar dapat dipertanggung
jawabkan
Whole of government
Dalam melakukan dokumentasi saya akan
berkoordinasi dengan teman sejawat
Konstribusi Dengan melakukan pembuatan laporan kegiatan akan
Terhadap Visi berkontribusi dalam mewujudkan visi dan misi
dan Misi puskesmas yaitu Meningkatkan kompetensi dan
profesionalisme sumberdaya manusia dalam
pelaksanaan pelayanan kesehatan secara
berkelanjutan sesuai kompetensi yang dibutuhkan
Penguatan Dengan melakukan pembuatan laporan kegiatan
Nilai-Nilai diharapkan dapat mewujudkan nilai-nilai organisasi
Organisasi yaitu akurat, informatif, profesional

45
BAB III
IMPLEMENTASI AKTUALISISASI NILAI-NILAI DASAR CPNS

A. Capaian Implementasi Kegiatan


Penerapan nilai-nilai ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika
Publik, Komitmen Mutu dan Antikorupsi) serta peran dan kedudukan ASN
dalam melaksanakan kegiatan sehari-hari bagi ASN akan membantu
dalam peningkatan kinerja. Nilai-nilai ini adalah prinsip serta tolak ukur
bagi ASN dalam mengambil langkah dan tindakan selama mengabdi
sebagai aparatur yang bekerja untuk masyarakat.
Habituasi sendiri dilaksanakan sebagai bentuk pembiasaan dan
pembelajaran agar nilai-nilai (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu dan Antikorupsi) serta peran dan kedudukan ASN
tersebut mampu dilaksanakan dengan baik selama berada dilingkungan
kerja.
Setelah melaksanakan habituasi mulai tanggal 9 April 2021 sampai
tanggal 2 Juni 2021, di Puskesmas Salo dan melaksanakan kegiatan-
kegiatan yang sebelumnya sudah dirancang untuk menerapkan nilai-nilai
ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan
Antikorupsi) serta peran dan kedudukan ASN maka didapatkan hasil dan
capaian dari kegiatan-kegiatan tersebut.
Implementasi kegiatan-kegiatan dalam rancangan aktualisasi
dijabarkan dalam penjelelasan dibawah ini.

Kegiatan 1 Melakukan konsultasi dengan Kepala Puskesmas


Kegiatan pertama yang direncanakan dalam rancangan aktualisasi
dalam menyelesaikan isu Kurangnya optimalnya publikasi tentang
kesehatan jiwa dalam proses habituasi ini yaitu konsultasi dengan atasan
tentang Sosialisasi kesehatan jiwa kepada masyarakat di wilayah kerja
Puskesmas Salo melalui optimalisasi kegiatan GEMAR TAWA (Gerakan
Masyarakat Peduli Kesehatan Jiwa). Kegiatan ini dilakukan untuk
memberikan informasi bahwasannya akan dilakukan aktualisasi
penerapan nilai-nilai ASN dan peran serta kedudukan ASN yang telah

46
dipelajari selama penulis mengikuti pelatihan dasar kepada Kepala
Puskesmas Salo.
Pada tanggal 10 April 2021 penulis berkonsultasi dengan atasan
mengenai sosialisasi kesehatan jiwa. Penulis bersikap sopan dan santun
serta menyampaikan dengan jelas, transparan, jujur dan berani agar
informasi yang disampaikan dapat diterima dengan baik dan mendapat
persetujuan dan dukungan atasan.

Konsultasi dengan Kepala Puskesmas

47
Data pasien ODGJ di wilayah kerja Puskesmas Salo

48
Notulensi konsultasi dengan Kepala Puskesmas

Surat permintaan izin Surat pernyataan dukungan


kegiatan aktualisasi kepala puskesmas
Gambar 3.1 Eviden Kegiatan 1

49
Capaian implementasi rancangan aktualisasi yang terkandung
dalam eviden kegiatan 1 (gambar 3.1) penulis berhasil menerapkan Nilai
nilai dasar ASN. Pertama Akuntabilitas dengan cara menyampaikan
rencana kegiatan kepada atasan secara detail dan sistematis serta
mengumpulkan informasi atau data dari sumber yang valid, secara teliti
sehingga hasilnya dapat dipertanggung jawabkan maka saya telah
menerapkan nilai jelas, transparan dan tanggungjawab. Kedua
Nasionalisme dengan cara berdiskusi mengutamakan musyawarah
bersama atasan, saling berpendapat dan mengajukan usul atau perbaikan
hingga mencapai kesepakatan dalam pengambilan keputusan untuk
kelancaran pelaksanaan kegiatan dan bersedia menerima kritik dan saran
dari atasan maka saya telah menerapkan nilai musyawarah, mufakat.
Ketiga Etika Publik dengan cara mencatat setiap saran dan arahan yang
diberikan dari atasan dan menggunakan bahasa yang santun, bersikap
sopan dan hormat selama melaporkan rencana kegiatan maka saya telah
menerapkan nilai sopan santun dan menghargai komunikasi. Keempat
Komitmen Mutu dengan cara membuat notulen selama konsultasi
berlangsung maka saya telah menerapkan nilai efektif dan efisien.
Kelima Anti Korupsi dengan cara Tidak memanipulasi data, dan
menyampaikan semua data apa adanya serta mempersiapkan rencana
kegiatan secara lengkap sebelum konsultasi maka saya telah menerapkan
nilai jujur, mandiri dan kerja keras. Eviden tersebut juga
menggambarkan capaian penulis menginternalisasikan peran dan
kedudukan ASN dalam NKRI sebagai pelayan publik yaitu Manajemen
ASN (etika profesi dokter dan profesional), Pelayanan Publik (akuntabel,
responsif dan partisipatif), WoG (konsultasi dan sinergitas).
Dengan hasil capaian implementasi kegiatan ini penulis telah
berkontribusi dalam mendukung terwujudnya visi misi Puskesmas Salo
yaitu meningkatkan dan mengembangkan sistem manajemen dan
informasi kesehatan. Serta telah melaksanakan nilai nilai yaitu komunikatif
dan informatif.

50
Kegiatan 2. Membuat media informasi berupa standing banner
tentang Kesehatan jiwa
Kegiatan kedua untuk menyelesaikan isu aktual pada rancangan
aktualisasi adalah Membuat media informasi berupa standing banner
tentang kesehatan jiwa. Dalam melaksanakan kegiatan ini, pertama-tama
pada tanggal 10 April 2021 saya mendiskusikan pembuatan standing
banner dengan atasan, saya mendengar dan mencatat setiap pendapat
yang diberikan oleh atasan. Kemudian saya merancang tulisan yang akan
dibuat di standing banner, informasi yang tertulis di standing banner
merupakan informasi yang jujur dan benar. Tahapan selanjutnya pada
tanggal 14 April 2021, saya membuat desain standing banner kemudian
bersinergi dengan tempat reklame untuk mencetak standing banner.
Setelah itu pada tanggal 20 April, saya menentukan tempat yang strategis
dalam pemasangan standing banner, sebelum menempatkan standing
banner saya mengkonsultasikan lokasi yang dipilih untuk pemasangan
standing banner dengan atasan lalu memasang standing banner sesuai
lokasi yang telah ditentukan. Kegiatan ini saya dengan penuh tanggung
jawab, jujur, mandiri dan kerja keras sehingga informasi yang disampaikan
dapat diterima dengan baik.

Rangkuman materi standing banner Membuat desain standing banner

51
Mencetak standing banner Menentukan posisi
ke tempat reklame peletakan standing banner

Posisi peletakan standing banner di Puskesmas Salo

Gambar 3.2 Eviden Kegiatan 2

52
Capaian implementasi rancangan aktualisasi yang terkandung
dalam eviden kegiatan 2 (gambar 3.2) penulis berhasil menerapkan Nilai
nilai dasar ASN. Nilai pertama yaitu Akuntabilitas dengan cara
mempelajari kembali materi kesehatan jiwa dari sumber yang valid dan
mencantumkan referensi yang digunakan pada standing banner maka
saya telah menerapkan nilai tanggung jawab dan berintegritas. Nlai
Kedua yaitu nasionalisme dengan cara bekerja sama dengan pihak
reklame untuk mencetak standing banner yang berkualitas dan materi di
standing banner dapat diperoleh oleh siapa saja (tidak diskriminatif) maka
saya telah menerapkan nilai sila ke-4, kerja sama dengan pihak lain dan
tidak membedakan. Nilai Ketiga adalah etika publik dengan cara
menggunakan Bahasa yang mudah dimengerti masyarakat saat penyajian
materi standing banner dan materi yang disampaikan adalah informasi
yang benar serta saling menghormati dan menghargai mitra 
kerja dalam
hal ini pihak reklame saya telah menerapkan nilai jujur dan santun. Nilai
keempat adalah Komitmen Mutu dengan cara menampilkan point- point
penting dari materi, membuat isi materi standing banner yang singkat
padat dan jelas, dan mendesain template standing banner yang menarik
maka saya telah menerapkan nilai efektif dan inovasi. NIlai kelima
adalah anti korupsi dengan cara membuat isi materi standing banner
secara mandiri kemudian berdiskusi dengan atasan dan menyampaikan
informasi secara jujur di standing banner maka saya telah menerapkan
nilai jujur dan mandiri pada kegiatan kedua. Eviden tersebut juga
menggambarkan capaian penulis menginternalisasikan peran dan
kedudukan ASN dalam NKRI sebagai pelayan publik yaitu Manajemen
ASN (etika profesi dokter dan profesional), Pelayanan Publik (aseksibel
dan akuntabel, mudah dan murah serta efektif dan efisien), WoG
(sinergitas).
Dengan hasil capaian implementasi kegiatan ini penulis telah
berkontribusi dalam mendukung terwujudnya visi misi Puskesmas Salo
yaitu Meningkatkan dan mengembangkan sistem manajemen dan

53
informasi kesehatan Serta telah melaksanakan nilai nilai yaitu informatif
dan efektif.

Kegiatan 3. Membuat media informasi berupa leaflet tentang


Kesehatan jiwa
Kegiatan ketiga untuk menyelesaikan isu aktual pada rancangan
aktualisasi adalah Membuat media informasi berupa leaflet tentang
kesehatan jiwa.
Dalam melaksanakan kegiatan ini, pertama-tama pada tanggal 10
April 2021 saya mendiskusikan pembuatan leaflet dengan atasan, saya
mendengar dan mencatat setiap pendapat yang diberikan oleh atasan.
Kemudian saya merancang tulisan yang akan dibuat di leaflet, informasi
yang tertulis di leaflet merupakan informasi yang jujur dan benar. Tahapan
selanjutnya pada tanggal 21 April 2021, saya membuat desain leaflet
kemudian bersinergi dengan tempat percetakan untuk mencetak leaflet.
Untuk leaflet saya bagikan pada saat kegiatan penyuluhan kesehatan jiwa
dan juga dibagikan kepada pasien yang berkunjung ke puskesmas.
Kegiatan ini saya dengan penuh tanggung jawab, jujur, mandiri dan kerja
keras sehingga informasi yang disampaikan dapat diterima dengan baik.

Rangkuman materi leaflet Membuat desain leaflet

54
Draft leaflet tentang kesehatan jiwa

Pembagian leaflet kepada peserta penyuluhan

55
Pembagian leaflet kepada pasien yang berkunjung ke Puskesmas

Peletakan leaflet di rak brosus puskesmas


Gambar 3.3 Eviden kegiatan 3
Capaian implementasi rancangan aktualisasi yang terkandung
dalam eviden kegiatan 3 (gambar 3.3) penulis berhasil menerapkan Nilai
nilai dasar ASN. Nilai yang pertama yaitu Akuntabilitas, Karena ilmu
kedokteran merupakan ilmu yang berkembang dengan cepat sehingga

56
saya mempelajari kembali materi kesehatan jiwa dari sumber yang valid
dan mencantumkan referensi yang digunakan pada leaflet maka saya
telah menerapkan nilai tanggung jawab dan berintegritas. Nilai kedua
adalah nasionalisme dengan cara lembaran leaflet dapat diperoleh oleh
siapa saja dan berdiskusi dengan atasan tentang isi materi leaflet dan
mau menerima saran dan kritik untuk perbaikan leaflet (tidak diskriminatif)
maka saya telah menerapkan nilai sila ke-4, bertanggung jawab,
diskusi, kerja sama dengan pihak lain dan tidak membedakan). Nilai
ketiga adalah etika publik dengan cara Membaca dengan cermat materi
yang berkenaan kesehatan jiwa serta menggunakan bahasa yang mudah
dimengerti masyarakat dan Bahasa yang santun pada leaflet maka saya
telah menerapkan nilai jujur dan santun). Nilai yang keempat adalah
Komitmen Mutu dengan cara menampilkan point- point penting dari
materi, membuat isi materi leaflet yang singkat, padat dan jelas serta
Mendesain template leaflet yang menarikmaka saya telah menerapkan
nilai inovasi dan efisien. Nilai kelima adalah anti korupsi dengan cara
membuat materi leaflet dengan sungguh- sungguh dan tanggung jawab
serta membuat isi materi leaflet secara mandiri kemudian konsultasi
dengan atasan maka saya telah menerapkan nilai jujur, mandiri dan
kerja keras pada kegiatan ketiga. Eviden tersebut juga menggambarkan
capaian penulis menginternalisasikan peran dan kedudukan ASN dalam
NKRI sebagai pelayan publik yaitu Manajemen ASN (profesional),
Pelayanan Publik (aseksibel dan akuntabel, mudah dan murah serta
efektif dan efisien), WoG (sinergitas).
Dengan hasil capaian implementasi kegiatan ini penulis telah
berkontribusi dalam mendukung terwujudnya visi misi puskesmas yaitu
Meningkatkan dan mengembangkan sistem manajemen dan informasi
kesehatan. Serta telah melaksanakan nilai nilai yaitu informative dan
efisien.

57
Kegiatan 4. Membuat media sosial akun Instagram tentang kesehatan
jiwa
Kegiatan keempat untuk menyelesaikan isu aktual pada rancangan
aktualisasi adalah Membuat media informasi berupa akun Instagram berisi
informasi tentang kesehatan jiwa.
Dalam melaksanakan kegiatan ini, pertama-tama pada tanggal 14
April 2021 saya mendiskusikan pembuatan akun instagram dengan
atasan, saya mendengar dan mencatat setiap pendapat yang diberikan
oleh atasan. Kemudian saya merancang tulisan yang akan diunggah di
akun instagram, informasi yang diunggah merupakan informasi yang jujur
dan benar. Saya mengunggah informasi-informasi tentang kesehatan jiwa
di akun Instagram secara berkala. Apabila ada yang memberikan
pertanyaan seputar kesehatan jiwa di unggahan materi saya akan
menjawabnya. Siapa saja dapat melihat unggahan materi dan dapat
memberikan pertanyaan maupun saran di kolom komentar. Kegiatan ini
saya lakukan dengan penuh tanggung jawab, jujur, mandiri dan kerja
keras sehingga informasi yang disampaikan dapat diterima dengan baik.

Membuat akun instagram Akun Instagram gemartawa

58
Unggahan Materi kesehatan Menjawab Pertanyaan di Instagram
jiwa di Akkun Instagram

Gambar 3.4 Eviden Kegiatan 4

Capaian implementasi rancangan aktualisasi yang terkandung


dalam eviden kegiatan 4 (gambar 3.4) penulis berhasil menerapkan Nilai
nilai dasar ASN. Nilai yang pertama adalah Akuntabilitas dengan cara
Mempelajari kembali materi kesehatan jiwa dari sumber yang valid maka

Unggahan materi kesehatan jiwa di Menjawab pertanyaan di instagram


akun instagram saya telah menerapkan nilai
tanggung jawab dan berintegritas. Nilai kedua adalah nasionalisme
Akun Instagram dapat diakses oleh siapa saja (tidak diskriminatif) dan

59
berdiskusi dengan atasan tentang isi materi yang akan diunggah ke
instagram dan mau menerima saran dan kritik untuk perbaikan maka saya
telah menerapkan nilai sila ke-4 sila ke- 4 dan sila ke 2 yaitu mau
mendengar pendapat orang lain dan tidak membedakan. Nilai ketiga
adalah etika public dengan cara menggunakan bahasa yang mudah
dimengerti masyarakat pada akun Instagram dan menjawab pertanyaan di
akun Instagram secara sopan maka saya telah menerapkan nilai santun,
tanggap memberi layanan public. Nilai keempat adalah Komitmen
Mutu dengan cara akun Instagram ini tidak menghabiskan biaya yang
banyak dan tidak ada menggunakan kertas maka saya telah menerapkan
nilai inovasi, efektif, efisien dan bermutu. Nilai Kelima adalah anti
korupsi dengan cara Membuat materi di media sosial dengan sungguh-
sungguh dan tanggung jawab dan mandiri dalam membuat akun
Instagram dan materi yang akan diunggah maka saya telah menerapkan
nilai jujur, peduli, mandiri dan kerja keras pada kegiatan keempat.
Eviden tersebut juga menggambarkan capaian penulis
menginternalisasikan peran dan kedudukan ASN dalam NKRI sebagai
pelayan publik yaitu Manajemen ASN (profesional), Pelayanan Publik
(aseksibel dan akuntabel, mudah dan murah serta efektif dan efisien),
WoG (sinergitas).
Dengan hasil capaian implementasi kegiatan ini penulis telah
berkontribusi dalam mendukung terwujudnya visi misi puskesmas yaitu
Meningkatkan dan mengembangkan sistem manajemen dan informasi
kesehatan. Serta telah melaksanakan nilai nilai yaitu akurat, efektif,
efisien dan informative.

60
Kegiatan 5 Melakukan penyuluhan GEMAR TAWA (Gerakan
Masyarakat Peduli Kesehatan Jiwa) kepada masyarakat dan kader

Dalam melakukan penyuluhan tentang kesehatan jiwa kepada


masyarakat dan kader pertama-tama saya berkonsultasi dengan atasan
untuk pelaksanaan penyuluhan yang akan dilakukan, saya berkomunikasi
dengan sopan dan santun saat menemui atasan, menjelaskan mengenai
rencana penyuluhan dengan penuh kejelasan dan memberikan informasi
yang benar dan saya menerima tanggapan, saran dan masukan dari
atasan. Sebelum melakukan penyuluhan kepada masyarakat saya
membagikan leaflet yang telah saya buat. Kemudian saya memberikan
penyuluhan tentang kesehatan jiwa selama kurang lebih 30 menit. Setelah
materi disampaikan saya mempersilahkan kepada masyarakat untuk
bertanya dan saya menjawab pertanyaan tersebut. Kemudian masyarakat
yang hadir mengisi absen yang sudah disediakan.

61
Penyuluhan tentang kesehatan jiwa kepada masyarakat dan kader

Absensi peserta penyuluhan kesehatan jiwa


Gambar 3.5 Eviden kegiatan 5

62
Capaian implementasi rancangan aktualisasi yang terkandung
dalam eviden kegiatan 5 (gambar 3.5) penulis berhasil menerapkan Nilai
nilai dasar ASN. NIlai yang pertama adalah Akuntabilitas dengan cara
Mempersiapkan semua materi sosialisasi dengan penuh tanggung jawab
dan mengambil sumber yang valid, Menjelaskan isi materi secara, dan
Menjadi contoh bagi peserta penyuluhan jelas maka saya telah
menerapkan nilai tanggung jawab, kepemimpinan. Nilai kedua adalah
nasionalisme dengan cara mempersilakan kepada peserta yang ingin
bertanya secara adil tidak membeda- bedakan, hal ini sesuai dengan
pengamalan sila ke-2 dan Menghargai setiap pertanyaan dari peserta dan
mendengarkan dengan baik, hal ini sesuai dengan pengamalan sila ke- 4
maka saya telah menerapkan nilai sopan santun dan adil (sila ke-2),
bertanggung jawab (sila ke-4). Nilai yang ketiga adalah etika publik
dengan cara Ramah dan sopan santun saat menjelaskan materi
kesehatan materi, tidak menggurui dan menggunakan bahasa yang
mudah dimengerti oleh masyarakat awam maka saya telah menerapkan
nilai sopan santun dan menghargai komunikasi. Nilai keempat adalah
Komitmen Mutu Memberi penyuluhan secara jelas dan sistematis,
Membuka sesi tanya jawab dan Merangkum materi pada akhir penyuluhan
maka saya telah menerapkan nilai efektif, efisisen dan inovasi. NIlai
kelima adalah anti korupsi dengan cara Berani dan mandiri memberi
penyuluhan, Datang ke acara penyuluhan tepat waktu, Peduli terhadap
semua pertanyaan yang diajukan oleh peserta penyuluhan maka saya
telah menerapkan nilai disiplin, peduli dan mandiri pada kegiatan
kelima. Eviden tersebut juga menggambarkan capaian penulis
menginternalisasikan peran dan kedudukan ASN dalam NKRI sebagai
pelayan publik yaitu Manajemen ASN (etika profesi dokter dan
profesional), Pelayanan Publik (responsif, tidak diskriminatif, efektif
dan efesien), WoG (koordinasi).
Dengan hasil capaian implementasi kegiatan ini penulis telah
berkontribusi dalam mendukung terwujudnya visi misi Puskesmas Salo
yaitu Menggerakkan dan meningkatkan partisipasi aktif masyarakat dalam

63
pembangunan berwawasan kesehatan. Serta telah melaksanakan nilai
nilai yaitu profesional, akuntabel, sinergi, tanggung jawab dan
inovatif.

Kegiatan 6 Pemberdayaan masyarakat tentang kesehatan jiwa


dengan pembentukan kader jiwa
Paradigma kesehatan Indonesia berfokus pada peningkatan dan
pencegahan penyakit dengan memberdayakan potensi yang ada
dimasyarakat secara optimal agar masyarakat lebih mandiri dalam
menjaga kesehatannya. Salah satu bentuk pemberdayaan masyarakat
yang diaktifkan adalah membentuk dan melatih kader kesehatan agar
mempunyai kemampuan tertentu, kemampuan sebagai Kader Kesehatan
Jiwa ( Kader Keswa)
Upaya promosi kesehatan di wilayah puskesmas Salo masih kurang
optimal, termasuk program kesehatan jiwa. Pembentukan kader
kesehatan jiwa merupakan salah satu wujud dari pemberdayaan
masyarakat dan menjadi langkah yang tepat di Puskesmas Salo dalam
rangka mengoptimalkan standar pelayanan minimal program kesehatan
jiwa dalam mengatasi permasalahan kesehatan jiwa.
Kegiatan ini sejalan dengan upaya mencapai masyarakat yang
sehat jiwa. Metode kegiatan didasarkan pada model promosi kesehatan,
dimana kegiatan difokuskan pada upaya meningkatkan kemampuan
masyarakat melalui pembelajaran dari, oleh, untuk, dan bersama
masyarakat, agar mereka dapat menolong diri sendiri serta
mengembangkan kegiatan bersumber daya masyarakat. Pembentukan
kader kesehatan jiwa ini diawali oleh kegiatan sosialisasi dan selanjutnya
para kader diberikan pendidikan kesehatan jiwa berupa penyuluhan.
Anggota kader kesehatan jiwa didominasi oleh kader yang aktif di
Posyandu yang sudah ada di wilayah kerja Puskesmas Salo.

64
Pertemuan dengan Kader
Gambar 3.6 Eviden kegiatan 6

Capaian implementasi rancangan aktualisasi yang terkandung


dalam eviden kegiatan 6 (gambar 3.6) penulis berhasil menerapkan Nilai
nilai dasar ASN. NIlai yang pertama adalah Akuntabilitas dengan cara
Mendata kader jiwa secara jelas dan jujur serta Memberikan pembinaan
kepada kader jiwa dengan tanggung jawab maka saya telah menerapkan
nilai sikap tanggung jawab, keadilan dan kepemimpinan. Nilai kedua
adalah nasionalisme dengan cara Mempersilakan kepada kader yang
ingin bertanya secara adil tidak membeda- bedakan, hal ini sesuai dengan
pengamalan sila ke-2 dan Menghargai setiap pertanyaan dari ibu kader,
mendengarkan dengan baik, hal ini sesuai dengan pengamalan sila ke- 4
maka saya telah menerapkan nilai sopan santun dan adil (sila ke-2),
bertanggung jawab (sila ke-4) dan saling membantu (sila ke-5). Nilai
ketiga adalah etika public dengan cara Ramah dan sopan santun saat
menjelaskan materi kesehatan jiwa kepada kader, tidak menggurui dan
Professional saat melakukan persentasi materi kesehatan jiwa kepada
kader jiwa maka saya telah menerapkan nilai kepemimpinan dan
melaksanakan tugas secara professional. Nilai keempat adalah

65
Komitmen Mutu dengan cara Menjelaskan dengan Bahasa yang mudah
di pahami serta jelas, Membuka sesi tanya jawab, dan Membagikan leaflet
kepada para kader jiwa maka saya telah menerapkan nilai efektif,
efisisen dan inovasi. Nilai kelima adalah anti korupsi dengan cara
Berani dan mandiri memberi materi kesehatan jiwa dan Peduli terhadap
semua pertanyaan yang diajukan oleh para kader maka saya telah
menerapkan nilai peduli, mandiri dan tanggung jawab pada kegiatan
keenam. Eviden tersebut juga menggambarkan capaian penulis
menginternalisasikan peran dan kedudukan ASN dalam NKRI sebagai
pelayan publik yaitu Manajemen ASN (etika profesi dokter dan
profesional), Pelayanan Publik (responsif, tidak diskriminatif, efektif
dan efesien), WoG (koordinasi).
Dengan hasil capaian implementasi kegiatan ini penulis telah
berkontribusi dalam mendukung terwujudnya visi dan misi Puskesmas
Salo yaitu Mendorong kemandirian masyarakat melalui pemberdayaan
upaya kesehatan berbasis masyarakat (UKBM). Serta telah melaksanakan
nilai nilai yaitu profesional, akuntabel, sinergi, tanggung jawab dan
inovatif.

Kegiatan 7 Menyusun laporan kegiatan

Laporan adalah bentuk penyajian fakta tentang suatu keadaan atau


suatu kegiatan. Penulis membuat laporan aktualisasi setelah semua
kegiatan selesai dilaksanakan. Membuat laporan aktualisasi merupakan
kegiatan habituasi yang ketujuh. Saya mengumpulkan semua eviden
kegiatan. Kemudian saya membuat laporan kegiatan disertai eviden
sebagai bukti melakukan aktualisasi dengan jujur tanpa ada rekayasa,
profesional dan tanggung jawab. Setelah itu saya melaporkan dan
menyampaikan kepada atasan terkait kegiatan yang dituliskan di dalam
laporan lalu saya meminta paraf dan catatan mentor pada jurnal harian
dan mengambil bukti berupa dokumentasi dalam melaksanakan kegiatan
aktualisasi.

66
Membuat laporan kegiatan

Melaporkan kegiatan kepada Kepala Puskesmas


Gambar 3.7 Eviden kegiatan 7

67
Capaian implementasi rancangan aktualisasi yang terkandung
dalam eviden kegiatan 7 (gambar 3.7) penulis berhasil menerapkan Nilai
nilai dasar ASN. Nilai yang pertama yaitu Akuntabilitas dengan cara
Mengumpulkan semua hasil kegiatan aktualisasi mulai dari awal hingga
akhir secara teliti, Mempresentasikan kegiatan dalam seminar evaluasi
aktualisasi dengan penuh tanggung jawab dan Mempresentasikan
kegiatan dalam seminar evaluasi aktualisasi dengan penuh tanggung
jawab maka saya telah menerapkan nilai tanggung jawab, transparan
dan berintegritas. Nilai kedua adalah nasionalisme dengan cara saya
telah membuat laporan kegiatan dengan jujur dan mempunyai
integritas (sila ke-1), sesuai aturan (sila ke-4) dan bekerja keras (sila
ke-5). Nilai ketiga adalah etika publik dengan cara saya telah
melaksanakan pembuatan laporan kegiatan secara jujur tanpa ada
rekayasa, profesional dan tanggung jawab, komunikasi, konsultasi
dan kerja sama. Nilai keempat adalah Komitmen Mutu dengan cara
dokumen yang saya buat jelas untuk dibaca dan foto yang saya ambil
jelas untuk dilihat maka saya telah menerapkan nilai efektif, efisien,
inovatif. Nilai kelima adalah anti korupsi dengan cara Mengelola data
kegiatan secara mandiri sebaik mungkin, Menyusunan laporan sesuai
dengan aturan penulisan, melampirkan bukti kegiatan sehingga
menghasilkan laporan yang dapat dipertanggung jawabkan maka saya
telah melaksanakan nilai jujur tanpa ada manipulasi, mandiri dan
disiplin) pada kegiatan ketujuh. Eviden tersebut juga menggambarkan
capaian penulis menginternalisasikan peran dan kedudukan ASN dalam
NKRI sebagai pelayan publik yaitu Manajemen ASN (profesional),
Pelayanan Publik (transparan dan akuntabel), WoG (koordinasi).
Dengan hasil capaian implementasi kegiatan ini penulis telah
berkontribusi dalam mendukung terwujudnya visi dan misi puskesmas
yaitu Meningkatkan kompetensi dan profesionalisme sumberdaya manusia
dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan secara berkelanjutan sesuai
kompetensi yang dibutuhkan. Serta telah melaksanakan nilai nilai yaitu
profesional, akuntabel, tanggung jawab dan inovatif.

68
BAB IV
ANALISA DAMPAK IMPLEMENTASI AKTUALISASI

A. ANALISA DAMPAK TERHADAP ORGANISASI


Kegiatan Aktualisasi ini dilaksanakan dengan mengimplemantasikan
nilai-nilai dasar PNS serta kedudukan dan peran PNS dalam NKRI.
Kegiatan-kegiatan yang diaktualisasikan tidak hanya memberi pengaruh
positif terhadap pribadi penulis tetapi juga mampu memberikan kontribusi
terhadap visi dan misi organisasi serta penguatan nilai-nilai organisasi.
Pelaksanaan habituasi menimbulkan rasa peduli tenaga kesehatan
dan masyarakat terhadap pasien dengan orang dengan gangguan jiwa
berat, tanpa membedakan ras, suku, dan agama. Selama habituasi,
penulis menemukan pasien yang belum tau mengenai tatalaksana orang
dengan gangguan jiwa berat, masih tingginya stigma negative terhadap
orang dengan gangguan jiwa berat, kurangnya peran keluarga dalam
menangani pasien dengan gangguan jiwa berat. Dalam hal ini diperlukan
komunikasi efektif antara dokter, keluarga,masyarakat dan pasien.
Setelah melaksanakan kegiatan habituasi aktualisasi dengan
menerapkan nilai-nilai dasar PNS maka publikasi tentang kesehatan jiwa
kepada masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Salo melalui kegiatan
GEMAR TAWA (Gerakan Masyarakat Peduli Kesehatan Jiwa) menjadi
optimal sehingga menghasilkan pengetahuan masyarakat tentang
kesehatan jiwa yang meningkat dan pasien dengan gangguan kejiwaan
dapat terdeteksi dengan cepat. Sehingga dapat pasien dan ditangani
sesuai standar pengobatan dan dapat produktif kembali. Selain itu stigma
negative masyarakat terhadap pasien dan keluarga menjadi berkurang.
Jika nilai-nilai dasar PNS, Prilaku Bela Negara dan Peran PNS dalam
NKRI tidak diimplementasikan, maka hubungan dokter dengan pasien
tidak akan terbina dengan baik, selanjutnya pasien enggan mematuhi
anjuran dokter dan berakhir pelaksanaan habituasi tidak optimal.
Jika nilai-nilai ANEKA tidak diterapkan pada semua kegiatan, maka
tidak dapat menghasilkan publikasi tentang kesehatan jiwa yang baik dan

69
pemahaman masyarakat tidak bertambah serta derajat kesehatan jiwa
tidak membaik sehingga terjadinya stigma terhadap pasien ODGJ dan
pemasungan. Hal ini akan berpengaruh juga terhadap sektor lainnya
seperti social dan ekonomi. Jika nilai ANEKA diterapkan pada kegiatan ini,
maka diharapkan publikasi tentang kesehatan jiwa yang dibuat berkualitas
dan dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang kesehatan
jiwa.

B. ANALISA DAMPAK TERHADAP DIRI SENDIRI


Selama melakukan habituasi di Puskesmas Salo penulis telah
menginternalisasikan nilai-nilai ANEKA (Aktualisasi, Nasionalisme, Etika
Publik, Komitmen Mutu, Antikorupsi) dan peran serta kedudukan ASN
(Manajemen ASN, Pelayanan publik dan Whole OF Government) dalam
implementasi setiap kegiatan aktualisasi. Sehingga implementasi kegiatan
tersebut sangat membantu dalam menyelesaikan isu aktual di
Puskesmas Salo.
Dalam mengimplementasikan nilai-nilai ANEKA serta peran
kedudukan ASN dalam melaksanakan aktualisasi ini banyak hal-hal positif
yang berhasil didapatkan seperti:
1. Meningkatkan profesionalitas dokter
2. Terjalinnya hubungan sinergitas yang baik antara dokter dan
paramedis
3. Melatih diri untuk menyampaikan gagasan dalam upaya
memperbaiki pelayanan
4. Memupuk rasa kebersamaan dan kepedulian dalam menyelesaikan
masalah
5. Menjadi ASN yang mempunyai knowledge, skill dan attitude
sebagai pelayan publik

Dalam melaksanakan kegiatan aktualisasi, penulis memerlukan


bantuan dari berbagai pihak, sehingga nilai sopan santun menjadi nilai
etika terpenting bagi penulis dalam kegiatan habituasi, baik terhadap

70
rekan kerja dan pasien. Selama kegiatan optimalisasi program GEMAR
TAWA, penulis menyadari pentingnya rasa gotong royong dan sopan
santun agar mengoptimalkan program GEMAR TAWA untuk
meningkatnya pelayanan orang dengan gangguan jiwa berat di
Puskesmas Salo. Jika nilai-nilai dasar PNS, Prilaku Bela Negara dan
Peran PNS dalam NKRI tidak diimplementasikan, maka penulis tidak
dapat mengoptimalkan program GEMAR TAWA yang mendukung
habituasi.

71
BAB V
PENUTUP

A. SIMPULAN

Penulis telah melaksanakan semua rancangan kegiatan pada masa


habituasi. Dalam melaksanakan habituasi di Puskesmas Salo, penulis
juga mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS yaitu Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Antikorupsi (ANEKA).
Penerapan nilai - nilai ANEKA, peran dan kedudukan ASN dalam
NKRI berkontribusi dalam mewujudkan ASN yang mempunyai
knowlegde, skill, dan attitude dalam melaksanakan tugas dan fungsi ASN
sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik dan perekat
pemersatu bangsa di organisasi tempat peserta bertugas yaitu
Puskesmas Salo dan aktualisasi dari kegiatan-kegiatan pada habituasi ini
mampu membantu dalam mencapai visi misi Puskesmas.
Berdasarkan laporan aktualisasi nilai-nilai dasar PNS serta kedudukan
dan peran PNS dalam NKRI yang telah disusun dalam rangkaian kegiatan
Pelatihan Dasar CPNS Pemerintah Kabupaten Kampar dapat disimpulkan
sebagai berikut:
1. Laporan Aktualisasi ini dilaksanakan dengan mengimplemantasikan
nilai-nilai dasar PNS serta kedudukan dan peran PNS dalam NKRI.
Kegiatan-kegiatan yang diaktualisasikan tidak hanya memberi
pengaruh positif terhadap pribadi penulis tetapi juga mampu
memberikan kontribusi terhadap visi dan misi organisasi serta
penguatan nilai-nilai organisasi.
2. Program GEMAR TAWA merupakan pelayanan kesehatan jiwa
berbasis masyarakat. Tujuan dari program ini adalah meningkatnya
kualitas hidup penderita gangguan jiwa agar dapat terintegrasi dalam
sistem di masyarakat dan terwujudnya masyarakat yang berkontribusi
secara pro-aktif kepada berbagai usaha kesehatan jiwa berbasis
masyarakat yang menyeluruh dan berbasis hak asasi

72
3. Pada pelaksanaan program GEMAR TAWA situasi di dalam
masyarakat tentang orang dengan gangguan jiwa berat adalah
tingginya stigma negatif yang ditujukan kepada penderita gangguan
jiwa dari masyarakat, banyak penderita gangguan jiwa yang belum
memiliki kepatuhan dalam mengkonsumsi obat secara rutin.
Rendahnya pengetahuan penderita gangguan jiwa, keluarga dan
masyarakat mengenai penyakit gangguan jiwa dan cara perawatan
pasien dengan gangguan jiwa.
4. Kegiatan yang di aktualisasikan sangat berdampak baik dalam
meningkatkan pelayanan kesehatan jiwa, khususnya penderita
gangguan jiwa berat sehingga mendapat pengobatan sesuai standar
pelayanan.
5. Pelaksanaan program GEMAR TAWA ini penting dalam pelayanan
kesehatan jiwa karena beban akibat gangguan jiwa sangat besar,
masalah kesehatan jiwa dan kesehatan fisik saling terkait dan
mempengaruhi, kesenjangan pengobatan pada masalah kesehatan
jiwa sangat besar, pelayanan kesehatan jiwa dipuskesmas
meningkatkan akses masyarakat dalam mendapatkan kebutuhan akan
pelayanan kesehatan jiwa, dan pelaksanaan kesehatan jiwa
dipuskesmas terjangkau secara ekonomi oleh masyarakat.

B.SARAN
Penyuluhan kepada masyarakat sebaiknya dilakukan secara
berkala agar pengetahuan masyarakat tentang kesehatan jiwa meningkat.
Sehingga pasien dengan gangguan jiwa meperoleh pengobatan yang
sesuai dan terhidar dari stigma masyarakat.
Sosialisasi terhadap tenaga medis sebaiknya juga dilakukan secara
berkala agar menjadi budaya untuk menjaga mutu tenaga medis di
Puskesmas Salo serta menjadikan tenaga medis di Puskesmas Salo yang
profesional dan melakukan pelayanan yang bermutu sesuai dengan
standar operasional prosedur yang berlaku.

73
DAFTAR PUSTAKA

Fatimah Elly, dan Erna Irawati. 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS
Manajemen Aparatur Sipil Negara. Jakarta : Lembaga Administrasi
Negara
Keputusan menteri pendayagunaan aparatur Negara nomor
139/KEP/M.PAN/11/2003 tentang jabatan fungsional dokter
Lembaga Administrasi Negara 2015. Akuntabilitas. Modul Pendidikan dan
Pelatihan Calon Negeri Sipil Golongan III. Jakarta : Lembaga
Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara 2015. Anti Korupsi. Modul
Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Calon Negeri Sipil
Golongan III. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara 2015. Etika Publik. Modul
Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Calon Negeri Sipil
Golongan III. Jakarta : LembagaAdministrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara 2015. Nasionalisme. Modul
Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Calon Negeri Sipil
Golongan III. Jakarta : LembagaAdministrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara 2015. Komitmen Mutu. Modul
Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Calon Negeri Sipil
Golongan III. Jakarta : LembagaAdministrasi Negara.
Peraturan Kepala Lembaga Administrasi (PERKALAN) No. 12 tahun 2018
tentang Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Dan Pelatihan
Prajabatan Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesi Nomor 11 Tahun 2017 Tentang
Manajemen Pegawai Negeri Sipil.
Purwanto Erwan Agus, dkk. 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS
Pelayanan Publik. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Suwarno Yogi, dan Tri Atmojo Sejati. 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon
PNS Whole of Government. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

74
Undang-Undang Nomor 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara.
Undang-undang nomor 23 tahun 2014 tentang pemerintah daerah
Undang-undang nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan
Utomo Tri Widodo W, dkk. 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS
Habituasi. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.

75

Anda mungkin juga menyukai