Anda di halaman 1dari 10

|1

ANALISIS FAKTOR REGULASI BELAJAR MANDIRI TERKAIT MASTERY


ORIENTED GOALS DAN TASK VALUE PERCEPTION TERHADAP PRESTASI
AKADEMIK MAHASISWA
Rahma Fitri W.*, Marindra Firmansyah**, Rima Zakiyah **
Fakultas Kedokteran Universitas Islam Malang
Email: marindraf@unisma.ac,id

ABSTRAK
Pendahuluan : Prestasi akademik mahasiswa cukup bervariasi, perbedaan ini disebabkan oleh berbagai
faktor. Regulasi belajar mandiri merupakan salah satu faktor internal yang berpengaruh terhadap prestasi
akademik. Mastery Oriented Goals merupakan tujuan yang berorientasi pada pengembangan diri dan Task
Value Perception merupakan persepsi akan pentingnya tugas akademik, keduanya merupakan faktor yang
membentuk regulasi belajar mandiri dan dapat berdampak pada usaha dalam belajar sehingga dapat
berpengaruh terhadap prestasi akademik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor regulasi belajar
mandiri terkait Mastery Oriented Goals dan Task Value Perception terhadap prestasi akademik mahasiswa.
Metode : Desain penelitian menggunakan observasi deskriptif analitik. Data primer didapatkan dengan
membagikan kuesioner kepada 175 responden dari kriteria sampel minimal (Morgan and Kretjie Table).
Data sekunder berupa nilai UM dan UAB responden. Analisa data menggunakan Structural Equation
Modeling (SEM) menggunakan aplikasi SMART Partial Least Square (PLS) 3.0.
Hasil : Mastery Oriented Goals dan Task Value Perception dalam membentuk regulasi belajar mandiri
memiliki R2 sebesar 0.635 dan Tstatistik >1.97 (Pvalue 0.000) sehingga menunjukkan pengaruh yang signifikan.
Sedangkan regulasi belajar mandiri tidak signifikan terhadap prestasi akademik ditunjukkan dengan nilai R2
sebesar 0.007 dan Tstatistik <1.97 (Pvalue 0.173).
Kesimpulan : Mastery Oriented Goals dan Task Value Perception positif membentuk regulasi belajar
mandiri, sedangkan regulasi belajar mandiri tidak berpengaruh positif terhadap prestasi akademik mahasiswa.

Kata Kunci: Regulasi Belajar Mandiri, Mastery Oriented Goals, Task Value Perception, Prestasi Akademik.

SELF-REGULATED LEARNING FACTOR ANALYSIS RELATED TO MASTERY


ORIENTED GOALS AND TASK VALUE PERCEPTION ON ACADEMIC
ACHIEVEMENT OF MEDICAL STUDENTS
Rahma Fitri W.*, Marindra Firmansyah**, Rima Zakiyah **
Medical Faculty of Malang Islamic University
Correspondency: marindraf@unisma.ac,id

ABSTRACT
Introduction: The academic achievements of medical students are quite varied. This difference is caused by
many factors. Self Regulated Learning is an internal factor that affects on academic achievement. Mastery
Oriented Goals focuses on how to develop self-competence and Task Value Perception defined perceive
learning tasks as relevant, important, and useful, resulting in a positive learning outcome, both are factors of
Self-Regulated Learning that have an impact on student learning understanding, and their efforts in learning
so that can affect on academic achievement. This study aims to analyze self regulated learning factors related
to mastery oriented goals and task value perception on academic achievement of medical students.
Method: The research design used analytic descriptive observation. It was done by distributing
questionnaires to 175 respondents of the minimum sample criteria (Morgan and Krejtie Table). Data analysis
using Structural Equation Modeling (SEM) using SMART Partial Least Square (PLS) 3.0 application.
Results: Mastery Oriented Goals and Task Value Perception in forming Self Regulated Learning has an
0.635 R2 and Tstatistic >1.97 (Pvalue 0.000) that shows a significant effect. Meanwhile, Self Regulated Learning
was not significant towards academic achievement indicated by the R 2 value 0.007 and Tstatistic <1.97 (Pvalue
0.173).
Conclusion: Mastery Oriented Goals and Task Value Perception are positive in forming Self Regulated
Learning, and Self Regulated Learning does not have a positive effect on the academic achievement of
medical students.
Keywords: Self Regulated Learning, Mastery Oriented Goals, Task Value Perception, Academic Achievement.
PENDAHULUAN
|2

Dalam dunia pendidikan, kegiatan timbul oleh karena faktor eksternal yakni
belajar mengajar harus memiliki tujuan yang tuntutan lingkungan seperti assesment.
jelas dalam proses pelaksanaannya, yakni
diharapkan dapat menghasilkan sumber daya Pada penelitian Balapumi (2015),
manusia yang berkualitas dan berprestasi. regulasi belajar mandiri dibentuk oleh
Keberhasilan dalam kegiatan belajar beberapa faktor yakni kesadaran pengetahuan
mengajar, dapat dilihat dari kemampuan dan metakognisi, pengalaman belajar
keterampilan serta perubahan tingkah laku sebelumnya, efikasi diri, Mastery Oriented
yang timbul setelah proses belajar mengajar.1 Goals, Task Value Perception, Performance
Sehingga dalam hal ini, mahasiswa dituntut Goals yang mencakup keinginan untuk
untuk memiliki perubahan positif selama memiliki nilai yang tinggi (Good Grades),
mengikuti proses belajar mengajar yang pekerjaan yang baik (Employment Prospect)
mana perubahan tersebut dapat dilihat dan masa depan yang sukses (Succesful
melalui hasil belajar. Penilaian terhadap hasil Future), serta dukungan eksternal yang
belajar untuk mengetahui sejauh mana mencakup pengaruh teman, keluarga, dan staf
pencapaian dari sasaran belajar disebut pengajar.8 Pada penelitian Firdaus et al
sebagai prestasi akademik.2 (2020) didapatkan adanya pengaruh positif
yang signifikan antara performance goals
Pada penelitian ini, permasalahan yang mencakup good grades, employment
merujuk pada prestasi akademik mahasiswa prospect, dan succesfull future terhadap
Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran regulasi belajar mandiri mahasiswa.4
Universitas Islam Malang yang cukup
bervariasi. Terdapat perbedaan prestasi Pada penelitian ini, peneliti bertujuan
akademik mahasiswa yang disebabkan oleh untuk meneliti faktor internal yang
beberapa faktor, yakni dari dalam diri mempengaruhi prestasi akademik, terutama
(internal) maupun dari luar (eksternal)1. dalam strategi belajar, yakni regulasi belajar
Regulasi belajar mandiri merupakan salah mandiri yang merupakan kemampuan suatu
satu dari banyak faktor internal yang individu dalam mengatur pemikiran,
berpengaruh terhadap prestasi akademik, perasaan, dan perilaku yang berorientasi pada
yang merupakan faktor dari psikologis pencapaian tujuan akademik.5 Terdapat
mahasiswa itu sendiri.3 banyak faktor yang membentuk regulasi
belajar mandiri, pada penelitian ini peneliti
Regulasi belajar mandiri dipengaruhi berfokus pada Mastery Oriented Goals dan
oleh tiga faktor utama yakni individu, Task Value Perception, karena penting untuk
perilaku, dan lingkungan.6 Faktor individu menciptakan suatu persepsi internal dan
berasal dari diri sendiri yang mencakup tujuan yang bisa dijadikan motivasi dalam
keyakinan diri. Faktor perilaku berkaitan belajar. Mastery Oriented Goals merupakan
dengan observasi diri, penilaian diri dan tujuan yang berorientasi pada penguasaan
reaksi diri. Sedangkan faktor lingkungan dan pengembangan diri 7 sedangkan Task
dapat berupa lingkungan fisik maupun sosial, Value Perception merupakan persepsi bahwa
baik keluarga, lingkungan sekolah, dan suatu tugas penting, bermanfaat dan
lainnya termasuk dukungan sosial.3 Pada menarik.8 Keduanya dapat berdampak pada
penelitian Firmansyah et al. (2015) mengenai pemahaman belajar mahasiswa, dan usahanya
studi kualitatif dampak Uji Kompetensi dalam belajar sehingga dapat berpengaruh
Dokter Indonesia (UKDI) terhadap terhadap prestasi akademik.
pembelajaran pada mahasiswa kedokteran,
didapatkan hasil bahwa UKDI memicu METODE
regulasi belajar mandiri yang dapat Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian
mempengaruhi kualitas belajar mahasiswa13. Desain penelitian menggunakan
Dalam hal ini regulasi belajar mandiri dapat observasi deskriptif analitik dengan
pendekatan cross sectional. Penelitian ini
|3

dilaksanakan di lokasi masing-masing mahasiswa secara acak diluar sampel yaitu


responden, dilakukan secara online mahasiswa aktif angkatan 2016 Pendidikan
menggunakan google form dan aplikasi Dokter Fakultas Kedokteran Universitas
zoom. Penelitian ini dilakukan pada bulan Islam Malang. Pada uji coba kuesioner,
April-Mei 2020. dilakukan uji keterbacaan untuk mengetahui
apakah pernyataan pada kuesioner penelitian
Populasi dan Sampel Penelitian jelas dan dapat dipahami. Kemudian
Populasi pada penelitian ini adalah dilanjutkan dengan uji validitas dan
Mahasiswa Pendidikan Dokter Fakultas reliabilitas.
Kedokteran Universitas Islam Malang
angkatan tahun 2017, 2018, dan 2019. Pengambilan Data Primer
Teknik sampling menggunakan metode Pengambilan data primer dilakukan
purposive sampling, dimana sampel diambil dengan membagikan kuesioner kepada 175
berdasarkan kriteria yakni merupakan responden dalam bentuk google form melalui
mahasiswa aktif yang sedang mengikuti blok group WhatsApp yang telah berisikan
dan tidak terminal. Pengambilan sampel responden, kemudian responden
dengan kriteria inklusi yaitu seluruh dipersilahkan untuk mengisi google form dan
mahasiswa Pendidikan Dokter Fakultas pengisian dipantau melalui aplikasi zoom
Kedokteran Universitas Islam Malang. selama 40 menit. Pengambilan data
Sedangkan kriteria eksklusi yaitu mahasiswa dilakukan bergantian pada angkatan 2017,
Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran 2018 dan 2019 dalam waktu yang berbeda.
Universitas Islam Malang yang cuti atau Pengambilan data primer tepat setelah
tidak aktif mengikuti kegiatan akademik dan berakhirnya blok di periode April-Mei 2020.
mahasiswa yang terminal. Populasi pada
penelitian ini mencakup 91 orang dari Pengambilan Data Sekunder
angkatan 2017, 119 orang dari angkatan Pengambilan data sekunder kepada
2018, dan 101 orang dari angkatan 2019 Program Studi Kedokteran Fakultas
sehingga didapatkan populasi sejumlah 311. Kedokteran Universitas Islam Malang berupa
Kriteria sampel minimal untuk 311 populasi nilai ujian mingguan dan nilai ujian akhir
menurut Morgan and Krecjie Table adalah blok pada 2 blok yang berbeda (nilai sebelum
175. remedial), pada blok yang berjalan bulan
Instrumen Penelitian Maret-April 2020. Nilai ujian mingguan dan
Instrumen penelitian menggunakan nilai ujian akhir blok yang digunakan sebagai
kuesioner yang pernah digunakan pada perwujudan dari prestasi akademik, dan tidak
penelitian Balapumi (2015). Kuesioner memiliki kriteria khusus dalam pemilihan
Mastery Oriented Goals terdiri dari 6 item bloknya.
pertanyaan, sedangkan Task Value
Perception terdiri dari 5 item pertanyaan. Teknik Analisa Data
Instrumen penelitian diterjemahkan langsung Analisa data pada penelitian ini
oleh peneliti kemudian dilakukan peer menggunakan Structural Equation Modeling
review. Kuesioner menggunakan skala likert (SEM) menggunakan aplikasi SMART
7 poin, dengan poin 1 (sangat tidak setuju), 2 Partial Least Square (PLS) 3.0.
(tidak setuju), 3 (agak tidak setuju), 4
(netral), 5 (agak setuju), 6 (setuju), dan 7 HASIL
(sangat setuju). Uji Coba Kuisioner
Pada uji keterbacaan, didapatkan hasil
Uji Keterbacaan, Validitas, dan bahwa pernyataan kuesioner penelitian cukup
Reliabilitas Kuisioner jelas dan dapat dipahami oleh responden,
Dilakukan uji coba kuesioner yakni sehingga tidak diperlukan perbaikan lebih
dengan membagikan kuesioner kepada 30 lanjut. Hasil uji validitas pada item kuesioner
|4

80%
70%
70
60
60%
50
50%
rendah 40
40%
sedang 30
30% 20
tinggi
20% 10
10% 0
0% 2017 2018 2019
MOG TVP
Mastery Oriented Goals dan Task Value A B C D E
Perception memiliki nilai rhitung ≥ r tabel,
sehingga seluruh item kuesioner dinyatakan Data sekunder dalam bentuk nilai ujian
valid. Berdasarkan pada klasifikasi tingkat mingguan dan nilai ujian akhir blok dirata-
reliabilitas menurut Hair et al. (2010) nilai rata, kemudian diklasifikasikan menjadi nilai
Cronbach's Alpha instrumen Task Value A,B,C,D dan E.
Perception memiliki reliabilitas sedang
(0.406) dan instrumen Mastery Oriented
Goals memiliki reliabilitas sangat tinggi
(0.864). Sehingga keduanya dinyatakan
reliabel pada uji reliabilitas.

Data Primer Penelitian


Jumlah responden perempuan>laki-laki
dengan persentase responden perempuan
69% sedangkan responden laki-laki 31%,
didapatkan karakteristik sebagai berikut :
Diagram 1. Karakteristik Mastery Oriented
Goals dan Task Value Perception, didapatkan Diagram 2. Karakteristik Data Sekunder.
hasil bahwa sebagian besar responden Pada angkatan 2017 tidak didapatkan nilai A
memiliki Mastery Oriented Goals yang dan D, dengan nilai terbanyak adalah nilai B.
rendah dengan persentase 48%, dan memiliki Pada angkatan 2018 tidak didapatkan nilai A
Task Value Perception yang tinggi dengan dan B, dengan nilai terbanyak adalah nilai D.
persentase 75%. Sedangkan pada angkatan 2019 tidak
didapatkan adanya nilai A dan E, dengan
Data Sekunder Penelitian nilai terbanyak adalah nilai C. Dari
keseluruhan data sekunder, nilai terbanyak
adalah nilai D dengan persentase 43,4%,
diikuti dengan nilai B sebanyak 34,9%.

Analisa Data Kuantitatif


Pada penelitian ini, analisa data
mencakup model pengukuran dan model
struktural. Hubungan antara variabel laten
dengan indikator atau variabel manifestnya
dievaluasi melalui model pengukuran,
sedangkan hubungan antar variabel laten
eksogen dan endogen dievaluasi melalui
model struktural. Sebelum dilakukan analisa
data, dilakukan pembentukan model awal
|5

persamaan struktural. Didapatkan model struktural seperti pada Gambar 1.

Gambar 1. Variabel regulasi belajar mandiri (SRL) sebagai variabel laten eksogen diukur
melalui dua dimensi, yakni Mastery Oriented Goals (MOG) dan Task Value Perception
(TVP), dimana dimensi Mastery Oriented Goals diukur melalui enam indikator (MOG1,
MOG2, MOG3, MOG4, MOG5, MOG6) dan dimensi Task Value Perception diukur
melalui lima indikator (TVP1, TVP2, TVP3, TVP4, TVP5) kemudian variabel laten
eksogen dihubungkan dengan variabel prestasi akademik sebagai variabel laten endogen
yang diukur melalui dua indikator, yakni nilai ujian mingguan (UM) dan nilai ujian akhir
blok (UAB).

Outer Model atau Model Pengukuran Average Variance Extracted (AVE)


(Measurement Model) menggambarkan besarnya varian indikator
Convergent Validity mengukur besarnya yang dapat dimiliki oleh konstruk laten. Pada
korelasi antara indikator dengan variabel Tabel 1 didapatkan nilai AVE pada semua
laten dievaluasi melalui loading factor. variabel ≥ 0.5 artinya semua variabel laten
Berdasarkan Tabel 1 tidak didapatkan nilai dapat menjelaskan lebih dari setengah varian
loading factor ≤ 0.4, sehingga tidak ada dari indikator-indikatornya.
indikator yang dikeluarkan dari model artinya Discriminant Validity membandingkan
semua indikator tersebut valid mengukur korelasi indikator dengan konstruknya dan
konstruk yang dibentuknya. konstruk dari blok lainnya, dievaluasi melalui
Internal Consistency Reliability cross loading. Didapatkan nilai cross loading
dievaluasi melalui nilai Cronbach’s Alpha tertinggi pada variabel regulasi belajar
dan Composite Reliability (CR). Berdasarkan mandiri (SRL) hal ini menunjukkan bahwa
Tabel 1 nilai Cronbach’s Alpha dan regulasi belajar mandiri memprediksi ukuran
Composite Reliability (CR) pada semua pada bloknya lebih baik dibanding blok
variabel ≥ 0.7 sehingga semua variabel lainnya.
dikatakan reliabel.
|6

Tabel 1. Nilai Loading Factor, Cronbach’s Alpha, Composite Reliability dan Average Variance
Extracted (AVE)
Average
Loading Cronbach's Composite Variance
Item
Factor Alpha Reliability Extracted
(AVE)

MOG1 0.493
MOG2 0.792
Mastery MOG3 0.773
Oriented 0.811 0.865 0.521
Goals MOG4 0.805
MOG5 0.677
MOG6 0.745
TVP1 0.774
TVP2 0.691
Task Value
TVP3 0.820 0.831 0.881 0.597
Perception
TVP4 0.823
TVP5 0.747
Self
Regulated SRL 1.000 1.000 1.000 1.000
Learning
Prestasi Rata-rata UAB 0.961
0.887 0.945 0.897
Akademik Rata-rata UM 0.933

Inner Model Atau Model Struktural Tabel 2. R-Squared Value


(Structural Model)
Effect Size F 2 digunakan untuk melihat
R-Squared Value untuk melihat pengaruh variabel laten eksogen terhadap
besarnya variability variabel endogen yang variabel laten endogen. Pada Tabel 3
mampu dijelaskan oleh variabel eksogen. didapatkan hasil effect size f 2 regulasi belajar
Pada Tabel 2 nilai R2 sebesar 0.007 pada mandiri (SRL) terhadap prestasi akademik
variabel prestasi akademik menunjukkan sebesar 0.007 yang mengindikasikan bahwa
bahwa regulasi belajar mandiri (SRL) hanya regulasi belajar mandiri memiliki pengaruh
menjelaskan 0,7% dari prestasi akademik, sangat kecil terhadap prestasi akademik.
berdasarkan R2 adjusted 0.001 maka Sedangkan Mastery Oriented Goals memiliki
hubungan ini dikategorikan sangat lemah.
Sedangkan dimensi Mastery Oriented Goals R Square
dan Task Value Perception menjelaskan R Square
Adjusted
sebanyak 63,5% dari regulasi belajar mandiri
(SRL), dengan R2 adjusted 0.631 maka PRESTASI
dikategorikan memiliki hubungan sedang 0.007 0.001
AKADEMIK
mendekati kuat dalam membangun regulasi
belajar mandiri (SRL).
SRL 0.635 0.631
|7

pengaruh sedang, dan Task Value Perception Berdasarkan thitung (4.894) ≥ 1.97 dengan pvalue
memiliki pengaruh besar dalam membentuk ≤ 0.05 maka dapat disimpulkan H0 ditolak
regulasi belajar mandiri. dan H1 diterima, yang berarti Mastery
Oriented Goals positif membentuk regulasi
Tabel 3. Effect Size F 2 belajar mandiri.
Hipotesis 1b
PRESTASI Berdasarkan thitung (7.780) ≥ 1.97 dengan pvalue
MO TV
AKADEMI SRL
G
K
P ≤ 0.05 maka dapat disimpulkan H0 ditolak
0.18 dan H1 diterima, yang berarti Task Value
MOG
3 Perception positif membentuk regulasi
PRESTASI belajar mandiri.
AKADEMIK Hipotesis 2
SRL 0.007 Berdasarkan thitung (0.945) ≤ 1.97 dengan pvalue
TVP
0.34 ≥ 0.05 maka dapat disimpulkan H 0 diterima
2 dan H1 ditolak, yang berarti regulasi belajar
mandiri. tidak berpengaruh positif terhadap
Path Coefficient untuk mengevaluasi prestasi akademik.
signifikansi hubungan antar variabel, dilihat
pada t-test atau CR (Critical Ratio). Pada
Tabel 4 didapatkan hubungan Mastery PEMBAHASAN
Oriented Goals dan Task Value Perception
signifikan terhadap regulasi belajar mandiri Pengaruh MasteryOriented Goals dan Task
(SRL) dengan thitung ≥ 1.97 dan pvalue ≤ 0.05, Value Perception terhadap Regulasi
sedangkan hubungan regulasi belajar Belajar Mandiri.
mandiri tidak signifikan terhadap prestasi Pada analisa data menunjukkan bahwa
akademik dengan thitung ≤ 1.97 dan pvalue ≥ Mastery Oriented Goals dan Task Value
0.05. Perception positif dalam membentuk regulasi
belajar mandiri dengan thitung ≥ 1.97 dan pvalue
Tabel 4. Path Coefficient
≤ 0.05. Mastery Oriented Goals dan Task
Value Perception menjelaskan sebanyak
Untuk memvalidasi model struktural 63,5% dari regulasi belajar mandiri, dengan
secara keseluruhan digunakan Goodness of R2 adjusted 0.631 maka hubungan ini
Fit test (GOF). Jika hasilnya sudah fit, maka dikategorikan sedang mendekati kuat dalam
variabel dapat digabung menjadi Persamaan membentuk Self Regulated Learning.
Struktural Lengkap (PSL) untuk analisis pada Diterimanya hipotesis 1a dan 1b ini sesuai
tahap berikutnya, yakni uji hipotesis. dengan literatur yang menyebutkan bahwa
Didapatkan nilai SRMR ‹ 0.08 atau ‹ 0.10 keingintahuan dan minat mahasiswa dalam
(0.089) maka model dikatakan fit. memperoleh pengetahuan secara alami
mengarah pada regulasi belajar mandiri yang
lebih baik.9 Mastery Oriented Goals
T Statistics (|
O/STDEV|)
P Values merupakan tujuan yang berorientasi pada
pengembangan pengetahuan dan kemampuan
MOG -> SRL 4.894 0.000 diri. Task Value Perception merupakan
SRL -> persepsi yang menganggap bahwa suatu
PRESTASI 0.945 0.173 tugas akademik penting, bermanfaat dan
AKADEMIK menarik. Dalam hal ini Mastery Oriented
TVP -> SRL 7.780 0.000 Goals dan Task Value Perception mengarah
Pengujian Hipotesis kepada keingintahuan dan minat mahasiswa
dalam memperoleh pengetahuan, yang mana
Hipotesis 1a
|8

keduanya dapat membentuk regulasi belajar Diterimanya hipotesis 1a dan 1b sesuai


mandiri. dengan teori Zimmerman’s SRL cycle model
(2002) yang membagi proses pengaturan diri
Mahasiswa sebagai peserta didik memiliki dalam belajar menjadi tiga fase siklus yakni
tujuan yang berbeda dalam hal akademiknya. pemikiran (forethought), kinerja
Hal tersebut berdampak pada pemilihan (performance), dan refleksi diri (self-
strategi belajar yang tepat dan sesuai untuk reflection). Mastery Oriented Goals adalah
dirinya. Mastery Oriented Goals menekankan minat intrinsik yang merupakan bagian dari
pada pengembangan pengetahuan diri.7 komponen Self-Motivation Beliefs fase
Mastery Oriented Goals merupakan tujuan pemikiran (forethought) yang mengarah
yang dapat mempengaruhi perilaku belajar kepada pengembangan kompetensi diri, dan
mahasiswa, dimana Mastery Oriented Goals orientasi tujuan belajar yang difokuskan
didasarkan pada keyakinan bahwa upaya untuk peningkatan pengetahuan. Fase ini
akan mengarah pada suatu hasil, yakni mengarah kepada segala sesuatu yang terjadi
kesuksesan atau penguasaan. Sehingga sebelum proses pembelajaran. Pada
mahasiswa akan terus berusaha untuk penelitian ini telah terbukti bahwa Mastery
mengembangkan pengetahuan dan mencapai Oriented Goals positif dalam membentuk
tujuan akademiknya, serta menekankan pada regulasi belajar mandiri. Task Value
kualitas pembelajaran. Perception merupakan bagian dari komponen
Mastery Oriented Goals dapat membantu Self-Control fase kinerja (performance) yang
mahasiswa untuk memusatkan pembelajaran mengarah pada strategi khusus yang dipilih
yang mengarah kepada penguasaan materi oleh mahasiswa selama proses pembelajaran.
dan skill dengan standar yang sesuai dengan Pada penelitian ini telah terbukti bahwa Task
kompetensi, serta mengembangkan Value Perception positif membentuk regulasi
keterampilan dan meningkatkan pengetahuan belajar mandiri.
dan wawasan untuk mencapai kompetensi
yang ada. Mahasiswa yang menerapkan Pengaruh Regulasi Belajar Mandiri
Mastery Oriented Goals akan memperkuat terkait Mastery Oriented Goals dan Task
usahanya dalam belajar untuk mencapai Value Perception terhadap Prestasi
tujuan akademik. Hal ini mendorong Akademik
mahasiswa untuk terlibat dalam pembelajaran Prestasi akademik merupakan indikator
mandiri. yang penting untuk mengukur keberhasilan
Penting untuk mengembangkan pola dalam proses pembelajaran. Dalam penelitian
berpikir dan strategi yang dapat membantu ini didapatkan hasil bahwa regulasi belajar
untuk mempertahankan motivasi belajar.7 mandiri tidak memiliki pengaruh positif yang
Mahasiswa yang menerapkan Task Value signifikan terhadap prestasi akademik dengan
Perception merasa tugas belajar mereka thitung ≤ 1.97 dan pvalue ≥ 0.05. Pada analisa
penting, bermanfaat, dan menarik sehingga data didapatkan nilai R2 sebesar 0.007 hal ini
mereka cenderung menunjukkan minat dalam menunjukkan bahwa variabel regulasi belajar
belajar dan memiliki usaha yang lebih baik mandiri hanya menjelaskan 0,7% dari
dalam belajarnya.8 Hal ini menunjukkan prestasi akademik. Berdasarkan R2 adjusted
bahwa persepsi akan pentingnya tugas belajar 0.001 maka hubungan antara regulasi belajar
dapat mempengaruhi usaha mahasiswa untuk mandiri dengan prestasi akademik
belajar dan dalam menyelesaikan tugasnya. dikategorikan sangat lemah. Terdapat sekitar
Mahasiswa yang mengangap tugas belajarnya 99,3% faktor lain yang mempengaruhi
penting akan menunjukkan ketertarikan prestasi akademik. Oleh karena itu, pengaruh
sehingga mereka berusaha memanfaatkan regulasi belajar mandiri menunjukkan hasil
waktu dan bersedia untuk memberikan usaha yang tidak signifikan terhadap prestasi
lebih untuk terlibat dalam tugas akademik.9 akademik mahasiswa.
|9

Diterimanya H0 pada hipotesis 2 dapat sedangkan regulasi belajar mandiri tidak


disebabkan oleh karena banyaknya faktor berpengaruh positif terhadap prestasi
yang mempengaruhi prestasi akademik, baik akademik mahasiswa Pendidikan Dokter
dari internal maupun eksternal. Regulasi Fakultas Kedokteran Universitas Islam
belajar mandiri merupakan salah satu dari Malang. Peneliti mengajukan saran untuk
banyak faktor internal, sehingga tidak cukup menggunakan nilai lebih dari 2 blok dan pada
kuat untuk mendorong dan dijadikan penentu blok yang sama pada tiap angkatan untuk
prestasi akademik mahasiswa. Faktor-faktor mengurangi bias penelitian, dan
yang berpengaruh terhadap prestasi akademik mengevaluasi hasil pada tiap angkatan.
mencakup karakteristik individu, latar
belakang keluarga, jenis kelamin, usia,
motivasi, sosial, budaya, keuangan, UCAPAN TERIMA KASIH
lingkungan masyarakat, dan lain sebagainya. Penulis mengucapkan terima kasih
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kepada pihak yang telah mendukung dan
gender berpengaruh kuat terhadap prestasi membantu penelitian ini, baik dosen
akademik, dimana perempuan dewasa pembimbing, civitas akademik FK UNISMA,
memiliki kinerja akademik lebih baik orangtua, dan teman-teman yang telah
dibandingkan laki-laki.10 membantu termasuk responden yang telah
berpartisipasi dalam penelitian ini.
Faktor internal lain yang dapat
mempengaruhi prestasi akademik adalah DAFTAR PUSTAKA
intelegensi. Inteligensi merupakan
kemampuan mencapai prestasi dalam 1. Retnowati, D., Fatchan, A. and Astina, I.
berbagai bidang kehidupan, termasuk dalam 2016. Prestasi Akademik Dan Motivasi
akademik.11 Tingkat intelegensi dapat Berprestasi Mahasiswa S1 Pendidikan
digunakan untuk mengetahui apakah Geografi Universitas Negeri Malang.
mahasiswa dapat menerima dengan baik Jurnal Pendidikan - Teori, Penelitian,
materi yang diberikan, serta memprediksi dan Pengembangan, 1(3), pp. 521–525.
kegagalan dan keberhasilan mahasiswa doi: 10.17977/jp.v1i3.6181.
dalam proses pembelajaran.11 Faktor 2. Asri, A. Nur, H. 2014. Gambaran Prestasi
eksternal yang dapat berpengaruh terhadap Akademik Mahasiswa (Studi Komparatif
prestasi akademik mencakup keluarga, status pada Mahasiswa dengan Jalur Penerimaan
sosial, lingkungan akademik dan lain SNMPTN, PMDK, dan UTUL di Fakultas
sebagainya.12 Dalam hal ini terdapat banyak Psikologi UNM), Intuisi : Jurnal
faktor internal maupun eksternal yang Psikologi Ilmiah, 6(1), pp. 15–23.
mempengaruhi prestasi akademik mahasiswa 3. Utari A., et al. 2018. Pengaruh Self
diluar regulasi belajar mandiri. Pada Regulated Learning Terhadap Prestasi
penelitian ini, nilai ujian mingguan dan ujian Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran
akhir blok yang digunakan sebagai Ekonomi. Sosio Didaktika: Social Science
perwujudan prestasi akademik diambil dari Education Journal, 5 (1), 2018, 8-14
blok yang berbeda pada tiap angkatan, 4. Firdaus, S. et al. 2020. Analisa Faktor
sehingga tingkat kesulitan dari masing- Pengaruh Self Regulated Learning Terkait
masing blok dapat menjadi bias penelitian. Performance Goals terhadap Prestasi
SIMPULAN DAN SARAN Akademik. Jurnal Kedokteran Komunitas
Berdasarkan hasil penelitian, dapat Vol 2 No 2.
disimpulkan bahwa Mastery Oriented Goals 5. Zimmerman, B. J. 2002. Becoming a Self-
dan Task Value Perception positif Regulated Learner: An Overview. Theory
membentuk regulasi belajar mandiri Into Practice, 41(2), 64-70.
mahasiswa Pendidikan Dokter Fakultas 6. Zimmerman, B. J., & Schunk, D. H. 1989.
Kedokteran Universitas Islam Malang, Self-Regulated Learning and Academic
| 10

Achievement: Theory, Research, and 10.Hanafi, Z. & Noor, F. (2016).


Practice: Springer-Verlag Publishing. Relationship between Demographic
7. Ames, C., & Archer, J. 1988. Factors and Emerging adult’s Academic
Achievement Goals in the Classroom: Achievement. International Journal of
Students' Learning Strategies and Academic Research in Business and
Motivation Processes. Journal of Social Sciences. Vol. 6, No. 6 ISSN:
educational psychology, 80(3), 260. 2222-6990
8. Balapumi, R. 2015. Factors and 11.Purwanto. 2010. Intelegensi: Konsep dan
Relationships influencing Self-Regulated Pengukurannya. Surakarta. Jurnal
Learning among ICT students in Pendidikan dan Kebudayaan, Vol. 16,
Australian Universities. Thesis. Program Nomor 4.
Doctor of Philosophy of Curtin 12.Indriana, D., Widowati, A. I. and
University. Australia. Surjawati, S. 2016. Faktor-Faktor Yang
9. Ames, C. 1992. Classrooms: Goals, Mempengaruhi Prestasi Akademik : Studi
Structures, and Student Motivation. Kasus Pada Mahasiswa Program Studi
Journal of educational psychology, 84(3), Akuntansi Universitas Semarang. Jurnal
261. Dinamika Sosial Budaya, 18(1), p. 39.
doi: 10.26623/jdsb.v18i1.557.
13.Firmansyah, M., Widyandana, Rahayu,G.
R. 2015. Studi Kualitatif Dampak Uji
Kompetensi Dokter Indonesia Terhadap
Pembelajaran Pada Mahasiswa
Kedokteran.Vol.4 No.3 Jurnal Pendidikan
Kedokteran lndonesia.

Anda mungkin juga menyukai