ARTIKEL Terbaru3
ARTIKEL Terbaru3
ABSTRAK
Pendahuluan : Prestasi akademik mahasiswa cukup bervariasi, perbedaan ini disebabkan oleh berbagai
faktor. Regulasi belajar mandiri merupakan salah satu faktor internal yang berpengaruh terhadap prestasi
akademik. Mastery Oriented Goals merupakan tujuan yang berorientasi pada pengembangan diri dan Task
Value Perception merupakan persepsi akan pentingnya tugas akademik, keduanya merupakan faktor yang
membentuk regulasi belajar mandiri dan dapat berdampak pada usaha dalam belajar sehingga dapat
berpengaruh terhadap prestasi akademik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor regulasi belajar
mandiri terkait Mastery Oriented Goals dan Task Value Perception terhadap prestasi akademik mahasiswa.
Metode : Desain penelitian menggunakan observasi deskriptif analitik. Data primer didapatkan dengan
membagikan kuesioner kepada 175 responden dari kriteria sampel minimal (Morgan and Kretjie Table).
Data sekunder berupa nilai UM dan UAB responden. Analisa data menggunakan Structural Equation
Modeling (SEM) menggunakan aplikasi SMART Partial Least Square (PLS) 3.0.
Hasil : Mastery Oriented Goals dan Task Value Perception dalam membentuk regulasi belajar mandiri
memiliki R2 sebesar 0.635 dan Tstatistik >1.97 (Pvalue 0.000) sehingga menunjukkan pengaruh yang signifikan.
Sedangkan regulasi belajar mandiri tidak signifikan terhadap prestasi akademik ditunjukkan dengan nilai R2
sebesar 0.007 dan Tstatistik <1.97 (Pvalue 0.173).
Kesimpulan : Mastery Oriented Goals dan Task Value Perception positif membentuk regulasi belajar
mandiri, sedangkan regulasi belajar mandiri tidak berpengaruh positif terhadap prestasi akademik mahasiswa.
Kata Kunci: Regulasi Belajar Mandiri, Mastery Oriented Goals, Task Value Perception, Prestasi Akademik.
ABSTRACT
Introduction: The academic achievements of medical students are quite varied. This difference is caused by
many factors. Self Regulated Learning is an internal factor that affects on academic achievement. Mastery
Oriented Goals focuses on how to develop self-competence and Task Value Perception defined perceive
learning tasks as relevant, important, and useful, resulting in a positive learning outcome, both are factors of
Self-Regulated Learning that have an impact on student learning understanding, and their efforts in learning
so that can affect on academic achievement. This study aims to analyze self regulated learning factors related
to mastery oriented goals and task value perception on academic achievement of medical students.
Method: The research design used analytic descriptive observation. It was done by distributing
questionnaires to 175 respondents of the minimum sample criteria (Morgan and Krejtie Table). Data analysis
using Structural Equation Modeling (SEM) using SMART Partial Least Square (PLS) 3.0 application.
Results: Mastery Oriented Goals and Task Value Perception in forming Self Regulated Learning has an
0.635 R2 and Tstatistic >1.97 (Pvalue 0.000) that shows a significant effect. Meanwhile, Self Regulated Learning
was not significant towards academic achievement indicated by the R 2 value 0.007 and Tstatistic <1.97 (Pvalue
0.173).
Conclusion: Mastery Oriented Goals and Task Value Perception are positive in forming Self Regulated
Learning, and Self Regulated Learning does not have a positive effect on the academic achievement of
medical students.
Keywords: Self Regulated Learning, Mastery Oriented Goals, Task Value Perception, Academic Achievement.
PENDAHULUAN
|2
Dalam dunia pendidikan, kegiatan timbul oleh karena faktor eksternal yakni
belajar mengajar harus memiliki tujuan yang tuntutan lingkungan seperti assesment.
jelas dalam proses pelaksanaannya, yakni
diharapkan dapat menghasilkan sumber daya Pada penelitian Balapumi (2015),
manusia yang berkualitas dan berprestasi. regulasi belajar mandiri dibentuk oleh
Keberhasilan dalam kegiatan belajar beberapa faktor yakni kesadaran pengetahuan
mengajar, dapat dilihat dari kemampuan dan metakognisi, pengalaman belajar
keterampilan serta perubahan tingkah laku sebelumnya, efikasi diri, Mastery Oriented
yang timbul setelah proses belajar mengajar.1 Goals, Task Value Perception, Performance
Sehingga dalam hal ini, mahasiswa dituntut Goals yang mencakup keinginan untuk
untuk memiliki perubahan positif selama memiliki nilai yang tinggi (Good Grades),
mengikuti proses belajar mengajar yang pekerjaan yang baik (Employment Prospect)
mana perubahan tersebut dapat dilihat dan masa depan yang sukses (Succesful
melalui hasil belajar. Penilaian terhadap hasil Future), serta dukungan eksternal yang
belajar untuk mengetahui sejauh mana mencakup pengaruh teman, keluarga, dan staf
pencapaian dari sasaran belajar disebut pengajar.8 Pada penelitian Firdaus et al
sebagai prestasi akademik.2 (2020) didapatkan adanya pengaruh positif
yang signifikan antara performance goals
Pada penelitian ini, permasalahan yang mencakup good grades, employment
merujuk pada prestasi akademik mahasiswa prospect, dan succesfull future terhadap
Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran regulasi belajar mandiri mahasiswa.4
Universitas Islam Malang yang cukup
bervariasi. Terdapat perbedaan prestasi Pada penelitian ini, peneliti bertujuan
akademik mahasiswa yang disebabkan oleh untuk meneliti faktor internal yang
beberapa faktor, yakni dari dalam diri mempengaruhi prestasi akademik, terutama
(internal) maupun dari luar (eksternal)1. dalam strategi belajar, yakni regulasi belajar
Regulasi belajar mandiri merupakan salah mandiri yang merupakan kemampuan suatu
satu dari banyak faktor internal yang individu dalam mengatur pemikiran,
berpengaruh terhadap prestasi akademik, perasaan, dan perilaku yang berorientasi pada
yang merupakan faktor dari psikologis pencapaian tujuan akademik.5 Terdapat
mahasiswa itu sendiri.3 banyak faktor yang membentuk regulasi
belajar mandiri, pada penelitian ini peneliti
Regulasi belajar mandiri dipengaruhi berfokus pada Mastery Oriented Goals dan
oleh tiga faktor utama yakni individu, Task Value Perception, karena penting untuk
perilaku, dan lingkungan.6 Faktor individu menciptakan suatu persepsi internal dan
berasal dari diri sendiri yang mencakup tujuan yang bisa dijadikan motivasi dalam
keyakinan diri. Faktor perilaku berkaitan belajar. Mastery Oriented Goals merupakan
dengan observasi diri, penilaian diri dan tujuan yang berorientasi pada penguasaan
reaksi diri. Sedangkan faktor lingkungan dan pengembangan diri 7 sedangkan Task
dapat berupa lingkungan fisik maupun sosial, Value Perception merupakan persepsi bahwa
baik keluarga, lingkungan sekolah, dan suatu tugas penting, bermanfaat dan
lainnya termasuk dukungan sosial.3 Pada menarik.8 Keduanya dapat berdampak pada
penelitian Firmansyah et al. (2015) mengenai pemahaman belajar mahasiswa, dan usahanya
studi kualitatif dampak Uji Kompetensi dalam belajar sehingga dapat berpengaruh
Dokter Indonesia (UKDI) terhadap terhadap prestasi akademik.
pembelajaran pada mahasiswa kedokteran,
didapatkan hasil bahwa UKDI memicu METODE
regulasi belajar mandiri yang dapat Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian
mempengaruhi kualitas belajar mahasiswa13. Desain penelitian menggunakan
Dalam hal ini regulasi belajar mandiri dapat observasi deskriptif analitik dengan
pendekatan cross sectional. Penelitian ini
|3
132
140
120
100 84
80 rendah
51 sedang
60 tinggi
40
40
21 22
20
0
MOG TVP
Diagram 1. Karakteristik Mastery Oriented Goals dan Task Value Perception, didapatkan hasil
bahwa sebagian besar responden memiliki Mastery Oriented Goals yang rendah dengan persentase
48%, dan memiliki Task Value Perception yang tinggi dengan persentase 75%.
70
63
60
50 49
40
30
23 Diagram 2. Karakteristik Data Sekunder.
20
12 13
10 8 4
0
0 0 0 2 0 1
A B C D E
Gambar 1. Variabel regulasi belajar mandiri (SRL) sebagai variabel laten eksogen diukur
melalui dua dimensi, yakni Mastery Oriented Goals (MOG) dan Task Value Perception
(TVP), dimana dimensi Mastery Oriented Goals diukur melalui enam indikator (MOG1,
MOG2, MOG3, MOG4, MOG5, MOG6) dan dimensi Task Value Perception diukur
melalui lima indikator (TVP1, TVP2, TVP3, TVP4, TVP5) kemudian variabel laten
eksogen dihubungkan dengan variabel prestasi akademik sebagai variabel laten endogen
yang diukur melalui dua indikator, yakni nilai ujian mingguan (UM) dan nilai ujian akhir
blok (UAB).
Outer Model atau Model Pengukuran Tabel 1 nilai Cronbach’s Alpha dan
(Measurement Model) Composite Reliability (CR) pada semua
Convergent Validity mengukur besarnya variabel ≥ 0.7 sehingga semua variabel
korelasi antara indikator dengan variabel dikatakan reliabel.
laten dievaluasi melalui loading factor. Average Variance Extracted (AVE)
Berdasarkan Tabel 1 tidak didapatkan nilai menggambarkan besarnya varian indikator
loading factor ≤ 0.4, sehingga tidak ada yang dapat dimiliki oleh konstruk laten. Pada
indikator yang dikeluarkan dari model artinya Tabel 1 didapatkan nilai AVE pada semua
semua indikator tersebut valid mengukur variabel ≥ 0.5 artinya semua variabel laten
konstruk yang dibentuknya. dapat menjelaskan lebih dari setengah varian
Internal Consistency Reliability dari indikator-indikatornya.
dievaluasi melalui nilai Cronbach’s Alpha Discriminant Validity membandingkan
dan Composite Reliability (CR). Berdasarkan korelasi indikator dengan konstruknya dan
|7
konstruk dari blok lainnya, dievaluasi melalui regulasi belajar mandiri memprediksi ukuran
cross loading. Didapatkan nilai cross loading pada bloknya lebih baik dibanding blok
tertinggi pada variabel regulasi belajar lainnya
mandiri (SRL) hal ini menunjukkan bahwa
R Square
R Square
Adjusted
Tabel 1. Nilai Loading Factor, Cronbach’s Alpha,
PRESTASI Composite Reliability dan Average Variance
0.007 0.001
AKADEMIK Extracted (AVE)
Average
SRL 0.635Item 0.631
Loading Cronbach's Composite Variance
Factor Alpha Reliability Extracted
(AVE)
MOG1 0.493
MOG2 0.792
Mastery MOG3 0.773
Oriented 0.811 0.865 0.521
Goals MOG4 0.805
MOG5 0.677
MOG6 0.745
TVP1 0.774
TVP2 0.691
Task Value
TVP3 0.820 0.831 0.881 0.597
Perception
TVP4 0.823
TVP5 0.747
Self
Regulated SRL 1.000 1.000 1.000 1.000
Learning
Prestasi Rata-rata UAB 0.961
0.887 0.945 0.897
Akademik Rata-rata UM 0.933
Inner Model Atau Model Struktural (SRL), dengan R2 adjusted 0.631 maka
(Structural Model) dikategorikan memiliki hubungan sedang
mendekati kuat dalam membangun regulasi
R-Squared Value untuk melihat belajar mandiri (SRL).
besarnya variability variabel endogen yang
mampu dijelaskan oleh variabel eksogen. Tabel 2. R-Squared Value
Pada Tabel 2 nilai R2 sebesar 0.007 pada
variabel prestasi akademik menunjukkan
Path Coefficient untuk mengevaluasi
bahwa regulasi belajar mandiri (SRL) hanya
signifikansi hubungan antar variabel, dilihat
menjelaskan 0,7% dari prestasi akademik,
pada t-test atau CR (Critical Ratio). Pada
berdasarkan R2 adjusted 0.001 maka
Tabel 4 didapatkan hubungan Mastery
hubungan ini dikategorikan sangat lemah.
Oriented Goals dan Task Value Perception
Sedangkan dimensi Mastery Oriented Goals
signifikan terhadap regulasi belajar mandiri
dan Task Value Perception menjelaskan
(SRL) dengan thitung ≥ 1.97 dan pvalue ≤ 0.05,
sebanyak 63,5% dari regulasi belajar mandiri
sedangkan hubungan regulasi belajar
|8
mandiri tidak signifikan terhadap prestasi Pengaruh MasteryOriented Goals dan Task
akademik dengan thitung ≤ 1.97 dan pvalue ≥ Value Perception terhadap Regulasi
0.05. Belajar Mandiri.
Pada analisa data menunjukkan bahwa
Tabel 4. Path Coefficient Mastery Oriented Goals dan Task Value
Perception positif dalam membentuk regulasi
Untuk memvalidasi model struktural belajar mandiri dengan thitung ≥ 1.97 dan pvalue
secara keseluruhan digunakan Goodness of ≤ 0.05. Mastery Oriented Goals dan Task
Fit test (GOF). Jika hasilnya sudah fit, maka Value Perception menjelaskan sebanyak
variabel dapat digabung menjadi Persamaan 63,5% dari regulasi belajar mandiri, dengan
Struktural Lengkap (PSL) untuk analisis pada R2 adjusted 0.631 maka hubungan ini
tahap berikutnya, yakni uji hipotesis. dikategorikan sedang mendekati kuat dalam
Didapatkan nilai SRMR ‹ 0.08 atau ‹ 0.10 membentuk Self Regulated Learning.
(0.089) maka model dikatakan fit. Diterimanya hipotesis 1a dan 1b ini sesuai
dengan literatur yang menyebutkan bahwa
keingintahuan dan minat mahasiswa dalam
memperoleh pengetahuan secara alami
mengarah pada regulasi belajar mandiri yang
Pengujian Hipotesis lebih baik.9 Mastery Oriented Goals
merupakan tujuan yang berorientasi pada
Hipotesis 1a pengembangan pengetahuan dan kemampuan
Berdasarkan thitung (4.894) ≥ 1.97 dengan pvalue diri. Task Value Perception merupakan
≤ 0.05 maka dapat disimpulkan H0 ditolak persepsi yang menganggap bahwa suatu
dan H1 diterima, yang berarti Mastery tugas akademik penting, bermanfaat dan
Oriented Goals positif membentuk regulasi menarik. Dalam hal ini Mastery Oriented
belajar mandiri. Goals dan Task Value Perception mengarah
Hipotesis 1b kepada keingintahuan dan minat mahasiswa
dalam memperoleh pengetahuan, yang mana
T Statistics (| keduanya dapat membentuk regulasi belajar
P Values
O/STDEV|) mandiri.
MOG -> SRL 4.894 0.000 Mahasiswa sebagai peserta didik memiliki
SRL -> tujuan yang berbeda dalam hal akademiknya.
PRESTASI 0.945 0.173 Hal tersebut berdampak pada pemilihan
AKADEMIK
strategi belajar yang tepat dan sesuai untuk
TVP -> SRL 7.780 0.000
dirinya. Mastery Oriented Goals menekankan
Berdasarkan thitung (7.780) ≥ 1.97 dengan pvalue pada pengembangan pengetahuan diri.7
≤ 0.05 maka dapat disimpulkan H0 ditolak Mastery Oriented Goals merupakan tujuan
dan H1 diterima, yang berarti Task Value yang dapat mempengaruhi perilaku belajar
Perception positif membentuk regulasi mahasiswa, dimana Mastery Oriented Goals
belajar mandiri. didasarkan pada keyakinan bahwa upaya
Hipotesis 2 akan mengarah pada suatu hasil, yakni
Berdasarkan thitung (0.945) ≤ 1.97 dengan pvalue kesuksesan atau penguasaan. Sehingga
≥ 0.05 maka dapat disimpulkan H0 diterima mahasiswa akan terus berusaha untuk
dan H1 ditolak, yang berarti regulasi belajar mengembangkan pengetahuan dan mencapai
mandiri. tidak berpengaruh positif terhadap tujuan akademiknya, serta menekankan pada
prestasi akademik. kualitas pembelajaran.
Mastery Oriented Goals dapat membantu
PEMBAHASAN mahasiswa untuk memusatkan pembelajaran
yang mengarah kepada penguasaan materi
dan skill dengan standar yang sesuai dengan
|9