Anda di halaman 1dari 10

|1

ANALISIS FAKTOR REGULASI BELAJAR MANDIRI TERKAIT MASTERY ORIENTED


GOALS DAN TASK VALUE PERCEPTION TERHADAP PRESTASI AKADEMIK MAHASISWA
Rahma Fitri W.,Rima Zakiyah, Marindra Firmansyah*
Fakultas Kedokteran Universitas Islam Malang
ABSTRAK
Pendahuluan: Prestasi akademik mahasiswa memiliki hasil yang kurang optimal dibuktikan dengan Indeks
Prestasi yang cenderung rendah. Hal tersebut dipengaruhi oleh berbagai macam faktor, diataranya adalah
regulasi belajar mandiri. Regulasi belajar mandiri dibentuk oleh beberapa faktor, yakni kesadaran
pengetahuan metakognisi, pengalaman belajar sebelumnya, efikasi diri, performance goals, dukungan
eksternal, serta Mastery Oriented Goals dan Task Value Perception. Penelitian ini bertujuan untuk
menganalisis faktor regulasi belajar mandiri terkait Mastery Oriented Goals dan Task Value Perception
terhadap prestasi akademik mahasiswa.
Metode: Desain penelitian adalah observasi deskriptif analitik. Data diperoleh dengan membagikan
kuesioner yang telah tervalidasi oleh Balapumi kepada 175 responden yang memenuhi kriteria inklusi dan
eksklusi. Sedangkan data prestasi akademik diperoleh dari Program Studi Kedokteran. Analisa data
menggunakan Structural Equation Modeling (SEM) dengan aplikasi SMART Partial Least Square (PLS) 3.0.
Hasil: Mastery Oriented Goals (Tstatistik 5.267 Pvalue 0.000) dan Task Value Perception (Tstatistik 2531 Pvalue 0.000)
menjelaskan 63,4% dari regulasi belajar mandiri (R2 0.634) dan memiliki hubungan yang signifikan. Regulasi
belajar mandiri menjelaskan 3,8% dari prestasi akademik (R2 0.038) dan memiliki hubungan yang signifikan
(Tstatistik 2.531 Pvalue 0.006). Uji Goodness of Fit didapatkan hasil 0.415 yang mengindikasikan bahwa model
memiliki kesesuaian yang kuat.
Kesimpulan: Mastery Oriented Goals dan Task Value Perception positif signifikan membentuk regulasi
belajar mandiri, dan regulasi belajar mandiri tidak berpengaruh positif terhadap prestasi akademik.
Kata Kunci: Regulasi Belajar Mandiri, Mastery Oriented Goals, Task Value Perception, Prestasi Akademik.
*Korespondensi:
Marindra Firmansyah, dr. M.Med.Ed.
FakultasKedokteran, Universitas Islam Malang
Alamat: Jl. MT Hayono 193, Malang, Jawa Timur, Indonesia, 65145
E-mail: marindraf@unisma.ac.id

THE ANALYSIS FACTOR OF SELF-REGULATED LEARNING RELATED TO MASTERY


ORIENTED GOALS AND TASK VALUE PERCEPTION ON ACADEMIC ACHIEVEMENT OF
COLLEGE STUDENTS
Rahma Fitri W., Rima Zakiyah, Marindra Firmansyah*
Medical Faculty of Malang Islamic University
ABSTRACT
Introduction: Student’s academic achievement has unsatisfactory results, as evidenced by the relatively low-
grade point average. This is influenced by various factors, including self-regulated learning. Self-regulated
learning is formed by several factors, metacognitive knowledge awareness, prior learning experience, self-
efficacy, performance goals, external support, mastery oriented goals, and task value perception. This study
aims to confirm Mastery Oriented Goals and Task Value Perception in forming Self Regulated Learning and
to confirm that Self Regulated Learning has a positive effect on student academic achievement.
Method: The research design used analytic descriptive observation by distributing questionnaires that have
been validated by Balapumi to 175 respondents of the inclusion and exclusion criteria. Academic
achievement data were obtained from the Medical Study Program.Data was analyzed using Structural
Equation Modeling SMART Partial Least Square 3.0 application.
Results: Mastery Oriented Goals (Tstatistik 5.267 P-value 0.000) and Task Value Perception(T statistik 2531 P-value
0.000) in forming Self Regulated Learning had 0.634 R2 and show a significant effect. Self Regulated
Learning was significant towards academic achievement indicated by the R 2 value of 0.038 and Tstatistic 2.531
(P-value 0.006). The Goodness of Fit test show 0.415 as the result which indicated that the model had strong
suitability.
Conclusion: Mastery Oriented Goals and Task Value Perception are significantly positive in forming Self
Regulated Learning, and Self Regulated Learning has a significant negative effect on the academic
achievement of college students. 
Keyword: Self Regulated Learning, Mastery Oriented Goals, Task Value Perception, Academic
Achievement.
*Correspondency :
Marindra Firmansyah, MD. M.Med.Ed.
Medical Faculty of Malang Islamic University
Address: Jl. MT Haryono 193, Malang City, East Java, Indonesian, 65145
E-mail: marindraf@unisma.ac.id
|2

PENDAHULUAN kemampuan suatu individu dalam mengatur


Penilaian terhadap hasil belajar untuk pemikiran, perasaan, dan perilaku yang
mengetahui sejauh mana pencapaian dari sasaran berorientasi pada pencapaian tujuan akademik.10
belajar disebut sebagai prestasi akademik. 1 Terdapat banyak faktor yang membentuk regulasi
Prestasi akademik dapat diukur melalui Indeks belajar mandiri, pada penelitian ini difokuskan
Prestasi (IP) maupun Indeks Prestasi Kumulatif pada Mastery Oriented Goals dan Task Value
(IPK) serta ketepatan dalam menyelesaikan studi. 2
Perception, karena penting untuk menciptakan
Prestasi akademik mahasiswa dapat
suatu persepsi internal dan tujuan yang bisa
mempengaruhi kualitas lulusan institusi dan dapat
mempengaruhi akreditasi. Akreditasi merupakan dijadikan motivasi dalam belajar. Mastery
penilaian untuk menentukan kelayakan program Oriented Goals merupakan tujuan yang
studi dan sebagai sistem penjaminan mutu berorientasi pada pengembangan pengetahuan dan
pendidikan tinggi.3 Sehingga penting untuk kompetensi diri sedangkan Task Value Perception
mempertahankan prestasi akademik mahasiswa. merupakan persepsi bahwa suatu tugas akademik
Pada penelitian ini didapatkan prestasi akademik penting, bermanfaat dan menarik.8,11 Peneliti ingin
mahasiswa Pendidikan Dokter memiliki hasil membuktikan apakah Mastery Oriented Goals
yang kurang optimal, dibuktikan dengan Indeks dan Task Value Perception membentuk regulasi
Prestasi mahasiswa < 2.5 sebesar 61,8% dan belajar mandiri dan ingin membuktikan apakah
32,4% pada semester berikutnya. Hal ini regulasi belajar mandiri berpengaruh positif
disebabkan oleh beberapa faktor, yakni dari dalam terhadap prestasi akademik.
diri (internal) maupun dari luar (eksternal).4
Regulasi belajar mandiri merupakan salah satu
faktor internal yang berpengaruh terhadap prestasi METODE
akademik.5 Desain, Tempat, danWaktu Penelitian
Desain penelitian menggunakan observasi
Regulasi belajar mandiri dipengaruhi oleh
deskriptif analitik dengan pendekatan cross
tiga faktor utama yakni individu, perilaku, dan
sectional. Pengambilan data pada penelitian ini
lingkungan.6 Faktor individu berasal dari diri
dilakukan secara online menggunakan google
sendiri yang mencakup keyakinan diri. Faktor
form dan aplikasi zoom. Penelitian ini dilakukan
perilaku berkaitan dengan observasi diri,
pada bulan April-Mei 2020.
penilaian diri dan reaksi diri. Sedangkan faktor
lingkungan dapat berupa lingkungan fisik maupun Populasi dan Sampel Penelitian
sosial, baik keluarga, lingkungan sekolah, dan Populasi pada penelitian ini adalah
lainnya termasuk dukungan sosial.5 Firmansyah et Mahasiswa Pendidikan Dokter Perguruan Tinggi
al. (2015) mengungkapkan bahwa assessment di Malang angkatan tahun 2017, 2018, dan 2019
yang merupakan faktor eksternal dapat memicu sejumlah 311 orang dengan sampel 175
regulasi belajar mandiri.7 Balapumi (2015) responden. Teknik sampling menggunakan
menjelaskan bahwa regulasi belajar mandiri metode purposive sampling. Sampel diambil
dibentuk oleh beberapa faktor yakni kesadaran berdasarkan kriteria inklusi yakni seluruh
pengetahuan metakognisi, pengalaman belajar mahasiswa aktif yang sedang mengikuti kegiatan
sebelumnya, efikasi diri, Mastery Oriented Goals, akademik dan tidak terminal. Kriteria eksklusi
Task Value Perception, Performance Goals serta yakni mahasiswa yang cuti atau tidak aktif
dukungan eksternal yang mencakup pengaruh mengikuti kegiatan akademik dan mahasiswa
teman, keluarga, dan staf pengajar. 8 Pada yang terminal.
penelitian Firdaus et al (2020) didapatkan adanya
pengaruh positif yang signifikan antara Instrumen Penelitian
performance goals yang mencakup good grades, Instrumen penelitian menggunakan kuesioner
employment prospect, dan succesfull future yang pernah digunakan pada penelitian Balapumi
terhadap regulasi belajar mandiri mahasiswa.9 (2015). Kuesioner Mastery Oriented Goals terdiri
dari 6 item pertanyaan, sedangkan Task Value
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Perception terdiri dari 5 item pertanyaan.
faktor internal yang mempengaruhi prestasi Instrumen penelitian diterjemahkan langsung oleh
akademik, terutama dalam strategi belajar, yakni peneliti kemudian dilakukan peer review.
regulasi belajar mandiri yang merupakan Kuesioner menggunakan skala likert 7 poin,
dengan poin 1 (sangat tidak setuju), 2 (tidak
|3

setuju), 3 (agak tidak setuju), 4 (netral), 5 (agak Criterion. Reliabilitas instrumen dievaluasi
setuju), 6 (setuju), dan 7 (sangat setuju). melalui nilai cronbach's alpha dan composite
reliability. Model struktural menjelaskan
Uji Keterbacaan, Validitas, dan Reliabilitas hubungan antar variabel laten. Model struktural
Kuisioner dievaluasi melalui R2 value, effect size f2 dan path
Uji coba kuesioner dilakukan dengan coefficient. Path coefficient digunakan untuk
membagikan kuesioner kepada 30 mahasiswa mengevaluasi signifikansi hubungan antar
secara acak diluar sampel yakni mahasiswa aktif variabel, dilihat melalui t-test atau Critical
angkatan 2016 Pendidikan Dokter Perguruan Ratio.12
Tinggi di Malang. Pada uji coba kuesioner,
dilakukan uji keterbacaan untuk mengetahui HASIL PENELITIAN
apakah pernyataan pada kuesioner penelitian jelas Karakteristik Regulasi Belajar Mandiri dan
dan dapat dipahami. Kemudian dilanjutkan Prestasi Akademik Responden
dengan uji validitas dan reliabilitas.
Pada uji keterbacaan, didapatkan hasil 80%
bahwa kuesioner penelitian cukup jelas dan dapat
70%
dipahami oleh responden, sehingga tidak
diperlukan perbaikan lebih lanjut. Hasil uji 60%
validitas pada item kuesioner Mastery Oriented 50%
Goals dan Task Value Perception dinyatakan
valid. Pada uji reliabilitas, didapatkan hasil 40%
instrumen Mastery Oriented Goals memiliki 30%
reliabilitas sedang dan Task Value Perception
20%
memiliki reliabilitas sangat tinggi.
10%
Pengambilan Data Kuesioner dan Prestasi
Akademik Responden 0%
rendah sedang tinggi
Pengambilan data primer dilakukan dengan
Mastery Oriented Goals
membagikan kuesioner kepada 175 responden
Task Value Perception
dalam bentuk google form melalui group
WhatsApp yang telah berisikan responden, Jumlah responden perempuan > laki-laki
kemudian responden dipersilahkan untuk mengisi dengan persentase responden perempuan 69%
google form dan pengisian dipantau melalui sedangkan responden laki-laki 31%, didapatkan
aplikasi zoom selama 40 menit. Pengambilan data karakteristik sebagian besar responden memiliki
dilakukan bergantian pada angkatan 2017, 2018 Mastery Oriented Goals yang rendah dan Task
dan 2019 dalam waktu yang berbeda. Value Perception yang tinggi seperti pada
Pengambilan data sekunder berupa nilai Gambar 1. A 80-100
ujian mingguan dan nilai ujian akhir blok pada B 68-79
dua blok yang berbeda, pada blok yang berjalan A 80-100
C 58-67
bulan Maret-April 2020. Nilai ujian mingguan B 68-79
dan nilai ujian akhir blok yang digunakan sebagai D 48-58
perwujudan dari prestasi akademik tidak memiliki C 58-67
E<48
kriteria khusus dalam pemilihan bloknya. D 48-58

E<48
Teknik Analisa Data
Analisa data pada penelitian ini
menggunakan Structural Equation Modeling
(SEM) menggunakan aplikasi SMART Partial
Least Square (PLS) 3.0. Analisa data dilakukan
dengan mengevaluasi model pengukuran dan
struktural. Model pengukuran digunakan untuk
mengevaluasi validitas dan reliabilitas instrumen.
Validitas intrumen dievaluasi melalui convergent
validity dan discriminant validity, dengan melihat
nilai loading factor, AVE dan Fornell-Larcker
|4

Gambar 1. Karakteristik Mastery Oriented Goals dan Task Value Perception diukur melalui
dan Task Value Perception indikator-indikatornya seperti pada Tabel 1.
Prestasi akademik merupakan variabel laten
Data prestasi akademik dalam bentuk nilai endogen yang dapat diukur melalui nilai ujian
ujian mingguan dan nilai ujian akhir blok dirata- mingguan dan ujian akhir blok. Sebelum
rata, kemudian diklasifikasikan menjadi nilai dilakukan analisa data, dilakukan pembentukan
A,B,C,D dan E terlihat pada Gambar 2 .
model awal persamaan seperti pada Gambar 3.
70
A 80-100
B 68-79 60

jumlah responden
C 58-67
D 48-58 50
E <48
40
A
30
B
20
C
10
D
0
2017 2018 2019 E

Gambar 2. Karakteristik Prestasi Akademik


Responden
Analisis Faktor Konfirmatori Regulasi Belajar Variabel Dimensi Indikator (Var
Mandiri Terkait Mastery Oriented Goals dan Laten
Task Value Perception Self Mastery
Keyakinan bahwa peningkatan p
Regulasi belajar mandiri (SRL) sebagai Regulated Oriented
lebih penting dibanding mendap
variabel laten eksogen diukur melalui dimensi, Goals
Learning Keinginan mengembangkan pem
yakni Mastery Oriented Goals (MOG) dan Task
apa yang dipelajari.
Value Perception (TVP). Mastery Oriented Goals
Keinginan belajar pengetahuan d
Keinginan mendapatkan pengeta
Keinginan menguasai materi yan
Tabel 1. Variabel Laten, Dimensi dan Indikator/ Item Kuesioner Penelitian
Task Value Menganggap bahwa pengetahua
Perception dipelajari sangat berharga.
Menganggap pengetahuan dan k
relevan untuk karier masa depan
Ketertarikan terhadap pengetahu
dipelajari.
Menganggap kegiatan belajar pa
pengetahuan.
Keyakinan bahwa pengetahuan d
akan digunakandi masa depan.
Prestasi Nilai ujian mingguan.
Akademik Nilai ujian akhir blok.
|5

Pada Gambar 1 tidak didapatkan nilai seluruh variabel lebih besar dibanding nilai
loading factor ≤ 0.4 sehingga tidak ada indikator korelasinya dengan variabel lain. Sehingga
yang dikeluarkan dari model, artinya semua didapatkan validitas diskriminan baik. Pada Tabel
indikator valid mengukur konstruknya. Nilai AVE 2 didapatkan hasil Cronbach's Alpha dan
pada semua variabel ≥ 0.5, sehingga didapatkan Composite Reliability ≥ 0.7, sehingga intrumen
validitas konvergen baik. Pada Tabel 2 dikatakan reliabel.
didapatkan hasil nilai akar kuadrat AVE pada

Tabel 2. Convergent Validity dan Discriminant Validity


Convergent Discriminant CA CR Ket
Variabel
AVE SR.AVE MOG PA SRL TVP

Mastery
Valid
Oriented 0.521 0.722 0.722 0.811 0.865
Reliabel
Goals

Task Value Valid


0.597 0.947 0.006 0.947 0.831 0.881
Perception Reliabel

Regulasi
Valid
Belajar 1.000 1.000 0.714 -0.078 1.000 1.000 1.000
Reliabel
Mandiri
Prestasi Valid
0.898 0.773 0.705 0.058 0.753 0.773 0.887 0.946
Akademik Reliabel

Pengaruh Regulasi Belajar Mandiri Terkait Pada penelitian ini didapatkan hasil
Mastery Oriented Goals dan Task Value Mastery Oriented Goals memiliki pengaruh
Perception Terhadap Prestasi Akademik sedang dengan Effect Size F 2 0.183, dan Task
Value Perception memiliki pengaruh besar dalam
Nilai R2 sebesar 0.634 pada variabel regulasi membentuk regulasi belajar mandiri dengan
belajar mandiri menunjukkan bahwa Mastery Effect Size F 2 0.340. Sedangkan nilai Effect Size
Oriented Goals dan Task Value Perception
menjelaskan sebanyak 63,4% dari regulasi belajar F 2sebesar 0.033 mengindikasikan bahwa regulasi
belajar mandiri memiliki pengaruh kecil terhadap
mandiri, dengan R2 adjusted 0.630 maka
prestasi akademik.
dikategorikan memiliki hubungan sedang
Pada Tabel 3 didapatkan hasil Mastery
mendekati kuat dalam membangun regulasi Oriented Goals dan Task Value Perception
belajar mandiri. Nilai R2 sebesar 0.038 pada signifikan terhadap regulasi belajar mandiri (SRL)
variabel prestasi akademik menunjukkan bahwa dengan thitung ≥ 1.97 (pvalue ≤ 0.05), dan regulasi
regulasi belajar
Ket : AVE mandiri Variance
= Average (SRL) menjelaskan
Extracted;hanya
SR.AVE = Square
belajarRoot AVE; MOG
mandiri = Mastery
signifikan Oriented
terhadap Goals;
prestasi
3,8%
TVP =dari prestasi
Task akademik, nilai
Value Perception; SRL =R2Regulasi
adjustedBelajar Mandiri;
akademik PAdengan
= Prestasi
thitung Akademik;
≥ 1.97 (pvalueCA = Cronbach's
≤ 0.05).
0.021 menunjukkan
Alpha; CR bahwa hubungan ini
= Composite Reliability
dikategorikan sangat lemah.
|6

Tabel 3. Hubungan Antar Variabel Laten

Standard
Original Sample T Statistics (|
Deviation P Values Ket
Sample (O) Mean (M) O/STDEV|)
(STDEV)
MOG→
Tidak
Prestasi 0.038 0.044 0.120 0.317 0.376
Signifikan
Akademik
MOG→
0.364 0.366 0.069 5.267 0.000 Signifikan
SRL
SRL→
Prestasi -0.296 -0.304 0.117 2.531 0.006 Signifikan
Akademik
TVP→
Prestasi 0.254 0.256 0.115 2.207 0.014 Signifikan
Akademik
TVP→SRL 0.497 0.495 0.066 7.471 0.000 Signifikan

Model fit menentukan seberapa baik model


yang digunakan. Model pengukuran dan Uji Hipotesis
struktural secara keseluruhan dapat divalidasi Berdasarkan Thitung (5.267) ≥ 1.97 dengan
menggunakan Goodness of Fit test (GoF). Jika Pvalue (0.000) ≤ 0.05 maka dapat disimpulkan H0
hasilnya sudah fit, maka dapat dilakukan analisis ditolak dan H1 diterima, yang berarti Mastery
pada tahap berikutnya, yakni uji hipotesis. Nilai Oriented Goals positif signifikan membentuk
GoF dapat diperoleh dari akar average regulasi belajar mandiri. Berdasarkan Thitung
communalities index dikalikan dengan nilai R2 (7.471) ≥ 1.97 dengan Pvalue (0.000) ≤ 0.05 maka
model. Pada Gambar 4 didapatkan nilai GoF dapat disimpulkan H0 ditolak dan H1 diterima,
kategori besar yakni 0.415 yang mengindikasikan yang berarti Task Value Perception positif
bahwa model memiliki kesesuaian yang kuat. signifikan membentuk regulasi belajar mandiri.
Berdasarkan Thitung (2.531) ≥ 1.97 dengan Pvalue
Tabel 4. Kesesuaian Model (0.006) ≤ 0.05 maka regulasi belajar mandiri
memiliki hubungan yang signifikan terhadap
Q2 (communality) R2
prestasi akademik. Pada path coefficient
Mastery 0.335 didapatkan nilai original sample negatif sehingga
Oriented Goals dapat disimpulkan H0 diterima dan H1 ditolak,
Task Value 0.397 yang berarti regulasi belajar mandiri tidak
Perception berpengaruh positif terhadap prestasi akademik.
Regulasi 1.000 0.634
Belajar
Mandiri
Prestasi 0.563 0.038
Akademik PEMBAHASAN
Rata-rata 0.512 0.336
Karakteristik Regulasi Belajar Mandiri dan
Prestasi Akademik Responden
GoF = √ communality x R2
Mahasiswa sebagai peserta didik memiliki
= √ 0.512 x 0.336 tujuan yang berbeda dalam hal akademiknya. Hal
tersebut berdampak pada pemilihan strategi
= 0.415 belajar yang tepat dan sesuai untuk dirinya. Pada
analisa data kuesioner didapatkan hasil bahwa
Gambar 4. Perhitungan Nilai GoF 48% responden memiliki Mastery Oriented Goals
|7

yang rendah, dan 75% memiliki Task Value terhadap regulasi belajar mandiri adalah searah.
Perception yang tinggi. Hal ini menunjukkan Sehingga apabila Mastery Oriented Goals dan
bahwa mahasiswa lebih cenderung menerapkan Task Value Perception meningkat maka regulasi
strategi belajar yang menganggap bahwa suatu belajar mandiri juga meningkat.
tugas akademik penting, bermanfaat dan menarik.
Sebagian besar responden memiliki Mastery Pada penelitian ini diterimanya hipotesis 1a
Oriented Goals yang rendah menunjukkan bahwa dan 1b sesuai dengan literatur yang menyebutkan
mereka tidak menerapkan strategi pembelajaran bahwa keingintahuan dan minat mahasiswa dalam
yang berorientasi pada pengembangan memperoleh pengetahuan secara alami mengarah
pengetahuan dan kompetensi diri. Hasil dari pada regulasi belajar mandiriyang lebih baik.14
keseluruhan data prestasi akademik, didapatkan Mastery Oriented Goals merupakan tujuan
nilai terbanyak adalah nilai D dengan persentase motivasional individu yang berorientasi pada
43,4%, diikuti dengan nilai B sebanyak 34,9%. pengembangan pengetahuan dan kemampuan diri.
Hal ini menunjukkan bahwa variasi prestasi Task Value Perception merupakan persepsi
akademik mahasiswa kurang baik. individu yang menganggap bahwa suatu tugas
Mastery Oriented Goals yang rendah dapat akademik penting, bermanfaat dan menarik.
disebabkan oleh karena materi yang kurang Dalam hal ini Mastery Oriented Goals dan Task
menantang, serta dapat disebabkan karena Value Perception mengarah kepada keingintahuan
kurangnya dukungan lingkungan dan kesempatan dan minat mahasiswa dalam memperoleh
untuk mengembangkan diri. Beberapa penelitian pengetahuan, yang mana keduanya dapat
mengungkapkan bahwa kecenderungan untuk membentuk regulasi belajar mandiri.
mencari tantangan, rasa ingin tahu dan upaya Mahasiswa yang menerapkan Mastery
pengembangan diri menurun seiring Oriented Goals menekankan pada kualitas
bertambahnya usia.13 Task Value Perception dapat pembelajaran. Hal ini didasarkan pada keyakinan
timbul akibat pengaruh lingkungan, seperti staf bahwa upaya akan mengarah pada suatu hasil
pengajar. Staf pengajar yang menekankan yakni kesuksesan. Sehingga mahasiswa akan terus
relevansi materi pembelajaran dan tugas berusaha mengembangkan pengetahuan untuk
akademik dengan masa depan, dapat mencapai tujuan akademiknya. Mahasiswa yang
meningkatkan motivasi mahasiswa untuk belajar. menerapkan Mastery Oriented Goals akan
Mahasiswa yang menyadari adanya keterkaitan mempertahankan perilaku pengembangan diri dari
atau hubungan antara tugas akademik terhadap waktu ke waktu.11,14 Mastery Oriented Goals dapat
kepentingan masa depannya akan memiliki membantu mahasiswa untuk memusatkan
motivasi yang baik.8 pembelajaran yang mengarah kepada penguasaan
materi dan skill dengan standar yang sesuai
Analisis Faktor Konfirmatori Mastery Oriented dengan kompetensi, serta mengembangkan
Goals dan Task Value Perception Terhadap keterampilan dan meningkatkan pengetahuan dan
Regulasi Belajar Mandiri wawasan untuk mencapai kompetensi yang ada.
Pola berpikir dan strategi yang dapat
Mastery Oriented Goals dan Task Value membantu untuk mempertahankan motivasi
Perception menjelaskan sekitar 63,4% dari belajar merupakan hal yang penting untuk
regulasi belajar mandiri, dan dikategorikan dikembangkan.11 Mahasiswa yang menerapkan
memiliki hubungan sedang mendekati kuat (R 2 Task Value Perception merasa tugas belajar
adjusted 0.630) dalam membangun regulasi mereka penting, bermanfaat, dan menarik
belajar mandiri. Mastery Oriented Goals memiliki sehingga mereka cenderung menunjukkan minat
pengaruh sedang (Effect Size f2 0.183) dan Task dalam belajar dan memiliki usaha yang lebih baik
Value Perception memiliki pengaruh besar (Effect dalam belajarnya.8 Hal ini menunjukkan bahwa
Size f2 0.340) terhadap regulasi belajar mandiri. persepsi akan pentingnya tugas belajar dapat
Pada path coefficient didapatkan hasil bahwa mempengaruhi usaha mahasiswa untuk belajar
Mastery Oriented Goals (Thitung 5.267 Pvalue0.000) dan dalam menyelesaikan tugasnya. Mahasiswa
dan Task Value Perception (Thitung 7.471 Pvalue yang mengangap tugas belajarnya penting akan
0.000) memiliki pengaruh yang signifikan menunjukkan ketertarikan sehingga mereka
terhadap regulasi belajar mandiri dan didapatkan berusaha memanfaatkan waktu dan bersedia untuk
nilai original sample yang positif. Hal ini memberikan usaha lebih untuk terlibat dalam
mengindikasikan bahwa pengaruh Mastery tugas akademik.14 Mahasiswa yang menerapkan
Oriented Goals dan Task Value Perception Mastery Oriented Goals dan Task Value
Perception akan memperkuat usahanya dalam
|8

belajar untuk mencapai tujuan akademik. Hal ini regulasi belajar mandiri dapat berkontribusi pada
mempengaruhi perilaku belajarnya dan peningkatan perhatian, upaya, dan ketekunan
mendorong untuk terlibat dalam regulasi belajar mahasiswa, yang dapat mengarah pada
mandiri. peningkatan pembelajaran dan prestasi yang lebih
tinggi.10
Pada penelitian ini diterimanya hipotesis 1a Pengaruh negatif pada penelitian ini dapat
dan 1b sesuai dengan teori Zimmerman’s SRL disebabkan oleh karena sebagian dari responden
cycle model (2002) yang membagi proses kurang memahami item - item pernyataan pada
pengaturan diri dalam belajar menjadi tiga fase kuesioner. Proses pengambilan data kuesioner
siklus yakni forethought, performance, dan self- dilakukan secara online karena adanya pandemi
reflection. Mastery Oriented Goals adalah minat Covid-19 sehingga peneliti tidak dapat
intrinsik yang merupakan bagian dari komponen mengontrol secara langsung apakah responden
Self-Motivation Beliefs fase pemikiran memahami pernyataan kuesioner dengan baik.
(forethought) yang mengarah kepada Peneliti juga tidak dapat memastikan apakah
pengembangan kompetensi diri, dan orientasi kondisi lingkungan sekitar responden dalam
tujuan belajar yang difokuskan untuk peningkatan keadaan mendukung dan tidak ada gangguan.
pengetahuan. Fase ini mengarah kepada segala Oleh karena terdapat kemungkinan bias dalam
sesuatu yang terjadi sebelum proses penelitian ini, usaha yang telah dilakukan peneliti
pembelajaran.10 Pada penelitian ini telah terbukti untuk mengurangi bias adalah dengan memantau
bahwa Mastery Oriented Goals positif signifikan pengisian kuesioner menggunakan aplikasi zoom.
dalam membentuk regulasi belajar mandiri. Task Pada analisa data didapatkan nilai R 2 0.038
Value Perception merupakan bagian dari fase yang berarti bahwa regulasi belajar mandiri hanya
kinerja (performance) yang mengarah pada menjelaskan sekitar 3.8% dari prestasi akademik.
strategi khusus yang dipilih oleh mahasiswa Hal ini mengindikasikan bahwa terdapat sekitar
selama proses pembelajaran. 10 Pada penelitian ini 96,2% faktor lain baik dari internal maupun
telah terbukti bahwa Task Value Perception eksternal yang mempengaruhi prestasi akademik
positif signifikan dalam membentuk regulasi diluar regulasi belajar mandiri yang terkait
belajar mandiri. Mastery Oriented Goals dan Task Value
Pengaruh Regulasi Belajar Mandiri Terkait Perception. Regulasi belajar mandiri merupakan
Mastery Oriented Goals dan Task Value salah satu dari banyak faktor internal, sehingga
Perception Terhadap Prestasi Akademik memiliki pengaruh kecil terhadap prestasi
akademik. Faktor-faktor yang berpengaruh
Prestasi akademik merupakan indikator yang terhadap prestasi akademik mencakup
penting untuk mengukur keberhasilan dalam karakteristik individu, latar belakang keluarga,
proses pembelajaran. Pada analisa data jenis kelamin, usia, motivasi, sosial, budaya,
didapatkan hasil bahwa regulasi belajar mandiri keuangan, lingkungan masyarakat, dan lain
terhadap prestasi akademik menunjukkan sebagainya.
hubungan yang sangat lemah (R2 adjusted 0.021). Faktor internal lain diluar regulasi belajar
Regulasi belajar mandiri memiliki pengaruh kecil mandiri yang dapat mempengaruhi prestasi
terhadap prestasi akademik dibuktikan dengan akademik adalah intelegensi. Inteligensi
nilai Effect Size F2 0.033. Pada path coefficient merupakan kemampuan mencapai prestasi dalam
didapatkan hasil yang signifikan (Thitung 2.531 dan berbagai bidang kehidupan, termasuk dalam
Pvalue 0.006) namun didapatkan nilai original akademik.15 Tingkat intelegensi dapat digunakan
sample negatif, artinya pengaruh regulasi belajar untuk mengetahui apakah mahasiswa dapat
mandiri terhadap prestasi akademik berlawanan menerima dengan baik materi yang diberikan,
arah. Sehingga apabila regulasi belajar mandiri serta memprediksi kegagalan dan keberhasilan
meningkat maka prestasi akademik menurun. mahasiswa dalam proses pembelajaran.
Hasil pada penelitian ini tidak sesuai dengan Sedangkan faktor eksternal yang dapat
literatur yang mengungkapkan bahwa mahasiswa berpengaruh terhadap prestasi akademik
yang menerapkan regulasi belajar mandiri dapat mencakup keluarga, status sosial, lingkungan
memantau perilaku belajar mereka untuk akademik dan lain sebagainya.2
mencapai tujuan akademik dengan mengolah Regulasi belajar mandiri dibentuk oleh
motivasi belajarnya. Motivasi yang tinggi dan berbagai faktor. Pada penelitian ini hanya
metode pembelajaran yang sesuai dari penerapan membahas mengenai dua faktor yang membentuk
|9

regulasi belajar mandiri. Sehingga masih terdapat Inspirasi Bisnis dan Manajemen, Vol 1,
faktor-faktor lain dalam regulasi belajar mandiri (2), 2017, 145-158 e-2579-9401, p-2579-
yang dapat mempengaruhi prestasi akademik 9312. 2017.
diantaranya efikasi diri, pengalaman belajar 4. Retnowati, D., Fatchan, A., Astina, I.
sebelumnya, pengetahuan metakognisi, dan Prestasi Akademik Dan Motivasi
dukungan eksternal yang mencakup pengaruh Berprestasi Mahasiswa S1 Pendidikan
teman, keluarga dan staff pengajar.8 Bias yang Geografi Universitas Negeri Malang.
mungkin dapat timbul pada penelitian ini adalah Jurnal Pendidikan - Teori, Penelitian, dan
pada proses analisa data yang dapat disebabkan Pengembangan, 1(3), pp. 521–525. doi:
oleh karena keterbatasan pengetahuan peneliti. 10.17977/jp.v1i3.6181.2016.
Sehingga menimbulkan hasil negatif regulasi 5. Utari, A., Senen, S. H., Rasto. Pengaruh
belajar mandiri terhadap prestasi akademik Self Regulated Learning Terhadap
mahasiswa. Prestasi Belajar Siswa Pada Mata
Pelajaran Ekonomi. Sosio Didaktika:
Social Science Education Journal, 5 (1), 8-
SIMPULAN DAN SARAN 14. 2018.
6. Zimmerman, B. J., and Schunk, D. H.
Berdasarkan hasil penelitian, dapat Self-Regulated Learning and Academic
disimpulkan bahwa Mastery Oriented Goals dan Achievement: Theory, Research, and
Task Value Perception positif signifikan dalam Practice. Springer-Verlag Publishing.
membentuk regulasi belajar mandiri, dan regulasi 1989.
belajar mandiri tidak berpengaruh positif terhadap 7. Firmansyah, M., Widyandana, Rahayu, G.
prestasi akademik mahasiswa. Peneliti R. Studi Kualitatif Dampak Uji
mengajukan saran untuk menggunakan nilai lebih Kompetensi Dokter Indonesia Terhadap
dari dua blok, serta melakukan peninjauan Pembelajaran Pada Mahasiswa
kembali mengenai faktor-faktor lain diluar varibel Kedokteran. Jurnal Pendidikan
penelitian yang berpengaruh terhadap regulasi Kedokteran lndonesia. Vol 4 No 3. 2015.
belajar mandiri dan prestasi akademik. 8. Balapumi, R. Factors and Relationships
Influencing Self-Regulated Learning
UCAPAN TERIMA KASIH Among ICTstudents in Australian
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Universities. Thesis. Program Doctor of
Ikatan Orang Tua Mahasiswa (IOM) atas dana Philosophy of Curtin UniversityAustralia.
yang diberikan untuk penelitian ini dan responden 2015.
penelitian yang telah berpartisipasi. 9. Firdaus, S., Rahman, L., Firmansyah M.
Analisa Faktor Pengaruh Self Regulated
REFERENSI Learning Terkait Performance Goals
terhadap Prestasi Akademik. Jurnal
1. Asri, A. dan Nur, H.Gambaran Prestasi Kedokteran Komunitas Vol 2 No 2. 2020.
Akademik Mahasiswa (Studi 10. Zimmerman, B. J. Becoming a Self-
Komparatif pada Mahasiswa dengan Regulated Learner: An OverviewTheory
Jalur Penerimaan SNMPTN, PMDK, Into Practice. 41(2), 64-70. 2002.
dan UTUL di Fakultas Psikologi UNM). 11. Ames, C. and Archer, J. Achievement
Intuisi : Jurnal Psikologi Ilmiah, 6(1), pp. Goals in the Classroom: Students'
15–23. 2014. Learning Strategies and Motivation
2. Indriana, D., Widowati, A. I. Surjawati, S. Processes. Journal of educational
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi psychology, 80(3), 260. 1988.
Prestasi Akademik : Studi Kasus Pada 12. Haryono, S. Metode SEM untuk
Mahasiswa Program Studi Akuntansi penelitian manajemen dengan Amos
Universitas Semarang. Jurnal Dinamika Lisrel PLS. Bekasi. Badan Penerbit PT.
Sosial Budaya, 18(1), p. 39. doi: Intermedia Personalia Utama. 2016.
10.26623/jdsb.v18i1.557. 2016. 13. Carreira, J. M. Relationship between
3. Kamal, B., dan Rahmadiane, G. D., Motivation for Learning Efl and Intrinsic
Pengaruh Persepsi, Akreditasi Prodi, Motivation for Learning in General
dan Promosi Terhadap Keputusan among Japanese Elementary School
Memilih Program Studi Akuntansi Pada
Politeknik Harapan Bersama. Jurnal
| 10

Students. System, 39(1), 90-102.2011. 15. Purwanto. Intelegensi: Konsep dan


Pengukurannya. Surakarta. Jurnal
14. Ames, C. Classrooms: Goals, Structures, Pendidikan dan Kebudayaan, Vol. 16,
and Student Motivation. Journal of Nomor 4. 2010.
educational psychology, 84(3), 261.1992.

Anda mungkin juga menyukai