Anda di halaman 1dari 2

1.

Efek mengantuk dan tertidur dari pil antimo adalah efek samping obat, karena efek tersebut
bukan merupakan efek utama dari antimo itu sendiri namun timbu bersamaan dengan efek
utamanya pada penggunaan terapi.

2. Klonidin,

a. Karena klonidin aksinya pada sistem saraf sumsum tulang belakang dan aktivasinya
pada reseptor alfa 2 SSP. Klonidin sebagai obat antihipertensi sentral.

b. Prazosin adalah antagonis selektif alfa 1 perifer maka bukan mengatasi antiihipertensi
sentral. Propanolol adalah antagonis beta nonselektif yang kerjanya menhambat reseptor
beta dan menyebabkan menurunnya rilis renin dari glomerulus ginjal dan menimbulkan
efek antihipertensi primer.

3. Prodrug, Fenasetin merupakan prodrug dari parasetamol , fenasetin mengalami metabolisme


hepatik menjadi metabolit aktif paracetamol sehingga dapat menimbulkan efek analgesik-
antipireutik. Efek samping yang dapat terjadi adalah nefrotoksik dan hepatotoksik.

- Nefrotoksik: toksik bagi sel nefron

- Hepatotoksik: parasetamol mengalami metabolisme oleh enzim mikrosomal hepar menjadi


N- asetil p-aminobenzo quinonimin (NAPQ). Apabila Parasetamol dalam jumlah yang tinggi
pada liver menyebabkan saturasi enzim konjugasi. Oleh karena itu, metabolismenya
mengalami ahli reaksi oleh berbagai fungsi oksidase, sehingga kemudian obat kemudian
dikonversikan menjadi NAPQ. Senyawa ini tidak mengalami inaktivasi sehingga terjadi
interaksi dengan sel protein dan membunuh sel hepar. Gejalanya adalah kekosongan
glutathion-> peningkatan kadar enzim aminotransferase, gangguan fungsi liver
(perpanjangan waktu prothombin dan hepatik enselfalopati).

4. Metoprololl

a. obat ini stabilisasi membran, dan lebih larut lemak dibandingkan atenolol dan bisoprolol.
Onset of action nya juga lebih cepat daripada atenolol dan bisoprolol.

b. Atenolol dan Bisoprolol adalah penghambat beta tidak larut lemak yang dapat
membebani ltrasi glomerulus.

5. Salmeterol

memiliki a nitas yang besar, dan sangat selektif sengingga meninmbulkan efektivitas yang
besar pula.

Salbutamol adalah short acting agonis beta2 yang memiliki Onset of action yang cepat digunakan
untuk asthma akut. Salmeterol adalah long acting agonis beta2 yang memiliki duration of action
yang lama untuk astham kronis, obat ini memiliki kelarutan dalam lipid yang lebih besar daripada
SABA. LABA yang terperangkap pada lipid akan dilepas secara perlahan sejalan dengan
penurunan kadar obat yang ada di dalam darah. Sedangkan steroid inhalasi menghilangkan gejala
asthma setelah 24 jam dan respon maksimumnya setelah 1-2 minggu. Reduksi kepekaannya
fi
fi
terjadi berangsur-angsur samapi beberapa bulan dan obat steroid inhalasi menimbulkan efek
sistemik jika pada dosis yang tinggi. Untuk kasus asma parah, steroid harus dipakai secara oral
atau iv. Steroid inhalasi ini absorpsi lambat namun durasinya cepat menjadi inaktif lagi jadi tidak
dapat digunakan pada asma kronis.

Anda mungkin juga menyukai