Anda di halaman 1dari 55

GAMBARAN KARAKERISIK IBU BERSALIN TERHADAP

KEJADIAN HIPERTENSI DALAM KEHAMILAN DI RS KURNIA


CILEGON TAHUN 2019

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Dalam Progam Studi

Diploma III Kebidanan Pada Politeknik Kesehatan ‘Aisyiyah

Banten

Disusun oleh :

Iin Indriyani
17.013

POLITEKNIK KESEHATAN ‘AISYIYAH BANTEN


Jalan Raya Cilegon Km. 8 Desa Pejaten Kec.Kramatwatu
Telepon (0254) 233309, Fax (0254) 233123
Tahun 2020
HALAMAN PERSETUJUAN

GtSSIBARAN KARAKTERISTIK IBU BERSALIN TERHADAP


liEJADIAN ltfiPERTEN8l DALAM KEIIAMILAN
DI RS KURNIA CILEGON TAHUN 2019

KARYfi TULIS ILMIAH

Dinjukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syaral Dalam Progam Studi

Diploma III Kebidanan Pada Politeknik Keschatan ‘Aisyiyah Banter

Dtsusun Oleh :
HN INDRIYANI
NIM : 17.013

Telah Diperiksa dan Disetujui Untuk Mengikmti


Lfjian Laporan Ksrya Tufts Jlrniah
Di Politeknik Kcsehatan ' Aisyiyah Banten

Pembimbin g : Novrita Tri Yulvi8. M


Web Tsngggl 2 i 2020
Tanda Tangnn
ttALAMAN PENGkfiA¥lAN

Kntyn Tulis Ilmiah

Telah diuji dan dipertahankan di depan dewan pen uji

Pada Tanggal ! 27 Juni


2020 De›van Penguji

1. Desvan Pen ji I , Evi Avicenna A, S.SiT, M

.SiT
NIK: 2003 04.01.008
GAMBARAN KARAKTERISTIK IBU BERSALIN TERHADAP
KEJADIAN HIPERTENSI DALAM KEHAMILAN DI RS KURNIA
CILEGON
TAHUN 2019

Iin Indriyani 1, Novrita Tri Yulvia 2, M.Keb, Evi Avicenna A,S.SiT, MKM 3

ABSTRAK

Hipertensi merupakan salah satu masalah kesehatan yang sering muncul


selama kehamilan dan dapat menimbulkan komplikasi pada 2-3% kehamilan.
Gangguan hipertensi dalam kehamilan masih menjadi salah satu penyebab utama
kematian ibu di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Gambaran
Karakteristik Ibu Bersalin Terhadap Kejadian Hipertensi Dalam Kehamilan Di RS
Kurnia Cilegon selama satu tahun Januari 2019 - Desember 2019.
Metode penelitian ini adalah menggunakan survey deskriptif. Teknik
pengambilan sampel pada penelitian ini diambil dengan teknik purposive
sampling. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu bersalin di RS Kurnia
Cilegon dengan jumlah sampel 392 orang, data yang digunakan adalah data
sekunder dengan cara melihat dari data rekam medis dan dianalisa menggunakan
analisa univariat.
Hasil penelitian menunjukan bahwa ibu bersalin yang mengalami HDK
terjadi pada umur 20-35 tahun yaitu sebanyak 9%, berdasarkan paritas ibu
bersalin yang mengalami HDK pada ibu multipara yaitu sebanyak 9% dan ibu
bersalin yang mengalami HDK pada usia kehamilan >37 minggu yaitu sebanyak
9%.
Saran dari hasil penelitian ini Untuk lebih mempertahankan dan
meningkatkan seluruh pelayanan kesehatan dengan membuat prosedur tetap
dalam melakukan pemeriksaan bagi ibu bersalin yang mengalami hipertensi
dalam kehamilan.

Kata kunci : Hipertensi Dalam Kehamilan

iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan atas kehadirat Allah SWT. Atas berkat
rahmat dan hidayah-Nya lah sehingga penyusun dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul "Gambaran Karakteritik Ibu Bersalin
Terhadap Kejadian Hipertensi Dalam Kehamilan Di RS Kurnia
Cilegon Tahun 2019".
Dalam penyusunan makalah ini, penyusun telah banyak memperoleh
bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu penyusun
mengucapkan terima kasih kepada:
1. dr. H. Nur Avenzoar, MKM sebagai Direktur Politeknik Kesehatan
‘Aisyiyah Banten yang telah memberikan motivasi bagi penyusun
untuk dapat menyelesaikan makalah dengan baik.
2. Novrita Tri Yulvia, M.Keb selaku dosen pembimbing pada
Laporan Karya Tulis Ilmiah yang telah memberikan pengertian
serta bimbingan bagi penyusun.
3. Bd. Istiawati, S.ST selaku pembimbing lahan yang telah ikhlas
memberikan waktunya serta dukungan yang mendorong
kepercayaan penyusun.
Penyusun menyadari dalam pembuatan makalah ini masih banyak
kekurangan dan keterbatasan. Untuk itu penyusun mengharapkan saran
dan kritik yang membangun dari berbagai pihak demi kelengkapan
makalah ini. Akhirnya penyusun berharap semoga makalah ini dapat
digunakan sebagaimana mestinya dan bermanfaat bagi kita semua.

Serang, 09 April 2020

Penulis

iv
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
LEMBAR PERSETUJUAN...................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN...................................................................................ii
ABSTRAK.............................................................................................................iii
KATA PENGANTAR..............................................................................iv
DAFTAR ISI..............................................................................................v
DAFTAR TABEL....................................................................................vii
DAFTAR GAMBAR..............................................................................viii
DAFTAR LAMPIRAN............................................................................ix

BAB I PEDAHULUAN
1.1 Latar Belakang........................................................................1
1.2 Tujuan Penulisan....................................................................3
1.2.1 Tujuan Umum....................................................................................3
1.2.2 Tujuan Khusus...................................................................................3
1.3 Manfaat Penulisan.................................................................................4
1.3.1 Bagi Mahasiswa.................................................................................4
1.3.2 Bagi Lahan Praktik............................................................................4
1.3.3 Bagi Instansi Pendidikan....................................................................4

BAB II TINJAUAN TEORI


2.1 Hipertensi Dalam Kehamilan
2.1.1 Definisi.........................................................................................5
2.1.2 Patofisiologi..................................................................................6
2.1.3 Komplikasi..................................................................................10
2.1.4 Tanda dan Gejala.........................................................................11
2.1.5 Pencegahan..................................................................................11
2.1.6 Penatalaksanaan..........................................................................12
2.1.7 Faktor-Faktor yang mempengaruhi..............................................13

v
BAB III KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERSIONAL
3.1 Kerangka Konsep.............................................................................18
3.2 Definisi Opersaional........................................................................19
BAB IV METODE PENELITIAN
4.1 Desain...............................................................................................20
4.2 Populasi dan sampel..........................................................................20
4.3 Metode pengumpulan data................................................................21
4.4 Pengolahan data...............................................................................21
4.5 Analisis data.....................................................................................22
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
5.1 Hasil Penelitian.................................................................................23
5.2 Pembahasan.......................................................................................26
BAB VI PENUTUP
6.1 Kesimpulan.......................................................................................32
6.2 Saran..................................................................................................32

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

vi
DAFTAR TABEL

Tabel 3.2 Tabel Definisi Operasional

Table 5.1.1 Tabel Proporsi Gambaran Ibu Bersalin dengan HDK di RS

Kurnia Cilegon pada Tahun 2019

Table 5.1.2 Tabel Distribusi Frekuensi Ibu Bersalin Berdasarkan Usia Ibu di

RS Kurnia Cilegon pada Tahun 2019

Table 5.1.3 Tabel Distribusi Frekuensi Ibu Bersalin Berdasarkan Paritas Ibu

di RS Kurnia Cilegon pada Tahun 2019

Table 5.1.4 Tabel Distribusi Frekuensi Ibu Bersalin Berdasarkan Usia

Kehamilan di RS Kurnia Cilegon pada Tahun 2019

vii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Gambar Kerangka Teori

Gambar 2. Gambar Kerangka Konsep

viii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Pengajuan Judul Penelitian

Lampiran 2. Lembar Konsultasi Penyusunan Karya Tulis Ilmiah

ix
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Hipertensi merupakan salah satu masalah medis yang kerap kali


muncul selama kehamilan dan dapat menimbulkan komplikasi pada 2-3
persen kehamilan. Hipertensi pada kehamilan dapat menyebabkan
morbiditas atau kesakitan pada ibu Selain itu, hipertensi pada kehamilan
juga masih merupakan sumber utama penyebab kematian pada ibu.
Hipertensi dalam kehamilan merupakan awal penyebab terjadinya
komplikasi pada ibu hamil dan janin seperti preeklampsia, perdarahan,
penyakit jantung, edema paru-paru, fetal distress, bayi lahir premature,
IUFD (Intra Uterine Fetal Death), placenta abruption (solusio plasenta)
yang dapat meningkatkan kematian dan kesakitan ibu dan bayi
(Prawirohardjo, 2009).
Hipertensi dalam kehamilan merupakan 5-15% penyulit kehamilan
dan merupakan salah satu dari tiga penyebab tertinggi mortalitas dan
morbiditas ibu bersalin, di Indonesia mortalitas dan morbiditas hipertensi
dalam kehamilan juga masih cukup tinggi (Prawirohardjo, 2016)
Kejadian hipertensi dalam kehamilan atau HDK dapat di pengaruhi
oleh beberapa faktor (multiple causation). Usia ibu (<20 atau >35 tahun),
primigravida, multiparitas merupakan faktor predisposisi untuk terjadinya
hipertensi dalam kehamilan (Prasetyo, 2006).
Usia 20-30 tahun adalah periode paling aman untuk hamil atau
melahirkan. Wanita yang berada pada awal atau akhir usia reproduksi,
dianggap rentan mengalami komplikasi kehamilan. Dua tahun setelah
menstruasi pertama, seorang wanita masih mungkin mencapai
pertumbuhan panggul antara 2-7% dan tinggi badan 1%. Dampak dari usia
yang kurang dapat menimbulkan komplikasi selama kehamilan. Setiap
remaja primigravida mempunyai resiko yang lebih besar mengalami
hipertensi dalam kehamilan (Rozikhan, 2007).

1
2

Hubungan peningkatan usia maternal terhadap HDK adalah sama,


dan meningkat lagi pada usia diatas 35 tahun. HDK paling sering mngenai
wanita tua (Damayanti, 2008).
Graviditas merupakan jumlah dari kehamilan terlepas dari usia
kehamilan. Catatan statistic menunjukan dari seluruh insiden dunia, dalam
5-8% HDK dari semua kehamilan, terdapat 12% lebih dikarenakan
primigravida (kehamilan pertama). Faktor yang mempengaruhi HDK
frekuensi primigravida lebih tinggi bila dibandingkan dengan
multigravida, terutama primigravida muda. Persalinan yang berulang-
ulang akan mempunyai banyak resiko terhadap kehamilan, telah terbukti
bahwa persalinan kedua dan ketiga adalah persalinan yang paling aman.
Pada The New England Journal Of Medicine tercatat bahwa kehamilan
pertama resiko terjadi preeclampsia 3,9%, kehamilan kedua 1,7%, dan
kehamilan ketiga 1,8 ( (Rozikhan, 2007).
Menurut Meiwita budhiharsana dari fakultas kesehatan masyarakat
universitas Indonesia (UI), ketua komite ilmiah ICIFPRH mengatakan
hingga tahun 2018/2019 AKI di Indonesia masih tetap tinggi yaitu 305 per
100.000 kelahiran hidup. Penyebab diantaranya yaitu hipertensi 33.7%,
perdarahan obstetric 27,3%, komplikasi non obstetric 15,7%, lainnya
12,4%. Sedangkan AKB di Indonesia menurut SDKI tahun 2019 yaitu 15
per 1000 kelahiran hidup. Penyebab diantaranya adalah BBLR dan
premature 19%, komplikasi 283%, akibat lainnya 8,2%.
Menurut data Dinkes Provinsi Banten tahun 2018 terdapat jumlah
AKI sebanyak 135 per 100.000 kelahiran hidup. Sedangkan AKB
berjumlah sebanyak 7 per 1000 kelahiran hidup.
Menurut data Dinkes Kota Cilegon tahun 2015-2019 dari hasil
yang didapat jumlah AKI sebanyak 158 per 100.000 kelahiran hidup.
Sedangkan AKB sebanyak 7 per 1000 kelahiran hidup. Penyebab
diantaranya adalah asfiksia.
Data yang diperoleh dari Rumah Sakit Kurnia Cilegon pada tahun
2019 yaitu tercatat sebanyak 2924 persalinan dengan jumlah kasus IUFD
sebanyak 130 orang (4,45%), HDK sebanyak 50 orang (1,7%),
oligohidramnion sebanyak 122 orang (4,1%), Abortus sebanyak 130 orang
(5,8%), KPD sebanyak 140 orang (4,8%).
Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian tentang “Gambaran Karakteristik Ibu Bersalin Terhadap
Kejadian Hipertensi Dalam Kehamilan di RS Kurnia Cilegon Pada Tahun
2019”.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang maka penulis merumuskan masalah
“Bagaimana Gambaran Karakteristik Ibu Bersalin Terhadap Kejadian
Hipertensi Dalam Kehamilan di RS Kurnia Cilegon Pada Tahun 2019 ? “

1.3 Tujuan Penelitian


1.3.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui Gambaran Karakteristik Ibu Bersalin Terhadap
kejadian Hipertensi Dalam Kehamilan di RS Kurnia Cilegon Pada
Tahun 2019.
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Diperolehnya data proporsi kejadian hipertensi dalam
kehamilan di RS Kurnia Cilegon Tahun 2019.
2. Diperolehnya data proporsi umur ibu bersalin terhadap
kejadian hipertensi dalam kehamilan di RS Kurnia Cilegon
Tahun 2019.
3. Diperolehnya data proporsi paritas ibu bersalin terhadap
kejadian hipertensi dalam kehamilan di RS Kurnia Cilegon
Tahun 2019.
4. Diperolehnya data proporsi usia kehamilan ibu bersalin
terhadap kejadian hipertensi dalam kehamilan di RS Kurnia
Cilegon Tahun 2019.
1.4 Manfaat Penulisan
1.4.1 Bagi Mahasiswa
Dapat lebih memperdalam ilmu pengetahuan yang
diterima dilahan praktek dan relevansi dengan teori yang
diterima selama masa perkuliahan sehingga akan memberikan
pelayanan kesehatan ibu dan anak yang optimal dan sesuai
dengan standar profesi bidan.
1.4.2 Bagi Lahan Praktik
Dapat lebih mengoptimalkan kembali seluruh pelayanan
kesehatan yang diberikan oleh Rumah Sakit terutama pada
pelayanan terhadap Ibu dan Bayi. Tenaga kesehatan di RS
Kurnia Cilegon dapat melakukan tindakan yang cepat dan tepat
pada kasus Hipertensi Dalam Kehamilan sehingga dapat
meminimalkan kompl ikasi yang dapat terjadi pada ibu dan bayi.
1.4.3 Bagi Instansi Pendidikan
Sebagai Acuan dan Tambahan pada Daftar Pustaka.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Hipertensi Dalam Kehamilan


Menurut (prawirohardjo, 2016) hipertensi dalam kehamilan
merupakan 5-15% penyulit kehamilan dan merupakan salah satu dari tiga
penyebab tertinggi mortalitas dan morbiditas ibu bersalin. Hipertensi
dalam kehamilan di Indonesia pada tahun 2018/2019 sebesar 33,7%.
Menurut Sirait (2012) prevelansi HDK sebesar 12,7% sama hal nya seperti
pernyataan perkiraan kejadian HDK di Indonesia sekitar 6-12% serta
sangat bervariasi dari setiap masing-masing daerah di Rumah Sakit.
Sedangkan menurut (Prawirohardjo, 2009) Hipertensi merupakan
salah satu masalah medis yang kerap kali muncul selama kehamilan dan
dapat menimbulkan komplikasi pada 2-3 persen kehamilan. Hipertensi
pada kehamilan dapat menyebabkan morbiditas atau kesakitan pada
ibu Selain itu, hipertensi pada kehamilan juga masih merupakan sumber
utama penyebab kematian pada ibu. Hipertensi dalam kehamilan
merupakan awal penyebab terjadinya komplikasi pada ibu hamil dan
janin seperti preeklampsia, perdarahan, penyakit jantung, edema paru-
paru, fetal distress, bayi lahir premature, IUFD (Intra Uterine Fetal Death),
placenta abruption (solusio plasenta) yang dapat meningkatkan kematian
dan kesakitan ibu dan bayi.

1. Pengertian Hipertensi Dalam Kehamilan


Hipertensi ialah tekanan darah sistolik dan diastolic >140/90
mmHg. Pengukuran tekanan darah sekurang-kurangnya dilakukan 2
kali selang 4 jam. Kenaikan tekanan darah sistolik >30 mmHg dan
kenaikan tekanan darah diastolic >15 mmHg sebagai parameter
hipertensi sudah tidak dipakai lagi (Prawirohardjo, 2016).
Hipertensi dalam kehamilan yaitu tekanan darah yang lebih tinggi
dari 140/90 mmHg yang disebabkan karena kehamilan itu sendiri,

5
6

memiliki potensi yang menyebabkan gangguan serius pada kehamilan


(Rukiyah, 2017).
Hipertensi berasal dari bahasa latin yaitu hiper dan tension. Hiper
artinya tekanan yang berlebihan dan tension artinya tensi. Hipertensi
atau tekanan darah tinggi adalah suatu kondisi medis dimana
seseorang mengalami peningkatan tekanan darah secara kronis (dalam
waktu yang lama) yang mengakibatkan angka kesakitan dan angka
kematian. Seseorang dikatakan menderita tekanan darah tinggi atau
hipertensi yaitu apabila tekanan darah sistolik >140 mmHg dan
diastolic >90 mmHg (Rukiyah, 2017).
2. Patofisiologi Hipertensi Dalam Kehamilan
Menurut Corwin (2001) yaitu peningkatan kecepatan denyut
jantung, peningkatan volume sekuncup/curah jantung yang
bermasalah lama, peningkatan tekanan perifer (TPR) yang
berlangsung lama.
Menurut (Prawirohardjo, 2016) Penyebab hipertensi dalam
kehamilan hinggi kini belum diketahui dengan jelas. Banyak teori
telah dikemukakan tentang terjadinya hipertensi dalam kehamilan,
tetapi tidak ada satu pun teori tersebut yang diangap mutlak benar.
Teori teori yang sekarang banyak dianut adalah:

a. Teori kelainan vaskularisasi plasenta


Pada kehamilan normal dengan sebab yang belum jelas
terjadi invansi trofolas kedalam lapisan otot arteria spiralis, yang
menimbulkan degenerasi lapisan otot tersebut sehingga terjadi
dilatasi arteri spiralis. Pada HDK tidak terjadi invansi sel-sel
trofoblas pada lapisan otot arteri spiralis dan jaringan matriks
sekitarnya. Lapisan otot arteri spiralis menjadi tetap kaku dan keras
sehingga lumen arteri spiralis tidak memungkinkan mengalami
distensi dan vasodilatasi. Akibatnya, arteri spiralis relative
mengalami vasokonstriksi dan terjadi kegagalan “remodeling arteri
spialis”, sehingga aliran darah uteroplasenta menurun, dan
terjadilah hipoksia dan iskemia plasenta. Dampak iskemia plasenta
akan menimbulkan perubahan-perubahan yang dapat menjelaskan
pathogenesis HDK selanjutnya.
Diameter rata-rata arteri spiralis pada hamil normal adalah
500 mikron, sedangkan pada preeclampsia rata-rata 200 mikron.
Pada hamil normal vasodilatasi lumen arteri spiralis dapat
meningkatkan 10 kali aliran darah ke utero plasenta.
b. Teori iskemia plasenta, radikal bebas dan disfungsi endotel
 Iskemia plasenta dan pembentukan oksidan/radikal bebas
Sebagaimana dijelaskan pada teori invansi trofoblas, pada
HDK terjadi kegagalan “remodeling arteri spiralis”, dengan
akibat plasenta mengalami iskemia.
Plasenta yang mengalami iskemia dan hipoksia akan
menghasilkan oksidan (disebut juga radikal bebas).
Salah satu oksidan penting yang dihasilkan plasenta iskemia
adalah radikal hidroksil yang sangat toksis, khususnya
terhadap membran sel endotel pembuluh darah.sebenarnya
produksi oksidan pada manusia adalah suatu proses normal,
karena oksidan memang dibutuhkan untuk perlindungan tubuh.
Adanya radikal hidroksil dalam darah mungkin dahulu diangap
sebagai bahan toksin yang beredar dalam darah, maka dulu
HDK disebut “toxaemia”.
Radikal hidroksil akan merusak membrane sel yang
mengandung banyak asam lemak tidak jenuh menjadi
peroksida lemak. Peroksida lemak selain akan merusak
membran sel,juga akan menjadi nucleus dan protein sel
endotel. Produksi oksidan (radikal bebas) dalam tubuh yang
bersifat toksis, selalu diimbangi dengan produksi antioksidan.
 Peroksida lemak sebagai oksidan pada hipertensi dalam
kehamilan
Pada HDK telah terbukti bahwa kadar oksidan, khususnya
peroksida lemak meningkat, sedangkan antioksidan missal
vitamin E pada HDK menurun, sehingga terjadi dominasi
kadar oksidan peroksida lemak yang relative tinggi.
Peroksida lemak sebagai osidan /radikal bebas yang sangat
toksis ini akan beredar di seluruh tubuh dalam aliran darah dan
akan merusak membrane sel endotel.
Membrane sel endotel lebih mudah mengetahui kerusakan oleh
peroksida lemak, Karena letaknya langsung berhubungan
dengan aliran darah dan mengandung banyak asam lemak tidak
jenuh. Asam lemak tidak jenuh sangat rentan terhadap oksidan
radikal hidroksil, yang akan berubah menjadi peroksida lemak.
 Disfungsi sel endotel
Keruskan membrane sel endotel mengakibatkan terganggunya
fungsi endotel, bahkan rusaknya seluruh struktur sel endotel.
Keadaan ini disebut “disfungsi endotel” yang mengakibatkan:
- Gangguan metabolisme prostaglandin
- Agregasi sel-sel trombosit pada daerah endotel yang
mengalami kerusakan
- Perubahan khas sel endotel kapilar glomerulus
- Peningkatan permeabilitas kapilar
- Peningkatan produksi bahan-bahan vasopressor
- Peningkatan faktor koagulasi
c. Teori intoleransi imunologik antara ibu dan janin
Dugaan bahwa faktor imunologik berperan terhadap terjadinya
HDK terbukti dengan fakta sebagai berikut:
 Primigravida mempunyai resiko lebih besar terjadinya
hipertensi dalam keadaan kehamilan jika dibandingkan dengan
multigravida
 Ibu Multipara yang kemudian menikah lagi mempunyai resiko
lebih besar terjadinya HDK jika dibandingkan dengan suami
yang sebelumnya
 Seks oral mempunyai resiko lebih rendah terjadinya HDK.
Lamanya periode hubungan seks sampai saat kehamilan ialah
makin lama periode ini, makin kecil terjadinya HDK.
Pada perempuan hamil normal, respons imun tidak menolak
adanya “hasil konsepsi” yang bersifat asing. Hal ini
disebabkan adanya human leukocyte antigen protein G (HLA-
G), yang berperan penting dalam modulasi respons imun,
sehingga si ibu tidak menolak hasil konsepsi (plasenta).
Adanya HLA-G pada plasenta dapat melindungi trofoblas
janin dari lisis oleh sel natural killer (NK) ibu.
d. Teori adaptasi kardiovaskular
Pada HDK kehilangan pada daya refakter terhadap bahan
vasokonstriktor, dan ternyata terjadi peningkatan kepekaan
terhadap bahan-bahan vasopressor. Artinya, daya refrakter
pembuluh darah terhadap bahan vasopressor hilang sehingga
pembuluh darah menjadi sangat peka terhadap bahan vasopressor.
Banyak peneliti telah membuktikan bahwa peningkatan kepekaan
terhadap bahan-bahan vasopressor pada HDK sudah terjadi pada
trimester 1 (pertama). Peningkatan kepekaan pada kehamilan yang
akan menjadi HDK, sudah dapat ditemukan pada kehamilan 20
minggu. Fakta ini dapat dipakai sebagai prediksi akan terjadinya
HDK.
e. Teori genetic
Ada faktor keturunan dan familial dengan model gen
tunggal. Genotipe ibu lebih menentukan terjadinya HDK secara
familial jika dibandingkan dengan genotype janin. Telah terbukti
bahwa pada ibu yang mengalami preeclampsia, 26% anak
perempuannya akan mengalami preeclampsia pula, sedangkan
hanya 8% anak menantu mengalami preeclampsia.
f. Teori defisiensi gizi (teori diet)
Beberapa hasil penelitian menunjukan bahwa kekurangan
difisiensi gizi berperan dalam terjadinya HDK. Penelitian yang
penting yang pernah dilakukan di inggris ialah penelitian tentang
pengaruh diet pada preeclampsia beberapa waktu sebelum
pecahnya perang dunia ke II, suasana serba sulit mendapatkan gizi
yang cukup dalam persiapan perang menimbulkan kenaikan
insiden HDK.
Penelitian terakhir membuktikan bahwa konsumsi minyak
ikan, termasuk minyak hati halibut, dapat mengurangi resiko
preeclampsia. Minyak ikan mengandung banyak asam lemak tidak
jenuh yang dapat menghambat produksi tromboksan, menghambat
aktivasi trombosit dan mencegah vasokonstriksi pembuluh darah.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa ibu hamil ayang diberi
suplemen kalsium cukup, kasus yang mengalami preeclampsia
adalah 14% sedangkan yang diberi glukosa 17%.
g. Teori stimulus inflamasi
Pada kehamilan normal plasenta juga melepaskan debris
trofoblas, sebagai sisa-sisa proses apoptosis dan nekrotik trofoblas,
akibat reaksi stres oksidatif. Semakin banyak sel trofoblas plasenta,
misalnya pada plasenta besar, hamil ganda, maka reaksi stres
oksidatif akan sangat meningkat,sehingga jumlah sisa debris
trofoblas juga makin meningkat.keadaan inimenimbulkan beban
reaksi inflamasi dalam darah ibu menjadi jauh lebih besar,
dibandingkan reaksi inflamasi pada kehamilan normal. Rspons
inflamasi ini akan mengaktivasi sel endotel, dan sel-sel
makrofag/granulosit yang lebih besar pula, sehingga terjadi reaksi
sistemik inflamasi yang menimbulkan gejala-gejala preeclampsia
pada ibu.
3. Komplikasi Hipertensi Dalam Kehamilan
Menurut (Prawirohardjo, 2009) yaitu :
a Iskemia uteroplasenta
- Pertumbuhan janin terhambat
- Kematian janin
- Persalinan premature
- Solution plasenta

b Spasme arteriolar
- Perdarahan serebral
- Gagal jantung, ginjal, hati
- Ablasio retina
- Tromboembolisme
- Gangguan pembekuan darah
c Kejang dan koma
- Trauma karena kejang
- Aspirasi cairan, darah, muntahan, dengan akibat gangguan
pernafasan
d Penanganan tidak tepat
- Pneumonia
- Infeksi saluran kemih
- Kelebihan cairan
- Komplikasi anestesi atau tindakan obstetric

4. Tanda dan Gejala


Menurut (Prawirohardjo, 2009)
a Multipara dengan riwayat hipertensi
b Perdarahan retina atau eskudat
c Kadar nitrogen ureum darah >20mg/dL atau kreatinin serum
>1mg/Dl
d Pada foto toraks atau EKG terdapat tanda-tanda pembesaran
jantung
e Pasien menderita diabetes mellitus, penyakit ginjal, penyakit
vascular autoimun dan kolagen, atau gangguan predisposisi
lainnya.
5. Pencegahan
Pencegahannya secara umum agar menghindari tekanan
darah tinggi adalah dengan mengubah kearah gaya hidup sehat,
tidak terlalu banyak pikiran, mengatur diet/pola makan seperti
rendah garam, rendah kolestrol dan lemak jenuh, meningkatkan
konsumsi buah dan sayuran, tidak mengkonsumsi alcohol dan
rokok, perbanyak makan mentimun, belimbing dan juga juice apel
dan seledri setiap pagi bagi yang mempunyai keluarga riwayat
penyumbatan arteri dapat meminumjuice yang dicampur dengan
susu nonfat yang mengandung omega 3 tinggi (Rukiyah, 2017).
6. Penatalaksanaan
Jika seseorang dicurigai hipertensi, maka dilakukan
beberapa pemeriksaan yaitu wawancara (anamnesa) adakah dalam
keluarga yang menderita hipertensi. Dilakukan pemeriksaan fisik,
pemeriksaan laboratorium, pengobatan nonarmakologik,
mengurangi berat badan bila terdapat kelebihan (IMT >27),
membatasi alcohol dan menghentikan rokok serta mengurangi
makanan berkolestrol/ lemak jenuh, menghentikan konsumsi kopi
yang berlebih, berolahraga ringan (jalan-jalan, jogging pagi-pagi),
mengurangi asupan natrium (400 mmd Na/2,4 gram Na/64
NaCl/hari). Mempertahankan asupan kalsium dan magnesium
adekuat, perbanyak unsur kalium (buah-buahan), tidak banyak
pikiran, istirahat yang cukup (Rukiyah, 2017).
Dianjurkan minum obat yang tidak banyak efek samping
tekanan sederhana, tidak berpengaruh metabolic negative dan
minum obat yang berfungsi ganda, obat yang berfungsi ganda
adalah obat yang dapat menormalisasikan tekanan darah pada
pembuluh darah, jantung, ginjal, otak dan mata. Berikan obat
hipertensi apabila tekanan darah ibu sudah turun atau sudah tiak
140/90 mmHg. Berikan obat luminal sesudah makan 30gram
peroral 3x sehari dalam jangka waktu 8 jam dari pemberian
sebelumnya (Prawirohardjo, 2009).
7. Faktor-Faktor yang mempengaruhi
a. Umur ibu
Umur adalah rentang kehidupan yang diukur dengan tahun.
Masa awal dewasa adalah usia 18 tahun sampai 40 tahun. Usia
adalah lamanya hidup dalam tahun dihitung sejak dilahirkan.
Umur ibu saat hamil merupakan salah satu faktor yang
menentukan tingkat resiko kehamilan dan persalinan. Umur
yang dianggap beresiko adalah umur <20 dan >35 tahun.
Faktor yang mempunyai pengaruh sangat erat dengan
perkembangan alat-alat reproduksi wanita dimana reproduksi
sehat merupakan usia yang paling aman bagi wanita untuk
hamil dan melahirkan yaitu 20-35 tahun (Ratna, 2012).
Umur ibu yang <20 tahun termasuk usia terlalu muda
dengan kondisi fisik yang belum siap dan keadaan uterus yang
kurang matur untuk melahirkan sehingga rentan mengalami
HIpertensi Dalam Kehamilan. Sedangkan usia >35 tahun
tergolong usia yang terlalu tua untuk melahirkan khususnya
pada primi (tua) dan beresiko tinggi mengalami HIpertensi
Dalam Kehamilan (Kartikasari, 2012).
Umur dan fisik wanita sangat berpengaruh terhadap proses
kehamilan pertama, pada kesehatan janin dan proses
persalinan. Rekomendasi WHO untuk usia yang dianggap
paling aman menjalani kehamilan dan persalinan adalah 20
hingga 35 tahun (Ratna, 2012).
Umur seseorang ibu berkaitan dengan perkembangan alat-
alat reproduksinya. Usia reproduksi yang sehat dan aman
adalah umur 20-35 tahun. Kehamilan pada usia <20 tahun
secara biologis belum optimal, emosinya cenderung labil,
mentalnya belum matang sehingga muah mengalami
keguncangan yang mengakibatkankurang nya perhatian
terhadap pemenuhan kebutuhan zat-zat gizi selama
kehamilannya. Sedangkan kehamilan pada usia >35 tahun
berkait dengan kemunduran dan penurunan daya tahan tubuh
serta berbagai penyakit Sedangkan wibowo dan basuki (2006).
Umur untuk reproduksi optimal bagi seorang ibu adalah
antara 20 hingga 35 tahun. Dibawah atau diatas usia tersebut
akan meningkatkan resiko kehamilan dan persalinan. Usia
seseorang akan mempengaruhi system reproduksi, karena
organ-organ reproduksinya sudah mulai berkurang
kemampuan dan ke elastisannya dalam menerima kehamilan
(Ratna, 2012).
Menurut hasil penelitian (Radjamuda, 2014) tentang Faktor-
Faktor yang berhubungan Dengan Kejadian Hipertensi Pada
Ibu Hamil Di Poli Klinik Obs-Gin Rumah Sakit Jiwa Prof.
Dr.V.L. Ratumbusyang Kota Manado bahwa kelompok umur
<20 tahun mengalami kejadian hipertensi dalam kehamilan
30,0%, lebih banyak disbanding kelompok umur 20-30 tahun
dan >35 tahun masing-masing 7,2% dan 18,4% ibu hamil.
Menurut hasil penelitian (Imaroh, 2017) tentang Faktor
Risiko Yang Mempengaruhi Kejadian Hipertensi Pada Ibu
Hamil di Puskesmas Kedungmundu Kota Semarang bahwa
kejadian hipertensi pada ibu hamil lebih banyak pada
kelompok umur <20 atau >35 tahun sebanyak 59,1%,
dibandingkan dengan kelompok umur 20-35 tahun sebanyak
40,9%.
Menurut hasil penelitian (Basri, 2018) tentang Faktor Yang
Berhubungan Dengan Hipertensi Pada Ibu Hamil di Puskesmas
Kassa-Kassi Kota Semarang yaitu berdasarkan kelompok umur
yang tertinggi yaitu pada usia 20-35 tahun sebanyak 87,0% dan
terendah pada kelompok umur <20 tahun sebanyak 5,8%.
b. Paritas
Paritas adalah banyaknya anak yang dilahirkan oleh ibu
dari anak pertama sampai dengan anak terakhir. Adapun
pembagian paritas yaitu primipara, multipara dan grande
multipara. Primipara adalah wanita yang telah melahirkan
seorang anak, yang cukup besar untuk hidup didunia luar.
Multipara adalah wanita yang telah melahirkan seorang anak
lebih dari satu kali. Grandemutipara adalah wanita yang telah
melahirkan 5 orang anak atau lebih (Ratna, 2012).
Wanita yang telah melahirkan beberapa kali dan mengalami
Hipertensi Dalam Kehamilan pada kehamilan sebelumnya
serta jarak kelahiran yang terlampau dekat, diyakini lebih
berisiko akan mengalami Hipertensi Dalam Kehamilan pada
kehamilan berikutnya (Ratna, 2012)
Graviditas merupakan jumlah dari kehamilan terlepas dari
usia kehamilan. Catatan statistic menunjukkan dari seluruh
dunia, dalam 5-8% HDK dari semua kehamilan, terdapat 12%
lebih dikarenakan oleh primigravida (kehamilan pertama).
Faktor yang mempengaruhi HDK frekuensi primigravida lebih
tinggi bila dibandingkan dengan multigravida, terutama
primigravida muda. Persalinan yang berulang-ulang akan
mempunyai banyak resiko terhadap kehamilan, telah terbukti
bahwa persalinan kedua dan ketiga adalah persalinan yang
aman Rozikhan (2007).
Menurut Prawirohardjo (2016) terdapat banyak faktor
resiko untuk terjadinya hipertensi dalam kehamilan yaitu:
a Primigravida, primipaternitas
b Hiperplasentosis, misalnya molahidatidosa, kehamilan
multiple, diabetes mellitus, hidrops fetalis, bayi besar
c Umur yang esktrim
d Riwayat keluarga pernah pre eklampsia/eklampsia
e Penyakit-penyakit ginjal dan hipertensi yang sudah ada
sebelum hamil
Menurut Katsiki N et al (2010) bahwa sekitar 85% HDK
terjadi pada kehamilan pertama. Jika ditinjau dari kejadian
HDK, graviditas paling aman adalah kehamilan kedua sampai
ketiga.
Prasetyo (2006) bahwa kejadian HDK dapat dipengaruhi
oleh beberapa faktor multiple, usia ibu <20 atau >35 tahun,
primigravida, nulliparitasdan peningktan Indeks Massa Tubuh
(IMT).
Menurut penelitian (Radjamuda, 2014) tentang Faktor-
Faktor yang berhubungan Dengan Kejadian Hipertensi Pada
Ibu Hamil Di Poli Klinik Obs-Gin Rumah Sakit Jiwa Prof.
Dr.V.L. Ratumbusyang Kota Manado bahwa kelompok
primipara yang mengalami kejadian HDK sebanyak 35,3%.
Menurut hasil penelitian (Imaroh, 2017) tentang Faktor
Risiko Yang Mempengaruhi Kejadian Hipertensi Pada Ibu
Hamil di Puskesmas Kedungmundu Kota Semarang bahwa
kejadian HDK pada ibu hamil lebih banyak terjadi dengan
kelompok primigravida sebanyak 72,7%, dibandingkan dengan
kelompok multigravida sebanyak 27,3%.
Menurut hasil penelitian Yuniarti (2011) bahwa ibu
hamil dengan hipertensi terbesar terdapat pada paritas
multigravida yaitu 6 orang (8,33%) dan ibu hamil dengan
hipertensi terkecil terdapat pada paritas primigravida yaitu 4
orang (5,56%).
c. Usia kehamilan
Usia kehamilan adalah ukuran lama waktu seorang janin
berada dalam Rahim, usia janin dihitung dengan minggu dari
hari pertama haid terakhir (HPHT) ibu sampai hari kelahiran
(Mochtar, 2012).
Usia kehamilan pada saat kelahiran merupakan satu-
satunya alat ukur kesehatan janin yang paling bermanfaat dan
waktu kelahiran sering ditentukan dengan pengkajian usia
kehamilan. Pada kehamilan lebih lanjut, pengetahuan yang
jelas tentang usia kehamilan mungkin sangat penting karena
dapat timbul sejumlah penyulit kehamilan yang
penanganannya tergantung pada usia janin (Mochtar, 2012).
Lamanya kehamilan mulai dari ovulasi sampai partus
adalah kira-kira 280 hari (40 minggu), dan tidak lebih dari 300
hari (42 minggu) disebut kehamilan postmatur. Kehamilan
antara 28 sampai 36 minggu ini disebut kehamilan prematur.
Kehamilan yang terakhir ini akan mempengaruhi viabilitas
prognosis buruk (Prawirohardjo, 2012).
Menurut penelitian (Afiana Rohmani, 2013) tentang Faktor
Resiko Kejadian Hipertensi Dalam Kehamilan di RSUD
Tugurejo Semarang bahwa kejadian HDK pada ibu hamil lebih
banyak terjadi dengan kelompok usia kehamilan >37 minggu
yaitu sebanyak 16,0%.
BAB III
KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL

1. Kerangka konsep
Kerangka konsep adalah suatu uraian dan visualisasi tentang hubungan
atau kaitan antara konsep-konsep atau variabel-variabel yang akan diamati atau
diukur melalui penelitian yang akan dilakukan (Notoatmodjo, 2012).

Variabel Independent Variabel Dependen

1. Usia ibu
2. Paritas Hipertensi Dalam Kehamilan
3. Usia kehamilan

2. Definisi operasioanal
Definisi operasional adalah suatu atribut atau sifat atau nilai obyek atau
kegiatan yang memiliki variasi tertentu yang telah ditetapkan oleh peneliti unyuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2015).

A. Karakteristik ibu bersalin


No Variable Definisi Operasional Cara Alat Ukur Hasil Ukur Skala
Ukur Ukur
1. Kejadian Hipertensi adalah tekanan darah Check Register 0 : hipetensi Nominal
HDK >140/90 mmHg dengan list pasien, data 1 : tidak
Pengukuran tekanan darah rekam hipertensi
sekurang-kurangnya dilakukan 2 medis
kali selang 4 jam.
2. Umur ibu Rentang kehidupan yang diukur Check Register 0: <20 atau Ordinal
dengan tahun dan lamanya hidup list pasien, data >35 tahun
dalam tahun dihitung sejak rekam 1: 20 - 35
dilahirkan. medis tahun

18
19

3. Paritas Banyaknya anak yang dilahirkan Check Register 0: Primipara Ordinal


oleh ibu dari anak pertama sampai list pasien, data 1: Multipara
dengan anak terakhir. rekam
medis
4. Usia Usia kehamilan adalah ukuran lama Check Register 0: ≤ 37 Ordinal
kehamilan waktu seorang janin berada dalam list pasien, data minggu
Rahim. rekam 1: > 37
medis minggu
BAB IV
METODE PENELITIAN

1. Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif.
Deskriptif adalah suatu penilitian yang dilakukan untuk
mendeskripsikan atau memaparkan peristiwa penting yang terjadi
pada masa kini yang dilakukan secara sistematis dan menekankan
pada fakta actual. Variable yang digunakan dalam penelitian ini
adalah usia ibu, paritas dan usia kehamilan.
2. Populasi dan Sampel
a. Populasi :
Populai adalah subjek atau objek yang berada pada suatu
wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan
masalah penelitian. Populasi yang diteliti adalah seluruh ibu
bersalin di RS Kurnia Cilegon Tahun 2019 jumlah 2924
persalinan.
b. Sampel :
Sampel adalah bagian yang diambil dari populasi,
Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dari data
register pasien dan data rekam medis pasien di RS Kurnia
Cilegon dengan pendekatan waktu secara retrospektif. Teknik
pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah teknik
purposive sampling (non probability sampling) yakni teknik
penentuan sampel untuk tujuan tertentu saja. Purposive
sampling dikenal juga dengan nama sampling bertujuan,
sampling bersyarat, sampling pilihan dengan kriteria inklusi
dan eksklusi. (Ariani, 2014)
Kriteria inklusi merupakan batasan ciri/karakter umum pada
subyek penelitian, dikurangi karakter yang masuk dalam
kriteria eksklusi.

20
21

Kriteria inklusi terdiri dari:


1) Ibu bersalin yang di diagnosis utama mengalami
hipertensi dalam kehamilan dan mengalami rawat inap
periode 2019 di RS Kurnia Cilegon
2) Data rekam medic lengkap
Kriteria eksklusi adalah sebagian subyek yang memenuhi
kriteria inklusi, harus dikeluarkan dari penelitian karena
berbagai sebab yang dapat mempengaruhi hasil penlitian
sehingga terjadi bias. Kriteria eklusi terdiri dari:
1) Pasien yang mengalami diabetes gestasional, memiliki
riwayat jantung, penyakit ginjal.
2) Pasien yang dirujuk ke rumah sakit lain
3. Metode pengumpulan data
Pengumpulan data pada penelitian ini berupa data sekunder,
didapatkan dari register pasien dan rekam medic pasien di RS
Kurnia Cilegon Tahun 2019. Metode yang digunakan untuk
pengumpulan adalah dengan menggunakan daftar cekhlist untuk
mengetahui variabel usia ibu, paritas dan usia kehamilan.
4. Pengolahan Data
Langkah-langkah yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
a. Coding (mengkode data)
Coding yaitu membuat klasifikasi data dan memberi kode
pada jawaban. Kegunaannya adalah untuk analisis data dan
mempermudah pada saat entry data.
b. Editing (menyunting data)
Setelah proses pengumpulan data dilapangan, data-data yang
sudah terkumpul kembali diperiksa, sehingga pada saat
proses pemasukan data (entry data) tidak ada lagi data yang
missing atau yang lainnya.
c. Entry data (memasukan data)
Setelah data dimasukan dan diperiksa, selanjutnya daftar
pertanyaan dan jawabannya dimasukkan kedalam daftar-
daftar pertanyaan beserta jawabannya dalam bentuk koding-
koding yang sudah ditentukan ke dalam Microsoft Excel.
d. Cleaning ( membersihkan data)
Data yang telah di entry dick kembali untuk memastikan
bahwa data tersebut bersih dari kesalahan, baik kesalahan
pengkodean maupun kesalahan dalam membaca kode. Jika
tahapan ini sudah selesai, tinggal dilakukan analisis data
sesuai tujuan dari penelitian.
5. Analisis Data
Analisa data dalam penelitian ini adalah analisa univariat.
Analisa univariat dilakukan terhadap tiap variabel dari hasil
penelitian menghasilkan distribusi dan presentase dari tiap
variabel. Analisa univariat dilakukan untuk mengetahui distribusi
frekuensi sampel.
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1 Hasil Penelitian

Table 5.1.1 Distribusi Frekuensi Gambaran Kejadian Hipertensi Dalam


Kehamilan Pada Ibu Bersalin di RS Kurnia Cilegon Tahun 2019
Kejadian HDK Frekuensi Presentase (%)
HDK 50 13
Tidak HDK 342 87
Total 392 100

Berdasarkan table 5.1.1 menunjukan bahwa masih ditemukan ibu bersalin dengan
kejadian HDK di RS Kurnia Cilegon Tahun 2019 yaitu sebesar 50 orang (13%).

Table 5.1.2 Distribusi Frekuensi Umur Ibu Bersalin di RS Kurnia Cilegon


Tahun 2019
No. Umur Ibu Frekuensi Presentase %
1. <20 atau >35 179 46
tahun
1. 20-35 tahun 213 54
Total 392 100

Berdasarkan table 5.1.2 menunjukan bahwa kurang dari setengahnya ibu bersalin di
RS Kurnia Cilegon Tahun 2019 berumur <20 atau >35 tahun yaitu sebesar 179
orang (46%).

23
24

Table 5.1.3 Distribusi Frekuensi Paritas Ibu Bersalin di RS Kurnia


Cilegon Tahun 2019
No. Paritas Frekuensi Presentase %
1. Primipara 119 30
2. Multipara 273 70
Total 392 100

Berdasarkan table 5.1.3 menunjukan bahwa lebih dari setengahnya ibu bersalin di
RS Kurnia Cilegon Tahun 2019 dengan paritas primipara sebanyak 119 orang
(30%).

Table 5.1.4 Distribusi Frekuensi Usia Kehamilan Ibu Bersalin di RS Kurnia


Cilegon Tahun 2019
No. Usia Kehamilan Frekuensi Presentase %
1. ≤37 minggu 184 47
2. >37 minggu 208 53
Total 392 100

Berdasarkan table 5.1.4 menunjukan bahwa lebih dari setengahnya ibu bersalin di
RS Kurnia Cilegon Tahun 2019 pada usia kehamilan >37 minggu sebesar 208
orang (53%).

Table 5.1.5 Distribusi Frekuensi Umur Ibu Bersalin di RS Kurnia Cilegon


Tahun 2019

Kejadian HDK
Umur Ibu HDK Tidak HDK Jumlah Presentase
Jumlah % Jumlah % Responden %
<20 atau >35 15 4 164 42 179 46
tahun
20 – 35 tahun 35 9 178 45 213 54
Total 50 13 342 87 392 100
Berdasarkan table 5.1.5 menunjukan bahwa ibu bersalin di RS Kurnia Cilegon
Tahun 2019 yang mengalami HDK sebagian besar umur 20-35 tahun tahun yaitu
sebanyak 35 orang (9%), sedangkan ibu bersalin yang mengalami HDK pada umur
<20 atau >35 tahun sebanyak 15 orang (4%). Dan ibu bersalin yang tidak
mengalami HDK paling banyak pada umur 20-35 tahun yaitu sebanyak 178 orang
(45%).

Table 5.1.6 Distribusi Frekuensi Paritas Ibu Bersalin di RS Kurnia Cilegon


Tahun 2019
Kejadian HDK
Paritas HDK Tidak HDK Jumlah Presentase
Responden %
Jumlah % Jumlah %
Primipara 17 4 102 26 119 30
Multipara 33 9 240 61 273 70
Total 50 13 342 87 392 100

Berdasarkan table 5.1.6 menunjukan bahwa ibu bersalin di RS Kurnia Cilegon


Tahun 2019 yang mengalami HDK sebagian besar pada ibu primipara yaitu
sebanyak 17 orang (4%), sedangkan ibu bersalin yang mengalami HDK pada ibu
multipara yaitu sebanyak 33 orang (9%). Dan ibu bersalin yang tidak mengalami
HDK paling banyak pada ibu multipara yaitu sebanyak 240 orang (61%).

Table 5.1.7 Distribusi Frekuensi Usia Kehamilan Ibu Bersalin di RS Kurnia


Cilegon Tahun 2019
Usia Kejadian HDK Jumlah Presentase
Kehamilan HDK Tidak HDK Responden %
Jumlah % Jumlah %
≤37 minggu 16 4 168 43 184 47
>37 minggu 34 9 174 44 208 53
Total 50 13 342 87 392 100 %
Berdasarkan table 5.1.7 menunjukan bahwa ibu bersalin di RS Kurnia Cilegon

Tahun 2019 yang mengalami HDK kurang dari setengahnya pada usia kehamilan

≤37 minggu yaitu sebanyak 16 orang (4%), sedangkan ibu bersalin yang mengalami

HDK usia kehamilan >37 minggu yaitu sebanyak 34 orang (9%). Dan ibu bersalin

yang tidak mengalami HDK paling banyak pada usia kehamilan >37 minggu yaitu

sebanyak 174 orang (44%).

5.2 Pembahasan

a. Kejadian Hipertensi Dalam Kehamilan

Berdasarkan table 5.1 menunjukan bahwa masih ditemukan ibu bersalin

dengan kejadian HDK di RS Kurnia Cilegon Tahun 2019 yaitu sebesar 50

orang (13%).

Hal ini sesuai dengan teori prawirohardjo (2016) bahwa hipertensi

dalam kehamilan merupakan 5-15% penyulit kehamilan dan merupakan salah

satu dari tiga penyebab tertinggi mortalitas dan morbiditas ibu bersalin.

Hipertensi dalam kehamilan di Indonesia pada tahun 2018/2019 sebesar 33,7%.

Dan diperkuat lagi dengan teori Sirait (2012) bahwa prevelansi HDK sebesar

12,7% sama hal nya seperti pernyataan perkiraan kejadian HDK di Indonesia

sekitar 6-12% serta sangat bervariasi dari setiap masing-masing daerah di

Rumah Sakit. Sedangkan teori Prawirohardjo (2009) bahwa Hipertensi

merupakan salah satu masalah medis yang kerap kali muncul selama

kehamilan dan dapat menimbulkan komplikasi pada 2-3 persen kehamilan.

Hipertensi pada kehamilan dapat menyebabkan morbiditas atau kesakitan pada

ibu Selain itu, hipertensi pada kehamilan juga masih merupakan sumber utama

penyebab kematian pada ibu. Hipertensi dalam kehamilan merupakan awal


penyebab terjadinya komplikasi pada ibu hamil dan janin seperti

preeklampsia, perdarahan, penyakit jantung, edema paru-paru, fetal distress,

bayi lahir premature, IUFD (Intra Uterine Fetal Death), placenta abruption

(solusio plasenta) yang dapat meningkatkan kematian dan kesakitan ibu dan

bayi.

b. Umur Ibu

Berdasarkan table 5.1.5 menunjukan bahwa ibu bersalin di RS Kurnia

Cilegon Tahun 2019 yang mengalami HDK sebagian besar umur 20-35 tahun

tahun yaitu sebanyak 35 orang (9%), sedangkan ibu bersalin yang mengalami

HDK pada umur <20 atau >35 tahun sebanyak 15 orang (4%). Dan ibu bersalin

yang tidak mengalami HDK paling banyak pada umur 20-35 tahun yaitu

sebanyak 178 orang (45%).

Hal ini tidak sesuai dengan teori Kartikasari (2012) bahwa usia ibu

yang <20 tahun termasuk usia terlalu muda dengan kondisi fisik yang belum

siap dan keadaan uterus yang kurang matur untuk melahirkan sehingga rentan

mengalami HIpertensi Dalam Kehamilan. Sedangkan usia >35 tahun tergolong

usia yang terlalu tua untuk melahirkan khususnya pada primi (tua) dan beresiko

tinggi mengalami Hipertensi Dalam Kehamilan. Dan diperkuat lagi dengan

teori Ratna (2012) bahwa usia dan fisik wanita sangat berpengaruh terhadap

proses kehamilan pertama, pada kesehatan janin dan proses persalinan.

Rekomendasi WHO untuk usia yang dianggap paling aman menjalani

kehamilan dan persalinan adalah 20 hingga 35 tahun. Sedangkan teori wibowo

dan basuki (2006), umur seseorang ibu berkaitan dengan perkembangan alat-

alat reproduksinya. Usia reproduksi yang sehat dan aman adalah umur 20-35
tahun. Kehamilan pada usia <20 tahun secara biologis belum optimal,

emosinya cenderung labil, mentalnya belum matang sehingga muah mengalami

keguncangan yang mengakibatkankurang nya perhatian terhadap pemenuhan

kebutuhan zat-zat gizi selama kehamilannya. Sedangkan kehamilan pada usia

>35 tahun berkait dengan kemunduran dan penurunan daya tahan tubuh serta

berbagai penyakit.

Hal ini tidak sesuai dengan hasil penelitian Imaroh (2017) tentang

Faktor Risiko Yang Mempengaruhi Kejadian Hipertensi Pada Ibu Hamil di

Puskesmas Kedungmundu Kota Semarang bahwa kejadian hipertensi pada ibu

hamil lebih banyak pada kelompok umur <20 atau >35 tahun sebanyak 59,1%,

dibandingkan dengan kelompok umur 20-35 tahun sebanyak 40,9%.

Ketidasesuaian hasil penelitian ini di karenakan berbedanya waktu dan tempat

serta jumlah sampel yang diambil.

Namun hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian Basri (2018)

tentang Faktor Yang Berhubungan Dengan Hipertensi Pada Ibu Hamil di

Puskesmas Kassa-Kassi Kota Semarang yaitu berdasarkan kelompok umur

yang tertinggi yaitu pada usia 20-35 tahun sebanyak 87,0% dan terendah pada

kelompok umur <20 tahun sebanyak 5,8%.

Berdasarkan hasil penelitian banyaknya usia ibu 20-35 tahun dan

paling sedikit pada usia ibu <20 atau >35 tahun, bahwa penyebab dari faktor

reproduksi diantaranya adalah umur ibu, umur 20-35 tahun merupakan umur

yang dianggap aman untuk menjalani kehamilan dan persalinan. Karena pada

usia <20 tahun kondisi fisik terutama organ reproduksi dan psikologis belum

100% siap menjalani masa kehamilan dan persalinan. Sedangkan kehamilan


pada usia >35 tahun merupakan keadaan yang dikategorikan dalam resiko

tinggi terhadap kelainan bawaan serta adanya penyulit selama masa kehamilan

dan persalinan.

c. Paritas

Berdasarkan table 5.1.6 menunjukan bahwa ibu bersalin di RS Kurnia

Cilegon Tahun 2019 yang mengalami HDK sebagian besar pada ibu primipara

yaitu sebanyak 17 orang (4%), sedangkan ibu bersalin yang mengalami HDK

pada ibu multipara yaitu sebanyak 33 orang (9%). Dan ibu bersalin yang tidak

mengalami HDK paling banyak pada ibu multipara yaitu sebanyak 240 orang

(61%).

Hal ini tidak sesuai dengan teori Rozikhan (2007) bahwa graviditas

merupakan jumlah dari kehamilan terlepas dari usia kehamilan. Catatan

statistic menunjukkan dari seluruh dunia, dalam 5-8% HDK dari semua

kehamilan, terdapat 12% lebih dikarenakan oleh primigravida (kehamilan

pertama). Faktor yang mempengaruhi HDK frekuensi primigravida lebih tinggi

bila dibandingkan dengan multigravida, terutama primigravida muda.

Persalinan yang berulang-ulang akan mempunyai banyak resiko terhadap

kehamilan, telah terbukti bahwa persalinan kedua dan ketiga adalah persalinan

yang aman. Dan diperkuat lagi dengan teori Katsiki N et al (2010) bahwa

sekitar 85% HDK terjadi pada kehamilan pertama. Jika ditinjau dari kejadian

HDK, graviditas paling aman adalah kehamilan kedua sampai ketiga. Disertai

dengan teori Prasetyo (2006) bahwa kejadian HDK dapat dipengaruhi oleh
beberapa faktor multiple, usia ibu <20 atau >35 tahun, primigravida,

nulliparitasdan peningktan Indeks Massa Tubuh (IMT).

Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian (Imaroh, 2017) tentang

Faktor Risiko Yang Mempengaruhi Kejadian Hipertensi Pada Ibu Hamil di

Puskesmas Kedungmundu Kota Semarang bahwa kejadian HDK pada ibu

hamil lebih banyak terjadi dengan kelompok primigravida sebanyak 72,7%,

dibandingkan dengan kelompok multigravida sebanyak 27,3%.

Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian (Radjamuda, 2014)

tentang Faktor-Faktor yang berhubungan Dengan Kejadian Hipertensi Pada Ibu

Hamil Di Poli Klinik Obs-Gin Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr.V.L. Ratumbusyang

Kota Manado bahwa kelompok primipara yang mengalami kejadian HDK

sebanyak 35,3%.

Namun hasil penelitian ini tidak sesuai dengan hasil penelitian yang

dilakukan oleh Yuniarti (2011) menunjukan bahwa ibu hamil dengan hipertensi

terbesar terdapat pada paritas multigravida yaitu 6 orang (8,33%) dan ibu hamil

dengan hipertensi terkecil terdapat pada paritas primigravida yaitu 4 orang

(5,56%). Ketidaksesuaian hasil penelitian ini dikarenakan berbedanya waktu

dan tempat serta jumlah sampel yang diambil. Hal ini disebabkan karena pada

ibu primipara kekhawatirannya lebih tinggi karena baru mengalami kehamilan

sehingga lebih memeperhatikan kesehatannya, sedangkan pada multipara sudah

pernah mengalami kehamilan sebelumnya sehingga ibu tidak merasa khawatir

terhadap kehamilannya. Dan ibu yang pernah hamil sebelumnya berasumsi

bahwa kehamilan selanjutnya sama dengan kehamilan sekarang.


d. Usia Kehamilan

Berdasarkan table 5.1.7 menunjukan bahwa ibu bersalin di RS Kurnia

Cilegon Tahun 2019 yang mengalami HDK kurang dari setengahnya pada usia

kehamilan ≤37 minggu yaitu sebanyak 16 orang (4%), sedangkan ibu bersalin

yang mengalami HDK usia kehamilan >37 minggu yaitu sebanyak 34 orang

(9%). Dan ibu bersalin yang tidak mengalami HDK paling banyak pada usia

kehamilan >37 minggu yaitu sebanyak 174 orang (44%).

Hal ini sesuai dengan teori Prawirohardjo (2012) bahwa lamanya

kehamilan mulai dari ovulasi sampai partus adalah kira-kira 280 hari (40

minggu), dan tidak lebih dari 300 hari (42 minggu) disebut kehamilan

postmatur. Kehamilan antara 28 sampai 36 minggu ini disebut kehamilan

premature, kehamilan yang terakhir ini akan mempengaruhi viabilitas

prognosis buruk.

Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian Afiana (2013) tentang

Faktor Resiko Kejadian Hipertensi Dalam Kehamilan di RSUD Tugurejo

Semarang bahwa kejadian HDK pada ibu hamil lebih banyak terjadi dengan

kelompok usia kehamilan >37 minggu yaitu sebanyak 16,0%. Bahwa usia

kehamilan pada saat kelahiran merupakan satu-satunya alat ukur kesehatan

janin yang paling bermanfaat dan waktu kelahiran sering ditentukan dengan

pengkajian usia kehamilan. Pada kehamilan lebih lanjut, pengetahuan yang

jelas tentang usia kehamilan mungkin sangat penting karena dapat timbul

sejumlah penyulit kehamilan yang penanganannya tergantung pada usia janin.


BAB VI
PENUTUP

6.1 Kesimpulan

Hasil penelitian gambaran karakteristik pada ibu bersalin terhadap

kejadian hipertensi dalam kehamilan di RS Kurnia Cilegon Tahun 2019,

dapat disimpulkan sebagai berikut:

6.1.1 Masih ditemukan ibu bersalin dengan kejadian HDK di RS Kurnia

Cilegon Tahun 2019 yaitu sebesar 50 orang (13%).

6.1.2 Ibu bersalin di RS Kurnia Cilegon Tahun 2019 yang mengalami

HDK sebagian besar umur <20 atau >35 tahun yaitu sebanyak 38

orang (10%).

6.1.3 Ibu bersalin di RS Kurnia Cilegon Tahun 2019 yang mengalami

HDK sebagian besar pada ibu multipara yaitu sebanyak 33 orang

(7%).

6.1.4 Ibu bersalin di RS Kurnia Cilegon Tahun 2019 yang mengalami

HDK kurang dari setengahnya pada usia kehamilan >37 minggu

yaitu sebanyak 34 orang (9%).

6.2 Saran

6.2.1 Bagi Mahasiswa

Untuk lebih memperdalam ilmu pengetahuan yang

diterima dilahan praktek dan relevansi dengan teori yang diterima

selama masa perkuliahan sehingga akan memberikan pelayanan

kesehatan ibu dengan hipertensi dalam kehamilan yang optimal

dan sesuai dengan standar profesi bidan.

32
33

6.2.2 Bagi Lahan Praktik

Untuk lebih mempertahankan dan meningkatkan seluruh

pelayanan kesehatan dengan membuat prosedur tetap dalam

melakukan pemeriksaan bagi ibu bersalin yang mengalami

hipertensi dalam kehamilan.

6.2.3 Bagi Institusi Pendidikan

Hasil penelitian ini dijadikan bahan referensi dalam

perkembangan ilmu pengetahuan dan sebagai bahan acuan

dalam penelitian-penelitian lebih lanjut tentang gambaran

karakteristik ibu bersalin terhadap kejadian hipertensi dalam

kehamilan.
DAFTAR PUSTAKA

Bibliography
Afiana Rohmani, M. T. (2013). Faktor Resiko Kejadian HIpertensi Dalam Kehamilan.

Basri, H. (2018). Faktor Yang Berhubungan Dengan Hipertensi Pada Ibu Hamil .

Imaroh, I. I. (2017). Faktor Risiko Yang Mempengaruhi Kejadian Hipertensi Pada


Ibu Hamil .

Notoatmodjo. (2012). Metodelogi Penelitian Kesehatan . Jakarta : Rineka Cipta.

Prasetyo. (2006).

Prawirohardjo, S. (2009).

Prawirohardjo, S. (2016). Ilmu Kebidanan. Jakarta.

Radjamuda, N. (2014). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian


Hipertensi Dalam Kehamilan Pada Ibu Hamil.

Ratna, n. (2012). Gambaran Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Ketuban


Pecah Dini.

Rozikhan. (2007).

Rukiyah, A. Y. (2017). Asuhan Kebidanan 4 Patologi. Jakarta: Trans Info Media.

Sugiyono. (2015). Metodelogi Penelitian Kombinasi (Mix Methods). Bandung: alfabeta.


PRODI D III KEBIDANAN
POLITEKNIK KESEHATAN ‘AISYIYAH BANTEN
Jl. Raya Cilegon KM.08 Desa Pejaten Kec. Kramatwatu, Kab.
Serang

LEMBAR KONSULTASI PENYUSUNAN LAPORAN KARYA TULIS ILMIAH

Nama : IIN INDRIYANI


NIM 17013
Judul : GAMBARAN KARAKTERISTIK IBU BERSALIN
TERHADAP KEJADIAN HIPERTENSI DALAM KEHAMILAN DI RS
KURNIA CILEGON TAHUN 2020
Dosen Pembimbing : Novrita Tri Yulvia, M.Keb

Kegiatan Konsultasi:

NO HARI/TANGGAL MATERI CATATAN REVISI PARAF DOSEN


KONSULTASI PEMBIMBING

- Judul Revisi Bab 1


1. Senin, 09 penelitian
Maret 2020 - Bab 1

BAB I Revisi:
2. Jumat, 20 BAB II BAB I
Maret 2020 BAB III BAB II
BAB BAB III
IV BAB IV

ACC untuk ujian sidang proposal


3. Senin, 23
Maret 2020 BAB I - IV
Revisi BAB V
4. Selasa,
14 April 2020 BAB V

Revisi BAB V - VI
5. Selasa, 14 Juli
2020 BAB V - VI

Kamis, 23 Juli ACC


6. 2020 SIDANG
LEMBAR CEKLIS

Kejadian Usia Ibu Paritas Usia Kehamilan


HDK
<20 dan 20-35 Primi Multi ≤ 37 mgg >37 minggu
H >35 tahun tahun
No Tidak
D H Tidak H H Tidak H Tidak H Tidak H Tidak
HDK Tidak
K D HDK D D HDK D HDK D HDK D HDK
HDK
K K K K K K
0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1
1 √ √ √ √
2 √ √ √ √
3 √ √ √ √
4 √ √ √ √
5 √ √ √ √
6 √ √ √ √ √
7 √ √ √ √
8 √ √ √ √
9 √ √ √ √
10 √ √ √ √
11 √ √ √ √
12 √ √ √ √
13 √ √ √ √
14 √ √ √ √
15 √ √ √ √
16 √ √ √ √
17 √ √ √ √
18 √ √ √ √
19 √ √ √ √
20 √ √ √ √
21 √ √ √ √
22 √ √ √ √
23 √ √ √ √
24 √ √ √ √
25 √ √ √ √
26 √ √ √ √
27 √ √ √ √
28 √ √ √ √
29 √ √ √ √
30 √ √ √ √
31 √ √ √ √
32 √ √ √ √
33 √ √ √ √
34 √ √ √ √
35 √ √ √ √
36 √ √ √ √
37 √ √ √ √
38 √ √ √ √
39 √ √ √ √
40 √ √ √ √
41 √ √ √ √
42 √ √ √ √ √
43 √ √ √ √
44 √ √ √ √
45 √ √ √ √
46 √ √ √ √
47 √ √ √ √
48 √ √ √ √
49 √ √ √ √
50 √ √ √ √
51 √ √ √ √
52 √ √ √ √
53 √ √ √ √
54 √ √ √ √
55 √ √ √ √
56 √ √ √ √
57 √ √ √ √
58 √ √ √ √
59 √ √ √ √
60 √ √ √ √
61 √ √ √ √
62 √ √ √ √
63 √ √ √ √
64 √ √ √ √
65 √ √ √ √
66 √ √ √ √
67 √ √ √ √ v
68 √ √ √ √
69 √ √ √ √
70 √ √ √ √
71 √ √ √ √
72 √ √ √ √
73 √ √ √ √
74 √ √ √ √
75 √ √ √ √
76 √ √ √ √
77 √ √ √ √
78 √ √ √ √
79 √ √ √ √
80 √ √ √ √
81 √ √ √ √
82 √ √ √ √
83 √ √ √ √
84 √ √ √ √
85 √ √ √ √
86 √ √ √ √
87 √ √ √ √
88 √ √ √ √
89 √ √ √ √
90 √ √ √ √
91 √ √ √ √
92 √ √ √ √
93 √ √ √ √
94 √ √ √ √
95 √ √ √ √
96 √ √ √ √
97 √ √ √ √
98 √ √ √ √
99 √ √ √ √
100 √ √ √ √
101 √ √ √ √
102 √ √ √ √
103 √ √ √ √
104 √ √ √ √
105 √ √ √ √
106 √ √ √ √
107 √ √ √ √
108 √ √ √ √
109 √ √ √ √
110 √ √ √ √
111 √ √ √ √
112 √ √ √ √
113 √ √ √ √
114 √ √ √ √
115 √ √ √ √
116 √ √ √ √
117 √ √ √ √
118 √ √ √ √
119 √ √ √ √
120 √ √ √ √
121 √ √ √ √
122 √ √ √ √
123 √ √ √ √
124 √ √ √ √
125 √ √ √ √
126 √ √ √ √
127 √ √ √ √
128 √ √ √ √
129 √ √ √ √
130 √ √ √ √
131 √ √ √
132 √ √ √ √
133 √ √ √ √
134 √ √ √ √
135 √ √ √ √
136 √ √ √ √
137 √ √ √ √
138 √ √ √ √
139 √ √ √ √
140 √ √ √ √
141 √ √ √ √
142 √ √ √ √
143 √ √ √ √
144 √ √ √ √
145 √ √ √ √
146 √ √ √ √
147 √ √ √ √
148 √ √ √ √
149 √ √ √ √
150 √ √ √ √
151 √ √ √ √
152 √ √ √ √
153 √ √ √ √
154 √ √ √ √
155 √ √ √ √
156 √ √ √ √ √
157 √ √ √ √
158 √ √ √ √
159 √ √ √ √
160 √ √ √ √
161 √ √ √ √
162 √ √ √ √
163 √ √ √ √
164 √ √ √ √
165 √ √ √ √
166 √ √ √ √
167 √ √ √ √
168 √ √ √ √
169 √ √ √ √
170 √ √ √ √
171 √ √ √ √
172 √ √ √ √
173 √ √ √ √
174 √ √ √ √
175 √ √ √ √
176 √ √ √ √
177 √ √ √ √
178 √ √ √ √
179 √ √ √ √
180 √ √ √ √
181 √ √ √ √
182 √ √ √ √
183 √ √ √ √
184 √ √ √ √
185 √ √ √ √
186 √ √ √ √
187 √ √ √ √
188 √ √ √ √
189 √ √ √ √
190 √ √ √ √
191 √ √ √ √
192 √ √ √ √
193 √ √ √ √
194 √ √ √ √
195 √ √ √ √
196 √ √ √ √
197 √ √ √ √
198 √ √ √ √
199 √ √ √ √
200 √ √ √ √
201 √ √ √ √
202 √ √ √ √
203 √ √ √ √
204 √ √ √ √
205 √ √ √ √
206 √ √ √ √
207 √ √ √ √
208 √ √ √ √
209 √ √ √ √
210 √ √ √ √
211 √ √ √ √
212 √ √ √ √
213 √ √ √ √
214 √ √ √ √
215 √ √ √ √
216 √ √ √ √
217 √ √ √ √
218 √ √ √ √
219 √ √ √ √
220 √ √ √ √
221 √ √ √ √
222 √ √ √ √
223 √ √ √ √
224 √ √ √ √
225 √ √ √ √
226 √ √ √ √
227 √ √ √ √
228 √ √ √ √
229 √ √ √ √
230 √ √ √ √ √
231 √ √ √ √
232 √ √ √ √
233 √ √ √ √
234 √ √ √ √
235 √ √ √ √
236 √ √ √ √
237 √ √ √ √
238 √ √ √ √
239 √ √ √ √
240 √ √ √ √
241 √ √ √ √
242 √ √ √ √
243 √ √ √ √
244 √ √ √ √
245 √ √ √ √
246 √ √ √ √
247 √ √ √ √
248 √ √ √ √
249 √ √ √ √
250 √ √ √ √
251 √ √ √ √
252 √ √ √ √
253 √ √ √ √
254 √ √ √ √
255 √ √ √ √
256 √ √ √ √
257 √ √ √ √
258 √ √ √ √
259 √ √ √ √
260 √ √ √ √
261 √ √ √ √
262 √ √ √ √
263 √ √ √ √
264 √ √ √ √
265 √ √ √ √
266 √ √ √ √
267 √ √ √ √
268 √ √ √ √
269 √ √ √ √
270 √ √ √ √
271 √ √ √ √
272 √ √ √
273 √ √ √ √
274 √ √ √ √
275 √ √ √ √
276 √ √ √ √
277 √ √ √ √
278 √ √ √ √
279 √ √ √ √
280 √ √ √ √
281 √ √ √ √
282 √ √ √ √
283 √ √ √ √
284 √ √ √ √
285 √ √ √ √
286 √ √ √ √
287 √ √ √ √
288 √ √ √ √
289 √ √ √ √
290 √ √ √ √
291 √ √ √ √
292 √ √ √ √
293 √ √ √ √
294 √ √ √ √
295 √ √ √ √
296 √ √ √ √
297 √ √ √ √
298 √ √ √ √
299 √ √ √ √
300 √ √ √ √
301 √ √ √ √
302 √ √ √ √
303 √ √ √ √
304 √ √ √ √
305 √ √ √ √
306 √ √ √ √
307 √ √ √ √
308 √ √ √ √
309 √ √ √ √
310 √ √ √ √
311 √ √ √ √
312 √ √ √ √
313 √ √ √ √
314 √ √ √ √
315 √ √ √ √
316 √ √ √ √
317 √ √ √ √
318 √ √ √ √
319 √ √ √ √
320 √ √ √ √
321 √ √ √ √
322 √ √ √ √
323 √ √ √ √
324 √ √ √ √
325 √ √ √ √
326 √ √ √ √
327 √ √ √ √
328 √ √ √ √
329 √ √ √ √
330 √ √ √ √
331 √ √ √ √
332 √ √ √ √
333 √ √ √ √ √
334 √ √ √ √
335 √ √ √ √
336 √ √ √ √
337 √ √ √ √
338 √ √ √ √
339 √ √ √ √
340 √ √ √ √
341 √ √ √ √
342 √ √ √ √
343 √ √ √ √
344 √ √ √ √
345 √ √ √
346 √ √ √ √
347 √ √ √ √
348 √ √ √ √
349 √ √ √ √
350 √ √ √ √
351 √ √ √ √
352 √ √ √ √
353 √ √ √ √
354 √ √ √ √
355 √ √ √ √
356 √ √ √ √
357 √ √ √ √
358 √ √ √ √
359 √ √ √ √
360 √ √ √ √
361 √ √ √ √
362 √ √ √ √
363 √ √ √ √
364 √ √ √ √
365 √ √ √ √
366 √ √ √ √
367 √ √ √ √
368 √ √ √
369 √ √ √ √
370 √ √ √ √
371 √ √ √ √
372 √ √ √ √
373 √ √ √
374 √ √ √ √
375 √ √ √ √
376 √ √ √ √
377 √ √ √ √
378 √ √ √ √
379 √ √ √ √
380 √ √ √ √
381 √ √ √ √
382 √ √ √ √
383 √ √ √ √
384 √ √ √ √

385 √ √ √ √
386 √ √ √ √
387 √ √ √ √
388 √ √ √ √
389 √ √ √ √
390 √ √ √ √
391 √ √ √ √
392 √ √ √ √

Anda mungkin juga menyukai