Anda di halaman 1dari 66

GAMBARAN FAKTOR RESIKO KEJADIAN HIPERTENSI DALAM

KEHAMILAN PADA IBU HAMIL DI PKM KRAMATWATU PADA


TAHUN 2021

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat dalam Program Studi Diploma III
Kebidanan Pada Politeknik Kesehatan ‘Aisyiyah Banten

Disusun oleh :

Ulya Noor Hakiki

Nim: 18049

POLITEKNIK KESEHATAN ‘AISYIYAH BANTEN

Jalan Raya Cilegon Km. 8 Desa Pejaten Kec.Kramatwatu

Telepon (0254) 233309, Fax (0254) 233123


LEMBAR PERSETUJUAN

GAMBARAN FAKTOR RESIKO KEJADIAN HIPERTENSI DALAM


KEHAMILAN PADA IBU HAMIL DI PKM KRAMATWATU PADA
TAHUN 2021

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat dalam Program Studi Diploma III
Kebidanan pada Politeknik Kesehatan ‘Aisyiyah Banten

Disusun Oleh :
ULYA NOOR HAKIKI
NIM : 18049

Telah Diperiksa dan Disetujui Untuk Mengikuti


Ujian Laporan Karya Tulis Ilmiah
Di Politeknik Kesehatan ‘Aisyiyah Banten

Pembimbing : Nuria Fitri Adista, S.ST.M.KM


Tanggal :
Tanda Tangan :

i
LEMBAR PENGESAHAN

Karya Tulis Ilmiah

Telah diuji dan dipertahankan di


depan dewan penguji

Pada Tanggal :

Dewan penguji :

1. Dewan Penguji I :

2. Dewan Penguji II :

Mengesahkan
Ketua Program D III Kebidanan
Politeknik Kesehatan ’Aisyiyah Banten

Jumiati, S.SiT, MKM


NIK : 2003.04.01.008
GAMBARAN FAKTOR RESIKO KEJADIAN HIPERTENSI DALAM
KEHAMILAN PADA IBU HAMIL DI PKM KRAMATWATU PADA
TAHUN 2021

ABSTRAK
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan atas kehadirat Allah SWT. Atas berkat
rahmat dan hidayah-Nya lah sehingga penyusun dapat menyelesaikan
Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Gambaran Faktor Resiko Kejadian
Hipertensi Dalam Kehamilan Pada Ibu Hamil Di PKM Kramatwatu
Pada Tahun 2021” Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini, penyusun
telah banyak memperoleh bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak.
Untuk itu penyusun mengucapkan terima kasih kepada:
1. Ibu Ir. Hj. Sri Mulyati, MM sebagai Direktur Politeknik Kesehatan
‘Aisyiyah Banten yang telah memberikan motivasi bagi penyusun
untuk dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah dengan baik.
2. Ibu Nuria Fitri Adista, S.ST.M.KM selaku dosen pembimbing pada
Karya Tulis Ilmiah yang telah memberikan pengertian serta
bimbingan bagi penyusun.
3. Ibu Munajah Amd, Keb selaku pembimbing lahan yang telah
ikhlas memberikan waktunya serta dukungan yang mendorong
kepercayaan penyusun.
Penyusun menyadari dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini masih
banyak kekurangan dan keterbatasan. Untuk itu penyusun mengharapkan
saran dan kritik yang membangun dari berbagai pihak demi kelengkapan
Karya Tulis Ilmiah ini. Akhirnya penyusun berharap semoga Karya Tulis
Ilmiah ini dapat digunakan sebagaimana mestinya dan bermanfaat bagi
kita semua.

Serang, 2021

Penulis

Ulya Noor Hakiki


NIM : 18049
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Hipertensi merupakan penyakit yang berbahaya, terutama apabila terjadi
pada wanita yang sedang hamil. Hal ini dapat menyebabkan kematian bagi ibu
dan bagi bayi yang akan dilahirkan, Karena tidak ada gejala atau tanda khas
sebagai peringatan dini. Hipertensi dalam kehamilan, kejadian ini
persentasenya 12% dari kematian ibu di seluruh dunia yang menyatakan
bahwa hipertensi meningkatkan angka kematian dan kesakitan pada ibu hamil
(Kemenkes, 2013).
Kematian ibu di Indonesia yang disebabkan oleh hipertensi mulai dari
tahun 2010 sampai 2013 terus mengalami peningkatan. Tahun 2010 angka
kematian ibu mencapai 21,5 %, tahun 2011 (24,7%), tahun 2012 (26,9%),
sedangkan pada tahun 2013 mencapai 27,1% (Kemenkes RI, 2015).
Hipertensi merupakan tekanan darah diatas batas normal yaitu
140/90mmHg. Hipertensi termasuk dalam masalah global yang melanda
dunia.Menurut data WHO (World Health Organization) hipertensi kehamilan
adalah salah satu penyebab kesakitan dan kematian diseluruh dunia baik bagi
ibu maupun janin. Secara global, 80% kematian ibu hamil yang tergolong
dalam penyebab kematian ibu secara langsung, yaitu disebabkan karena
terjadinya pendarahan (25%) biasanya pendarahan pasca persalinan, hipertensi
pada ibu hamil (12%), partus macet (8%), aborsi (13%) dankarena sebab
lainnya (7%) (WHO, 2015).
Di Provinsi Banten angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi
(AKB) di bandingkan AKI/AKB secara nasionl AKI di Banten berjumlah 264
kematian per 100.000 kelahiran hidup. Sedangkan AKB Banten berjumlah
752 per 1000 kelahiran hidup (Dinas Kesehatan Provinsi, 2016).
Menurut laporan Dinas Kesehatan Kota Serang tahun 2016 angka
kematian ibu tercatat sebanyak 10/100.000 kelahiran hidup dan angka
kematian bayi tercatat sebanyak 24 kasus. Penyebab langsung kematian ibu
terkait kehamilan dan persalinan terutama adalah perdarahan (32%), PEB

6
eklampsia (28%), jantung (20%), TBC (10%), infeksi (4%), abortus (5%) dan
partus lama (5%).
Data yang diperoleh dari PKM Kramatwatu pada tahun 2021 yaitu
tercatat sebanyak 470 ibu hamil dengan jumlah kasus KEK sebanyak 77 orang
(16%), HDK sebanyak 79 orang (16%), Dari 621 ibu bersalin kasus KPD
sebanyak 127 orang (20%).
Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian tentang “Gambaran faktor Resiko Kejadian Hipertensi Daalam
Kehamilan Pada Ibu Hamil Di PKM Kramatwatu pada Tahun 2021”

1.2 RUMUSAN MASALAH


Berdasarkan latar belakang maka penulis merumuskan masalah ”Angka
Kejadian Hipertensi Dalam Kehamilan Di PKM Kramatwatu Pada
Tahun 2021”

1.3 TUJUAN PENULISAN


1.3.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui Angka Kejadian Hipertensi Dalam Kehamilan Di
PKM Kramatwatu Pada Tahun 2021

1.3.2 Tujuan Khusus


1 Diperolehnya data proporsi kejadian hipertensi dalam
kehamilan di PKM Kramatwatu Tahun 2021
2 Diperolehnya data proporsi umur ibu hamil terhadap kejadian
hipertensi dalam kehamilan di PKM Kramatwatu Tahun 2021
3 Diperolehnya data proporsi paritas ibu hamil terhadap kejadian
hipertensi dalam kehamilan di PKM Kramatwatu Tahun 2021
4 Diperolehnya data proporsi usia kehamilan terhadap kejadian
hipertensi dalam kehamilan di PKM Kramatwatu Tahun 2021

7
1.3 MANFAAT PENULISAN
1.3.1 Bagi Mahasiswa

Dapat lebih memperdalam ilmu pengetahuan yang diterima dilahan


praktek dan relevansi dengan teori yang diterima selama masa
perkuliahan sehingga akan memberikan pelayanan kesehatan ibu dan
anak yang optimal dan sesuai dengan standar profesi bidan.
1.3.2 Bagi Lahan Praktik
Dapat lebih mengoptimalkan kembali seluruh pelayanan kesehatan
yang diberikan oleh Puskesmas terutama pada pelayanan terhadap
Ibu dan Bayi. Tenaga kesehatan di PKM Kramatwatu dapat
melakukan tindakan yang cepat dan tepat pada kasus Hipertensi
Dalam Kehamilan sehingga dapat meminimalkan kompl ikasi yang
dapat terjadi pada ibu dan bayi
1.3.3 Bagi Instansi Pendidikan
Sebagai Acuan dan Tambahan pada Daftar Pustaka.

8
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Hipertensi Dalam Kehamilan

1. Pengertian

Hipertensi merupakan tekanan darah diatas batas normal yaitu


140/90mmHg. Hipertensi termasuk dalam masalah global yang melanda
dunia.Menurut data WHO (World Health Organization) hipertensi kehamilan
adalah salah satu penyebab kesakitan dan kematian diseluruh dunia baik bagi
ibu maupun janin. Secara global, 80% kematian ibu hamil yang tergolong
dalam penyebab kematian ibu secara langsung, yaitu disebabkan karena
terjadinya pendarahan (25%) biasanya pendarahan pasca persalinan, hipertensi
pada ibu hamil (12%), partus macet (8%), aborsi (13%) dankarena sebab
lainnya (7%) (WHO, 2015).
Sedangkan menurut (Prawirohardjo, 2016) Hipertensi ialah tekanan
darah sistolik dan diastolic >140/90 mmHg. Pengukuran tekanan darah
sekurang-kurangnya dilakukan 2 kali selang 4 jam. Kenaikan tekanan darah
sistolik >30 mmHg dan kenaikan tekanan darah diastolic >15 mmHg sebagai
parameter hipertensi sudah tidak dipakai lagi.
Hipertensi merupakan penyakit yang berbahaya, terutama apabila terjadi
pada wanita yang sedang hamil. Hal ini dapat menyebabkan kematian bagi
ibu dan bagi bayi yang akan dilahirkan, Karena tidak ada gejala atau tanda
khas sebagai peringatan dini. Hipertensi dalam kehamilan, kejadian ini
persentasenya 12% dari kematian ibu di seluruh dunia yang menyatakan
bahwa hipertensi meningkatkan angka kematian dan kesakitan pada ibu
hamil (Kemenkes, 2013).
Hipertensi berasal dari bahasa latin yaitu hiper dan tension. Hiper artinya
tekanan yang berlebihan dan tension artinya tensi. Hipertensi atau tekanan
darah tinggi adalah suatu kondisi medis dimana seseorang mengalami
peningkatan tekanan darah secara kronis (dalam waktu yang lama) yang

9
mengakibatkan angka kesakitan dan angka kematian. Seseorang dikatakan
menderita tekanan darah tinggi atau hipertensi yaitu apabila tekanan darah
sistolik >140 mmHg dan diastolic >90 mmHg (Rukiyah, 2017).

2. Klasifikasi Hipertensi Dalam Kehamilan


a. Hipertensi kronik adalah hipertensi yang timbul sebelum usia kehamilan 20
minggu atau hipertensi yang pertama kali didiagnosis setelah umur
kehamilan 20 minggu dan hipertensi menetap sampai 12 minggu pasca
persalinan.
b. Preeklamsi adalah hipertensi yang timbul setelah 20 minggu kehamilan
disertai dengan proteinuria.
c. Eklamsi adalah preeklamsi yang disertai dengan kejang-kejang sampai
dengan koma.
d. Hipertensi kronik dengan superposed preeklamsi adalah hipertensi kronik di
sertai tanda-tanda preeklamsi atau hipertensi kronik disertai proteinuria.
e. Hipertensi gestasional (transient hypertensi) adalah hipertensi yang timbul
pada kehamilan tanpa disertai proteinuria dan hipertensi menghilang
setelah 3 bulan pascapersalin atau kehamilan dengan preeklamsi tetapi
tanpa proteinuria (prawirohardjo, 2013).

3. Etiologi
Prawirohardjo (2013), menjelaskan penyebab hipertensi dalam kehamilan
belum diketahui secara jelas. Namun ada beberapa faktor risiko yang
menyebabkan terjadinya hipertensi dan dikelompokkan dalam faktor risiko.
Beberapa faktor risiko sebagai berikut :
a. Primigravida, primipaternitas
b. Hiperplasentosis, misalnya : mola hidatidosa, kehamilan multipel, diabetes
melitus, hidrops fetalis, bayi besar.
c. Umur
d. riwayat keluarga pernah pre eklampsia/ eklampsia
e. penyakit- penyakit ginjal dan hipertensi yang sudah ada sebelum hamil
f. obesitas

10
11
74

4. Patofisiologi HDK
Prawirohardjo (2013), menjelaskan beberapa teori yang mengemukakan
terjadinya hipertensi dalam kehamilan diantaranya adalah :
a. Teori kelainan vaskularisasi plasenta
Pada kehamilan normal dengan sebab yang belum jelas terjadi
invansi trofolas kedalam lapisan otot arteria spiralis, yang
menimbulkan degenerasi lapisan otot tersebut sehingga terjadi dilatasi
arteri spiralis. Pada HDK tidak terjadi invansi sel-sel trofoblas pada
lapisan otot arteri spiralis dan jaringan matriks sekitarnya. Lapisan otot
arteri spiralis menjadi tetap kaku dan keras sehingga lumen arteri
spiralis tidak memungkinkan mengalami distensi dan vasodilatasi.
Akibatnya, arteri spiralis relative mengalami vasokonstriksi dan terjadi
kegagalan “remodeling arteri spialis”, sehingga aliran darah
uteroplasenta menurun, dan terjadilah hipoksia dan iskemia plasenta.
Dampak iskemia plasenta akan menimbulkan perubahan-perubahan
yang dapat menjelaskan pathogenesis HDK selanjutnya.
Diameter rata-rata arteri spiralis pada hamil normal adalah 500
mikron, sedangkan pada preeclampsia rata-rata 200 mikron. Pada
hamil normal vasodilatasi lumen arteri spiralis dapat meningkatkan 10
kali aliran darah ke utero plasenta.
b. Teori iskemia plasenta, radikal bebas dan disfungsi endotel
 Iskemia plasenta dan pembentukan oksidan/radikal bebas
Sebagaimana dijelaskan pada teori invansi trofoblas, pada HDK
terjadi kegagalan “remodeling arteri spiralis”, dengan akibat
plasenta mengalami iskemia.
Plasenta yang mengalami iskemia dan hipoksia akan menghasilkan
oksidan (disebut juga radikal bebas).
Salah satu oksidan penting yang dihasilkan plasenta iskemia adalah
radikal hidroksil yang sangat toksis, khususnya terhadap membran
sel endotel pembuluh darah.sebenarnya produksi oksidan pada
manusia adalah suatu proses normal, karena oksidan memang
dibutuhkan untuk perlindungan tubuh. Adanya radikal hidroksil
75

dalam darah mungkin dahulu diangap sebagai bahan toksin yang


beredar dalam darah, maka dulu HDK disebut “toxaemia”.
Radikal hidroksil akan merusak membrane sel yang mengandung
banyak asam lemak tidak jenuh menjadi peroksida lemak. Peroksida
lemak selain akan merusak membran sel,juga akan menjadi nucleus
dan protein sel endotel. Produksi oksidan (radikal bebas) dalam
tubuh yang bersifat toksis, selalu diimbangi dengan produksi
antioksidan.

 Peroksida lemak sebagai oksidan pada hipertensi dalam kehamilan


Pada HDK telah terbukti bahwa kadar oksidan, khususnya
peroksida lemak meningkat, sedangkan antioksidan missal vitamin
E pada HDK menurun, sehingga terjadi dominasi kadar oksidan
peroksida lemak yang relative tinggi. Peroksida lemak sebagai
osidan /radikal bebas yang sangat toksis ini akan beredar di seluruh
tubuh dalam aliran darah dan akan merusak membrane sel endotel.
Membrane sel endotel lebih mudah mengetahui kerusakan oleh
peroksida lemak, Karena letaknya langsung berhubungan dengan
aliran darah dan mengandung banyak asam lemak tidak jenuh.
Asam lemak tidak jenuh sangat rentan terhadap oksidan radikal
hidroksil, yang akan berubah menjadi peroksida lemak.
 Disfungsi sel endotel
Keruskan membrane sel endotel mengakibatkan terganggunya
fungsi endotel, bahkan rusaknya seluruh struktur sel endotel.
Keadaan ini disebut “disfungsi endotel” yang mengakibatkan:
- Gangguan metabolisme prostaglandin
- Agregasi sel-sel trombosit pada daerah endotel
yang mengalami kerusakan
- Perubahan khas sel endotel kapilar glomerulus
- Peningkatan permeabilitas kapilar
- Peningkatan produksi bahan-bahan vasopressor
- Peningkatan faktor koagulasi
76

c. Teori intoleransi imunologik antara ibu dan janin


Dugaan bahwa faktor imunologik berperan terhadap terjadinya
HDK terbukti dengan fakta sebagai berikut:
 Primigravida mempunyai resiko lebih besar terjadinya
hipertensi dalam keadaan kehamilan jika dibandingkan
dengan multigravida.
 Ibu Multipara yang kemudian menikah lagi mempunyai
resiko lebih besar terjadinya HDK jika dibandingkan dengan
suami yang sebelumnya
 Seks oral mempunyai resiko lebih rendah terjadinya HDK.
Lamanya periode hubungan seks sampai saat kehamilan ialah
makin lama periode ini, makin kecil terjadinya HDK. Pada
perempuan hamil normal, respons imun tidak menolak
adanya “hasil konsepsi” yang bersifat asing. Hal ini
disebabkan adanya human leukocyte antigen protein G
(HLA- G), yang berperan penting dalam modulasi respons
imun, sehingga si ibu tidak menolak hasil konsepsi
(plasenta). Adanya HLA-G pada plasenta dapat melindungi
trofoblas janin dari lisis oleh sel natural killer (NK) ibu.
d. Teori adaptasi kardiovaskular
Pada HDK kehilangan pada daya refakter terhadap bahan
vasokonstriktor, dan ternyata terjadi peningkatan kepekaan terhadap
bahan-bahan vasopressor. Artinya, daya refrakter pembuluh darah
terhadap bahan vasopressor hilang sehingga pembuluh darah menjadi
sangat peka terhadap bahan vasopressor. Banyak peneliti telah
membuktikan bahwa peningkatan kepekaan terhadap bahan-bahan
vasopressor pada HDK sudah terjadi pada trimester 1 (pertama).
Peningkatan kepekaan pada kehamilan yang akan menjadi HDK,
sudah dapat ditemukan pada kehamilan 20 minggu. Fakta ini dapat
dipakai sebagai prediksi akan terjadinya HDK.
77

e. Teori genetic
Ada faktor keturunan dan familial dengan model gen tunggal.
Genotipe ibu lebih menentukan terjadinya HDK secara familial jika
dibandingkan dengan genotype janin. Telah terbukti bahwa pada ibu
yang mengalami preeclampsia, 26% anak perempuannya akan
mengalami preeclampsia pula, sedangkan hanya 8% anak menantu
mengalami preeclampsia.
f. Teori defisiensi gizi (teori diet)
Beberapa hasil penelitian menunjukan bahwa kekurangan difisiensi
gizi berperan dalam terjadinya HDK. Penelitian yang penting yang
pernah dilakukan di inggris ialah penelitian tentang pengaruh diet pada
preeclampsia beberapa waktu sebelum pecahnya perang dunia ke II,
suasana serba sulit mendapatkan gizi yang cukup dalam persiapan
perang menimbulkan kenaikan insiden HDK
Penelitian terakhir membuktikan bahwa konsumsi minyak ikan,
termasuk minyak hati halibut, dapat mengurangi resiko preeclampsia.
Minyak ikan mengandung banyak asam lemak tidak jenuh yang dapat
menghambat produksi tromboksan, menghambat aktivasi trombosit
dan mencegah vasokonstriksi pembuluh darah. Hasil penelitian ini
menunjukan bahwa ibu hamil ayang diberi suplemen kalsium cukup,
kasus yang mengalami preeclampsia adalah 14% sedangkan yang
diberi glukosa 17%.
g. Teori stimulus inflamasi
Pada kehamilan normal plasenta juga melepaskan debris trofoblas,
sebagai sisa-sisa proses apoptosis dan nekrotik trofoblas, akibat reaksi
stres oksidatif. Semakin banyak sel trofoblas plasenta, misalnya pada
plasenta besar, hamil ganda, maka reaksi stres oksidatif akan sangat
meningkat,sehingga jumlah sisa debris trofoblas juga makin
meningkat.keadaan inimenimbulkan beban reaksi inflamasi dalam
darah ibu menjadi jauh lebih besar, dibandingkan reaksi inflamasi pada
kehamilan normal. Rspons inflamasi ini akan mengaktivasi sel endotel,
78

dan sel-sel makrofag/granulosit yang lebih besar pula, sehingga terjadi


reaksi sistemik inflamasi yang menimbulkan gejala-gejala
preeclampsia pada ibu.

5. Komplikasi

Purwaningsih & Fatmawati (2010) dan Mitayani (2011), menyebutkan


beberapa komplikasi yang mungkin terjadi akibat hipertensi dalam
kehamilan pada ibu dan janin.

No Pada Ibu Pada Janin


a Eklamsia Terhambatnya pertumbuhan janin dalam
uterus
b Pre eklampsia berat Kelahiran premature
c Solusio plasenta Asfiksia neonatorum
d Kelainan ginjal Kematian dalam uterus
e Perdarahan subkapsula hepar Peningkatan angka kematian dan
kesakitan perinatal
F Kelainan pembekuan darah
g Sindrom HELLP (hemolisis,
elevated, liver, enzymes, dan
low platellet count).

h Ablasio retina

6. Pemeriksaan Diagnostik
Manuaba dkk (2013) dan Purwaningsih & Fatmawati(2010)
menyebutkan pemeriksaan diagnostik yang dilakukan pada ibu hamil
dengan hipertensi diantaranyana :
a. Uji urin kemungkinan menunjukkan proteinuria
b. Pengumpulan urin selama 24 jam untuk pembersihan kreatinin dan
protein.
c. Fungsi hati : meningkatnya enzim hati (meningkatnya alamine
aminotransferase atau meningkatnya aspartate ).
d. Fungsi ginjal: profil kimia akan menunjukkan kreatinin dan elektrolit
abnormal, karena gangguan fungsi ginjal.
79

e. Tes non tekanan dengan profil biofisik.


f. USG seri dan tes tekanan kontraksi untuk menentukan status janin
g. Evaluasi aliran doppler darah untuk menentukan status janin dan ibu.

7. Pencegahan
Pencegahannya secara umum agar menghindari tekanan darah tinggi
adalah dengan mengubah kearah gaya hidup sehat tidak terlalu banyak
pikiran, mengatur diet/pola makan seperti rendah garam, rendah kolestrol
dan lemak jenuh, meningkatkan konsumsi buah dan sayuran, tidak
mengkonsumsi alcohol dan rokok, perbanyak makan mentimun, belimbing
dan juga juice apel dan seledri setiap pagi bagi yang mempunyai keluarga
riwayat penyumbatan arteri dapat meminumjuice yang dicampur dengan
susu nonfat yang mengandung omega 3 tinggi (Rukiyah, 2017).

8. Penatalaksanaan
Manuaba dkk(2013), menjelaskan beberapa penatalaksanaan yang dapat
dilaukan pada pasien dengan hipertensi dalam kehamilan diantaranya :
a. Hipertensi ringan
Kondisi ini dapat diatasi dengan berobat jalan. Pasien diberi nasehat
untuk menurunkan gejala klinis dengan tirah baring 2x2 jam/hari dengan
posisi miring. Untuk mengurangi darah ke vena kava inferior, terjadi
peningkatan darah vena untuk meningkatkan peredaran darah menuju
jantung dan plasenta sehingga menurunkan iskemia plasenta,
menurunkan tekanan darah, meningkatkan aliran darah menuju ginjal
dan meningkatkan produksi urin.Pasien juga dianjurkan segera berobat
jika terdapat gejala kaki bertambah berat (edema), kepala pusing,
gerakan janin terasa berkurang dan mata makin kabur.
b. Hipertensi Berat
Dalam keadaan gawat, segera masuk rumah sakit, istirahat dengan tirah
baring ke satu sisi dalam suasana isolasi. Pemberian obat-obatan untuk
menghindari kejang (anti kejang), antihipertensi, pemberian diuretik,
pemberian infus dekstrosa 5%, dan pemberian antasida.
80

c. Hipertensi kronis
Pengobatan untuk hipertensi kronis adalah di rumah sakit untuk evaluasi
menyeluruh, pemeriksaan laboratorium lengkap serta kultur,
pemeriksaan kardiovaskuler pulmonal (foto thorax, EKG, fungsi paru).

Penatalaksanaan terhadap hipertensi dalam kehamilan tersebut juga dijelaskan oleh


Purwaningsih dan Fatmawati (2010) dan Prawirohardjo (2013), beberapa
penatalaksanaan hipertensi dalam kehamilan diantaranya :

a. Anjurkan melakukan latihan isotonik dengan cukup istirahat dan tirah baring.
b. Hindari kafein, merkok, dan alkohol.
c. Diet makanan yang sehat dan seimbang, yaitu dengan mengkonsumsi makanan yang
mengandung cukup protein, rendah karbohidrat, garam secukupnya, dan rendah
lemak.
d. Menganjurkan agar ibu melakukan pemeriksaan secara teratur, yaitu minimal 4 kali
selama masa kehamilan. Tetapi pada ibu hamil dengan hipertensi dianjurkan untuk
melakukan pemeriksaan kehamilan yang lebih sering, terutama selama trimester
ketiga, yaitu harus dilakukan pemeriksaan setiap 2 minggu selama 2 bulan pertama
trimester ketiga, dan kemudian menjadi sekali seminggu pada bulan terakhir
kehamilan.
e. Lakukan pengawasan terhadap kehidupan dan pertumbuhan janin dengan USG.
f. Pembatasan aktivitas fisik.
g. Penggunaan obat- obatan anti hipertensi dalam kehamilan tidak diharuskan, karena
obat anti hipertensi yang biasa digunakan dapat menurunkan perfusi plasenta dan
memiliki efek yang merugikan bagi janin. Tetapi pada hipertensi berat, obat-obatan
diberikan sebagai tindakan sementara. Terapi anti hipertensi dengan agen
farmakologi memiliki tujuan untuk mengurangi tekanan darah perifer, mengurangi
beban kerja ventrikel kiri, meningkatkan aliran darah ke uterus dan sisitem ginjal
serta mengurangi resiko cedera serebrovaskular.
81

BAB III
BAB IV

PEMBAHASAN KASUS
4.1 KEHAMILAN
Kontak pertama dengan Ny. “Z” berusia 37 tahun G3P2A0 pada tanggal
02 Maret 2021 pada usia kehamilan 39 minggu 2 hari. Sebelumnya ibu telah
melakukan pemeriksaan ANC sebanyak 10 kali selama kehamilannya di
Klinik Bersalin Sundari pada trimester pertama 3 kali, trimester kedua 3
kali, dan trimester ketiga 4 kali. Hal ini sudah sesuai dengan kebijakan
program pemeriksaan ibu hamil yang paripurna yaitu satu kali kunjungan
selama trimester pertama (sebelum 14 minggu), satu kali kunjungan selama
trimester kedua (antara minggu 14-28), dan dua kali kunjungan selama
trimester ketiga (antara minggu 28-36 dan sesudah minggu ke-36)
(Prawirohardjo, 2016).
Menurut teori (Walyani 2016) Pemeriksaan kehamilan adalah pelayanan
kesehatan yang diberikan kepada ibu hamil yang sesuai dengan 14T, yaitu :
Timbang berat badan dan ukur tinggi badan, Pemeriksaan tekanan darah,
Pemeriksaan puncak rahim (tinggi fundus uteri), Skrining status imunisasi
Tetanus dan berikan imunisasi Tetanus Toksoid (TT), Pemberian Tablet zat
besi minimal 90 tablet selama kehamilan, pemeriksaan Hb, pemeriksaan
VDRL, perawatan payudara, pemeliharaan tingkat kebugaran/senam hamil,
Temu wicara dalam rangka persiapan rujukan, pemeriksaan protein urine
atas indikasi, pemeriksaan reduksi urine atas indikasi, pemberian terapi
konsul yodium untuk daeran endemis gondok, pemberian anti malaria untuk
daerah endemis malaria. Pada Ny. Z mendapatkan standar pelayanan 9T,
Timbang berat badan dan ukur tinggi badan, Pemeriksaan tekanan darah,
Pemeriksaan puncak rahim (tinggi fundus uteri), Skrining status imunisasi
Tetanus dan berikan imunisasi Tetanus Toksoid (TT), Pemberian Tablet zat
besi minimal 90 tablet selama kehamilan, perawatan payudara,
pemeliharaan tingkat kebugaran/senam hamil, Temu wicara dalam rangka
persiapan rujukan.Hal ini tidak sesuai dengan teori dikarenakan tidak
diberikannya kapsul yodium dan anti malaria dikarenakan Ny. Z tidak
berada di daerah endemis malaria maupun daerah endemis gondok,tidak

90
91

dilakukannya pemeriksaan Hb dan pemeriksaan protein urine karena 3 hari


yang lalu ibu sudah melakukan pemeriksaan Hb di Puskesmas dan hasilnya
sudah dalam batas normal, dan tidak dilakukannya pemeriksaan VDRL
karena tidak tersedianya alat di lahan praktik.
Pada pengukuran tinggi badan dan berat badan Ny. Z didapatkan hasil
tinggi badan 156 cm, berat badan 64 kg, kenaikan berat badan selama
kehamilan 12 kg dan IMT 25 kg/m2. Hal ini sesuai dengan teori
Prawirohardjo (2016), tinggi badan dan kenaikan berat badan berdasarkan
IMT pada Ny. Z adalah normal. Dikatakan normal yaitu antara range IMT
dari 19,8-26 kg/m2.

Menurut teori Prawirohardjo (2016) bahwa seorang ibu hamil dikatakan


mengalami KEK apabila lingkar lengan atas kurang dari 23.5 cm. Tidak ada
kesenjangan antara teori dan temuan yang ada pada Ny. Z. dengan LILA 25
cm ibu tidak mengalami KEK.
Tekanan darah ibu yang didapatkan melalui pengukuran dengan
tensimeter yaitu sebesar 120/80 mmHg. Tekanan darah ibu yang didapatkan
melalui pengukuran tensimeter dalam batas normal, artinya ibu tidak
mengalami hipertensi dalam kehamilan. Hal ini sesuai dengan teori
Prawirohardjo (2016) yaitu hipertensi adalah tekanan darah sekurang-
kurangnya 140 mmHg sistolik dan 90 mmHg diastolik.
Hasil pengukuran TFU Ny. Z sebesar 33 cm dengan usia kehamilan 39
minggu 2 hari. Berdasarkan teori Spiegelberg dalam Mochtar (2011) yang
mengatakan tinggi fundus uteri usia kehamilan 39 minggu adalah 33 cm.
Hal ini tidak sesuai dengan teori Spiegelberg dalam Mochtar (2011), hal
tersebut dapat dipengaruhi oleh penurunan kepala janin ke dalam PAP.
Hasil palpasi abdomen Leopold I teraba bulat, lunak, tidak melenting
(bokong), Leopold II sebelah kanan perut ibu teraba bagian-bagian kecil
janin (ekstremitas), sebelah kiri perut ibu teraba tahanan luas memanjang
(punggung), Leopold III teraba kepala dan tidak dapat digoyangkan,
Leopold IV konvergen 2/3. Tindakan yang dilakukan sudah sesuai dengan
teori untuk palpasi abdomen menurut leopold (Saifuddin, 2012). Palpasi
abdomen Leopold I untuk menentukan bagian janin yang terdapat difundus.
92

Leopold II untuk menentukan bagian kanan dan kiri janin pada perut ibu.
Leopold III untuk menentukan bagian terendah janin dan apakah sudah
masuk PAP atau belum. Leopold IV untuk menentukan seberapa dalam
janin sudah memasuki PAP (Saifuddin, 2012).
Kemudian auskultasi DJJ melalui doppler didapatkan frekuensi DJJ dalam
batas normal yaitu 146 kali/menit. Hal ini sesuai dengan teori Prawirohardjo
(2016) yang menyatakan bahwa DJJ normal pada bayi adalah 120-160 kali
per menit.
Mengacu pada teori Johnson-Thousack bahwa untuk mendapatkan tafsiran
berat janin dapat dihitung melalui rumus TBJ (gram) = (TFU (cm) – N) x
155 (Suryaningsih dalam Yosefni dkk, 2018).Menghitung taksiran berat
janin dengan rumus TBJ = (27 – 13) x 155 = 2.170 gram.Menurut
Nurhasiyah dalam Runjati dkk (2018), bayi baru lahir normal adalah bayi
dengan berat badan lahir 2500-4000 gram. Berdasarkan teori tersebut
didapatkan hasil bahwa berat badan bayi diduga termasuk BBLR.
Pada saat dilakukan skrining imunisasi TT pada Ny. Z diketahui bahwa
ibu sudah mendapatkan imunisasi TT4 pada saat hamil anak pertamanya 2
tahun yang lalu. Hal ini tidak sesuai dengan teori Prawirohardjo (2016)
mengenai jarak pemberian imunisasi TT booster yaitu jarak pemberiannya
imunisasi TT5 adalah 1 tahun sejak pemberian imunisasi TT4.
Dari hasil pemeriksaan Ny. Z laboratorium rutin yang dilakukan di
Puskesmas 3 hari yang lalu didapatkan hasil kadar Hb yaitu 12,1 gram %.
Hal ini sesuai dengan teori Prawirohardjo (2016) bahwa kadar Hb pada
Ny.Z normal, kadar Hb ibu hamil pada trimester III dikatakan normal
apabila kadar Hb berkisar pada rentang 9,5-15,0 gr/dl.
Dari hasil pemeriksaan Ny. Z tidak ditemukan adanya masalah dan
perencanaan asuhan kebidanan yang diberikan kepada Ny. Z sudah sesuai
dengan kebutuhannya dan sesuai dengan teori yang tercantum dalam BAB
II. Penatalaksanaan yang diberikan adalah melakukan informed consent,
memberitahukan hasil pemeriksaan kepada ibu,menjelaskan kepada ibu
tentang tanda-tanda bahaya kehamilan,memberikan therapy oral Fe 1x1 10
tablet sebagai penambah zat besi diminum pada malam hari, tablet Kalsium
93

1x1 10 tablet sebagai penambah kalsium, memberikan KIE meliputi


kebutuhannya, mendiskusikan persiapan kelahiran bersama, dan
memberitahu tanda-tanda persalinan.
4.2 PERSALINAN
Pada tanggal 4 Maret 2021, ibu mengeluh mules-mules sejak jam
22.00 WIB dan belum ada keluar lendir campur darah. Didapatkan His
3x/10 menit lamanya 23 detik dan hasil pemeriksaan TTV tekanan darah
120/80 mmHg, 36,7°C, nadi 82x/menit dan respirasi 23x/menit.
Berdasarkan teori Suhartika dalam Runjati dkk (2018) tidak terdapat
kesenjangan antara teori dan yang terjadi pada Ny.Z bahwa tekanan darah
akan meningkat selama proses persalinan karena adanya kontraksi rata-
rata sistolik 10-20 mmHg dan diastolik 5-10 mmHg serta suhu tubuh akan
meningkat tidak lebih dari 0,5-1°C karena adanya perubahan metabolik.
Dilakukan pemeriksaan dalam atas indikasi adanya tanda-tanda persalinan
sesuai dengan teori Manuaba (2014) bahwa tanda-tanda persalinan adalah
terjadinya his persalinan, pengeluaran lendir dan darah, dan pengeluaran
cairan.Hasil pemeriksaan dalam sudah ada pembukaan sebesar 4 cm dan
penurunan 3/5 di hodge 3. Maka ditegakkan diagnosa pada Ny. Z adalah
G3P2A0 hamil 39 minggu 4 hari inpartu kala I fase aktif. Hal ini sesuai
dengan teori JNPK-KR (2012) bahwa pembukaan 4 cm – 10 cm
merupakan fase aktif. Pada kala ini dilakukan observasi dengan
menggunakan partograf sesuai dengan teori JNPK-KR (2014) bahwa
pengisian partograf dimulai ketika memasuki fase aktif yaitu dari
pembukaan 4 cm.
Lamanya kala I yang terjadi pada Ny.Z adalah 4 jam, hal ini tidak
sesuai dengan teori Manuaba (2010) bahwa lama persalinan multigravida
pada kala I berlangsung selama 10-12 jam dan 6-8 jam pada multigravida
dan persalinan Ny.Z terjadi lebih cepat dari waktu yang diperkirakan dan
hal tersebut dapat terjadi dikarenakan penurunan dari bayi yang cepat.
Sehingga pembukaan dapat terjadi lebih cepat dari waktu yang
diperkirakan.
94

Selanjutnya kala II Ny. Z berlangsung selama 15 menit, hal ini tidak


sesuai dengan teori Manuaba (2010) bahwa proses kala II berlangsung 1 - 1,5
jam pada primigravida dan 0,5 - 1 jam pada multigravida, hal ini disebabkan
oleh faktor-faktor yang mempengaruhi proses persalinan seperti passenger
yaitu berat bayi lahir lebih kecil dibandingkan anak yang pertama dan power
atau kontraksi Ny. Z yang adekuat 4x/10’42” /menit. Dengan adanya tanda
gejala dorongan untuk meneran, tekanan pada anus, perineum menonjol, dan
vulva membuka maka dilakukan pemeriksaan dalam dan didapatkan hasil
pembukaan serviks 10 cm, penurunan 3/5 di hode 3. Maka ditegakkan
diagnosa pada Ny. Z yaitu G3P2A0 hamil 39 minggu 4 hari inpartu kala II. Hal
ini sesuai dengan teori JNPK-KR (2014), tanda dan gejala kala II meliputi:
ibu merasakan ingin meneran bersamaan dengan terjadinya kontraksi, ibu
merasakan adanya peningkatan tekanan pada rektum dan atau vaginanya,
perineum menonjol, vulva-vagina dan sfingter ani membuka dan kala I
berakhir bila pembukaan serviks sudah lengkap atau 10 cm. Penatalaksanaan
yang diberikan pada kala II sebagai berikut telah sesuai dengan 60 langkah
APN (JNPK-KR, 2014).
a. Memberitahukan hasil pemeriksaan pada ibu bahwa ibu sudah bisa
meneran untuk melahirkan bayinya.
b. Menanyakan pada ibu siapa yang akan mendampingi proses persalinan.
c. Mendekatkan alat-alat partus set.
d. Membimbing ibu untuk meneran saat ada kontraksi.
e. Memberikan support pada ibu bahwa ia bisa melahirkan bayinya dengan
normal.
f. Menganjurkan ibu untuk rileks saat tidak ada kontraksi.
g. Melakukan pemeriksaan DJJ setiap selesai kontraksi.
h. Memimpin ibu untuk proses persalinan dengan APN.
Pukul 11.31 WIB bayi lahir spontan tanpa adanya penyulit.
Kala III persalinan berlangsung selama 10 menit, hal ini sesuai dengan
teori Manuaba (2010) bahwa normalnya plasenta berlangsung pada
multigravida 5-30 menit. Perdarahan yang terjadi setelah lahirnya plasenta
95

±100 ml, hal ini sesuai dengan teori JNPK-KR (2014) yang menyatakan
pelepasan plasenta disertai dengan pengeluaran darah kira-kira 100-200 cc.
Penatalaksanaan yang diberikan pada kala III sebagai berikut telah sesuai
dengan 60 langkah APN (JNPK-KR, 2014).
1) Memastikan tidak ada bayi kedua.
2) Memberikan suntikan oksitosin 10 IU secara IM di paha bagian luar.
3) Melakukan PTT saat ada kontraksi sambil melihat tanda-tanda pelepasan
plasenta; terdapat semburan darah tiba tiba, tali pusat memanjang, dan
perubahan bentuk fundus (globular).
4) Melahirkan plasenta.
5) Melakukan masase sebanyak 15 kali atau selama 15 detik.
6) Mengecek kelengkapan pasenta.
7) Mengecek laserasi.
Pada Ny.Z Tidak terdapat laserasi. Maka pada kala IV ditegakkan
diagnosa P3A0 partus kala IV tanpa laserasi.
Kemudian dilakukan observasi selama 2 jam yaitu setiap 15 menit
pada jam pertama dan 30 menit pada jam kedua. Observasi yang dilakukan
seperti tingkat kesadaran, keadaan umum, tanda-tanda vital, tinggi fundus
uteri, kontraksi uterus, kandung kemih dan menilai jumlah kehilangan darah.
Evaluasi yang didapat yaitu keadaan umum baik, TD 100/70 mmHg, Nadi 81
kali/menit, hasil palpasi TFU 2 jari bawah pusat, kontraksi baik, kandung
kemih kosong, perdarahan ± 10 cc
Pada kala IV pemeriksaan yang dilakukan sudah sesuai dengan teori
JNPK-KR (2014) bahwa pada kala IV dilakukan observasi selama 2 jam
terhadap pendarahan pasca persalinan yang paling sering terjadi pada 2 jam
pertama. Observasi dilakukan setiap 15 menit pada satu jam pertama dan 30
menit pada satu jam berikutnya. Observasi yang dilakukan adalah sebagai
berikut:tingkat kesadaran pasien, pemeriksaan tanda-tanda vital: tekanan
darah, nadi, dan suhu, tinggi fundus dan kontraksi uterus, kandung kemih,
dan perdarahan. Pendarahan di anggap masih normal bila jumlahnya tidak
melebihi 400-500 cc.
96

Prosedur pasca persalinan yang dilakukan telah sesuai dengan teori


60 langkah APN (JNPK-KR, 2014) yaitu: membuang bahan bekas pakai
dan merendam alat di larutan klorin 0,5%, merendam alat di larutan
deterjen, membersihkan ibu dengan air DTT dan membersihkan celemek
serta tempat tidur dengan larutan klorin 0,5%, membantu ibu memakai
pampers dan mengganti pakaian, menganjurkan ibu makan dan minum
untuk mengganti energi yang banyak digunakan saat proses persalinan,
mengajarkan ibu dan keluarga masase, menyikat dan membersihkan alat
dengan air mengali, dan melengkapi partograf.

4.3 BAYI BARU LAHIR


Bayi Ny. Z tidak diberikan imunisasi Hepatitis B dalam waktu 1 jam
setelah lahir dan baru diberikan 6 jam setelah bayi baru lahir, hal ini tidak
sesuai dengan teori APN (2014) yang mengatakan bahwa imunisasi
Hepatitis B pertama diberikan 1-2 jam setelah pemberian vitamin K, pada
saat bayi baru berumur 2 jam.
Pada bayi Ny. Z telah dilakukan kunjungan neonatus sebanyak 3 kali
yaitu pada 6 jam setelah lahir (KN 1), 4 hari setelah lahir, 14 hari setelah
lahir,14 hari masih termasuk kedalam kurun waktu (KN3). Hal ini sudah
sesuai dengan teori APN (2014) yang menyatakan bahwa Kunjungan
Neonatus ke-1 (KN 1) dilakukan dalam kurun waktu 6 - 48 jam setelah bayi
lahir.
Pada kunjungan 4 hari setelah kelahiran tidak didapatkan keluhan pada
bayi yaitu kulit bayi terlihat kuning yang di sebabkan oleh kurangnya
asupan ASI hal ini sesuai dengan teori Sutanto (2017) bahwa ASI yang
pertama kali keluar setelah persalinan memang jumlahnya sedikit namun
harus sering-sering diberikan karena mengandung zat laksatif, sehingga bayi
97

cenderung lebih sering BAB dan Bilirubin yang terdapat dalam BAB-nya
dapat dikeluarkan sehingga bayi tidak kuning lagi.

4.4 NIFAS
Pada Ny. Z mendapat pelayanan kesehatan atau kunjungan masa
nifas sebanyak 3 kali yaitu 2 jam postpartum tanggal 04 Maret 2021 pukul
14.30 WIB, 4 hari postpartum tanggal 09 Maret 2021 pukul 10.00 WIB,
dan 14 hari postpartum tanggal 18 Maret 2021 pukul 16.00 WIB. Pada
kunjungan 4 hari postpartum tidak didapatkan keluhan dari Ny Z, dan
dilakukan pemeriksaan tanda vital dalam batas normal, kontraksi uterus
baik, TFU3 jari dibawah pusat, Lochea Rubra berwarna merah dan
memberikan konseling tentang asupan nutrisi ibu, ASI Ekslusif, tanda
bahaya nifas dan Personal hygiene
Pada kunjungan 14 hari tidak ditemukan keluhan hasil pemeriksaan
dalam batas normal, kontraksi uterus baik, TFU tidak teraba diatas
simfisis, lochea serosa berwarna kuning, dan memberikan konseling
tentang nutrisi ibu, istirahat yang cukup, ASI eksklusif, KB, dan hubungan
seksual,Pada kunjungan ketiga dilakukan hasil pemeriksaan dalam batas
normal, kontraksi uterus baik, TFU teraba diatas simfisis, lochea serosa
berwarna kuning, dan memberikan konseling tentang nutrisi ibu, istirahat
yang cukup, ASI eksklusif, keputusan ber-KB, dan hubungan seksual. Hal
ini tidak sesuai dengan teori Kemenkes RI (2015), paling sedikit 3 kali:
bahwa pada masa nifas dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan minimal
4 kali, yaitu 6 jam – 2 hari setelah persalinan, KF II 4 hari 28 hari hari
setelah persalinan, K III 29 hari – 42 hari setelah persalinan
BAB V
PENUTUP

5.1 KESIMPULAN
Setelah penulis melakukan asuhan kebidanan komprehensif pada Ny. Z di
Klinik Bersalin Sundari ditemukan kesesuaian dan kesenjangan antara teori dan
kenyataan, akan tetapi asuhan yang diberikan kepada Ny. Z mulai dari
kehamilan, persalinan, bayi baru lahir dan masa nifas berjalan dengan lancar
maka penulis dapat menyimpulkan sebagai berikut:
1. Asuhan kebidanan kehamilan
pada Ny. Z
Pada kehamilan ini Ny. Z G3P2A0 memeriksakan kehamilannya
sebanyak 10 kali. Asuhan yang diberikan pada kehamilan ini belum
memenuhi asuhan standar 14T melainkan hanya 10 T. Pada trimester 1 Ny. Z
mengalami mual dan pusing dan diberikan terapi tablet B6 sedangkan pada
trimester 2 dan 3 Ny. Z tidak mengalami keluhan apapun.
2. Asuhan kebidanan persalinan
pada Ny. Z
Proses persalinan Ny. Z G3P2A0 usia kehamilan 39 minggu 4 hari
berjalan dengan lancar. Lamanya kala I yang terjadi pada Ny. Z yaitu ±4
jam. Kala II yaitu 15 menit, bayi lahir spontan, langsung menangis, gerakan
aktif, warna kulit merah dalam batas normal. Kala III berlangsung selama 10
menit, plasenta lahir spontan dan lengkap, TFU 2 jari di bawah pusat,
perdarahan ±100 ml dan tidak terdapat laserasi. Pada kala IV dilakukan
observasi selama 2 jam, TTV dalam batas normal, TFU 2 jari di bawah pusat,
total perdarahan 50 ml, dan kontraksi uterus baik.
3. Asuhan kebidanan bayi baru
lahir pada bayi Ny. Z
Penanganan bayi baru lahir pada bayi Ny. Z yaitu segera dikeringkan
dengan handuk bersih, memotong dan mengklem tali pusat serta
membungkusnya dengan kassa steril, menyelimuti bayi dengan kain bersih
dan segera dilakukan IMD, segera setelah lahir pemberian suntikan Neo-K 1

94
POLTEKKES ‘AISYIYAH BANTEN
JL. Raya Cilegon Km 8, Desa Pejaten – Kramat Watu
Telp/Fax : ( 0254 ) 233309/233123

mg 0,5 ml IM pada paha kiri bayi 1 jam setelah dilahirkan, dan imunisasi
Hb0 0,5 ml IM di paha kanan pada usia 6 jam. Pada bayi Ny. Z mendapat
pelayanan kesehatan atau kunjungan neonatus sebanyak 3 kali yaitu pada 2
jam (KN 1), 4 hari& 14 hari (KN 2), dan tidak ditemukan keluhan atau tanda-
tanda bahaya pada bayi Ny. Z
4. Asuhan kebidanan nifas pada
Ny. Z
Pada Ny. Z mendapat pelayanan kesehatan atau kunjungan nifas
sebanyak 5 kali yaitu 6 jam postpartum (KF 1), 4 hari, dan 14 (KF 2)
postpartum. Tidak ditemukan keluhan pada Ny. Z. Adapun asuhan yang
diberikan pada Ny. Z menganjurkan ibu mengonsumsi makanan yang bergizi
dan istirahat yang cukup.

5.2 SARAN

5.2.1 Bagi Lahan Praktik dan Tenaga Kesehatan


Hendaknya seluruh pelayanan kesehatan dapat menerapkan asuhan
yang komprehensif bagi ibu hamil, ibu bersalin, bayi baru lahir dan ibu
nifas sehingga monitoring bagi ibu dan bayi lebih akurat, sehingga
pelayanan yang diberikan sesuai dengan kebutuhan dan keinginan
klien.
5.2.2 Bagi Institusi Pendidikan
Diharapkan asuhan kebidanan komprehensif ini terus dilakukan dan
ditingkatkan dalam upaya pengingkatan mutu pelayanan yang sesuai
dengan standar pelayanan kebidanan, sehingga melahirkan lulusan
yang berkualitas.
POLTEKKES ‘AISYIYAH BANTEN
JL. Raya Cilegon Km 8, Desa Pejaten – Kramat Watu
Telp/Fax : ( 0254 ) 233309/233123

DAFTAR PUSTAKA

Afiyanti, F & Rachmawati. (2014). Metode Penelitian Kualitatif Dalam Riset


Kebidanan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Badan Pusat Statistik. (2018). Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI)
2017. Jakarta: Badan Pusat Statistik.
Dinas Kesehatan Kota Cilegon. (2017). Profil Kesehatan Kota Cilegon
2016.Cilegon: Dinas Kesehatan Kota Cilegon.

Fatimah, & Nuryaningsih. (2017). ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN. Jakarta:


Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jakarta.

JNPK-KR. (2014). ASUHAN PERSALINAN NORMAL, ASUHAN ESENSIAL


BAGI IBU BERSALIN DAN BAYI BARU LAHIR SERTA
PENATALAKSANAAN KOMPLIKASI SEGERA PASCA PERSALINAN
DAN NIFAS. Jakarta: JNPK-KR.

Kemenkes RI. (2015). Buku Ajar Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta: GAVI.

Kemenkes RI. (2018). Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2017. Jakarta:


Kemenkes RI.

Manuaba, I. B. (2010). Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan, dan KB untuk


Pendidikan Bidan Edisi 2. Jakarta: EGC.

Mochtar, Rustam. 2011. Sinopsis Obstetri Jilid 1. Jakarta: EGC.


Mochtar, Rustam. 2011. Sinopsis Obstetri Jilid 2. Jakarta: EGC.
Prawirohardjo, S. (2016). ILMU KEBIDANAN. Jakarta: PT. Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo.

Prawirohardjo, S. (2016). ILMU BEDAH KEBIDANAN. Jakarta: PT. Bina Pustaka


Sarwono Prawirohardjo.

Prawirohardjo, S. (2016). Ilmu Kandungan. Jakarta: PT. Bina Pustaka Sarwono


Prawirohardjo.

Prawirohardjo, S. (2016). PELAYANAN KESEHATAN MATERNAL DAN


NEONATAL. Jakarta: PT. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

Saifuddin. (2012). Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan


Neonatal. Jakarta: PT. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

Sulistyawati, A., & Nugraheny, E. (2010). Asuhan Kebidanan Pada Ibu Bersalin.
Jakarta: Salemba Medika.
POLTEKKES ‘AISYIYAH BANTEN
JL. Raya Cilegon Km 8, Desa Pejaten – Kramat Watu
Telp/Fax : ( 0254 ) 233309/233123

Runjati. dkk. (2018). Kebidanan Volume 2. Jakarta: EGC.


Varney, H. (2012). Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Jakarta: EGC.

Walsh, Linda. (2009). Buku Ajar Kebidanan. Jakarta: EGC.


Wiknjosastro, H. (2014). Ilmu Kandungan . Jakarta: PT. Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo.

Yosefni dkk, Elda. dkk. (2018). Kebidanan Volume 1. Jakarta: EGC.


POLTEKKES ‘AISYIYAH BANTEN
JL. Raya Cilegon Km 8, Desa Pejaten – Kramat Watu
Telp/Fax : ( 0254 ) 233309/233123

LAMPIRAN

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL

Tanggal Masuk/Jam : 02 Maret 2021/ 10.30 WIB

No. Register : -

PENGKAJIAN
A. IDENTITAS
Nama Ibu : Ny. Zuni Rachmawati Nama Suami : Tn. Asep Dedi Supriadi

Umur : 37th Umur : 39th

Agama : Islam Agama : Islam

Suku/Bangsa : Jawa, Indonesia Suku/Bangsa : Jawa, Indonesia

Pendidikan : SLTA Pendidikan : SLTA

Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Karyawan PPNPN

Alamat : PCI Blok D No. 27 Alamat : PCI Blok D No. 27

Hp : 087774677126 Hp :-

NIK/KTP :- Penghasilan Keluarga : -

B. ANAMNESA

1. Alasan Kunjungan saat ini


 Kunjungan Pertama
 Kunjungan Ulang
 Keluhan : T.A.K
POLTEKKES ‘AISYIYAH BANTEN
JL. Raya Cilegon Km 8, Desa Pejaten – Kramat Watu
Telp/Fax : ( 0254 ) 233309/233123

2. Riwayat kehamilan saat ini


a. Riwayat Menstruasi :
Menarche 13 tahun, Hari Partama Haid Terakhir: 01 Juni 2020 Pasti/tidak,
lamanya: 6 hari, banyaknya: 3- 4 GP,
Siklus : 28 hari teratur/tidak teratur
Taksiran Persalinan : 08 Maret 2021

b. Tanda-tanda kehamilan (trimester I)


Hasil tes kehamilan (Jika dilakukan): Tanggal 12 Juni 2020 hasil : (+)

c. Pergerakan fetus dirasakan pertama kali : Usia kandungan 20


minggu
d. Pergerakan fetus dalam 24 jam terakhir : >10 x/ hr

e. Pola Makan
Menu Makan sehari-hari : Nasi, Lauk pauk, buah dan air putih

Perubahan pola makan : Tidak ada

f. Pola Eliminasi:
BAB : 1 – 2 x/hari, konsistensi : Lunak, warna : Kecoklatan

BAK : 4 – 7 x/hari , warna : Kekuningan

g. Aktifitas sehari-hari
Pola istirahat dan tidur: ± 7jam

Seksualitas (frekuensi/minggu) : 2x / mg

h. Skrining Imunisasi TT
TT WAKTU

TT 1 Saat SD

TT 2 Saat SD

TT 3 Saat Catin

TT 4 Saat anak 1
POLTEKKES ‘AISYIYAH BANTEN
JL. Raya Cilegon Km 8, Desa Pejaten – Kramat Watu
Telp/Fax : ( 0254 ) 233309/233123

TT 5 -

3. Riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas yang lalu


Tgl/Thn Tempat Umur Jenis Penolong Penyulit Anak Nifas
Persalin Bersain Hamil Persalinan Kehamilan &
An Persalinan Keadaan
Laktas Keadaan
i
2010 Klinik 39mg Normal Bidan Tidak Ada Bugar Ada Nor

2015 Klinik 40mg Normal Bidan Tidak Ada Bugar Ada Nor

Hamil
Ini

4. Riwayat kesehatan
a. Riwayat penyakit yang pernah / sedang diderita:
 Penyakit Jantung
 Hipertensi
 Diabetes Melitus
 Anemia berat
 Liver
 PMS/HIV/AIDS
 Campak
 Malaria
 Tuberculosis
 Gangguan mental
 Operasi
 Sesak setelah beraktifitas
 Lain – lain : Tidak Ada
(Kecelakaan/Jatuh)

b. Riwayat penyakit keturunan: Tidak Ada


c. Keturunan kembar : ya/tidak
POLTEKKES ‘AISYIYAH BANTEN
JL. Raya Cilegon Km 8, Desa Pejaten – Kramat Watu
Telp/Fax : ( 0254 ) 233309/233123

5. Perilaku Kesehatan :
 Penggunaan alkohol / NAPZA : Tidak Ada
 Obat / jamu yang sering digunakan : Tidak Ada
 Merokok : Pasif
6. Personal Hygine
 Mandi : 2x/ hr
 Ganti pakaian : 2x/ hr
 Ganti pakaian dalam : 2 – 3x/ hr
7. Kepercayaan yang berhubungan dengan kehamilan, persalinan, dan nifas:
Tidak Ada

8. Riwayat sosial
a. Apakah kehamilan ini diharapkan / diinginkan: Ya
b. Jenis kelamin bayi yang diharapkan : Laki Laki
c. Pernikahan : 1 kali, Jumlah anak 2 orang
d. Lama Pernikahan : 12th
e. Susunan keluarga yang tinggal serumah:
Umur / Hubungan
No. Jenis kelamin Pendidikan pekerjaan
Tahun keluarga

Laki-laki 39th Suami SLTA -

Laki-laki 10th Anak SD -

Perempuan 5th Anak TK -

C. PEMERIKSAAN
1. Pemeriksaan Umum :
Keadaan Umum :Baik Kesadaran: Composmetis

Keadaan Emosional : Stabil

2. Pemeriksaan Tanda – tanda Vital :


Tekanan Darah : 120/80 mmHg Suhu : 36,8 ˚C

Nadi : 82 x/menit Respirasi: 23 x/menit


POLTEKKES ‘AISYIYAH BANTEN
JL. Raya Cilegon Km 8, Desa Pejaten – Kramat Watu
Telp/Fax : ( 0254 ) 233309/233123

3. Antopometri
 Tinggi Badan : 156 Cm
 Berat Badan sebelum hamil : 52 Kg Berat badan selama hamil: 64 Kg
Kenaikan berat badan: 12 Kg.

 LILA: 25 Cm

4. Pemeriksaan Fisik
Inspeksi dan palpasi:

a. Muka : Tidak ada closma gravidarum


b. Mata : Kelopak mata : Normal, Tidak odema
Konjungtiva : Tidak pucat/ anemis
Sklera : Normal, tidak ikterik
c. Hidung : Kanan dan kiri bersih, Tidak ada sinus dan polip
d. Mulut dan Gigi : lidah : Bersih tidak ada stomatitis
Gusi : Tidak bengkak dan tidak berdarah

Gigi : Tidak ada karies dan gigi berlubang

e. Telinga : Bersih tidak ada serumen


f. Leher : Tidak ada pembengkakan kelenjar getah bening &
kelenjar tiroid
g. Axilla dan Dada:
Dada  Jantung : frekuensi 82x/mnt. Teratur/tidak

Paru – Paru : ronchi (-) wheezing (-)

Payudara  Pembesaran : Ada

Puting susu : Menonjol

Benjolan : Tidak ada

Rasa nyeri : Tidak ada

Pengeluaran : Tidak ada

Areola : Hiperpigmentasi fisiologi


POLTEKKES ‘AISYIYAH BANTEN
JL. Raya Cilegon Km 8, Desa Pejaten – Kramat Watu
Telp/Fax : ( 0254 ) 233309/233123

h. Abdomen

Bekas luka operasi : Tidak ada

Konsistensi : Lunak Pembesaran lien/liver : Tidak


ada

1) Palpasi
 Kontraksi : Tidak ada
 TFU : 33 Cm
 Leopold I : Teraba bulat, lunak, tidak melenting (Bokong)
 Leopold II : Kanan teraba bagian terkecil janin
(Ekstermitas)
Kiri teraba tahanan memanjang seperti papan
(Punggung)
 Leopold III : Bagian terendah janin teraba bulat, keras,
melenting (Kepala), dan tidak bisa
digoyangkan
 Leopold IV : Sudah masuk PAP
Pembesaran : Sesuai usia kehamilan

 Taksiran Berat janin : (33 - 11) × 155 = 3410 gram


 2). Auskultasi :
 DJJ : Ada Teratur / Tidak
Frekuensi : 135x /menit

Punctum Maximum : 2 jari dibawah pusat sebelah kiri ibu

i. Ekstermitas Atas & Bawah


 Edema : Tidak ada
 Kekauan sendi : Tidak ada
 Kemerahan : Tidak ada
 Varices : Tidak ada
Refleks Patella : Kanan (+)
POLTEKKES ‘AISYIYAH BANTEN
JL. Raya Cilegon Km 8, Desa Pejaten – Kramat Watu
Telp/Fax : ( 0254 ) 233309/233123

j. Pemeriksaan Anogenital

1.Kelamin :
 Vulva / vagina
 Luka Parut Perineum : Tidak dilakukan
 PMS( : Tidak dilakukan
 Lesi : Tidak dilakukan
 Varises : Tidak dilakukan
 Oedema : Tidak dilakukan
 Pembesaran Kelenjar Bartolini : Tidak dilakukan
2.Pengeluaran pervaginam
 Air Ketuban : Tidak dilakukan
 Darah Lendir : Tidak dilakukan
 Lendir : Tidak dilakukan
 Darah / Fluxus : Tidak dilakukan
 Flour Albus/keputihan : Tidak dilakukan
3.Anus
 Haemorroid : Tidak dilakukan

k. Punggung dan Pinggang


Posisi tulang belakang : Normal

Kelainan nyeri ketuk : Tidak ada

Refleks Patella : kanan : (+), kiri : ( +)

D. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium  Darah : Hb 12,1 gram % Golongan darah : O

Urine : Protein : Negatif Reduksi : -

Pemeriksaan penunjang lain :

 HIV/AIDS : Negatif
 HbSAg : Negatif
 Sifilis : Negatif
POLTEKKES ‘AISYIYAH BANTEN
JL. Raya Cilegon Km 8, Desa Pejaten – Kramat Watu
Telp/Fax : ( 0254 ) 233309/233123

 USG : Ketuban +, preskep, Djj 140×/ mnt

II. INTEPRETASI DATA / DIAGNOSA


Diagnosa Ibu : G3P2A0 UK 39mg 2hr

Janin : Hidup, Tunggal, Preskep

Data Dasar : - Ibu mengatakan ini hamil ke tiga dan belum pernah
keguguran

 Ibu mengatakan HPHT 01 Juni 2021


 Djj 140×/mnt
 Leopold I : Di fundus teraba bulat, lunak, dan tidak melenting
(bokong),
 Leopold II : Sebelah kanan uterus teraba bagian terkecil janin
(ekstermitas), sebelah kiri teraba tahanan memanjang lurus
(punggung),
 Leopold III : Bagian terendah uterus teraba bulat, keras,
melenting (kepala), tidak dapat digoyangkan.
 Leopold IV: Sudah masuk PAP 2/5.

III. DIAGNOSA POTENSIAL


Tidak Ada

IV. TINDAKAN SEGERA/RUJUKAN/KOLABORASI


Tidak Ada

V. PERENCANAAN TINDAKAN
 Lakukan inform consent
POLTEKKES ‘AISYIYAH BANTEN
JL. Raya Cilegon Km 8, Desa Pejaten – Kramat Watu
Telp/Fax : ( 0254 ) 233309/233123

 Jelaskan hasil pemeriksaan


 Aganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup
 Jelaskan pada ibu tentang ketidaknyamanan pada kehamilan
trimester III
 Jelaskan pada ibu tanda bahaya pada kehamilan III
 Jelaskan tentang tanda - tanda persalinan
 Anjurkan ibu untuk melakukan perawatan payudara seperti
menjaga kebersihan payudara untuk persiapan laktasi.
 Anjurkan ibu untuk mempersiapkan segala kebutuhan yang
diperlukan untuk persalinan nanti
 Berikan ibu therapy obat B6 dan Tablet Fe 1x1 X sebagai
penambah zat besi diminum pada saat sebelum tidur, Kalsium 1x1 X
sebagai penambah kalsium.
 Ajurkan ibu untuk kunjungan ulang 1 minggu kemudian atau
bila ada keluhan.

VI. IMPLEMENTASI / PELAKSANAAN


.- Melakukan Inform consent

 Memberitahu ibu hasil pemeriksaan


 Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup.
 Menjelaskan pada ibu tentang ketidaknyamanan pada kehamilan trimester
III, seperti: terasa mudah lelah, punggung terasa pegal dan terkadang
timbul kontraksi palsu.
 Menjelaskan pada ibu tanda bahaya pada kehamilan trimester III seperti:
sakit kepala yang hebat, bengkak pada wajah, tangan dan kaki, nyeri
perut bagian bawah, perdarahan pervaginam, pergerakan janin yang tidak
terasa, mual muntah yang berlebihan.
 Menjelaskan tentang tanda - tanda persalinan : keluar lendir campur darah
dari jalan lahir, mulas - mulas yang teratur timbul semakin sering, ada
rasa ingin BAB, dan frekuensi BAK akan lebih sering dari biasanya.
 Menganjurkan ibu untuk melakukan perawatan payudara seperti menjaga
kebersihan payudara untuk persiapan laktasi..
POLTEKKES ‘AISYIYAH BANTEN
JL. Raya Cilegon Km 8, Desa Pejaten – Kramat Watu
Telp/Fax : ( 0254 ) 233309/233123

 Menganjurkan ibu untuk sudah mempersiapkan segala kebutuhan yang


diperlukan untuk persalinan nanti, seperti: perlengkapan untuk bayi baru
lahir, kebutuhan materi untuk administrasi persalinan, kendaraan menuju
tempat bersalin, persiapan pendonor darah untuk antisipasi jika terjadi
perdarahan.
 Memberikan ibu therapy obat B6 dan Fe 1x1 X sebagai penambah zat
besi diminum pada saat sebelum tidur, Kalsium 1x1 X sebagai penambah
kalsium.
 Menganjurkan ibu untuk kunjungan ulang 1 minggu kemudian atau bila
ada keluhan

VII. EVALUASI
- Ibu mengerti dan paham yang dijelaskanoleh Bidan dan mau mengikuti anjuran
Bidan
- Ibu bersedia kunjungan ulang 1 minggu kemudian atau jika ada keluhan
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU BERSALIN

Tanggal Masuk/ jam : 04 Maret 2021/ 08.30 WIB

No. Register : -

I. PENGKAJIAN
A. IDENTITAS
Nama Ibu : Ny. Zuni Rachmawati Nama Suami : Tn. Asep Dedi
Supriadi

Umur : 37th Umur : 39th

Agama :Islam Agama : Islam

Suku/Bangsa : Jawa, Indonesia Suku/Bangsa : Jawa, Indonesia

Pendidikan :SLTA. Pendidikan : SLTA

Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Karyawan PPNPN

Alamat : PCI Blok D. 88 No. 27 Alamat : PCI Blok D. 88 No. 27

No Hp : 087774677126 Hp : -

NIK/KTP : -

B. ANAMNESA
1. Keluhan utama masuk ruang bersalin :
Mules sejak malam pukul 22.00 WIB

2. Riwayat penyakit sekarang :


Tidak Ada

3. Riwayat Kehamilan ini

94
POLTEKKES ‘AISYIYAH BANTEN
JL. Raya Cilegon Km 8, Desa Pejaten – Kramat Watu
Telp/Fax : ( 0254 ) 233309/233123

a. HPHT : 01 Juni 2021


b. Taksiran Persalinan : 08 Maret 2021
c. Hamil ke : 3 (Tiga)
d. ANC :
 Trimester I : 3 kali, di Klinik Teratur / Tidak
Keluhan : Mual, pusing

Therapy : B6

 Trimester II : 3 kali, di Klinik Teratur / Tidak


Keluhan : T.A.K

Therapy :-

 Trimester III : 4 kali, di Klinik Teratur / Tidak


Keluhan : T.A.K

Therapy : kalsium 1×1/ hr

e. Pergerakan fetus dalam 24 jam terakhir : > 10×/ hr

4. Riwayat Perkawinan :
a. Jenis kelamin bayi yang diharapkan: Ya
b. Pernikahan 1 kali, Jumlah anak 2 orang
c. Lama 12th
5. Riwayat operasi : Tidak Ada
6. Riwayat Penyakit Keluarga/keturunan kembar : Tidak ada
7. Riwayat Psikososial dan Spiritual :
 Kepercayaan persalinan : Tidak ada
8. Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Nifas yang lalu
N Tgl/Thn Tempat Umur Jenis Penolon Penyulit Anak Nifas
o Bersali Bersali Hami Persalina g Kehamila
J BB P Keadaa Laktas Keadaan
n n l n n&
K B n i
Persalinan
POLTEKKES ‘AISYIYAH BANTEN
JL. Raya Cilegon Km 8, Desa Pejaten – Kramat Watu
Telp/Fax : ( 0254 ) 233309/233123

1 2010 Klinik 39mg Normal Bidan Tidak Ada L 320 46 Bugar Ada Normal
0
P
2 2015 Klinik 40mg Normal Bidan Tidak Ada 48 Bugar Ada Normal
310
3 Hamil 0
Ini

C. PEMERIKSAAN
1. Pemeriksaan Umum
a. Keadaan Umum : Baik
b. Kesadaran : Composmetis
c. Keadaan Emosinal : Stabil
d. Tekanan Darah : 120/80 mmHg Suhu : 36,7˚C
e. Nadi : 82x/menit Respirasi : 23
x/menit
f. Tinggi Badan : 156 CM
g. Berat Badan : 64 Kg

2. Pemeriksaan Fisik
a. Muka : Tidak odema
b. Mata : Kelopak mata : Tidak odema
Konjungtiva : Tidak anemis

Sklera : Normal

c. Hidung : Bersih, tidak ada polip


d. Mulut dan Gigi : Bersih, tidaka ada karies gigi
e. Telinga : Bersih
f. Leher : Tidak ada pembengkakan kel. Getah bening, dank el
tiroid
g. Axilla dan Dada:
POLTEKKES ‘AISYIYAH BANTEN
JL. Raya Cilegon Km 8, Desa Pejaten – Kramat Watu
Telp/Fax : ( 0254 ) 233309/233123

Dada  Jantung : frekuensi : 82x/mnt. Teratur/tidak

Paru – Paru : ronchi (-) wheezing (-)

Payudara  Pembesaran : Simetris

Puting susu : Menonjol

Pengeluaran : Belum ada

h. Abdomen

1). Inspeksi
 Bekas luka operasi :
2). Palpasi
 Kontraksi : 3x/10menit, lamanya : 32 detik
 TFU : 33 cm
 Leopold I : Teraba bulat, lunak, tidak melenting
 Leopold II : Kanan teraba bagian ekstermitas janin
Kiri teraba tahanan keras memanjang seperti
papan
 Leopold III : Bagian terendah janin teraba bulat, keras tidak
bisa digoyangkan.
 Leopold IV : Sudah masuk PAP 3/5
 Cekungan pada perut ( Lingkar Bandle ) : Tidak
ada
 Taksiran Berat Janin (TBJ) : (33 – 11) × 155 = 3410

3). Auscultasi :
DJJ : - Punctum Maximum ( PM ) : Puki

Tempat : 2 jari dibawah pusat

- Frekuensi : 151×/ mnt Teratur / Tidak


POLTEKKES ‘AISYIYAH BANTEN
JL. Raya Cilegon Km 8, Desa Pejaten – Kramat Watu
Telp/Fax : ( 0254 ) 233309/233123

i. Ano Genital :
1). Kelainan : Tidak ada
2). Pengeluaran : Lendir darah
3). Inspekulo(jika diperlukan) : Tidak dilakukan
4). Vaginal Toucher (Periksa Dalam) :
atas indikasi : Kemajuan persalinan

 Vulva/Vagina : Tidak ada kelainan


 Portio : Tipis
 Pembukaan : 4 cm
 Ketuban : utuh
 Presentasi : kepala
 Posisi : uuk kiri depan
 Penurunan : H III
 Molase : Tidak ada

j. Ekstremitas :
1). Tungkai : Simetris
2). Varises : Tidak ada
3). Oedeme : Tidak odema
4). Refleks Patella : Kanan (+), Kiri (+)

3. Pemeriksaan Penunjang lainnya :


a. Laboratorium :
 Darah : Hb : 12,1 gram%, Golongan
Darah :
 Urine : Protein : Negatif Reduksi
:
b. Pemeriksaan Penunjang lain :
Tidak dilakukan

II. INTEPRETASI DATA / DIAGNOSA


Diagnosa Ibu : G3P2A0 UK 39mg 4hr Inpartu kala I fase Aktif
POLTEKKES ‘AISYIYAH BANTEN
JL. Raya Cilegon Km 8, Desa Pejaten – Kramat Watu
Telp/Fax : ( 0254 ) 233309/233123

Janin : Hidup, Tunggal, Preskep

Data Dasar : - Ibu mengatakan ini hamil ke tiga dan belum pernah keguguran

 Ibu mengatakan merasa mules sejak semalam pukul 22.00


 Ibu mengatakan HPHT 01 Juni 2020
 TFU : 33Cm, HIS 3×10’32”, TBJ : 3410 gram
 Palpasi : L1 : Teraba bulat, lunak, tidak melenting
L2 : Kanan teraba bagian ekstermitas janin.
Kiri teraba tahanan keras memanjang seperti papan
L3 : Bagian terendah janin teraba bulat, keras, tidak bisa
digoyangkan
L4 : Sudah masuk PAP 2/5

III. DIAGNOSA POTENSIAL

Tidak Ada

IV. TINDAKAN SEGERA /KOLABORASI/RUJUKAN

Tidak ada

V. PERENCANAAN

- Lakukan Inform consent

- Beritahu ibu hasil pemeriksaan

- Jelaskan pada ibu cara meneran yang benar

- Anjurkan ibu makan dan minum

- Berikan support pada ibu dan keluarga

- Lakukan observasi setiap 30 mnt sekali

- Siapkan partus set

-Bantu persalinan sesuai APN.


POLTEKKES ‘AISYIYAH BANTEN
JL. Raya Cilegon Km 8, Desa Pejaten – Kramat Watu
Telp/Fax : ( 0254 ) 233309/233123

VI. IMPLEMENTASI/TINDAKAN

 Melakukan inform consent


 Memberitahu ibu hasil pemeriksaan bahwa ibu saat ini sudah
pembukaan 4dan janin dalam keadaan normal
 Menjelaskan kepada ibu cara meneran yang benar pada saat nanti
pembukaan sudah lengkap, yaitu meneran seperti sedang BAB yang keras dan
meneran saat ada kontraksi, jika tidak ada kontraksi anjurkan ibu istirahat untuk
relaksasi.
 Menganjurkan ibu untuk makan dan minum saat ada relaksasi agar
tenaga nya kembali dan kuat untuk meneran.
 Memberikan support mental pada ibu dan keluarga bahwa ibu bisa
melahirkan dengan lancar.
 Melakukan observasi setiap 30 menit yaitu memantau Djj : 135×/
mnt, HIS : 3×10’32”
 Menyiapakan partus set dan obat obatan eturotenika
 Membantu proses persalinan ibu sesuai APN.

VII. EVALUASI

 Pukul 11.15 WIB


Ibu mengatakan mules nya sudah tidak tertahankan dan ibu ingin meneran.
 Pukul 11.31 WIB
Bayi lahir spontan, Bugar
JK : Laki-laki, BB : 3500 gram, PB : 46 Cm
Anus (+), Cacat (-)
POLTEKKES ‘AISYIYAH BANTEN
JL. Raya Cilegon Km 8, Desa Pejaten – Kramat Watu
Telp/Fax : ( 0254 ) 233309/233123

ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR

Tanggal Masuk : 04 Maret 2021


POLTEKKES ‘AISYIYAH BANTEN
JL. Raya Cilegon Km 8, Desa Pejaten – Kramat Watu
Telp/Fax : ( 0254 ) 233309/233123

No. Register : -

I. PENGKAJIAN
A. IDENTITAS
Nama Bayi : By. Ny. Z
Umur Bayi : 1 Jam
Tgl/Jam lahir : 04 Maret 2021 / 11.31 WIB
Jenis Kelamin : Laki-laki
No. Reg. : -
Berat Badan Lahir : 3500 gram
Panjang Badan Lahir : 46 Cm

Nama Ibu : Ny. Zuni Rachmawati Nama Suami : Tn. Asep Dedi
Supriadi
Umur : 37th Umur : 39th
Agama : Islam Agama : Islam
Suku/Bangsa : Jawa, Indonesia Suku/Bangsa : Jawa, Indonesia
Pendidikan : SLTA Pendidikan : SLTA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Karyawan PPNPN
Alamat :PCI Blok D. 88 No. 27 Alamat : PCI Blok D.88 No.
27

B. ANAMNESA
Tanggal: 04 Maret 2021 Pukul: 12.30 WIB Oleh:

 Riwayat Kehamilan
a. Paritas : 3 Aterm : 39 mg 2hr
Abortus : 0 Anak hidup : 2

b. Pemeriksaan ANC di :

Teratur, 10 x selama kehamilan


Tidak Teratur
Tidak Pernah
POLTEKKES ‘AISYIYAH BANTEN
JL. Raya Cilegon Km 8, Desa Pejaten – Kramat Watu
Telp/Fax : ( 0254 ) 233309/233123

c. Penyakit ibu selama kehamilan :


2. Riwayat Persalinan
a. Jenis Persalinan : Normal
b. Partus di : Klinik Bersalin Sundari
c. Di tolong oleh : Bidan
d. Lama Persalinan :
o Kala I : 4 Jam
o Kala II : 15 menit
e. Ketuban pecah :
Lamanya : 20 menit
Warna air ketuban : Jernih

f. Komplikasi Persalinan

o Ibu : Tidak ada


o Bayi : Tidak Ada

g. Keadaan Bayi Baru Lahir :


o Warna Kulit : Kemerahan
o Tangisan : Kuat
o Gerakan : Aktif

Sidik telapak kaki kiri bayi Sidik telapak kaki kanan bayi

Sidik ibu jari tangan kiri ibu Sidik ibu jari tangan kanan ibu
POLTEKKES ‘AISYIYAH BANTEN
JL. Raya Cilegon Km 8, Desa Pejaten – Kramat Watu
Telp/Fax : ( 0254 ) 233309/233123

C. PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum : Baik
Suhu : 36,5 C
Pernafasan : 59×/ mnt
Jantung : 100×/ mnt
Berat badan sekarang : 3500 gram

Pemeriksaan Fisik Secara Sistematis

1. Kepala :
 Muka : Tidak ada ruam pada muka
 Mata : Tidak strabismus
 Telinga : Simtris, Bersih
 Kulit : Kemerahan
 Mulut : Tidak Labioskizis
 Hidung : Terdapat septumnasal
2. Leher : Tidak ada pembengkakan kelenjar tiroid
3. Dada : Simetris
4. Abdomen : Normal, keras saat menangis dan
lunak saat diam
5. Umbilikus : Tidak ada perdarahan
6. Punggung : Normal
POLTEKKES ‘AISYIYAH BANTEN
JL. Raya Cilegon Km 8, Desa Pejaten – Kramat Watu
Telp/Fax : ( 0254 ) 233309/233123

7. Ekstermitas atas/bawah : Jari tangan dan kaki lengkap


8. Genetalia : Positif
9. Anus : Positif

Refleks
o Refleks Moro : Ada
o Refleks Rooting : Ada
o Refleks Swalowing : Ada
o Refleks Walking : Ada
o Refleks Graphs : Ada
o Refleks Sucking : Ada
o Refleks Tonic Neck : Ada
o Refleks Babynsky : Ada
Antropometri
o Lingkar Kepala : CMO : 35 cm
CFO : 32 cm
CSOB: 32 cm

o Lingkar Dada : 48 cm

Eliminasi:
o Miksi : (+) Warna : Bening Tanggal : 04 Maret 2021
o Meconium : (+) Warna : Hitam Tanggal : 04 Maret 2021

Imunisasi :
o Vit. K : Sudah diberikan pada tanggal 04 Maret 2021
o HB 0 : Sudah diberikan pada tanggal 04 Maret 2021
o Salep mata : -

II. INTEPRETASI DATA / DIAGNOSA


Diagnosa : NCB SMK Usia 1 Jam
POLTEKKES ‘AISYIYAH BANTEN
JL. Raya Cilegon Km 8, Desa Pejaten – Kramat Watu
Telp/Fax : ( 0254 ) 233309/233123

Data Dasar: -Ibu mengatakan bayi nya lahir cukup bulan 39 mg 4 hr

- Ibu mengatakan bayi nya lahir dengan BB : 3500 gram


- Ibu mengatakan bayi nya lahir pada tanggal 04 Maret 2021 pukul
11.31 WIB

III. DIAGNOSA POTENSIAL

Tidak ada

IV. TINDAKAN SEGERA

Tidak ada

V. PERENCANAAN

- Lakukan inform consent


- Lakukan pemfis dan beritahu hasil
- Siapkan Vit-K dan Spuit 1 cc
-Suntikan Vit-K pada paha bagian luar sebelah kiri
-Anjurkan ibu untuk IMD untuk menjaga kehangatan bayi
-Ingatkan ibu tanda bahaya bayi baru lahir
- Lakukan Dokumentasi

I. IMPLEMENTASI / PELAKSANAAN
- Melakukan inform consent
- Melakukan pemeriksaan fisik dan beritahu hasilnya. K/U : Baik, S : 36,5
c, R : 59×/ mnt, jantung 100×/ mnt, BB : 3500 gram, PB : 46cm
- Menyiapkan Vit-K, dan spuit 1 cc
POLTEKKES ‘AISYIYAH BANTEN
JL. Raya Cilegon Km 8, Desa Pejaten – Kramat Watu
Telp/Fax : ( 0254 ) 233309/233123

- Menyuntikan Vit-K pada paha bagian luar sebelah kiri.


- Menganjurkan ibu IMD untuk tetap menjaga kehangatan bayi
- Mengingatkan ibu tanda bahaya bayi baru lahir yaitu : Kejang kejang,
kuning, tidak mau menyusu, tali pusat bernanah, bayi merintih atau
sesak nafas >60×/ mnt.

VII. EVALUASI

Ibu mengerti dan paham apa yang dijelaskan oleh bidan dan mau
mengikuti anjuran bidan.
POLTEKKES ‘AISYIYAH BANTEN
JL. Raya Cilegon Km 8, Desa Pejaten – Kramat Watu
Telp/Fax : ( 0254 ) 233309/233123

DOKUMENTASI SOAP ANC

Nama : Ny: Z
Hari/Tanggal : Selasa 02 Maret 2021
Jam : 11.05

S: - Ibu datang ke Klinik ingin melakukan kunjungan ulang


- Ibu mengatakan ini anak ke 3 dan belum pernah keguguran
- Ibu mengatakan saat ini tidak ada keluhan
- Ibu mengatakan HPHT : 01-06-2020
O: - K/U Baik, Kesadaran : Composmentis, Keadaan Emosional :
stabil
- TTV: TD : 120/80 mmHg, N: 82/ Menit, R:23 X /menit, S :
36,8˚c
- BB : 64 kg, TB: 156cm, LILA : 25cm
- Kepala : rambut tebal, bersih, & tidak rontok
- Muka : tidak oedem, tidak ada chloasma gravidarum
- Mata : kelopak mata tidak oedem, konjungtiva tidak pucat, sclera
tidak ikterik.
- Hidung : bersih tidak ada polip
- Mulut dan Gigi : lidah bersih, tidak ada stomatitis, gusi tidak
berdarah dan tidak bengkak, gigi tidak berlubang .
- Telinga : bersih tidak ada serumen.
- Leher : tidak ada pembengkakan kelenjar getah bening dan tiroid
- Payudara : simetris, putting susu menunjol kanan dan kiri, areola
pengeluaran colostrum
- Abdomen : tidak ada luka bekas oprasi, konsistensi lunak, tidak
terdapat striae gravidarum
- TFU : 33 cm
- Leopold I : Difundus teraba bulat, lunak, tidak melenting
( Bokong )
- Leopold II : kanan teraba tahanan keras memanjang seperti papan
( punggung ), kiri teraba bagian kecil-kecil ( ekstermitas )
- Leopold III : Bagian terendah teraba bulat , keras melenting, tidak
dapat digoyangkan ( kepala )
- Leopold IV : Sudah masuk PAP 3/5
- TBJ : 3410 gram DJJ : 148x/menit
- Ekstermitas : Tidak oedem, tidak ada varises
- Reflek patella : Kanan (+), Kiri (+)
- Punggung : Tidak ada nyeri ketuk CVAT
A: G3P2A0 UK 39 Minggu 4 hari
Janin : Tunggal, hidup, intrauterine, presentasi kepala
POLTEKKES ‘AISYIYAH BANTEN
JL. Raya Cilegon Km 8, Desa Pejaten – Kramat Watu
Telp/Fax : ( 0254 ) 233309/233123

P: - Melakukan infrom consent


- Memberitahu Hasil Pemeriksaan Kepala Ibu Bahwa Ibu Dan Janin
Dalam Kondisi Baik
- Menjelaskan tentang ketidaknyamanan TM III
- Menjelaskan tentang tanda bahaya kehamilan
- Menjelaskan tentang tanda-tanda persalinan
- Menjelaskan tentang persiapan persalinan
- Mengajurkan ibu mengonsumsi gizi seimbang
- Mengajurkan ibu menjaga kebersihan dirinya
- Mengajurkan ibu istirahat yang cukup
- Mengajurkan ibu meminum kalsium 1x1
- Mengajurkan ibu untuk kunjungan ulang jika sudah terasa mules
3x dalam 10 menit atau jika ada keluhan
- Mendokumentasikan semua tindakaan yang sudah dilakukan
dan catat dibuku KIA

DOKUMENTASI SOAP PERSALINAN

KALA II

Nama : Ny. Z

Hari / Tanggal : 04 Maret 2021

Jam : 11.00 WIB

S: - Ibu mengatakan mulesnya semakin tidak tertahankan

O: K/U : Baik, Kesadaran : Composmetis

DJJ : 135×/ mnt

VT : v/v t.a.k, Portio tidak teraba, Ø 10 Cm, Ketuban (+)

Sudah ada tanda gejala kala II :

- Ada dorongan meneran

- Ada tekanan pada anus


- Perineum tampak menonjol

- Vulva vagina membuka


POLTEKKES ‘AISYIYAH BANTEN
JL. Raya Cilegon Km 8, Desa Pejaten – Kramat Watu
Telp/Fax : ( 0254 ) 233309/233123

A: G3P2A0 UK 39 mg 4 hr Inpartu Kala II

Janin : Hidup, Tunggal, Preskep

P: - Memberitahu ibu dan keluarga hasil pemeriksaan saat ini


pembukaan
Sudah lengkap
- Memberitahu ibu untuk mengambil posisi yang nyaman untuk
meneran.
- Mengobservasi DJJ saat tidak ada kontraksi
- Memberikan nutrisi yang cukup saat tidak ada kontraksi

- Memberikan support mental pada ibu dan keluarga


- Memimpin ibu untuk proses persalinan sesuai APN.
 Pukul 11.31 WIB
Bayi lahir spontan bugar
JK : Laki-laki, BB : 3500 gram, PB : 46, Anus : (+), Cacat (-)
Perdarahan ± 20cc

KALA III

S: - Ibu mengatakan masih merasa maih mules

O: K/U : Baik, Kes : Composmetis

TD : 120/80 mmHg S: 36,7 C

N : 81×/ mnt R : 20×/ mnt

TFU : Setinggi pusat, kandung kemih kosong, kontraksi baik, perdarahan


±100 cc
POLTEKKES ‘AISYIYAH BANTEN
JL. Raya Cilegon Km 8, Desa Pejaten – Kramat Watu
Telp/Fax : ( 0254 ) 233309/233123

 Terdapat tanda Kala III ;


- Tali pusat memanjang
- Semburan darah tiba tiba

- Uterus globular

A: P3A0 Partus Kala III

P: - Memastikan tidak ada janin kedua

- Memberika oxytocin 10 IU secara IM pada paha bagian luar


- Melakukan PTT saat kontraksi

- Melahirkan plasenta
- Masasse uterus selama 15 detik, menganjarkan ibu dan keluarga
untuk masasse uterus sendiri.
 Pukul 11.41 WIB
Plasenta lahir lengkap, terdapat perdarahan ± 100 cc, TFU : 2
jari dibawah pusat, tidak terdapat laserasi.

SOAP KALA IV

S: - Ibu mengatakan senanga atas kelahiran bayi nya dan masih merasa
POLTEKKES ‘AISYIYAH BANTEN
JL. Raya Cilegon Km 8, Desa Pejaten – Kramat Watu
Telp/Fax : ( 0254 ) 233309/233123

sedikit lemas

O: K/U : Baik, Kesadaran : Composmetis

TD : 110/80 mmHg S: 36,5 ˚C

N : 81×/ mnt R : 22×/ mnt

TFU : 2 Jari dibawah pusat, kandung kemih kosong, Kontraksi baik,


Perdarahan ± 50 cc

A: P3A0 Partus kala IV

P: - Memeriksa kontraksi uterus


- Mengajari ibu dan keluarga membantu masasse uterus

- Membersihkan ibu dan membereskan alat partus


- Memberikan rasa aman dengan mengganti pakaian ibu dengan
pakaian bersih.
- Menganjurkan ibu untuk beristirahat

- Merapihkan alat dan dekontaminasi alat bekas pakai


- Memberikan edukasi asi eksklusif dan tanda bahaya nifas

- Mendokumentasikan semua tindakan dalam partograf


- Menyuntikan Vit-K setelah lahir
POLTEKKES ‘AISYIYAH BANTEN
JL. Raya Cilegon Km 8, Desa Pejaten – Kramat Watu
Telp/Fax : ( 0254 ) 233309/233123

DOKUMENTASI SOAP NIFAS 2 JAM

Nama : Ny.Z
Hari/Tanggal : 04 Maret 2021
Tempat pengkajian : Ruang Rawat Inap Klinik Sundari
Waktu : 12.00 WIB
S:  Ibu mengatakan tidak ada keluhan
 Ibu mengatakan masih merasa sedikit mules
O: K/Ubaik, kesadaran composmentis, keadaan emosional stabil,
TD 120/70 mmHg,
R: 22 kali/menit,
S: 36,60C,
N: 88 kali/menit,
Konjungtiva tidak anemis, sclera tidak ikterik, Pada pemeriksaan
payudara tidak ada nyeri tekan pada daerah axilla dan payudara,
areolla hiperpigmentasi, putting susu menonjol. Pada pemeriksaanpa
lpasi pada perut TFU tidak teraba di atas simfisis, Pada inspeksi
daerah genetalia loche aserosa berwarna kuning, vulva vagina tidak
ada kelainan. Ektremitas tidak ada oedema, tidak varises, dan tidak
ada nyeri pada tungkai.
A: Ny. Z umur 37 tahun P3 A0 post partum 2 jam

P:  Melakukan informed.
 Memberitahu ibu hasil pemeriksaan bahwa ibu dalam
keadaan normal.
 Mengingatkan ibu tentang bahaya nifas seperti :perdarahan
hebat, pengeluaran cairan vagina berbau busuk, muntah
berlebihan, demam, payudara bengkak.
POLTEKKES ‘AISYIYAH BANTEN
JL. Raya Cilegon Km 8, Desa Pejaten – Kramat Watu
Telp/Fax : ( 0254 ) 233309/233123

 Menganjurkan ibu memberikan ASI ekslusif selama 6 bulan.


 Menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makan-makanan
bergizi seperti nasi, sayur-sayuran, buah-buahan, daging,
ikan, susu, dan mineral. personal hygiene seperti
 Membersihkan personal hygiene seperti organ intimdengan
air bersih, mengganti pakaian dalam minimal 2 kali,
 Menganjurkan ibu untuk ber KB setelah 42 hari postpartum
untuk menjarangkan kehamilan.
 Memberitahu ibu tentang hubungan seksual boleh dilakukan
42 hari postpartum.
 Menganjurkan ibu untuk melakukan kunjungan ulang 4 hari
kemudian
POLTEKKES ‘AISYIYAH BANTEN
JL. Raya Cilegon Km 8, Desa Pejaten – Kramat Watu
Telp/Fax : ( 0254 ) 233309/233123

DOKUMENTASI SOAP BBL 1 JAM

Nama : Ny. Z
Hari/Tanggal : 04 Maret 2021
Tempat pengkajian : Klinik Bersalin Sundari
Waktu : 12.31 WIB

S:  Ibu mengatakan bayi nya

O: K/U : Baik, S : 36,5oC

HR : 141 x/menit R : 48 x/menit dengan

BB : 3000 gram PB : 51 cm

CMO : 34 cm CFO : 33 cm,

CSOB : 33 cm

mata : simetris, sclera ikterik, konjungtiva tidak pucat, mulut : reflek


rooting positif, lidah bersih, abdomen : tali pusat : bersih, tidak ada
tanda-tanda infeksi, masih terbungkus kasa steril, tidak terdapat pus,
tidak berbau. Kulit bayi sedikit ikterik.

A: Neonatus Cukup Bulan (NCB) - Sesuai Masa Kehamilan (SMK)


usia 3 hari

P:  Melakukan informed consent pada ibu dan keluarga.


 Memberitahu ibu tentang hasil pemeriksaan bahwa bayi
dalam keadaan kurang sehat dengan kondisi tubuh suhu
mencapai 36,5˚C, mata dan kulit bayi terlihat sedikit kuning.
 Memberitahu ibu untuk meningkatkan rutinitas menyusui
hingga 8-12 kali sehari, hal ini akan membuat pergerakan
perut bayi dalam mencerna lebih sering sehingga billirubin
akan ikut keluar bersama kotoran.
 Menganjurkan ibu untuk menjemur bayi nya dibawah jam 8
pagi atau diatas jam 4 sore selama 10-15 menit.
 Menganjurkan ibu untuk tetap menjaga kehangatan bayinya.
POLTEKKES ‘AISYIYAH BANTEN
JL. Raya Cilegon Km 8, Desa Pejaten – Kramat Watu
Telp/Fax : ( 0254 ) 233309/233123

 Mengajarkan ibu cara merawat tali pusat.


 Memberitahu ibu tentang tanda bahaya bayi baru lahir yaitu
kejang, bayi kuning, bayi tidak mau menyusu.
 Menganjurkan ibu untuk melakukan kunjungan ulang 7 hari
kemudian.

Anda mungkin juga menyukai