Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat dalam Program Studi Diploma III
Kebidanan Pada Politeknik Kesehatan ‘Aisyiyah Banten
Disusun oleh :
Nim: 18049
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat dalam Program Studi Diploma III
Kebidanan pada Politeknik Kesehatan ‘Aisyiyah Banten
Disusun Oleh :
ULYA NOOR HAKIKI
NIM : 18049
i
LEMBAR PENGESAHAN
Pada Tanggal :
Dewan penguji :
1. Dewan Penguji I :
2. Dewan Penguji II :
Mengesahkan
Ketua Program D III Kebidanan
Politeknik Kesehatan ’Aisyiyah Banten
ABSTRAK
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan atas kehadirat Allah SWT. Atas berkat
rahmat dan hidayah-Nya lah sehingga penyusun dapat menyelesaikan
Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Gambaran Faktor Resiko Kejadian
Hipertensi Dalam Kehamilan Pada Ibu Hamil Di PKM Kramatwatu
Pada Tahun 2021” Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini, penyusun
telah banyak memperoleh bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak.
Untuk itu penyusun mengucapkan terima kasih kepada:
1. Ibu Ir. Hj. Sri Mulyati, MM sebagai Direktur Politeknik Kesehatan
‘Aisyiyah Banten yang telah memberikan motivasi bagi penyusun
untuk dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah dengan baik.
2. Ibu Nuria Fitri Adista, S.ST.M.KM selaku dosen pembimbing pada
Karya Tulis Ilmiah yang telah memberikan pengertian serta
bimbingan bagi penyusun.
3. Ibu Munajah Amd, Keb selaku pembimbing lahan yang telah
ikhlas memberikan waktunya serta dukungan yang mendorong
kepercayaan penyusun.
Penyusun menyadari dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini masih
banyak kekurangan dan keterbatasan. Untuk itu penyusun mengharapkan
saran dan kritik yang membangun dari berbagai pihak demi kelengkapan
Karya Tulis Ilmiah ini. Akhirnya penyusun berharap semoga Karya Tulis
Ilmiah ini dapat digunakan sebagaimana mestinya dan bermanfaat bagi
kita semua.
Serang, 2021
Penulis
6
eklampsia (28%), jantung (20%), TBC (10%), infeksi (4%), abortus (5%) dan
partus lama (5%).
Data yang diperoleh dari PKM Kramatwatu pada tahun 2021 yaitu
tercatat sebanyak 470 ibu hamil dengan jumlah kasus KEK sebanyak 77 orang
(16%), HDK sebanyak 79 orang (16%), Dari 621 ibu bersalin kasus KPD
sebanyak 127 orang (20%).
Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian tentang “Gambaran faktor Resiko Kejadian Hipertensi Daalam
Kehamilan Pada Ibu Hamil Di PKM Kramatwatu pada Tahun 2021”
7
1.3 MANFAAT PENULISAN
1.3.1 Bagi Mahasiswa
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian
9
mengakibatkan angka kesakitan dan angka kematian. Seseorang dikatakan
menderita tekanan darah tinggi atau hipertensi yaitu apabila tekanan darah
sistolik >140 mmHg dan diastolic >90 mmHg (Rukiyah, 2017).
3. Etiologi
Prawirohardjo (2013), menjelaskan penyebab hipertensi dalam kehamilan
belum diketahui secara jelas. Namun ada beberapa faktor risiko yang
menyebabkan terjadinya hipertensi dan dikelompokkan dalam faktor risiko.
Beberapa faktor risiko sebagai berikut :
a. Primigravida, primipaternitas
b. Hiperplasentosis, misalnya : mola hidatidosa, kehamilan multipel, diabetes
melitus, hidrops fetalis, bayi besar.
c. Umur
d. riwayat keluarga pernah pre eklampsia/ eklampsia
e. penyakit- penyakit ginjal dan hipertensi yang sudah ada sebelum hamil
f. obesitas
10
11
74
4. Patofisiologi HDK
Prawirohardjo (2013), menjelaskan beberapa teori yang mengemukakan
terjadinya hipertensi dalam kehamilan diantaranya adalah :
a. Teori kelainan vaskularisasi plasenta
Pada kehamilan normal dengan sebab yang belum jelas terjadi
invansi trofolas kedalam lapisan otot arteria spiralis, yang
menimbulkan degenerasi lapisan otot tersebut sehingga terjadi dilatasi
arteri spiralis. Pada HDK tidak terjadi invansi sel-sel trofoblas pada
lapisan otot arteri spiralis dan jaringan matriks sekitarnya. Lapisan otot
arteri spiralis menjadi tetap kaku dan keras sehingga lumen arteri
spiralis tidak memungkinkan mengalami distensi dan vasodilatasi.
Akibatnya, arteri spiralis relative mengalami vasokonstriksi dan terjadi
kegagalan “remodeling arteri spialis”, sehingga aliran darah
uteroplasenta menurun, dan terjadilah hipoksia dan iskemia plasenta.
Dampak iskemia plasenta akan menimbulkan perubahan-perubahan
yang dapat menjelaskan pathogenesis HDK selanjutnya.
Diameter rata-rata arteri spiralis pada hamil normal adalah 500
mikron, sedangkan pada preeclampsia rata-rata 200 mikron. Pada
hamil normal vasodilatasi lumen arteri spiralis dapat meningkatkan 10
kali aliran darah ke utero plasenta.
b. Teori iskemia plasenta, radikal bebas dan disfungsi endotel
Iskemia plasenta dan pembentukan oksidan/radikal bebas
Sebagaimana dijelaskan pada teori invansi trofoblas, pada HDK
terjadi kegagalan “remodeling arteri spiralis”, dengan akibat
plasenta mengalami iskemia.
Plasenta yang mengalami iskemia dan hipoksia akan menghasilkan
oksidan (disebut juga radikal bebas).
Salah satu oksidan penting yang dihasilkan plasenta iskemia adalah
radikal hidroksil yang sangat toksis, khususnya terhadap membran
sel endotel pembuluh darah.sebenarnya produksi oksidan pada
manusia adalah suatu proses normal, karena oksidan memang
dibutuhkan untuk perlindungan tubuh. Adanya radikal hidroksil
75
e. Teori genetic
Ada faktor keturunan dan familial dengan model gen tunggal.
Genotipe ibu lebih menentukan terjadinya HDK secara familial jika
dibandingkan dengan genotype janin. Telah terbukti bahwa pada ibu
yang mengalami preeclampsia, 26% anak perempuannya akan
mengalami preeclampsia pula, sedangkan hanya 8% anak menantu
mengalami preeclampsia.
f. Teori defisiensi gizi (teori diet)
Beberapa hasil penelitian menunjukan bahwa kekurangan difisiensi
gizi berperan dalam terjadinya HDK. Penelitian yang penting yang
pernah dilakukan di inggris ialah penelitian tentang pengaruh diet pada
preeclampsia beberapa waktu sebelum pecahnya perang dunia ke II,
suasana serba sulit mendapatkan gizi yang cukup dalam persiapan
perang menimbulkan kenaikan insiden HDK
Penelitian terakhir membuktikan bahwa konsumsi minyak ikan,
termasuk minyak hati halibut, dapat mengurangi resiko preeclampsia.
Minyak ikan mengandung banyak asam lemak tidak jenuh yang dapat
menghambat produksi tromboksan, menghambat aktivasi trombosit
dan mencegah vasokonstriksi pembuluh darah. Hasil penelitian ini
menunjukan bahwa ibu hamil ayang diberi suplemen kalsium cukup,
kasus yang mengalami preeclampsia adalah 14% sedangkan yang
diberi glukosa 17%.
g. Teori stimulus inflamasi
Pada kehamilan normal plasenta juga melepaskan debris trofoblas,
sebagai sisa-sisa proses apoptosis dan nekrotik trofoblas, akibat reaksi
stres oksidatif. Semakin banyak sel trofoblas plasenta, misalnya pada
plasenta besar, hamil ganda, maka reaksi stres oksidatif akan sangat
meningkat,sehingga jumlah sisa debris trofoblas juga makin
meningkat.keadaan inimenimbulkan beban reaksi inflamasi dalam
darah ibu menjadi jauh lebih besar, dibandingkan reaksi inflamasi pada
kehamilan normal. Rspons inflamasi ini akan mengaktivasi sel endotel,
78
5. Komplikasi
h Ablasio retina
6. Pemeriksaan Diagnostik
Manuaba dkk (2013) dan Purwaningsih & Fatmawati(2010)
menyebutkan pemeriksaan diagnostik yang dilakukan pada ibu hamil
dengan hipertensi diantaranyana :
a. Uji urin kemungkinan menunjukkan proteinuria
b. Pengumpulan urin selama 24 jam untuk pembersihan kreatinin dan
protein.
c. Fungsi hati : meningkatnya enzim hati (meningkatnya alamine
aminotransferase atau meningkatnya aspartate ).
d. Fungsi ginjal: profil kimia akan menunjukkan kreatinin dan elektrolit
abnormal, karena gangguan fungsi ginjal.
79
7. Pencegahan
Pencegahannya secara umum agar menghindari tekanan darah tinggi
adalah dengan mengubah kearah gaya hidup sehat tidak terlalu banyak
pikiran, mengatur diet/pola makan seperti rendah garam, rendah kolestrol
dan lemak jenuh, meningkatkan konsumsi buah dan sayuran, tidak
mengkonsumsi alcohol dan rokok, perbanyak makan mentimun, belimbing
dan juga juice apel dan seledri setiap pagi bagi yang mempunyai keluarga
riwayat penyumbatan arteri dapat meminumjuice yang dicampur dengan
susu nonfat yang mengandung omega 3 tinggi (Rukiyah, 2017).
8. Penatalaksanaan
Manuaba dkk(2013), menjelaskan beberapa penatalaksanaan yang dapat
dilaukan pada pasien dengan hipertensi dalam kehamilan diantaranya :
a. Hipertensi ringan
Kondisi ini dapat diatasi dengan berobat jalan. Pasien diberi nasehat
untuk menurunkan gejala klinis dengan tirah baring 2x2 jam/hari dengan
posisi miring. Untuk mengurangi darah ke vena kava inferior, terjadi
peningkatan darah vena untuk meningkatkan peredaran darah menuju
jantung dan plasenta sehingga menurunkan iskemia plasenta,
menurunkan tekanan darah, meningkatkan aliran darah menuju ginjal
dan meningkatkan produksi urin.Pasien juga dianjurkan segera berobat
jika terdapat gejala kaki bertambah berat (edema), kepala pusing,
gerakan janin terasa berkurang dan mata makin kabur.
b. Hipertensi Berat
Dalam keadaan gawat, segera masuk rumah sakit, istirahat dengan tirah
baring ke satu sisi dalam suasana isolasi. Pemberian obat-obatan untuk
menghindari kejang (anti kejang), antihipertensi, pemberian diuretik,
pemberian infus dekstrosa 5%, dan pemberian antasida.
80
c. Hipertensi kronis
Pengobatan untuk hipertensi kronis adalah di rumah sakit untuk evaluasi
menyeluruh, pemeriksaan laboratorium lengkap serta kultur,
pemeriksaan kardiovaskuler pulmonal (foto thorax, EKG, fungsi paru).
a. Anjurkan melakukan latihan isotonik dengan cukup istirahat dan tirah baring.
b. Hindari kafein, merkok, dan alkohol.
c. Diet makanan yang sehat dan seimbang, yaitu dengan mengkonsumsi makanan yang
mengandung cukup protein, rendah karbohidrat, garam secukupnya, dan rendah
lemak.
d. Menganjurkan agar ibu melakukan pemeriksaan secara teratur, yaitu minimal 4 kali
selama masa kehamilan. Tetapi pada ibu hamil dengan hipertensi dianjurkan untuk
melakukan pemeriksaan kehamilan yang lebih sering, terutama selama trimester
ketiga, yaitu harus dilakukan pemeriksaan setiap 2 minggu selama 2 bulan pertama
trimester ketiga, dan kemudian menjadi sekali seminggu pada bulan terakhir
kehamilan.
e. Lakukan pengawasan terhadap kehidupan dan pertumbuhan janin dengan USG.
f. Pembatasan aktivitas fisik.
g. Penggunaan obat- obatan anti hipertensi dalam kehamilan tidak diharuskan, karena
obat anti hipertensi yang biasa digunakan dapat menurunkan perfusi plasenta dan
memiliki efek yang merugikan bagi janin. Tetapi pada hipertensi berat, obat-obatan
diberikan sebagai tindakan sementara. Terapi anti hipertensi dengan agen
farmakologi memiliki tujuan untuk mengurangi tekanan darah perifer, mengurangi
beban kerja ventrikel kiri, meningkatkan aliran darah ke uterus dan sisitem ginjal
serta mengurangi resiko cedera serebrovaskular.
81
BAB III
BAB IV
PEMBAHASAN KASUS
4.1 KEHAMILAN
Kontak pertama dengan Ny. “Z” berusia 37 tahun G3P2A0 pada tanggal
02 Maret 2021 pada usia kehamilan 39 minggu 2 hari. Sebelumnya ibu telah
melakukan pemeriksaan ANC sebanyak 10 kali selama kehamilannya di
Klinik Bersalin Sundari pada trimester pertama 3 kali, trimester kedua 3
kali, dan trimester ketiga 4 kali. Hal ini sudah sesuai dengan kebijakan
program pemeriksaan ibu hamil yang paripurna yaitu satu kali kunjungan
selama trimester pertama (sebelum 14 minggu), satu kali kunjungan selama
trimester kedua (antara minggu 14-28), dan dua kali kunjungan selama
trimester ketiga (antara minggu 28-36 dan sesudah minggu ke-36)
(Prawirohardjo, 2016).
Menurut teori (Walyani 2016) Pemeriksaan kehamilan adalah pelayanan
kesehatan yang diberikan kepada ibu hamil yang sesuai dengan 14T, yaitu :
Timbang berat badan dan ukur tinggi badan, Pemeriksaan tekanan darah,
Pemeriksaan puncak rahim (tinggi fundus uteri), Skrining status imunisasi
Tetanus dan berikan imunisasi Tetanus Toksoid (TT), Pemberian Tablet zat
besi minimal 90 tablet selama kehamilan, pemeriksaan Hb, pemeriksaan
VDRL, perawatan payudara, pemeliharaan tingkat kebugaran/senam hamil,
Temu wicara dalam rangka persiapan rujukan, pemeriksaan protein urine
atas indikasi, pemeriksaan reduksi urine atas indikasi, pemberian terapi
konsul yodium untuk daeran endemis gondok, pemberian anti malaria untuk
daerah endemis malaria. Pada Ny. Z mendapatkan standar pelayanan 9T,
Timbang berat badan dan ukur tinggi badan, Pemeriksaan tekanan darah,
Pemeriksaan puncak rahim (tinggi fundus uteri), Skrining status imunisasi
Tetanus dan berikan imunisasi Tetanus Toksoid (TT), Pemberian Tablet zat
besi minimal 90 tablet selama kehamilan, perawatan payudara,
pemeliharaan tingkat kebugaran/senam hamil, Temu wicara dalam rangka
persiapan rujukan.Hal ini tidak sesuai dengan teori dikarenakan tidak
diberikannya kapsul yodium dan anti malaria dikarenakan Ny. Z tidak
berada di daerah endemis malaria maupun daerah endemis gondok,tidak
90
91
Leopold II untuk menentukan bagian kanan dan kiri janin pada perut ibu.
Leopold III untuk menentukan bagian terendah janin dan apakah sudah
masuk PAP atau belum. Leopold IV untuk menentukan seberapa dalam
janin sudah memasuki PAP (Saifuddin, 2012).
Kemudian auskultasi DJJ melalui doppler didapatkan frekuensi DJJ dalam
batas normal yaitu 146 kali/menit. Hal ini sesuai dengan teori Prawirohardjo
(2016) yang menyatakan bahwa DJJ normal pada bayi adalah 120-160 kali
per menit.
Mengacu pada teori Johnson-Thousack bahwa untuk mendapatkan tafsiran
berat janin dapat dihitung melalui rumus TBJ (gram) = (TFU (cm) – N) x
155 (Suryaningsih dalam Yosefni dkk, 2018).Menghitung taksiran berat
janin dengan rumus TBJ = (27 – 13) x 155 = 2.170 gram.Menurut
Nurhasiyah dalam Runjati dkk (2018), bayi baru lahir normal adalah bayi
dengan berat badan lahir 2500-4000 gram. Berdasarkan teori tersebut
didapatkan hasil bahwa berat badan bayi diduga termasuk BBLR.
Pada saat dilakukan skrining imunisasi TT pada Ny. Z diketahui bahwa
ibu sudah mendapatkan imunisasi TT4 pada saat hamil anak pertamanya 2
tahun yang lalu. Hal ini tidak sesuai dengan teori Prawirohardjo (2016)
mengenai jarak pemberian imunisasi TT booster yaitu jarak pemberiannya
imunisasi TT5 adalah 1 tahun sejak pemberian imunisasi TT4.
Dari hasil pemeriksaan Ny. Z laboratorium rutin yang dilakukan di
Puskesmas 3 hari yang lalu didapatkan hasil kadar Hb yaitu 12,1 gram %.
Hal ini sesuai dengan teori Prawirohardjo (2016) bahwa kadar Hb pada
Ny.Z normal, kadar Hb ibu hamil pada trimester III dikatakan normal
apabila kadar Hb berkisar pada rentang 9,5-15,0 gr/dl.
Dari hasil pemeriksaan Ny. Z tidak ditemukan adanya masalah dan
perencanaan asuhan kebidanan yang diberikan kepada Ny. Z sudah sesuai
dengan kebutuhannya dan sesuai dengan teori yang tercantum dalam BAB
II. Penatalaksanaan yang diberikan adalah melakukan informed consent,
memberitahukan hasil pemeriksaan kepada ibu,menjelaskan kepada ibu
tentang tanda-tanda bahaya kehamilan,memberikan therapy oral Fe 1x1 10
tablet sebagai penambah zat besi diminum pada malam hari, tablet Kalsium
93
±100 ml, hal ini sesuai dengan teori JNPK-KR (2014) yang menyatakan
pelepasan plasenta disertai dengan pengeluaran darah kira-kira 100-200 cc.
Penatalaksanaan yang diberikan pada kala III sebagai berikut telah sesuai
dengan 60 langkah APN (JNPK-KR, 2014).
1) Memastikan tidak ada bayi kedua.
2) Memberikan suntikan oksitosin 10 IU secara IM di paha bagian luar.
3) Melakukan PTT saat ada kontraksi sambil melihat tanda-tanda pelepasan
plasenta; terdapat semburan darah tiba tiba, tali pusat memanjang, dan
perubahan bentuk fundus (globular).
4) Melahirkan plasenta.
5) Melakukan masase sebanyak 15 kali atau selama 15 detik.
6) Mengecek kelengkapan pasenta.
7) Mengecek laserasi.
Pada Ny.Z Tidak terdapat laserasi. Maka pada kala IV ditegakkan
diagnosa P3A0 partus kala IV tanpa laserasi.
Kemudian dilakukan observasi selama 2 jam yaitu setiap 15 menit
pada jam pertama dan 30 menit pada jam kedua. Observasi yang dilakukan
seperti tingkat kesadaran, keadaan umum, tanda-tanda vital, tinggi fundus
uteri, kontraksi uterus, kandung kemih dan menilai jumlah kehilangan darah.
Evaluasi yang didapat yaitu keadaan umum baik, TD 100/70 mmHg, Nadi 81
kali/menit, hasil palpasi TFU 2 jari bawah pusat, kontraksi baik, kandung
kemih kosong, perdarahan ± 10 cc
Pada kala IV pemeriksaan yang dilakukan sudah sesuai dengan teori
JNPK-KR (2014) bahwa pada kala IV dilakukan observasi selama 2 jam
terhadap pendarahan pasca persalinan yang paling sering terjadi pada 2 jam
pertama. Observasi dilakukan setiap 15 menit pada satu jam pertama dan 30
menit pada satu jam berikutnya. Observasi yang dilakukan adalah sebagai
berikut:tingkat kesadaran pasien, pemeriksaan tanda-tanda vital: tekanan
darah, nadi, dan suhu, tinggi fundus dan kontraksi uterus, kandung kemih,
dan perdarahan. Pendarahan di anggap masih normal bila jumlahnya tidak
melebihi 400-500 cc.
96
cenderung lebih sering BAB dan Bilirubin yang terdapat dalam BAB-nya
dapat dikeluarkan sehingga bayi tidak kuning lagi.
4.4 NIFAS
Pada Ny. Z mendapat pelayanan kesehatan atau kunjungan masa
nifas sebanyak 3 kali yaitu 2 jam postpartum tanggal 04 Maret 2021 pukul
14.30 WIB, 4 hari postpartum tanggal 09 Maret 2021 pukul 10.00 WIB,
dan 14 hari postpartum tanggal 18 Maret 2021 pukul 16.00 WIB. Pada
kunjungan 4 hari postpartum tidak didapatkan keluhan dari Ny Z, dan
dilakukan pemeriksaan tanda vital dalam batas normal, kontraksi uterus
baik, TFU3 jari dibawah pusat, Lochea Rubra berwarna merah dan
memberikan konseling tentang asupan nutrisi ibu, ASI Ekslusif, tanda
bahaya nifas dan Personal hygiene
Pada kunjungan 14 hari tidak ditemukan keluhan hasil pemeriksaan
dalam batas normal, kontraksi uterus baik, TFU tidak teraba diatas
simfisis, lochea serosa berwarna kuning, dan memberikan konseling
tentang nutrisi ibu, istirahat yang cukup, ASI eksklusif, KB, dan hubungan
seksual,Pada kunjungan ketiga dilakukan hasil pemeriksaan dalam batas
normal, kontraksi uterus baik, TFU teraba diatas simfisis, lochea serosa
berwarna kuning, dan memberikan konseling tentang nutrisi ibu, istirahat
yang cukup, ASI eksklusif, keputusan ber-KB, dan hubungan seksual. Hal
ini tidak sesuai dengan teori Kemenkes RI (2015), paling sedikit 3 kali:
bahwa pada masa nifas dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan minimal
4 kali, yaitu 6 jam – 2 hari setelah persalinan, KF II 4 hari 28 hari hari
setelah persalinan, K III 29 hari – 42 hari setelah persalinan
BAB V
PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
Setelah penulis melakukan asuhan kebidanan komprehensif pada Ny. Z di
Klinik Bersalin Sundari ditemukan kesesuaian dan kesenjangan antara teori dan
kenyataan, akan tetapi asuhan yang diberikan kepada Ny. Z mulai dari
kehamilan, persalinan, bayi baru lahir dan masa nifas berjalan dengan lancar
maka penulis dapat menyimpulkan sebagai berikut:
1. Asuhan kebidanan kehamilan
pada Ny. Z
Pada kehamilan ini Ny. Z G3P2A0 memeriksakan kehamilannya
sebanyak 10 kali. Asuhan yang diberikan pada kehamilan ini belum
memenuhi asuhan standar 14T melainkan hanya 10 T. Pada trimester 1 Ny. Z
mengalami mual dan pusing dan diberikan terapi tablet B6 sedangkan pada
trimester 2 dan 3 Ny. Z tidak mengalami keluhan apapun.
2. Asuhan kebidanan persalinan
pada Ny. Z
Proses persalinan Ny. Z G3P2A0 usia kehamilan 39 minggu 4 hari
berjalan dengan lancar. Lamanya kala I yang terjadi pada Ny. Z yaitu ±4
jam. Kala II yaitu 15 menit, bayi lahir spontan, langsung menangis, gerakan
aktif, warna kulit merah dalam batas normal. Kala III berlangsung selama 10
menit, plasenta lahir spontan dan lengkap, TFU 2 jari di bawah pusat,
perdarahan ±100 ml dan tidak terdapat laserasi. Pada kala IV dilakukan
observasi selama 2 jam, TTV dalam batas normal, TFU 2 jari di bawah pusat,
total perdarahan 50 ml, dan kontraksi uterus baik.
3. Asuhan kebidanan bayi baru
lahir pada bayi Ny. Z
Penanganan bayi baru lahir pada bayi Ny. Z yaitu segera dikeringkan
dengan handuk bersih, memotong dan mengklem tali pusat serta
membungkusnya dengan kassa steril, menyelimuti bayi dengan kain bersih
dan segera dilakukan IMD, segera setelah lahir pemberian suntikan Neo-K 1
94
POLTEKKES ‘AISYIYAH BANTEN
JL. Raya Cilegon Km 8, Desa Pejaten – Kramat Watu
Telp/Fax : ( 0254 ) 233309/233123
mg 0,5 ml IM pada paha kiri bayi 1 jam setelah dilahirkan, dan imunisasi
Hb0 0,5 ml IM di paha kanan pada usia 6 jam. Pada bayi Ny. Z mendapat
pelayanan kesehatan atau kunjungan neonatus sebanyak 3 kali yaitu pada 2
jam (KN 1), 4 hari& 14 hari (KN 2), dan tidak ditemukan keluhan atau tanda-
tanda bahaya pada bayi Ny. Z
4. Asuhan kebidanan nifas pada
Ny. Z
Pada Ny. Z mendapat pelayanan kesehatan atau kunjungan nifas
sebanyak 5 kali yaitu 6 jam postpartum (KF 1), 4 hari, dan 14 (KF 2)
postpartum. Tidak ditemukan keluhan pada Ny. Z. Adapun asuhan yang
diberikan pada Ny. Z menganjurkan ibu mengonsumsi makanan yang bergizi
dan istirahat yang cukup.
5.2 SARAN
DAFTAR PUSTAKA
Kemenkes RI. (2015). Buku Ajar Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta: GAVI.
Sulistyawati, A., & Nugraheny, E. (2010). Asuhan Kebidanan Pada Ibu Bersalin.
Jakarta: Salemba Medika.
POLTEKKES ‘AISYIYAH BANTEN
JL. Raya Cilegon Km 8, Desa Pejaten – Kramat Watu
Telp/Fax : ( 0254 ) 233309/233123
LAMPIRAN
No. Register : -
PENGKAJIAN
A. IDENTITAS
Nama Ibu : Ny. Zuni Rachmawati Nama Suami : Tn. Asep Dedi Supriadi
Hp : 087774677126 Hp :-
B. ANAMNESA
e. Pola Makan
Menu Makan sehari-hari : Nasi, Lauk pauk, buah dan air putih
f. Pola Eliminasi:
BAB : 1 – 2 x/hari, konsistensi : Lunak, warna : Kecoklatan
g. Aktifitas sehari-hari
Pola istirahat dan tidur: ± 7jam
Seksualitas (frekuensi/minggu) : 2x / mg
h. Skrining Imunisasi TT
TT WAKTU
TT 1 Saat SD
TT 2 Saat SD
TT 3 Saat Catin
TT 4 Saat anak 1
POLTEKKES ‘AISYIYAH BANTEN
JL. Raya Cilegon Km 8, Desa Pejaten – Kramat Watu
Telp/Fax : ( 0254 ) 233309/233123
TT 5 -
2015 Klinik 40mg Normal Bidan Tidak Ada Bugar Ada Nor
Hamil
Ini
4. Riwayat kesehatan
a. Riwayat penyakit yang pernah / sedang diderita:
Penyakit Jantung
Hipertensi
Diabetes Melitus
Anemia berat
Liver
PMS/HIV/AIDS
Campak
Malaria
Tuberculosis
Gangguan mental
Operasi
Sesak setelah beraktifitas
Lain – lain : Tidak Ada
(Kecelakaan/Jatuh)
5. Perilaku Kesehatan :
Penggunaan alkohol / NAPZA : Tidak Ada
Obat / jamu yang sering digunakan : Tidak Ada
Merokok : Pasif
6. Personal Hygine
Mandi : 2x/ hr
Ganti pakaian : 2x/ hr
Ganti pakaian dalam : 2 – 3x/ hr
7. Kepercayaan yang berhubungan dengan kehamilan, persalinan, dan nifas:
Tidak Ada
8. Riwayat sosial
a. Apakah kehamilan ini diharapkan / diinginkan: Ya
b. Jenis kelamin bayi yang diharapkan : Laki Laki
c. Pernikahan : 1 kali, Jumlah anak 2 orang
d. Lama Pernikahan : 12th
e. Susunan keluarga yang tinggal serumah:
Umur / Hubungan
No. Jenis kelamin Pendidikan pekerjaan
Tahun keluarga
C. PEMERIKSAAN
1. Pemeriksaan Umum :
Keadaan Umum :Baik Kesadaran: Composmetis
3. Antopometri
Tinggi Badan : 156 Cm
Berat Badan sebelum hamil : 52 Kg Berat badan selama hamil: 64 Kg
Kenaikan berat badan: 12 Kg.
LILA: 25 Cm
4. Pemeriksaan Fisik
Inspeksi dan palpasi:
h. Abdomen
1) Palpasi
Kontraksi : Tidak ada
TFU : 33 Cm
Leopold I : Teraba bulat, lunak, tidak melenting (Bokong)
Leopold II : Kanan teraba bagian terkecil janin
(Ekstermitas)
Kiri teraba tahanan memanjang seperti papan
(Punggung)
Leopold III : Bagian terendah janin teraba bulat, keras,
melenting (Kepala), dan tidak bisa
digoyangkan
Leopold IV : Sudah masuk PAP
Pembesaran : Sesuai usia kehamilan
j. Pemeriksaan Anogenital
1.Kelamin :
Vulva / vagina
Luka Parut Perineum : Tidak dilakukan
PMS( : Tidak dilakukan
Lesi : Tidak dilakukan
Varises : Tidak dilakukan
Oedema : Tidak dilakukan
Pembesaran Kelenjar Bartolini : Tidak dilakukan
2.Pengeluaran pervaginam
Air Ketuban : Tidak dilakukan
Darah Lendir : Tidak dilakukan
Lendir : Tidak dilakukan
Darah / Fluxus : Tidak dilakukan
Flour Albus/keputihan : Tidak dilakukan
3.Anus
Haemorroid : Tidak dilakukan
D. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium Darah : Hb 12,1 gram % Golongan darah : O
HIV/AIDS : Negatif
HbSAg : Negatif
Sifilis : Negatif
POLTEKKES ‘AISYIYAH BANTEN
JL. Raya Cilegon Km 8, Desa Pejaten – Kramat Watu
Telp/Fax : ( 0254 ) 233309/233123
Data Dasar : - Ibu mengatakan ini hamil ke tiga dan belum pernah
keguguran
V. PERENCANAAN TINDAKAN
Lakukan inform consent
POLTEKKES ‘AISYIYAH BANTEN
JL. Raya Cilegon Km 8, Desa Pejaten – Kramat Watu
Telp/Fax : ( 0254 ) 233309/233123
VII. EVALUASI
- Ibu mengerti dan paham yang dijelaskanoleh Bidan dan mau mengikuti anjuran
Bidan
- Ibu bersedia kunjungan ulang 1 minggu kemudian atau jika ada keluhan
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU BERSALIN
No. Register : -
I. PENGKAJIAN
A. IDENTITAS
Nama Ibu : Ny. Zuni Rachmawati Nama Suami : Tn. Asep Dedi
Supriadi
No Hp : 087774677126 Hp : -
NIK/KTP : -
B. ANAMNESA
1. Keluhan utama masuk ruang bersalin :
Mules sejak malam pukul 22.00 WIB
94
POLTEKKES ‘AISYIYAH BANTEN
JL. Raya Cilegon Km 8, Desa Pejaten – Kramat Watu
Telp/Fax : ( 0254 ) 233309/233123
Therapy : B6
Therapy :-
4. Riwayat Perkawinan :
a. Jenis kelamin bayi yang diharapkan: Ya
b. Pernikahan 1 kali, Jumlah anak 2 orang
c. Lama 12th
5. Riwayat operasi : Tidak Ada
6. Riwayat Penyakit Keluarga/keturunan kembar : Tidak ada
7. Riwayat Psikososial dan Spiritual :
Kepercayaan persalinan : Tidak ada
8. Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Nifas yang lalu
N Tgl/Thn Tempat Umur Jenis Penolon Penyulit Anak Nifas
o Bersali Bersali Hami Persalina g Kehamila
J BB P Keadaa Laktas Keadaan
n n l n n&
K B n i
Persalinan
POLTEKKES ‘AISYIYAH BANTEN
JL. Raya Cilegon Km 8, Desa Pejaten – Kramat Watu
Telp/Fax : ( 0254 ) 233309/233123
1 2010 Klinik 39mg Normal Bidan Tidak Ada L 320 46 Bugar Ada Normal
0
P
2 2015 Klinik 40mg Normal Bidan Tidak Ada 48 Bugar Ada Normal
310
3 Hamil 0
Ini
C. PEMERIKSAAN
1. Pemeriksaan Umum
a. Keadaan Umum : Baik
b. Kesadaran : Composmetis
c. Keadaan Emosinal : Stabil
d. Tekanan Darah : 120/80 mmHg Suhu : 36,7˚C
e. Nadi : 82x/menit Respirasi : 23
x/menit
f. Tinggi Badan : 156 CM
g. Berat Badan : 64 Kg
2. Pemeriksaan Fisik
a. Muka : Tidak odema
b. Mata : Kelopak mata : Tidak odema
Konjungtiva : Tidak anemis
Sklera : Normal
h. Abdomen
1). Inspeksi
Bekas luka operasi :
2). Palpasi
Kontraksi : 3x/10menit, lamanya : 32 detik
TFU : 33 cm
Leopold I : Teraba bulat, lunak, tidak melenting
Leopold II : Kanan teraba bagian ekstermitas janin
Kiri teraba tahanan keras memanjang seperti
papan
Leopold III : Bagian terendah janin teraba bulat, keras tidak
bisa digoyangkan.
Leopold IV : Sudah masuk PAP 3/5
Cekungan pada perut ( Lingkar Bandle ) : Tidak
ada
Taksiran Berat Janin (TBJ) : (33 – 11) × 155 = 3410
3). Auscultasi :
DJJ : - Punctum Maximum ( PM ) : Puki
i. Ano Genital :
1). Kelainan : Tidak ada
2). Pengeluaran : Lendir darah
3). Inspekulo(jika diperlukan) : Tidak dilakukan
4). Vaginal Toucher (Periksa Dalam) :
atas indikasi : Kemajuan persalinan
j. Ekstremitas :
1). Tungkai : Simetris
2). Varises : Tidak ada
3). Oedeme : Tidak odema
4). Refleks Patella : Kanan (+), Kiri (+)
Data Dasar : - Ibu mengatakan ini hamil ke tiga dan belum pernah keguguran
Tidak Ada
Tidak ada
V. PERENCANAAN
VI. IMPLEMENTASI/TINDAKAN
VII. EVALUASI
No. Register : -
I. PENGKAJIAN
A. IDENTITAS
Nama Bayi : By. Ny. Z
Umur Bayi : 1 Jam
Tgl/Jam lahir : 04 Maret 2021 / 11.31 WIB
Jenis Kelamin : Laki-laki
No. Reg. : -
Berat Badan Lahir : 3500 gram
Panjang Badan Lahir : 46 Cm
Nama Ibu : Ny. Zuni Rachmawati Nama Suami : Tn. Asep Dedi
Supriadi
Umur : 37th Umur : 39th
Agama : Islam Agama : Islam
Suku/Bangsa : Jawa, Indonesia Suku/Bangsa : Jawa, Indonesia
Pendidikan : SLTA Pendidikan : SLTA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Karyawan PPNPN
Alamat :PCI Blok D. 88 No. 27 Alamat : PCI Blok D.88 No.
27
B. ANAMNESA
Tanggal: 04 Maret 2021 Pukul: 12.30 WIB Oleh:
Riwayat Kehamilan
a. Paritas : 3 Aterm : 39 mg 2hr
Abortus : 0 Anak hidup : 2
b. Pemeriksaan ANC di :
f. Komplikasi Persalinan
Sidik telapak kaki kiri bayi Sidik telapak kaki kanan bayi
Sidik ibu jari tangan kiri ibu Sidik ibu jari tangan kanan ibu
POLTEKKES ‘AISYIYAH BANTEN
JL. Raya Cilegon Km 8, Desa Pejaten – Kramat Watu
Telp/Fax : ( 0254 ) 233309/233123
C. PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum : Baik
Suhu : 36,5 C
Pernafasan : 59×/ mnt
Jantung : 100×/ mnt
Berat badan sekarang : 3500 gram
1. Kepala :
Muka : Tidak ada ruam pada muka
Mata : Tidak strabismus
Telinga : Simtris, Bersih
Kulit : Kemerahan
Mulut : Tidak Labioskizis
Hidung : Terdapat septumnasal
2. Leher : Tidak ada pembengkakan kelenjar tiroid
3. Dada : Simetris
4. Abdomen : Normal, keras saat menangis dan
lunak saat diam
5. Umbilikus : Tidak ada perdarahan
6. Punggung : Normal
POLTEKKES ‘AISYIYAH BANTEN
JL. Raya Cilegon Km 8, Desa Pejaten – Kramat Watu
Telp/Fax : ( 0254 ) 233309/233123
Refleks
o Refleks Moro : Ada
o Refleks Rooting : Ada
o Refleks Swalowing : Ada
o Refleks Walking : Ada
o Refleks Graphs : Ada
o Refleks Sucking : Ada
o Refleks Tonic Neck : Ada
o Refleks Babynsky : Ada
Antropometri
o Lingkar Kepala : CMO : 35 cm
CFO : 32 cm
CSOB: 32 cm
o Lingkar Dada : 48 cm
Eliminasi:
o Miksi : (+) Warna : Bening Tanggal : 04 Maret 2021
o Meconium : (+) Warna : Hitam Tanggal : 04 Maret 2021
Imunisasi :
o Vit. K : Sudah diberikan pada tanggal 04 Maret 2021
o HB 0 : Sudah diberikan pada tanggal 04 Maret 2021
o Salep mata : -
Tidak ada
Tidak ada
V. PERENCANAAN
I. IMPLEMENTASI / PELAKSANAAN
- Melakukan inform consent
- Melakukan pemeriksaan fisik dan beritahu hasilnya. K/U : Baik, S : 36,5
c, R : 59×/ mnt, jantung 100×/ mnt, BB : 3500 gram, PB : 46cm
- Menyiapkan Vit-K, dan spuit 1 cc
POLTEKKES ‘AISYIYAH BANTEN
JL. Raya Cilegon Km 8, Desa Pejaten – Kramat Watu
Telp/Fax : ( 0254 ) 233309/233123
VII. EVALUASI
Ibu mengerti dan paham apa yang dijelaskan oleh bidan dan mau
mengikuti anjuran bidan.
POLTEKKES ‘AISYIYAH BANTEN
JL. Raya Cilegon Km 8, Desa Pejaten – Kramat Watu
Telp/Fax : ( 0254 ) 233309/233123
Nama : Ny: Z
Hari/Tanggal : Selasa 02 Maret 2021
Jam : 11.05
KALA II
Nama : Ny. Z
KALA III
- Uterus globular
- Melahirkan plasenta
- Masasse uterus selama 15 detik, menganjarkan ibu dan keluarga
untuk masasse uterus sendiri.
Pukul 11.41 WIB
Plasenta lahir lengkap, terdapat perdarahan ± 100 cc, TFU : 2
jari dibawah pusat, tidak terdapat laserasi.
SOAP KALA IV
S: - Ibu mengatakan senanga atas kelahiran bayi nya dan masih merasa
POLTEKKES ‘AISYIYAH BANTEN
JL. Raya Cilegon Km 8, Desa Pejaten – Kramat Watu
Telp/Fax : ( 0254 ) 233309/233123
sedikit lemas
Nama : Ny.Z
Hari/Tanggal : 04 Maret 2021
Tempat pengkajian : Ruang Rawat Inap Klinik Sundari
Waktu : 12.00 WIB
S: Ibu mengatakan tidak ada keluhan
Ibu mengatakan masih merasa sedikit mules
O: K/Ubaik, kesadaran composmentis, keadaan emosional stabil,
TD 120/70 mmHg,
R: 22 kali/menit,
S: 36,60C,
N: 88 kali/menit,
Konjungtiva tidak anemis, sclera tidak ikterik, Pada pemeriksaan
payudara tidak ada nyeri tekan pada daerah axilla dan payudara,
areolla hiperpigmentasi, putting susu menonjol. Pada pemeriksaanpa
lpasi pada perut TFU tidak teraba di atas simfisis, Pada inspeksi
daerah genetalia loche aserosa berwarna kuning, vulva vagina tidak
ada kelainan. Ektremitas tidak ada oedema, tidak varises, dan tidak
ada nyeri pada tungkai.
A: Ny. Z umur 37 tahun P3 A0 post partum 2 jam
P: Melakukan informed.
Memberitahu ibu hasil pemeriksaan bahwa ibu dalam
keadaan normal.
Mengingatkan ibu tentang bahaya nifas seperti :perdarahan
hebat, pengeluaran cairan vagina berbau busuk, muntah
berlebihan, demam, payudara bengkak.
POLTEKKES ‘AISYIYAH BANTEN
JL. Raya Cilegon Km 8, Desa Pejaten – Kramat Watu
Telp/Fax : ( 0254 ) 233309/233123
Nama : Ny. Z
Hari/Tanggal : 04 Maret 2021
Tempat pengkajian : Klinik Bersalin Sundari
Waktu : 12.31 WIB
BB : 3000 gram PB : 51 cm
CSOB : 33 cm