Penulis
Faqih Ruhyanudin
DAFTAR ISI
A. PENDAHULUAN
Komunikasi adalah elemen mendasar dari hubungan perawat-klien,
pengajaran klien, manajemen kasus, pengembangan staf, dan semua kegiatan
yang dilakukan oleh perawat. Untuk menjadi komunikator yang efektif, perawat
harus menyadari tingkat yang berbeda di mana komunikasi dilakukan antara
perawat dan klien dengan perbedaan tingkat usia.
B. CAPAIAN PEMBELAJARAN
Menguasai teori dan aplikasi materi keahlian keperawatan, kompetensi
keahlian keperawatan yang mencakup: (1) Komunikasi Keperawatan, (2)
Konsep Dasar Keperawatan (anatomi fisiologi , promosi kesehatan, dan
pelayanan prima), (3) Kebutuhan Dasar Manusia, (4) Keperawatan Medikal
Bedah (ilmu penyakit, penunjang diagnostic, dan kegawatdaruratan), (5) Ilmu
Kesehatan Masyarakat (Keperawatan Jiwa dan Keluarga, Keperawatan
Geriatrik dan Komunitas, serta Keperawatan Maternitas, dan (6) Ketrampilan
Dasar Tindakan Keperawatan termasuk advancy materials yang dapat
D. URAIAN MATERI
Salam hangat, Apa kabar Anda sekalian? semoga Anda selalu sehat dan
penuh semangat dalam mempelajari kegiatan belajar dalam modul ini.
ayah, atau kakak berkomunikasi dengan bayi yang ada dalam kandungannya
melalui elusan atau kecupan lembut pada perut ibu, dan panggilan lembut dekat
perut ibu.
1. Tahap pertumbuhan dan Perkembangan Bahasa Manusia
Sebelum masuk ke pembahasan komunikasi pada setiap tahapan
perkembangan manusia, kita mulai dari tahap-tahap pertumbuhan dan
perkembangan manusia. Perkembangan terjadi terus menerus melalui rentang
hidup. Individu mengalami perubahan dalam semua dimensi kehidupan.
Pertumbuhan dan perkembangan manusia adalah diawali ketika terjadi konsepsi
di tuba falopii sampai dengan mannusia meninggal dunia. Manusia niscaya
mengalami pertumbuhan fisik dan perkembangan non fisik.
Pertumbuhan adalah perubahan kuantitatif (terukur) dalam ukuran fisik
tubuh dan bagian-bagiannya, seperti peningkatan sel, jaringan, struktur, dan
sistem. Contoh pertumbuhannya adalah perubahan fisik tinggi badan, berat
badan, kepadatan tulang, dan struktur gigi. Meskipun pertumbuhan bukanlah
proses yang mantap melalui siklus hidup, pola pertumbuhan dapat diprediksi.
variasi dalam pertumbuhan, seperti peningkatan cepat yang kontras dengan laju
perubahan fisik yang lebih lambat, terjadi pada masing-masing individu.
Pertumbuhan yang cepat paling sering terjadi pada tahap prenatal, bayi, dan
remaja.
Perkembangan mengacu pada perubahan perilaku dalam kemampuan
dan keterampilan fungsional. Dengan demikian, perubahan perkembangan
bersifat kualitatif, yaitu, tidak mudah diukur. Kedewasaan (maturation) adalah
proses menjadi dewasa penuh dan berkembang dan melibatkan aspek fisiologis
dan perilaku seorang individu. Pematangan tergantung pada pertumbuhan
biologis, perubahan fungsional, dan pembelajaran (asimilasi informasi dengan
perubahan perilaku yang dihasilkan). Selama setiap tahap perkembangan dari
siklus hidup, tujuan tertentu (tugas perkembangan) harus dicapai. Tugas
perkembangan ini pembelajaran dan adaptasi di masa depan.
Pertumbuhan, perkembangan, pematangan, dan pembelajaran adalah
proses yang saling bergantung. Agar pembelajaran dapat terjadi, individu harus
cukup matang untuk memahami konsep dan membuat perubahan perilaku yang
diperlukan. Pematangan kognitif mendahului pembelajaran. Pertumbuhan fisik
juga merupakan prasyarat untuk banyak jenis pembelajaran; misalnya, seorang
anak harus memiliki kemampuan fisik untuk mengendalikan sfingter anal
sebelum mempelajari keterampilan toilet training.
a. Perspektif Teori Perkembangan Manusia
Pendidik atau seorang guru dan profesi kesehatan harus memiliki
pemahaman menyeluruh tentang pertumbuhan dan perkembangan manusia
dalam rangka untukt memberikan perawatan individual kepada klien
(siswa/pasien). Perlu diingat bahwa usia kronologis dan usia perkembangan
tidak sama. Tinjauan umum teori perkembangan utama disajikan berikut ini.
Teori-teori ini dibahas lebih lengkap di bagian spesifik tentang setiap periode
perkembangan.
1) Dimensi Fisiologis
Pertumbuhan fisiologis (ukuran dan fungsi fisik) seseorang
dipengaruhi terutama oleh interaksi kecenderungan genetik, sistem saraf
pusat (SSP), sistem endokrin, dan pematangan. Peran keturunan dalam
pengembangan manusia adalah kompleks dan belum sepenuhnya dipahami.
Genetika adalah dasar untuk pencapaian tugas tertentu. Faktor-faktor seperti
lingkungan psikososial dan status kesehatan mempengaruhi kemampuan
individu untuk mencapai potensi genetik mereka.
2) Dimensi Psikososial
Dimensi psikososial dari pertumbuhan dan perkembangan terdiri dari
perasaan subyektif dan hubungan interpersonal. Konsep diri yang
menguntungkan (pandangan tentang diri sendiri, termasuk citra tubuh,
harga diri, dan diri ideal) kemungkinan merupakan kunci paling penting
untuk kesuksesan dan kebahagiaan seseorang. Berikut ini adalah
karakteristik individu dengan konsep diri positif:
a) Percaya diri
b) Kesediaan untuk mengambil risiko
c) Kemampuan untuk menerima kritik tanpa mempertahankan diri
10
i. Usia 0-6 minggu. Sejak bayi lahir hingga ia berusia 6 minggu, bayi
hanya dapat menangis dan tidak dapat mengeluarkan suara tertentu.
Adapun bentuk komunikasi yang dapat dilakukan oleh bayi
adalah komunikasi nonverbal atau bahasa tubuh dalam
komunikasi lainnya seperti gerakan kaki atau gerakan lengan,
kontak mata, dan ekspresi wajah.
ii. Usia 2-4 bulan. Di usia ini, bayi mulai mengeluarkan suara-suara
atau bunyi-bunyi vokal yang dilakukan secara berulang seperti
“u…u…” atau “a…a…” ketika ia merasa nyaman. Namun, suara
atau bunyi seperti itu selanjutnya akan menghilang beberapa bulan
setelahnya.
iii. Usia 4-6 bulan. Di usia sekitar 5 bulan, bayi akan mengeluarkan
bunyi mengoceh secara acak yaitu sekumpulan suara yang
dikeluarkan bayi ketika mendapatkan perhatian orang lain. Selain
itu, bayi juga mulai dapat mengeluarkan suara atau bunyi yang lebih
beragam. Hal ini disebabkan karena semakin matang dan
membaiknya pita suara serta kemampuan bernafas bayi.
iv. Usia 6-8 bulan. Di rentang usia ini, bayi mengeluarkan ocehan
dengan bunyi yang lebih terkendali serta mulai menggunakan suara
yang berulang dan lebih jelas seperti “papapa”, “mamama”, atau
“dadada”.
v. Usia 8-12 bulan. Di masa ini, anak mulai mengeluarkan suara
seakan-akan berbicara dengan orang tuanya. Komunikasi
nonverbal seperti intonasi suara dan ekspresi wajah mulai tampak
11
i. Usia sekitar 2 tahun. Di usia ini, anak mulai dapat menerima bahasa
dengan baik, menggunakan bahasa telegrafik yang terdiri dari 2
hingga 3 kata. Selain itu, jumlah kosa kata yang digunakan terdiri 3
hingga 50 kata.
ii. Usia sekitar 3 tahun. Di usia ini, anak keterampilan sosial anak mulai
meningkat, berusaha untuk berkomunikasi, dan mulai menggunakan
percakapan. Jika anak tidak memahami apa yang disampaikan oleh
orang lain akan menunjukkan frustrasi. Adapun jumlah kosa kata
yang dikuasai semakin bertambah yakni sekitar 300 hingga 500 kata.
c. Masa usia 4-6 tahun
Di rentang usia 4-6 tahun, anak mengalami kemajuan dalam
penggunaan bahasa. Anak sudah mampu untuk mengemukakan
pikirannya dengan menggunakan kalimat-kalimat yang jelas. Ia pun
sudah dapat bercakap-cakap setiap kali ada kesempatan. Kemampuan
ini ia peroleh melalui pengalaman selama menggunakan bahasa yang
sekaligus meningkatkan kemampuan berbicaranya. Dengan kesempatan
12
13
14
nonverbal.
15
16
17
18
19
20
marah, atau lainnya dan biasanya banyak dilakukan pada anak yang
jengkel, marah, dan diam.
Perawat dapat memulai komunikasi dengan anak melalui cara
memeriksa/menyelidiki tulisan. Dengan meminta anak menulis,
perawat dapat mengetahui apa yang dipikirkan anak dan bagaimana
perasaan anak.
2) Menggambar
Teknik ini dilakukan dengan cara meminta anak untuk
menggambarkan sesuatu terkait dengan dirinya, misalnya perasaan,
apa yang dipikirkan, keinginan, dan lain-lain. Dasar asumsi dalam
menginterpretasi gambar adalah anak-anak mengungkapkan dirinya
melalui coretan atau gambar yang dibuat. Dengan gambar, akan
dapat diketahui perasaan anak, hubungan anak dalam keluarga,
adakah sifat ambivalen atau pertentangan, serta keprihatinan atau
kecemasan pada hal-hal tertentu. Pengembaangan dari teknik
menggambar ini adalah anak dapat menggambarkan keluarganya
dan dilakukan secara bersama antara keluarga (ibu/ayah) dengan
anak.
Anak diminta menggambar suatu lingkaran untuk
melambangkan orang-orang yang berada dalam lingkungan
kehidupannya dan gambar bundaran-bundaran di dekat lingkaran
menunjukkan keakraban/kedekatan. Menggambar bersama dalam
keluarga merupakan satu alat yang berguna untuk mengungkapkan
dinamika dan hubungan keluarga
d. Penerapan komunikasi sesuai tingkat perkembangan anak
Perkembangan komunikasi pada bayi dan anak tergantung dari
perkembangan otak dan fungsi kognitifnya. Perkembangan ini juga
berhubungan dengan kematangan atau kemampuan organ sensorik dalam
menerima rangsangan atau stimulus internal maupun eksternal.
Perkembangan komunikasi pada bayi dan anak juga dipengaruhi oleh
kuatnya stimulus internal dan eksternal yang masuk dalam diri anak melalui
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34