Anda di halaman 1dari 3

Nama : La Ode Muhammad Ridwan Dwi Saputra

NIM : A1L119078

Kelas :B

Judul : UAS Dasar-Dasar Kimia Analitik

Resume:

KROMATOGRAFI KERTAS, KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS DAN


KROMATOGRAFI KOLOM

Kromatografi adalah teknik pemisahan molekul yang didasarkan pada pola pergerakan
antara fase gerak dan fase diam agar dapat memisahkan komponen-komponen dalam bentuk
molekul dalam larutan. Prinsip metode kromatografi ini adalah cara memisahkan permukiman
sesuai dengan perbedaan dalam distribusi dan komponen campuran antara dua fase, yaitu fase
diam dan fase gerak. Untuk dapat mengetahui penerapannya melalui praktik kromatografi,
penerapannya banyak ditemukan dalam kehidupan kita sehari-hari.

 Kromatografi Kertas

Jenis kromatografi ini adalah metode analitik yang dapat digunakan untuk
memisahkan bahan kimia berwarna, terutama dalam pigmen. Metode ini juga dapat
digunakan untuk memisahkan warna primer atau sekunder dalam tinta. Metode ini telah
banyak digantikan oleh kromatografi lapis tipis, tetapi masih merupakan alat pembelajaran
yang baik. Kromatografi kertas dua arah, juga dikenal sebagai kromatografi dua dimensi,
melibatkan dua pelarut dan berputar 90 derajat ketika mengubah pelarut. Metode ini
digunakan untuk memisahkan campuran senyawa kompleks dengan polaritas yang hampir
sama atau hampir serupa. Misalnya, jika kertas saring digunakan untuk memisahkan asam
amino, kertas saring berkualitas tinggi harus digunakan. Fase gerak adalah solusi
pengembangan yang dapat naik selama fase diam saat sampel diangkut.
a). Nilai Rf

Faktor rf atau retensi adalah perbandingan antara jarak antara suatu zat dan
jarak antara pelarut. Nilai ini biasanya dinyatakan dalam tempat desimal,
menggunakan dua angka setelah titik desimal. Jika nilai Rf adalah nol dalam urutan,
zat terlarut tetap dalam fase stasioner dan karenanya tidak bergerak. Jika nilai Rf = 1,
zat terlarut tidak memiliki afinitas dalam fase diam dan bergerak sesuai dengan
pergerakan pelarut pada baris pertama. Untuk menghitung nilai Rf, ukur jarak tempuh
bahan dibagi dengan jarak pelarut seperti yang ditunjukkan sebelumnya.

b). Polaritas dan pigmen

Metode ini merupakan suatu cara untuk mengidentifikasi dan menguji


kemurnian koneksi. Ini merupakan cara yang bermanfaat karena relatif lebih tepat dan
cuma membutuhkan minim bahan. Alat untuk memisahkan pada metode ini
menyiratkan cara begitu juga dengan kromatografi lapis tipis. Dengan metode ini,
bahan uji didistribusikan antara fase diam dan fase goyang. Cara yang anteng
umumnya adalah kertas saring berkualitas tinggi. Fase seluler adalah solusi
pengembangan yang menyebar di fase seluler dan dibawa contohnya. Bentuk contoh
dipisah berdasarkan kekuatan adsorpsi dalam fase diam sehubungan dengan
kelarutannya dalam fase goyang.

c). Kromatografi Jenis Kertas

 Kromatografi yang Menurun Kromatografi Kertas Naik-Turun

 Kromatografi Kertas Radial Kromatigrafi Kertas Menanjak

 Kromatografi Lapis Tipis

Kromatografi lapis tipis adalah salah satu teknik kromatografi yang digunakan
untuk memisahkan campuran yang tidak mudah menguap. Teknik ini biasanya dilakukan
pada selembar kaca. Aluminium foil atau plastik dilapisi dengan lapisan tipis bahan
penyerap, umumnya silika gel, selulosa atau aluminium oksida. Lapisan tipis ini dapat
disebut sebagai fase diam atau padat. Setelah menerapkan sampel ke pelat, campuran pelarut
atau pelarut yang dikenal sebagai fase gerak mengalir melalui pelat sesuai dengan gaya
kapiler. Karena analit yang berbeda memindahkan pelat KLP pada kecepatan yang berbeda,
komponen dipisahkan dalam analisis.

Jenis kromatografi ini dapat digunakan untuk memantau atau memantau pergerakan
suatu reaksi, untuk mengidentifikasi senyawa yang terkandung dalam campuran dan untuk
menentukan kemurnian komponen. Contoh aplikasi ini adalah: analisis seramida dan asam
lemak, deteksi insektisida dan pestisida dalam air dan makanan, analisis komposisi pewarna
serat di dunia forensik, penentuan kemurnian radiokimia dan radiofarmasi atau untuk
identifikasi tanaman obat dan komponennya.

 Kromatografi Kolom

Kromatografi kolom adalah metode yang digunakan untuk memurnikan bahan


kimia tunggal dari campurannya. Metode ini sering digunakan untuk aplikasi preparasi pada
skala mikrogram hingga kilogram. Keuntungan utama kromatografi kolom adalah biaya yang
rendah dan kemudahan membuang fasa diam yang telah digunakan. Kemudahan
pembuangan fasa diam ini mencegah kontaminasi silang dan degradasi fasa diam akibat
pemakaian ulang atau daur ulang.

Dua metode yang umum digunakan untuk preparasi kolom adalah: metode kering
dan metode basah. Pada metode kering, kolom pertama kali diisi dengan serbuk kering fasa
diam, kemudian kolom dialiri fasa gerak hingga seluruh kolom terbasahi. Mulai titik ini, fasa
diam tidak diperkenankan mengering. Pada metode basah, fasa diam dibasahi dengan fasa
gerak hingga menjadi bubur di luar kolom, dan kemudian dituangkan perlahan-lahan ke
dalam kolom. Pencampuran dan penuangan harus ekstra hati-hati untuk mencegah
munculnya gelembung udara. Larutan bahan organik diletakkan di bagian atas fasa diam
menggunakan pipet. Lapisan ini biasanya ditutup dengan lapisan kecil pasir atau katun atau
wol kaca untuk melindungi bentuk lapisan organik dari tuangan eluen. Eluen kemudian
dialirkan perlahan melalui kolom sambil membawa sampel bahan organik. Sering kali,
wadah eluen sferis atau corong pisah bersumbat yang sudah diisi eluen diletakkan di bagian
atas kolom.

Anda mungkin juga menyukai