LANSIA
Disusun Oleh :
1. Diah Mei Ratih W. (181301010)
1.3 Tujuan
a. Untuk mengetahui konsep dasar gangguan mobilitas
b. Untuk mengetahui konsep teori Asuhan Keperawatan pada lansia dengan
gangguan mobilitas
c. Untuk mengetahui Asuhan Keperawatan pada lansia dengan gangguan mobilitas
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Presentase Kekuatan
Skala Karakteristik
Normal
0 0 Paralisis sempurna
1 10 Tidak ada gerakan, kontraksi otot dapat
dipalpasi atau dilihat
2 25 Gerakan otot penuh melawan gravitasi
dengan topangan
3 50 Gerakan yang normal melawan grativitasi
7) Perubahan Psikologis
Pengkajian perubahan psikologis yang disebabkan oleh adanya
gangguan mobilisasi dan imobilitas antara lain perilaku, peningkatan
emosi, perubahan dalam mekanisme koping, dan lain-lain. Observasi
khusus yang harus dilakukan perawat mengenai kapasitas mobilisasi:
a. Kelengkungan tubuh (sklerosis, kifosis, dan lordosis)
b. Gaya berjalan
c. Rentang gerak (aktif atau pasif)
d. Kelainan sendi dan penyimpangan muskoloskeletal (perubahan
artitik, kesehatan otot)
e. Kelainan neurologis
f. Tanda-tanda ketidaknyamanan dan intoleransi aktivitas ( tanda-
tanda nonverbal dan juga laporan lisan)
g. Resiko jatuh
h. Hasil test diagnostik
i. Intervensi dan medikasi teraupetik saat ini yang mungkin
mempengaruhi mobilitas
j. Tanda-tanda komplikasi (misal kerusakan kulit,
pneumomia,depresi,isolasi sosial ) (Vaughans, 2013)
8) Pengkajian Pola Gordon
Pola-pola fungsi Kesehatan
1. Aktivitas/Istirahat:
Gejala : Nyeri sendi karena gerakan, nyeri tekan, memburuk dengan
stres pada sendi; kekakuan pada pagi hari, biasanya terjadi bilateral
dan simetris. Limitasi fungsional yang berpengaruh pada gaya hidup,
waktu senggang, pekerjaan, keletihan.
Tanda : Malaise, keterbatasan rentang gerak; atrofi otot, kulit,
kontraktor/ kelaianan pada sendi.
2. Kardiovaskular:
Gejala : Fenomena Raynaud jari tangan/ kaki ( mis: pucat
intermitten, sianosis, kemudian kemerahan pada jari sebelum warna
kembali normal).
3. Integritas Ego
Gejala : Faktor-faktor stres akut/ kronis: mis; finansial, pekerjaan,
ketidakmampuan, faktor-faktor hubungan, keputusan dan
ketidakberdayaan ( situasi ketidakmampuan ), ancaman pada konsep
diri, citra tubuh, identitas pribadi ( misalnya ketergantungan pada
orang lain).
4. Makanan/Cairan
Gejala ; Ketidakmampuan untuk menghasilkan/ mengkonsumsi
makanan/ cairan adekuat: mual, anoreksia, kesulitan untuk
mengunyah.
Tanda : Penurunan berat badan, kekeringan pada membran mukosa.
5. Hygiene
Gejala : Berbagai kesulitan untuk melaksanakan aktivitas perawatan
pribadi, ketergantungan.
6. Neurosensori
Gejala : Kebas, semutan pada tangan dan kaki, hilangnya sensasi
pada jari tangan.
Tanda : Pembengkakan sendi simetris.
7. Nyeri/Kenyamanan
Gejala : Fase akut dari nyeri ( mungkin tidak disertai oleh
pembengkakan jaringan lunak pada sendi ).
8. Keamanan
Gejala : Kulit mengkilat, tegang, nodul subkutan, Lesi kulit, ulkus
kaki. Kesulitan dalam ringan dalam menangani tugas/ pemeliharaan
rumah tangga. Demam ringan menetap Kekeringan pada mata dan
membran mukosa.
9. Interaksi Sosial
Gejala : Kerusakan interaksi sosial dengan keluarga/ orang lain;
perubahan peran; isolasi.
2.2.2 Analisa Data
Data dasar adalah kumpulan data yang berisikan mengenai status
kesehatan klien, kemampuan klien untuk mengelola kesehatan terhadap
dirinya sendiri, dan hasil konsultasi dari medis atau profesi kesehatan
lainnya. Data Fokus adalah data tentang perubahan-perubahan atau respon
klien terhadap kesehatan dan masalah kesehatannya serta hal-hal yang
mencakup tindakan yang dilaksanakan terhadap klien (Potter & Perry, 2005).
Tujuan Pengumpulan Data:
a. Memperoleh informasi tentang keadaan kesehatan pasien.
b. Untuk menentukan masalah keperawatan dan kesehatan pasien.
c. Untuk menilai keadaan kesehatan pasien. Untuk membuat keputusan
yang tepat dalam menentukan langah-langkah berikutnya.
Tipe Data:
1. Data Subjektif
Data yang didapatkan dari pasien sebagai suatu pendapat terhadap
suatu situasi dan kejadian. Informasi tersebut tidak bisa ditentukan
oleh perawat, mencakup persepsi, perasaan, ide pasien tentang status
kesehatannya. Misalnya tentang nyeri, perasaan lemah, ketakutan,
kecemasan, frustrasi, mual, perasaan malu (Potter & Perry, 2005).
2. Data Objektif
Data yang dapat diobservasi dan diukur, dapat diperoleh
menggunakan panca indera (lihat, dengar, cium, raba) selama
pemeriksaan fisik. Misalnya frekuensi nadi, pernafasan, tekanan
darah, edema, berat badan, tingkat kesadaran (Potter & Perry, 2005).
2.2.3 Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan adalah proses menganalisis data
subjektif dan data objektif yang telah diperoleh pada tahap
peengkajian untuk menegakkan diagnosis keperawatan. Diagnosis
keperawatan melibatkan proses berpikir komplek tentang data yang
dikumpulkan dari pasien, keluarga, rekam medik, dan pemberi layanan
kesehatan lain. Adapun tahapannya yaitu :
a. Menganalisis dan menginterpretasi data
b. Mengidentifikasi masalah pasien
c. Merumuskan masalah pasien
d. Mendokumentasikan diagnosa keperawatan
Adapun diagnosa yang mungkin muncul pada pasien Gangguan
Mobilitas :
1. Nyeri akut/kronis berhubungan dengan destruksi sendi
2. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan penurunan kekuatan otot
3. Kurang perawatan diri berhubungan dengan nyeri pada waktu
bergerak
2.2.4 Intervensi Keperawatan
Rencana keperawatan merupakan fase dari proses keperawatan yang penuh
pertimbangan dan sistematis serta mencakup pembuatan keputusan untuk
menyelesaikan masalah (Kozier et al., 2010). Menurut McCloskey &
Bulecheck (2000), intervensi keperawatan adalah setiap tindakan
berdasarkan penilaian klinis dan pengetahuan, yang perawat lakukan untuk
meningkatkan hasil pada pasien (Kozier et al., 2010).
1. Nyeri akut/kronis berhubungan dengan destruksi sendi
Kriteria Hasil :
RIWAYAT KESEHATAN
Keluhan utama: Ny. A sudah mengalami keluhan dengan kaki kebas-kebas pada
persendian kaki jika berdiri terlalu lama bagian sendi-sendi kaki
terasa sakit. Ny. A ketika banyak bergerak mudah lelah dan kedua
kaki klien jika melakukan aktifitas klien selalu mudah capek.
Keadaan Ny.A setelah dilakukan pengkajian ulang tubuhnya terasa
lemah dan mudah lelah saat melakukan aktifitas kaki klien kebas-
kebas dan Ny. A Jika kedua kakinya diluruskan atau dilakukan gerak
mobilisasi kedua kaki klien menjadi nyaman
Upaya yang telah dilakukan untuk mengatasi keluhan: Upaya yang telah dilakukan
selama ada keluhan dengan cara melakukan Terapi Room
FUNGSI FISIOLOGIS
1. Kondisi Umum
Ya Tidak Keterangan
Kelelahan : Ny. A merasa kelelahan ketika
banyak gerak
Perubahan BB : Pola makan Ny. A tidak teratur
Kemampuan :
ADL
2 Integumen
.
Ya Tidak Keterangan
Lesi / luka : Tidak ada luka pada NY. A
Pruritus : Ny. A tidak mengalami pruritus
Perubahan : Tidak ada perubahan pigmen pada Ny. A
pigmen
Memar : Ny. A tidak mengalami memar
Pola :
penyembuhan
lesi
3. Hematopoetic
Ya Tidak Keterangan
Perdarahan : Ny. A tidak mengalami perdarahan
abnormal
Pembengkakan : Tidak ada pembengkakan kel limfe pada Ny.
kel. limfe A
Anemia : Ny. A tidak mengalami anemia
4 Kepala
.
Ya Tidak Keterangan
Sakit kepala : Ny. A tidak ada keluhan sakit kepala
Pusing : Ny. A tidak merasa pusing
Gatal pada : Ny. A tidak mengalami gatal pada kulit
kulit kepala kepala
5 Mata
.
Ya Tidak Keterangan
Perubahan : Ny. A mengalami perubahan penglihatan
penglihatan karena salah menyebutkan warna yang
dilihat
Pakai kacamata : Ny. A tidak memakai kacamata
Kekeringan : Ny. A tidak mengalami kekeringan pada
mata mata
Nyeri : Ny. A tidak mengalami nyeri mata
Gatal : Tidak gatal pada mata Ny. A
Photobobia : Ny. A terdapat masalah pada saat melihat
cahaya terang
Diplopia : Ny. A tidak terdapat masalah diplopia
Riwayat infeksi : Ny. A tidak memiliki riwayat infeksi
6. Telinga
Ya Tidak Keterangan
Penurunan : Ny. A mengalami penurunan
pendengaran pendengaran
Discharge : Tidak ada cairan yang keluar pada
telinga Ny. A
Tinitus : Telinga Ny. A tidak berdengung
Vertigo : Tidak mengalami vertigo
Alat bantu : Tidak memakai alat bantu dengar
dengar
Riwayat : Tidak ada riwayat infeksi pada telinga
infeksi Ny. A
Kebiasaan : Ny. A sering membersihkan telinganya
membersihkan
telinga
Dampak pada : Penurunan pendengaran berdampak resiko jatuh pada Ny. A
ADL
7. Hidung sinus
Ya Tidak Keterangan
Rhinorrhea : Tidak ada cairan yang keluar dari hidung
Ny. A
Discharge : Tidak ada
Epistaksis : Tidak ada perdarahan pada hidung Ny. A
Obstruksi : Tidak ada penyumbatan pada hidung
Snoring : Tidak ada suara serak/mendengkur saat
tidur
Alergi : Ny. A tidak memiliki alergi
Riwayat infeksi : Ny. A tidak memiliki Riwayat infeksi
pada hidung
8. Mulut,
tenggorokan
Ya Tidak Keterangan
Nyeri telan : Tidak ada nyeri tekan
Kesulitan menelan : Tidak mengalami kesulitan dalam
menelan
Lesi : Tidak ada luka pada mulut dan
tenggorokan
Perdarahan gusi : Tidak ada perdarahan di gusi
Caries : Terdapat caries gigi pada Ny. A
9. Leher
Ya Tidak Keterangan
Kekakuan : Leher Ny. A tidak mengalami kekauan
Nyeri tekan : Ny. A tidak mengalami nyeri tekan
pada leher
Massa : Tidak ada benjolan pada Ny. A
10 Thorax
.
Ya Tidak
Simetris Dada simetris kanan dan kiri
Tarikan : Tidak ada tarikan intercostae
intercostae
Barrel chest : Kondisi dada tidak tampak menonjol
Pigeon chest Tidak ada kelainan bentuk pada
dinding dada
Wheezing : Tidak ada suara wheezing (mengi)
Ronchi : Tidak ada suara ronchi
Palpitasi : Detak jantung teratur
Dipsnoe Ny. A tidak mengalami sesak nafas
Paroximal Ny. A tidak mengalami serangan
nocturnal secara tiba-tiba
Orthopnea Ny. A merasa tidak ada keluhan saat
bernafas
Murmur Ny. A tidak mengalami murmur (suara
berdesing pada jantung)
Chest pain Ny. A tidak mengalami nyeri dada
11 Abdomen
.
Ya Tidak Keterangan
Disphagia : Ny. A tidak mengalami kesulitan
menelan
Nausea / : Ny. A tidak mengalami mual dan
vomiting muntah
Hemateemesis : Ny. A tidak mengalami muntah
darah
Perubahan nafsu : Ny. A tidak mengalami penurunan
makan nafsu makan
Massa : Tidak ada benjolan pada abdomen
Jaundice : Ny. A tidak menderita penyakit
kuning
Perubahan pola : Ny. A tidak mengalami pola
BAB perubahan BAB
Melena : Ny. A sewaktu berak tidak
mengeluarkan feses hitam
Hemorrhoid : Tidak ada hemorrhoid
Pola BAB : Pola BAB Ny.A teratur. 1x Sehari
12. Genetalia
Ya Tidak Keterangan
Dysuria : Ny. A tidak
mengalami nyeri
saat BAK
Frekuensi : BAK sehari 4-8 kali sebanyak 1-1,8 L
Hesitancy : Ny. A tidak mengalami
kesulitan saat memulai
kencing
Urgency :
Hematuria : Ny. A tidak mengalami
kencing darah
Poliuria : Ny. A tidak sering kencing
Oliguria : Ny. A mengatakan urin tidaak
sedikit saat kencing
Nocturia : Ny. A tidak sering kencing di
malam hari
Inkontinensia : Ny. A tidak kehilangan
control saat berkemih (tidak
mengompol)
Nyeri berkemih : Ny. A tidak mengalami nyeri
saat BAK
Pola BAK : Pola BAK Ny. A 5x sehari
13
Lesi
Disharge
Testiculer pain
Testiculer massa
Perubahan gairah sex
Impotensi
Reproduksi (perempuan) Ya Tidak
Lesi Tidak ada lesi pada bagian
reproduksi
Discharge Ny. A tidak mengalami
discharge (keputihan)
Postcoital bleeding Ny. A tidak mengalami
postcontrol bleeding
(perdarahan pasca
berhubungan)
Nyeri pelvis Ny. A tidak mengalami
nyeri pelvis
Prolap Ny. A tidak mengalami
prolap
Riwayat menstruasi Ny. A menarch pada usia
+- 13 tahun, Menopause
pada usia 61 tahun.
Menstruasi normal tiap 28
hari sekali seama 6 hari
Aktifitas seksual Aktifitas sosial berkurang
karena faktor usia
Pap smear Belum pernah melakukan
pap smear
14 MUSKULOSKELETA
. L
Ya Tidak Keterangan
Nyeri Sendi : Ny.A mengalami nyeri sendi
pada kaki kanan dan kiri
Bengkak :
Kaku sendi :
Deformitas : Ny. A tidak mengalami
deformitas
Spasme : Ny. A tidak mengalami
kejang otot
Kram : Ny. A mengalami kram pada
kaki
Kelemahan otot : Ny. A mengalami kelemahan
otot pada kaki
Masalah gaya berjalan : Ny. A tidak ada masalah
pada gaya berjalan
Nyeri punggung : Ny. A tidak mengalami nyeri
punggun
Pola latihan : Pola latihan teknik ROM dengan meluruskan kaki
dan menyandarkan pinggang ke kursi
Dampak ADL : Ny. A ketika banyak bergerak mudah lelah dan
kedua kaki klien jika melakukan aktifitas klien selalu
mudah capek.
15. Persyarafan
Ya Tidak Keterangan
Headache : Ny. A tidak mengalami sakit
kepala
Seizures : Ny. A tidak mengalami kejang
Syncope : Ny. A tidak mengalami pingsan
atau hilang kesadaran
sementara
Tic/tremor : Ny. A tidak mengalami gemetar
Paralysis : Ny. A mengalami kehilangan
sebagian fungsi otot pada kaki
saat melakukan aktivitas
Paresis : Ny. A mengalami kelemahan
otot pada kaki
Masalah memori : Ny. A merasa sering lupa
terhadap perkataan yang sudah
dibicarakan
Gangguan
koordinasi
(tes hidung-jari
hidung)
Spiritual
Aktivitas ibadah : Ny. A taat melakukan ibadah dan
menjalankan tepat waktu
Hambatan : -
6. LINGKUNGAN :
Penilaian
0 - 2 : Ketergantungan
21 - 61 : Ketergantungan berat/sangat tergantung
62 - 90 : Ketergantungan berat
91 - 99 : Ketergantungan ringan
100 : Mandiri
Total nilai 30 18
Interpretasi hasil :
24 – 30 : tidak ada gangguan kognitif
18 – 23 : gangguan kognitif sedang
0 - 17 : gangguan kognitif berat
3. Tes Keseimbangan
Time Up Go Test
No Tanggal Pemeriksaan Hasil TUG (detik)
1
Interpretasi hasil
Interpretasi hasil:
Apabila hasil pemeriksaan TUG menunjukan hasil berikut:
4. Kecemasan, GDS
Pengkajian Depresi
Jawaban
No Pertanyaan
Ya Tdk Hasil
1. Anda puas dengan kehidupan anda saat ini 0 1 0
2. Anda merasa bosan dengan berbagai aktifitas dan kesenangan 1 0 1
3. Anda merasa bahwa hidup anda hampa / kosong 1 0 0
4. Anda sering merasa bosan 1 0 1
5. Anda memiliki motivasi yang baik sepanjang waktu 0 1 1
8. Anda takut ada sesuatu yang buruk terjadi pada anda 1 0 1
7. Anda lebih merasa bahagia di sepanjang waktu 0 1 1
8. Anda sering merasakan butuh bantuan 1 0 1
9. Anda lebih senang tinggal dirumah daripada keluar melakukan 1 0 1
sesuatu hal
10. Anda merasa memiliki banyak masalah dengan ingatan anda 1 0 1
11. Anda menemukan bahwa hidup ini sangat luar biasa 0 1 1
12. Anda tidak tertarik dengan jalan hidup anda 1 0 0
13. Anda merasa diri anda sangat energik / bersemangat 0 1 1
14. Anda merasa tidak punya harapan 1 0 1
15. Anda berfikir bahwa orang lain lebih baik dari diri anda 1 0 1
Jumlah 12
(Geriatric Depressoion Scale (Short Form) dari Yesafage (1983) dalam
Gerontological Nursing, 2006)
Interpretasi :
Jika Diperoleh skore 5 atau lebih, maka diindikasikan depresi
5. Status Nutrisi
Total score 5
(American Dietetic Association and National Council on the Aging, dalam
Introductory Gerontological Nursing, 2001)
Masalah
No Data Penyebab
Keperawatan
1 DS: Tingkat usia dan Gangguan
Klien mengeluhkan sulit perkembangan mobilisasi
beraktivitas pada persendian fisik
Jika berdiri lama kaki terasa Perubahan sistem
sakit kardiovaskuler mobilitas
Keluarga mengatakan klien hipotensi ortostastik,
senang makan jeroan,sayur meningkatkan kerja
santan dirumah jantung dan terjadinya
pembentukan thrombus
DO:
Suhu:37 C
Kadar asam urat serum 10mg/dl Gangguan muscular
NO
TANGGAL DIAGNOSA KEPERAWATAN
DIAGNOSA
D.0054 Gangguan mobilitas fisik
D.0077 Nyeri akut
D.0111 Deficit pengetahuan
DAFTAR PRIORITAS
DIAGNOSA KEPERAWATAN
NO PRIORITAS
TANGGAL
DIAGNOSA DIAGNOSA KEPERAWATAN
D.0054 Gangguan mobilitas fisik
RENCANA KEPERAWATAN
4. Lakukan ROM
aktif pada
ekstremitas yang
sakit. Lakukan
latihan secara
perlahan guna
memberi
kesempatan
5. Untuk mencegah
ketegangan
pada persendian
dan jaringan
klien.
Nyeri akut 1. Memberikan penjelasan untuk menghilangkan
Menunjukkan 1. Individu akan 1. Kaji intensitas
nyeri yang tidak perlu, yakni dengan pemberian
toleransi mengungkapkan lokasi nyeri,
obat sesuai jadwal yang teratur.
nyeri berbeda kepuasan setelah dengan skala
2. Menggunakan tindakan pereda nyeri noninpasif
pada setiap pemberian nyeri 7.
dapat meningkatkan efek terapeutik medikasi
individu dan tindakan pereda
2. Ajarkan metode
penghilang nyeri.
mugkin nyeri
distraksi selama
3. Menghilangkan nyeri secara adekuat dapat
bervariasi 2. Menyebutkan
nyeri akut yang
faktor yang dapat menyebabkan adikasi.
pada satu
meningkatkan bukan
individu nyeri
merupakan
3. Menyebutkan
dalam suatu
intervensi yang mengenai
yang berbeda. efektif
tindakan pereda
Menyampaikan
bahwa orang lain nyeri noninpasif
memvalidasi nyeri
dan keefektifan
yang sedang
dialami. kepada
individu.
3. Perawatan
mengenai
kompres panas,
efek
terapeutiknya,
dan kapan
diindikasikanny
a
Defisit pengetahuan 1. Mempermudah dalam memberikan penjelasan
Memberikan 1. Klien mengerti 1. Kaji klien
pada klien
penyuluhan proses tentang
2. Meningkatkan pengetahuan dan mengurangi
kepada klien penyakitnya dan penyakitnya.
cemas
tentang program 2. Jelaskan tentang
3. Mempermudah intervensi
penyakitnya perawatan serta proses penyakit
4. Mencegah keparahan penyakit
guna untuk terapi yang (tanda dan 5. Memberi gambaran tentang pilihan terapi
kesehatan diberikan sesuai gejala). yang bisa Tentang pilihan terapi yang bisa
kelurga dan dengan indikator: Identifikasi digunakan
klien. 2. Klien mampu kemungkinan
menjelaskan
penyebab,jelask
kembali tentang
penyakit. an kondisi
3. Mengenal
tentang klien
kebutuhan
perawatan dan 3. Jelaskan tentang
pengobatan tanpa
program
cemas. pengobatan
4. Diskusikan
perubahan gaya
hidup yang
mungkin
digunakan
Untuk
mencegah
komplikasi.
5. Diskusikan
tentang terapi
dan pilihannya
IMPLEMENTASI / TINDAKAN KEPERAWATAN
Nama Pasien :
Nama Pasien : Ny. A
No RM :
Dx. Medis :
Nama Pasien :
Nama Pasien :Ny. A
No RM :
Dx. Medis :
PERKEMBANGAN
NO TGL/JAM Dx.KEP
(S O A P I E R)
1 Gangguan S: Klien Mengatakan badanya lemas
mobilitas fisik ketika melakukan aktifitas aktifitas
yang banyak dan sendi-sendi kaki
terasa sakit jika berdiri terlalu lama.
P: Intervensi dilanjutkan
- Melakukan tindakan ROM aktif dan
pasif
2 Nyeri akut S: Klien mengatakan setiap melekukan
aktifitas pada kaki dan otot, sendi
terasa terasa nyeri, dan saat diinjakkan
sendi kaki terasa nyeri.
Nama Pasien :
Nama Pasien :NY. A
No RM :
Dx. Medis :
PERKEMBANGAN
NO TGL/JAM Dx.KEP
(S O A P I E R)
1. Gangguan S: Klien Mengatakan badanya lemas
mobilitas fisik ketika melakukan aktifitas aktifitas
yang banyak dan sendi-sendi kaki
terasa sakit jika berdiri terlalu lama.
P: Intervensi dilanjutkan
-Melakukan tindakan ROM aktif dan
pasif
2. Nyeri akut S: Klien mengatakan setiap melekukan
aktifitas pada kaki dan otot, sendi
terasa terasa nyeri, dan saat diinjakkan
sendi kaki terasa nyeri.
O: Klien bingung
karena kurangnya pengetahuan