Anda di halaman 1dari 5

Nama : Mauriska Dearsi

Nim :12010120410013

Bab Contingent Pay – Pembahasan Umum

Pertanyaan

1. Apa hubungan antara gaji dan motivasi? Dan apakah kepuasan terhadap gaji yang
didapat akan mempengaruhi motivasi dan kepuasan dalam bekerja?
2. Apa kelebihan dan kekurangan dari gaji berbasis kinerja (performance-related pay)?
3. Bagaimana pengaruh manajer dalam proses pemberian kompensasi? Dan apa sajakah
faktor-faktor yang mempengaruhinya tersebut?

Jawaban

1. Gaji yang dikaitkan dengan kinerja, kompetensi, atau keterampilan akan mendorong
orang untuk mencapai tingkat kinerja yang lebih tinggi atau meningkatkan lingkup
atau tingkat kompetensi atau keterampilannya. Menurut saya, kepuasan terhadap gaji
yang didapat akan mempengaruhi motivasi dan kepuasan dalam bekerja.

2. Kelebihan dan kekurangan dari gaji berbasis kinerja


Kelebihan :
- Dapat mendukung tujuan strategis.
Pembayaran berbasis kinerja mengaitkan target kinerja karyawan dengan tujuan-
tujuan strategis perusahaan. Jadi jika seorang pegawai bisa mendapatkan
penghargaan karena berhasil memenuhi target kinerja tertentu maka tujuan
tersebut memiliki kemungkinan lebih besar untuk dicapai si pegawai. 

- Dapat mengelola biaya tenaga kerja.


Penghargaan berupa uang yang terkait dengan aspek-aspek kinerja dan dibayarkan
dalam bentuk pembayaran sekaligus (lump sum) dan bukannya dalam bentuk
kenaikan gaji disebut pembayaran variable (variable pay). Setelah seorang
pegawai diterima bekerja pada sebuah perusahaan, besarnya gaji pokok yang
diterima dari perusahaan besarnya tetap. Besarnya gaji tersebut tidak akan
berubah meskipun perusahaan tersebut mengalami kenaikan atau penurunan
keuntungan. Sedangkan biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk memberikan
penghargaan lump sum dalam setiap periode waktu tertentu tidaklah sama,
bergantung kepada keadaan finansial perusahaan tersebut. Ketika mendapatkan
kenaikan keuntungan perusahaan bisa lebih banyak menyiapkan uang untuk
memberikan penghargaan kepada para pegawainya dalam bentung pembayaran
lump sum. Jika keuntungan sedangn turun perusahaan tersebut tidak wajib
memberikan uang sebagai pembayaran insentif. 
- Dapat menarik, mempertahankan dan memotivasi pegawai
Pembayaran berbasis kinerja dapat mempengaruhi para calon pegawai baik pada
saat melamar maupun pada saat akan menerima pekerjaan yang ditawarkan.
Dengan memberikan pembayaran berbasis kinerja perusahaan menunjukan bahwa
perusahaan tersebut tertarik pada pegawai yang bersedia dibayar berdasarkan
kinerja baik yang diberikannya. Cara ini lebih cenderung menarik calon pegawai
yang baik dari pada yang buruk.  Setelah pegawai baru dipekerjakan, pembayaran
berbasis kinerja akan mempengaruhi keputusan mereka apakah akan tetap
bertahan atau meninggalkan perusahaan. Seperti yang kita ketahui dalam persepsi
kesetaraan seorang pegawai akan membandingkan antara masukan yang diberikan
dan hasil yang diterimanya dengan pegawai lain. Seorang pegawai biasanya
menganggap kinerja sebagai masukan dalam kesetaraan mereka. Dan mereka
lebih puas bila kinerja mereka dikaitkan dengan pembayaran. Apabila para
pegawai mengetahui dari awal bahwa kinerja mereka akan mempengaruhi jumlah
uang yang akan mereka terima maka para pegawai akan termotivasi dengan
penghargaan tersebut.
Kekurangan :
- Perumusan terhadap gaji kinerja tersebar luas diantara serikat perdagangan
pekerja dan akademisi,
- Banyak orang yang masih meragukan pendekatan gaji berbasis kinerja dari sudut
pandang untuk mencapai pengukuran yang adil dan kontribusi yang konsisten.

3. Didalam pemberian kompensasi manajer berpengaruh dalam memberikan keadilan.


Sehingga dalam pemberian kompensasi manajer perlu memperhatikan prinsip
keadilan. Keadilan yang dimaksudkan yaitu pemberian kompensasi harus
dihubungkan atau dibandingkan dengan persyaratan yang harus dipenuhi oleh
pegawai yang bersangkutan, sehingga ada keseimbangan antara pengorbanan dan
penghasilan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi dalam pemberian kompensasi yaitu :
- Kemampuan perusahaan
Faktor ini dalam mereleasasikan keadilan dalam pembayaran upah belum berada
dalam proporsi yang tepat. Jika perusahaan mengalami keuntungan, para
karyawan perusahaan harus turut menikmati keuntungan tersebut melalui
kenaikan tingkat upah atau pembagian keuntungan dan sebaliknya.
- Biaya hidup / keadaan ekonomi
Keadaan ekonomi atau biaya hidup merupakan salah satu factor penting dalam
realisasi keadilan dalam pemberian upah. Dimana pemberian upah haruslah
berdasar atas keadaan ekonomi saat ini.
- Produktivitas kerja, posisi jabatan dan kondisi kerja karyawan
Apabila produktivitas karyawan dianggap baik dan memuaskan, maka manajer
perlu memberikan kompensasi yang lebih besar dari sebelumnya. Manajer juga
memperhitungkan posisi jabatan dan kondisi kerja karyawan.

Bab Gaji Berbasis Kompetensi

Pertanyaan

1. Mengapa pemberian gaji berbasis kompetensi itu penting?


2. Apa tujuan penggajian berbasis kompetensi ?
3. Mengapa perusahaan menggunakan sistem penggajian berdasarkan keterampilan?

Jawaban

1. Seringkali keinginan untuk menerapkan gaji berbasis kompetensi hanya disebabkan


karena konsep dasarnya telah ada untuk tujuan pengembangan dan rekrutmen. Alasan
tersebut memang sudah cukup memadai untuk memperkenalkan gaji berbasis
kompetensi, namun masih banyak alasan lain yang menjadikan gaji berbasis
kompetensi itu perlu yaitu :
- Organisasi berkinerja tinggi memerlukan orang berkompetensi tinggi dan perlu
memberi imbalan yang tinggi pula kepada mereka sesuai dengan tingkat
kompetensinya dan kontribusinya pada keberhasilan bisnis.
- Kompetensi akan menambah nilai dan menjanjikan keberhasilan.
- Gaji berbasis kompetensi bisa membantu mengintegrasikan kompetensi generic
dan individual dengan kompetensi inti organisasi.
- Gaji berbasis kompetensi menyeleraskan imbalan dengan nilai-nilai inti
organisasi.
- Gaji berbasis kompetensi bisa mendukung budaya pembelajaran, pembelajaran,
pertumbuhan dan pengembangan berkelanjutan.
- Gaji berbasis kompetensi memberi imbalan fleksibilitas, tuntutan untuk bisa
bekerja dalam lingkup keterampilan yang lebih luas dalam situasi yang berubah
cepat.
- Gaji berbasis kompetensi mengakui bahwa perlu untuk menilai dan memberi
imbalan sesuatu yang dibawa orang kedalam perannya dalam bentuk pengetahuan,
keterampilan, atribut, dan kompetensi serta hasil yang dicapai.

2. Karyawan dapat diberi gaji dengan seluruhnya atau sebagian berpatokan pada tingkat
kompetensinya. Gaji terkait dengan kompetensi bukan berarti seluruhnya didasarkan
pada tingkat kompetensi semata. Kompetensi menjadi salah satu factor tetapi bukan
satu-satunya factor dalam menentukan tingkat atau kenaikan gaji. Dalam penentuan
tingkat atau kenaikan gaji ini, kinerja juga bisa menjadi salah satu factor yang
bobotnya lebih rendah, sama atau lebih tinggi dari factor kompetensinya. Praktik
kompetensi bukan menjadi satu-satunya pertimbangan dalam penentuan tingkat gaji
atau besarnya gaji namun alasan menetapkan skema gaji terkait kinerja bukan gaji
berbasis kinerja. Gaji terkait dengan kinerja berkaitan dengan tingkat kompetensi
yang ditunjukkan oleh orang yang menjalankan perannya. Gaji terkait kompetensi
berkaitan dengan perilaku yang menghasilkan kinerja bukan perilakunya itu sendiri.
Gaji terkait dengan kompetensi adalah mengenai efektivitas penggunaan kompetensi
untuk menghasilkan nilai tambah. Tingkat kompetensi tidak bisa diukur secara tepat
hanya dengan mengamati cara orang berperilaku. Kompetensi hanya bisa diukur
dengan mempertimbangkan dampak perilaku orang terhadap berkinerja di tempat
kerja.

3. Perusahaan menggunakan sistem penggajian berdasarkan keterampilan yaitu karena :


- Meningkatnya basis keterampilan.
Perluasan dan pengembangan basis keterampilan organisasi barangkali merupakan
alasan terpenting untuk memperkenalkan gaji berbasis keterampilan. Saat ini
terdapat tekanan yang kuat untuk meningkatkan basis keterampilan organisasi
agar bisa kompetitif.
- Tuntuan fleksibilitas.
Perubahan teknologi yang berlangsung cepat dan tekanan kompetisi memaksa
organisasi untuk beroperasi secara fleksibel. Sistem gaji berbasis keterampilan
mendukung proses ini.
- Tuntutan efisiensi dan efektivitas yang meningkat.
Persaingan yang ketat mau tidak mau menuntut perusahaan untuk memperbaiki
efisiensi dan efektivitas secara keseluruhan. Sistem gaji berbasis keterampilan
oleh perusahaan yang telah memperkenalkannya dipandang sebagai sarana untuk
mencapai tujuan tersebut.
- Meningkatkan komitmen.
- Perubahan budaya.
- Penciptaan tim mandiri.
- Meningkatkan keadilan dalam sistem penggajian.
- Mempertahankan mutu.
- Meningkatkan motivasi karyawan.
- Membantu efisiensi penggunaan tenaga kerja.
- Meningkatkan kekompetitifan gaji.

Anda mungkin juga menyukai