Anda di halaman 1dari 2

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Acquired Immunodeficiency Syndrome adalah singkatan dari AIDS. AIDS adalah kumpulan gejala
klinis akibat penurunan sistem kekebalan tubuh yang timbul akibat infeksi HIV. Penyebab Human
Immunodeficiency Virus (HIV) adalah virus yang menyebabkan penyakit AIDS (Kementrian Kesehatan
Republik Indonesia, 2012).
Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS) dicurigai bila paling sedikit mempunyai dua gejala
mayor dan satu gejala minor dan tidak terdapat sebab-sebab penekanan imun yang lain yang diketahui
seperti kanker, malnutrisi berat atau sebab-sebab lain
Penularan HIV dari ibu ke anak dapat terjadi selama hamil (5-10%), melahirkan (10 20%) dan
saat menyusui (5-20%) (Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, 2012).
Diseluruh dunia pada tahun 2013 ada 35 juta orang hidup dengan HIV yang meliputi 16 juta
perempuan dan 3,2 juta berusia <15 tahun. jumlah infeksi baru HIV pada tahun 2013 sebesar 2,1 juta
yang terdiri dari 1,9 juta dewasa dan 240.000 anak berusia <15 tahun. jumlah kematian akibat AIDS
sebanyak 1,5 juta yang terdiri dari 190.000 anak berusia <15 tahun (Kementrian Kesehatan Republik
Indonesia, 2014). COBA CARI DATA BARU 2018/2017
Faktor penularan virus HIV dapat masuk ke dalam tubuh melalui tiga cara yaitu hubungan
seksual;pajanan oleh darah, produk darah atau organ dan jaringan yang terinfeksi termasuk terpajan
jarum suntik yang telah terinfeksi HIV; penularan dari ibu ke anak (Kementrian Kesehatan Republik
Indonesia, 2012).
Pencegahan penularan HIV dengan berbagai cara sederhana antara lain berperilaku seks yang
aman (abstinen, saling setia, seks dengan menggunakan kondom), mencegah penularan melalui alat-alat
yang tercemar dengan prinsip kewaspadaan universal, pencegahan pada transfusi darah dengan skrining
donor dan pencegahan penularan dari ibu ke anak dengan program PMTCT.

Berdasarkan permasalahan yang ada kami akan memberi sebuah solusi melalui penyusunan Plan
of Action berdasarkan prioritas permasalahan yang ada. dengan adanya Plan of Action ini diharapakan
dapat meningkatkan Angka Bebas Jentik dan angka DBD yang terjadi.

1.2. Rumusan Masalah


1. Bagaimana hasil analisis situasi di wilayah kerja Puskesmas Gunung Anyar?
2. Apa permasalahan pada Kesehatan ibu dan anak yang menjadi prioritas di wilayah kerja
Puskesmas Gunung Anyar?
3. Apa yang menjadi akar permasalahan kesehatan ibu dan anak di wilayah kerja Puskesmas Gunung
Anyar?
4. Apa saja alternatif solusi terhadap permasalahan gizi di wilayah kerja
Puskesmas Gunung Anyar?
5. Apa prioritas solusi terhadap permasalahan kesehatan lingkungan di
wilayah kerja Puskesmas Gunung Anyar?
6. Bagaimana Rencana Usulan Kegiatan (Plan Of Action) untuk mengelola permasalahan Angka
Bebas Jentik di wilayah kerja Puskesmas Gunung Anyar?
7. Bagaimana proses monitoring dan evaluasi terhadap Rencana Usulan Kegiatan untuk mengelola
permasalahan gizi di wilayah kerja Puskesmas Gunung Anyar?
1.3. Tujuan Umum
Untuk menganalisis program kesehatan yang dilakukan sebagai upaya peningkatan program
kesehatan lingkungan dalam mencapai target angka bebas jentik guna mengurangi kasus HIV pada
Ibu hamil di wilayah Puskesmas Gunung Anyar Surabaya.
1.4. Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui hasil analisis situasi di wilayah kerja Puskesmas Gunung Anyar
2. Untuk mengetahui akar permasalahan kesehatan lingkungan yang menjadi prioritas di wilayah
kerja Puskesmas Gunung Anyar.
3. Untuk mengetahui akar penyebab permasalahan kesehatan lingkungan di wilayah kerja
Puskesmas Gunung Anyar.
4. Untuk mengetahui alternatif solusi terhadap permasalahan gizi di wilayah kerja Puskesmas
Gunung Anyar.
5. Untuk mengetahui prioritas solusi terhadap permasalahan kesehatan lingkungan di wilayah kerja
Puskesmas Gunung Anyar.
6. Untuk mengetahui Rencana Usulan Kegiatan (Plan Of Action) untuk mengelola permasalahan
Angka Bebas Jentik di wilayah kerja Puskesmas Gunung Anyar.
7. Untuk mengetahui proses monitoring dan evaluasi terhadap Rencana Usulan Kegiatan untuk
mengelola permasalahan gizi di wilayah kerja Puskesmas Gunung Anyar.

Daftar Pustaka
Kemenkes RI.2015. Pedoman, Pelaksanaan perencanaan penularan HIV dan sivilis ibu dan anak
bagi tenaga kesehatan : Kementrian kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai