Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

PLTMG merupakan suatu instalasi listrik yang terdiri dari beberapa Satuan

Pembangkit Mesin Gas dan sarana pendukungnya. Mesin Gas sebagai penggerak

utama sedangkan energi listrik yang dikeluarkan oleh Generator. Pada umumnya

PLTMG difungsikan untuk memproduksi listrik dengan kapasitas kecil sampai

sedang dengan kemampuan beroperasi 24 jam. Hal ini mempersyaratkan bahwa

mesin pembangkitnya harus memiliki Reliability dan Availability yang baik

PT. PLN Sektor Pembangkit Oleh PT. Hutan Alam di PLTMG Teluk

Lembu mempunyai 13 unit Gas Engine MTU : TYPE 16V4000L62 berbahan

bakar gas dengan kapasitas 13 x 1.5 MW, dan saat ini hanya beroperasi sebanyak

11 unit. Dengan jumlah mesin dan daya yang terbatas, PT. PLN Sektor

Pembangkit di PLTMG Teluk Lembu berusaha sebaik mungkin melayani

masyarakat atau konsumen dengan menjaga merawat mesin-mesin diesel dengan

baik dan benar. Dengan melalui perawatan mesin diharapkan dapat terjaga

kelanjutan operasional dan produktivitas penyediaan pembangkit tenaga listrik di

Pekanbaru dan sekitarnya.

Sistem pendinginan pada mesin gas berfungsi untuk menurunkan


temperatur pada mesin yang terjadi dari proses pembakaran. Proses pembakaran
selanjutnya akan menghasilkan tenaga mekanis yang kemudian akan
menggerakkan Generator. Akibat lain dari proses pembakaran adalah adanya
panas yang apabila tidak didinginkan akan merusak komponen dari mesin itu
sendiri. Sistem pendinginan (cooling system) adalah suatu rangkaian untuk

1
2

mengatasi terjadinya over heating pada mesin agar tetap bekerja secara optimal
(Daryanto, 1999:1) Hasil pembakaran pada motor bakar yang menjadi tenaga
mekanis hanya sekitar 23%, sebagian panas keluar menjadi gas bekas dan
sebagian lagi hilang melalui proses pendinginan (Anonim, 1995:35).

Pada Mesin di PLTMG 12 MW, komponen sistem pendingin mesin sering

terjadi kerusakan yang mengakibatkan mesin shutdown dan mengakibatkan

kerugian bagi perusahaan dan belum ada sistem yang digunakan untuk

meyakinkan terhadap kemungkinan kegagalan pada sistem pendingin dan

bagaimana cara mengatasinya untuk megurangi kegagalan-kegagalan.

Failure Mode and Effects Analysis (FMEA). FMEA merupakan teknik

analisa yang mengkombinasikan teknologi dan pengalaman dalam

mengidentifikasi kegagalan proses produksi dan merencanakan untuk

mencegahnya terulang (Teng dan Ho, 1996; Santoso, 2007; Ahsen, 2008).

Keunggulan FMEA yaitu memastikan produk akhir sesuai dengan spesifikasi,

membantudesainer untuk mengidentifikasikan atau mengendalikan cara

kegagalan yang berbahaya, meningkatkan realibilitas dari produk (Teng dan

Ho, 1996)

Dengan penerapan sistem Failure Mode And Effect Analysis (FMEA)

dapat digunakan untuk mengidentifikasi mode-mode kegagalannya, penyebab

kegagalannya serta dampak kegagalan yang ditimbulkan dan juga dapat

mengurangi jumlah downtime pada mesin.


3

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan pada penjelasan sub bab sebelumnya, maka permasalahan yang

akan diselesaikan dalam penelitian adalah:

1. Bagaiamana cara mengidentifikai kegagalan yang terjadi pada sistem

pendingin yang mempengaruhi kinerja dari mesin tersebut

2. Apakah Tidak tersedianya informasi yang cukup untuk mendukung

kegiatan perawatan dan perbaikan komponen

3. Apakah Kegagalan sebuah peralatan berdampak pada peralatan lain atau

kegagalan tersebut disebabkan oleh sebuah peralatan

1.3 Batasan Masalah

Agar permasalahan yang dibahas tidak menyimpang dalam menyelesaikan

penelitian maka lingkup penelitian dibatasi sebagai berikut:

1. Penelitian ini dilakukan pada Gas Engine pembangkit listrik tipe MTU

Type 16V 4000 L62 dengan daya yang dihasilkan 1.5 MW (MegaWatt)

yang digunakan pada tahun 2014

2. Analisis yang dilakukan yaitu secara kuantitatif dengan matematis

perhitungan keandalan dan secara kualitatif dengan metode FMEA

3. Identifikasi kerusakan hanya dilakukan pada komponen pendingin Gas

engine yang sering mengalami kerusakan

4. Kerusakan komponen yang terjadi yaitu tercatat pada data historis

perawatan, bukan yang disebabkan oleh human error

5. Penelitian ini dilakukan di PLTMG 12 MW Teluk lembu Pekanbaru Riau.


4

1.4 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan dan ruang lingkup maka tujuan dilakukannya

penelitian ini adalah sebagai berikut

1. Mengetahui failure mode, failure cause,dan failure effect dari

kegagalan fungsi, menentukan komponen komponen kritis,

meningkatkan keandalan peralatan.

2. Memberikan informasi kepada penggguna tentang adanya kegagalan

sehingga mencegah kegagalan untuk berikutnya.

3. Mengetahui sejauh mana tingkat kefatalan, keseringan kejadian dan

sistem deteksi untuk mendukung nilai keandalan peralatan.

1.5 Manfaat Penelitian

Manfaat tujuan penelitian yang dapat diambil memberikan manfaat semua

sektor industry dengan dilakukannya penelitian ini sebagai berikut:

1. Dapat memberikan informasi tingkat resiko dari masing masing

komponen pendingin pembangkit listrik tenaga mesin gas

2. Dapat memberikan masukan kepada PLTMG 12 MW tentang adanya

kegagalan sehingga mencegah kegagalan untuk berikutnya demi

proses produksi yang berjalan lancar

1.6 Sistematika Penulisan

Adapun tugas akhir ini disusun dengan menggunakan sistematika

penulisan sesuai dengan buku panduan laporan tugas akhir teknik mesin

sebagai berikut:
5

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini akan dijelaskan mengenai latar belakang, batasan

masalah, tujuan penelitian, dan sistematika penulisan laporan

penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pada bab ini akan dijelaskan mengenai dasar teori dan metode-

metode yang digunakan dalam mengerjakan penelitian ini.

Landasan teori ini disapat dari tinjauan pustaka baik dari buku,

jurnal, artikel ilmiah, maupun informasi yang penulis dapat darii

situs – situs internet, tinjauan langsung ke lapangan, dan diskusi

dengan pihak – pihak terkait. Teori – teori yang dipakai meliputi

teori mengenai Failure Mode And Effect Analysis (FMEA)

BAB III METODE PENELITIAN

Pada bab ini berisikan mengenai kerangka penyelesaian masalah

yang digunakan untuk mendapatkan solusi dari permasalahan

yang ada, yang terdiri dari flowchart penyelesain masalah dan

masing masing langkah, seperti penelitian pendahuluan,

perumusan masalah, studi literatur, pengumpulan dan

pengolahan data sehingga dapat ditarik suatu kesimpulan dan

saran.
6

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini berisikan mengenai hasil penelitian dengan data-

data yang diperoleh dilapangan, disini lah hasil penelitian

dibahas secara detail dan jelas dengan fakta yang ada.

BAB V KESIMPULAN

Pada bab ini berisikan tentang hasil penelitian sehingga dapat

ditarik kesimpulan atau pernyataan yang benar.

DAFTAR PUSTAKA

Pada bab ini berisikan mengenai sumber refrensi yang

digunakan dalam menajalankan penelitian, dalam penulisan

harus sesuai dengan aturan tersendiri.

Anda mungkin juga menyukai