Anda di halaman 1dari 3

Indikator minat menonton

1. Atensi

Faktor yang mempengaruhi : pertama faktor eksternal penarik perhatian, gambar,


audio. Kedua motif kebutuhan individu terhadap tayangan yaitu faktor biologis dan
sosiopsikologis.

2. Interpeesepsi (persepsi)

Faktor yang mempengaruhi : pertama nilai-nilai yang dianut yaitu kegunaa, kebaikan,
kepuasan. Kedua pengalaman yaitu pengalaman dan pembelajaran kejadian serupa
masa lalu, ketiga ekspatation/pengharapan yaitu harapan individu yang dibentuk
terhadap tayangan.

KRITERIA PENILAIAN FILM

Maha Kritik Review dalam menilai sebuah film menggunakan 9 aspek penilaian.
Kesembilan aspek inilah yang akan menentukan bagus atau tidaknya sebuah film.

1. IDE CERITA

Aspek ini menekankan pada originalitas atau ide dasar diciptakannya film tersebut.
Semakin unik ide cerita tentu semakin menarik, walaupun tidak menutup kemungkinan
ide yang mainstream mendapat nilai bagus. Saya tetap akan melihat sisi kreatif yang
menyertai ide tersebut.

2. PLOT

Aspek ini menekankan pada bagaimana cerita dalam film mengalir. Cerita dalam hal ini
menyangkut pembuka, klimaks, dan berbagai twist yang dihadirkan. Selain itu, cerita
yang disampaikan harus menarik, jelas arahnya, dan mengandung unsur permainan
emosi.
3. PENOKOHAN

Aspek ini menekankan pada keunikan para tokoh di dalam sebuah film. Film yang baik
adalah film dimana tokoh-tokoh di dalamnya memiliki ciri khas (unik). Sehingga,
penonton tidak merasa bahwa karakter A sama dengan karakter B dan C. Keunikan
tersebut dilihat dari gaya bicara, gerak tubuh, pola pikir, dan sebagainya.

4. AKTING

Aspek ini menekankan pada bagaimana para pemain berakting sesuai dengan peran
yang dibawakannya. Suatu film akan membosankan bila akting para pemain tidak
maksimal (tidak menghayati). Nilai dari akting adalah nilai rata-rata seluruh pemain
yang dihadirkan dalam menggerakkan cerita. Jadi, satu pemain dengan akting buruk
bisa mempengaruhi nilai walau akting pemain lain sangat berkesan.

5. AUDIO

Aspek ini menekankan pada seluruh audio yang mengiringi berjalannya film. Audio
yang saya maksud adalah suara latar dan musik. Suara latar, walaupun menjadi aspek
kecil yang sering dilewatkan begitu saja oleh para penonton, tetap memberi nuansa
besar bila dimaksimalkan, misalnya suara percakapan, suara angin, suara binatang,
dan sebagainya. Musik jauh lebih kentara. Setiap nada yang mengikuti adegan harus
sesuai. Sehingga, suasana lebih terbangun.

6. VISUAL

Aspek ini menekankan bagaimana visual dalam film itu secara keseluruhan. Visual ini
mencakup efek yang digunakan untuk memperindah tampilan, pemilihan lokasi,
penataan kamera, pemilihan kostum, dan sebagainya.
7. SUASANA

Aspek ini menekankan pada bagaimana suasana dalam film ini dibangun. Suasana
dibangun dari gabungan aspek seperti plot, akting, audio, dan visual. Sebuah film akan
bagus bila suasana di dalamnya mampu menjaga penonton tetap mencurahkan
perhatian mereka pada adegan demi adegan dalam film. Namun, bila suasana tidak
terbangun dengan baik (membosankan), otomatis film tersebut tidak bagus ATAU
termasuk film eksperimental.

8. HIBURAN

Aspek ini menekankan pada tujuan dasar film tersebut. Sebuah film, cerita, atau bahkan
musik memiliki tujuan untuk menghibur penikmatnya. Lalu biasanya, hiburan tersebut
dibumbui dengan tujuan-tujuan lain seperti sindiran, peringatan, inspirasi, atau
himbauan. Bila film itu tidak menghibur walau memberikan amanat yang sangat baik,
nilai pada aspek ini tetap rendah.

9. AMANAT

Aspek ini menekankan pada pesan positif yang terkandung dalam film tersebut. Film
yang baik adalah film yang berguna bagi penonton untuk kehidupan mereka. Amanat
bisa berupa apa saja, asalkan positif dan mengajak penonton untuk menjalani hidup
dengan lebih baik.

Anda mungkin juga menyukai