Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

Diajukan Untuk Mememuhi Tugas Kelompok Mata Kuliah Filsafat Pendidikan Kelas BK.4C

“ Potensi Manusia Dalam Perspektif ( Pandangan ) Filsafat Pendidikan ”

DOSEN PEMBIMBING :

ADE FEBRIANTI, S.PdI, M. PD

Oleh Kelompok 2 :

1. Silfi Maya Dwita : 2619083


2. Novia Anggelica Pane : 2619084

JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
BUKITTINGGI
TA.2020/2021

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita ucapkan atas kehadirat Allah SWT yang mana atas berkat dan
pertolongan-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah ini.Terima kasih juga kami ucapkan
kepada ibu pembimbing yang telah membimbing kami untuk menyelesaikan makalah ini.
Salawat dan Salam selalu tercurahkan kepada suri teladan kita yaitunya Nabi
Muhammad SAW yang selalu kita harapkan syafaatnya di hari kiamat nanti.Makalah ini
kami buat dalam rangka untuk persyaratan tugas terstruktur mata kuliah filsafat pendidikan
dan supaya kita bisa lagi memperdalam pengetahuan kita. Dengan segala keterbatasan, yang
ada penulis telah berusaha dengan segala daya dan upaya guna untuk menyelesaikan makalah
ini. Penulis menyadari bahwasanya makalah ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
penulis mengharapkan kritik atau saran yang membangun dari pembaca untuk
menyempurnakan makalah ini. Atas kritik dan sarannya kami ucapkan terima kasih.

Bukittinggi, Maret 2021

Penyusun

2
DAFTAR ISI

COVER................................................................................................................... 1

KATA PENGANTAR............................................................................................. 2

DAFTAR ISI........................................................................................................... 3

BAB I : PEMBAHASAN
A. Latar Belakang............................................................................................. 4
B. Rumusan Masalah........................................................................................ 5
C. Tujuan.......................................................................................................... 5

BAB II : PEMBAHASAN
A. Pengertian Potensi Manusia........................................................................ 6
B. Macam Macam Potensi Manusia................................................................. 7
C. Hubungan Potensi Manusia Dan Pendidikan................................................9
D. Eksistensi ( Keberadaan ) Pendidikan Dalam Pengembangan Fitrah
Manusia.........................................................................................................13

BAB III : PENUTUP


A. Kesimpulan........................................................................................... 14
B. Saran...................................................................................................... 15

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................... 16

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Potensi diri merupakan kemampuan, kekuatan, baik yang belum terwujud
maupun yang telah terwujud, yang dimiliki seseorang, tetapi belum terwujud atau
dipergunakan secara maksimal. Manusia menurut agama islam adalah makhluk
Allah yang tidak sengaja. Dalam al-Qur'an, ada tiga kata yang menunjuk pada
manusia, yang di gunakan adalah basyar insan atau nas dan bani Adam .
Kata basyar   diambil dari akar kata yang berarti 'penampakan sesuatu dengan
baik dan indah'. Dari kata itu juga, muncul kata basyarah yang artinya 'kulit'. Jadi,
manusia disebut basyar karena kulitnya tampak jelas dan berbeda dengan kulit
binatang. Manusia dipilih oleh Allah sebagai khalifah di muka bumi. Alasan
mengapa dipilih sebagai khalifah karena manusia memiliki berbagai potensi.
Beberapa potensi manusia menurut agama islam yang diberikan oleh Allah
SWT .: Potensi Akal, Potensi Ruh, Potensi Qalbu, Potensi Fitrah, Potensi Nafs.
Manusia memiliki potensi yang dapat menyusun konsep-konsep, mencipta,
mengembangkan, dan mengemukakan gagasan. Dengan potensi ini, manusia
dapat melaksanakan tugasnya sebagai pemimpin di muka bumi. Namun, faktor
subyektifitas manusia dapat mengarahkan manusia pada kesalahan dan kebenaran.
Manusia memiliki ruh. Banyak mendapat para ahli tentang ruh. Ada yang
mengatakan bahwa ruh pada manusia adalah nyawa. Sementara sebagian yang
lain mengalami ruh pada manusia sebagai dukungan dan peneguhan kekuatan
batin. Soal ruh ini memang bukan urusan manusia karena manusia memiliki
sedikit ilmu pengetahuan. Bukan urusan ruh, urusan Tuhan. Allah SWT
berfirman:“Katakanlah: 'ruh adalah urusan Tuhan-Ku, kamu tidak diberi ilmu
kecuali sedikit” (QS. Al-Isra': 85) Qalbu disini tidak dimaknai sebagai hati yang
ada pada manusia.  Qalbu lebih mengarah pada aktifitas rasa yang bolak-
balik. Sesekali senang, sesekali susah, kadang setuju setuju. Qalbu berhubungan
dengan keimanan. Qalbu merupakan wadah dari rasa takut, cinta, kasih sayang,
dan keimanan. Karena qalbu ibarat sebuah wadah, ia tidak menjadi kotor atau
tetap bersih.
Manusia pada saat lahir memiliki potensi fitrah. Fitrah disini tidak dimaknai
melulu sesuatu sebagai sesuatu yang suci. Fitrah disini adalah bahwa sejak lahir

4
fitrah manusia adalah membawa agama yang benar. Namun, kondisi fitrah ini
tidak tercampur dengan yang lain dalam proses pesanannya.

B. Rumusan Masalah
A. Apa Yang Dimaksud Dengan Potensi Manusia ?
B. Apa Saja Macam-Macam Potensi Manusia ?
C. Bagaimana Hubungan Potensi Manusia Dan Pendidikan ?
D. Bagaimana Eksistensi Pendidikan Dalam Pengembangan Fitrah Manusia ?

C. Tujuan
A. Untuk Mengetahui Pengertian Potensi Manusia
B. Untuk Mengetahui Macam-Macam Potensi Manusia
C. Untuk Mengetahui Hubungan Potensi Manusia Dan Pendidikan
D. Untuk Mengetahui Eksistensi Pendidikan Dalam Pengembangan Fitrah
Manusia

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN POTENSI MANUSIA


Kata potensi berasal dari serapan bahasa inggris, yaitu potencial. Artinya ada
dua kata yaitu, kesanggupan, tenaga, dan kekuatan.  Sedangkan menurut KBBI,
potensi adalah kemampuan yang kemungkinan untuk dikembangkan, kesanggupan,
daya intinya secara sederhan. Potensi adalah sesuatu yang bisa kita kembangkan.
 Potensi diri manusia adalah kemampuan dasar yang dimiliki manusia yang masih
terpendam di dalam diriya yang menunggu untuk diwujudkan menjadi suatu manfaat
nyata dalam kehidupan diri manusia.
Manusia memiliki beragam potensi di antaranya adalah potensi berpikir
(menghasilkan pemikiran baru), potensi emosi (memiliki sikap menghargai,
mencintai), potensi fisik, dan potensi social. Ada banyak sekali pakar yang mencoba
mendeskripsikan arti kata dari potensi, salah satu pakar yang mencoba
mendeskripsikan kata potensi adalah Wiyono. Menurutnya potensi memiliki arti
kemampuan dasar dari seseorang yang masih terpendam dan menunggu untuk
dimunculkan menjadi kekuatan yang nyata. Dari pendapat Wiyono tersebut potensi
dapat diartikan sebagai kemampuan yang masih terpendam dan siap untuk
diwujudkan dan dapat dimanfaatkan dalam kehidupan manusia itu sendiri. Sementara
menurut Menjadi potensi adalah kemampuan yang masih bisa di kembangkan lebih
baik lagi, secara sederhana potensi merupakan kemampuan terpendam yang masih
perlu untuk dikembangkan.
Potensi manusia menurut pendidikan Islam adalah manusia telah dibekali
dengan potensi dasar berupa jasmani (pendengaran, penglihatan), akal, ruh yang
masih perlu pengembangan untuk bekal hidupnya semenjak kelahirannya.1
Perkembangan ini dibangun oleh lingkungan keluarga masyarakat, Proses
pengembangan ini akan memperlakukan hidup dan bertujuan untuk menghambakan
diri kepada Allah SWT. Jadi potensi dasar tersebut dibangun oleh lingkungan (faktor
eksternal). Proses pengembangan potensi pendidikan Islam juga meletakkan prinsip
kebebasan dan demokrasi yang memungkinkan manusia untuk berkreasi

1
Achmadi, Ideologi Pendidikan Islam, Jakarta: Pustaka Pelajar, 2005
6
mengembangkan potensinya, akan tetapi kebebasan ini dikendalikan oleh norma atau
aturan yang berlaku di lingkungan masyarakatnya dan norma agama.
Potensi Manusia Yang Dikembangkan Lewat Pendidikan Sesungguhnya
manusia diciptakan oleh Allah SWT tidak lain hanya untuk mengabdi dan jalan. Dan
juga untuk mengemban amanah untuk mengelola dan memamfaatkan kekayaan yang
terdapat di bumi agar manusia dapat hidup sejahtera dan makmur lahir dan
batin. Begitu spesialnya diciptakan oleh allah SWT. Dengan diberinya potensi, maka
manusia dapat berpikir dan memgembangkan potensi yang ada pada
dirinya. Mengembangkan potensi tersebut salah satunya melalui dunia pendidikan.

B. MACAM MACAM POTENSI MANUSIA


Dari beberapa pendapat para ahli tentang macam-macam potensi manusia,
maka dapat diambil kesimpualan bahwa potensi manusia yang dibawa sejak lahir
terdiri dari:
a. Potensi agama: mengabdikan diri kepada sesuatu yang memiliki kekuasaan
tertinggi (Allah).
b. Potensi akal yang mencangkup spiritual: menyebabkan manusia dapat
meningkatkan dirinya melebihi makhluk-makhluk lainnya. contoh
kemampuan manusia untuk menarik sesuatu dari sejumlah premis.
c. Potensi fisik atau jasadiah contohnya contoh berdiri tegak dengan
menggunakan kedua kaki
d. Potensi rohaniah mencangkup hati nurani dan nafsu contohnya manusia
untuk dapat merasakan, nikmat, sedih, bahagia, tenteram, dan lain
sebagainya.

Secara umum, Budiyanto (2006:3) menyebutkan bahwa potensi diri setiap


manusia terdiri atas :

a. Potensi Berfikir
Manusia memiliki potensi berfikir. Sering kali Allah menyuruh
manusia untuk berfikir, maka berfikir. Logikanya orang hanya disuruh
berfikir karena ia memiliki potensi berfikir. Maka dapat dikatakan bahwa
setiap manusia memiliki potensi untuk belajar informasi-informasi baru,
menghubungkan berbagai informasi, serta menghasilkan pemikiran baru.

7
b. Potensi Emosi
Potensi yang lain ialah potensi dalam bidang afeksi/emosi. Setiap
manusia memiliki potensi cita rasa, yang dengannya manusia dapat
memahami orang lain, memahami suara alam, ingin mencintai dan dicintai,
memperhatikan dan diperhatikan, menghargai dan dihargai, cenderung
kepada keindahan.
c. Potensi Fisik
Potensi Fisik (Psychomotoric) adalah potensi fisik manusia yang dapat
diberdayakan sesuai fungsinya untuk berbagai kepentingan dalam rangka
pemenuhan kebutuhan hidup. Misalnya mata untuk melihat, kaki untuk
berjalan, telinga untuk mendengar dan lain-lain.
d. Potensi Sosial
Potensi kecerdasan yang ada pada otak manusia (terutama otak sebelah
kanan). Fungsinya antara lain untuk mengendalikan amarah,
bertanggungjawab, motivasi dan kesadaran diri.
e. Potensi Mental  Intelektual (Intellectual Quotient).
Potensi kecerdasan yang ada pada otak manusia (terutama otak sebelah
kiri). Fungsi potensi tersebut adalah untuk merencanakan sesuatu,
menghitung dan menganalisis.
f. Potensi Mental Spiritual (Spiritual Quotient)
Potensi Mental Spiritual (Spiritual Quotient) adalah potensi kecerdasan
yang bertumpu pada bagian dalam diri manusia yang berhubungan dengan
jiwa sadar atau kearifan di luar ego. Secara umum Spiritual Quotient
merupakan kecerdasan yang berhubungan dengan keimanan dan akhlak
mulia.

Ciri-ciri seseorang yang memahami atau mengerti potensi dirinya itu dapat
atau  bisa dilihat dalam sikap serta perilakunya sehari-hari baik itu di dalam
kehidupan keluarga, sekolah serta masyarakat disebabkan ini bisa menjadi tolak ukur
bagi seseorang terebut. Selain dari itu seseorang yang berpotensi itu memiliki ciri-ciri
diantaranya sebagai berikut :

1. Senang belajar dan selalu melihat kekurangan dirinya.


2. Mempunyai sikap yang luwes.

8
3. Tidak takut melakukan perubahan secara total untuk perbaikan.
4. Tidak menyalahkan orang lain maupun keadaan.
5. Mempunyai sikap yang tulus bukan kelicikan.
6. Rasa tanggung jawab ada padanya.
7. Menerima kiritik dan saran dari orang.
8. Berjiwa optimis, tidak mudah putus asa.2

C. HUBUNGAN POTENSI MANUSIA DENGAN PENDIDIKAN


Manusia sebagai makhluk yang diberikan kelebihan oleh Allah dengan suatu
bentuk akal pada diri manusia yang tidak dimiliki makhluk Allah yang lain dalam
kehidupannya, bahwa untuk mengolah akal pikirannya manusia memerlukan pola
pendidikan melalui suatu proses pembelajaran. Hubungan manusia dengan pendidikan
sangat erat karena mempunyai ikatan yang tidak dipisahkan antara satu dengan yang
lainnya. Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan pokok dalam kehidupan
manusia yang berfikir bagaimana menjalani kehidupan dunia ini dalam rangka
mempertahankan hidupnya. Manusia disebut juga “ Homo Sapiens ” yang artinya
sebagai makhluk yang mempunyai kemampuan untuk berilmu pengetahuan. Salah
satu insting manusia adalah selalu cenderung ingin mengetahui segala sesuatu
disekelilingnya, yang belum diketahuinya. Berawal dari yang tidak tahu menjadi tahu,
dari yang tidak bisa menjadi bisa. Dari rasa ingin tahu maka timbulah ilmu
pengetahun yang bermanfaat untuk manusia itu sendiri.
Dalam hidupnya manusia digerakan sebagian oleh kebutuhan untuk mencapai
sesuatu dan sebagian lagi oleh tanggung jawab sosial dalam bermasyarakat. Manusia
bukan hanya mempunyai kemampuan – kemampuan, tetapi juga mempunyai
keterbatasan – keterbatasan. Manusia tidak hanya memiliki sifat – sifat yang baik
namun juga mempunyai sifat – sifat yang kurang baik. Menurut pandangan pancasila
manusia mempunyai keinginan untuk mempertahankan hidup dan menjaga kehidupan
lebih baik. Setiap manusia itu membutuhkan pendidikan. Karena melalui pendidikan
manusia dapat mempunyai kemampuan kemampuan untuk mengatur dan mengontrol
serta menentukan dirinya sendiri. Melalui pendidikan pula perkembangan kepribadian
manusia dapat diarahkan kepada yang lebih baik. Dan melalui pendidikan
kemampuan tingkah laku manusia dapat didekati dan di analisis secara murni.
Kemampuan seperti itulah yang tidak dimiliki oleh makhluk Tuhan yang lainnya.

2
Samsul Nizar, Dasar-Dasar Pemkiran Pendidikan Islam, Jakarta: Gaya Media Pratama, 2001
9
Manusia dapat tumbuh dan berkembang melalui pendidikan, karena manusia dapat
tumbuh berkembang melalui suatu proses alami menuju kedewasaan baik itu bersifat
jasmani maupun bersifat rohani. Oleh sebab itu manusia memerlukan Pendidikan
demi mendapatkan perkembangan yang optimal sebagai manusia.
Dalam ajaran Agama Islam memandang bahwa manusia sebagai tubuh, akal
dan hati nurani. Potensi dasar manusia yang dikembangkan itu tidak lain adalah
bertuhan dan cenderung kepada kebaikan bersih dari dosa, berilmu pengetahuan serta
bebas memilih dan berkreasi. Kaitan manusia, kebudayaan dan pendidikan Manusia
seperti yang kita ketahui sangat erat sekali hubungannya dengan kebudayaan dan
pendidikan. Pendidikan merupakan upaya untuk memelihara kebudayaan, “ Education
as Cultural Conservation ”.  Disini peran pendidikan sebagai pelestarian budaya dan
pendidikan harus didasarkan kepada nilai – nilai kebudayaan yang telah ada sejak
awal peradaban umat manusia.
Pendidikan merupakan salah satu unsur kebudayaan, karena proses pendidikan
pada dasarnya merupakan hakikat dari kebudayaan itu sendiri. Berdasarkan nilai nilai
kebudayaan yang beragam, kompleks dan terintegrasi maka suatu proses pendidikan
tidak dapat dilihat dari satu sudut saja. Tetapi harus menggunakan pandangan yang
multi displiner. Manusia sebagai makhluk sosial, dalam kehidupannya tidak dapat
terlepas dari hubungan sosial. Kebudayaan mengatur manusia untuk bertindak.
Kebudayaan melahirkan kaidah kaidah untuk melindungi masyarakat dari kehancuran
yang diakhibatkan oleh kekuatan kekuatan tersembunyi di masyarakat. Kaidah kaidah
ini berupa petunjuk cara bertingkah laku di dalam pergaulan hidup. 3
Kebudayaan mengatur agar manusia dapat mengerti bagaimana seharusnya
bertindak, berbuat, dan menentukan sikapnya kalau mereka berhubungan dengan
orang lain. Apabila manusia hidup sendiri, maka tak aka nada manusia lain yang
merasa terganggu oleh tindakan tindakannya. Akan tetapi setiap manusia, bagaimana
hidupnya akan selalu menciptakan kebiasaan bagi dirinya sendiri.
Manusia tanpa kebudayaan dan pendidikan  bagaikan  kesatuan tubuh yang
tanpa arti. Karena kebudayaan manusia dapat mengetahui semua yang ada di
lingkungannya. Peranan kebudayaan dan pendidikan sangat penting bagi kehidupan
manusia. Sekolah adalah salah satu contoh kebudayaan dan pendidikan. Sekolah
merupakan suatu lembaga utama ( selain keluarga ) yang dipergunakan oleh orang
dewasa dalam mewariskan kebudayaan kepada anak – anaknya ( generasi penerus ).
3
Wahyudin, D. dkk. 2010.  Pengantar Pendidikan. Jakarta : Universitas Terbuka.
10
Oleh karena itu orang dewasa yang ada di sekolah ( guru ) harus memiliki
pemahaman yang jelas tentang budaya yang berkembang di masyarakat, baik secara
mikro maupun secara makro yang meliputi tentang nilai, kepercayaan, dan norma.
Manusia merupakan individu yang memerlukan pendidikan yang layak. Pendidikan
salah satu contoh kebudayaan yang selalu berkembang sesuai perkembangan zaman.
Manusia yang baik adalah manusia yang dapat melestarikan kebudayaannya karena
manusia sebagai makhluk budaya. Pendidikan hanya dapat dilakukan oleh makhluk
yang berbudaya dan yang menghasilkan nilai kebudayaan yaitu manusia. Hal ini juga
yang membedakan manusia dengan makhluk yang lainnya ( hewan ) dengan adanya
kebudayaan dan pendidikan.
Perkembangan pendidikan sejajar dengan perkambangan kebudayaan.
Pendidikan selalu berubah sesuai perkembangan kebudayaan, karena pendidikan
merupakan proses transfer kebudayaan dan sebagai cermin nilai – nilai kebudayaan
( pendidikan bersifat reflektif  ). Pendidikan juga bersifat progresif yaitu yang selalu
mengalami perubahan perkembangan sesuai tuntutan perkembangan kebudayaan.
Kedua sifat tersebut berkaitan erat dan terintegrasi. Untuk itu perlu pendidikan formal
dan informal yang disengaja diadakan atau tidak. Perbedaan kebudayaan menjadi
cermin bagi bangsa lain, membuat perbedaan sistem, isi dan pendidikan pengajaran
sekaligus menjadi cermin tingkat pendidikan.
Pendidikan informal lebih      dahulu     ada  dari   pada   pendidikan formal
(  education dan schooling ) pendidikan informal merupakan unsur mutlak kebudayaan
untuk semua tingkat kebudayaan yang muncul karena adanya pembagian kerja. Pada
dasarnya keduanya disengaja dan gejala kebudayaan, pemisahan keduanya tidak
berguna. Tugas kebudayaan bukan memonopoli lembaga pendidikan formal, tetapi
kebersamaan warga dan negara karena segala unsure kebudayaan bernilai pendidikan
baik yang direncanakan ataupun yang tidak direncanakan. Setiap manusia itu
membutuhkan pendidikan. Karena melalui pendidikan manusia dapat mempunyai
kemampuan – kemampuan untuk mengatur dan mengontrol serta menentukan dirinya
sendiri. Melalui pendidikan pula perkembangan kepribadian manusia dapat diarahkan
kepada yang lebih baik. Dan melalui pendidikan kemampuan tingkah laku manusia
dapat didekati dan di analisis secara murni. Kemampuan seperti itulah yang tidak
dimiliki oleh makhluk Tuhan yang lainnya. Manusia dapat tumbuh dan berkembang
melalui pendidikan, karena manusia dapat tumbuh berkembang melalui suatu proses
alami menuju kedewasaan baik itu bersifat jasmani maupun bersifat rohani. Oleh

11
sebab itu manusia memerlukan Pendidikan demi mendapatkan perkembangan yang
optimal sebagai manusia Dengan demikian pendidikan merupakan ikhtiar
pembudayaan demi peradaban manusia. Pendidikan bermakna sebagai proses
pembudayaan dan seiring bersama itu berkembanglah sejarah peradaban manusia.
Seluruh kebudayaan hanya bias dialihkan dari satu generasi ke generasi lain melalui
pendidikan. Kalau demikian halnya maka pendidikan tidak hanya merupakan prakarsa
bagi terjadinya pengahlian pengetahuan dan keterampilan tetapi juga melalui
pengalihan nilai – nilai budaya dan norma – norma sosial.
Nilai – nilai budaya yang diwariskan merupakan unsur luar yang masuk ke
dalam diri manusia, sementara dalam diri manusia ada unsur yang menonjol keluar
seperti perkembangan potensi yang dimiliki manusia. Tugas utama pendidikan adalah
berusaha mewariskan nilai – nilai budaya tersebut, sesuai dengan potensi dan
lingkungan pada individu dan masyarakat. Hasan Langgulung, menyatakan sulit
dibayangkan bahwa seseorang tanpa lingkungan yang member corak kepada watak
dan kepribadian, sebab lingkungan inilah yang berusaha mewariskan nilai – nilai
budaya yang dimilikinya dengan tujuan memelihara kepribadian dan identitas budaya
tersebut sepanjang zaman. Sebab budaya dan peradaban juga bias mati apabila nilai –
nilai, norma – norma dan berbagai unsur lainnya yang dimiliki berhenti dan tidak
berfungsi lagi.4

4
Hatimah, I. dkk. ( 2010 ) Pembelajaran Berwawasan Kemasyaraktan. Jakarta : Universitas
Terbuka

12
D. EKSISTENSI PENDIDIKAN DALAM PENGEMBANGAN FITRAH
MANUSIA
Muhammad Bin Asyur sebagamana disitir M. Quraish Shihab dalam
mendefinisikan fitrah manusia ada beberpa potensi yang dimiliki oleh manusia
diantaranya adalah:
a. Potensi jasadiah, contoh contoh berdiri tegak dengan menggunakan kedua
kaki.
b. Potensi akliyahnya, contohnya, contoh kemampuan manusia untuk
menarik sesuatu dari sejumlah premis.
c. Potensi rohaniyah, contoh contoh manusia untuk dapat merasakan, nikmat,
sedih, bahagia, tenteram, dan lain sebagainya

Dalam menentukan hubungan fitrah dengan pendidikan perlu diketahui,


bahwa kita harus tau pengertian dari fitrah dan pendidikan :

a. Fitrah adalah kemampuan dasar yang ada pada diri seseorang yang harus
dikembangkan secara optimal.
b. Pendidikan adalah usaha dasar orang dewasa untuk mengembangkan
kemampuan dirinya secra opimal, baik secara pribadi maupun sebagai
anggota masyarakat serta memiliki nilai nilai religius dan sosial sebagai
pengarah hidupnya.

Dapat kita ketahui bahwa pendidikan berkaitan dengan fitrah, yang mana
fitrah merupakan potensi yang ada dapat dikembangkan kemudian dalam
mengembangkannya potensi tersebut diperlukan pendidikan. Karena pendidikan
tersebut adalah sarana yang menentukan sampai dimana titik optimal kemampuan
tersebut untuk dicapai.

Setiap manusia telah memiliki potensi sejak mereka dilahirkan. Namun


potensi tersebut tidak akan terbentuk dan berkembang dengan baik tanpa melalui
suatu proses yang mengarah pada pembentukan dan perkembangan potensi tersebut.
Yaitu dengan proses pendidikan. 5

BAB III
5
Samsur Nizar. 2001. Pengantar Dasar Dasar Pemikiran Pendidikan Islam. Jakarta : Gaya
Media Pratama

13
PENUTUP

A. Kesimpulan
Potensi manusia adalah manusia telah dibekali dengan potensi dasar berupa
jasmani (pendengaran, penglihatan), akal, ruh yang masih perlu pengembangan untuk
bekal hidupnya semenjak kelahirannya.
Potensi Manusia Yang Dikembangkan Lewat Pendidikan Sesungguhnya
manusia diciptakan oleh Allah SWT tidak lain hanya untuk mengabdi dan jalan. Dan
juga untuk mengemban amanah untuk mengelola dan memamfaatkan kekayaan yang
terdapat di bumi agar manusia dapat hidup sejahtera dan makmur lahir dan
batin. Begitu spesialnya diciptakan oleh allah SWT. Dengan diberinya potensi, maka
manusia dapat berpikir dan memgembangkan potensi yang ada pada
dirinya. Mengembangkan potensi tersebut salah satunya melalui dunia pendidikan.
Macam macam potensi manusia diantaranya :
a. Potensi Berfikir
b. Potensi Emosi
c. Potensi Fisik
d. Potensi Sosial.
g. Potensi Mental  Intelektual (Intellectual Quotient).
h. Potensi Mental Spiritual (Spiritual Quotient).

Manusia sebagai makhluk yang diberikan kelebihan oleh Allah dengan suatu
bentuk akal pada diri manusia yang tidak dimiliki makhluk Allah yang lain dalam
kehidupannya, bahwa untuk mengolah akal pikirannya manusia memerlukan pola
pendidikan melalui suatu proses pembelajaran. Hubungan manusia dengan pendidikan
sangat erat karena mempunyai ikatan yang tidak dipisahkan antara satu dengan yang
lainnya. Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan pokok dalam kehidupan
manusia yang berfikir bagaimana menjalani kehidupan dunia ini dalam rangka
mempertahankan hidupnya.

Dalam menentukan hubungan fitrah dengan pendidikan perlu diketahui,


bahwa kita harus tau pengertian dari fitrah dan pendidikan :

c. Fitrah adalah kemampuan dasar yang ada pada diri seseorang yang harus
dikembangkan secara optimal.

14
Pendidikan adalah usaha dasar orang dewasa untuk mengembangkan
kemampuan dirinya secra opimal, baik secara pribadi maupun sebagai anggota
masyarakat serta memiliki nilai nilai religius dan sosial sebagai pengarah hidupnya.

B. Saran
Demikianlah makalah ini kami buat, semoga bermanfaat bagi para pembaca
dan apabila didalam penulisan makalah ini ada sebuah kesalahan yang tidak diketahui
penulis, mohon kritikan dan saran yang mendukung serta bermanfaat bagi penulis
agar kesalahan tersebut tidak terulang lagi oleh penulis

DAFTAR PUSTAKA

15
1. Achmadi 2005. Ideologi Pendidikan Islam. Jakarta: Pustaka Pelajar.
2. Samsul Nizar. 2001. Dasar-Dasar Pemkiran Pendidikan Islam. Jakarta: Gaya Media
Pratama.
3. Wahyudin, D. dkk. 2010.  Pengantar Pendidikan. Jakarta : Universitas Terbuka.
4. Hatimah, I. dkk. ( 2010 ) Pembelajaran Berwawasan Kemasyaraktan. Jakarta :
Universitas Terbuka
5. Samsur Nizar. 2001. Pengantar Dasar Dasar Pemikiran Pendidikan Islam. Jakarta :
Gaya Media Pratama

16

Anda mungkin juga menyukai