NIM : 2004015156
Kelas : 1E
LATIHAN SOAL
Modul Halaman 61
b. Pernapasan Internal
Pada pernapasan internal, proses pertukaran gas terjadi di dalam jaringan
tubuh. Setelah terbentuk oksihemoglobin (HbO2) di dalam paru-paru, jantung
akan melakukan pemompaan darah kaya O2 dan miskin CO2 dari paru-paru ke
seluruh tubuh. Oksigen yang terikat dalam darah tadi akan dilepas dan menuju
ke dalam jaringan tubuh melalui proses difusi. Oksigen ini nantinya akan
digunakan untuk metabolisme sel.
2. Jelaskan bagaimana proses pencernaan bekerja serta sebutkan enzim yang
berperan!
Jawab :
1. Mulut
Mulut merupakan sistem pencernaan yang akan melakukan proses
pencernaan paling awal. Di dalam mulut, ada gigi dan lidah yang akan
menghancurkan makanan secara Mekanik. Di saat yang sama, enzim di
dalam ludah kita yang dihasilkan oleh kelenjar ludah mulai memutus
rangkaian-rangkain polimer di dalam makanan. Setelah makanan yang
dikunyah sudah cukup halus, muncul dorongan untuk menelan makanan
tersebut. Proses menelan ini adalah tahapan kedua dari proses pencernaan,
yaitu propulsi. Pada proses propulsi, makanan yang sudah hancur secara
mekanik di mulut didorong lebih dalam di saluran pencernaan.
2. Kerongkongan (Esofagus)
Saat menelan makanan, secara tidak sadar akan dilakukan gerakan
peristaltik yang dilakukan oleh otot-otot saluran pencernaan. Pada gerakan
peristaltik, otot-otot saluran pencernaan bergerak secara bergantian untuk
mendorong makanan ke tujuan berikutnya di saluran pencernaan. Gerakan
peristaltik ini sangat kuat dan mampu melawan gaya gravitasi.
3. Lambung (Ventrikulus)
Makanan yang sudah cukup hancur oleh proses pencernaan akan berubah
menjadi semacam bubur yang disebut kim/chyme dan menuju lambung.
Makanan akan dicerna secara kimiawi jadi bentuk yang lebih sederhana.
Lambung itu juga terjadi pencernaan secara mekanik. Lambung adalah
bagian paling elastis di seluruh saluran pencernaan dan mampu
menampung 2 – 4 liter makanan.
Proses pencernaan makanan tersebut tidak cuma ditampung dan menunggu
asam lambung bekerja, tapi juga digiling dan dihancurkan oleh dinding
lambung yang aktif bergerak. Dinding lambung terbuat dari struktur yang
mirip dengan bagian saluran pencernaan lainnya ditambah dengan
beberapa modifikasi yang hanya ditemukan di lambung.
Mirip saluran pencernaan lainnya, dinding lambung terdiri dari empat
lapisan utama yaitu lapisan mukosa, sub-mukosa, muskularis eksterna, dan
serosa. Nah, di lambung lapisan muskularis itu lebih tebal. Ada lapisan
otot halus tambahan yang bantu dinding lambung untuk secara aktif
menggiling dan menghancurkan makanan yang masuk ke lambung.
6. Anus
Makanan yang sudah selesai diproses pasti harus dibuang agar tidak
menumpuk di dalam tubuh. Maka dari itu, anus menjadi organ terakhir
untuk membantu pembuangan sisa makanan atau defekasi
Enzim-enzim yang berperan dalam proses pencernaan
Amilase
Enzim amilase diproduksi di kelenjar liur, pankreas, dan usus halus.
Enzim ini bertugas memecah zat pati atau karbohidrat menjadi gula
(glukosa). Saat makanan yang mengandung karbohidrat dikunyah,
kelenjar liur di dalam mulut akan menghasilkan amilase.
Setelah tertelan, makanan tersebut akan dicerna lebih lanjut di usus halus
oleh enzim amilase yang dihasilkan oleh pankreas. Di dalam usus, amilase
terus memecah molekul zat pati hingga menjadi glukosa, yang nantinya
akan diserap ke dalam sirkulasi darah melalui dinding usus halus.
Protease
Enzim protease adalah enzim pencernaan yang bertugas untuk memecah
protein dalam makanan menjadi asam amino. Enzim ini diproduksi di
lambung, pankreas, dan usus halus. Terdapat beberapa jenis enzim protase,
yaitu pepsin (enzim pencernaan utama di lambung), tripsin, dan
kimotripsin.
Lipase
Lipase adalah enzim yang memiliki tugas memecah lemak menjadi asam
lemak dan gliserol (zat gula yang mengandung alkohol). Organ tubuh yang
berperan dalam menghasilkan enzim ini adalah pankreas dan lambung.
Enzim lipase juga ditemukan di dalam ASI, fungsinya untuk membantu
bayi mencerna molekul lemak saat menyusu.
Maltase
Enzim ini diproduksi oleh usus halus dan memiliki fungsi untuk
menghancurkan maltosa. Zat gula maltosa ini banyak ditemukan pada
tumbuhan, seperti biji-bijian, gandum dan ubi.
Laktase
Laktase adalah jenis enzim pencernaan yang memecah gula laktosa. Gula
ini ditemukan dalam susu dan makanan atau minuman yang terbuat dari
susu. Orang dengan intoleransi laktosa sering kali disarankan untuk
mengonsumsi enzim laktase tambahan saat mengonsumsi susu.
Sukrase
Sukrase adalah enzim yang diproduksi oleh usus halus. Fungsi enzim ini
adalah memecah sukrosa menjadi gula sederhana, seperti fruktosa dan
glukosa. Gula sukrosa banyak ditemukan pada tanaman, seperti tebu,
sorgum, dan bit gula. Sukrosa juga ditemukan pada madu, namun dalam
jumlah sedikit.
Bagian endokrin pankreas atau pulau Langerhans, terdiri dari beberapa sel
yang mengeluarkan hormon langsung ke aliran darah. Insulin adalah hormon
yang disekresi oleh sel beta pankreas sebagai respons terhadap kenaikan gula
darah. Hormon ini juga akan memindahkan glukosa dari darah untuk masuk ke
otot dan jaringan lain sehingga dapat digunakan sebagai energi. Selain itu,
insulin juga membantu hati menyerap glukosa, menyimpannya sebagai
glikogen yang akan dibutuhkan tubuh ketika stres atau ketika berolahraga.
Glukagon adalah hormon yang disekresikan oleh sel alpha pankreas apabila
terjadi penurunan gula darah. Fungsi utamanya untuk memecah glikogen
menjadi glukosa di hati. Glukosa ini kemudian masuk ke aliran darah untuk
mengembalikannya ke kadar normal.
Proses ini disebut sebagai glikogenolisis. Hasilnya adalah kadar gula dalam
darah akan meningkat dan tubuh mendapatkan kembali energi yang baru.
Glomerulus akan
berfungsi sebagai tempat penyaringan air, garam, asam amino, glokosa, dan
urea. Kemudia hasil dari penyaringan ini akan dialirkan ke kapsula bowman.
Hasil dari proses filtrasi adalah urine primer yang mengandung air, gula, asam
amino, garam/ion anorganik dan urea.
Hasil dari proses ini berupa urine sekunder yang mengandung sisa limbah
nitrogen, urea, dan air.
Urine sekunder akan masuk ke lengkung henle. Di dalam lengkung henle urine
sekunder akan mengalami osmosis air sehingga kadar air berkurang dan urine
menjadi lebih pekat.
Pada proses ini terjadi pengendapan zat-zat yang sudah tidak diperlukan oleh
tubuh. Selama proses ini urine akan menjadi lebih pekat dan seterusnya di
alirkan melalui pelvis renalis, ureter, dan berakhir di vesica urinaria untuk
ditampung sementara.
Referensi
https://www.mejakita.com/materi/index/1154/sistem-pernapasan-manusia-
mekanisme-pertukaran-oksigen-dan-karbon-dioksida/3502/
https://www.siswapedia.com/mekanisme-pertukaran-oksigen-dan-karbondioksida/
https://www.alodokter.com/ketahui-macam-macam-enzim-pencernaan-dan-
fungsinya-di-sini
https://pahamify.com/blog/artikel/biologi-sistem-pencernaan-manusia/
https://www.honestdocs.id/fungsi-pankreas-letak-penyakit
https://saintif.com/proses-pembentukan-urine/