Anda di halaman 1dari 6

DAFTAR ISI

Daftar Isi.....................................................................................................................

BAB I Pendahuluan...................................................................................................

Tinjauan pustaka..............................................................................................

Tujuan ..............................................................................................................

BAB II Pembahasan..................................................................................................

Hasil pengamatan….......................................................................................

Pembahasan …..............................................................................................

BAB III Penutup.........................................................................................................

Kesimpulan.......................................................................................................

DaftarPustaka

BAB I PENDAHULUAN
TINJAUAN PUSTAKA

 Komposisi gizi pada bayam merah

 Cara memilih bayam

Untuk memilih jenis sayuran daun-daunan seperti kangkung, sawi, selada, bayam, dan
lain-lain maka yang harus Anda perhatikan adalah :

 Warna nya segar atau tidak kelihatan layu, hijau nya segar, tidak menguning,
coklat, ataupun kecoklatan, atau kehitaman. Dan yang paling penting struktur
tulang daunnya masih terlihat jelas.
 Bagian batang daunnya mudah dipatahkan, tidak kenyal, tidak lembek.
 Daunnya utuh, tidak ada bercak-bercak, tidak sobek, dan tidak berlubang.

 Zat anti gizi pada bayam

Dapat kita lihat bahwa bayam sangat lengkap, mulai dari gizi makro, karbohidrat,
protein sampai dengan zat gizi mikro. Meski begitu yang harus diperhatikan,
dalam bayam juga terdapat kandungan senyawa kimia yang bersifat negatif,
yaitu asam oxalate. Kandungan ini dapat menurunkan penyerapan beberapa
kandungan zat gizi yang ada pada bayam seperti Fe, sehingga Fe hanya dapat
diserap sebanyak 53% dan kalsium sebanyak 5%13 . Selain itu, kandungan zat
besi (Fe) yang sangat tinggi pada bayam tidak boleh terlalu lama berinteraksi
dengan udara. Karena ketika zat besi (Fe2+) yang bermanfaat tersebut
berinteraksi dengan udara, akan berubah menjadi zat besi yang bersifat racun
bagi tubuh (Fe3+). Kandungan pada bayam lainnya yang perlu diperhatikan
adalah Nitrat (NO3 - ). Seperti halnya dengan zat besi tadi, zat nitrat ini akan
tereduksi dengan udara (O2) yang akan menjadikan nitrat menjadi nitrit (NO2 - ).
Nitrit ini bersifat racun dalam tubuh. 12 Made Astawan, op cit, diakses 06 mei
2010 13 Marzuki Iskandar, op cit, diakses 05 Juli 2010 Kandungan Nitrat yang
cukup tinggi inilah yang biasanya menjadi sumber kekhawatiran untuk
mengkonsumsi bayam. Karena nitrat akan tereduksi menjadi nitrit dalam tubuh.
Nitrit ini akan menghambat hemoglobin dalam mengalirkan oksigen dalam darah.
Gangguan aliran oksigen dalam darah akan menyebabkan tubuh kekurangan
oksigen yang disebut Hipoksemia. Apabila kekurangan oksigen ini terjadi pada
bayi, maka disebut blue baby syndrom, gejalanya adalah kulit bayi terutama di
sekitar mata dan mulut menjadi berwarna biru.

 Cara menangani
Sayuran yang satu ini adalah sayuran yang paling familiar dengan kita semua.
Dari mulai anak anak sampai kakek nenek banyak yang menggemari sayuran ini
untuk dijadikan olahan makanan. Disamping bayam ini menyehatkan, bayam ini
mudah didapat. Karena banyak yang membudidayakannya dan mudah kita beli
mulai dari pasar tradisional sampai supermarket besar sekalipun. Bahkan kita
sendiri bisa menanamnya dihalaman rumah, jika halaman kita cukup luas dan
kita tau cara membudidayakannya. Lalu kenapa sayuran ini berpotensi
membahayakan tubuh kita ? Itulah kenapa jika memasak bayam itu selalu
memasak dengan porsi sedikit. Karena memang kita tidak boleh banyak banyak
mengkonsumsi bayam. Bayam mengandung asam oksalat. dimanaa dzat ini bisa
mengikat kalisum dalam tubuh kita, sehingga kalsium tidak bisa dimanfaatkan
oleh tubuh kita. Hasilnya adalah pembentukan kristal yang dapat mengiritasi
lambung dan membentuk batu ginjal. Jika saja didalam tubuh kita terdapat
kandungan 4-5gram asam oksalat, sudah dipastikan kematian adalah ceritanya.
Gejala yang dialami karena keracunan bayam adalah seperti muntah muntah,
kram perut, sampai bisa membuat pembuluh darah pecah sehingga
mengakibatkan kematian. Tips agar kita terhindar dari racun bayam adalah
masak sampai benar benar mendidih, kemudian buang airnya agar
meminimalisisr kandungan asam oksalat didalamnya, juga jangan terlalu
barlebihan mengkonsumsi bayam.

 Cara menyimpan sayur bayam


Menyimpan sayuran dalam plastik memang merupakan salah satu cara yang
efektif. Namun perlu diketahui, ketika anda menyimpan bayam dengan
menggunakan kantong plastik dengan cukup erat, maka hal ini akan
menyebabkan bayam nenjadi mudah layu dan tidak segar lagi. Oleh sebab itu,
ketika menyimpan bayam di dalam plastik, anda harus membuka kantong plastik
yang digunakan untuk menyimpan bayam tersebut, hal ini bertujuan agar bayam
tidak terperangkap dan udara bisa masuk. Baru setelah itu, anda harus
menyimpannya di dalam kulkas. Dengan cara ini, daya tahan atau umur bayam
akan bertahan selama kurang lebuh tiga hari. Agar bayam tetap tahan lama,
maka anda harus benar-benar memperhatikan ketika membeli dan
menyimpannya.

 Hasil olahan bayam

Tumis bayam merah

Bahan :
1 ikat bayam merah
2 1 siung bawang putih
3 1/2 sdt kecap ikan (bisa diganti garam)
4 80 ml air
5 2 sdm minyak

langkah membuat :

1. Petik bayam, Cuci bersih. Iris tipis bawang putih.


2. Panaskan wajan. Tuang minyak lalu tumis bawang putih sampai wangi.
3. Lalu masukkan bayam merah. Tumis, lalu masukkan air. Tambahkan kecap ikan,
koreksi rasa. Tumis sampai air menyusut. Angkat. Sajikan selagi hangat

TUJUAN
1. Mampu melakukan identifikasi sayur ( fisik maupun mutu )
2. Mampu membandingkan sayur yang di olah (diblancing) dan sayur segar.
Banding baik fisik :
Gelap : 5
Terang : 1

ALAT DAN BAHAN :

- Bayam merah
- Penggaris
- Pisau
- Timbangan
- Panci
- Air
- Sendok
BAB II
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
 Hasil penelitian

Berat awal 1 ikat bayam = 206 gr

Di bagi menjadi 2 bagian = 103 gr dan 103 gr

Bayam segar :

No Nama Berat Panjang Lebar Bau Warna Tekstur Tekstur mutu


bahan Batang batang Daun batang
1 Bayam 25 gr 38,5 cm 0,5 mm Seprti Masih Sudah Sudah 2
merah 1 rumput berwarna layu, layu ( kurang
batang Merah mudah sedikit baik)
patah lembek
dan
berluban
g

Untuk fisik :

- Warna masih merah


- Memiliki rasa pahit (2)

Bayam yang sudah dib lancing :

Blancing mulai pukul 15:06 sampai 15:08 (selama 3 menit )

Fisik : tekstur menjadi lembek dan lunak, warna berubah menjadi coklat kehujauan (4),
dan memiliki bau yang tajam berbau bayam (5),dan memiliki rasa yang hambar (2)

 Pembahasan

Bayam yang kami teliti termasuk kurang baik karena bayam sudah layu dan
mengalami kerusakan, ini terjadi karena proses penyimpanan bayam dalam
penutupan tidak rapat jadi bayam mudah layu dan rontok dan mudah patah.untuk
bayam yang diblancing mengalami perubahan, bayam yang dib lancing tekturnya
menjadi lembek dan perubahan yang mencolok ialah dari warna bayam. Warna
bayam yang di blancing berubah menjadi coklat kehujauan ini rerjadi karena pada
proses blancing warna merah pada bayam menjadi larut dan luntur sehingga air
blancing menjadi berwarna merahdan hasil blancing bayam memnjadi hijau
kecoklatan.

BAB III PENUTUP

KESIMPULAN

Jadi kesimpulan yang dapat kami ambil dari penelitian pada bayam yaitu kami
mampu mengidentifikasi fisik Maupin mutu pada bayam.dan juga kami mampu
membedakan sayur yang telah di olah (blancing) maupun sayur yang masih segar
belum di olah.

DAFRAT PUSTAKA

https://selerasa.com/tips-memilih-dan-menyimpan-bayam-yang-baik-agar-
bayam-tahan-lama-dan-tetap-segar

https://abdulkarimhere.wordpress.com/tag/bahaya-bayam/

http://repository.uin-suska.ac.id/1330/1/2010_2011164.pdF

Anda mungkin juga menyukai