Diajukan sebagai salah satu tugas pada mata kuliah Perencanaan pembelajaran Pls dosen
pengampu:
Hj. Nia hoerniasih, S.Pd., M.Pd
Disusun oleh :
Nurhayati (1810631040004)
Fatmawati (1810631040071)
2020/202
A
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan
rahmat dan karunianya kami dapat menyelesaikan makalah tentang dengan baik. Tak lupa
kami juga berterima kasih kepada Ibu Hj. Nia hoerniasih, S.Pd., M.Pd Selaku dosen
pembimbing kami dalam mata kuliah Perencanaan pembelajaran Plsyang sudah memberikan
tugas ini.
Selaku penulis berharap semoga makalah ini dapat berguna dan bermanfaat serta
menambah wawasan penulis. Dan juga penulis pun menyadari sepenuhnya bahwa di dalam
makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu penulis
sangat berterima kasih jika ada yang mau memberikan kritik, saran, dan usulan demi
perbaikan makalah yang sudah penulis buat, mengingat tak ada sesuatu yang sempurna
tanpa saran yang membangun.
i
Daftar Isi
Kata Pengantar............................................................................................................................i
Daftar Isi....................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................4
1. Analisis Situasi................................................................................................................4
2. Landasan Teori................................................................................................................5
a. Pengertian pendidikan.................................................................................................5
b. Pengertian keluarga..................................................................................................6
c. Pendidikan keluarga....................................................................................................6
3. Rumusan Masalah...........................................................................................................6
1. Materi Belajar..................................................................................................................7
b. Fungsi keluarga........................................................................................................8
2. Bahan Belajar................................................................................................................11
4. Metode Kegiatan...........................................................................................................12
5. Sasaran..........................................................................................................................13
1. Penyelenggaraan...........................................................................................................14
2. Tutor (Narasumber).......................................................................................................14
ii
3. Waktu dan Tempat Pelaksanaan...................................................................................14
4. Biaya.............................................................................................................................15
5. Evaluasi.........................................................................................................................16
6. Indikator Keberhasilan..................................................................................................16
7. Dokumentasi.................................................................................................................16
1. Kesimpulan...................................................................................................................17
2. Saran..............................................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................iv
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1. Analisis Situasi
Dewasa ini dengan adanya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang
semakin maju kita dihadapkan juga untuk mengikuti perkembangan jaman, banyak sekali
hal-hal yang berkembang selain dari IPTEK sendiri. Salah satunya yaitu gaya hidup, dan
seiring dengan perkembangan jaman pilihan gaya hidup pula semakin beragam. Dan
hubungan atau interaksi antar manusia pun mengalami perubahan dari mulai institusi
terbesar hingga terkecil, contoh dari institusi terkecil seperti keluarga. yang perlu
dikethui bahwa dimulai dari keluarga yang baik dapat menciptakan masyarakat yang
baik pula.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) disebutkan bahwa “Keluarga”:
ibu bapak dengan anak-anaknya, satuan kekerabatan yang sangat mendasar di
masyarakat. Pengertian keluarga menurut Departemen Kesehatan RI (1988), Keluarga
merupakan unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga dan beberapa
orang yang berkumpul dan yinggal di suatu tempat dibawah satu atap dalam keadaan
saling ketergantungan. Lalu ada menurut Barwoko dan Suryanto (2004), mengatakan
bahwa Keluarga adalah lembaga sosial dasar darimana semua lembaga atau pranata
sosial lainnya berkembang. Di masyarakat manapun di dunia keluarga merupupakan
kebutuhan manusia yang universal dan menjadi pusat terpenting dari kegiatan dalam
kehidupan individu.
Dapat disimpulkan bahwa keluarga merupakan bagian terkecil dari masyarakat,
di dalam keluarga terdapat beberapa anggota yang di dalamnya terdapat interaksi yang
membentuk kepribadian setiap anggotanya dan kemudian akan Kembali ke masyarakat
umum.
Untuk menciptakan suatu tatanan masyarakat yang baik perlu pembentukan keluarga
yang baik terlebih dahulu. Maka pendidikan dapat menjadi salah satu solusinya, terutama
pada pendidikan manusia yang dimulai dari institusi kecil bernama keluarga. Untuk
menciptakan keluarga yang baik dan harmonis perlu adanya bekal pengetahuan yang
cukup dari para orang tua agar dapat mencapai tujuan yang diharapkan.
Pada saat ini, rata-rata para orang tua menggunakan metode pengasuhan dan mendidik
kepada anaknya berdasarkan dari pengalamannya yang diperoleh sewaktu menjadi
4
seorang anak. Namun ada juga dari mereka yang mengasuh dan mendidik anak
berdasarkan dari pengalaman belajar yang didapatkannya dari ilmu pendidikan dan
disiplin ilmu lainnya. Beberapa dari mereka ada yang beruntung dan tidak beruntung
dalam mendapatkan pengasuhan dari orang tua sebelumnya, ini sangat mengkhawatirkan
apabila diturunkan Kembali pada generasi berikutnya.
Pada dasarnya untuk menciptakan keluarga para orang tua baik mereka yang
mendapatkan penngetahuan atau tidak, sudah menjadi kewajiban untuk
menyelenggarakan pendidikan bagi agar anak dapat menjadi manusia seutuhnya dan
dapat beradaptasi pada lingkungan di masyarakat. Untuk mendidik anak seutuhnya tidak
boleh dilakukan dengan “coba-coba”, sebelumnya orang tua harus memiliki ilmu untuk
mendidiknya.
Ilmu yang diberikan pun harus terdiri dari berbagai teori yang sudah diuji
kebenarannya. Dengan mendidikan anak menggunakan ilmu akan menjadikan orang tua
akan lebih bijak sehingga dapat membantu pertumbuhan serta perkembangan anak yang
optimal nantinya.
Maka dari itu pendidikan keluarga sangat dibutuhkan oleh orang tua atau wali murid
di PAUD ini, karena keluarga yang dapat menyelenggarakan pendidikan dengan baik
dapat menghasilkan keluarga yang baik pula. Dampak pada pertumbuhan rohaninya akan
kuat, sehat secara jasmani, dan perkembangan kemampuan akala tau potensinya akan
berkembang dengan optimal. Keluarga yang baik akan menghasilkan masyarakat yang
baik. Dan masyarakat yang baik akan menghasilkan negara yang baik pula. Inilah yag
disebut dengan pentingnyaperan keluarga yang baik karena keluarga-keluarga yang baik
dapat memberikan kontribusi terhadap pembentukan negara yang baik.
2. Landasan Teori
a. Pengertian pendidikan
Undang-Undang Republik Indonesia No 20 Tahun 2003 Tentang Sistem
Pendidikan Nasional Pasal 3 menyatakan bahwa tujuan pendidikan nasional adalah
mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu cakap,
krearif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
5
Dan tujuan dari pendidikan adalah keberhasilan dari produk atau hasil (output)
Pendidikan yang diharapkan. Dua kategori kompetensi yang harus dimiliki lulusan
pendidikan, yaitu kompetensi akademik dan kompetensi karakteristik pertama
kompetensi akademik menunjukkan manusia yang sehat dan kuat jasmaninya
memiliki pengetahuan dan keterampilan yang memiliki iman yang kuat.
Kedua kompetensi kepribadian menunjukkan manusia lulusan pendidikan
dengan karakter beriman dan bertakwa; berakhlak mulia, seperti: disiplin jujur,;,
bertanggungjawab, demokratis, juga sikap bersaing. Serta menurut pendapat Ahmad
tafsir berpendapat bahwa beriman dalam (goleman 1997 dan shapiro, 1997) dapat
dikatakan memiliki kemampuan pengendalian diri yang tinggi.
b. Pengertian keluarga
Keluarga menurut BKKBN (1999) Keluarga adalah dua orang atau lebih yang
dibentuk berdasarkan ikatan perkawinan yang sah, mampu memenuhi kebutuhan
hidup spiritual dan materil yang layak, bertakwa kepada Tuhan, memiliki hubungan
yang selaras dan seimbang antara anggota keluarga dan masyarakat serta lingkungan.
c. Pendidikan keluarga
Pendidikan keluarga adalah pendidikan yang berlangsung dalam keluarga
yang dilaksanakan oleh orang tua sebagai tugas dan tanggung jawabnya dalam
mendidik anak dalam keluarga, atau proses transformasi perilaku dan sikap di dalam
kelompok atau unit sosial terkecil dalam masyarakat. Sebab keluarga merupakan
lingkungan budaya yang pertama dan utama dalam menanamkan norma dan
mengembangkan berbagai kebiasaan dan perilaku yang penting bagi kehidupan
pribadi, keluarga dan masyarakat. (syaiful bahri djamarah).
a) Keluarga inti, yang terdiri dari bapak, ibu dan anak-anak, atau hanya
ibu atau bapak atau nenek dan kakek.
b) Keluarga inti terbatas, yang terdiri dari ayah dan anak-anaknya, atau
ibu dan anak-anaknya.
6
c) Keluarga luas (extended family), yang cukup banyak ragamnya seperti
rumah tangga nenek yang hidup dengan cucu yang masih sekolah, atau
nenek dengan cucu yang telah kawin, sehingga isteri dan anak-anaknya
hidup menumpang juga.
3. Rumusan Masalah
a) Bagaimana ciri dari keluarga yang ideal serta untuk menciptakan keluarga yang
ideal?
b) Bagaimana cara untuk memberikan pengasuhan dan medidik anak secara tepat
agar dapat mengembangkan potensi yang ada pada anak secara optimal?
7
BAB II
METODE KEGIATAN
1. Materi Belajar
a. Konsep keluarga ideal
Keluarga adalah kelompok kecil yang memiliki pemimpin dan anggota
mempunyai pembagian tugas dan kerja, serta hak dan kewajiban bagi masing-
masing anggotanya. Keluarga adalah tempat pertama yang utama di mana anak-anak
belajar. Dari keluarga mereka mempelajari sifat keyakinan, sifat-sifat mulia,
komunikasi dan interaksi sosial serta keterampilan hidup. Berdasarkan uraian diatas
dapat dibuat kriteria bagi keluarga ideal titik sebagai keluarga ideal setidaknya
memiliki syarat-syarat sebagai berikut.
1) Sebuah keluarga dikatakan keluarga jika diikat dalam perkawinan atau
pernikahan.
2) Perkawinan harus sah menurut agama dan hukum negara.
3) Menikah harus dengan pasangan yang memiliki keyakinan yang sama.
4) Memiliki anggota yang lengkap (ayah ibu dan anak).
5) Sebuah keluarga mengharapkan memiliki keturunan sebagai salah satu tujuan
perkawinan.
6) Setiap pasangan satu sama lain harus saling mengenal.
7) Pasangan hidup bersama dan satu sama lain harus saling menyayangi sehingga
ada ikatan batin.
8) Setiap anggota anaknya menciptakan dan merasakan hidup tentram dan
bahagia.
9) Setiap anggota memiliki hak dan kewajiban masing-masing.
10) Saling menghormati hak dan kewajiban setiap anggota keluarga.
11) Dalam keluarga dibuat pembagian tugas kerja sesuai dengan porsinya.
12) Memiliki waktu yang cukup untuk berkumpul bersama keluarga.
13) Komunikasi lancar dalam keluarga.
14) Perlu ada bimbingan dan pembinaan, serta pengawasan dalam keluarga.
8
b. Fungsi keluarga
Ahmad tafsir dkk (2004) melihat bahwa fungsi pendidik dalam keluarga
harus dilakukan untuk menciptakan keharmonisan baik di dalam maupun di luar
keluarga yaitu titik apabila terjadi disfungsi peran pendidik, akan terjadi krisis dalam
keluarga titik oleh karena itu para orangtua harus menjalankan fungsi sebagai
pendidik dalam keluarga dengan baik khususnya ayah sebagai pemimpin dalam
keluarga. Fungsi pendidik di keluarga diantaranya adalah fungsi biologis, fungsi
ekonomi, fungsi kasih sayang, fungsi pendidikan, fungsi perlindungan, fungsi
sosialisasi anak Komang fungsi rekreasi fungsi status keluarga dan fungsi agama.
Orang tua khususnya ayah sebagai pemimpin dan keluarga anaknya menjalankan
fungsinya dengan baik, maka fungsi-fungsi dalam keluarga yang hendaknya
dilaksanakan pada setiap keluarga agar terciptanya keluarga yang bahagia sesuai
yang diharapkan, diantaranya sebagai berikut:
1) Fungsi agama
Fungsi agama keluarga adalah membimbing dan mengajarkan kepada anggota
keluarga kehidupan beragama. Misalnya mengajarkan mengaji dan membaca kitab
suci, keberadaan Tuhan Yang Maha Esa, dan patuh dan taat dalam menjalankan
perintah Allah.
2) Fungsi biologis
Pada fungsi ini memiliki makna bahwa keluarga adalah sarana manusia guna
menyalurkan hasrat seksual kepada manusia yang lain yang memiliki perbedaan
jenis kelamin secara legal di mata hukum dan sah secara agama, sehingga manusia
tersebut dapat melangsungkan hidupnya karena dengan fungsi biologi ia akan
memiliki keturunan berupa anak. Selain itu, fungsi reproduksi bertujuan meneruskan
keturunan, anak tersebut akan dirawat dan dibesarkan.
3) Fungsi ekonomi
Fungsi ekonomi keluarga dijadikan sebagai tempat yang baik dalam memnuhi
kebutuhan hidup anggota keluarga didalamnya, serta membagi tugas dan peranan
setiap keluarga, misalnya ayah bertugas mencari nafkah, sedangkan ibu mengurus
pekerjaaan rumah tangga.
4) Fungsi kasih sayang
Dalam keluarga memberikan rasa cinta dan kasih sayang, rasa aman, serta
memberikan perhatian diantara anggota keluarga.
9
5) Fungsi perlindungan
Tujuannya adalah melindungi anggota keluarga dari tindakan-tindakan yang
tidak baik. Keluarga memunculkan suasana aman, nyaman, adil, dan terlindungi.
Keluarga tempat mengadu semua masalah yang anggota keluarga tersebut lakukan.
6) Fungsi pendidikan
Keluarga memiliki tugas mengajarkan setiap anggotanya dari waktu-kewaktu
guna menjadi pribadi yang baik sebelum mereka terjun ke dalam kehidupan
masyarakat yang sebenarnya.
7) Fungsi sosialisasi anak
Fungsi keluarga sebagai sosialisasi dan pendidikan mengajarkan anggota
keluarga dari mulai lahir hingga menjadi dewasa yang berpribadi baik.
8) Fungsi rekreasi
Rekreasi merupakan salah satu hiburan yang bagi jiwa dan pikiran. Keluarga
mempunyai fungsi rekreasi unutk memberikan hiburan pada setiap anggotanya
untuk memenuhi kebuthan jiwa dan rohaninya.
10
dimiliki oleh masyarakat manusia karena mereka warga seseorang memperoleh
kemanusiaannya.
Pendidikan dalam keluarga juga disebutkan sebagai lembaga pendidikan
informal. Dijelaskan dalam pasal 27 bahwa kegiatan pendidikan informal yang
dilakukan oleh keluarga dan lingkungan berbentuk berbentuk kegiatan belajar secara
mandiri titik pendidikan dalam pendidikan informal ada di bawah tanggung jawab
orang tua. Orang tua merupakan pendidik pertama dan utama bagi anak-anak mereka
karena dari merekalah anak-anak mula-mula menerima pendidikan titik Dengan
demikian bentuk pertama di pendidikan terdapat pada pendidikan keluarga.
11
e. Proses pendidikan dalam keluarga.
Proses pendidikan dalam keluarga dipengaruhi oleh berbagai unsur,
diantaranya: pendidikan, anak; tujuan, materi, metode, metode, lingkungan, dan titik
dari semua unsur yang terdapat dalam proses pendidikan metode pendidikan
merupakan salah satu unsur yang sangat penting. Metode adalah salah satu cara yang
mempunyai tujuan pendidikan agar dapat dicapai oleh anak didik. Metode
memudahkan anak memahami materi yang telah diajarkan tanpa metode yang tepat
saat transformasi pendidikan, materi tidak akan dapat diserap secara maksimal oleh
anak didik walaupun pendidik sangat pandai dan pakar dalam bidangnya.
Prinsip-prinsip dalam proses pendidikan agar proses pendidikan dalam
keluarga berhasil dengan baik hendaknya orangtua mengetahui prinsip-prinsip dalam
mendidik anak. Prinsip-prinsip dalam mendidik anak yang harus diperhatikan adalah
sebagai berikut: prinsip menyeluruh, prinsip keseimbangan dan kesederhanaan,
prinsip kejelasan, prinsip tak ada pertentangan dan dapat dilaksanakan, prinsip
perubahan yang diinginkan, prinsip menjaga perbedaan-perbedaan perorangan, serta
prinsip dinamis.
Metode dalam proses pendidikan di keluarga. Banyak metode yang dapat
digunakan dalam mendidik anak titik namun, di zaman yang menghilangkan sifat
kemanusiaannya ada beberapa metode yang mampu mengembalikan nilai-nilai
kemanusiaan manusia agar dapat menjadi lebih manusiawi titik metode pendidikan
yang sebaiknya dilaksanakan dalam keluarga di antaranya adalah metode
keteladanan pembiasaan, pembinaan, kisah, dialog ganjaran dan hukuman, serta
metode internalisasi.
2. Bahan Belajar
Bahan belajar yang digunakan berasala dari pembawa materi atau narasumber
beserta buku atau modul yang mendukung.
12
bagian terpenting dalam kehidupan manusia untuk mempermudah kegiatan yang
salah satunya berkaitan dengan presentasi agar audiens dapat melihat langsung
sebuah produk baik berupa tulisan atau gambar.
- Sound system dan microfon, Sound system dan microfon merupakan perangkat
suara yang dibutuhkan didalam suatu organisasi yang besar. Kegunaannya
adalah agar audiens dapat mendengar apa yang komunikator sampaikan.
Contoh: rapat DPR membutuhkan sound system dan microfon karena mencakup
orang banyak.
- Papan tukis, Papan tulis merupakan alat bantu presentasi yang juga diperlukan.
Kegunaannya adalah memberitahukan informasi atau gagasan kepada audiens,
biasanya papan tulis digunakan oleh tutor atau narasumber untuk
mempresentasikan sebuah materi yang diharuskan dengan menulis.
- Transparasi overhead projector, alat bantu presentasi modern lainnya adalah
Transparasi OHP (transparasi overhead projector) sama dengan yang lainnya,
alat ini memiliki kegunaan untuk memberikan sebuah gagasan atau ide sebuah
produk. Alat ini biasa digunakan oleh sebuah organisasi atau universitas. Cara
kerja alat ini masih manual dimana kita harus mengganti slide sendiri karena
slide yang digunakan masih berupa fotokopian yang dicetak pada plastik
tertentu transparasi.
- Panel LCD Projrctor, panel Liquid Crystal Display (LCD) memiliki kesamaan
dengan layar komputer jenis laptop, yakni transparan. Untuk dapat beroperasi,
layar LCD dihubungkan dengan port monitor bagian belakang komputer dan
bertindak seperti layar komputer biasa yang menayangkan data atau gambar.
Teknologi presentasi yang cukup canggih ini minimal memiliki sekitar 16,7 juta
warna dengan kualitas tampilan gambar cukup baik. Panel LCD ini barn dapat
berfungsi bila dihubungkan dengan personal computer (PC), baik dalam bentuk
portable computer maupun desktop computer.
4. Metode Kegiatan
Metode yang digunakan dalam kegiatan pelatihan pendidikan keluarga ini adalah:
a) Ceramah, metode ceramah ialah penerangan dan penuturan secara lisan. Dalam
pelaksanaan ceramah untuk menjelaskan uraiannya, pengajar dapat menggunakan
alat bantu seperti gambar-gambar. Tetapi metode utama, berhubungan antara
pengajar dengan pembelajar ialah berbicara. Peranan dalam metode ceramah
13
adalah mendengarkan dengan teliti dan mencatat pokok-pokok penting yang
dikemukakan oleh pengajar.
b) Tanya jawab, metode tanya-jawab ialah penyampaian pelajaran dengan cara
pendidik mengajukan pertanyaan dan murid menjawab. Dalam metode tanya-jawab
terdapat kelemahan dan kelebihan, sehingga seorang guru benar-benar harus
memperhatikan kesesuaian materi pelajaran dengan metode yang akan digunakan.
Dalam menggunakan metode tanya-jawab, ada beberapa hal yang harus
diperhatikan. Pertama, jenis pertanyaan; kedua, teknik mengajukan pertanyaan;
ketiga, memperhatikan syarat-syarat penggunaan metode tanya-jawab sehingga
dapat dirumuskan langkah-langkah yang benar; keempat, memperhatikan prinsip-
prinsip penggunaan metode tanya jawab, di antaranya prinsip keserasian, integrasi,
kebebasan, dan individual. Prinsip-prinsip ini adalah dasar atau landasan yang bisa
dipergunakan dalam metode tanya-jawab. Di samping itu, metode tanya-jawab juga
bisa dikombinasikan dengan metode lain, seperti metode ceramah, pemberian tugas,
diskusi, dan lain-lain.
c) Diskusi, suatu cara penyajian atau penyampaian bahan pelajaran dimana pendidik
memberikan kesempatan kepada para peserta didik yang mengadakan pembicaraan
ilmiah guna mengumpulkan pendapat, membuat kesimpulan atau menyusun
berbagai alternatif pemecahan atas suatu masalah.
5. Sasaran
Sasaran dari kegiatan pelatihan pendidikan keluarga adalah sejumlah orang tua
atau wali dari peserta didik di PAUD tersebut.
14
BAB III
PELAKSANAAN KEGIATAN
1. Penyelenggaraan
Kegiatan parenting ini diselenggarakan oleh pengelola PAUD X bersama
Mahasiswa prodi Pendidikan Luar Sekolah Universitas Singaperbangsa Karawang.
2. Tutor (Narasumber)
Namin AB Ibnu Solihin Founder motivatorpendidikan.Com, saat ini aktivitasnya
sebagai Motivator dan Trainer Pendidikan, Ayah empat @anaktanpagadget, Pembicara
Seminar Parenting, Konsultan Branding Sekolah, Dosen, Penggiat Pendidikan dan
Blogger Pendidikan. Memiliki pengalaman memberikan training selama kurang lebih 15
tahun terutama dalam dunia Pendidikan, keahliannya pada bidang Personal
Develompent, Public Speaking, Creative Teacher, Islamic Parenting, education and
technology, Personal Branding, School Branding Potential Development dan Consultant
of Islamic education. peserta trainingnya dari berbagai kalangan mulai dari Pelajar,
Mahasiswa, Guru, Orang Tua Kepala Sekolah, Dosen, Pimpinan Lembaga, Relawan,
Remaja Masjid dan berbagai kalangan lainnya.
Hari : Selasa
Tempat : Paud X
Hari : Selasa
Tempat : Paud X
15
4. Biaya
Kegiatan parenting ke-1
16
Total Jumlah Rp. 1.420.00,-
5. Evaluasi
Wawancara dilakukan dengan mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi serta faktor pendukung dan penghambatnya, dan
hasil dari pelaksanaan program parenting.
6. Indikator Keberhasilan
Peserta paham tentang bagaimana membentuk keluarga yang ideal
Peserta paham tentang fungsi keluarga.
Peserta paham tentang fungsi pendidikan islam
Peserta paham tentang dasar pendidikan islam
Peserta paham akan pendidikan dalam keluarga
Peserta paham proses pendidikan dalam keluarga
Peserta mampu menerapkan semua materi yang sudah di berikan pada pelatihan
7. Dokumentasi
No Data yang diperlukan Keterangan
1. Riwayat berdirinya PAUD X
2. Visi, Misi Tujuan PAUD X
3. Data Pendidik
4. Data Anak
5. Sarana Dan Fasilitas
6. Kegiatan Pelaksanaan Parenting
17
BAB IV
2. Saran
Mengacu pada seluruh tahap penelitian mulai dari persiapan, pelaksanaan,
pengolahan hasil, hingga pelaporan, maka peneliti menemukan catatan-catatan sebagai
berikut, yang dapat menjadi bahan diskusi dan saran demi kesempurnaan penelitian di
masa datang:
• Agar ketrampilan orangtua lebih meningkat, program pelatihan perlu diberikan sesi
simulasi role play dan umpan balik bagi para peserta.
• Pelatihan pendidikan keluarga bagi para orang tua wali murid agar dapat
diselenggarakan lebih sering lagi dan mulai mencakup banyak tempat, dengan sasaran
yang lebih luas lagi,
• Mengembangkan cara-cara baru dalam membesarkan anak untuk bertanggung jawab
dan disiplin pada dirinya.
18
• Hendaknya pihak PAUD dilibatkan dalam program pelatihan ini agar guru dapat
meminimalisir masalah disiplin anak di sekolah dan bekerjasama dengan orangtua
agar anak mejadi bertanggung jawab terhadap tingkah laku dan tindakan mereka
sendiri.
• Lebih konsisten dalam memberikan motivasi bagi para orangtua murid agar selalu
menerapkan yang sudah di ajarkan pada pelatihan.
• Sebaiknya pengelola program parenting juga dapat menjalin kerjasama dengan pihak
yayasan sehingga yang bersangkutan dapat memberikan pengaruh otoritasnya
terhadap para orangtua murid untuk berkewajiban hadir dalam.
19
DAFTAR PUSTAKA
iv