PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan diartikan sebagai suatu interaksi antara guru dan peserta didik secara
sederhana untuk meningkatkan perkembangan mental sehingga menjadi mandiri dan utuh
sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan budaya (Hasbullah, 2013:1). Selain itu
pendidikan diartikan sebagai proses pembelajaran agar dapat mencapai tingkat hidup atau
menyampaikan materi dengan baik, tetapi mampu memahami karakteristik peserta didik
sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. Salah satu materi pelajaran di sekolah adalah
Perubahan ini terjadi dilator belakangi oleh kenyataan bahwa kemampuan menalar peserta
melatih peserta didik terampil berbahasa dengan menuangkan ide dan gagasanya secara
kreatif dan kritis. Hal itu sesuai dengan yang dikemukakan Slamet, bahwa pengajaran
kebahasaan. Teori-teori bahasa hanya sebagai pendukung atau penjelas dalam konteks,
yaitu yang berkaitan dengan keterampilan tertentu yang tengah diajarkan (Mahsun, 2014:
39). Namun kenyataannya, banyak guru terjebak dalam tatanan konsep sehingga
1
2
dimiliki oleh setiap peserta didik sejak usia dini pada jenjang pendidikan dasar.
memperbanyak mendengar dan membaca, karena dengan mendengar dan membaca akan
Salah satu ragam kemampuan menulis adalah menulis sastra. Hal ini sesuai dengan
pembelajaran sastra di Sekolah Dasar yang menekankan kepada peserta didik agar lebih
menggali karya-karya sastra baik melalui mendengarkan, menonton apresiasi atau menulis
sastra. Pembelajaran sastra di sekolah terbagi menjadi beberapa materi, yaitu puisi, prosa,
dan drama. Puisi merupakan bentuk karya sastra yang diungkapkan melalui pikiran dan
kekuatan bahasa dengan mengkonsentrasikan struktur fisik dan struktur 3 batin (Waluyo,
1991: 25). Selain itu, Suryaman (2005:20) menjelaskan puisi merupakan karya emosi,
imajinasi, pemikiran, ide, nada, irama, kesan panca indera, susunan kata, kata-kata kiasan,
Berdasarkan pendapat tersebut maka, keterampilan menulis puisi wajib dimiliki oleh
peserta didik sebagai suatu keterampilan yang aktif dan produktif untuk mengungkapkan
meningkatkan kemampuan bahasa, akan tetapi dengan latihan penulisan puisi peserta didik
diharapkan dapat memperoleh minat segar yang muncul dari kedalaman puisi itu sendiri
3
puisi adalah kegiatan yang sulit. Hal tersebut sesuai dengan yang diungkapkan oleh
Jamaluddin (2003: 85) bahwa pola pembelajaran satra belum sepenuhnya berorientasi
pada upaya pembinaan dan pengembangan daya apresiasi peserta didik terhadap karya
sastra.
Untuk memudahkan peserta didik memahamai isi puisi, guru dan peserta didik
perlu mengadakan kesepakatan untuk memilih bahan bacaan sesuai dengan tujuan dan
taraf perkembangan peserta didik dalam hal kompetensi, minat dan kesulitan untuk
memahami puisi. Guru yang akan melakukan pembelajaran di kelas seharusnya memiliki
media pembelajaran agar tujuan yang ingin dicapai dalam pembelajaran menulis puisi
tersebut tersampaikan. Salah satu media pembelajaran yang dapat membantu peserta didik
berguna untuk membantu peserta didik mengatasi permasalahan dalam menulis puisi.
keterampilan menulis puisi karena dengan melihat gambar, peserta didik akan terbawa
dalam imajinasi mereka dan hal tersebut diharapkan dapat membantu mereka menuangkan
ide kreatif serta gagasan ke dalam bentuk puisi. Arsyad (2006: 127) mengemukakan
bahwa gambar dapat memenuhi fungsinya untuk membangkitkan motivasi dan minat
peserta didik menafsirkan serta mengingat isi pelajaran yang berkenaan dengan gambar-
didik untuk lebih kreatif dalam keterampilan menulis. Media gambar merupakan media
visual yang bersifat sederhana karena mudah didapat, mudah dipahami, dan dimengerti
oleh peserta didik. Oleh karena itu, guru tidak sulit mencarinya dan peserta didik juga
sudah cukup mengenalnya. Guru sebagai fasilitator dapat menggunakan gambar sebagai
sarana untuk memudahkan mengajar terutama pada kegiatan menulis puisi. Berdasarkan
hal tersebut, peneliti berasumsi bahwa dengan penggunaan media gambar peserta didik
menggunakan kata-kata, maka peserta didik akan menjadi lebih mudah melakukannya.
mempermudah peserta didik, karena peserta didik akan terdorong menulis dan
media gambar dalam pembelajaran menulis puisi, maka perlu diketahui minat para peserta
didik. Untuk mengetahui bagaimana minat dan keterampilan dalam menulis puisi dengan
media cerita bergambar, maka penelitian ini akan dilakukan di SDN Kedung Baruk 1/ 275
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas dapat diidentifikasi
1. Bagaimana upaya peningkatan minat menulis puisi melalui media cerita bergambar
bergambar pada peserta didik kelas V SDN Kedung Baruk 1/ 275, Surabaya?
5
C. Tujuan Penelitian
minat dan keterampilan menulis puisi dengan media cerita bergambar pada peserta didik
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat praktis bagi peserta didik,
Dapat menjadi motivasi bagi peserta didik untuk meningkatkan minat dan
keterampilan siswa dalam menulis puisi. Selain itu, dapat membantu siswa dalam
Indonesia dalam meningkatkan keterampilan menulis puisi peseta didik kelas V SDN