Anda di halaman 1dari 15

UNIVERSAL PRECAUTION

IN BIOLOGICAL DISASTER
M. SOBIRIN MOHTAR, NS., M.KEP
PENDAHULUAN
• Meningkatnya jumlah pasien COVID-19 dari hari kehari dimana pasien tsb
sering tidak menampakkan gejala karena masih masa inkubasi. Petugas RS
sering ceroboh pd px yg tidak menampakkan gejala atau sebaliknya tdk mau
mau menolong bila ketahaun px tsb positif. Itulah perlunya pengetahuan
memadai utk menghindari penularan melalui “universal precaution”
DEFINISI
• Kewaspadaan Universal (Up = Universal Precaution) selanjutnya disebut KU
merupakan salah satu dari upaya pengendalian infeksi didalam maupun diluar
rumah sakit. Hal ini harus diterapkan pada saat menangani pasien dalam keadaan
bencana pandemi tanpa memandang status pasien tersebut.
(Sendai Framework for Disaster Risk Reduction, 2015-2030)
KEBIJAKAN KEMENKES RI
• Pada tahun 1980 KU merupakan salah satu pengendalian infeksi di RS
• Pada tahun 2001 Kemenkes telah memasukkan pencegahan dan
pengendalian infeksi + isolasi sbg salah satu tolak ukur KARS dimana
didalamnya termasuk kewaspadaan standar
• Kewaspadaan Universal dipandang sangat strategis untuk mengendalikan
beberapa penyakit infeksi disarana pelayanan kesehatan
• Semua petuga wajib mengajarkan tentang kewaspadaan universal kepada
petugas sarana kesehatan lain spt petugas kebersihan
PERAN PETUGAS

Petugas luka
terbuka tdk
Cuci tangan boleh
sebelum dan melakukan
Patuh sesudah intervensi
menerapkan KU

(Sendai Framework for Disaster Risk Reduction, 2015-2030)


PERAN PEMIMPIN

Memantau &
Menyusun
memastikan
kebijakan &
semua
prosedur KU
petugas

Menyediakan
sarana KU

(Sendai Framework for Disaster Risk Reduction, 2015-2030)


PERAN TENAGA KESEHATAN

Pasien dan
keluarga
berkewajiban
Tdk boleh menjaga
menyelamatkan kelamatan org
diri sendiri lain dg
memberitahukan

Menjaga kesehatan &


kesalamatannya, px &
tenaga lain

(Sendai Framework for Disaster Risk Reduction, 2015-2030)


ALASAN DASAR PENERAPAN
KEWASPADAAN UNIVERSAL

Masyarakat yg Petugas
Infeksi sudah menerima kesehatan
Staff
menjadi pelayanan maish ragu
pendukung
ancaman medis bahkan ada yg
risiko tertular
global dihadapkan pd menolak px yg
risk infection dicurigai infeksi

(Sendai Framework for Disaster Risk Reduction, 2015-2030)


5 KEGIATAN POKOK PELAKSANAAN
KEWASPADAAN UNIVERSAL
Pengelolaan
limbah &
sanitasi

Alat
pelindung
Cuci Pengelolaan
benda tajam
perorangan
tangan
Alkes bekas
pakai
(Sendai Framework for Disaster Risk Reduction, 2015-2030)
1. CUCI TANGAN
• Cuci tangan dilakukan pd air mengalir dengan sabun cair (10 detik),
selanjutnya pakai lap tangan sekali pakai (tdk bersamaan). Prosedur cuci
tangan 10 langkah
2. PEMAKAIAN ALAT PELINDUNG PERORANGAN (APP)
• Sarung tangan
• Pelindung muka
• Gaun/ ubah/ Apron
• Pelindung kaki
3. PENGELOLAAN ALKES BEKAS PAKAI (ABP)
4. TATA CARA PENGELOLAAN ALAT/ BENDA TAJAM
(SHORP PRECOUTIONS)
5. PENGELOLAAN LIMBAH & SANITASI RUANGAN
• Limbah non medis (sampah) ditaruh diplastik hitam
• Limbah medis ditaruh diplastik kuning dan diinsenerasi (darah, jaringan,
benda tajam & bahan lain yg infeksius)
• Limbah berbahaya (bahan kimia beracun, obat sitotoksik & radioaktif) ditaruh
ditempat penampungan khusus
SELESAI

Anda mungkin juga menyukai