Disusun oleh:
Nama : Aten Apriani
NPM : C1B019115
Jurusan : S1 Manajemen
Dosen pengampuh : Intan Zoraya, SE.,MM.
- Ketika jumlah arus kas dari suatu proyek diasumsikan tetap, rumus yang
digunakan untuk menghitung periode pengembaliannya adalah:
periode pengembalian = investasi awal/arus kas tahunan
- Tetapi jika jumlah arus kas tidak tetap maka periode pengembalian dihitung
dengan menambahkan arus kas tahunan sampai waktu ketika investasi awal
diperoleh kembali
Contoh:
Investasi pada generator RV $1.000.000 dan memiliki umur lima tahun dengan
ekspektasi arus kas tahunan: $300.000, $400.000, $500.000, $600.000, $700.000.
Periode pengembalian proyek 2,6 tahun .
Analisis perhitungannya adalah:
$300.000 (1 tahun) + $400.000 (1 tahun) + $300.000 (0,6 tahun) pada tahun ketiga
hanya $300.000 yang diperlukan dari $500.000 yang dihasilkan. Jumlah waktu yang
dibutuhkan untuk memperoleh $300.000 diperoleh melalui
pembagian jumlah yang dibutuhkan dengan arus kas tahunan ($300.000/$500.000)
Contoh: suatu perusahaan sedang mempertimbangkan dua jenis CAD yang berbeda
Laba rata-rata
Investasi dapat didefinisikan sebagai investasi awal atau investasi rata-rata. Jika I
adalah investasi awal, S adalah nilai sisa. Dengan asumsi investasi dikonsumsi secara
merata, investasi rata-rata dapat didefinisikan sebagai berikut:
Contoh :
Divisi IV dari Honley Medical melakukan investasi dengan biaya $100.000. Umur
investasi lima tahun dengan kas: $30.000, $30.000, $40.000, $30.000, $50.000.
Biaya tersebut tidak memiliki nilai sisa setelah lima tahun dan semua pendapatan yang
diperoleh dalam satu tahun tertagih pada tahun tersebut.
Total arus kas selama lima tahun adalah $180.000, hal ini berarti arus kas rata-
rata
$36.000 ($180.000/5). Penyusutan rata-rata $20.000 ($100.000/5).laba bersih rata-rata
$16.000 ($36.000- $20.000). Dengan menggunakan laba bersih rata-rata dan investasi
awal , diperoleh tingkat pengembalian akuntansi 16 persen ($16.000/$100.000).
Jika investasi rata-rata yang digunakan sebagai pengganti investasi awal, maka tingkat
pengembalian akuntansi menjadi 32 persen ($16.000/$50.000)
2. Model diskonto
Model diskonto secara eksplisit mempertimbangkan nilai waktu dari uang, dan oleh
karena itu memasukkan konsep diskonto arus kas masuk dan arus kas keluar.
Dua model diskonto akan dipertimbangkan : nilai sekarang bersih (NPV) dan tingkat
pengembalian internal (IRR).
a. Net present value (NPV) / Nilai Sekarang Bersih
NPV merupakan selisih antara nilai sekarang dari arus kas masuk dan arus kas
keluar yang berhubungan dengan suatu proyek.
Tingkat pengembalian yang diperlukan adalah tingkat pengembalian minimum
yang dapat diterima. Hal itu juga disebut sebagai tingkat diskonto, tingkat
rintangan/tingkat batas, dan biaya modal.
Nilai NPV yang positif menandakan bahwa :
1. Investasi awal telah tertutupi,
2. Tingkat pengembalian yang diperlukan telah dipenuhi, dan
3. Pengembalian yang melebihi dari (1) dan (2) telah diterima.
Jika NPV > 0, maka investasi tersebut menguntungkan dan karena itu dapat diterima.
Jika NPV = 0, pengambil keputusan dapat menerima atau menolak investasi itu.
Akhirnya jika NPV < 0, maka investasi sebaiknya ditolak. NPV positif : diterima
NPVnegatif: tolak
NPV 0 : terima/tolak
Contoh Illustrasi :
Divisi produk khusus dari Honley Medical sedang mengembangkan instrumen
tekanan darah. Manajer pemasaran tertarik dengan prospek produk tersebut setelah
menyelesaikan suatu penelitian pasar secara mendalam yang mengungkapan
pendapatan tahunan diharapkan $300.000. Peralatan untuk membuat instrumen
membutuhkan biaya $320.000, siklus hidup produk lima tahun.
Setelah lima tahun peralatan dijual $40.000. Modal kerja diperkirakan
bertambah
$40.000. Beban operasional kas tahunan diperkirakan $180.000, tingkat pengembalian
yang diminta 12 persen. Haruskah Honley Medical memproduksi instrumen baru
tersebut?
Langkah 1: Identifikasi arus kas
0 peralatan $(320.000)
modal kerja (40.000)
1-4 total $(360.000)
pendapatan $300.000
5 beban operasi (180.000)
total $120.000
pendapatan $300.000
beban operasional (180.000)
nilai sisa 40.000
perolehan model kerja 40.000
total $200.000
Langkah 2A: analisis NPV
Kelemahannya:
- Biaya cukup besar.
- Asumsi yang diberikan oleh analisis awal sering tidak sesuai dengan perubahan
lingkungan operasional.
Sebagian besar keputusan investasi modal berkaitan dengan proyek saling eksklusif.
Memperhatikan bagaimana kemampuan NPV dan IRR berbeda dalam membantu seorang
manajer membuat keputusan maksimal saat munculnya berbagai alternatif yang saling
bersaing.
Baik NPV maupun IRR menghasilkan keputusan yang sama bagi proyek independen.
Akan tetapi, untuk proyek yang saling bersaing, kedua metode ini bisa memberikan hasil yang
berbeda. Berdasarkan intuisi, diyakini bahwa untuk proyek yang saling eksklusif, proyek
yang dimiliki NPV tertinggi atau IRR tertinggi yang harus dipilih. Karena kedua metode
bisa menghasilkan rangking yang berbeda untuk proyek-proyek yang saling eksklusif, metode
yang secara konsisten mengungkapkan proyek dengan kesejahteraan maksimal akan lebih
disukai.
NPV berbeda dengan IRR dalam dua hal.
1. Pertama, NPV mengasumsikan setiap arus kas masuk yang diterima diinvestasikan
kembali pada tingkat pengembalian yang diminta, sedangkan metode IRR
mengasumsikan setiap arus kas masuk diinvestasikan kembali pada IRR yang dihitung.
2. Kedua, metode NPV mengukur profitabilitas dalam nilai absolut, sedangkan metode
IRR mengukur profitabilitas dalam nilai relatif. NPV mengukur jumlah yang
disebabkan oleh perubahan nilai perusahaan. Sebagai suatu ukuran profitabilitas relatif,
IRR memiliki kelebihan untuk mengukur dengan akurat tingkat pengembalian dana
yang tetap diinvestasikan secara internal. Meskipun demikian, memaksimalkan IRR
tidak berarti memaksimalkan kesejahteraan pemilik perusahaan karena hal itu tidak
dapat terjadi secara alami, yaitu mempertimbangkan kontribusi nilai absolut dolar
proyek.
Oleh karena itu, NPV (bukan IRR) yang sebaiknya digunakan untuk memilih di antara
beberapa proyek yang bersaing, proyek saling eksklusif, atau proyek yang bersaing jika
dana modal terbatas.
Suatu proyek independen akan diterima jika NPV-nya positif, dan proyek saling
eksklusif akan dipilih dengan NPV terbesar.
Ada tiga tahap dalam memilih proyek terbaik dari beberapa proyek yang saling
bersaing:
1. Menilai pola arus kas untuk setiap proyek,
2. Menghitung NPV setiap proyek, dan
3. Mengidentifikasi proyek dengan NPV terbesar.
Meskipun analisis arus kas diskonto (dengan menggunakan nilai sekarang bersih dan
tingkat tengembalian internal) tetap unggul dalam keputusan investasi modal, lingkungan
manufaktur yang baru meminta perhatian lebih bagi penggunaan input dalam model arus kas
diskonto. Selain itu ada satu dimensi lagi yang penting, manajemen investasi kontemporer
mencakup kriteria keuangan dan nonkeuangan.
Proses manajemen investasi harus berkaitan dengan strategi perusahaan. Analisis dalam
teknologi manufaktur yang canggih harus mempertimbangkan kontribusi yang dibuat untuk
mendukung strategi, seperti peningkatan produk, diversifikasi, dan pengurangan resiko.
Nilai Sisa
Karena sulit diestimasi membuat nilai sisa atau nilai akhir sering diabaikan dalam
keputusan investasi. Namun, pendekatan tersebut mungkin tidak bijaksana karena nilai sisa
dapat menghasilkan perbedaan keputusan antara melakukan investasi atau tidak. Pendekatan
terbaik berkaitan dengan ketidakpastian ini adalah menggunakan analisis sensivitas
Analisis sensivitas (sensivity analysis) atau yang juga sering dikenal dengan Analisis
what-if (What-if analysis) mengubah asumsi yang mengandalkan analisis investasi modal dan
menilai pengaruhnya terhadap pola arus kas.
Tingkat Diskonto
Secara teori, jika arus kas masa depan diketahui dengan pasti, maka tingkat diskonto
yang tepat merupakan biaya modal perusahaan. Dalam kenyataannya, arus kas masa depan
tidak pasti dan manajer sering memilih tingkat diskonto yang lebih tinggi daripada biaya
modal untuk menghindari ketidakpastian tersebut.
Jika tingkat diskonto yang dipilih terlalu tinggi, maka akan membiaskan proses
pemilihan investasi jangka pendek. Pengaruh faktor diskonto yang lebih tinggi adalah
menempatkan beban yang lebih besar pada arus kas sebelumnya dan beban yang lebih ringan
pada arus kas berikutnya, dimana investasi jangka pendek lebih disukai dibandingkan investasi
jangka panjang.
Nilai Sekarang
Seorang manajer tidak hanya menghitung nilai masa depan, tetapi juga jumlah yang
harus diinvestasikan untuk menghasilkan suatu nilai masa depan. Jumlah yang harus
diinvestasikan sekarang untuk mendapatkan nilai masa depan dikenal sebagai nilai sekarang
(Present value).
SUMBER
https://pdfcoffee.com/qdownload/tugas-print-bab-13-capital-investment-akuntansi-
manajemen-hansen-mowen-2-pdf-free.html