Anda di halaman 1dari 27

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PROSES DAN

HASIL BELAJAR SERTA KONSEP MOTIVASI BELAJAR

DI SUSUN OLEH:

ZAIZATUNNUR (180730011)

DAHLIANA (180730007)

MIFTAHUL JANNAH (180730005)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MALIKUSSALEH

ACEH UTARA

2019

1
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb

Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena


berkat rahmat dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan Makalah ini, tanpa
halangan apapun

Dalam kesempatan kali ini tidak lupa kami mengucapkan banyak terima
kasih kepada dosen. yang telah membina dan mengarahkan kami untuk dapat
menyelesaikan makalah ini

Mengingat bahwa manusia memiliki kelebihan maupun kekurangan dalam


mengerjakan sesuatu hal, maka kami mengharapkan dosen bersedia untuk
memberikan koreksi terhadap makalah ini.

Wassalamualaikum wr.wb

Reuleut, 21 Febbuari 2019

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.1. Latar Belakang........................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah...................................................................................1
1.3. Tujuan......................................................................................................2
BAB II.....................................................................................................................3
PEMBAHASAN.....................................................................................................3
2.1. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PROSES DAN
HASIL BELAJAR..............................................................................................3
2.1.1 . Faktor Lingkungan........................................................................3
2.1.2 Faktor Instrumental........................................................................5
2.1.3 . Kondisi fisiologis............................................................................7
2.1.4 . Kondisi Psikologis..........................................................................8
2.2. KONSEP MOTIVASI BELAJAR.......................................................11
2.2.1. Pengertian Motivasi.......................................................................11
2.2.2. Aspek-Aspek Motivasi Belajar.....................................................12
2.2.3. Prinsip-prinsip Motivasi Belajar..................................................14
2.2.4. Fungsi Motivasi Dalam Belajar....................................................15
2.2.5. Bentuk-Bentuk Motivasi Dalam Belajar......................................16
2.2.6. Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar.......................................17
BAB III..................................................................................................................20
PENUTUP.............................................................................................................20
1. Kesimpulan................................................................................................20
2. Saran..........................................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................22

ii
iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Keberhasilan proses pembelajaran sebagai proses pendidikan di suatau


sekolah di poengaruhi oleh banyak factor. Factor-faktor yang di maksudkan
misalnya guru, siswa, kurikulum, lingkungan social dan lain-lain. Namun dari
factor-faktor itu, guru dan siswa factor terpenting. Pentingnya factor guru dan
siswa tersebut dapat di tuntut melalui pemahaman hakikat pembelajaran, yakni
sebagai usaha sadar guru untuk membantu siswa agar dapat belajar sesuai dengan
kebutuhan minatnya.

Dengan perkataan lain pendidikan merupakan suatu proses yang


melibatkan unsur-unsur yang diharapkan dapat meningkatkan pendidikan yang
berkualitas. Guru sebagai unsur pokok penanggung jawab terhadap pelaksanaan
dan pengembangan proses pembelajaran, di harapkan dapat meningkatkan kualitas
proses pembelajaran, proses pembelajaran merupakan inti dari kegiatan
transpormasi ilmu pengetahuan dari guru kepada siswa untuk mencapai efektivitas
dan efesiensi tersebut, maka di perlukan adanya strategi yang tepat dala mencapai
tujuan pembelajaran yang di harapkan.

1.2. Rumusan Masalah


1. Bagaimana kondisi fisiologi ?
2. Apa yang dimaksud dengan motivasi belajar ?
3. Apa prinsip-prinsp motivasi belajar ?
4. Bagaimana fungsi motivasi dalam belajar ?
5. Bagaimana upaya meningkatkan motivasi belajar ?

1.3. Tujuan

1
Untuk lebih mengetahui factor-faktor yang mempengaruhi proses dan hasil
belajar serta konsep motivasi belajar

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PROSES DAN HASIL


BELAJAR

Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi proses dan hasil


belajar,diantaranya adalah:

2.1.1. Faktor Lingkungan

Lingkungan merupakan bagian dari kehidupan anak didik. Dalam


lingkunganlah anak didik hidup dan berinteraksi dalam mata rantai kehidupan
yang disebut ekosistem. Saling ketergantungan antara lingkungan biotik dan
abiotik tidak dapat dihindari. Itulah hukum alam yang harus dihadapi oleh anak
didik sebagai makhluk hidup yang tergolong kelompok biotik.

Selama hidup anak didik tidak bisa menghindarkan diri dari lingkungan
alami dan lingkungan sosial budaya. Interaksi dari kedua lingkungan yang
berbeda ini selalu terjadi dalam mengisi kehidupan anak didik. Keduanya
mempunyai pengaruh cukup signifikan terhadap kehidupan anak didik disekolah.
Oleh karena kedua lingkungan ini akan dibahas satu demi satu dalam uraian
berikut:

1. Lingkungan nonsosial

Lingkungan nonsosial sendiri berkaitan dengan lingkungan fisik siswa dan


dimana siswa tersebut tinggal serta mendapatkan proses pembelajaran

a. Lingkungan alamiah, seperti kondisi udara yang segar, tidak panas dan
tidak dingin, sinar yang tidak silau atau kuat, atau tidak terlalu lemah atau
gelap, suasana yang sejuk atau tenang. Lingkungan alamiah tersebut

3
merupakan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi aktifitas belajar siswa.
Sebaliknya, bila kondisi lingkungan alam tidak mendukung, proses belajar
siswa yang akan terhambat. Belajar pada tengah hari di ruang yang
memiliki fentilasi udara kurang, tentunya akan berbeda dengan suasana
belajar di pagi hari yang udaranya masih segar, apalagi di dalam ruangan
yang cukup mendukung untuk bernafas lega
b. Factor materi pelajaran (yang akan di ajakan ke siswa). Factor ini
hendaknya di sesuaikan dengan usia perkembangan siswa, begitu juga
dengan metode-metode yang akan di ajarkan guru, di sesuaikan dengan
kondisi perkembangan siswa. Karena itu, agar guru dapat memberikan
kontribusi yang positif terhadap aktifitas belajar siswa, maka guru harus
menguasai materi pelajaran dan berbagai metode mengajar yang dapat
diterapkan sesuai dengan kondisi siswa

2. Lingkungan Sosial

Lingkungan social berkaitan dengan lingkungan dimana siswa mengalami


kehidupan sosialnya dan dimana mereka melakukan interaksi dengan berbagai
kehidupan lainnya

a. Lingkungan social masyarakat. Kondisi lingkingan masyarakat dan tempat


tinggak siswa akan mempengaruhi belajar siswa. Lingkungan siswa yang
kumuh, banyak pengangguran dan anak terlantar dan juga dapat
mempengaruhi aktifitas belajar siswa, paling tidak siswa kesulitan ketika
memerlukan teman belajar diskusi atau meminjam alat-alat belajar yang
kebetulan belum dimilikinya
b. Lingkungan social keluarga. Lingkungan ini sangat mempengaruhi
kegiatan belajar, ketegangan keluarga, sifat-sifat orang tua, demoggrafi
keluarga (letak rumah), pengelolaan keluarga, semuanya dapat memberi
dampak terhadap aktifitas belajar siswa. Hubungan antara anggota
keluarga, orang tua, anak, kakak atau adik yang harmonis akan membantu
siswa melakukan aktifitas belajar dengan baik.

4
c. Lingkungan social sekolah. Seperti guru, administrasi, dan teman-teman
sekelas dapat memengaruhi proses belajar seorang siswa. Hubungan yang
harmonis antara ketiganya dapat menjadi motivasi bagi siswa untuk
belajar lebih baik di sekolah. Maka para pendidik, orang tua, dan guru
perlu memerhatikan dan memahami bakat yang dimiliki oleh anaknya atau
peserta didiknya, antara lain dengan buku, ikut mengembangkan dan tidak
memaksa anak untuk memilih jurusan yang tidak sesuai dengan bakat nya.
Lingkungan social yang berwujud manusia maupun hal-hal lainnya, juga
dapat mempengaruhi proses dan hasi belajar. Sering kali guru dan para
siswa yang sedang belajar di dalam kelas merasa terganggu oleh obrolan
orang-orang yang berada di luar persis di depan kelas tersebut, apalagi
obrolan tersebut di iringi dengan gelak tawa yang keras dan teriakan.
Hirup pikuk lingkungan social seperti suara mesin pabrik, lalulintas,
gemuruhnya pasar, dan lain-lain juga akan memengaruhi terhadap proses
dan hasil belajar. Oleh karena itu hendaknya sekolah didirikan dalam
lingkungan yang kondusif untuk belajar.

2.1.2 Faktor Instrumental

Setiap sekolah mempunyai tujuan yang ingin di capai. Tujuannya tentu


saja pada tingkat kelembagaan. Dalam rangka melicinkan ke arah itu diperlukan
seperangkat kelengkapan dalam berbagai bentuk dan jenis. Adapun faktor
instrumental yang dapat mempengaruhi proses dan hasil belajar siswa antara lain
sebagai berikut

1. Kurikulum

Kurikulum adalah a plan for learning yang merupakan unsur substansial


dalam pendidikan. Tanpa kurikulum kegiatan belajar mengajar tidak dapat
berlangsung. Sebab materi apa yang harus guru sampaikan dalam suatu pertemuan
kelas, jika belum guru programkan sebelumnya. Itulah sebabnya, untuk semua

5
mata pelajaran, setiap guru memiliki kurikulum untuk mata pelajaran yang
dipegang dan diajarkan kepada anak didik.

Muatan kurikulum akan mempengaruhi intensitas dan frekuensi belajar


anak didik. Karena guru harus berusaha semaksimal mungkin untuk ketercapaian
kurikulum. Misalka,tatap muka, metode, dan sebagainya harus dilakukan sesuai
dengan kurikulum. Jadi,kurikulum diakui dapat mempengaruhi proses dan hasil
belajar anak didik.

Berbicara kurikulum berarti berbicara mengenai komponen


komponennya,yakni tujuan, bahan,dan program,proses belajar mengajar, dan
evaluasi. Kiranya jelas factor factor ini besar pengaruhnya pada proses dan hasil
belajar. Misalnya kita lihat pada sisi tujuan kurikulum, setiap tujuan kurikulum
merupakan pernyataan keinginan tentang hasil pendidikan agar dapat mencapai
kea rah itu diperlukan seperangkat kelengkapan dalam berbagai bentuk dan
jenisnya. Sarana dan vasilitas yang tersedia harus dimanfaatkan sebaik-baiknya
agar berdaya guna dan berhasil guna bagi kemajuan belajar anak didik di sekolah.
Oleh karena itu setiap ada perubahan tujuan kurikulum maka bisa dipastikan ada
perubahan keinginan. Bisa dipastikan juga bahwa perubahan tujuan itu akan
mengubah program atau bahan (mata pelajaran). Yang akan diberikan bahkan
mungkin dengan ruang lingkupnya masing-masing. Dan demikian juga pada
aspek-aspek lainnya, termasuk pada aspek sarana dan vasilitas. Demikian itu akan
berdampak pula pada kompetensi yang harus dimiliki para guru.

Selama proses belajar mengajar berlangsung terjadilah interaksi antara


guru dan siswa, namun interaksi ini bercirikan khusus, karena siswa menghadapi
tugas belajar dan guru harus mengajar di simpan di pusat dan digambarkan dalam
bentuk lingkaran. Dengan demikian, interaksi antara kegiatan mengajar yang
meliputi penentuan prosedur-prosedur didaktik, media pembelajaran, bentuk-
bentuk pengelompokan siswa serta materi pelajaran, dan kegiatan belajar yang
meliputi suatu proses belajar, menjadi lebih jelas. Komponen-komponen yang
lain, yaitu tujuan intruksional, keadaan awal dan evaluasi hasil belajar, berada
diluar proses iyu dan karenanya, tetap merupakan bagian dari kegiatan didaktik.

6
2. Program

Setiap sekolah mempunyai program pendidikan yang disusun untuk


dijalankan demi kemajuan pendidikan. Keberhasilan pendidikan di sekolah
tergantung dari baik tidaknya program pendidikan yang dirancang. Program
pendidikan disusun berdasarkan potensi sekolah yang tersedia, baik tenaga,
finansial dan sarana prasarana.

3. Sarana dan Fasilitas


Sarana mempunyai arti penting dalam pendidikan. Gedung sekolah
misalnya sebagai tempat yang strategis bagi berlangsungnya kegiatan belajar
mengajar di sekolah. Salah satu persyaratan untuk membuat suatu sekolah adalah
pemilikan gedung sekolah yang didalamnya ada ruang kelas, ruang kepala
sekolah, ruang dewan guru, ruang perpustakaan, ruang BP, ruang tata usaha,
auditorium dan halaman sekolah yang memadai. Semua bertujuan untuk
memberikan kemudahan pelayanan anak didik.
4. Guru

Guru merupakan unsur manusiawi dalam pendidikan. Kahadiran guru


mutlak diperlukan didalamnya. Kalau hanya ada anak didik, tetapi guru tidak ada,
maka tidak akan terjadi kegiatan belajar mengajar di sekolah. Jangankan ketiadaan
guru, kekurangan guru saja sudah merupakan masalah. Mata pelajaran tertentu
pasti akan kekosongan guru yang dapat memegangnya. Itu berarti mata pelajaran
itu tidak dapat diterima anak didik, karena tidak ada guru yang memberikan
pelajaran untuk mata pelajaran itu.

2.1.3. Kondisi fisiologis

Faktor fisiologis yang berpengaruh terhadap proses dan hasil belajar


adalah kondisi individual subjek didik sendiri. Termasuk ke dalam faktor ini
adalah kesegaran jasmani dan kesehatan. Subjek didik yang berada dalam kondisi
jasmani yang kurang segar tidak akan memiliki kesiapan yang memadai untuk
memulai tindakan belajar. Kondisi fisiologis pada umumnya sangat berpengaruh

7
terhadap kemampuan belajar seseorang. Orang yang dalam keadaan segar
jasmaninya, akan berlainan belajarnya dari orang yang dalam keadaan kelelahan.

Aspek fisiologis meliputi keadaan atau kondisi umum jasmani seseorang


dan berkaitan dengan kondisi organ khusus seperti tingkat kesehatan
pendengaran,penglihatan juga sangat mempengaruhi siswa dalam menyerap
informasi atau pelajaran.

2.1.4. Kondisi Psikologis

Faktor-faktor psikologis adalah keadaan psikologis seseorang yang dapat


mempengaruhi proses belajar. Beberapa faktor psikologis yang utama
mempengaruhi proses belajar adalah kecerdasan peserta didik, motivasi , minat,
sikap dan bakat.

1. Kecerdasan /intelegensia siswa

Raden cahaya prabu (1986) pernah mengatakan dalam mottonya bahwa :


“didiklah anak sesuai taraf umurnya, pendidikan yang berhasil karena menyelami
jiwa anak didiknya.” Yang menarik dari ungkapan ini adalah tentang umur dan
menyelami jiwa peserta didik.

Pada umumnya kecerdasan diartikan sebagai kemampuan psiko-fisik


dalam mereaksikan rangsangan atau menyesuaikan diri dengan lingkungan
melalui cara yang tepat. Dengan demikian, kecerdasan bukan hanya berkaitan
dengan kualitas otak saja, tetapi juga organ-organ tubuh lainnya.

Kecerdasan merupakan faktor psikologis yang paling penting dalam


proses belajar peserta didik, karena itu menentukan kualitas belajar siswa.
Semakin tinggi inteligensi seorang individu, semakin besar peluang individu
tersebut meraih sukses dalam belajar. Sebaliknya, semakin rendah tingkat
intelegensi individu, semakin sulit individu itu mencapai kesuksesan belajar. Oleh
karena itu, perlu bimbingan belajar dari orang lain, seperti guru/dosen, orang tua,
dan lain sebagainya.

8
2. Motivasi

Menurut Noehi Nasution (1998:8) motivasi adalah kondisi psikologis yang


mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Jadi motivasi untuk belajar
adalah kondisi psikologis yang mendorong seorang untuk belajar. Penemuan-
penemuan penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar pada umumnya meningkat
jika motivasi untuk belajar bertambah.

Motivasi adalah salah satu faktor yang mempengaruhi keefektifan kegiatan


belajar peserta didik. Motivasilah yang mendorong siswa ingin melakukan
kegiatan belajar. Para ahli psikologi mendefinisikan motivasi sebagai proses di
dalam diri individu yang aktif, mendorong, memberikan arah, dan menjaga
perilaku setiap saat (Slavin, 1994). Motivasi juga diartikan sebagai pengaruh
kebutuhan-kebutuhan dan keinginan terhadap intensitas dan arah perilaku
seseorang.

Dari sudut sumbernya motivasi dibagi menjadi dua, yaitu motivasi


intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Motaivasi intrinsik adalah semua faktor yang
berasal dari dalam diri individu dan memberikan dorongan untuk melakukan
sesuatu. .Motivasi ekstrinsik adalah factor yang dating dari luar diri individu
tetapi memberi pengaruh terhadap kemauan untauk belajar.

3. Minat

Menurut Slameto (1991 : 182), minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa
ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh minat pada
dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan suatu
di luar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut semakin besar minat

Secara sederhana, minat (interest) nerrti kecenderungan dan kegairahan


yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. Menurut Reber (Syah,
2003) minat bukanlah istilah yang popular dalam psikologi disebabkan
ketergantungannya terhadap berbagai faktor internal lainnya, seperti pemusatan
perhatian, keingintahuan, motivasi, dan kebutuhan.

9
Untuk membangkitkan minat belajar tersebut, banyak cara yang bisa
digunakan. Antara lain, pertama, dengan mebuat materi yang akan dipelajarai
semenarik mingkin dan tidak membosankan, baik dari bentuk buku materi, desai
pembelajaran yang membebaskan siswa mengeksplor apa yang dipelajari,
melibatkan seluruh domain belajar siswa (kognitif, afektif, psikomotorik)
sehingga siswa menjadi aktif, maupun performansi guru yang menarik saat
mengajar. Kedua, pemilihan jurusan atau bidang studi. Dalam hal ini, alangkah
baiknya jika jurusan atau bidang studi dipilih sendiri oleh siswa sesuai dengan
minatnya.

4. Sikap

Dalam proses belajar, sikap individu dapat memengaruhi keberhasilan


proses belajarnya. Sikap adalah gejala internal yang mendimensi afektif berupa
kecenderungan untuk mereaksi atau merespons dangan cara yang relative tetap
terhadap obyek, orang, peristiwa dan sebaginya, baik secara positif maupun
negative.

Sikap siswa dalam belajar dapat dipengaruhi oleh perasaan senang atau
tidak senang pada performan guru, pelajaran, atau lingkungan sekitarnya.

5. Bakat

Bakat merupakan faktor yang besar pengaruhnya terhadap proses dan hasil
belajar seseorang. Hamper tidak ada yang membantah, bahwa belajar pada bidang
yang sesuai dengan bakat memperbesar kemungkinan berhasilnya usaha itu

Faktor psikologis lain yang mempengaruhi proses belajar adalah bakat.


Secara umum, bakat  didefinisikan sebagai kemampuan potensial yang dimiliki
seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa yang akan datang. Berkaitan
dengan belajar, Slavin (1994) mendefinisikan bakat sebagai kemampuan umum
yang dimilki seorang siswa untauk belajar. Dengan demikian, bakat adalah
kemampuan seseorang menjadi salah satukomponen yang diperlukan dalam
proses belajar seseorang.

10
6. Kemampuan kognitif

Dimana orang menyadari bahwa pengetahuaan nya berasal dari masa


lampau atau berdasarkan kesempatan yang diperoleh dari masa lampau.

Menurut Arden N. Frandsen (Hayinah, 1992), yang termasuk dalam


motivasi intrinsik untuk belajar antara lain adalah:

a. Dorongan ingin tahu dan ingin menyelisiki dunia yang lebih luas;

b. Adanya sifat positif dan kreatif yang ada pada manusia dan keinginan
untuk maju;

c. Adanya keinginan untuk mencapai prestasi sehingga mendapat dukungan


dari orang-orang penting, misalkan orang tua, saudara, guru, atau teman-
teman, dan lain sebagainya.

d. Adanya kebutuhan untuk menguasai ilmu atau pengetahuan yang berguna


bagi dirinya, dan lain-lain.

2.2. KONSEP MOTIVASI BELAJAR

2.2.1. Pengertian Motivasi

Kata motivasi berasal dari bahasa Latin yaitu movere, yang berarti
bergerak (move). Motivasi menjelaskan apa yang membuat orang melakukan
sesuatu, membuat mereka tetap melakukannya, dan membantu mereka dalam
menyelesaikan tugas-tugas.Motivasi belajar merupakan salah satu faktor yang
turut menentukan keefektifan dalam pembelajaran. Seorang peserta didik akan
belajar dengan baik apabila ada faktor pendorongnya yaitu motivasi belajar.
Peserta didik akan belajar dengan sungguh-sungguh jika memiliki motivasi
belajar yang tinggi.

11
Menurut Hamzah B. Uno(2011: 23) “motivasi belajar adalah dorongan
internal dan eksternal pada siswa yang sedang belajar untuk mengadakan tingkah
laku, pada umumnya dengan beberapa indikator atau unsur-unsur yang
mendukung. Indikator-indikator tersebut, antara lain: adanya hasrat dan keinginan
berhasil, dorongan dan kebutuhan dalam belajar, harapan dan cita-cita masa
depan, penghargaan dalam belajar, dan lingkungan belajar yang kondusif.”Selain
itu, Winkel (2005: 160), menyebutkan motivasi belajar adalah keseluruhan daya
penggerak psikis didalam siswa yang menimbulkan kegiatan belajar itu demi
mencapai suatu tujuan. Sejalan dengan pendapat diatas,Sardiman A. M (2007:
75), menjelaskan motivasi belajar adalah seluruh daya penggerak didalam diri
siswa.

Secara harfiah motivasi berarti dorongan,alasan,kehendak,atau


kemauan.sedangkan secara istilah motivasi adalah daya penggerak kekuatan
dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk melakukan aktivitas
tertentu,memberikan arah dalam mencapai tujuan,baik yang didorong atau
diransang dari luar maupun dari dalam dirinya.

2.2.2. Aspek-Aspek Motivasi Belajar

Terdapat dua aspek dalam teori motivasi belajar yang dikemukakan oleh
Santrock (2007), yaitu:

1. Motivasi ekstrinsik,

yaitu melakukan sesuatu untuk mendapatkan sesuatu yang lain (cara untuk
mencapai tujuan). Motivasi ekstrinsik sering dipengaruhi oleh insentif eksternal
seperti imbalan dan hukuman. Misalnya, murid belajar keras dalam menghadapi
ujian untuk mendapatkan nilai yang baik. Terdapat dua kegunaan dari hadiah,
yaitu sebagai insentif agar mau mengerjakan tugas, dimana tujuannya adalah
mengontrol perilaku siswa, dan mengandung informasi tentang penguasaan
keahlian.

2. Motivasi intrinsik

12
yaitu motivasi internal untuk melakukan sesuatu demi sesuatu itu sendiri
(tujuan itu sendiri). Misalnya, murid belajar menghadapi ujian karena dia senang
pada mata pelajaran yang diujikan itu.

Motivasi intrinsik adalah factor yang dating dari luar individu tetapi
memberi pengaruh terhadap kemauan untuk belajar. Seperti pujian, peraturan,
tata tertib, reladan guru orang tua, dan lain sebagainya. Kurangnya respon dari
lingkungan secara positif akan memengaruhi semangat belajar seseorang menjadi
lemah.

Terdapat dua jenis motivasi intrinsik, yaitu:

a. Motivasi intrinsik berdasarkan determinasi diri dan pilihan personal.


Dalam pandangan ini, murid ingin percaya bahwa mereka melakukan
sesuatu karena kemauan sendiri, bukan karena kesuksesan atau imbalan
eksternal. Minat intrinsik siswa akan meningkat jika mereka mempunyai
pilihan dan peluang untuk mengambil tanggung jawab personal atas
pembelajaran mereka.
b. Motivasi intrinsik berdasarkan pengalaman optimal. Pengalaman optimal
kebanyakan terjadi ketika orang merasa mampu dan berkonsentrasi penuh
saat melakukan suatu aktivitas serta terlibat dalam tantangan yang mereka
anggap tidak terlalu sulit tetapi juga tidak terlalu mudah.

3. Perhatian

Perhatian adalah keaktivan jiwa yang pertinggi, jiwa semata-mata tertuju


kepada suatu objek ataupun sekumpulan objek (Slameto, 1991 : 58). Untuk dapat
menjamin hasil belajar yang baik, maka siswa harus dihadapkan pada objek-objek
yang dapat menarik perhatian siswa, bila tidak, maka perhatian siswa tidak akan
terarah atau focus pada objek yang sedang dipelajari. Tentulah dapat diterima
bahwa subjek didik yang memberikan perhatian intensif dalam belajar akan
memetik hasil yang baik. Perhatian intensif ditandai oleh besarnya kesadaran yang
menyertai aktivitas belajar. Perhatian intensif subjek didik ini dapat diekloatasi

13
sedemikian rupa melalui strategi pembelajaran tertentu, seperti menyediakan
material pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan subjek didik, menyajikan
material pembelajaran dengan teknik-teknik yang berfariasi dan kreatif, seperti
bermain peran , debat dan sebagainya.

Strategi pembelajaran seperti ini juga dapat memancing perhatian yang


spontan dari subjek didik. Perhatian yang spontan dimaksud adalah perhatian
yang tidak disengaja, alamiah, yang muncul dari dorongan-dorongan untuk
mengetahui sesuatu, seperti kecenderungan untuk mengetahui apa yang terjadi
dibalik keributan disamping rumah, dan lain-lain. Beberapa hasil penelitian
psikologi menunjukkan bahwa perhatian spontan cenderong menghasilkan ingatan
yang lebih lama dan intensif dari pada perhatian yang disengaja

4. Kognitif dan daya nalar

Pembahasan mengenai hal ini meliputi tiga hal, yakni persepsi, mengingat
dan berpikir. Persepsi adalah penginderaan terhadap suatu kesan yang timbul
dalam lingkungannya. Penginderaan itu di pengaruhi oleh pengalaman, kebiasaan,
dan kebutuhan. Kemampuan mempersepsi antara siswa yang satu dengan siswa
yang lain tidak sama. Meskipun mereka sama-sama dari sekolah yang sama,
bahkan kelas yang sama, ini ditentukan oleh pengetahuan dan pengalaman pelajar
itu sendiri. Karena pengetahuan dan pengalaman akan memperkaya benaknya
dengan perbendaharaan untuk memperkuat daya persepsinya. Semakin sering ia
melibatkan diri dalam berbagai aktivitas, akan semakin kuat daya persepsinya.

2.2.3. Prinsip-prinsip Motivasi Belajar

Motivasi mempunyai peranan yang stragis dalam aktivitas belajar


seseorang.agar peran motivasi lebih optimal,maka prinsip-prinsip motivasi belajar
tidak hanya sekedar diketahui, tetapi harus diterapkan dalam aktivitas belajar
mengajar.Ada beberapa prinsip motivasi belajar,yaitu:

1. Motivasi sebagai dasar penggerak yang mendorong aktivitas belajar.


2. Motivasi instrinsik lebih utama dari pada motivasi ekstrinsik dalam
belajar.

14
3. Motivasi berupa pujian lebih baik dari pada hukuman.
4. Motivasi berhubungan erat dengan kebutuhan dalam belajar.
5. Motivasi dapat memupuk optimisme dalam belajar.
6. Motivasi melahirkan prestasi dalam belajar

Kenneth H Hover ( oemar hamalik, 2003: 163) mengemukakan prinsip-


prinsip motivasi belajar sebagai berikut:

1. Pujian akan lebih efektif dari pada hukuman


2. Semua murid mempunyai kebutuhan-kebutuhan spikologis (yang
mendasar ) tertentu yang harus mendapat kepuasan
3. Motivasi yang berasal dari dalam individu akan lebih efektif dari pada
motivasi yang di paksakan dari luar
4. Terhadap perbuatan yang serasi perlu di lakukan usaha pemantauan
5. Motivasi itu mudah menjalar atau tersebar terhadap orang lain
6. Pemahaman yang jelas terhadap tujuan-tujuan akan merangsang motivasi
7. Tugas-tugas yang di bebankan oleh diri-sendiri akan menimbulkan minat
yang lebih besar untuk mengerjakan dari pada apabila tugas-tugas tersebut
di paksakan oleh guru
8. Pujian-pujian yang dating dari luar kadang di perlukan dan cukup efektif
untuk meransang minat
9. Teknik dan proses belajar yang bervariasi cukup efektif untuk memelihara
minat siswa
10. Manfaat minat yang di miliki oleh murid adalah bersifat ekonomis
11. Kegiatan-kegiatan yang kurang meransang akan di remehkan oleh siswa
yang tergolong pandai
12. Kecemasan yang besar akan menimbulkan kesulitan belajar
13. Motivasi yang besar erat hubungannya dengan kreativitas murid

2.2.4. Fungsi Motivasi Dalam Belajar

Sadirman A.M, mengemukan tiga fungsi motivasi yaitu:

15
1. Mendorong manusa untuk berbuat baik, yakni sebagai penggerak atau
motor yang melepaskan energy
2. Menentukan arah perubahan, yakni kea rah tujuan yang hendak di capai
3. Menyelelesaikan perbuatan, yakni perbuatan-perbuatan apa yang harus
dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan
perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut

Motivasi dalam belajar merupakan suatu hal yang sangat penting dalam
kegiatan belajar guna untuk mendorong siswa untuk meraih tujuan dalam belajar
tersebut. Menurut Suhana 2014 mengatakan fungsi motivasi belajar adalah:

1. Motivasi merupakan alat pendorong terjadinya perilaku belajar didik.


2. Motivasi merupakan alat untuk mempengaruhi prestasi belajar peserta
didik.
3. Motivasi merupakan alat untuk memberikan direksi terhadap pencapaian
tujuan pembelajaran.
4. Motivasi merupakan alat untuk membangun sistem pembelajaran lebih
bermakna.

2.2.5. Bentuk-Bentuk Motivasi Dalam Belajar

Menurut Sudirman A.M, ada beberapa bentuk dan cara yang


menumbuhkan motivasi yaitu:

1. Memberi angka
2. Hadiah
3. Saingan atau kompetisi
4. Harga diri
5. Menilai ulangan
6. Mengetahui hasil
7. Pujian
8. Hukuman
9. Hasrat untuk belajar

16
10. Minat
11. Tujuan yang diakui

Didalam kegiatan belajar mengajar peran dari motivasi instrinsik dan


ekstrinsik sangat diperlukan.karena dengan adanya motivasi,si anak didik dapat
mengembangkan aktivitas dan inisiatif belajarnya serta dapat mengarahkan dan
memelihara ketekunan dalam melakukan kegiatan belajar dan mengajar.

Oleh kerena itu diketahui bahwa cara dan jenis menumbuhkan motivasi
ada bermacam-macam,berikut ini ada beberapa macam bentuk motivasi ;

1. Dalam bentuk memberi imbalan berupa angka

Maksud memberikan angka disini adalah sebagai wujud dari nilai atau
hasil dari mengikuti berbagai kegiatan seperti ujian atau ulangan,dengan ini maka
peserta didik akan termotivasi untuk mendapatkan nilai yang memuaskan.

2. Dalam bentuk pujian atau saran

Pujian sangat bepengaruh pada kemajuan anak didik ini dikarenakan


timbulnya rasa ingin lebih dari sebelumnya,dan juga sedikit saran berupa
dukungan dari si pengajar juga sangat mempengaruhi.

2.2.6. Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar

Proses pembelajaran akan berhasil manakala siswa mempunyai motivasi


dalam belajar. Oleh karena itu, guru perlu menyembuhkan motivasi belajar siswa.
Untuk memperoleh hasil belajar yang optimal, guru di tuntut kreatif untuk
membangkitkan motivasi belajar siswa. Berikut beberapa cara meningkatkan
motivasi belajar siswa:

1. Memperjelas tujuan yang ingin di capai.

Tujuan yang jelas dapat membuat siswa paham kearah mana ia ingin di
bawa. Pemahaman siswa terhadap tujuan pembelajaran dapat menumbuhkan
minat siswa untuk belajar yang pada gilirannya dapat meningkatkan motivasi

17
belajar mereka. Semakin jelas tujuan yang igin di capai, maka semakin kuat
motivasi belajar siswa. Oleh sebab itu, sebelum proses pembelajaran di mulai
hendaknya guru menjelaskan terlebih dahulu yang ingin di capai.

2. Membangkitkan minat siswa

Siswa akan terdorong untuk belajar manakala mereka memiliki minat


untuk belajar. Oleh karena itu, mengembangkan minat motivasi belajar siswa
merupakan salah satu teknik dalam mengembangkan motivasi belajar. Salah satu
cara yang logis untuk memotivasi siswa dalam pembelajaran adalah mengaitkan
pengalaman belajar dengan minat siswa. Pengaitan pembelajaran dengn minat
siswa adalah sangat penting, dank arena itu tunjukkanlah bahwa pengetahuan
yang di pelajari itu sangat bermanfaat bagi mereka. Demikian pula tujuan
pembelajaran yang penting adalah membangkitkan hasrat ingin tahu siswa
mengenai pelajaran yang akan dating, dank arena itu pembelajaran akan mampu
meningkatkan motivasi instrinsik siswa untuk mempelajari materi pembelajaran
oleh guru.

3. Ciptakan suasana yang menyenangkan dalam belajar

Siswa hanya mungkin dapat belajar baik manakala ada dalam suasana
yang menyenangkan, merasa aman, bebas dari takut. Usakan agar kelas selamanya
dalam suasana hidup dan segar, terbebas dari rasa tegang. Untuk itu guru sekali-
kali dapat melakukan hal-hal yang lucu.

4. Mengunakan fariasi metode penyajian yang menarik

Guru harus mampu menyajikan informasi dengan menarik, dan asing bagi
siswa-siswa. Sesuatu informasi yang di sampaikan dengan teknik yang baru,
dengan kemasan yang bagus di dukung oleh alat-alat berupa sarana atau media
yang belum pernah di kenal oleh siswa sebelumnya sehingga menarik perhatian
bagi mereka untuk belajar. Motivasi instrinsik untuk belajar sesuatu dapat di
tingkatkan memalui penggunaan materi pembelajaran yang menarik, dan juga
penggunaan variasi metode pembelajaran misalnya untuk membangkitkan minat
belajar siswa dapat dilakukan dengan cara pemutaran film, mengundang

18
pembicara tamu, demonstrasi, computer, simulasi, permainan peran, belajar
melalui radio.

5. Berilah pujian yang wajar setiap keberhasilan siswa

Motivasi akan tumbuh manakala siswa merasa di hargai. Dalam


pembelajaran, pujian dapat di manfaatkan sebagai alat motivasi. Karena anak
didik juga manusia, maka dia juga senang di puji.

6. Berikan penilaian

Banyak siswa yang belajar ingin memperoleh nilai bagus. Penilaian secara
terus menerus akan mendorong siswa belajar, oleh karena setiap anak memiliki
kecenderungan untuk memperoleh hasil yang baik.

7. Mengembangkan cita-cita dan aspirasi belajar

Yakni menciptakan suasana belajar yang menggembirakan,mengikut


sertakan semua anak didik dalam memelihara fasilitas belajar.

8. Saingan atau kompetisi

Pengajar berusaha mengadakan persaingan yang rasional anatara anak


didik agar mereka merasa terpacu untuk lebih bersemangat dalam belajar.

9. Memberikan hukuman

Hukuman diberikan kepada mereka yang melanggar dangan begini anak-


anak didik tersebut akan berusaha untuk tidak mendapat hukuman selanjutnya.

10. Menggunakan metode mengajar yang bervariasi

Supaya suasana belajar tidak menjadi membosankan,maka pengajar harus


menggunakan metode yang bervariasi seperti membuat kelompok belajar atau
kelompok diskusi sehingga dapat menciptakan suasana belajar yang lebih hidup.

19
20
BAB III

PENUTUP

1. Kesimpulan

Motivasi menjelaskan apa yang membuat orang melakukan sesuatu,


membuat mereka tetap melakukannya, dan membantu mereka dalam
menyelesaikan tugas-tugas.Motivasi belajar merupakan salah satu faktor yang
turut menentukan keefektifan dalam pembelajaran. Seorang peserta didik akan
belajar dengan baik apabila ada faktor pendorongnya yaitu motivasi belajar.
Peserta didik akan belajar dengan sungguh-sungguh jika memiliki motivasi
belajar yang tinggi.

Winkel (2005: 160), menyebutkan motivasi belajar adalah keseluruhan


daya penggerak psikis didalam siswa yang menimbulkan kegiatan belajar itu demi
mencapai suatu tujuan. Sejalan dengan pendapat diatas,Sardiman A. M (2007:
75), menjelaskan motivasi belajar adalah seluruh daya penggerak didalam diri
siswa.

Secara harfiah motivasi berarti dorongan, alasan, kehendak, atau kemauan.


sedangkan secara istilah motivasi adalah daya penggerak kekuatan dalam diri
seseorang yang mendorongnya untuk melakukan aktivitas tertentu,memberikan
arah dalam mencapai tujuan,baik yang didorong atau diransang dari luar maupun
dari dalam dirinya.

Dari sudut sumbernya motivasi dibagi menjadi dua, yaitu motivasi


intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Motaivasi intrinsik adalah semua faktor yang
berasal dari dalam diri individu dan memberikan dorongan untuk melakukan
sesuatu. .Motivasi ekstrinsik adalah factor yang dating dari luar diri individu
tetapi memberi pengaruh terhadap kemauan untauk belajar. Motivasi dalam

21
belajar merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kegiatan belajar guna
untuk mendorong siswa untuk meraih tujuan dalam belajar tersebut.

2. Saran

Proses pembelajaran akan berhasil manakala siswa mempunyai motivasi


dalam belajar. Oleh karena itu, guru perlu menembuhkan motivasi belajar siswa.
Untuk memperoleh hasil belajar yang optimal, guru di tuntut kreatif untuk
membangkitkan motivasi belajar siswa.

22
DAFTAR PUSTAKA

eprints.uum.ac.id Di akses pada 19 febbuari 2019


etheses.uin-malang.ac.id Di akses pada 20 febbuari 2019
HARIANGGA, Y. (2017). kajian teori dan kerangka pemikiran. BAB%20II
%20yugo.pdf,Http://repository.unpas.ac.id/30797/5/BAB%20II
%20yugo.pdf.

http://aesmawahyunita.wordpress.com Di akses pada 15 febbuari 2019


http://adisujai.wordpress.com Di akses pada 18 febbuary 2019
http://neprints.ac.id Di akses pada febbuary pada 20 febbuary 2019
repo.iain-tulungagung.ac.id Di akses pada 20 febbuzry 2019
respository.usu.ac.id/bitsream Di akses pada 19 febbuary 2019
respository.uin-suska.ac.id Di akses pada 20 febbuary 2019

23

Anda mungkin juga menyukai