Anda di halaman 1dari 3

Nama : Hardiansyah Samosir

Nim : 190160028
Kelas : A
Nama Dosen Pengampu : Zulfadhli, S.HI.,M.H
Matakuliah : Pancasila
Kampus : Universitas Malikussaleh
Prodi : Arsitektur

QUIS
1. Uraikan secara singkat, sejarah perumusan (Pencetusan) Pancasila ?
2. Bagaimanakah Perkembangan Pancasila pada era Orde Lama, Orde Baru dan Reformasi
?
3. Jelaskan Mengapa Pancasila disebut sebagai Dasar Negara ?

Jawaban
1. BPUPKI diketuai oleh Dr. Kanjeng Raden Tumenggung (K.R.T.) Radjiman
Wedyodiningrat. Dalam pidato pembukaannya kala itu, dr. Radjiman antara lain
mengajukan pertanyaan kepada anggota-anggota Sidang – terdiri dari 74 orang (67 orang
Indonesia, 7 orang Jepang). “Apa dasar Negara Indonesia yang akan kita bentuk ini?,”
tanyanya.
Sontak, sejumlah usulan pun disampaikan oleh para anggota.
Muhammad Yamin, misalnya. Dalam pidatonya pada tanggal 29 Mei 1945, Ia
merumuskan lima dasar sebagai berikut: Peri Kebangsaan, Peri Kemanusiaan, Peri
Ketuhanan, Peri Kerakyatan, dan Kesejahteraan Rakyat.
Dia menyatakan bahwa kelima sila yang dirumuskan itu berakar pada sejarah, peradaban,
agama, dan hidup ketatanegaraan yang telah lama berkembang di Indonesia.
Pada 1 Juni 1945, Soekarno menyebut dalam pidato spontannya yang kemudian dikenal
dengan judul “Lahirnya Pancasila”, dasar-dasar sebagai berikut: Kebangsaan Indonesia;
Internasionalisme atau Peri-Kemanusiaan; Mufakat atau Demokrasi, dasar perwakilan,
dasar permusyawaratan; Kesejahteraan Sosial; Ketuhanan.
Nama Pancasila diucapkan oleh Soekarno dalam pidatonya pada tanggal 1 Juni
itu.“Sekarang banyaknya prinsip: kebangsaan, internasionalisme, mufakat, kesejahteraan,
dan ketuhanan, lima bilangannya. Namanya bukan Panca Dharma, tetapi saya namakan
ini dengan petunjuk seorang teman kita ahli bahasa – namanya ialah Pancasila. Sila
artinya asas atau dasar, dan di atas kelima dasar itulah kita mendirikan negara Indonesia,
kekal dan abadi.”Usulan Soekarno diterima dengan baik oleh semua peserta sidang.
Setelah itu, tanggal 1 Juni 1945 pun diketahui sebagai hari lahirnya pancasila.
Sebelum sidang pertama berakhir, suatu Panitia Kecil dibentuk untuk tak hanya
merumuskan kembali Pancasila sebagai dasar Negara – mengacu pada pidato yang
diucapkan Soekarno pada tanggal 1 Juni 1945, tetapi juga menjadikan dokumen itu
sebagai teks untuk memproklamasikan Indonesia Merdeka.
Dari Panitia Kecil itu dipilih 9 orang yang dikenal dengan Panitia Sembilan, untuk
menyelenggarakan tugas itu. Rencana mereka itu disetujui pada tanggal 22 Juni 1945
yang kemudian diberi nama Piagam Jakarta.

2. -Orde Lama (1945-1966)


Pada masa orde lama, Indonesia menjalani proses peralihan dari masyarakat terjajah
menjadi masyarakat merdeka. Saat itu adalah proses pencarian penerapan bentuk
Pancasila.

Orde lama terjadi pada tiga periode berbeda yaitu periode 1945-1950, periode 1950-
1959, serta periode 1959-1966.

Di tahun 1945-1950, Indonesia sebagai negara peralihan dari bangsa terjajah menjadi
bangsa yang merdeka menjalani proses adaptasi penerapan ideologi bangsa, yaitu
Pancasila. Beberapa masyarakat ada yang setuju dan sebagian merasa keberatan

-Orde Baru (1966-1998)


Orde Baru dimulai dengan naiknya Soeharto menjadi presiden menggantikan Soekarno
pada tanggal 22 Februari 1967. Awal orde baru, Presiden Soeharto harus mengatasi
kekacauan yang ada di indonesia, Soeharto melakukan beberapa upaya pemulihan, yaitu:
Rencana Pembangunan Lima Tahun (Replita).
Pemilu.
Pembinaan Pendidikan Pelaksanaan Pedoman Penghayatan dan Pengalaman Pancasila.
Pemerataan pembangunan.
Selama menjalankan pemerintahan, beberapa masalah juga timbul dan memicu
demonstrasi yang terjadi pada tanggal 13-14 Mei 1998, di antaranya adalah:
Maraknya KKN (Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme).
Hak menyatakan pendapat yang dibatasi.
Peran ganda (dwifungsi) ABRI.
Akhirnya pada tanggal 21 Mei 1998, Soeharto mengundurkan diri dari jabatannya
setelah menjabat menjadi presiden selama tiga puluh tahun. Dengan demikian berakhir
pula masa Orde Baru.

-Reformasi (1998-sekarang)
Era reformasi dimulai dengan pergantian presiden dari Soeharto ke B.J. Habibie yang
mulanya berperan sebagai wakil presiden. Kepemimpinan tersebut dimanfaatkan untuk
mereformasi segala tatanan pemerintahan terdahulu. Langkah-langkah yang diambil oleh
Habibie yaitu:Membentuk kabinet reformasi pada tanggal 22 Mei 1998.
Memperbaiki sistem ekonomi dengan menaikkan nilai tukar rupiah dan rekontruksi
perekonomian nasional.
Mereformasi bidang politik.
Mengeluarkan Undang – Undang Nomor 9 Tahun 1998 tentang Kemerdekaan
Menyatakan Pendapat di Muka Umum.
Menyelesaikan masalah dwi fungsi ABRI.
Mereformasi bidang hukum.
Mengadakan sidang istimewa MPR untuk membuat ketetapan-ketetapan baru.

3. Karena Pancasila adalah falsafah hidup bangsa Indonesia dan Pancasila menjadi
sebuah pedoman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara serta Pancasila adalah
sebagai pusat dalam menagatur tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara.
contoh : dalam menyelesaikan suatu permasalahan dalam suatu organisasi maka perlu
adanya musyawarah atau berdiskusi untuk menyelesaikan masalah itu. hal ini sesuai
dengan implementasi Pancasila sila keempat yaitu kerakyatan yg dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan.

Anda mungkin juga menyukai