Anda di halaman 1dari 5

Persyaratan Sertifikasi

A. Persyaratan

Pelaku pembenihan /pembibitan Pemerintah, swasta maupun kelompok pembenih/pembibit


harus memenuhi  persyaratan apabila ingin mensertifikasikan produk benih atau bibit-nya.
Persyaratan dasar  yang harus dipenuhi saat mengajukan permohonan sertifikasi, sebagai
berikut:

1. Menerapkan pedoman pembibitan ternak yang baik dalam usaha produksinya;


2. Menerapkan sistem manajemen dalam produksi benih/bibit; dan
3. Menghasilkan produk sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI).

Setelah memenuhi persyaratan awal tersebut, selanjutnya adalah mengajukan surat


permohonan (form No A-03) sertifikasi kepada LSPro Benih dan Bibit Ternak , dengan
melampirkan:

1. Foto copy KTP pemohon;


2. Fotocopy NPWP pemohon;
3. Legalitas Pendirian;
4. Legalitas Perizinan Usaha;
5. Dokumen Normatif Sistem Manajemen Produksi;
6. Data Teknis Produk yang Diajukan;
7. Salinan Sertifikat/Surat Keterangan Kesehatan Hewan atas Produk; dan
8. Salinan Sertifikat Sistem Manajemen (jika ada).

Selain surat permohonan yang dilengkapi dengan lempiran tersebut, pemohon harus
menandatangani surat perjanjian kegiatan sertifikasi dengan 

Silahkan diunggah!                                                                                                   

1.  Formulir pendaftaran

2.  Surat Perjanjian Kegiatan Sertifikasi                                                                            

 alur tatacara sertifikasi silakan buka halaman  tata alir sertifikasi


B.  Pendanaan dan Biaya

LSPro memperoleh anggaran biaya operasional dari Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara (APBN).

Biaya sertifikasi terbagi menjadi biaya untuk benih dan bibit ternak. Untuk benih,  pemohon
membayar biaya pengujian mutu benih (Rp. 50.000 per sampel) dan petugas pengambil contoh
benih ternak kepada laboratorium subkontrak melalui LSPro. Sedangkan untuk produk bibit,
pemohon hanya mengeluarkan biaya untuk penandaan pada produk bibit yang tersertifikasi.

C. Keluhan dan Banding

Pemohon yang disertifikasi apabila merasa tidak puas dengan pelayanan yang diberikan dapat
menyampaikan keluhan kepada Kami. Keluhan  harus disampaikan secara tertulis dengan
dilengkapi data pendukung berupa bahan bukti yang relevan, disertai identitas yang
mengajukan keluhan dengan jelas, sekurang-kurangnya nama individu atau lembaga, bukti
identitas, alamat dan nomor telepon, serta peryataan bahwa informasi yang disampaikan
adalah benar.

Pemohon yang disertifikasi memiliki hak untuk mengajukan banding terhadap keputusan yang
mengakibatkan sertifikatnya dibatalkan, dibekukan, atau dicabut. Banding terhadap keputusan
LSPro yang secara langsung berkaitan dengan proses sertifikasi produk harus diajukan secara
tertulis  disertai dengan bukti yang relevan, disertai identitas yang mengajukan keluhan dengan
jelas kepada Manajer Puncak selambat-lambatnya 10 (sepuluh) hari kerja sejak penyampaian
hasil keputusan sertifikasi.

LSpro akan merespon keluhan dan banding yang diajukan secara obyektif, tidak diskriminatif
dan tidak memihak sesuai dengan bukti yang ada baik dari sisi pemohon maupun dari LSpro
sendiri.

Seluruh biaya yang timbul akibat penyelesaian permasalahan melalui pihak ketiga akan
ditanggung oleh masing-masing secara proposional.
Alur Sertifikasi
A.  Hak dan Kewajiban

1. Pihak Pertama memiliki hak dan kewajiban untuk:


1. Menyediakan tim auditor yang sesuai kompetensi, independen dan tidak
bersikap memihak untuk pelaksanaan inspeksi.
2. Menyampaikan kepada Pihak Kedua apabila perubahan ruang lingkup dan
standard acuan.
3. Menyelesaikan proses penanganan keluhan dan banding.
4. Menjaga kerahasiaan dan tidak mengungkapkan informasi kepada pihak lain,
kecuali disetujui oleh Pihak Kedua.
5. Menerbitkan sertifikat produk penggunaan tanda SNI.
6. Mengembalikan dokumen sertifikasi apabila Pihak Kedua dibekukan, dicabut
atau dihentikan sertifikasinya.
2. Pihak Kedua memiliki hak dan kewajiban untuk:
1. Memenuhi semua persyaratan sertifikasi sesuai dengan yang ditetapkan oleh
Pihak Pertama.
2. Memenuhi semua persyaratan produk yang disertifikasi secara konsisten.
3. Membuat pengaturan terkait akses ke seluruh informasi dan fasilitas yang
diperlukan bagi Pihak Pertama dalam rangka proses sertifikasi, evaluasi dan survailen, serta
penyelidikan terhadap pengaduan.
4. Memberitahu Pihak Pertama mengenai perubahan sistem manajemen yang
mempengaruhi kemampuannya memenuhi kesesuaian persyaratan sertifikasi.
5. Menghentikan penggunaan iklan yang berisi referensi apapun apabila terjadi
pembekuan, pencabutan atau penghentian sertifikasi.
6. Menjaga reputasi Pihak Pertama dengan menggunakan sertifikasi produknya
sesuai aturan dan tidak membuat pernyataan yang menyesatkan atau tidak sah terkait
dengan produknya.
7. Memberitahu Pihak Pertama apabila memberikan salinan dokumen sertifikasi
secara keseluruhan atau sebagian kepada pihak lain.
8. Menyimpan rekaman seluruh keluhan yang berkaitan dengan pemenuhan
persyaratan sertifikasi termasuk tindakan yang diambil dan memberikan kepada Pihak
Pertama jika diminta.
B.  Alur Sertifikasi

Sertifikasi benih/bibit merupakan rangkaian kegiatan penerbitan sertifikat untuk benih/bibit yang
proses produksinya telah menerapkan pedoman pembibitan ternak yang baik/Good Breeding
Practice,menerapkan sistem manajemen dalam produksi benih/bibit ternak dan produknya
sesuai dengan persyaratan dalam SNI (silakan buka halaman persyaratan sertifikasi). Tata Alir
sertifikasi yang perlu dipahami oleh pemohon ditunjukan oleh diagram berikut:

Anda mungkin juga menyukai