Anda di halaman 1dari 4

Pendaftaran Pangan Olahan terdiri atas pendaftaran baru, pendaftaran variasi; dan pendaftaran

ulang. Pendaftaran Pangan Olahan dilakukan secara elektronik/berbasis web. E-Registration


Pangan Olahan dilaksanakan secara bertahap berdasarkan tingkat risiko. Dalam hal e-
Registration Pangan Olahan belum dapat dilaksanakan atau sistem elektronik tidak berfungsi
maka Pendaftaran Pangan Olahan dilakukan secara manual. Pendaftaran Baru dibedakan
berdasarkan tingkat risiko yang terdiri atas: tingkat risiko tinggi, tingkat risiko sedang, tingkat
risiko rendah, tingkat risiko sangat rendah. Penetapan tingkat risiko didasarkan pada kriteria
tingkat risiko produk, target konsumen, pencantuman klaim, penggunaan BTP, proses produksi
tertentu, dan bahan baku tertentu.

TATA CARA PENGAJUAN IZIN EDAR

1) Perusahaan yang akan mengajukan e-Registration Pangan Olahan harus melakukan pendaftaran
akun perusahaan terlebih dahulu untuk mendapatkan nama pengguna (user ID) dan kata sandi
(password). Pendaftaran akun dilakukan melalui website Badan Pengawas Obat dan Makanan
dengan alamat http://e-reg.pom.go.id. Perusahaan mengisi data secara elektronik dengan
mengunggah data pendaftaran.
2) Perusahaan yang melakukan pendaftaran akun harus menyerahkan dokumen untuk dilakukan
verifikasi. Dalam hal hasil verifikasi dinyatakan lengkap dan benar, perusahaan akan
mendapatkan nama pengguna (user ID) dan kata sandi (password). Pendaftaran akun hanya
dilakukan 1 (satu) kali, sepanjang tidak terjadi perubahan data perusahaan. Dalam hal terjadi
perubahan data Perusahaan harus mengajukan Pendaftaran Variasi. Pendaftaran Baru dilakukan
dengan cara menginput data pendaftaran dan mengunggah data pendukung melalui aplikasi e-
Registration Pangan Olahan dengan alamat http://e-reg.pom.go.id, serta menyerahkan hasil
pengujian produk akhir asli.
3) Perusahaan akan mendapatkan surat perintah bayar yang harus dibayar sebagai penerimaan
negara bukan pajak sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan. Perusahaan harus
melakukan pembayaran sesuai dengan mekanisme yang ditetapkan paling lama 10 (sepuluh)
Hari terhitung sejak surat perintah bayar diterima. Pendaftaran yang telah melalui proses
pembayaran dilakukan proses penilaian. Hasil penilaian lebih lanjut dapat berupa: persetujuan
pendaftaran, penolakan pendaftaran, rekomendasi persetujuan.
4) Hasil penilaian berupa permintaan kelengkapan atau klarifikasi data disampaikan secara
elektronik paling lama 30 (tiga puluh) Hari sejak permohonan diterima oleh petugas.
5) Perusahaan harus menyampaikan kelengkapan atau klarifikasi data paling lama 30 (tiga puluh)
hari kalender terhitung sejak pengiriman permintaan kelengkapan atau klarifikasi data.
6) Kelengkapan atau klarifikasi data yang disampaikan perusahaan akan dilakukan penilaian
kembali. Perusahaan dapat mengajukan permintaan perpanjangan waktu untuk menyampaikan
kelengkapan data kepada Direktur paling banyak 2 (dua) kali dalam waktu 30 (tiga puluh) hari
kalender. Apabila dalam waktu yang telah ditetapkan Perusahaan tidak dapat memenuhi
kelengkapan data maka Pendaftaran akan ditolak oleh sistem.
7) Jika perusahaan sudah memenuhi kelengkapan data, dilakukan penilaian. Jika hasil keputusan
berupa persetujuan pendaftaran, maka diterbitkan Izin Edar Pangan Olahan. Jika hasil keputusan
berupa penolakan pendaftaran, maka diterbitkan surat penolakan disertai dengan alasan
penolakan. Hasil penilaian berupa penolakan disampaikan secara elektronik paling lama 30 (tiga
puluh) Hari sejak permohonan diterima oleh petugas.
8) Izin Edar diterbitkan apabila berdasarkan hasil penilaian, data pendaftaran, dan data pendukung
dinyatakan lengkap dan benar. Izin Edar diterbitkan oleh Kepala Badan. Kepala Badan dapat
mendelegasikan penetapan Izin Edar kepada pejabat lain yang ditunjuk. Izin Edar berlaku selama
5 (lima) tahun dan dapat diperpanjang melalui Pendaftaran Ulang.

1. Lokasi
Untuk menetapkan letak pabrik/tempat produksi perlu mempertimbangkan lokasi dan keadaan
lingkungan yang bebas dari sumber pencemaran.
2. Bangunan
 Bangunan dan ruangan dibuat berdasarkan perencanaan yang memenuhi persyaratan teknik
dan higiene.
 Mudah dibersihkan, mudah dilakukan kegiatan sanitasi, mudah dipelihara.
 Perhatikan desain dan tata letak; Struktur ruangan (lantai, dinding, atap dan langit-langit, pintu,
jendela dan ventilasi, permukaan tempat kerja dan penggunaan bahan gelas).
3. Fasilitas Sanitasi
 Fasilitas sanitasi pada bangunan pabrik/tempat produksi dibuat berdasarkan perencanaan yang
memenuhi persyaratan teknik dan higiene.
 Perhatikan sarana penyediaan air; sarana pembuangan air dan limbah; sarana
pembersihan/pencucian; sarana toilet; sarana higiene karyawan.
4. Mesin/Peralatan
 Mesin/peralatan yang kontak langsung dengan bahan pangan olahan didesain, dikonstruksi dan
diletakkan sehingga menjamin mutu dan keamanan produk
 Perhatikan persyaratan dan tata letak mesin/peralatan; pengawasan dan pemantauan
mesin/peralatan dan bahan perlengkapan serta alat ukur
5. Bahan
 Bahan yang dimaksud adalah bahan baku, bahan tambahan, bahan penolong, air, dan BTP
 Perhatikan persyaratan bahan dan air
6. Pengawasan Proses
 Untuk mengurangi terjadinya produk yang tidak memenuhi syarat mutu dan keamanan, perlu
tindakan pencegahan melalui pengawasan proses.
 Pengawasan proses dimaksudkan untuk menghasilkan pangan olahan yang aman dan layak
dikonsumsi
 Perhatikan pengawasan bahan; pengawasan terhadap kontaminasi; pengawasan proses khusus.
7. Produk Akhir
 Diperlukan spesifikasi produk akhir
 Perhatikan persyaratan produk akhir
8. Laboratorium
 Adanya laboratorium memudahkan industri mengetahui secara cepat mutu bahan dan produk
 Perhatikan kepemilikan laboratorium; cara berlaboratorium yang baik (GLP)
9. Karyawan
 Higiene dan kesehatan karyawan yang baik akan memberikan jaminan tidak mencemari produk
 Perhatikan persyaratan karyawan; pakaian pelindung; penanggung jawab pengawasan
keamanan pangan
10. Pengemas
 Penggunaan pengemas yang memenuhi syarat akan mempertahankan mutu dan melindungi
produk terhadap pengaruh dari luar
 Perhatikan persyaratan kemasan
11. Label dan Keterangan Produk
 Kemasan diberi label yang jelas dan informatif untuk memudahkan konsumen mengambil
keputusan.
 Perhatikan label produk; label pangan olahan agar dapat dibedakan satu sama lain.
12. Penyimpanan
 Penyimpanan bahan dan produk akhir dilakukan dengan baik agar tetap aman dan bermutu.
 Perhatikan cara penyimpanan; penyimpanan bahan dan produk akhir; penyipanan bahan
berbahaya; penyimpanan wadah dan pengemas; penyimpanan label; penyimpanan
mesin/peralatan produksi.
13. Pemeliharaan dan Program Sanitasi
 Pemeliharaan dan program sanitasi terhadap fasilitas produksi dilakukan secara berkala untuk
menghindari kontaminasi silang
 Perhatikan pemeliharaan dan pembersihan; prosedur pembersihan dan sanitasi; program
pembersihan; program pengendalian hama; penanganan limbah.
14. Pengangkutan
 Pengangkutan produk akhir membutuhkan pengawasan untuk menghindari kesalahan yang
mengakibatkan kerusakan dan penurunan mutu.
 Perhatikan persyaratan wadah dan alat pengangkutan; pemeliharaan wadah dan alat
pengangkutan.
15. Dokumentasi dan Pencatatan
 Perusahaan yang baik melakukan dokumentasi dan pencatatan mengenai proses produksi dan
distribusi
 Perhatikan dokumentasi/catatan yang diperlukan
16. Pelatihan
 Pelatihan dan pembinaan merupakan hal yang penting dalam melaksanakan sistem higiene 
Kurangnya pelatihan dan pembinaan terhadap karyawan merupakan ancaman terhadap mutu
dan keamanan produk
 Pembina dan pengawas harus mempunyai pengetahuan mengenai prinsip-prinsip dan praktek
higiene pangan
 Perhatikan program pelatihan (dasar-dasar higiene; faktor-faktor penyebab penurunan mutu
dan tidak aman; faktor-faktor penyebab penyakit dan keracunan; CPPOB; prinsip dasar
pembersihan dan sanitasi; penanganan bahan dan pembersih).
17. Penarikan Produk
 Penarikan produk merupakan tindakan menarik produk dari peredaran
 Penarikan dilakukan apabila produk diduga penyebab timbulnya penyakit/keracunan
 Perhatikan tindakan penarikan produk
18. Pelaksanaan Pedoman
 Perusahaan seharusnya mendokumentasikan pengoperasian program CPPOB
 Manajemen perusahaan harus bertanggung jawab atas sumber daya untuk menjamin
penerapan CPPOB
 Karyawan sesuai fungsi dan tugasnya harus bertanggung jawab atas pelaksanaan CPPOB

Anda mungkin juga menyukai