I. IDENTITAS KLIEN
33
a. Klien mengatakan dibawa ke rumah sakit jiwa oleh istrinya karena mengamuk dan memukul
tembok.
b. Klien mengatakan jika mengingat ibunya yang hampir setiap hari dipukuli oleh ayahnya ia
Aniaya seksual
Penolakan
√ 30
Tindakan kriminal
Jelaskan : klien mengatakan pernah melakukan aniaya fisik seperti kekerasan pernah
Klien mengatakan pernah mengalami masa lalu yang tidak menyenangkan yaitu dipisahkan dari
IV. FISIK
2. Ukur : TB : 175cm BB : 70 kg
Jelaskan : klien mengatakan tidak ada keluhan pada fisiknya baik-baik saja.
V. PSIKOSOSIAL
1. Genogram
Keterangan :
2. Konsep diri
a Gambaran diri :
klien mengatakan anggota tubuhnya baik dan ia menyukai anggota tubuhnya apa adanya.
b. Identitas :
klien mengatakan anak pertama dan satu-satunya. Klien bersekolah sampai lulus SMA lalu
c. Peran :
klien mengatakan berperan sebagai suami dan ayah dari 2 anak. Biasanya klien bekerja dan
d. Ideal diri : klien mengatakan ingin cepat sembuh dan segera pulang agar bisa
e. Harga diri : klien mengatakan merasa malu jika bertemu dengan orang lain.
3. Hubungan Sosial
klien mengatakan masih berperan aktif dalam kegiatan kelompok seperti rapat, tahlil dan kerja
bakti.
klien mengatakan malu jika bertemu orang lain karena dianggap sudah gila.
4. Spiritual
b. Kegiatan ibadah :
klien mengatakan shalat 5 waktu dirumah bersama anak dan istrinya dan kadang-kadang ke
1. Penampilan
Jelaskan :
Klien mengatakan suka berpenampilan rapi karena bekerja sebagai karyawan dan mandi 2x sehari.
2. Pembicaraan
pembicaraan
lelaskan : klien tidak mampu memulai pembicaraan ketika berbicara dengan keras dan cepat juga
mudah tersinggung.
3. Aktivitas Motorik:
Jelaskan : klien terlihat gelisah dan tegang ketika diajak berbicara perawat maupun dokter karena
merasa malu.
4. Alam perasaaan
rumah sakit.
5. Afek
Jelaskan : Interaksi selama wawancara baik, namun kontak mata tajam dan mudah tersinggung.
7. Persepsi
Pengecapan Penghidu
Jelaskan : klien mengatakan sering mendengar suara ibunya yang menangis dan minta tolong.
Jelaskan : klien dapat menjawab semua pertanyaan perawat dengan benar meskipun mudah
tersinggung.
9. Isi Pikir
Waham
Jelaskan : klien mengatakan tidak ada masalah dalam isi pikir dan proses pikir.
Disorientasi
11. Memori
Gangguan daya ingat jangka panjang Gangguan daya ingat jangka pendek
Jelaskan : klien tidak memiliki gangguan daya ingat, karena ia mampu menceritakan semua
Jelaskan : tingkat konsentrasi dan berhitung klien masih baik dan dapat menjawab pertanyaan
Jelaskan : klien mengatakan bahwa ia memang sakit dan suka marah-marah tanpa penyebab.
1. Makan
2. BAB/BAK
Jelaskan : klien mengatakan dapat makan, minum, BAB dan BAK sendiri tanpa bantuan orang
lain.
3. Mandi
4. Berpakaian/berhias
6. Penggunaan obat
7. Pemeliharaan Kesehatan
Belanja Ya tidak
Transportasi √ Ya tidak
Lain-lain Ya tidak
Jelaskan : klien mengatakan masih bisa melakukan semua kegiatan sendiri dan sedikit dibantu
oleh ietrinya.
Adaptif Maladaptif
klien mengatakan memiliki masalah dengan lingkungan karena ia tidak diterima dan orang
Klien mengatakan tidak mengalami masalah dalam pekerjaannya dan dapat menyelesaikan
pekerjaannya dengan benar meskipun tidak memiliki banyak teman karena dijauhi.
Klien mengatakan jarang keluar dari rumahnya karena dijauhi oleh tetangga.
6. Masalah ekonomi :
Klien mengatakan tidak memiliki masalah dengan pelayanan kesehatan karea ia ingin segera
sembuh.
Koping obat-obatan
Lainnya :
O
1 DS : Resiko mencederai diri sendiri Resiko Perilaku
dan orang lain
- Klien mengatakan mudah Kekerasan
mengamuk, pernah
mengejeknya,
menjauhinya. presipitasi
DO :
tajam
agak keras
tersinggung.
dirumah.
menghabiskan waktu
dirumah.
XI. Aspek Medik
Terapi Medik :
- Clozapine 2x25 mg
- Firmania 2x400 mg
- Trihexyphenidyl 2x2 mg
- Inf.Iodomen 1 amp IM
Perawat,
(………………….)
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
RM No. : ……………………
No Dx Perencanaan
Tgl
Dx Keperawatan Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi Rasional
05/1 Resiko perilaku Setelah dilakukan d. Ekspresi wajah Bina hubungan saling percaya
0 kekerasan tindakan bersahabat dan menggunakan prinsip
2020 keperawatan selama menunjukkan rasa komunikasi terapeutik
1 x 24 jam senang a. Sapa klien dengan ramah
diharapkan klien e. Ada kontak mata b. Perkenalkan diri
dapat membina f. Mau berjabat c. Tanyakan nama lengkap
hubungan saling tangan klien dan panggil
percaya g. Mau menjawab namanya dengan
pertanyaan panggilan yang disukai
h. Mau berkenalan
RSU
Nama : RM No.:
- Berkenalan dan D:
saling percaya
P:
- Lanjutkan SP 1
SP 1 S:
a. Mengidentifikasi
- Klien mengatakan
penyebab PK
jika ada yang
b. Mengidentifikasi PK
membuatnya
yang dilakukan
tersinggung ia ingin
23
mengungkapkan memukulnya
O:
keras
- Klien menpraktikan
cara mengungkapkan
nafas dalam
A:
- Klien mampu
mengidentifikasi
penyebab dari PK
yang dilakukan
P:
- Lanjutkan SP 1
24
SP 1 S:
e. Mengidentifikasi
- Klien mengatakan
penyebab PK
jika ada yang
f. Mengidentifikasi PK
membuatnya
yang dilakukan
tersinggung ia ingin
g. Latih klien
marah dan
mengungkapkan
memukulnya
marah dengan tarik
- Klien mengatakan
nafas dalam
dengan tarik nafas
h. Susun jadwal
dalam merasa sedikit
kegiatan harian
lega
O:
keras
- Klien menpraktikan
cara mengungkapkan
nafas dalam
A:
- Klien mampu
mengidentifikasi
penyebab dari PK
25
yang dilakukan
P:
- Lanjutkan SP 2
SP 2 S:
mengontrol PK mengurangi
menolak dengan O:
mengungkapkan A:
baik. sepenuhnya
kasur
P:
- SP2 dilanjutkan
SP 2 S:
mengontrol PK mengurangi
menolak dengan O:
mengungkapkan A:
P:
- Lanjutkan SP3
27
SP 3 S:
mengontrol PK O:
mengontrol PK
P:
- SP3 dilanjutkan
SP 3 S:
: shalat / berdoa O:
tersenyum
A:
- Klien mampu
mempraktikan teknik
mengontrol PK
P:
- Lanjut SP 4
SP 4 S:
dengan benar O:
A:
P:
- SP4 dilanjutkan
SP 4 S:
dengan benar O:
A:
P:
- SP4 dilanjutkan
STRATEGI PELAKSANAAN
RISIKO PERILAKU KEKERASAN
Pertemuan : Ke 1 (satu)
30
A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi klien
Klien tenang, kooperatif, klien mampu menjawab semua pertanyaan yang
diajukan.
2. Diagnosa Keperawatan
Risiko perilaku kekerasan
3. Tujuan Khusus
a. Pasien dapat mengidentifikasi PK
b. Pasien dapat mengidentifikasi tanda-tanda PK
c. Pasien dapat menyebutkan jenis PK yang pernah dilakukannya
d. Pasien dapat menyebautkan akibat dari PK yang dilakukannya.
e. Pasien dapat menyebutka cara mencegah / mengendalikan PKny
4. Tindakan Keperawatan
SP 1 Klien :
Membina hubungan saling percaya, mengidentifikasi penyebab marah,
tanda dan gejala yang dirasakan, perilaku kekerasan yang dilakukan,
akibat dan cara mengendalikan perilaku kekerasan dengan cara fisik
pertama ( latihan nafas dalam).
1. Fase Orientasi :
“ Assalamu’alaikum, selamat pagi pak, perkenalkan nama saya Alifa
Firdaus, saya biaya dipanggil Alifa. Saya perawat yang dinas diruang
Madrim ini, saya dinas diruangan ini selama 3 minggu. Hari ini saya
dinas pagi dari jam 7 sampai jam 1 siang, jadi selama 3 minggu ini saya
yang merawat ibu.
Nama bapak siapa? Dan senang nya dipanggil apa?”
“ Bagaimana perasaan bapak Z saat ini?”
“masih ada perasaan kesal atau marah?
“ Baiklah sekarang kita akan berbincang-bincang tentang perasaan
marah yang ibu rasakan,”
31
2. Fase Kerja :
“ apa yang menyebabkan ibu R marah?
Apakah sebelumnya ibu R pernah marah?
Terus penyebabnya apa?
Samakah dengan yang sekarang?
Pada saat penyebab marah itu ada, seperti rumah yang berantakan,
makanan yang tidak tersedia, air tak tersedia ( misalnya ini penyebab
marah klien), apa yang ibu R rasakan?“
Apakah ibu R merasa kesal, kemudian dada ibu berdebar-debar, mata
melotot, rahang terkatup rapat, dan tangan mengepal?”“ apa yang ibu
lakukan selanjutnya”
“ Apakah dengan ibu R marah-marah, keadaan jadi lebih baik?
“ Menurut ibu adakah cara lain yang lebih baik selain marah-marah?
“maukah ibu belajar mengungkapkan marah dengan baik tanpa
menimbulkan kerugian?
” ada beberapa cara fisik untuk mengendalikan rasa marah, hari ini kita
belajar satu cara dulu,
“ begini bu, kalau tanda- marah itu sudah ibu rasakan ibu berdiri lalu
tarik nafas dari hidung, tahan sebentar, lalu keluarkan secara perlahan-
lahan dari mulut seperti mengeluarkan kemarahan, coba lagi bu dan
lakukan sebanyak 5 kali. Bagus sekali ibu R sudah dapat melakukan
nya.
“ nah sebaiknya latihan ini ibu R lakukan secara rutin, sehingga bila
sewaktu-waktu rasa marah itu muncul ibu R sudah terbiasa
melakukannya”.
Pertemuan : Ke 2 (dua)
A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi klien
Klien tenang, kooperatif, ada kontak mata saat berbicara.
2. Diagnosa Keperawatan
Risiko perilaku kekerasan
3. Tujuan khusus
a. Melatih cara mencegah/ mengontrol perilaku kekerasan secara
fisik kedua
b. Mengevaluasi latihan nafas dalam
c. Melatih cara fisik ke 2: pukul kasur dan bantal
d. Menyusun jadwal kegiatan harian cara kedua
4. Tindakan Keperawatan
SP 2 klien :
Membantu klien latihan mengendalikan perilaku kekerasan dengan
cara fisik ke dua (evaluasi latihan nafas dalam, latihan
33
1. Fase Orientasi
“ Assalamu’alaikum Ibu R, masih ingat nama saya” bagus Ibu,,,ya
saya Alifa”
“sesuai dengan janji saya kemarin, sekarang saya datang lagi.
“Bagaimana perasaan ibu saat ini, adakah hal yang menyebabkan
ibu marah?”
“Baik, sekarang kita akan belajar cara mengendalikan perasaan
marah dengan kegiatan fisik untuk cara yang kedua.”
“ mau berapa lama? Bagaimana kalau 10 menit?”
“ Dimana kita bicara? Bagaimana kalau di ruang tamu ini ya Bu”
2. Fase Kerja
“ Kalau ada yang menyebabkan ibu marah dan muncul perasaan
kesal, selain nafas dalam ibu dapat memukul kasur dan bantal.”“
Sekarang mari kita latihan memukul bantal dan kasur mari ke
kamar ibu? Jadi kalau nanti ibu kesal atau marah, ibu langsung
kekamar dan lampiaskan marah ibu tersebut dengan memukul
bantal dan kasur.Nah coba ibu lakukan memukul bantal dan kasur,
ya bagus sekali ibu melakukannya!”“ Nah cara ini pun dapat
dilakukan secara rutin jika ada perasaan marah, kemudian jangan
lupa merapikan tempat tidur Ya!”
3. Fase Terminasi
“ Bagaimana perasaan ibu setelah latihan cara menyalurkan marah
tadi?”“ Coba ibu sebutkan ada berapa cara yang telah kita latih?
Bagus!”
34
Pertemuan : Ke 3 (tiga)
A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi klien
Klien kooperatif, tenang, ada kontak mata saat berbicara,
sesekali nada bicara agak tinggi.
2. Diagnosa Keperawatan
Risiko perilaku kekerasan
3. Tujuan khusus
a. Melatih cara mencegah/ mengontrol perilaku kekerasan
secara sosial/verbal
b. Mengevaluasi jadual harian untuk dua cara fisik
c. Melatih mengungkapkan rasa marah secara verbal: menolak
dengan baik, meminta dengan baik, mengungkapkan perasaan
dengan baik
d. Menyusun jadwal latihan mengungkapkan secara verbal
4. Tindakan Keperawatan
SP3 klien :
Membantu pasien latihan mengendalikan perilaku kekerasan
secara sosial/verbal (evaluasi jadwal harian tentang dua cara
fisik mengendalikan perilaku kekerasan, latihan
mengungkapkan rasa marah secara verbal ( menolak dengan
baik, meminta dengan baik, mengungkapkan perasaan dengan
35
2. Fase Kerja
“Sekarang kita latihan cara bicara ibu baik untuk mencegah
marah. Kalau marah sudah disalurkan melalui tarik nafas dalam
atau pukul kasur dan bantal, dan sudah lega, maka kita perlu
bicara dengan orang yang membuat kita marah. Ada tiga
caranya bu: 1. Meminta dengan baik tanpa marah dengan suara
yang rendah serta tidak menggunakan kata-kata kasar. Kemarin
ibu mengatakan penyebab marahnya karena makanan tidak
tersedia, rumah berantakan, Coba ibu minta sediakan
makan dengan baik:” bu, tolong sediakan makan dan bereskan
rumah” Nanti biasakan dicoba disini untuk meminta baju, minta
obat dan lain-lain. Coba ibu praktekkan . Bagus bu. “
36
3. Fase Terminasi
“Bagaimana perasaan ibu setelah bercakap-cakap tentang cara
mengontrol marah dengan bicara yang baik?’
“Coba ibu sebutkan lagi cara bicara yang baik yang telah kita
pelajari.”“Bagus sekali, sekarang mari kita masukkan dalam
jadwal. Berapa kali sehari ibu mau latihan bicara yang baik? bisa
kita buat jadwalnya?”
“Coba masukkan dalam jadwal latihan sehari-hari, misalnya
meminta obat, makanan dll. Bagus nanti dicoba ya bu!”
“ Bagaimana kalau besok kita ketemu lagi?”
“ besok kita akan membicarakan cara lain untuk mengatasi rasa
marah ibu yaitu dengan cara ibadah, ibu setuju? Mau dimana bu?
Disini lagi? Baik sampai nanti ya Ibu…Assalamu’alaikum
Pertemuan : Ke 4 (empat)
A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi klien
Klien tenang, kooperatif, bicara jelas.
2. Diagnosa Keperawatan
Risiko perilaku kekerasan
3. Tujuan khusus
Pasien dapat mencegah/ mengendalikan PKnya secara spiritual,
37
2. Fase kerja
“Coba ceritakan kegiatan ibadah yang biasa ibu lakukan! Bagus,
yang mana yang mau di coba?”“Nah, kalau ibu sedang marah
coba langsung duduk dan langsung tarik nafas dalam. Jika tidak
reda juga marahnya rebahkan badan agar rileks. Jika tidak reda
juga, ambil air wudhu kemudian sholat”.“Ibu bisa melakukan
sholat secara teratur untuk meredakan kemarahan.”
“Coba ibu sebutkan sholat 5 waktu? Bagus, mau coba yang
mana? Coba sebutkan caranya?”
3. Fase terminasi
38
Pertemuan : Ke 5 (lima)
A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi klien
Klien tenang, kooperatif, kontak mata ada saat komunikasi.
2. Diagnosa Keperawatan
Risiko perilaku kekerasan
3. Tujuan khusus
Pasien dapat mencegah/ mengendalikan PKnya dengan terapi
psikofarmaka
4. Tindakan Keperawatan
SP 5 klien :
Membantu klien latihan mengendalikan PK dengan obat ( bantu
pasien minum obat secara teratur dengan prinsip 5 benar ( benar
pasien, benar nama obat, benar cara minum obat, benar waktu
dan benar dosis obat) disertai penjelasan guna minum obat dan
39
diminum, jam berapa saja harus diminum, baca juga apakah nama
obatnya sudah benar? Disini minta obatnya pada suster kemudian
cek lagi apakah benar obatnya”.
“Jangan penah menghentikan minum obat sebelum berkonsultasi
dengan dokter ya bu, karena dapat terjadi kekambuhan.”“ Sekarang
kita masukkan waktu minum obat kedalam jadwal ya bu”.
3. Fase Terminasi
“Bagaimana perasaan ibu setelah kita bercakap-cakap tentang cara
kita minum obat yang benar?”“Coba ibu sebutkan lagi jenis jenis
obat yang ibu minum! Bagaiman cara minum obat yang
benar?”“Nah, sudah berapa cara mengontrol perasaan marah yang
kita pelajari? Sekarang kita tambahkan jadual kegiatannya dengan
minum obat. Jangan lupa laksanakan semua dengan teratur
ya”.“Baik, besok kita ketemu lagi untuk melihat sejauh mana ibu
melaksanakan kegiatan dan sejauh mana dapat mencegah rasa
marah. Selamat siang bu, sampai jumpa.”…. Assalamu’alaikum
41
42
K : (diam)
P : “Bagaimana kalau kita P : Fokus, kontak mata Perawat memulai Klien menunjukkan Kontrak awal sangat
ngobrol-ngobrol pak? baik pembicaraan dengan klien kesedi-annya untuk penting dalam interaksi
Sekitar 20 menit K : Mendengar dengan disertai kontrak terlebih terbuka dan berinteraksi. untuk menunjang hubu-
43
P : “Apa yang P : Tersenyum, memper- Perawat mencoba Klien dapat menjawab alas Menggali alasan dari
tahankan kontak mata menggali penyebab klien an dari perilaku amuknya perilaku amuk sangat
menyebabkan Bapak sering
dengan klien melakukan perilaku penting untuk menentukan
melempar barang-barang?” K : Menunduk, klien tam- kekerasan penyebab dan menentukan
pak lelah intervensi
K : Klien tampak sedih
K : “Saya mendengar suara dengan kondisinya
P : Fokus pada pembi-
ibu saya yang menangis dan
caraan, mengangguk-
minta pertolongan jadi saya anggukkan kepala
ingin mengamuk kepada
ayah saya.”
P : ”Biasanya pada saat apa P : Empati pada klien, Perawat mencoba Klien mencoba mengingat- Penggalian terhadap
bapak mendengarkan hal itu menggali frekuensi, ingat halusinasi klien penting
badan condong ke arah
kemudian apa yang bapak situasi, dan respon klien untuk mengetahui koping
lakukan?” klien terhadap halusinasi yang klien
dulu dilakukan
K : Tampak lelah dan
K : “Biasanya pada saat
melamun sendirian di mengantuk
rumah kemudian saya
K : Memandang perawat
menuruti suara-suara itu.”
P : Kontak mata baik
P : “Menurut bapak, bagian P : tersenyum, melihat Perawat menggali Klien tampak terbuka Konsep diri menunjukkan
gambaran diri klien menyampaikan hal-hal gambaran diri klien yang
tubuh mana yang disukai, jam tangan, badan terbuka
yang ditanya oleh perawat meliputi citra tubuh,
bapak anak keberapa, dan K : sedikit tersenyum dan identitas diri, peran, ideal
diri, dan harga diri klien
apa yang mas memperhatikan perawat
inginkan/harapkan K : Memandang perawat
sekarang? Kalau dirumah P : Fokus pada klien
46
P : “Oya, kalau misalnya P : Empati pada klien, Perawat menggali Klien dapat memberikkan Kemampuan penilaian
bapak disuruh milih antara kemampuan penilaian penilaian terhadap hal-hal
badan condong ke arah terhadap hal-hal yang
mandi dan makan, mana klien terhadap hal-hal yang sederhana
yang dipilih?” klien yang sederhana sederhana dapat
K : focus pada menunjukkan adanya
K : “Saya milih mandi dulu pembicaraan gangguan atau tidak.
Mbak”
K : Memandang perawat
P : Kontak mata baik
P : “Wah, bapak pintar… P : badan condong ke arah Perawat mencoba Klien tampak bersemangat Penguatan terhadap klien
Oya,bapak kan tau kalau menggali harapan klien segera ingin pulang atas kemampuannya sa-
klien, kontak mata baik
sekarang ini di RS, berarti untuk memberikan ngat membantu untuk
bapak tau kalau sedang K : Tampak lelah dan semangat cepat sembuh meningkatkan
sakit, terus bagaimana kemampuan dirinya.
mengantuk
perasaan bapak?
K : Memandang perawat
K : “Iya saya tau Mbak
P : Mendengarkan dengan
kalau sakit, jadi saya
seksama
menerima penyakit saya dan
ingin segera pulang
kembali.
P : “Mengapa bapak kalau P : Menunjukkan Perawat mencoba Klien dapat Identifikasi penyebab
di rumah lebih suka menggali alasan klien suka mengungkapkan alasannya
perhatian menarik diri sangat
menyendiri jarang keluar menyendiri di rumah
rumah?” K : Menunduk sambil penting untuk mengetahui
memandang kakinya penyebabnya
K : “Saya kadang merasa
malu Mbak, tapi sebenarnya K : Masih menunduk
saya lebih senang kalau
48