Penentuan kebijakan penetapan harga barang dan jasa publik tidak lepas dari proses politik
dikarenakan pemerintah memilik andil yang besar dalam penentuannya. Proses politik
diperlukan dalam menentukan :
1. Berapa jumlah barang publik yang harus disediakan; dan
2. Bagaimana implikasinya terhadap distribusi biaya yang akan menjadi tanggung jawab para
individu.
Berbeda dengan perusahaan sektor bisnis/swasta yang biasanya hanya akan
mempertimbangkan manfaat pribadi, dalam penentuan harga pelayanan publik, pemerintah perlu
turun tangan untuk menjamin bahwa manfaat eksternal juga harus dipertimbangkan. Faktor
eksernal yang dimaksud adalah faktor-faktor yang berada di luar lingkungan perusahaan/lembaga
pemerintahan pelayanan publik yang dapat memengaruhi perubahan kebijakan harga barang atau
jasa publik, contohnya kondisi pasar, ekonomi, politik, dan lain-lain.
Dalam menentukan harga pelayanan publik, pemerintah mempertimbangkan beberapa
tujuan terkait dengan penyediaan barang atau jasanya. Tujuan tersebut antara lain:
a. Dapat dijual dengan harga pasar;
b. Dijual dengan tingkat harga tertentu yang berbeda dengan harga pasar;
c. Diberikan secara gratis kepada konsumennya.
Keputusan penentuan harga oleh pemerintah ditujukan untuk memperbaiki alokasi
sumber daya ekonomi pada sektor publik. dalam Perekonomian, tingkat harga merupakan suatu
tanda tingginya nilai yang merupakan kesediaan konsumen untuk membayar atas barang yang
dihasilkan oleh produsen, sekaligus merupakan tingginya biaya untuk menghasilkan barang
tersebut oleh produsen.
Pemerintah tidak diharapkan untuk memperoleh keuntungan dari penyediaan barang yang
dibutuhkan oleh masyarakat banyak (misalnya air dan listrik), sehingga pemerintah dapat
menetapkan harga tertinggi. Pemerintah hanya menutup biaya totalnya yang mengakibatkan
perusahaan-perusahaan pemerintah penyedia barang utulitas publik (public utulities) akan tetap
berjalan tanpa mengalami kerugian. Akan tetapi, situasi penyediaan utilitas publik tersebut di
atas tidak berlaku untk seluruh barang dan jasa yang disediakan oleh pemerintah. Perusahaan
yang mengelola utilitas publik harus menjual produknya tanpa memperoleh keuntungan sama
sekali akan menghadapi permasalahan dalan ekspansi atau melakukan perluasan usaha. Maka,
pemerinta akan mengarahkan perusahaan pada kondisi bahwa, selain menghasilkan barang dan
asa sebanyak mungkin untuk mencukupi kebutuhan rakyat banyak, perusahaan juga diizinkan
memperoleh keuntungan dalam jumlah terterntu. Pemerintah akan menetapkan jumlah
keuntungan maksimal, kemudian konsumen akan membayar jumlah di atas nilai yang ditetapkan
sebelumnya pada saat zero profit. Pada kondisi ini, konsumen tidak terlalu dibebankan tingkat
harga yang terlalu tinggi, tetapi produsen masih dapat melakukan perluasan usaha untuk
menambah investasinya.
Penentuan harga dengan metode seperti inilah yang harus dipertimbangkan dalam
pengambilan keputusan penyediaan barang publik oleh pemerintah.