Anda di halaman 1dari 7

TUGAS TUWEB 

Nama Mata Kuliah: Evaluasi Pembelajaran di SD


Pengembang Soal: KARWANTI, M.Pd
Tutorial Masa: 20 21 . 1
JumlahSoal: 6 (enam)
Skor maksimal: 100
Nama : SEFTIA RAHMANINGSIH
NIM : 855717269

 
Kerjakan soal berikut dengan benar dan jelas!
1.      Jelaskan konsep dasar assesmen alternatif?
Jawab :
Asesmen alternatif merupakan asesman yang tidak hanya tergantung pada tes tertulis.
Asesmen alternatif dilaksanakan berdasarkan teori belajar khususnya dari aliran psikilogi
kognitif.
2.      Buatlah contoh bentuk assesmen kinerja?
Jawab :

1. Fase 1 : mendefinisikan kinerja. Pada tahap ini ditentukan jenis kinerja apa yang ingin
dinilai. Misalnya kemampuan menggunakan mikroskop dapat diurai menjadi: membawa
mikroskop dengan benar, menggunakan lensa dengan pembesaran kecil terlebih dahulu,
mengatur pencahayaan, memasang preparat, dan memfokuskan bayangan benda.
2. Fase 2 : mendesain latihan-latihan kinerja. Setelah kinerja yang akan dinilai ditentukan
tahap berikutnya adalah menyediakan pembelajaran yang memungkinkan aspek kinerja
yang akan dinilai dapat muncul. Misalnya guru akan menilai kemampuan menggunakan
mikroskop, maka KBM yang dipersiapkan adalah praktikum dengan menggunakan
mikroskop.
3. Fase 3 : melakukan penskoran dan perekaman/pencatatan hasil

Assesman kinerja bersifat lugas (fleksibilitas) dalam pengembangan bagian-bagiannya,


tetapi ada beberapa yang perlu diperhatikan yaitu ketika meninjau faktor-faktor konteks
dalam rangka pengambilan keputusan tentang kapan mengadopsi metode-metoda
assesman kinerja. Pada dasarnya faktor-faktor utama yang dipertimbangkan dalam proses
seleksi assesman sesuai dengan sasaran prestasi untuk siswa dan juga dengan metodologi
assesman kinerja.
3.      Buatlah contoh assesmen portofolio?
Jawab :
Contoh :
FORMAT PENILAIAN PORTOFOLIO
Mata pelajaran :
Nama :
Kelas/ no.absen :

No. Aspek yang dinilai Nilai Maksimum Penilaian Penilaian Dosen


Teman

1 Nama ditulis dengan jelas 10


dan lengkap dengan kelas
dan nomer absen

2 Kelengkapan 10

3 Kerapian 10

4 Laporan pratikum 20
diorganisasi dengan baik
di beri nomer dan tanggal

5 Lembar kerja diselesaikan 15


dengan baik diberi nomer
dan tanggal

6 Jurnal belajar diteliti 10


dengan baik

7 Refleksi diri di beri nomer 10


dan tanggal

8 Makalah 10

9 Ketepatan waktu 5

4.      Jelaskan penilaian antara ranah afektif ( sikap ) dan kognitif ( pengetahuan )


Jawab :
Ranah afektif adalah ranah yang berkaitan dengan sikap dan nilai. Ranah afektif mencakup
watak perilaku seperti perasaan, minat, sikap, emosi, dan nilai. Beberapa pakar mengatakan
bahwa sikap seseorang dapat diramalkan perubahannya bila seseorang telah memiliki
kekuasaan kognitif tingkat tinggi. Ciri-ciri hasil belajar afektif akan tampak pada peserta
didik dalam berbagai tingkah laku. Seperti: perhatiannnya terhadap mata pelajaran
pendidikan agama Islam, kedisiplinannya dalam mengikuti mata pelajaran agama disekolah,
motivasinya yang tinggi untuk tahu lebih banyak mengenai pelajaran agama Islam yang di
terimanya, penghargaan atau rasa hormatnya terhadap guru pendidikan agama Islam dan
sebagainya.
Ranah kognitif adalah ranah yang mencakup kegiatan mental (otak). Menurut Bloom, segala
upaya yang menyangkut aktivitas otak adalah termasuk dalam ranah kognitif.  Ranah
kognitif berhubungan dengan kemampuan berfikir, termasuk didalamnya kemampuan
menghafal, memahami, mengaplikasi, menganalisis, mensintesis, dan kemampuan
mengevaluasi. Dalam ranah kognitif itu terdapat enam aspek atau jenjang proses berfikir,
mulai dari jenjang terendah sampai dengan jenjang yang paling tinggi.
5.      Jelaskan langkah-langkah dalam melakukan pengolahan hasil belajar siswa SD?
Jawab :
Dalam pengolahan program pembelajaran ada beberapa langkah atau tahapan yang harus
dijalani oleh seorang guru. Tahapan tersebut sama dengan tahapan pengolahan
pembelajaran mata pelajaran antara lain, yaitu persiapan atau
perencanaan,pelaksanaan,dan penilaian atau evaluasi.

1.      Tahap Persiapan atau Perencanaan

Persiapan atau perencanaan adalah tahap awal yang harus dilalui oleh guru dalam
pembelajaran. Pada tahap ini guru mempersiapkan segala sesuatu agar pembelajaran yang
akan dilaksanakan dapat berjalan secara efektif dan efisien. Proses pembelajaran dikatakan
efektif apabila penyampaian bahan pembelajaran sesuai dengan waktu yang tersedia.
Sedangkan yang dimaksud dengan pembelajaran yang efisien adalah semua bahan
pelajaran dapat dipahami siswa.

Agar proses pembelajaran yang dilakukan efektif dan efisien, dan anak didik aktif
mengikuti pelajaran, guru perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

       Tujuan pembelajaran yang diberikan.

      Ruang lingkup dan urutan bahan yang dimiliki.

       Sarana dan fasilitas yang dimiliki.

      Jumlah siswa yang akan mengikuti pelajaran.

       Waktu jam palajaran yang tersedia.

       Sumber bahan pelajaran yang bisa digunakan.

2.      Tahap Pelaksanaan

Pada tahap pelaksanaan, aktivitas belajar mengajar berpedoman pada persiapan


pengajaran yang dibuat. Pemberian bahan pelajaran disesuaikan dengan urutan yang telah
diprogram secara sistematis dalam tahap persiapan.

Langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran meliputi yaitu: kegiatan awal, kegiatan


inti, dan kegiatan akhir. Kegiatan awal merupakan kegiatan awal tatap muka antara guru
dan siswa. Dalam kegiatan ini guru memberi petunjuk, pengarahan dan appersepsi, atau
dapat juga dengan menyampaikan tujuan yang akan dicapai dan memberikan beberapa
pertanyaan (pretest). Dalam kegiatan inti, guru menjelaskan materi dengan menggunakan
pendekatan, metode dan teknik yang seudah ditentukan. Sedangkan dalam kegiatan akhir
dapat berupa umpan balik dan penilaian.

Dalam pelaksanaan program pembelajaran, guru lebih dahulu harus mengadakan


pretest untuk mengetahui penguasaan siswa terhadap bahan pelajaran, kemudian pada
akhir pelajaran, guru mengadakan postest sebagai akhir dari seluruh proses interaksi belajar
mengajar.

Dalam penyampaian bahan pelajaran, guru menggunakan metode dan fasilitas yang
sesuai dengan bahan pelajaran yang diberikan kepada siswa. Penggunaan fasilitas untuk
mengurangi verbalisme dan membantu siswa memahami pelajaran yang diberikan agar
siswa mendapat penjelasan yang tepat dan benar, sehingga tujuan pembelajaran dapat
dicapai secara efektif dan efisien. Kesalahan penggunaan metode dan fasilitas
menyebabkan tujuan pembelajaran sukar dicapai.

3.      Tahap Penilaian (Evaluasi)

Pada bagian ini proses belajar mengajar dievaluasi untuk mengetahui sejauhmana
penguasaan bahan pelajaran oleh siswa dan untuk mengetahui efektifitas dan efesiensi
pembelajaran yang telah dilaksanakan.

Menurut Nana Sudjana, inti penilaian adalah “proses memberikan atau menentukan
nilai kepada objek tertentu berdasarkan suatu kreativitas tertentu”.[1]

Sedangkan fungsi dari evaluasi itu sendiri adalah:

      Penilaian berfungsi selektif.

      Penilaian berfungsi diagnostik.

      Penilaian berfungsi sebagai penempatan.

      Penilaian berfungsi sebagai pengukur keberhasilan.[2]

Untuk mengetahui apakah siswa telah menguasai bahan yang diajarkan perlu
diadakan postest sebagai akhir dari proses mengajar. Bentuk dan jenis test yang digunakan
bisa bermacam-macam, namun tetap berpedoman pada tujuan pembelajaran yang telah
ditetapkan.

Bentuk-bentuk evaluasi terhadap siswa dapat berupa:

      Evaluasi bahwa siswa telah menyelesaikan seperangkat program yang diberikan.

      Ujian tertulis.

      Ujian lisan.
      Ujian memilih alternatif dari berbagai kemungkinan (multiple choice test).

      Ujian memilih laternatif dari dua kemungkinan benar atau salah (true false test)

      Ujian penampilan (performance test).

Guru dalam penilaian harus memperhatikan prinsip-prinsip penilaian sebagai berikut:

       Dalam menilai hasil belajar hendaknya dirancang sedemikian rupa, sehingga jelas yang
dinilai, materi penilaian, alat penilaian, dan interpretasi hasil penilaian.

      Penilaian hasil belajar hendaknya menjadi bagian integral dari proses belajar mengajar,
artinya penilaian senantiasa dilaksanakan pada setiap proses belajar mengajar sehingga
pelaksanaannya berkesinambungan.

       Agar diperoleh hasil belajar yang objektif dalam pengertian menggambarkan prestasi dan
kemampuan siswa sebagaimana adanya. Penilaian harus menggunakan berbagai alat
penilaian yang sifatnya komprehensif. Dengan sifat komprehensif dimaksudkan segi abilitas
yang dinilainya tidak hanya aspek kognitif, tetapi juga aspek afektif dan psikomotor.

      Penilaian hasil belajar hendaknya diikuti dengan tindak lanjut.[3]

Penilaian adalah alat untuk mengetahui keberhasilan pembelajaran. Dengan kata lain
penilaian pembelajaran adalah upaya memberi nilai terhadap kegiatan belajar mengajar
yang dilakukan oleh siswa dan guru dalam mencapai tujuan pembelajaran. Tujuan
pembelajaran meliputi tiga aspek yakni aspek kognitif, aspek afektif, dan aspek psikomotor.

Penilaian juga mempunyai fungsi-fungsi berikut:

       Alat untuk mengetahui tercapai tidaknya tujuan instruksional. Dengan fungsi ini maka
penilaian harus mengacu kepada rumusan-rumusan tujuan instruksional.

      Umpan balik bagi perbaikan proses belajar mengajar. Perbaikan mungkin dilakukan dalam
hal tujuan instruksional, kegiatan belajar siswa, mengajar guru, dan lain-lain.

       Dasar dalam menyusun laporan kemajuan belajar siswa kepada orang tuanya. Dalam
laporan tersebut dikemukakan kemampuan  dan kecakapan belajar siswa dalam berbagai
bidang situasi dalam bentuk nilai-nilai prestasi yang dicapai.[4]

Sedangkan tujuan penilaian adalah:

       Mendeskripsikan kecakapan belajar para siswa sehingga dapat diketahui kelebihan dan
kekurangan nya dalam berbagai bidang studi atau mata pelajaran yang ditempuh.

      Mengetahui keberhasilan proses pendidikan dan pembelajaran disekolah, yang seberapa


jauh keefektifan nya dalam mengubah tingkah laku para siswa kearah tujuan pendidikan
yang diharapkan.

       Menentukan tindaklanjut hasil penilaian, yakni melakukan perbaikan dan penyempurnaan


dalam hal program pendidikan dan pengajaran.

      Memberikan pertanggung jawaban dari pihak sekolah kepada pihak-pihak yang


berkepentingan. Pihak yang dimaksud meliputi pemerintah, masyarakat, dan para orang tua
siswa.

6.      Jelaskan perbedaan PAN dan PAP dalam mempersembahkan Nilai?


Jawab :
Perbedaan Penilaian Acuan Norma dan  Penilaian Acuan Patokan
No. Penilaian Acuan Patokan (PAP) Penilaian Acuan Norma (PAN)

1. PAP cenderung menekankan PAN lebih terfokus dalam


pada hal apa yang dapat membandingkan hasil belajar
dilakukan oleh peserta didik, peserta didik dengan teman-
bukan membandingkan peserta temannya yang lain.
didik dengan teman-temannya
yang lain.

2. Kriteria dalam penilaian ini Penilaian ini biasanya digunakan


adalah tingkat pengalaman untuk seleksi atau penilaian akhir
belajar yang telah dicapai oleh belajar, sehingga guru dapat
peserta didik setelah kegiatan mengetahui kemampuan yang
pembelajaran ataupun berkaitan dimiliki oleh masing-masing
dengan Kompetensi Dasar yang peserta didik.
sudah ditentukan sebelum
memulai kegiatan pembelajaran.

3. Tujuannya adalah untuk Tujuannya adalah untuk


mengukur ketercapaian tujuan mengklasifikasikan peserta didik
atau kompetensi yang telah sesuai dengan tinggi rendahnya
ditetapkan sebagai Kriteria tingkat kemampuan yang dimiliki
keberhasilan dalam proses oleh mereka.
pembelajaran.

4. Digunakan untuk menjelaskan Digunakan untuk menjelaskan


hasil Tes Formatif hasil Tes Sumatif

5. Mengukur sejumlah besar Mengukur sejumlah terbatas


kompetensi dengan sedikit butir kompetensi dengan banyak butir
tes. tes.

6. Digunakan terutama untuk Digunakan terutama untuk


survey penugasan

7. Penafsiran hasil tes Penafsiran hasil tes


membutuhkan pendefisian membutuhkan pendefisian
kelompok secara jelas perilaku yang diukur secara jelas
dan terbatas

8. Menekan perbedaan di antara Menekan penjelasan tentang


peserta tes dari segi tingkat perilaku yang dapat dan yang
pencapaian belajar secara relatif tidak dapat dilakukan oleh setiap
peserta tes.

Anda mungkin juga menyukai