Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM KEPARIWISATAAN ALAM

ACARA IV
PENILAIAN PERMINTAAN/PASAR/PENGUNJUNG POTENSIAL
(BAGIAN III: PENGOLAHAN/ANALISIS DATA LAPANGAN HASIL PENEL
ITIAN PENGUNJUNG POTENSIAL)

Nama : Gianova Vierry P

NIM : 17/414543/KT/08572

Co.ass : Regriya Figo

Shift : Kamis, 15.30 WIB

LABORATORIUM PENGELOLAAN PARIWISATA ALAM


DEPARTEMEN KONSERVASI SUMBERDAYA HUTAN
FAKULTAS KEHUTANAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2020
ACARA IV

PENILAIAN PERMINTAAN/PASAR/PENGUNJUNG POTENSIAL


(BAGIAN III: PENGOLAHAN/ANALISIS DATA LAPANGAN HASIL PENEL
ITIAN PENGUNJUNG POTENSIAL)
I. ABSTRAK

Praktikum acara empat ini bertujuan untuk mengambil data calon pengunjung, mengobserva
si perilaku calon pengunjung, menghitung rata-rata dan standar deviasi dari variabel karakte
ristik wisatawan, serta menyajikan data berupa hasil profil calon pengunjung deskriptif yang
komunikatif. Metode yang digunakan dalam praktikum ini yaitu pengambilan data secara
random. Pengambilan data ini dilakukan untuk mendapatkan hasil yang representative dan
obyektif. Pengolahan data dilakukan dengan Microsoft excel. Hasil yang didapatkan yaitu to
tal responden yang diperoleh yaitu sebanyak 60 orang, yang semuanya merupakan
mahasiswa/pelajar.

Kata kunci: profil pengunjung, confident interval, standar deviasi, peniliain.

II. TUJUAN

Tujuan dari Praktikum Acara IV adalah:

1. Mahasiswa mampu mengenali jenis data atau variabel nominal, ordinal, rasio, dan
interval, melalui pengamatan data yang diperoleh melalui jawaban responden pada
kuesionernya.

2. Mahasiswa mampu mengolah dan menganalisis data karakteristik pengunjung dan


penilaiannya terhadap aspek pengelolaan ODTWA (atraksi, aksesibilitas, fasilitas, dan
pengelolaan pelayanan), secara deskriptif kuantitatif dengan memanfaatkan software
SPSS.

3. Mahasiswa mampu mengestimasi kisaran rata-rata umur pengunjung potensial


berdasarkan perhitungan nilai rata-rata umur, standar deviasi, dan confidence interval
pada tingkat kepercayaan 95%.

4. Mahasiswa mampu menginterpretasikan hasil olahan/analisis data pengunjung


potensial di atasmenjadi informasi yang bermanfaat bagi perencanaan
pembangunan/pengembangan destinasi wisata yang baru.
III. DASAR TEORI

Sampel menurut Singarimbun & Effendi (1989) adalah penelitian yang mengamb
il sampel dan populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang
pokok. Sampel adalah bagian dari populasi yang mewakili populasi yang bersangkutan.
Adapun yang dimaksud dengan teknik pengambilan data adalah dengan cara memanfaatk
an data-data yang menunjang dalam penelitian. Dalam metode penelitian mencakup hal s
ebagai berikut: Mengetahui perkembangan secara fisik tertentu atau frekuensi terjadinya
suatu aspek fenomenal tertentu. Mendeskriptifkan secara terperinci tentang fenomena sos
ial tertentu. Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini, maka teknik p
egumpulan data yang digunakan adalah : 1. Teknik pengumpulan data primer Data prime
r adalah data yang diperoleh dengan cara dikumpulkan sendiri oleh peneliti dan langsung
dari objek atau lokasi yang diteliti (Kusmayadi dan Sugiarto, 2000: 80).

Observasi Menurut Nawawi & Martini (1991) observasi adalah pengamatan dan
pencatatan secara sistimatik terhadap unsur-unsur yang tampak dalam suatu gejala atau g
ejala-gejala dalam objek penelitian. Observasi lapangan peneliti secara langsung akan me
ndapatkan data primer dengan melakukan pengamatan dan pencatatan secara sistematis t
erhadap gejala atau fenomena yang ada pada objek penelitian. Teknik pengambilan data
sekunder Teknik pengumpulan data sekunder merupakan teknik pengumpulan data deng
an mengumpulkan dokumen, peta, photo, atau data baik softcopy maupun hard copy yan
g berasal dari penelitian sebelumnya. Data disesuaikan dengan kebutuhan proses analisis
yang akan dilakukan. Kuesioner (Angket) Kuesioner merupakan teknik pengumpulan dat
a yang dilakukan dengan cara seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada re
sponden untuk dijawabnya. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang efisien
bila peneliti tahu dengan pasti variable yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapk
an dari responden. Selain itu kuesioner juga cocok digunakan jika jumlah responden cuk
up besar dan tersebar di wilayah yang luas. Kuesioner dapat berupa pertanyaan atau pern
yataan yang tertutup atau terbuka , dapat diberikan kepada responden secara langsung ata
u dikirim melalui pos atau internet.

Pengolahan data adalah suatu proses dalam memperoleh data ringkasan atau angk
a ringkasan dengan menggunakan cara-cara atau rumus-rumus tertentu. Pengolahan data
bertujuan mengubah data mentah dari hasil pengukuran menjadi data yang lebih halus se
hingga memberikan arah untuk pengkajian lebih lanjut. Analisis Data menurut Wardiyan
ta (2006) adalah memperkirakan atau dengan menentukan besarnya pengaruh secara kua
ntitatif dari suatu (beberapa) kejadian terhadap suatu (beberapa) kejadian lainnya, serta m
emperkirakan/ meramalkan kejadian lainnya. Kejadian dapat dinyatakan sebagai perubah
an nilai variabel. Proses analisis data dimulai dengan menelaah seluruh data yang diperol
eh baik melalui hasil kuesioner dan bantuan wawancara. Teknik analisis data yang digun
akan dalam penelitian ini adalah : 1. Analisis Kuesioner Penelitian ini menggunakan Ska
la Likert sebagai pedoman penafsiran. Skala Likert merupakan jenis skala yang mempun
yai realibilitas tinggi dalam mengurutkan manusia berdasarkan intensitas sikap tertentu (
Nasution, 2000).

Karakteristik dan preferensi pengunjung wisata alam yang sangat beragam telah
mengakibatkan pengusahaan wisata alam memerlukan pemisahan-pemisahan/segmentasi
pasar. Segmentasi pasar bertujuan untuk memilih pasar yang paling potensial untuk Kar
akteristik dan Preferensi Pengunjung Wisata Alam (Isnan, 2007). Ada empat peubah yan
g umum dipakai sebagai alat segmentasi pasar konsumen yaitu geografis, demografis, psi
kografis, dan perilaku (behaviouristic) (Kotler dan Armstrong, 1991). Konsumen atau pe
ngunjung akan memiliki motivasi yang berbeda untuk memilih bentuk rekreasi apa yang
diinginkan. Rekreasi merupakan bentuk pemenuhan kebutuhan terakhir, yakni kebutuhan
akan aktualisasi diri dalam teori motivasi Maslow (Kotler, 1997).

Pengembangan pariwisata akan menunjang pertumbuhan ekonomi apabila diantar


anya memperhatikan peningkatan mutu pelayanan dan kelestarian lingkungan wisata sert
a dan mempersiapkan sarana dan prasarana yang diperlukan untuk kelancaran pariwisata
(Soebagyo, 2012). Hal yang perlu di perhatikan dalam pengembangan Kawasan wisata, d
iantaranya adalah Preferensi wisatawan sangat ditentukan dari tingkat kenyamanan, mak
a dukungan sarana dan prasaran untuk meningkatkan aksesibilitas ke lokasi wisata mutla
k di butuhkan (Nandi, 2008).

IV. ALAT DAN BAHAN

1. Tally sheet 4. laptop yang terinstall software SPSS

2. alat tulis

3. Apikasi Ms.Excel
V. CARA KERJA

flow chart langkah kerja Acara IV

Data ditampilkan dalam


Entri dan input data
bentuk tabel

Analisis data yang diperoleh Dihitung rata-rata dan standar


deviasi

Deskripsi:

Langkah pertama yang dilakukan oleh praktikan yaitu melakukan input dan entri data berdasa
rkan variabel profil karakteristik pengunjung yang terdapat pada kuesioner. Data yang telah d
i entri lalu ditampilkan dalam bentuk tabel deskriptif kuantitatif. Selanjutnya, pada data varia
bel yang berbentuk rasio atau interfal dilakukan penghitungan nilai rata-rata dan standar devi
asinya. Terakhir, praktikan menganalisis hasil yang diperoleh untuk mendapatkan gambaran
dan informasi mengenai aspek pengunjung di destinasi wisata alam Taman Nasional Lore
Lindu

V. PEMBAHASAN

Pada praktikum Acara IV ini praktikan melakukan penilaian profil pasar dan pengolah
an data lapangan hasil pengamatan pengunjung destinasi wisata alam.

Karakteristik dan preferensi pengunjung wisata alam yang sangat beragam telah meng
akibatkan pengusahaan wisata alam memerlukan pemisahan-pemisahan/segmentasi pasar. Se
gmentasi pasar bertujuan untuk memilih pasar yang paling potensial untuk Karakteristik dan
preferensi pengunjung wisata alam (Isnan, 2007). Karakteristik pengunjung Karakteristi
k pengunjung (wisatawan) domestik dilihat dari: Jenis kelamin, asal, umur , Pendidikan, dan
pekerjaan. Pengembangan pariwisata harus dilandasi dengan perencanaan yang matang secar
a menyeluruh. Perkembangan pariwisata itu juga tidak hanya mengandalkan alam saja namun
apa yang harus dikembangkan juga harus direncanakan secara matang. Inilah mengapa kita h
arus mengetahui tipe dan karakteristik dari wisatawan, dari asal mereka, usia, hobi, dan pada
musim apa mereka melakukan perjalanan.

Salah satu parameter atau tolak ukur berhasilnya sebuah obyek wisata yaitu mencakup
sinergitas dari banyak hal. untuk mensukseskan penyelenggaraan pariwisata oleh pemerintah
agar sesuai dengan permintaan pasar, maka dibutuhkan data tentang wisatawan meliputi kara
kteristik demografi wisatawan, diantaranya jenis kelamin, umur, tempat asal, pekerjaan. Peril
aku wisatawan diantaranya, jenis atraksi yang disukai, waktu yang dibutuhkan untuk tinggal
ditempat wisata tersebut, jenis akomodasi yang diinginkan, keterjangkauan dan sebagainya da
n psikologi wisatawan: pemahaman, persepsi, perilaku, sikap wisatawan terhadap kegiatan wi
sata dan pengembangannya faktor lain yang mempengaruhi wisata: kondisi sosial dan kondisi
ekonomi (Kusmayadi dan Sugiarto, 2000). Secara garis besar, tolak ukur sebuah obyek wisat
a yang berhasil yaitu adanya kenaikan jumlah pengunjung pada saat-saat tertentu, obyek wisa
ta tersebut tidak musiman, artinya tidak hanya muncul lalu terlupakan begitu saja. Selain itu,
adanya ciri khas yang menimbulkan kenangan membekas dan tidak mudah dilupakan oleh pe
ngunjung, mendukug program pemerintah daerah maupun pusat, serta kehadiran obyek wisat
a tersebut mendukung masyarakat dari berbagai segi atau bidang, baik dibidang ekonomi, eko
logi, maupun sosialnya.

Pada praktikum acara 4, hasil pengolahan data menggunakan Ms. Excel oleh praktika
n, didapatkan hasil sebagai berikut: total responden yang diperoleh yaitu sebanyak 60 orang,
yang terdiri dari 22 laki-laki dan 38 perempuan. Semuanya berasal dari jenjang Pendidikan S
MA/sederajat. Pekerjaan dari responden semuanya merupakan Mahasiswa. Umur ke-60
responden berkisar antara 18-30 tahun, dengan rata-rata umur yaitu 19,73 tahun. Apabila men
ggunakan CI atau confident interval sebesar 95% didapatkan rentang umur 19,68 sampai
19,78 tahun. Dengan rerata umur 19,73 tahun, maka didapatkan standar deviasi sebesar
0,1921 dan standar error sebesar 0,25. Sehingga didapatkan kesimpulan, estimasi rentang um
ur pengunjung yang sesungguhnya adalah 19,68 – 19,78 tahun dengan CI sebesar 95%
Sebagian besar responden mengaku belum pernah pergi ke Taman Nasional Lore
Lindu. Sebagian besar responden mengaku bahwa mereka mendapat informasi obyek wisata
Taman Nasional Lore Lindu ini dari Internet sebesar 45% dan 5% dari teman atau saudara,
sisanya mereka belum pernah pergi ke Taman Nasional Lore Lindu. Setelah melihat video
profil Taman Nasional Lore Lindu, sebanyak 75% responden beranggapan bahwa mereka
tertarik untuk mengunjungi Taman Nasional Lore Lindu ini.

Dari hasil pengamatan didapatkan data sebagai berikut, atraksi mayoritas mendapat ni
lai 4, dimana artinya atraksi obyek wisata Taman Nasional Lore Lindu baik. Aksesbilitas di K
awasan ini mayoritas mendapat nilai 3 yang artinya sedang. Sedangkan amenitas dari wisata a
lam Taman Nasional Lore Lindu mendapat nilai 3, yang artinya sedang. Sehingga dapat disi
mpulkan bahwa ruang lingkup obyek wisata Taman Nasional Lore Lindu ini termasuk dalam
kriteria sedang atau cukup baik. Data profil wisatawan menunjukkan bahwa rentang usia 18-
30an dalam usia merupakan usia yang aktif media sosial sehingga hendknya pengelola
membuat atrkasi buatan yang dapat menunjang daya tarik wisata serta dapat menambahkan
keindahan dalam berfoto atau selfi yang nantinya akan diunggah ke media sosial. Perkemban
gan obyek wisata ini jika ingin ditingkatkan maka harus semaksimal mungkin memanfaatkan
media sosial, dengan memanfaatkan media sosial maka informasi dan keindahan obyek
wisata dapat menjangkau masyarakat dengan luas, merata dan cepat. Secara keseluruhan, oby
ek wisata Taman Nasional Lore Lindu dapat dijadikan obyek wisata berbasis alam khususny
a hutan yang maju dan sukses tanpa merusak alam atau hutan yang menjadi ciri khasnya.

VI. KESIMPULAN

Melalui acara IV yang telah dilakukan oleh praktikan, maka praktikan dapat mengambil
kesimpulan sebagai berikut:

1. Skala merupakan perbandingan antar kategori di mana masing-masing kategori


diberi bobot nilai yang berbeda. Dalam statistika, secara umum terdapat 4 jenis skala
yakni skala nominal, ordinal, interval, dan rasio. Skala nominal adalah skala yang
hanya membedakan kategori berdasarkan jenis atau macamnya, contohnya yaitu
Jenis Kelamin. Skala ordinal merupakan skala pengukuran yang sudah menyatakan
peringkat antar tingkatan, contohnya yaitu tingkat kesetujuan responden. Skala
Interval merupakan skala pengukuran yang bisa digunakan untuk menyatakan
peringkat untuk antar tingkatan, contohnya yaitu Suhu . Skala rasio adalah skala
pengukuran yang ditujukan pada hasil pengukuran yang bisa dibedakan, diurutkan,
memiliki jarak tertentu, dan bisa dibandingkan, contohnya yaitu perbandingan
penghasilan individu.
2. Data karakteristik pengunjung dapat didapatkan melalui kuisioner yang dimana
kuisioner tersebut harus diuji validasinya, agar data yang dilampirkan memiliki
reliabilitas yang tinggi. Pengujian validitas pertanyaan dilakukan dengan program
lunak yaitu SPSS.
3. Rerata umur yang datang ke obyek wisata Taman Nasional Lore Lindu yaitu 19,73 t
ahun. Apabila menggunakan CI atau confident interval sebesar 95% didapatkan hasil
rentang umur 19,68 sampai 19,78 tahun. Dengan rerata umur 19,73 tahun, maka did
apatkan standar deviasi sebesar 0,1921 dan standar error sebesar 0,25.
4. Hasil profil pengunjung secara deskriptif yaitu sebagai berikut:
Total responden yang diperoleh yaitu sebanyak 60 orang, yang terdiri dari 22 laki-lak
i dan 38 perempuan. Semuanya berasal dari jenjang Pendidikan SMA/sederajat,
dengan pekerjaan sebagai mahasiswa. Sedangkan sebagian besar responden mengaku
belum pernah mengunjungi obyek wisata Taman Nasional Lore Lindu yaitu sebesar
91,67%. Sebagian besar responden mengaku bahwa mereka mendapat informasi oby
ek wisata Taman Nasional Lore Lindu ini 45% dari Internet, 5% dari teman atau
saudara, dan sisanya belum pernah berkunjung. Sebagian besar responden atau
sebesar 75%, mengatakan tertarik untuk mengunjungi Taman Nasional Lore Lindu.

VII. DAFTAR PUSATAKA

Hadari Nawawi. 1991. Metodologi Penelitian Bidang Sosial. Gajah Mada University Press. Y
ogyakarta. Halaman 63.
Isnan, W. 2007. Karakteristik Segmen Pasar Taman Wisata Alam Bantimurung. Fakultas Keh
utanan. Universitas Hassanuddin. Makassar.
Nasution, S. 2000. Metode Research. Bumi Aksara : Jakarta.

Soebagyo. 2012. Strategi Pengembangan Pariwisata di Indonesia. Jurnal Liquidity, Vol.1, No


2, Juli-Desember 2012.
Nandi. 2008. Pariwisata dan Pengembangan Sumberdaya Manusia. Jurnal GEA Vol. 8, No.1.
Kusmayadi. dan Sugiarto, Endar. 2000. Metodologi Penelitian dalam Bidang Kepariwisataan.
Jakarta: PT. SUN.
Kotler, P. 1997. Manajemen Pemasaran . PT. Prenhallindo. Jakarta.

Kotler, P. and G. Amstrong. 1991. Principles of Marketing. Fifth Ed. Prentice-Hall.

Masri Singarimbun dan Sofian Efendi. 1989. Metode Penelitian Survei. Jakarta: Rineka Cipta.

Wardiyanta. 2006. Metode Penelitian Pariwisata. Yogyakarta: ANDI.

Anda mungkin juga menyukai