Anda di halaman 1dari 11

ISLAM DIANTARA AGAMA DUNIA

Makalah

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah

Metodologi Sejarah Islam

Dosen Pengampu :
Muaffi Himam, Lc, M.A

Oleh:

Nur Lailul Muqodar NIM: 2019.01.01.1254

PROGRAM STUDI AL-QUR’AN DAN TAFSIR

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) AL-ANWAR SARANG


REMBANG

2020
Islam Diantara Agama Dunia
Oleh : Nur Lailul Muqodar

A. Pendahuluan
Dunia yang kita huni sekarang ini dari zaman ke zaman telah mengalami
perkembangan yang pesat. Kecepatan yang tak terkontrol itu berimbas pada
banyak aspek salah satunya mengarah ke pluralisme dengan beragam agama,
bahasa, dan budaya sebagai akibat dari perkembangan modernisasi, liberalisasi,
dan globalisasi itu. Di tengah gejolak perubahan yang dahsyat itu, muncul pula
kultur yang berlawanan: kekerasan, zero-tolerence, dan konflik yang sebagian
besar dipicu oleh minimnya paham keberagamaan, etnik dan budaya pluralis dan
pengabaian aspek-aspek humanism.
Urutan pertama yang disebut-sebut sebagai agama anti kedamaian,
keharmonisan dan sosial adalah Islam. Apalagi bila dikaitkan dengan keberadaan
kelompok Islam tertentu yang berpandangan ekstrim bahwa mereka yang paling
benar, paling selamat, sedangkan yang lain salah dan bahkan dikecam sebagai
kafir.
Pada makalah ini penulisa akan membahas tentang agama islam diantara
agama dunia. Islam merupakan agama yang dibawa oleh nabi Muhammad Saw
untuk seluruh umat manusia atau rahmata lil ‘alamin. Tidak membedakan
kepercayaan-kepercayaan terdahulu namun mengajak mereka untuk kembali ke
jalan yang benar. Maka timbulah hubungan antar agama, baik secara historis
maupun kerukunan umat agama. Karena perbedaan keyakinan maka lahirlah
sikap pluralitas.
Pluralitas merupakan kelompok-kelompok bebeda dapat hidup bersama dalam
kedamaian dalam satu masyarakat. Untuk menciptakan kedamaian bersama maka
munculah faktor-faktor terkait itu. dan masalah apakah yang sebenarnya terjadi
dalam keberagaman agama ini.
B. Pengertian islam
Islam berasal dari bahasa arab yang artinya menyelamatkan, mensejahterakan,
dan mendamaikan. Secara istilah islam yaitu agama yang dibawa oleh nabi
Muhammad lewat perantara malaikat Jibril untuk segenap umat manusia 1. Namun
dalam hal ini (istilah) tidak sedikit sebagian tokoh berbeda pengertian namun
tujuan mereka sama. Orang yang menganut agama islam disebut Muslim untuk
laki-laki dan Muslimah untuk perempuan.2
Inti ajaran islam yang dibawa nabi baik nabi terdahulu maupun nabi
Muhammad adalah ketauhidan yaitu mengesakan Allah. Tidak ada satupun nabi
yang mengajarkan ketuhanan berlawanan dengan ketauhidan.3
Sepeninggal nabi ajaran islam mengalami perubahan di pangku tangan para
pengikutnya. Seperti agama yang dibawa nabi Musa, para pengikutnya mereka
tidak sangup mempertahankan ajarannya setelah sepeninggal beliau. Begitu juga
dengan pengikut nabi isa. Melalui al-Quran allah memberikan nama yang khusu
bagi kedua agama tersebut yaitu Yahudi dan Kristen.4 Prinsip yang diajarkan oleh
nabi mereka terdahulu telah mengalami perubahan dan mengarah pada kesyirikan,
mereka mengakui tuhan selain allah.
Kedudukan istimewa yang dimiliki islam sebagai agama terakhir dari agama
samawi sebelumnya, diantaranya :
1. Sebagai penyempurna agama sebelum nabi Muhammad.
2. Mengatur ajran-ajaran pokok dari agama sebelumnya.
3. Mengakui seluruh Nabi dan Rasul terdahulu.
C. Hubungan agama dalam perspektif
1. Secara Historis – Teologis
Agama adalah hubungan manusia kepada sesuatu yang diyakininya
dan tahu bahwa yang diyakini lebih tinggi. Agama merupakan ciptaan Allah

4
Swt yang tidak berubah. Keberadaan agama sudah ada sejak nabi Adam as
dengan risalah-risalahnya hingga nabi akhir zaman nabi Muhammad saw
dengan kitab sucinya.5 Keberadaan agama yang dianut oleh umat manusia
sudah termaktub dalam kitab suci al-Quran seperti Islam, Kristen, dan Yahudi.
Nama-nama tadi merupakan kelompok agama yang diturunkan oleh tuhan
melalui wahyu sebagaimana tertera dalam alquran. Agama tadi disebut agama
samawi.
Pandangan islam terkait adanya persatuan antar agama dan khusunya
agama samawi didasarkan pada suatu persepsi dan pengalaman : Pertama,
bahwa islam merupakan agama terakhir atau puncak agama yang menyatukan
kitab sebelumnya yaitu alkitab Ibrani dan alkitab Kristen. Kedua, perjumpaan
agama islam dengan agama lain seperti Hindu dan Buddha mengalami sebuah
persatuan spiritual.
Gagasan mengenai penggantian nabi adam melalui kitab-kitab terahulu
sampai nabi Muhammad dan alquran terus dipertahankan oleh islam. Karena
hal tersebut merupakan suatu persatuan atas dasar rangkaian ajaran para nabi.
Bukan hubungan perjanjian historis yang sangat penting bagi orang yahudi
dan Kristen. Menurut sudut pandang islam konsep agama Kristen mengenai
inkarnasi adalah sebuah kekeliaruan.
Sebuah kebenaran bahwa banyak ajaran-ajaran Yahudi dan Kristen
yang ditolak oleh islam, namun juga banyak ajaran-ajaran islam yang dapat
diterima oleh agama kedua tadi. Sesuai dengan pewahyuan nabi yaitu manusia
harus takut dan mengakui kepada allah dengan selalu taat, bersikap adil dan
menyembah dzat-Nya.
Menurut Harold Coward bahwa islam memandang yahudi sebagai
pemilik leluhur rohani dan ada perbedaan pemahaman mengenai kenabian.
Saat awal mula nabi di Madinah nabi membebaskan beragama bagi Yahudi
dan memintanya bekerjasama agar tercipta perdamaian. Namun hal positif

5
Sulaiman Mohammad Nur, ISLAM DAN HUBUNGAN ANTAR AGAMA, JSA/Desember 2018/Th. 2/no
2, 133.
tersebut berubah kala suku Yahudi tidak berpihak pada islam. Nabi
menyimpulkan bahwa Yahudi terbagi menjadi dua golongan yaitu, dipercaya
dan khiyanat. Disini antara kaum Muslimin dengan kaum Yahudi ada
perselisihan militer dan politik yang tercermin dalam polemic intelektual.
Orang yahudi menolak ajaran kaum muslimin karena orang yahudi
percaya bahwa kehendak allah dan Taurat tidak dapat berubah. Meski banyak
dari cendekiawan mulim yang berusaha menuliskan untuk meyakinkan orang
yahudi hal itu tidak merubah kepercayaan mereka.
Hubungan Islam dengan Kristen dalam al-Quran awalanya dinilai
baik, namun pandangan tersebut berubah saat masa akhir Madinah dan saat
nabi Muhammad berjumpa dengan suku-suku arab Kristen yang menentang
ekspansi wilayah arab bagian utara.
Gugatan utama Quran kepada agama Kristen adalah mereka
menghubungkan seorang putra denga nallah dan memuliakan orang lain
disamping allah, karena hal tersebut mereka melakukan penyekutuan dan
dianggap sebagai orang kafir. Polemik perjanjian lama dan baru
yangmenyebabkan peperangan intelektual antara sarjana Muslim dengan
Kristen mengenai dakwaan alkitab yang tidak beres. Beberapa ringkasan yang
dibuat mengenai dakwaan sarjana muslim terhadap Kristen :
a. Isi terhadap wahyu ilahi mengalami perubahan dan pemalsuan dan
penolakan terhadap nabi Muhammad sebagai nabi.
b. Terjadi kekeliruan doktrin terhadap hal-hal yang bersifat ilahi.
c. Terjadi kekeliruan mengenai praktek keagamaan.

Disamping agama yahudi dan Kristen, islam juga menjalin hubungan


dengan agama liannya seperti buddha dan hindu di india. Melalui sufisme
banyak umat islam yang menaruh perhatian pada agama-agama timur seperti
India, Asia Tengah, Anatolia, dan Afrika.

2. Kerukunan Antar Umat Beragama


Saat penyerahan kota Yerussalem (Palestina) dari tangan Romawi,
khalifah Umar bin Khattab dan pengikutnya mengunjungi dataran bukit Zion
dan saat itu bertepatan dengan waktu Dzuhur. Kemudian Uskup Agung
Sophorius menawarkan gereja yang menurut mereka termasuk tempat suci
untuk menunaikan sholat khalifah umar beserta pengikutnya. Tawaran
tersebut disambut baik oleh khalifah namun dengan sedikit rasa yang tidak
enak. Hingga khalifah memilih untuk sholat di sisi gereja. Setelah itu khalifah
membangun masjid di samping gereja tadi.
Setiap komunitas baik komunitas agama atau kultural memiliki hukum
dan jalan hidupnya sendiri juga mengalami perkembangan spiritual. Karena
itu Nabi diutus kepada umat yang berbeda untuk memberikan hukum dan
jalan hidup kepada manusia sesuai kecerdasan masing-masing dan
menghantarkan perkembangan spiritual.
Bagi Allah membuat umat manusia menjadi satu komunitas tidaklah
sulit. Namun kita mendapat rahmat berupa pluralisme hingga menambah
kekayaan dan keberagaman hidup. Setiap kelompok memiliki jalan hidup,
kebiasaan, tradisi, dan hukum sendiri. Keberagaman sebuah komunitas
manusia yang dicitakan Allah hanya untuk satu tujuan yaitu untuk menguji
umat manusia.
Kunci dari sebuah persaudaraan dan kebahagiaan hidup adalah
kerukunan sesama warga tanpa memandang perbedaan latar belakang suku,
agama dan golongan. Kerukunan merupakan kesepakaan yang berlandas pada
kasih sayang. Dalam hal kerukunan dan persaudaraan allah Swt menegaskan
dalam firmannya yang artinya “Wahai manusia! Sungguh, Kami telah
menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian
Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling
mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah
orang yang paling bertakwa. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Mahateliti”
(QS. 49: 13).
Cakupan ayat diatas merujuk kepada seluruh umat manusia, tidak
hanya kepada golongan islam saja. Di hadapan Allah Swt mereka semua
derajatnya sama yang membedakan diatara mereka adalah ketakwaan.
Manusia mempunyai beberapa jenis persaudaraan: Pertama,
persaudaraan sesama manusia (ukhuwah basyariyah). Kedua, persaudaraan
pertalian darah (ukhuwah nasabiyah). Ketiga, persaudaraan perkawinan
semenda (ukhuwah shihriyah). Empat, persaudaraan suku dan bangsa
(ukhuwah sya’-biyah). Lima, persaudaraan sesama pemeluk agama (ukhuwah
diniyah). Dan enam persaudaraan seiman-seagama (ukhuwah imaniyah).
Dalam hubungan sebagai manusia biarlah sesame umat beragama
saling hidup berdampingan. Dan tetap menjaga dan menghormati aqidah
masing-masing.
Dalam praktek, masalah yang sering terjadi antar umat beragama
disebabkan oleh
1. Sifat dari masing-masing agama yang mengandung tugas dakwah atau
missi
2. Kurangnya pengetahuan para pemeluk agama akan agamanya sendiri dan
agama lain. Arti keberagamannya lebih keoada sikap fanatisme dan
kepicikan (sekedar ikut-ikutan).
3. Para pemeluk agama tidak mampu menahan diri, sehingga kurang
menghormati bahkan memandang rendah agama lain.
4. Kaburnya batas antara sikap memegang teguh keyakinan agama dan
toleransi dalam kehidupan bermasyarakat.
5. Kecurigaan masing-masing akan kejujuran pihak lain, baik intern umat
beragama maupun antar umat beragama.
6. Kurangnya saling pengertian dalam menghadapi masalh perbedaan
pendapat. Dalam pergaulan antar agama, semakin hari kita merasakan
intensnya pertemuan agama-agama itu. Walaupun kita juga semakin
menyadari bahwa pertemuan itu kurang diisi segi-segi dialogis antar
imannya.
Dalam membina umat beragama para pemimpin dan tokoh agama
memiliki peran besar yaitu :

1. Menterjemahkan nilai-nilai dan norma-norma agama ke dalam kehidupan


bermasyarakat.
2. Menerjemahkan gagasan-gagasan pembangunan ke dalam bahasa yang
dimengerti oleh masyarakat.
3. Memberikan pendapat, saran dan kritik yang sehat terhadap ide-ide dan
caracara yang dilakukan untuk suksesnya pembangunan.
4. Mendorong dan membimbing masyarakat dan umat beragama untuk ikut
serta dalam usaha pembangunan.
5. Meredamkan api-api konflik yang ada dan berusaha mencari titk temu dan
solusi.
D. Pluralisme dalam agama
Saat berbicara tentang agama maka secara tidak langsung akan berhubungan
dengan kata pluralisme. Kata Pluralisme sendiri telah diterjemahkan dalam
berbagai interpretasi. Pluralisme menurut KBBI artinya prinsip bahwa kelompok-
kelompok bebeda dapat hidup bersama dalam kedamaian dalam satu masyarakat.
Namun saat kata pluralisme berdampingan dengan agama maka menjadi seperti
yang didefinisikan John Hick yaitu suatu gagasan bahwa agama-agama besar
dunia merupakan persepsi dan konsepsi yang berbeda tentang Yang Real atau
Yang Maha Agung dari kultur manusia yang bervariasi dan bahwa transformasi
wujud manusia dari pemusatan-diri menuju pemusatan-Hakikat terjadi secara
nyata dalam kultur manusia tersebut — dan terjadi, sejauh yang dapat diamati,
sampai pada batas yang sama.
Dalam pendefinisian pluralisme ada beberapa tokoh yang berbeda seperti
Zuhrawi Misrawi mengatakan bahwa pluralisme bukanlah paham yang
mengajarkan bahwa semua agama sama. Namun pluralisme menekankan bahwa
pada hakikatnya agama-agama adalah berbeda.
Pluralisme agama merupakan sebuah relativitas kebenaran kepada setiap
keyakinan di dunia, sebagai bentuk toleransi guna memelihara kerukunan hidup
antar umat beragama yang beragam. Kekacauan yang timbul diantara agama yang
ada karena tidak adanya toleransi dan pengertian antar pemeluk, hingga wujud
pluralisme agama merupakan sebuah solusi yang tepat untuk mencegah konflik
tersebut dan keharmonisan antar umat agama tercita.
Abdurahman wahid atau yang disapa akrab gus dur menegaskan dalam
masalah pluralisme, pandangan terbuka lebih ditekankan beliau untuk
menemukan kebenaran dimana pun. Yang dimaksud pluralisme gus dur adalah
pluralisme dalam bertindak dan berpikir, karena hal ini timbulah sikap toleransi.
Sedangkan menurut Syahrin Harahap, bentuk pluralisme dalam masyarakat
bisa dibedakan menjadi lima macam, yaitu Pertama, pluralisme moral, yaitu
adanya ajakan untuk menyebarkan toleransi antar penganut agama. Kedua,
pluralisme relegius (Soteriological religious pluralism), yaitu paham bahwa
agama lain juga dapat memperoleh keselamatan. Ketiga, pluralisme epistemologis
(epistemological religious pluralism), adanya klaim bahwa penganut agama
tertentu memiliki pembenaran yang lebih mantap atas keimanan mereka
dibandingkan penganut agama lainnya. Keempat, pluralisme religius aletis (aletic
religious pluralism), yaitu adanya kebenaran suatu agama harus ditemukan dalam
agama-agama lain dalam derajat yang sama. Terakhir, pluralisme deonetic
(deonetic religious pluralism), pluralisme yang menyangkut perintah Tuhan.

Faktor-faktor penyebab pluralisme tumbuh dan berkembang

1. Faktor Internal
Mengenai masalah teologis. Tentang keyakinan seseorang yang mutlak dan
absolut terhadap sesuatu yang diyakini dan dipercaya.
2. Faktor Eksternal
a. Faktor sosio-politik
Berhubungan dengan lahirnya pemikiran tentang masalah liberalisme yang
menyuarakan kebebasan, toleransi, kesamaan, dan pluralisme
b. Faktor keilmuan
Maraknya studi atau pengkaji ilmiah modern terhadap agama di dunia atau
dikenal dengan perbandingan agama.

Paham pluralisme terdapat unsur relativisme, yakni unsur tidak


mengklaim kebenaran tunggal (monopoli) atas suatu kebenaran, apalagi
memaksakan kebenaran tersebut kepada pihak lain. Namun jika yang
disangkutkan dengan alQuran maka akan timbul pemahaman yang berbeda
karena keyakinan akan absolutisme dan kemutlakan islam berlaku dalam hal
akidah, mazhab dan ideologi (baik yang berasal dari wahyu Allah maupun
dari sumber lainnya).

Pandangan al-quran mengenai pluralitas dalam kemajmukan seperti


dalam firman-nya yang artinya “untuk tiap umat diantara kamu, kami berikan
aturan dan jalan yang terang. Sekiranya allah menghendaki, niscaya kamu
dijadikan-nya satu umat (saja), tetapi allah hendak menguji kamu terhadap
pemberian-nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan, hanya
kepada allah lah kembali semua, lalu diberitahukan-nya kepada mu apa yang
telah kamu perselisihkan”

Kutipan ayat-ayat al quran di atas merupakan inti sekaligus


pemahaman pluralisme, menurut pandangan Islam. Konsep kemajemukan
umat manusia ini sangat mendasar dalam Islam, meminjam istilah Nurcholish
Madjid, pluralisme harus dipahami sebagai suatu pertemuan yang sejati dari
keberagaman peradaban yang berbeda.

E. Kesimpulan
Agama Islam merupakan agama yang diciptakan oleh Allah Swt setelah
agama Kristen dan Yahudi, ketiga agama tersebut memiliki hubungan secara
historis dan teologis yang diawali oleh nabi Adam as hingga Musa as, Isa as dan
terakhir yaitu Nabi Muhammad sejatinya membawa satu pemahaman yang sama
yaitu ketauhidan. Menyembah kepada Allah Swt dan tidak menyekutukannya.
Kasus kenyataannya bahwa banyak agama samawi yang melenceng dari
ajaran nabi-nabinya. Karena hal tersebut terciptalah agama yang berbeda-beda.
Perbedaan ini menimbulkan perpecahan hingga lahirlah sebuah solusi
keberagaman keyakinan tersebut yakni pluralisme. Menciptakan lingkungan yang
damai, bertoleransi dan hidup berdampingan.

Anda mungkin juga menyukai