Anda di halaman 1dari 6

Kelompok 3

Anggota : 1. Miranda Sari


2. Tiara Puspita
3. Yuliciana Sri Cendani
4. Zahara Ilmia Safitri

Role Play Komunikasi Terapeutik Pada Lansia ( Kasus 3)

Ilustrasi Kasus 3

Pada suatu hari seorang ibu yang berusia 68 tahun yang bernama zahara
ilmia safitri mengalami peradangan hati. Berdasarkan pemeriksaan fisik
didapatkan suhu badan ibu zahara 38° cbanyak mengeluarkan keringat, kadang-
kadang mual dan muntah. Akhirnya pun ibu zahara dilarikan oleh anak nya yang
bernama tiara puspita ke RSMH. Kemudian perawat dan dokter langsung
memberikan penanganan kepada ibu zahara. Setelah diberikan hasil pemeriksaan
abdomen teraba heparnya membesar. Pasien pun mengatakan bahwa diagnosis
salah, pasien menolak perawatan dan tidak mau dirawat, pasien yakin bahwa ia
sehat-sehat saja dan tidak perlu perawatan serta mengobatan.

1. Fase Pra Interaksi (Fase Persiapan)


Sebelum berjumpa dengan pasien sebaik nya perawat mengetahui terlebih
dahulu berbagai hal diantaranya: indentitas, alamat, pekerjaan dan
penyakit yang saat ini sedang diderita oleh pasien, sehingga perawat pada
tahap ini secara tidak langsung sudah berkenalan dengan pasien.
2. 2. Tahap Orientasi (Tahap Perkenalan)
Pada tahap ini perawat sudah datang dan bertatap langsung dengan pasien
dengan melihat kondisinya secara langsung. Fase ini disebut juga dengan
fase perkenalan. Adapun contoh dialognya adalah sebagai berikut:
 
Perawat : “Selamat pagi Ibu“.
Pasien : “Pagi Suster”.
Perawat : “Bu, perkenalkan nama saya perawat Miranda, ibu bisa panggil
saya suster Miranda. Saya perawat yang bertugas pada pagi hari ini.
Bu, disini saya bersama dokter Yuli yang akan memeriksa keadaan
ibu saat ini. Sebelumnya jika boleh tahu nama ibu siapa?”.
"Pada tahap ini walaupun kita telah mengetahui nama pasien, akan tetapi
agar lebih dekat sebaiknya kita kembali menanyakan nama pasien, inilah
titik awal kerjasama antar perawat dan pasien."
3. Tahap Kerja
Tahap ini merupakan tahap inti dari komunikasi terapeutik. Pada tahap ini sudah
masuk pada rencana apa yang akan kita berikan sebagai perawat.
Dokter : "Baiklah Bu kami akan melakukan pemeriksaan pada Ibu,
pemeriksaan akan berlangsung agak lama, jadi mohon
kerjasamanya."
Pasien : "Oh iya silahkan sus."
Dokter :" Perawat miranda, tolong pintunya di tutup."
Perawat : "Iya sus."
Dokter : "Permisi ya bu, saya periksa dulu dan Suster miranda tolong
dicatat hasil pemeriksaan yang saya lakukan."

Dari pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum pasien dalam sakit


sedangkan,kesadaran kompos mentis, berat badan 69 kg, tekanan darah 110/80
mmHg, nadi 92x per menit, laju RR 20x per menit, suhu badan 38° c . Dari
pemeriksaan abdomen, pada infeksi tampak adanya distensi abdomen tapi tidak
sampai membuat pasien sesak dan kesulitan bernapas.

Setelah melakukan pemeriksaan Dokter pun meninggalkan ruangan.


Perawat : "Ibu sering mengalami gejala mengeluarkan keringat, mual, dan
muntah sejak kapan bu?"
Pasien : "Sejak satu bulan yang lalu namun tambah parah sejak 3 hari
yang lalu"
Perawat : "Sakitnya seperti apa bu?"
Pasien :"Mualnya hilang timbul, namun dirasakan sepanjang hari juga
sus. Kalau muntah, biasanya setelah makan."
Perawat : "Isi muntahannya apa bu? Apakah ada darah atau tidak ?"
Pasien : "Biasanya berisi makanan atau minuman yang dimakan
sebelumnya, tapi tidak ada darah. Saya jadi malas makan (tidak
nafsu makan) dan saya juga lemas sejak 2 minggu yang lalu."
Perawat : "Kalau dibuat istirahat lemesnya hilang gak bu?"
Pasien : "Tidak, malah semakin berat dari hari kehari."
Perawat : "BAB-nya berapa hari sekali? BAB-nya warnaya gimana?"
Pasien : "Biasanya dalam sehari 2 kali, biasanya lembek dan warnanya
hitam kayak aspal gitu sus"
Perawat : "Kalau BAKnya berapa kali sehari? Warnanya apa? Nyeri gak
waktu BAK?"
Pasien : "Sehari hampir 5 kali, warnya coklat-coklat kayak teh tetapi gak nyeri
sus
Pada saat yang bersamaan di ruang administrasi, perawat pun
menggali informasi dari anak pasien terkait masalah pasien."

Perawat :Nak, ibu ini kebiasaannya gimana? Maaf mungkin pernah minum-
minuman keras, atau pola makanan nya yang sembarangan?
Anak : Mmmm kalau minum-minuman setahu saya tidak sus, tapi pola
makan ibu saya ini tidak teratur sus, ibu saya sering memakan
makanan yang mengandung gula berlebih lebihan sus

Saat perawat melakukan pengkajian, dokter tiara pun datang.


Perawat : Dok, saya dan perawat Miranda tadi sudah melakukan
pemeriksaan fisik dan mendapatkan hasil seperti ini. Sepertinya pasien harus
melakukan pemeriksaan darah.
Dokter : (Dokter membaca hasil kemudian memeriksa pasien). Permisi bu
saya periksa bagian mata dan perutnya. (perawat dan dokter melakukan Wave
Test). Bu, selanjutnya kita mau memeriksa darah ibu dan melakukan beberapa
pemeriksaan tambahan.
Pasien : Ya dok

Dari pemeriksaan USG abdomen didapatkan kesan pengecilan hepar


dengan splenomegaly sesuai dengan gambaran pembengkakan hepar , ascites, dan
curiga nefritis bilateral. Dari pemeriksaan Esophagogastroduodenoscopy
didapatkan varises esofagus grade I 1/3 distal, dan mucosa bleeding pada gaster.
Setelah mendapatkan hasil perawat dan dokter mendiskusikan tindak lanjut
perawatan terhadap ibu Zahara.
Dokter : "Jadi hasil pemeriksaan lab, USG dan Endoskopi Ibu zahara
menderita peradangan hati, Saya menyarankan ibu untuk di rawat
inap."
Perawat : "Saya setuju dengan dokter , karena dari hasil pengkajian dan
pemeriksaan fisik didapatkan fesesnya berwarna hitam seperti aspal,
dan terjadi distensi abdomen selain itu berdasarkan cerita anak klien
dia suka makan sembarangan."
Perawat : "Dan berdasarkan data yang didapat, intervensi keperawatan yang
akan kami lakukan yaitu diet cair (tanpa protein), untuk mencegah
pecahnya varises esophagus. Dan diet rendah garam, serta batasi
cairan (1 lt/hari) untuk mengatasi asites."
Dokter : "Baiklah kalau begitu kita sudah sepakat. Mari kita beritahu
pasien dan anaknya."

Dokter dan para perawat pun menyampaikan hasil diskusi dan


penatalaksaan yang akan dilakukan kepada pasien.
Dokter : "Jadi begini, bu zahara ini terkena peradangan hati dengan
beberapa komplikasi seperti asites atau pengumpulan cairan di rongga
perut, melena feses yang kehitaman, serta varises esophagus.
Sehingga bu zahara harus dirawat inap. Sampai sini ada yang
ditanyakan?"
Anak : "Kalau begitu dok lakukan tindakan yang terbaik untuk
kesembuhan ibu saya
Pasien : "Tidak.. saya tidak mau dirawat inap, dikarenakan saya merasa
sahat-sehat saja."

Dokter : "Tapi bu, jika penyakit ibu tidak ditangani lebih lanjut ditakutkan
penyakit ibu lebih parah."

Pasien : "Tapi saya merasakan baik-baik saja dok, buktinya sampai


sekarang saya sehat-sehat saja."

Dokter : "Baiklah bu, saya tidak bisa memaksakan nya, tetapi saya
menyarankan untuk membicarakan kembali permasalahan ini
kepada pihak keluarga, saya permisi dulu"

Dokter pun keluar dari ruangan , beberapa menit kemudian anak ibu
zahara membujuk ibunya agar ditindak lanjuti untuk kesembuhan ibunya.

Anak : "Bu… dokter tidak mungkin salah mendiaknosa tentang penyakit ibu,
apalagi sudah ada bukti dari hasil lab tadi, mungkin saat ini ibu merasa
baik-baik saja kerena penyakit ibu masih dalam tahab dasar tetapi jika
ibuk tidak ditindak lanjuti lambat laun penyakit tersebut akan ibu
rasakan dampaknya."
Pasien : "Jika itu memang benar, ibu mengikuti kemauan kalian."

Akhirnya ibu pun menerima keputusan untuk dirawat inap dan diberikan
pelayanan yang terbaik dari tim paramedis.
Tahap Terminasi
Tahapan ini merupakan akhir dari pertemuan, dimana seorang perawat harus
berpisah dengan seorang pasien.

Beberapa hari kemudian, setelah dilakukan tindakan keperawatan dan


dilakukan pemeriksaan secara rutin oleh dokter dan perawat, akhirnya pun kondisi
ibu zahara mulai membaik.
Perawat :"Selamat pagi bu..."(sambil tersenyum)
Pasien :"Pagi..nak."
Perawat :"Bagaimana kondisi ibu saat ini?"
Pasien : "Sudah mulai membaik dari kemarin …."
Perawat : "Apakah ada yang ibu tanyakan?"
Pasien : "Kapan sus saya boleh pulang ?"
Perawat :"Jika kondisi ibu sudah membaik ibu diperbolehkan pulang."
Pasien : "Ohh, trimakasih sus."
Perawat : "Ada yang ingin ditanyakan lagi bu?"
Pasien : "Tidak ada sus."
Perawat : "Baiklah, jika ibu sudah tidak ingin bertanya lagi maka saya izin
permisi ya ibu,  nanti saya akan sering-sering melihat
perkembangan ibu. Permisi ibu, selamat pagi…."
Pasien : "Selamat pagi…. "
Akhirnya pun setelah mengalami beberapa tindakan keperawatan, kondisi
ibu Zahara pun mulai menunjukkan perkembangan yang lebih membaik dari
sebelumnya.

Anda mungkin juga menyukai