Ilustrasi Kasus 3
Pada suatu hari seorang ibu yang berusia 68 tahun yang bernama zahara
ilmia safitri mengalami peradangan hati. Berdasarkan pemeriksaan fisik
didapatkan suhu badan ibu zahara 38° cbanyak mengeluarkan keringat, kadang-
kadang mual dan muntah. Akhirnya pun ibu zahara dilarikan oleh anak nya yang
bernama tiara puspita ke RSMH. Kemudian perawat dan dokter langsung
memberikan penanganan kepada ibu zahara. Setelah diberikan hasil pemeriksaan
abdomen teraba heparnya membesar. Pasien pun mengatakan bahwa diagnosis
salah, pasien menolak perawatan dan tidak mau dirawat, pasien yakin bahwa ia
sehat-sehat saja dan tidak perlu perawatan serta mengobatan.
Perawat :Nak, ibu ini kebiasaannya gimana? Maaf mungkin pernah minum-
minuman keras, atau pola makanan nya yang sembarangan?
Anak : Mmmm kalau minum-minuman setahu saya tidak sus, tapi pola
makan ibu saya ini tidak teratur sus, ibu saya sering memakan
makanan yang mengandung gula berlebih lebihan sus
Dokter : "Tapi bu, jika penyakit ibu tidak ditangani lebih lanjut ditakutkan
penyakit ibu lebih parah."
Dokter : "Baiklah bu, saya tidak bisa memaksakan nya, tetapi saya
menyarankan untuk membicarakan kembali permasalahan ini
kepada pihak keluarga, saya permisi dulu"
Dokter pun keluar dari ruangan , beberapa menit kemudian anak ibu
zahara membujuk ibunya agar ditindak lanjuti untuk kesembuhan ibunya.
Anak : "Bu… dokter tidak mungkin salah mendiaknosa tentang penyakit ibu,
apalagi sudah ada bukti dari hasil lab tadi, mungkin saat ini ibu merasa
baik-baik saja kerena penyakit ibu masih dalam tahab dasar tetapi jika
ibuk tidak ditindak lanjuti lambat laun penyakit tersebut akan ibu
rasakan dampaknya."
Pasien : "Jika itu memang benar, ibu mengikuti kemauan kalian."
Akhirnya ibu pun menerima keputusan untuk dirawat inap dan diberikan
pelayanan yang terbaik dari tim paramedis.
Tahap Terminasi
Tahapan ini merupakan akhir dari pertemuan, dimana seorang perawat harus
berpisah dengan seorang pasien.