A B
Fig. 1. (A) Electron density phantom scanning setup with the Big Bore CT simulator. (B) Phantoms and insert
arrangements for measurement of the accuracy of the Zeff estimation. CT, computed tomograph.
Table 1. Physical Density, ED, and RED for the Insert Plug of the Phantom
ED, electron density; RED, relative electron density; HA, hyaluronic acid.
kepadatan elektron phantom secara berurutan dipindai dengan tabung potensial pada
80 dan 140 kVp. Sepasang citra CT tersaring secara bilateral untuk pengurangan gangguan,
dan persamaan terpecahkan untuk setiap voxel.
2. Referensi Perhitungan Pada Kepadatan Elektron dan (ED, re) dan Zeff
Zeff dihitung berdasarkan persamaan (1), dan fi, sebagian dari total semua elektron
yang terasosiasi dengan setiap elemen, telah terhitung berdasarakan persamaan (2):
(1)
(2)
Pada studi ini, nilai nz terpilih 2,94 untuk metode Philips sesuai dengan rumus
Mayneord dan publikasi lain.
Zeff terturunkan dari data energi rendah dan tinggi. Komposisi dan kepadatan (fisik
dan elektron) dari tisu diperoleh dari data yang terpublikasi dari NIST. Kurva atenuasi dari
energi yang tergantung telah diplot mengacu berdasarkan nilai atenuasi element oleh NIST.
Kurva yang terbentuk dipaskan untuk menyamakan referensi dari nilai pasangan citra DE.
Untuk mendapatkan perbandingan nilai literatur tisu pada kurva terbaik, kedua parameter
terhubung dengan penyesuaian koefisien kombinasi linier.
3. Perkiraan pada Zeff dari Pasangan Citra DE
Zeff telah diperkirakan lewat tiga metoda berbeda. Mengenai metoda yang disarankan
oleh Rutherford dkk., Zeff telah dihitung sebagai berikut:
(3)
Dimana HUL dan HUH adalah nilai CT di energi tinggi dan rendah, masing-masing, dan A, B,
C, dan m adalah parameter fitting. Pengoptimalan toolbox MATLAB digunakan untuk
menyesuaikan parameter.
Menurut metode kedua, Zeff yang terhitung melalui kalibrasi stokiometrik Schneider
sebagai berikut:
(4)
Dimana Zw adalah nomor atom air efektif. ki,L dan ki,H adalah parameter fitting. Parametes
fitting ditentukan menggunakan pengoptimalan toolbox MATLAB sebagai mana pada
metoda pertama.
Ketiga, Zeff terhitung menggunakan metode Joshi. Pada metode ini, Zeff
diperkirakan berdasarkan pada rasio koefisien atenuasi energi rendah ke tinggi.
Koefisien atenuasi energi terhitung menggunakan dara yang disediakan oleh NIST.
Material dasar citra dihasilkan oleh model spektral tungsten anode menggunakan
polinomial interpolasi (TAS-MIP). Koefisien atenuasi liner efektif dari energi tinggi
dan rendah terhitung menggunakan atenuasi data. Material dasar (penguraian) citra
dapat dinyatakan untuk ketergantungan dari kombinasi material dasar. Akhirnya,
sebuah energi monokromatik citra dapat terturunkan menggunakan atenuasi data.
Ketika nilai piksel pada citra mempunyai rasio atenuasi monokromatik, Zeff dapat
dinyatakan dalam istilah rasio atenuasi monokromatik karena rasio dari energi
kebebasan. Untuk Zeff, rasio Zeff untuk koefisien atenuasi diplot menggunakan
pencocokan polinomial. Karena itu, citra monokromatik diubah ke Zeff dengan
memplotkan. Fig. 2 menunjukkan perkiraan alur kerja dari Zeff untuk metode Joshi.
Fig. 2. Flow chart of the Philips Zeff estimation method, which is based on image-based material decomposition. CT, computed
tomography; TASMIP, tungsten anode spectral model using interpolating polynomials; NIST, National Institute of Standards and
Technology.
4. Pengukuran CTDI
Untuk pengukuran CTDI, bagian kepala dan badan phantoms CTDI telah
digunakan dengan detektor X-ray CT dan meteran black piranha menjamin kualitas
pengukuran. CTDIW dihitung sebagai berikut:
(5)
(6)
Dimana CTDI100 adalah 100 mm panjang ruang, dan D(z) adalah profil dosis
sepanjang sumbu Z. CTDIctr dan CTDIperi adalah pusat dan lokasi ruang periperal,
secara berurutan. CTDIperi terukur pada 4 lubang (12, 3, 6, dan 9 lubang jam disetiap
perimeter).