Anda di halaman 1dari 7

Dari riwayat ini bisa kita ambil ibrahnya, bahwa TAQWA itu adalah

kepekaan batin, kelembutan perasaan, rasa khauf kepada Allah terus


Pada kesempatan yang berbahagia ini, khatib berwasiat… wabil khusus menerus, hingga ia selalu waspada dan hati-hati agar tidak terkena duri
kepada diri khatib pribadi umumnya kepada jamaah sekalian, marilah syahwat dan duri syubhat di jalanan. Ia menghindari perbuatan syirik
senantiasa kita tingkatkan kualitas keimanan dan ketaqwaan kita kepada sejauh-jauhnya, juga menghindari semua maksiat dan dosa, yang kecil
Allah swt. Karena dua perkara tersebutlah yang akan kita bawa sebagai maupun yang besar. Serta ia juga berusaha keras sekuat tenaga mentaati
bekal menghadap Allah SWT. Shalawat serta salam marilah kita dan melaksanakan perintah-perintah Allah Subhannahu wa Ta'ala, lahir
sampaikan kepada Baginda, Nabiyullah Muhammad saw, yang mana dan batin dengan hati yang khusyu’ dan merendahkan diri di hadapan
kelak kita akan membutuhkan syafaatnya. Diyaumul qiyamah… dan kita Allah Subhannahu wa Ta'ala.
yang berada disini mudah-mudahan dijadikan oleh Allah salah satu ummat
Rasulullah yang terbaik, Aamiin YRA…. Jama’ah Juma’t yang dimuliakan Allah.
Pada kesempatan juma’t ini, khotib akan menyampaikan khutbah yang
Jama’ah Juma’t Rahiimakumullah. BERJUDUL ‘’KEMULIAAN DENGAN ILMU’’.
Berkaitan dengan TAQWA ini. Imam Ibnu Katsir menyebutkan dalam Ada dua hal yang membedakan kita, manusia, dengan mahluk-
Tafsirnya bahwa: Umar Ibnu Khattab RA. Bertanya kepada Ubai Ibnu mahluk Allah yang lainnya di dunia ini. Pertama bahwa manusia diberi
Ka’ab RA, Umar yg meriwayatkan atsar ini bertanya kepada Ubay, Wahai akal oleh Allah swt dan kedua mereka menggunakan akal tersebut untuk
ubay apa makna TAKWA… Ubay yg ditanya justru balik bertanya. maka menuntut ilmu.
berkatalah Ubai kepada Umar: Ada mahluk Allah yang diberi otak namun tidak diberi akal,
“Pernahkah engkau melewati jalan yang penuh duri wahai Umar?” misalnya adalah hewan. Jadi, siapa saja yang memiliki otak namun tidak
“Ya, Pernah”. Jawab Umar. menggunakan akalnya maka ia sama saja dengan hewan. Ada juga mahluk
Ubai bertanya kembali: “Apa yang anda lakukan saat itu?”. Allah yang menggunakan akalnya namun tidak menggunakannya untuk
Umar menjawab: “Saya akan berjalan dengan sungguh-sungguh dan menuntut ilmu, contohnya adalah para Jin. Peradaban para Jin tidaklah
berhati-hati sekali agar tak terkena dengan duri itu”. Lalu Ubai berkata: semaju peradaban kita, hal tersebut karena mereka tidak menggunakan
“Itulah TAQWA”. akal mereka untuk menuntut ilmu. Maka siapa saja yang memiliki akal
namun tidak menggunakannya untuk menuntut ilmu, ia sama saja dengan Sedangkan ilmu yang hukumnya fardlu ‘ain adalah ilmu-ilmu
para Jin. ukhrawi. Seperti ilmu Akidah atau Tauhid, Akhlaq, al-Qur’an dan Hadis.
Oleh karena itu, jama’ah sekalian, agama Islam menempatkan Ilmu-ilmu tersebut wajib ditekuni oleh setiap muslim.
ilmu, para penuntut ilmu dan orang-orang yang memiliki ilmu di atas Jama’ah Jum’at Rahiimakumullah
mahluk-mahluk yang lainnya. Allah swt berfirman dalam surat al- Jika kita dapat berkaca kepada para ulama maupun ahli-ahli ilmu
Mujadilah ayat 11 duniawi pada masa kejayaan Islam maka kita akan mendapatkan fakta
yarfa'i laahu ladziina aamanuu minkum walladziina uutuu l'ilma yang mencengangkan. Para ilmuwan seperti Ibnu Sina yang terkenal
darajaat. walaahu bimaa ta'maluunakhobiir sampai ke negeri barat sebagai seorang ahli kedokteran yang dinamai
Artinya: “Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman Avicena misalnya. Sebelum ia menekuni dunia kedokteran ia telah terlebih
dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat.” (QS. Al-Mujadilah: dahulu mendasarinya dengan ilmu-ilmu agama, bahkan ia juga terkenal
11). sebagai seorang filsuf, seorang pemikir Islam yang luar biasa.
Rasulullah saw juga bersabda, Maka benarlah sebuah pepatah yang mengatakan bahwa “Ilmu
“Ketika seorang manusia meninggal dunia maka terputuslah tanpa agama itu buta, dan agama tanpa ilmu itu sia-sia.”
amalnya kecuali tiga perkara, yaitu sadaqah jariyah, ilmu yang Ada suatu peristiwa yang mungkin bisa menginspirasi kehidupan
bermanfaat dan anak yang salih yang mendoakannya.” (HR. Muslim, At- kita…….
Tirmidzy, Abu Dawud, al-Bayhaqy, al-Nasaiy. Seorang anak berumur 10 th namanya Umar. Dia anak pengusaha
Jama’ah Jum’at Rahiimakumullah sukses yg kaya raya.
Menuntut ilmu, jika dilihat dari hukum menuntutnya dapat Oleh ayahnya si Umar di sekolahkan di SD Internasional paling
digolongkan menjadi dua macam. Pertama ilmu yang hukumnya fardlu bergengsi di Jakarta. Tentu bisa ditebak, bayarannya sangat mahal. Tapi
kifayah dan kedua, ilmu yang hukumnya fardlu ‘ain. bagi si pengusaha, tentu bukan masalah, karena uangnya berlimpah.
Ilmu yang hukumnya fardlu kifayah adalah ilmu-ilmu duniawi Si ayah berfikir kalau anaknya harus mendapat bekal pendidikan
seperti ilmu kedokteran, tata negara, politik, sosial dan lain sebagainya. terbaik di semua jenjang, agar anaknya kelak menjadi orang yg sukses
Oleh karena itu, jika sudah ada beberapa orang atau kelompok yang telah mengikuti jejaknya.
menekuni ilmu-ilmu tersebut, maka gugurlah kewajiban kita untuk
menekuninya.
Suatu hari istrinya memberi tahu kalau Sabtu depan si ayah “Miss, bolehkah saya panggil pak Arief.” tanya si Umar kpd
diundang menghadiri acara “Father’s Day” di sekolah Umar. gurunya. Pak Arief adalah guru mengaji untuk kegiatan ekstra kurikuler di
“Waduuuh saya sibuk mah, kamu aja deh yg datang.” begitu ucap sekolah itu.
si ayah kepada isterinya. ”Oh boleh..” begitu jawab gurunya.
Bagi dia acara beginian sangat tidak penting, dibanding urusan Dan pak Arief pun dipanggil ke panggung.“Pak Arief, bolehkah
bisnis besarnya. bapak membuka Kitab Suci Al Qur’an Surat 78 (An-Naba’)” begitu Umar
Tapi kali ini isterinya marah dan mengancam, sebab sudah minta kepada guru ngajinya.
kesekian kalinya si ayah tidak pernah mau datang ke acara anaknya. Dia ”Tentu saja boleh nak..” jawab pak Arief.
malu karena anaknya selalu didampingi ibunya, sedang anak2 yg lain “Tolong bapak perhatikan apakah bacaan saya ada yang salah.”
selalu didampingi ayahnya. Lalu si Umar mulai melantunkan QS An-Naba’ tanpa membaca
Nah karena diancam isterinya, akhirnya si ayah mau hadir meski mushafnya (hapalan) dengan lantunan irama yg persis seperti bacaan
agak ogah2an. Father’s day adalah acara yg dikemas khusus dimana anak2 “Syaikh Sudais” (Imam Besar Masjidil Haram).
saling unjuk kemampuan di depan ayah2nya. Semua hadirin diam terpaku mendengarkan bacaan si Umar yg
Karena ayah si Umar ogah2an maka dia memilih duduk di paling mendayu-dayu, termasuk ayah si Umar yang duduk dibelakang.
belakang, sementara para ayah yg lain (terutama yg muda2) berebut duduk ”Stop, kamu telah selesai membaca ayat 1 s/d 5 dengan sempurna.
di depan agar bisa menyemangati anak2nya yang akan tampil di Sekarang coba kamu baca ayat 9..” begitu kata pak Arief yg tiba2
panggung. memotong bacaan Umar.
Satu persatu anak2 menampilkan bakat dan kebolehannya Lalu Umar pun membaca ayat 9. C‫ ا‬Cً‫ت‬C‫ ا‬Cَ‫ ب‬C‫س‬
ُ C‫ ْم‬C‫ ُك‬C‫ َم‬C‫و‬Cْ Cَ‫ ن‬C‫ ا‬Cَ‫ ن‬C‫ ْل‬C‫ َع‬C‫ج‬Cَ C‫و‬Cَ
masing2. Ada yg menyanyi, menari, membaca puisi, pantomim. Ada pula
”Stop, coba sekarang baca ayat 21..lalu ayat 33..” setelah usai
yang pamerkan lukisannya, dll. Semua mendapat applause yang gegap
Umar membacanya…lalu kata pak Arief, "Sekarang kamu baca ayat 40
gempita dari ayah2 mereka.
(ayat terakhir)”.
Tibalah giliran si Umar dipanggil gurunya untuk menampilkan
kebolehannya...
Si Umar pun membaca ayat ke 40 tsb sampai selesai." C‫ا‬Cَّ‫ ن‬Cِ‫إ‬ Semua orang terkesima dan tidak bisa membendung air matanya
mendengar ucapan anak berumur 10 tahun tsb…
Cُ‫ه‬C‫ ا‬C‫ َد‬CCَ‫ ي‬C‫ت‬ Cْ C‫ َم‬C‫ َّد‬CCَ‫ ق‬C‫ ا‬CC‫ َم‬C‫ ُء‬C‫ر‬Cْ CC‫ َم‬C‫ ْل‬C‫ ا‬C‫ ُر‬CCُ‫ ظ‬C‫ ْن‬Cَ‫ ي‬C‫ َم‬C‫و‬Cْ CCَ‫ ي‬C‫ا‬CCً‫ب‬C‫ ي‬C‫ ِر‬Cَ‫ ق‬C‫ا‬Cً‫ب‬C‫ ا‬C‫ َذ‬C‫ َع‬C‫ ْم‬C‫ ُك‬C‫ا‬Cَ‫ ن‬C‫ر‬Cْ C‫ َذ‬C‫ ْن‬Cَ‫أ‬ Ditengah suasana hening tsb..tiba2 terdengar teriakan “Allahu

C‫ ا‬Cً‫ب‬C‫ ا‬C‫ َر‬Cُ‫ ت‬C‫ت‬ Cُ C‫ ْن‬C‫ ُك‬C‫ ي‬Cِ‫ ن‬Cَ‫ ت‬C‫ ْي‬Cَ‫ ل‬C‫ا‬Cَ‫ ي‬C‫ ُر‬Cِ‫ف‬C‫ ا‬C‫ َك‬C‫ ْل‬C‫ ا‬C‫ ُل‬C‫و‬Cُ‫ ق‬Cَ‫ ي‬C‫َو‬ Akbar!” dari seseorang yang lari dari belakang menuju ke panggung.
Ternyata dia ayah si Umar, yang dengan ter-gopoh2 langsung
“Subhanallah…kamu hafal Surat An-Naba’ dengan sempurna
menubruk sang anak, bersimpuh sambil memeluk kaki anaknya.
nak,” begitu teriak pak Arief sambil mengucurkan air matanya.
”Ampuun nak.. maafkan ayah yang selama ini tidak pernah
Para hadirin yang muslim pun tak kuasa menahan airmatanya. Lalu
memperhatikanmu, tidak pernah mendidikmu dengan ilmu agama, apalagi
pak Arief bertanya kepada Umar, ”Kenapa kamu memilih menghafal Al-
mengajarimu membaca Al Quran.” ucap sang ayah sambil menangis di
Qur’an dan membacakannya di acara ini nak, sementara teman2mu unjuk
kaki anaknya.
kebolehan yg lain?” begitu tanya pak Arief penasaran.
”Ayah menginginkan agar kamu sukses di dunia nak, ternyata
Begini pak guru, waktu saya malas mengaji dalam mengikuti
kamu malah memikirkan “kemuliaan ayah” di akherat kelak. Ayah maluuu
pelajaran bapak, Bapak menegur saya sambil menyampaikan sabda
nak" ujar sang ayah sambil nangis ter-sedu2.
Rasulullah SAW, ”Barang Siapa yang membaca Al Qur’an,
Semua jama’ah pun terpana, dan juga mulai meneteskan
mempelajarinya, dan mengamalkannya, maka dipakaikan mahkota dari
airmatanya.
cahaya pada hari kiamat. Cahayanya seperti cahaya matahari dan kedua
Diantara jama’ah pun bahkan ada yang tidak bisa
orang tuanya dipakaikan dua jubah (kemuliaan) yang tidak pernah
menyembunyikan suara isak tangisnya, luar biasa haru. Entah apa yang
didapatkan di dunia.
ada dibenak jama’ah yang menangis itu.
Keduanya bertanya, “Mengapa kami dipakaikan jubah ini?”
Mungkin ada yang merasa berdosa karena menelantarkan anaknya,
Dijawab, "Karena kalian berdua memerintahkan anak kalian untuk
mungkin merasa bersalah karena lalai mengajarkan agama kepada
mempelajari Al Qur’an.” (H.R. Al-Hakim).
anaknya, mungkin menyesal krn tdk mengajari anaknya membaca Al
“Pak guru, saya ingin mempersembahkan “Jubah Kemuliaan”
Quran, atau merasa berdosa karena malas membaca Al-Qur’an yg hanya
kepada ibu dan ayah saya di hadapan Allah di akherat kelak, sebagai
tergeletak di rak bukunya.
seorang anak yang berbakti kepada kedua orang tuanya..”
َ ْ‫ َوأَ ْش َه ُد أَ ْن الَ إِلَهَ إِالَّ اهللُ َو ْح َدهُ الَ َش ِري‬.ُ‫ي لَه‬
‫ك لَهُ َوأَ ْش َه ُد‬ ِ
Hadirin jamaah jumat yang dimuliakan oleh Allah…. َ ‫فَالَ َهاد‬
‫ص ِّل َو َسلِّ ْم َعلَى ُم َح َّم ٍد َو َعلَى آلِ ِه‬
Hidup ini hanyalah sementara, dunia laksana perjalanan yang
singkat, dimana dalam perjalanan tersebut kita bersinggah untuk melepas َ ‫ اَللَّ ُه َّم‬.ُ‫َن ُم َح َّم ًدا َع ْب ُدهُ َو َر ُس ْولُه‬
َّ ‫أ‬
penat, dan pada akhirnya kelak kita akan melanjutkan perjalanan tersebut
.‫َج َم ِع ْي َن‬ ِ
untuk mencapai tujuan yang hakiki yaitu ‘kampung akhirat’ ْ ‫َص َحابِه أ‬
ْ ‫َوأ‬
Oleh sebab itu, marilah kita senantiasa mempersiapkan bekal
sebayak banyaknya yaitu amal ibadah, menjalankan kewajiban kita, ‫يَاأَيُّهاَ الَّ ِذيْ َن َء َامنُوا َّات ُقوا اهللَ َح َّق ُت َقاتِِه َوالَ تَ ُم ْوتُ َّن إِالَّ َوأَنتُ ْم‬
menuntut ilmu dunia dan akhirat, membaca al-quran, dan bersedah, agar
kelak kita akan masuk kedalam jannahnya Allah SWT…..
‫ أ ََّما َب ْع ُد؛‬.‫ُّم ْسلِ ُم ْو َن‬
“Dan tiadalah kehidupan dunia ini, selain dari main-main dan
senda gurau belaka. Dan sungguh kampung akhirat itu lebih baik bagi
orang-orang yang bertakwa. Maka tidakkah kamu memahaminya?”
(Al-An’Am ayat 32) ‫ َو َن َف َعنِ ْي َوإِيَّا ُك ْم بِ َما فِ ْي ِه ِم َن‬،‫آن ال َْع ِظ ْي ِم‬
ِ ‫بار َك اهلل لِي ولَ ُكم فِي الْ ُقر‬
ْ ْ َ ْ ُ ََ
‫َسَت ْغ ِف ُر اهللَ ال َْع ِظ ْي َم لِ ْي‬ ِ ِ ‫الذ ْك ِر ال‬ ِ ‫اْآلي‬
ِّ ‫ات َو‬
ْ ‫ أَ ُق ْو ُل َق ْول ْي َه َذا َوأ‬.‫ْحك ْي ِم‬
َ َ
BY : Muh. Mubin, S.Pd
‫ إِنَّهُ ُه َو الْغَ ُف ْو ُر‬،ُ‫اسَت ْغ ِف ُر ْوه‬ ٍ ْ‫سائِ ِر ال ُْم ْسلِيِ ْم َن ِم ْن ُك ِّل َذن‬
ْ َ‫ ف‬.‫ب‬
ِ
َ ‫َولَ ُك ْم َول‬
‫اهلل ِم ْن ُش ُر ْو ِر‬
ِ ِ‫إِ َّن الْحم َد لِلَّ ِه نَ ْحم ُدهُ ونَستَ ِع ْينُهُ ونَسَتغْ ِفر ْه و َنعوذُ ب‬
ُ َ ُ ْ َ ْ َ َ َْ ‫الر ِح ْي ُم‬.
َّ
‫ضلِ ْل‬ ِ َ‫أَْن ُف ِسنَا و ِمن سيِّئ‬
ِ ‫ من ي ْه ِدي اهلل فَالَ م‬،‫ات أَ ْعمالِنَا‬
ْ ُ‫ض َّل لَهُ َو َم ْن ي‬ ُ ُ َ َْ َ َ ْ َ
KHUTBAH KEDUA
‫ان َوإِيتَآ ِئ ِذي الْ ُق ْربَى َو َي ْن َهى َع ِن‬
‫اهلل‪ ،‬إِ َّن اهلل يأْمر ُكم بِالْع ْد ِل واْ ِإل ْحس ِ‬
‫اد ِ‬ ‫ِ‬
‫َ‬ ‫َ َ ُُ ْ َ َ‬ ‫عبَ َ‬
‫‪Alhamdulillah alhamdulillah hilladzi hadanalihadzaa wamakunna‬‬
‫‪linahtadiyah laulah anhadanaullah. Asyhadu allaillahaillaullah wahdahulah‬‬ ‫شِ‬
‫آء َوال ُْمن َك ِر َوالَْب ْغ ِي يَِعظُ ُك ْم لَ َعلَّ ُك ْم تَ َذ َّك ُر ْو َن‪ .‬فَاذْ ُك ُروا اهللَ ال َْع ِظ ْي َم يَ ْذ ُك ْر ُك ْم‬ ‫الْ َف ْح َ‬
‫…‪syarikala waasyhadu annamuhammadarrosulu lanabiyya ba’dah‬‬

‫ت َعلَى إِ ْبر ِاه ْيم و َعلَى ِ‬


‫آل‬ ‫َ ََ‬ ‫صلَّْي َ‬ ‫ٍ‬ ‫ص ِّل َعلَى ُم َح َّم ٍد و َعلَى ِ‬
‫آل ُم َح َّمد َك َما َ‬ ‫َ‬ ‫اَللَّ ُه َّم َ‬ ‫اسأَلُْوهُ ِم ْن فَ ْ‬
‫ضلِ ِه ُي ْع ِط ُك ْم َولَ ِذ ْك ُر‬ ‫َو ْ‬

‫ت َعلَى إِ ْب َر ِاه ْي َم َو َعلَى‬ ‫إِ ْبر ِاه ْيم‪ ،‬وبَا ِر ْك َعلَى ُم َح َّم ٍد و َعلَى ِ‬ ‫ِ‬
‫آل ُم َح َّم ٍد َك َما بَ َار ْك َ‬ ‫َ‬ ‫َ َ َ‬
‫‪.‬اهلل أَ ْكَب ُر‬

‫آل إِ ْب َر ِاه ْي َم‬


‫‪ِ ،‬‬ ‫‪fil a'laminna‬‬

‫ك َح ِم ْي ٌد َم ِج ْي ٌد‬
‫‪.‬إِنَّ َ‬
‫‪Allah hummaghfir lil muslimin nawalmuslimat‬‬
‫‪walmu'mininnawalmu'minat al ahiyaaiminhumwala'mmuat‬‬

‫سَب ُق ْونَا ‪innaka a'lakullisyaiinkodiir....‬‬


‫َ‬ ‫َر َّبنَا ا ْغ ِف ْر لَنَا َو ِإل ْخ َوانِنَا الَّ ِذيْ َن‬

‫ف َّر ِح ْي ٌم‪َ .‬ر َّبنَا‬ ‫ان َوالَ تَ ْج َع ْل فِ ْي ُقلُ ْوبِنَا ِغالًّ لِّلَّ ِذيْ َن َء َام ُن ْوا َر َّبنَا إِنَّ َ‬
‫ك َرءُ ْو ٌ‬ ‫بِاْ ِإليْم ِ‬
‫َ‬
‫ظَلَمنَا أَْن ُفسنَا وإِ ْن لَّم َت ْغ ِفر لَنَا وَترحمنَا لَنَ ُكونَ َّن ِمن الْ َخ ِ‬
‫اس ِريْ َن‪َ .‬ر َّبنَا ا ْغ ِف ْر لَنَا‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ َ ْ ْ َ ْ َْ‬ ‫ْ‬
‫الد ْنيا حسنةً وفِي ِ‬
‫اآلخ َر ِة‬ ‫ِ ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ ِ‬
‫َول َوال َد ْينَا َو ْار َح ْم ُه َما َك َما َر َّبيَانَا صغَ ًارا‪َ .‬ر َّبنَا آتنَا في ُّ َ َ َ َ َ‬
‫اب النَّا ِر‬ ‫ِ‬
‫سنَةً َوقنَا َع َذ َ‬
‫‪.‬ح َ‬
‫َ‬
‫ِ ِ‬
‫ين إِ َم ًاما‪َ .‬ر َّبنَا الَ تُ ِز ْ‬
‫غ‬ ‫اجنَا َوذُ ِّريَّاتِنَا ُق َّر َة أَ ْعيُ ٍن َو ْ‬
‫اج َعلْنَا لل ُْمتَّق َ‬
‫أَ ْزو ِ‬
‫َ‬
‫‪KHUTBAH KEDUA‬‬ ‫َّاب‪.‬‬
‫َنت ال َْوه ُ‬
‫كأ َ‬ ‫ب لَنَا ِمن لَّ ُدنْ َ‬
‫ك َر ْح َمةً إِنَّ َ‬ ‫ُقلُ ْو َبنَا َب ْع َد إِ ْذ َه َد ْيَتنَا َو َه ْ‬

‫اب النَّا ِر‪.‬‬ ‫ِ‬ ‫ِ ِ‬ ‫ِ‬ ‫َر َّبنَا آتِنَا فِي ُّ‬
‫ْح ْم ُد لِلَّ ِه َح ْم ًدا َكثِْي ًرا َك َما أ ََم َر فَا ْنَت ُه ْوا َع َّما َن َهى َع ْنهُ َو َح َّذ َر‪.‬‬
‫اَل َ‬ ‫سنَةً َوقنَا َع َذ َ‬
‫سنَةً َوفي اآلخ َرة َح َ‬
‫الد ْنيَا َح َ‬
‫ِ‬ ‫ان َوإِيتَآ ِئ ِذي الْ ُق ْربَى‬
‫اهلل‪ ،‬إِ َّن اهلل يأْمر ُكم بِالْع ْد ِل واْ ِإل ْحس ِ‬
‫اد ِ‬ ‫ب‬ ‫ِ‬
‫ع‬
‫َن ُم َح َّم ًدا َع ْب ُدهُ‬ ‫أَ ْش َه ُد أَ ْن الَ إِلَهَ إِالَّ اهللُ‪ ،‬اَل َْواح ُد الْ َق َّه ُ‬
‫ار‪َ ،‬وأَ ْش َه ُد أ َّ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ُ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬

‫ِ‬ ‫ِ ِ‬ ‫شِ‬
‫آء َوال ُْمن َك ِر َوالَْب ْغ ِي يَ ِعظُ ُك ْم لَ َعلَّ ُك ْم تَ َذ َّك ُر ْو َن‪.‬‬ ‫َو َي ْن َهى َع ِن الْ َف ْح َ‬
‫ال اهللُ َت َعالَى ِفْي كتَابِه الْ َك ِريْ ِم‪ :‬إِ َّن اهللَ َو َمالَئ َكتَهُ يُ َ‬
‫صلُّ ْو َن‬ ‫َو َر ُس ْولُهُ‪ .‬قَ َ‬
‫ضلِ ِه ي ْع ِط ُكم ولَ ِذ ْكر ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫صلُّ ْوا َعلَْي ِه َو َسلِّ ُم ْوا تَ ْسلِ ْي ًما‪.‬‬ ‫ِ‬
‫َعلَى النَّبِ ِّي‪ ،‬يَاأَيُّهاَ الَّذيْ َن َء َام ُن ْوا َ‬
‫اهلل‬ ‫اسأَلُْوهُ م ْن فَ ْ ُ ْ َ ُ‬ ‫فَاذْ ُك ُروا اهللَ ال َْعظ ْي َم يَ ْذ ُك ْر ُك ْم َو ْ‬

‫ت َعلَى إِ ْب َر ِاه ْي َم‪.‬‬


‫صلَّْي َ‬ ‫ص ِّل َعلَى ُم َح َّم ٍد َع ْب ِد َك َو َر ُس ْولِ َ‬
‫ك َك َما َ‬ ‫اَللَّ ُه َّم َ‬
‫أَ ْكَب ُر‪.‬‬

‫ت َعلَى إِ ْب َر ِاه ْي َم‬


‫آل ُم َح َّم ٍد َك َما بَ َار ْك َ‬
‫وبَا ِر ْك َعلَى ُم َح َّم ٍد و َعلَى ِ‬
‫َ‬ ‫َ‬
‫ك َح ِم ْي ٌد َم ِج ْي ٌد‪ .‬اَللَّ ُه َّم ا ْغ ِف ْر لِل ُْم ْسلِ ِم ْي َن‬
‫آل إِ ْب َر ِاه ْي َم‪ ،‬إِنَّ َ‬
‫و َعلَى ِ‬
‫َ‬
‫َحي ِاء ِم ْن ُهم واْأل َْمو ِ‬
‫ات‪.‬‬ ‫ِ ِ‬ ‫ِِ‬ ‫ِ ِ‬
‫َْ َ‬ ‫َوال ُْم ْسل َمات‪َ ،‬وال ُْم ْؤمن ْي َن َوال ُْم ْؤمنَات اْأل ْ َ‬

‫ب لَنَا ِم ْن‬ ‫الت َقى والْع َف َ ِ‬


‫اف َوالْغنَى‪َ .‬ر َّبنَا َه ْ‬ ‫اَللَّ ُه َّم إِنَّا نَ ْسأَلُ َ‬
‫ك ال ُْه َدى َو ُّ َ َ‬

Anda mungkin juga menyukai