Anda di halaman 1dari 14

POLICY BRIEF

ALIE ZAINAL ABIDIN


207030400111008
Analisis Masalah dalam Pendaftaran Tanah Pertama Kali dan
Rekomendasi Kebijakan untuk Solusi Pemecahan Masalah
Sesuai Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2015 tentang Badan Pertanahan Nasional, BPN
mempunyai tugas melaksanakan tugas pemerintahan di bidang pertanahan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan. Dalam melaksanakan tugasnya, BPN menyelenggarakan fungsi:
1. Penyusunan dan penetapan kebijakan di bidang pertanahan;
2. Perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang survei, pengukuran, dan pemetaan;
3. Perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang penetapan hak tanah, pendaftaran tanah, dan
pemberdayaan masyarakat;
4. Perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pengaturan, penataan dan pengendalian kebijakan
pertanahan;
5. Perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pengadaan tanah;
6. Perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pengendalian dan penanganan sengketa dan perkara
pertanahan;
7. Pengawasan atas pelaksanaan tugas di lingkungan BPN;
8. Pelaksanaan koordinasi tugas, pembinaan, dan pemberian dukungan administrasi kepada seluruh unit
organisasi di lingkungan BPN;
9. Pelaksanaan pengelolaan data informasi lahan pertanian pangan berkelanjutan dan informasi di bidang
pertanahan;
10. Pelaksanaan penelitian dan pengembangan di bidang pertanahan; dan
11. Pelaksanaan pengembangan sumber daya manusia di bidang pertanahan.

Untuk menyelenggarakan tugas dan fungsi BPN di daerah, dibentuk Kantor Wilayah BPN di provinsi dan Kantor
Pertanahan di kabupaten/kota.
Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap selanjutnya
disingkat PTSL sebagaimana dirumuskan dalam Pasal 1
Angka (2) Peraturan Menteri Negara Agraria dan Tata
Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 6
Tahun 2018 adalah kegiatan pendaftaran tanah untuk
pertama kali yang dilakukan secara serentak bagi
semua obyek pendaftaran tanah di seluruh wilayah
Republik Indonesia dalam satu wilayah desa atau
kelurahan atau nama lainnya yang setingkat dengan
itu, yang meliputi pengumpulan dan penetapan
kebenaran data fisik dan data yuridis mengenai satu
atau beberapa obyek pendaftaran tanah untuk
keperluan pendaftarannya.
Selain soal sertifikasi tanah, masyarakat juga
masih banyak yang kurang paham bagaimana
memproses pendaftaran tanah secara sistematik
lengkap. Padahal masyarakat memiliki
kesempatan dan jaminan hukum yang sama atas
tanahnya lewat proses pendaftaran secara
sistematis lengkap
Selain soal sertifikasi tanah, masyarakat juga masih
banyak yang kurang paham bagaimana memproses
pendaftaran tanah secara sistematik lengkap. Padahal
masyarakat memiliki kesempatan dan jaminan hukum
yang sama atas tanahnya lewat proses pendaftaran
secara sistematis lengkap
Kota Malang sebagai salah satu kota yang sedang berkembang
di wilayah Provinsi Jawa Timur, menjadi penting setiap jengkal
tanah memiliki kepastian hukum untuk meminimalisasir potensi
konflik seiring semakin berkembangnya wilayah kota. Namun,
tidak semua masyarakat memiliki pengetahuan tentang cara
pendaftaran tanah, cara memperoleh sertifikat, dan cara Badan
Pertanahan Nasional memproses permohonan sertifikat tanah
Banyaknya tanah-tanah yang belum
bersertifikat di wilayah Kota Malang dan
sulitnya mengurus administrasi membuat
banyak masyarakat enggan untuk mengurus
administrasi tanah mereka. Pelaksanaan
Program Pemerintah melalui Pendaftaran
Tanah Sistematis Lengkap (PTSL)
merupakan suatu langkah maju Kantor
Pertanahan dalam mempermudah
pengurusan sertifkat bagi masyarakat yang
berada di daerah khususnya di Kota Malang
Kecamatan kedungkandang
Desa Bidang Belum Terdaftar Bidang Terdaftar Luas
Jumlah Luas (m2) Jumlah Luas (m2) (m2)
Arjowinangun 81 104.727,22 3852 2.284.064,61 2.712.483,53
Cemorokandang 496 710.715,79 6993 3.696.686,55 5.141.642,57
Telogowaru 108 348.145,03 2607 3.117.222,03 3.688.653,94
Bumiayu 104 123.334,08 5209 3.028.185,16 3.664.785,40
Buring 250 925.400,00 4703 4.361.117,52 5.811.749,36
Kedungkandang 223 414.102,73 2732 1.971.536,67 2.758.541,57
Kotalama 730 220.948,65 5926 452.675,98 861,847,01
Lesanpuro 132 204.948,77 3991 2.338.679,65 2.935.625,10
Madyopuro 561 1.186.279,03 5850 2.437.821,25 4.124.653,56
Mergosono 960 327.146,93 1281 144.206,70 570.975,71
Sawojajar 376 268.753,29 7004 1.167.069,51 1.930.851,294
Wonokoyo 167 137.194,37 3053 4.717.575,55 5.520.481,42
Luas Total (m2) 4188 4.971.695,88 53201 29.716.841,19 39.722.110,45
Kecamatan Klojen
Bidang Belum Terdaftar Bidang Terdaftar Luas
Desa (m2)
Jumlah Luas (m2) Jumlah Luas (m2)
Klojen 431 220.948,75 2503 361.117,52 782.066,27
Samaan 132 304.948,77 2991 538.679,65 935.625,10
Rampalcelaket 276 468.753,29 4004 767.069,51 1.010.851,294
Kiduldalem 250 125.400,00 3703 361.117,52 511.749,36
Sukoharjo 108 248.145,03 1607 317.222,03 688.653,94
Kasin 461 386.279,03 1850 437.821,25 824.653,56
Kauman 167 137.194,37 1053 717.575,55 920.481,42
Oro orodowo 760 327.146,93 1281 344.206,70 870.975,71
Bareng 223 214.102,73 2732 471.536,67 758.541,57
Gadingkasri 396 110.715,79 2993 696.686,55 841.642,57
Penanggungan 630 420.948,65 3926 452.675,98 861.847,01
Luas Total (m2) 3834 1.864.583,34 28643 6.625.499,4 8.821.365,07
Kecamatan Blimbing
Desa Bidang Belum Terdaftar Bidang Terdaftar Luas
Jumlah Luas (m2) Jumlah Luas (m2) (m2)
Balearjosari 92 104.727,22 3732 1.501.064,61 1.770.600,00
Arjosari 396 500.715,79 4893 1.696.686,55 2.141.642,57
Polowijen 108 248.145,03 2607 917.222,03 1.188.653,94
Purwodadi 104 133.334,08 5209 1.028.185,16 1.664.785,40
Pandanwangi 250 925.400,00 4703 1.361.117,52 1.811.749,36
Blimbing 223 414.102,73 2732 971.536,67 1.758.541,57
Purwantoro 730 220.948,65 5926 452.675,98 861,847,01
Bunulrejo 132 204.948,77 3991 1.338.679,65 1.935.625,10
Kesatrian 561 186.279,03 3850 937.821,25 1.124.653,56
Polehan 960 327.146,93 1281 144.206,70 570.975,71
Jodipan 376 168.753,29 7004 867.069,51 1.030.851,294
Luas Total (m2) 4021 6.484.334,37 45928 11.216.265,6 17.700.600,00
3
Kecamatan Lowokwaru
Desa Bidang Belum Terdaftar Bidang Terdaftar Luas
Jumlah Luas (m2) Jumlah Luas (m2) (m2)
Tunggulwulung 481 204.727,22 3852 2.284.064,61 2.812.483,53
Merjosari 96 410.715,79 6993 3.696.686,55 1.541.642,57
Tlogomas 108 148.145,03 2607 3.117.222,03 888.653,94
Dinoyo 104 123.334,08 5209 3.028.185,16 1.664.785,40
Sumbersari 250 225.400,00 4703 4.361.117,52 711.749,36
Ketawanggede 223 514.102,73 2732 1.971.536,67 2.758.541,57
Jatimulyo 730 420.948,65 5926 452.675,98 1.661,847,01
Tunjungsekar 132 504.948,77 3991 2.338.679,65 1.935.625,10
Mojolangu 561 1.186.279,03 5850 2.437.821,25 2.224.653,56
Tulusrejo 460 227.146,93 1281 144.206,70 1.570.975,71
Lowokwaru 376 268.753,29 7004 1.167.069,51 1.930.851,294
Tasikmadu 167 137.194,37 3053 4.717.575,55 3.020.481,42
Luas Total (m2) 3688 4.471.695,88 53201 16.716.841,19 20.722.110,45
Kecamatan Sukun
Bidang Belum Terdaftar Bidang Terdaftar Luas
Desa
Jumlah Luas (m2) Jumlah Luas (m2) (m2)
Ciptomulyo 721 420.948,75 4103 2.061.117,52 2.482.066,27
Gadang 132 504.948,77 3991 1.338.679,65 1.935.625,10
Kebonsari 376 668.753,29 7014 1.167.069,51 1.930.851,294
Bandungrejosari 250 425.400,00 4703 2.361.117,52 2.811.749,36
Sukun 108 448.145,03 2517 3.117.222,03 3.688.653,94
Tanjungrejo 561 486.279,03 5850 1.637.821,25 2.124.653,56
Pisangcandi 167 337.194,37 3053 1.117.575,55 1.520.481,42
Bandulan 960 727.146,93 1281 1.744.206,70 2.570.975,71
Karangbesuki 223 614.102,73 2732 1.971.536,67 2.758.541,57
Mulyorejo 496 410.715,79 6993 1.696.686,55 2.141.642,57
Bakalankrajan 712 920.948,65 5926 1.352.675,98 2.581,847,01
Luas Total (m2) 4706 4.964.583,34 48643 20.625.499,4 26.550.005,65
Diatas adalah
Diatasdata-data bidang tanah
adalah data-data bidang yang
tanah yang
sudah dan yangdan
sudah belumyangtersertifikat di Kota di Kota
belum tersertifikat
Malang menurut sumber yang saya dapat
Malang menurut sumber yang saya dapat daridari
masing-masing kelurahan.kelurahan.
masing-masing Dengan setidaknya
Dengan setidaknya
sampai bulan
sampaiDesember 2020,jumlah
bulan Desember petugas petugas
2020,jumlah
ukur di lingkungan kerja Kantor
ukur di lingkungan kerjaPertanahan
Kantor Pertanahan
Kota Malang
Kotahanya 6 orang
Malang hanyapetugas
6 orang intipetugas
denganinti dengan
8 asisten 8 petugas
asisten ukur. Tentu
petugas jumlah
ukur. Tentuyangjumlah yang
sangat minim
sangat untuk
minim mengerjakan
untuk mengerjakan proses proses
pengukuran banyaknyabanyaknya
pengukuran bidang tanah bidangtersebut.
tanah tersebut.
Untuk memenuhi target pemerintah
Untuk memenuhi pusat
target pemerintah pusat
dalam haldalam
ini Presiden melalui Kementerian
hal ini Presiden melalui Kementerian
Agraria Agraria
dan Tatadan Ruang/Kantor
Tata Ruang/Kantor Badan Badan
Pertanahan Nasional,maka
Pertanahan perlu ada terobosan
Nasional,maka perlu ada terobosan
baru yang baru
harusyang
diambil.
harus diambil.
Saya berpendapat bahwa Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Kantor Badan Pertanahan Nasional dapat
memberlakukan diskresi bagi daerah-daerah tertentu dengan jumlah bidang tanah yang belum bersertifikat, yang
cukup signifikan dalam mempengaruhi target pencapaian nasional serta melihat sumber daya manusia ,sarana
dan Saya
prasana di daerah.
berpendapat bahwa Diskresi berupa
Kementerian membuka
Agraria kemungkinan
dan Tata Ruang/Kantorpengambil-alihan
Badan Pertanahansebagian
Nasional tugas
dapat dan
memberlakukan
wewenang diskresi
Kementerian bagi daerah-daerah
Agraria tertentu denganBadan
dan Tata Ruang/Kantor jumlah Pertanahan
bidang tanah Nasional
yang belummelalui
bersertifikat,
kantor yang
wilayah
cukup
maupun signifikan
kantor dalam
daerah mempengaruhi
kepada targetdalam
pihak ketiga, pencapaian nasional
hal segala serta melihat
kegiatan sumber daya
yang berkaitan manusia
dengan ,sarana hak
pendaftaran
atas dan prasana
tanah di daerah.
pertama Diskresi
kali. Atau berupa
solusi lainmembuka kemungkinan
yang mungkin bisa pengambil-alihan
diberikan jika sebagian
diskresi tugas
tersebutdan tidak
wewenang Kementerian
memungkinkan,dapat kiranyaAgraria dan Agraria
Menteri Tata Ruang/Kantor Badan Pertanahan
dan Tata Ruang/Kantor Nasional
Badan melalui Nasional
Pertanahan kantor wilayah
membuat
maupun kantor daerah kepada pihak ketiga, dalam hal segala kegiatan yang berkaitan dengan pendaftaran hak
suatu peraturan yang menjadi rujukan khusus bagi perwakilan di wilayah dan daerah yang mana memungkinkan
atas tanah pertama kali. Atau solusi lain yang mungkin bisa diberikan jika diskresi tersebut tidak
pengambil-alihan sebagian
memungkinkan,dapat tugas
kiranya danAgraria
Menteri wewenang
dan TataKementerian
Ruang/KantorAgraria dan Tata Nasional
Badan Pertanahan Ruang/Kantor
membuat Badan
Pertanahan Nasional
suatu peraturan yangkepada
menjadi pihak
rujukanketiga,dengan harapandi target
khusus bagi perwakilan wilayah nasional
dan daerahperihal sertifikasi
yang mana tanah dapat
memungkinkan
terpenuhi
pengambil-alihan sebagian tugas dan wewenang Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Kantor Badan
Pertanahan Nasional kepada pihak ketiga,dengan harapan target nasional perihal sertifikasi tanah dapat
terpenuhi

Anda mungkin juga menyukai