Anda di halaman 1dari 24

TRANSFORMASI

Disusun Oleh:

SAELAN

SMA N 1 SLEMAN
TRANSFORMASI GEOMETRI

Definisi

 Transformasi merupakan proses perpindahan suatu titik atau garis atau bidang menjadi
bayangan titik atau garis atau bidang tersebut.
 Transformasi digunakan untuk untuk memindahkan suatu titik atau bangun pada suatu
bidang.
 Transformasi geometri adalah bagian dari geometri yang membahas tentang perubahan
(letak,bentuk , penyajian) yang didasarkan dengan gambar dan matriks.
Transformasi pada bidang terdiri dari 4 macam :

1. Pergeseran (Translasi)
2. Pencerminan (Refleksi)
3. Perputaran (Rotasi)
4. Perkalian (Dilatasi)

Berikut ini ilustrasinya :

A. TRANSLASI / PERGESERAN

a
Berdasarkan gambar di atas, segitiga ABC yang mempunyai koordinat A(3, 9), B(3, 3), C(6,
3) ditranslasikan:

Berdasarkan penjelasan diatas, maka untuk mencari nilai translasi dapat digunakan rumus
sebagai berikut :

dimana :

 a menyatakan pergeseran horizontal (kekanan+, kekiri-)


 b menyatakan pergeseran vertikal (keatas+,kebawah-)

B. REFLEKSI / PENCERMINAN

Segitiga ABC dengan koordinat A(3, 9), B(3, 3), C(6, 3) dicerminkan:

 terhadap sumbu Y menjadi segitiga A2B2C2 dengan koordinat A2(-3, 9), B2(-3, 3),
C2(-6, 3)
 terhadap sumbu X menjadi segitiga A3B3C3 dengan koordinat A3(3, -9), B3(3, -3),
C3(6, -3)
 terhadap titik (0, 0) menjadi segitiga A4B4C4 dengan koordinat A4(-3, -9), B4(-3,
-3), C4(-6, -3)

Segitiga ABC dengan koordinat A(3, 9), B(3, 3), C(6, 3) dicerminkan:

 terhadap garis x = -2 menjadi segitiga A5B5C5 dengan koordinat A5(-7, 9), B5(-7, 3),
C5(-10, 3)
 terhadap sumbu y = 1 menjadi segitiga A6B6C6 dengan koordinat A6(3, -7), B6(3,
-1), C6(6, -1)

Segitiga PQR dengan koordinat P(6, 4), Q(6, 1), R(10, 1) dicerminkan:

 terhadap garis y = x menjadi segitiga P2Q2R2 dengan koordinat P2(4, 6), Q2(1, 6),
R2(1, 10)
 terhadap garis y = -x menjadi segitiga P3Q3R3 dengan koordinat P3(-4, -6), Q3(-1,
-6), R3(-1, -10)
Berdasarkan penjelasan diatas dapat dirumuskan :

Pencerminan terhadap garis x = a atau y = b

Pencerminan terhadap sumbu x atau sumbu y

Pencerminan terhadap titik (0, 0)

Pencerminan terhadap garis y = x atau y = –x

Pencerminan terhadap garis y = mx + c

Jika m = tan θ maka:

 Matriks yang bersesuaian dengan tranformasi geometri


Refleksi Rumus Matriks

Refleksi A x, y  sb

 .x
A'  x, y   x'   1 0  x 
     
 y'   0  1 y 
terhadap
sumbu-x

Refleksi A x, y  sb

 .y
A'   x, y   x'    1 0  x 
     
 y'  0 1  y 
terhadap
sumbu-y

Refleksi A x, y  
 A'  y, x 
yx
 x'   0 1  x 
     
 y'  1 0  y 
terhadap
garis y=x

Refleksi A x, y    A'  y , x 
y  x
 x'   0  1 x 
     
 y'   1 0  y 
terhadap
garis y=-x

Refleksi A x, y  x
k
 A'  2k  x, y 

terhadap
garis x=k

Refleksi A x, y  
 A'  x,2k  y 
y k

terhadap
garis y=k

Refleksi A x, y   A'  x' , y '


p ,q 
 x ' p   cos180  sin 180  x  p 
     
 y ' q   sin 180 cos180  y  q 
terhadap titik
Sama dengan rotasi pusat (p,q)
(p,q)
sejauh 180˚

Refleksi A x, y  
 A'   x, y 
0,0 
 x'    1 0  x 
     
 y'  0  1 y 
terhadap titik
pusat (0,0)

Refleksi A x, y    A'  x ' , y '


y  mx
 x '   cos 2 sin 2  x 
     
dengan x '  x cos 2  y sin 2  y '   sin 2  cos 2  y 
terhadap
y '  x sin 2  y cos 2
garis
y=mx,m=tan
α
Refleksi A x, y    A'  x ' , y '
yxk
 x'   0 1  x   0 
      
dengan x '  y  k  y'  1 0  y  k   k 
terhadap
y'  x  k
garis y=x+k

Refleksi A x, y    A'  x' , y '


y  x k
  x'   0  1 x   0 
      
dengan x '   y  k  y'    1 0  y  k   k 
terhadap
y'   x  k
garis y=-x+k

SIFAT-SIFAT

a. Dua refleksi berturut-turut terhadap sebuah garis merupakan suatu identitas, artinya
yang direfleksikan tidak berpindah.
b. Pengerjaan dua refleksi terhadap dua sumbu yang sejajar, menghasilkan translasi
(pergeseran) dengan sifat:
 Jarak bangun asli dengan bangun hasil sama dengan dua kali jarak kedua sumbu
pencerminan.
 Arah translasi tegak lurus pada kedua sumbu sejajar, dari sumbu pertama ke sumbu
kedua. Refleksi terhadap dua sumbu sejajar bersifat tidak komutatip
c. Pengerjaaan dua refleksi terhadap dua sumbu yang saling tegak lurus, menghasilkaan rotasi
(pemutaran) setengah lingkaran terhadap titik potong dari kedua sumbu pencerminan.
Refleksi terhadap dua sumbu yang saling tegak lures bersifat komutatif.
d. Pengerjaan dua refleksi berurutan terhadap dua sumbu yang berpotongan akan menghasilkan
rotasi (perputaran) yang bersifat:
 Titik potong kedua sumbu pencerminan merupakan pusat perputaran.
 Besar sudut perputaran sama dengan dua kali sudut antara kedua sumbu pencerminan.
 Arah perputaran sama dengan arah dari sumbu pertama ke sumbu kedua.

C. ROTASI / PERPUTARAN
Untuk rotasi searah jarum jam, sudut diberi tanda negatif (–)

Untuk rotasi berlawanan arah jarum jam, sudut diberi tanda positif (+)

Segitiga ABC dengan koordinat A(3, 9), B(3, 3), C(6, 3) dirotasi:

 +90° atau –270°  dengan pusat rotasi O(0, 0) menjadi segitiga A2B2C2 dengan
koordinat A2(-9, 3), B2(-3, 3), C2(-3, 6)
 +270° atau –90°  dengan pusat rotasi O(0, 0) menjadi segitiga A3B3C3 dengan
koordinat A2(9, -3), B2(3, -3), C2(3, -6)
 +180° atau –180° dengan pusat rotasi O(0, 0) menjadi segitiga A4B4C4 dengan
koordinat A4(-3, -9), B4(-3, -3), C4(-6, -3)

Berdasarkan penjelasan diatas, maka rotasi dapat dirumuskan sebagai berikut :

Rotasi sejauh θ dengan pusat (a, b)

RUMUS DIATAS ITU ROTASI ( PERPUTARAN ) DENGAN

PANGKAL KOORDINAT ( a,b )


Rumus praktis untuk rotasi dengan pusat rotasi O(0, 0):

Rotasi Rumus Matriks

Rotasi A x, y  R  A'  x ' , y '


 0 , 
 x'   cos   sin   x 
     
dengan x '  x cos   y sin   y '   sin  cos   y 
dengan pusat
y '  x sin   y cos 
(0,0) dan
sudut putar α

Rotasi A x, y  R  A'  x' , y '


 P , 
 x'   cos   sin   x  a   a 
      
dengan x ' a   x  a  cos    y  b  sin   y '   sin  cos   y  b   b 
dengan pusat
y 'b   x  a  sin    y  b  cos 
P(a,b) dan
sudut putar α

Keterangan
α + : arah putaran berlawanan putaran jarum jam
α - : arah putaran searah putaran jarum jam

SIFAT-SIFAT
Dua rotasi bertumt-turut mempakan rotasi lagi dengan sudut putar dsama dengan jumlah
kedua sudut putar semula.Pada suatu rotasi, setiap bangun tidak berubah bentuknya.
Catatan:
Pada transformasi pergeseran (translasi), pencerminan (refleksi) dan perputaran (rotasi),
tampak bahwa bentuk bayangan sama dan sebangun (kongruen) dengan bentuk aslinya.
Transformasi jenis ini disebut transformasi isometri.
D. DILATASI / PENSKALAAN

Segitiga ABC dengan koordinat A(3, 9), B(3, 3), C(6, 3) didilatasi:

 dengan faktor skala k = 1/3 dan pusat dilatasi O(0, 0) menjadi segitiga
A2B2C2 dengan koordinat A2(1, 3), B2(1, 1), C2(2, 1)
 dengan faktor skala k = 2 dan pusat dilatasi O(0, 0) menjadi segitiga A3B3C3 dengan
koordinat A3(6, 18), B3(6, 6), C3(12, 6)

Untuk nilai k negatif, arah bayangan berlawanan dengan arah aslinya.

Berdasarkan penjelasan diatas, maka dapat dirumuskan :

Dilatasi dengan pusat (a, b) dan faktor skala k

Rumus praktis dilatasi dengan faktor skala k dan pusat dilatasi O(0, 0):
Selain 4 transformasi yang telah dijelaskan diatas, juga terdapat 2 transformasi lagi yaitu
shearing / gusuran dan stretching / regangan. Perhatikan penjelasan dibawah ini :

1. GUSURAN/SHEARING

Persegi panjang ABCD dengan koordinat A(1, 1), B(4, 1), C(4, 6), D(1, 6) akan digusur:

 menurut arah sumbu X (invariant sumbu X) dengan faktor skala k = 2 menjadi persegi
panjang A2B2C2D2 dengan koordinat A2(3, 1), B2(6, 1), C2(16, 6), D2(13, 6)
 menurut arah sumbu Y (invariant sumbu Y) dengan faktor skala k = 2 menjadi persegi
panjang A3B3C3D3 dengan koordinat A3(1, 3), B3(4, 9), C3(4, 14), D3(1, 8)

Pengaruh nilai k:

 untuk gusuran menurut arah sumbu X → k positif arahnya ke kanan, k negatif
arahnya ke kiri
 untuk gusuran menurut arah sumbu Y → k positif arahnya ke atas, k negatif arahnya
ke bawah

Berdasarkan penjelasan diatas, maka dapat dirumuskan sebagai berikut :

Gusuran menurut arah sumbu X (Gx) dengan faktor skala k maka :


Gusuran menurut arah sumbu Y (Gy) dengan faktor skala k maka :

Faktor dilatasi ini dinotasikan dengan huruf kecil, misalnya k.

• Jika k > 1 atau k < -1, maka hasil dilatasinya diperbesar

• Jika -1 < k < 1, maka hasil dilatasinya diperkecil

• Jika k =  1, maka hasil dilatasinya tidak mengalami perubahan

Dilatasi Rumus Matriks

Dilatasi dengan pusat (0,0) A x, y  


 A'  kx, ky 
0, k 
 x'   k 0  x 
     
 y'   0 k  y 
dan faktor dilatasi k

Dilatasi dengan pusat A x, y    A'  x ' , y '


P ,k 
 x'   k 0  x  a   a 
      
dengan x ' a  k  x  a   y'  0 k  y  b   b 
P(a,b) dan faktor dilatasi k
y 'b  k  y  b 

2. STRETCHING / REGANGAN

Persegi panjang ABCD dengan koordinat A(1, 1), B(4, 1), C(4, 6), D(1, 6) diregangkan:
 searah sumbu X dengan faktor skala k = 3 menjadi A2B2C2D2 dengan koordinat
A2(3, 1), B2(12, 1), C2(12, 6), D2(3, 6)
 searah sumbu Y dengan faktor skala k = 2 menjadi A3B3C3D3 dengan koordinat
A3(1, 2), B3(4, 2), C3(4, 12), D3(1, 12)

Pengaruh nilai k:

 untuk regangan searah sumbu X → k positif arahnya ke kanan, k negatif arahnya ke
kiri
 untuk regangan searah sumbu Y → k positif arahnya ke atas, k negatif arahnya ke
bawah

Berdasarkan penjelasan diatas, maka dapat dirumuskan :

Regangan searah sumbu X (Sx) dengan faktor skala k

Regangan searah sumbu Y (Sy) dengan faktor skala k

Transformasi dengan Matriks Transformasi Tertentu

3. KOMPOSISI TRANSFORMASI

merupakan gabungan dari beberapa transformasi. Misalnya kita mempunyai transformasi T1


akan dilanjutkan ke T2 maka ditulis T2oT1.

Komposisi Khusus :
1. Dua pencerminan yang berurutan terhadap sumbu-sumbu yang sejajar

2. Dua pencerminan yang berurutan terhadap dua sumbu yang tegak lurus ekuivalen dengan
rotasi 180º yang pusatnya adalah titik potong kedua sumbu tersebut.

3. Dua pencerminan terhadap dua sumbu yang berpotongan ekuivalen dengan rotasi dimana
titik pusat adalah titik potong kedua sumbu dan sudutnya adalah sudut antara kedua sumbu.

4. Dua rotasi berurutan terhadap pusat yang sama ekuivalen dengan rotasi dimana pusatnya
sejauh jumlah sudut keduanya. 

Matriks yang bersesuaian dengan transformasi geometri

Transformasi Rumus Matriks

Identitas A x, y  

1
A'  x, y   x'   1 0  x 
     
 y'  0 1  y 

Translasi  p
 
A x, y   A'  x  p, y  q 
 x'   x   p 
q
        
 y'  y   q 

Refleksi A x, y  sb

 .x
A'  x, y   x'   1 0  x 
     
 y'  0  1 y 
terhadap
sumbu-x

Refleksi A x, y  sb

 .y
A'   x, y   x'    1 0  x 
     
 y'  0 1  y 
terhadap
sumbu-y

Refleksi A x, y  
 A'  y, x 
yx
 x'   0 1  x 
     
 y'  1 0  y 
terhadap garis
y=x
Refleksi A x, y    A'  y , x 
y  x
 x'   0  1 x 
     
 y'   1 0  y 
terhadap garis
y=-x

Refleksi A x, y  x
k
 A'  2k  x, y 

terhadap garis
x=k

Refleksi A x, y  
 A'  x,2k  y 
y k

terhadap garis
y=k

Refleksi A x, y   A'  x' , y '


p ,q 
 x ' p   cos180  sin 180  x  p 
     
 y ' q   sin 180 cos 180  y  q 
terhadap titik
Sama dengan rotasi pusat (p,q)
(p,q)
sejauh 180˚

Refleksi A x, y  
 A'   x, y 
0,0 
 x'    1 0  x 
     
 y'  0  1 y 
terhadap titik
pusat (0,0)

Refleksi A x, y    A'  x ' , y '


y  mx
 x '   cos 2 sin 2  x 
     
dengan x '  x cos 2  y sin 2  y '   sin 2  cos 2  y 
terhadap garis
y '  x sin 2  y cos 2
y=mx,m=tan α

Refleksi A x, y    A'  x ' , y '


yxk
 x'   0 1  x   0 
      
dengan x '  y  k  y'  1 0  y  k   k 
terhadap garis
y'  x  k
y=x+k

Refleksi A x, y    A'  x' , y '


y  xk
  x'   0  1 x   0 
      
dengan x'   y  k  y'    1 0  y  k   k 
terhadap garis
y'   x  k
y=-x+k

Rotasi dengan A x, y  R  A'  x ' , y '


 0 , 
 x'   cos   sin   x 
     
dengan x '  x cos   y sin   y '   sin  cos   y 
pusat (0,0) dan
y '  x sin   y cos 
sudut putar α 
Searah jarum jam negative
 dan belawanan jarum jam
atau -
 positif atau + 
Rotasi dengan A x, y  R  A'  x ' , y '
 P , 
 x'   cos   sin   x  a   a 
      
x ' a   x  a  cos    y  b  sin   y '   sin  cos   y  b   b 
pusat P(a,b)
y 'b   x  a  sin    y  b  cos 
dan sudut putar
α

Dilatasi dengan A x, y  


 A'  kx, ky 
0, k 
 x'   k 0  x 
     
 y'   0 k  y 
pusat (0,0) dan
factor dilatasi k

Dilatasi dengan A x, y    A'  x ' , y '


P ,k 
 x'   k 0  x  a   a 
      
dengan x ' a  k  x  a   y'  0 k  y  b   b 
pusat P(a,b)
y 'b  k  y  b 
dan faktor
dilatasi k

4. LUAS HASIL TRANSFORMASI

Transformasi yang berupa translasi, refleksi, dan rotasi tidak mengubah luas suatu benda

Mencari luas segitiga ABC jika diketahui koordinat titik A, B, dan C nya, maka kita dapat
gunakan rumus :

Perhatikan contoh soal transformasi berikut ini.

Tentukanlah persamaan bayangan kurva y = x2 + 3x -4 jika dicerminkan terhadap sumbu X,


kemudian didilatasikan dengan faktor skala 2 dengan pusat dilatasi O(0, 0)
Penyelesaian :

cara 1 : cara langsung

cara 2 : menggunakan matriks

CONTOH SOAL DAN PEMBAHASAN


Soal No. 1
a) Tentukan bayangan dari titik A (2, 3) oleh translasi T = (7, 8)

b) Tentukan bayangan dari


titik A (5, 10) oleh translasi

c) Tentukan bayangan dari titik A (1, 2) oleh translasi T = (1, 2) dilanjutkan oleh translasi U
= (3, 4)

Pembahasan
Bayangan dari titik A oleh suatu transformasi namakan A’ Dua model yang biasa dipakai sebagai
berikut:

Hasilnya akan sama saja, hanya sedikit beda cara penulisan, sehingga:

a) Bayangan dari titik A (2, 3) oleh translasi T = (7, 8)

b) Bayangan dari titik A (5, 10) oleh translasi

c) Bayangan dari titik A (1, 2) oleh translasi T = (1, 2) dilanjutkan oleh translasi U = (3, 4)

Soal No. 2
Disediakan suatu persamaan garis lurus
Y = 3x + 5
Tentukan persamaan garis lurus yang dihasilkan oleh translasi T = (2, 1)

Pembahasan
Ada beberapa cara diantaranya:
Cara pertama:
Posisi titik (x, y) oleh translasi T = (2, 1) adalah:
x’ = x + 2 → x = x’ – 2
y’ = y + 1 → y = y’ – 1

Masukkan nilai x dan y yang baru ke persamaan asal


y = 3x + 5
(y’ – 1 ) = 3(x’ – 2) + 5

Tinggal selesaikan, ubah lambang y’ dan x’ ke y dan x lagi:


y – 1 = 3x – 6 + 5
y = 3x – 6 + 5 + 1
y = 3x

Cara kedua:
Ambil dua buah titik dari persamaan y = 3x + 5
Misal:
Titik A, untuk x = 0 → y = 5 dapat titik A (0, 5)
Titik B, untuk Y = 0 → x = – 5 /3 dapat titik B (– 5/3 , 0)

Translasikan Titik A dan B dengan T = (2,1)


A’ (0 + 2, 5 +1) = A’ (2, 6)
B’ (-5/3 + 2, 0 + 1) = A’ (1/3, 1)

Buat persamaan garis yang melalui kedua titik itu:

Cara ketiga
Dengan rumus yang sudah jadi atau rumus cepat:

ax + by = c
Translasi T (p, q)
Hasil :
ax + by = c + ap + bq

Rumus ini untuk bentuk seperti soal di atas, jangan terapkan pada bentuk-bentuk yang lain,
nanti salah.
y = 3x + 5
atau
3x − y = − 5
oleh T = (2,1)

Hasil translasinya adalah:


3x − y = − 5 + (3)(2) + (− 1)(1)
3x − y = − 5 + 6 − 1
3x − y = 0
atau
y = 3x

Soal No. 3
Titik A memiliki koordinat (3, 5). Tentukan koordinat hasil pencerminan titik A:
a) Terhadap garis x = 10
b) Terhadap garis y = 8

Pembahasan
Pencerminan sebuah titik terhadap garis x = h atau y = k
a) Terhadap garis x = 10
           x = h
(a, b) ----------> (2h − a,  b)

           x = h
(3, 5) ----------> ( 2(10) − 3,  5) = (17,  5)

b) Terhadap garis y = 8
           y = k
(a, b) ----------> (a, 2k − b)

            y = k
(3, 5) ----------> ( 3,  2(8) − 5) = (3,  11)

Soal No. 4
Titik A memiliki koordinat (3, 5). Tentukan koordinat hasil pencerminan titik A:
a) Terhadap garis y = x
b) Terhadap garis y = − x

Pembahasan
a) Terhadap garis y = x
           y = x
(a, b) ----------> ( b, a)

           y = x
(3, 5) ----------> (5, 3)

b) Terhadap garis y = − x
           y = − x
(a, b) ----------> ( − b, − a)

            y = − x
(3, 5) ----------> (− 5, − 3)

Soal No. 5
Titik P (6√2, 10√2) diputar dengan arah berlawanan jarum jam sejauh 45° menghasilkan titik
P'. Tentukan koordinat dari titik P'.

Pembahasan
Rotasi sebuah titik dengan sudut sebesar α

Sehingga:

Catatan:
sudut α positif → berlawanan arah jarum jam
sudut α negatif → searah jarum jam

Soal No. 6

Bayangan kurva y = x + 1 jika ditransformasikan oleh matriks

kemudian dilanjutkan oleh pencerminan terhadap sumbu X adalah....


A. x + y − 3 = 0
B. x − y − 3 = 0
C. x + y + 3 = 0
D. 3x + y + 1 = 0
E. x + 3y + 1 = 0
(UN Matematika Tahun 2010 P04)

Pembahasan

Transformasi oleh matriks

dilanjutkan pencerminan terhadap sumbu x dengan matriksnya


Gabungan dua transformasi:

Terlihat bahwa
y' = − y
y = − y'

x' = x + 2y
x' = x + 2(− y')
x' = x − 2y'
x = x' + 2y'

Jadi:
x = x' + 2y'
y = − y'

Masukkan ke persamaan awal


y=x+1
(− y') = (x' + 2y' ) + 1
x' + 3y' + 1 = 0

Sehingga bayangan kurva yang diminta adalah x + 3y + 1 = 0

Soal No. 7
Koordinat bayangan titik P(6, 5) jika ditransformasikan oleh matriks

dan dilanjutkan pencerminan terhadap sumbu X adalah....


A. (−11, 6)
B. (−6, 11)
C. (−5, 11)
D. (11, −5)
E. (11, −6)

Pembahasan
Titik A, dengan transformasi matriks

akan menghasilkan titik A', yang koordinatnya:


Dilanjutkan lagi dengan pencerminan terhadap sumbu X akan menghasilkan titik A'', dimana
titik A'' koordinatnya akan menjadi (11, −6), beda tanda minus saja pada ordinat atau y nya.
Bisa juga dengan mengalikan memakai matriks pencerminan terhadap sumbu X.

Jadi A" koordinatnya adalah (11, −6)

Soal No. 8
Lingkaran (x − 2)2 + (y + 3)2 = 25 ditransformasikan oleh matriks

dilanjutkan oleh matriks

maka bayangan lingkaran itu adalah....


A. x2 + y2 + 6x − 4x − 12 = 0
B. x2 + y2 − 6x − 4x − 12 = 0
C. x2 + y2 − 4x − 6x − 12 = 0
D. x2 + y2 + 4x − 6x − 12 = 0
E. x2 + y2 + 4x + 6x − 12 = 0

Pembahasan
(x − 2)2 + (y + 3)2 = 25 adalah sebuah lingkaran yang berpusat di titik P (2, − 3) dan berjari-
jari r = √25 = 5. Ingat kembali topik persamaaan lingkaran.

Setelah diitransformasi, jari-jarinya tidak berubah, tetap r = 5, jadi cukup dengan transformasi
titik pusatnya, kemudian dipasang lagi di persamaan umum lingkaran akan diperoleh
hasilnya.

Titik P (2, − 3) oleh transformasi

akan menjadi P':

Titik P' ini oleh transformasi kedua


akan menjadi P" dengan koordinatnya tetap (3, 2). Kok tidak berubah, karena matriks yang
kedua ini adalah matriks identitas, jika untuk mengali hasilnya tetap. Atau dihitung sajalah
seperti ini:

Pusat lingkaran yang baru diperoleh adalah (3, 2) dengan jari-jari r = 5, hingga persamaan
lingkarannya menjadi:

Sumber :

http://rumus-matematika.com/lebih-mengenal-transformasi-geometri/

http://matematikastudycenter.com/kelas-12-sma/77-transformasi-
geometri12#ixzz3P3qLmkTp

Siswa Remidi
1. M Sulatan Arkana
2. M Kurniawan R
3. Karisma Dian TK
4. Isna Diah Utami
5. Nia Indriani

Anda mungkin juga menyukai