Disusun Oleh:
SAELAN
SMA N 1 SLEMAN
TRANSFORMASI GEOMETRI
Definisi
Transformasi merupakan proses perpindahan suatu titik atau garis atau bidang menjadi
bayangan titik atau garis atau bidang tersebut.
Transformasi digunakan untuk untuk memindahkan suatu titik atau bangun pada suatu
bidang.
Transformasi geometri adalah bagian dari geometri yang membahas tentang perubahan
(letak,bentuk , penyajian) yang didasarkan dengan gambar dan matriks.
Transformasi pada bidang terdiri dari 4 macam :
1. Pergeseran (Translasi)
2. Pencerminan (Refleksi)
3. Perputaran (Rotasi)
4. Perkalian (Dilatasi)
A. TRANSLASI / PERGESERAN
a
Berdasarkan gambar di atas, segitiga ABC yang mempunyai koordinat A(3, 9), B(3, 3), C(6,
3) ditranslasikan:
Berdasarkan penjelasan diatas, maka untuk mencari nilai translasi dapat digunakan rumus
sebagai berikut :
dimana :
B. REFLEKSI / PENCERMINAN
Segitiga ABC dengan koordinat A(3, 9), B(3, 3), C(6, 3) dicerminkan:
terhadap sumbu Y menjadi segitiga A2B2C2 dengan koordinat A2(-3, 9), B2(-3, 3),
C2(-6, 3)
terhadap sumbu X menjadi segitiga A3B3C3 dengan koordinat A3(3, -9), B3(3, -3),
C3(6, -3)
terhadap titik (0, 0) menjadi segitiga A4B4C4 dengan koordinat A4(-3, -9), B4(-3,
-3), C4(-6, -3)
Segitiga ABC dengan koordinat A(3, 9), B(3, 3), C(6, 3) dicerminkan:
terhadap garis x = -2 menjadi segitiga A5B5C5 dengan koordinat A5(-7, 9), B5(-7, 3),
C5(-10, 3)
terhadap sumbu y = 1 menjadi segitiga A6B6C6 dengan koordinat A6(3, -7), B6(3,
-1), C6(6, -1)
Segitiga PQR dengan koordinat P(6, 4), Q(6, 1), R(10, 1) dicerminkan:
terhadap garis y = x menjadi segitiga P2Q2R2 dengan koordinat P2(4, 6), Q2(1, 6),
R2(1, 10)
terhadap garis y = -x menjadi segitiga P3Q3R3 dengan koordinat P3(-4, -6), Q3(-1,
-6), R3(-1, -10)
Berdasarkan penjelasan diatas dapat dirumuskan :
Refleksi A x, y sb
.x
A' x, y x' 1 0 x
y' 0 1 y
terhadap
sumbu-x
Refleksi A x, y sb
.y
A' x, y x' 1 0 x
y' 0 1 y
terhadap
sumbu-y
Refleksi A x, y
A' y, x
yx
x' 0 1 x
y' 1 0 y
terhadap
garis y=x
Refleksi A x, y A' y , x
y x
x' 0 1 x
y' 1 0 y
terhadap
garis y=-x
Refleksi A x, y x
k
A' 2k x, y
terhadap
garis x=k
Refleksi A x, y
A' x,2k y
y k
terhadap
garis y=k
Refleksi A x, y
A' x, y
0,0
x' 1 0 x
y' 0 1 y
terhadap titik
pusat (0,0)
SIFAT-SIFAT
a. Dua refleksi berturut-turut terhadap sebuah garis merupakan suatu identitas, artinya
yang direfleksikan tidak berpindah.
b. Pengerjaan dua refleksi terhadap dua sumbu yang sejajar, menghasilkan translasi
(pergeseran) dengan sifat:
Jarak bangun asli dengan bangun hasil sama dengan dua kali jarak kedua sumbu
pencerminan.
Arah translasi tegak lurus pada kedua sumbu sejajar, dari sumbu pertama ke sumbu
kedua. Refleksi terhadap dua sumbu sejajar bersifat tidak komutatip
c. Pengerjaaan dua refleksi terhadap dua sumbu yang saling tegak lurus, menghasilkaan rotasi
(pemutaran) setengah lingkaran terhadap titik potong dari kedua sumbu pencerminan.
Refleksi terhadap dua sumbu yang saling tegak lures bersifat komutatif.
d. Pengerjaan dua refleksi berurutan terhadap dua sumbu yang berpotongan akan menghasilkan
rotasi (perputaran) yang bersifat:
Titik potong kedua sumbu pencerminan merupakan pusat perputaran.
Besar sudut perputaran sama dengan dua kali sudut antara kedua sumbu pencerminan.
Arah perputaran sama dengan arah dari sumbu pertama ke sumbu kedua.
C. ROTASI / PERPUTARAN
Untuk rotasi searah jarum jam, sudut diberi tanda negatif (–)
Segitiga ABC dengan koordinat A(3, 9), B(3, 3), C(6, 3) dirotasi:
+90° atau –270° dengan pusat rotasi O(0, 0) menjadi segitiga A2B2C2 dengan
koordinat A2(-9, 3), B2(-3, 3), C2(-3, 6)
+270° atau –90° dengan pusat rotasi O(0, 0) menjadi segitiga A3B3C3 dengan
koordinat A2(9, -3), B2(3, -3), C2(3, -6)
+180° atau –180° dengan pusat rotasi O(0, 0) menjadi segitiga A4B4C4 dengan
koordinat A4(-3, -9), B4(-3, -3), C4(-6, -3)
Keterangan
α + : arah putaran berlawanan putaran jarum jam
α - : arah putaran searah putaran jarum jam
SIFAT-SIFAT
Dua rotasi bertumt-turut mempakan rotasi lagi dengan sudut putar dsama dengan jumlah
kedua sudut putar semula.Pada suatu rotasi, setiap bangun tidak berubah bentuknya.
Catatan:
Pada transformasi pergeseran (translasi), pencerminan (refleksi) dan perputaran (rotasi),
tampak bahwa bentuk bayangan sama dan sebangun (kongruen) dengan bentuk aslinya.
Transformasi jenis ini disebut transformasi isometri.
D. DILATASI / PENSKALAAN
Segitiga ABC dengan koordinat A(3, 9), B(3, 3), C(6, 3) didilatasi:
dengan faktor skala k = 1/3 dan pusat dilatasi O(0, 0) menjadi segitiga
A2B2C2 dengan koordinat A2(1, 3), B2(1, 1), C2(2, 1)
dengan faktor skala k = 2 dan pusat dilatasi O(0, 0) menjadi segitiga A3B3C3 dengan
koordinat A3(6, 18), B3(6, 6), C3(12, 6)
Rumus praktis dilatasi dengan faktor skala k dan pusat dilatasi O(0, 0):
Selain 4 transformasi yang telah dijelaskan diatas, juga terdapat 2 transformasi lagi yaitu
shearing / gusuran dan stretching / regangan. Perhatikan penjelasan dibawah ini :
1. GUSURAN/SHEARING
Persegi panjang ABCD dengan koordinat A(1, 1), B(4, 1), C(4, 6), D(1, 6) akan digusur:
menurut arah sumbu X (invariant sumbu X) dengan faktor skala k = 2 menjadi persegi
panjang A2B2C2D2 dengan koordinat A2(3, 1), B2(6, 1), C2(16, 6), D2(13, 6)
menurut arah sumbu Y (invariant sumbu Y) dengan faktor skala k = 2 menjadi persegi
panjang A3B3C3D3 dengan koordinat A3(1, 3), B3(4, 9), C3(4, 14), D3(1, 8)
Pengaruh nilai k:
untuk gusuran menurut arah sumbu X → k positif arahnya ke kanan, k negatif
arahnya ke kiri
untuk gusuran menurut arah sumbu Y → k positif arahnya ke atas, k negatif arahnya
ke bawah
2. STRETCHING / REGANGAN
Persegi panjang ABCD dengan koordinat A(1, 1), B(4, 1), C(4, 6), D(1, 6) diregangkan:
searah sumbu X dengan faktor skala k = 3 menjadi A2B2C2D2 dengan koordinat
A2(3, 1), B2(12, 1), C2(12, 6), D2(3, 6)
searah sumbu Y dengan faktor skala k = 2 menjadi A3B3C3D3 dengan koordinat
A3(1, 2), B3(4, 2), C3(4, 12), D3(1, 12)
Pengaruh nilai k:
untuk regangan searah sumbu X → k positif arahnya ke kanan, k negatif arahnya ke
kiri
untuk regangan searah sumbu Y → k positif arahnya ke atas, k negatif arahnya ke
bawah
3. KOMPOSISI TRANSFORMASI
Komposisi Khusus :
1. Dua pencerminan yang berurutan terhadap sumbu-sumbu yang sejajar
2. Dua pencerminan yang berurutan terhadap dua sumbu yang tegak lurus ekuivalen dengan
rotasi 180º yang pusatnya adalah titik potong kedua sumbu tersebut.
3. Dua pencerminan terhadap dua sumbu yang berpotongan ekuivalen dengan rotasi dimana
titik pusat adalah titik potong kedua sumbu dan sudutnya adalah sudut antara kedua sumbu.
4. Dua rotasi berurutan terhadap pusat yang sama ekuivalen dengan rotasi dimana pusatnya
sejauh jumlah sudut keduanya.
Identitas A x, y
1
A' x, y x' 1 0 x
y' 0 1 y
Translasi p
A x, y A' x p, y q
x' x p
q
y' y q
Refleksi A x, y sb
.x
A' x, y x' 1 0 x
y' 0 1 y
terhadap
sumbu-x
Refleksi A x, y sb
.y
A' x, y x' 1 0 x
y' 0 1 y
terhadap
sumbu-y
Refleksi A x, y
A' y, x
yx
x' 0 1 x
y' 1 0 y
terhadap garis
y=x
Refleksi A x, y A' y , x
y x
x' 0 1 x
y' 1 0 y
terhadap garis
y=-x
Refleksi A x, y x
k
A' 2k x, y
terhadap garis
x=k
Refleksi A x, y
A' x,2k y
y k
terhadap garis
y=k
Refleksi A x, y
A' x, y
0,0
x' 1 0 x
y' 0 1 y
terhadap titik
pusat (0,0)
Mencari luas segitiga ABC jika diketahui koordinat titik A, B, dan C nya, maka kita dapat
gunakan rumus :
c) Tentukan bayangan dari titik A (1, 2) oleh translasi T = (1, 2) dilanjutkan oleh translasi U
= (3, 4)
Pembahasan
Bayangan dari titik A oleh suatu transformasi namakan A’ Dua model yang biasa dipakai sebagai
berikut:
Hasilnya akan sama saja, hanya sedikit beda cara penulisan, sehingga:
c) Bayangan dari titik A (1, 2) oleh translasi T = (1, 2) dilanjutkan oleh translasi U = (3, 4)
Soal No. 2
Disediakan suatu persamaan garis lurus
Y = 3x + 5
Tentukan persamaan garis lurus yang dihasilkan oleh translasi T = (2, 1)
Pembahasan
Ada beberapa cara diantaranya:
Cara pertama:
Posisi titik (x, y) oleh translasi T = (2, 1) adalah:
x’ = x + 2 → x = x’ – 2
y’ = y + 1 → y = y’ – 1
Cara kedua:
Ambil dua buah titik dari persamaan y = 3x + 5
Misal:
Titik A, untuk x = 0 → y = 5 dapat titik A (0, 5)
Titik B, untuk Y = 0 → x = – 5 /3 dapat titik B (– 5/3 , 0)
Cara ketiga
Dengan rumus yang sudah jadi atau rumus cepat:
ax + by = c
Translasi T (p, q)
Hasil :
ax + by = c + ap + bq
Rumus ini untuk bentuk seperti soal di atas, jangan terapkan pada bentuk-bentuk yang lain,
nanti salah.
y = 3x + 5
atau
3x − y = − 5
oleh T = (2,1)
Soal No. 3
Titik A memiliki koordinat (3, 5). Tentukan koordinat hasil pencerminan titik A:
a) Terhadap garis x = 10
b) Terhadap garis y = 8
Pembahasan
Pencerminan sebuah titik terhadap garis x = h atau y = k
a) Terhadap garis x = 10
x = h
(a, b) ----------> (2h − a, b)
x = h
(3, 5) ----------> ( 2(10) − 3, 5) = (17, 5)
b) Terhadap garis y = 8
y = k
(a, b) ----------> (a, 2k − b)
y = k
(3, 5) ----------> ( 3, 2(8) − 5) = (3, 11)
Soal No. 4
Titik A memiliki koordinat (3, 5). Tentukan koordinat hasil pencerminan titik A:
a) Terhadap garis y = x
b) Terhadap garis y = − x
Pembahasan
a) Terhadap garis y = x
y = x
(a, b) ----------> ( b, a)
y = x
(3, 5) ----------> (5, 3)
b) Terhadap garis y = − x
y = − x
(a, b) ----------> ( − b, − a)
y = − x
(3, 5) ----------> (− 5, − 3)
Soal No. 5
Titik P (6√2, 10√2) diputar dengan arah berlawanan jarum jam sejauh 45° menghasilkan titik
P'. Tentukan koordinat dari titik P'.
Pembahasan
Rotasi sebuah titik dengan sudut sebesar α
Sehingga:
Catatan:
sudut α positif → berlawanan arah jarum jam
sudut α negatif → searah jarum jam
Soal No. 6
Pembahasan
Terlihat bahwa
y' = − y
y = − y'
x' = x + 2y
x' = x + 2(− y')
x' = x − 2y'
x = x' + 2y'
Jadi:
x = x' + 2y'
y = − y'
Soal No. 7
Koordinat bayangan titik P(6, 5) jika ditransformasikan oleh matriks
Pembahasan
Titik A, dengan transformasi matriks
Soal No. 8
Lingkaran (x − 2)2 + (y + 3)2 = 25 ditransformasikan oleh matriks
Pembahasan
(x − 2)2 + (y + 3)2 = 25 adalah sebuah lingkaran yang berpusat di titik P (2, − 3) dan berjari-
jari r = √25 = 5. Ingat kembali topik persamaaan lingkaran.
Setelah diitransformasi, jari-jarinya tidak berubah, tetap r = 5, jadi cukup dengan transformasi
titik pusatnya, kemudian dipasang lagi di persamaan umum lingkaran akan diperoleh
hasilnya.
Pusat lingkaran yang baru diperoleh adalah (3, 2) dengan jari-jari r = 5, hingga persamaan
lingkarannya menjadi:
Sumber :
http://rumus-matematika.com/lebih-mengenal-transformasi-geometri/
http://matematikastudycenter.com/kelas-12-sma/77-transformasi-
geometri12#ixzz3P3qLmkTp
Siswa Remidi
1. M Sulatan Arkana
2. M Kurniawan R
3. Karisma Dian TK
4. Isna Diah Utami
5. Nia Indriani