Disusun Oleh:
ERLINA
NIM : 433131490120052
1. Pengertian
berikut:
c. Lansia tak potensial adalah lansia yang tidak berdaya mencari nafkah
2. BatasanLansia
nasional tanggal 29 Mei oleh Presiden RI, batas umur lansia adalah 60 tahun
c. Usia lanjut resiko tinggi adalah seseorang yang berusia 70 tahun atau lebih
proses yang terus menerus secara alamiah dimulai sejak lahir dan setiap
indvidu tidak sama cepatnya. Menua bukan status penyakit tetapi merupakan
(1999) ada beberapa karakteristik tentang proses penuaan pada manusia dan
yang dikenal dengan age pigmen, serta perubahan diserat kolagen yang
dikenal dengancross-linking.
lingkungan
Berdasarkandariuraiandiatasmakadapatdisimpulkanbahwa
yaitu teori instrinsik yang menjelaskan perubahan berkaitan dengan usia timbul
akibat penyebab dari dalam sel sendiri dan teori ekstrintik yang menjelaskan
Suatu proses yang tidak dapat dihindari yang berlangsung secara terus
1998). Menurut Setiabudhi (1999) perubahan yang terjadi pada lansia yaitu:
menurunnya proporsi protein di otak, otot, ginjal darah dan hati, terjadinya
1) Perubahan yang terjadi di sel otak dan syaraf berupa jumlah sel
2) Perubahan yang terjadi di otak lansia adalah otak menjadi trofi yang
b. Perubahan Fisiologis
menyebabkan gigi, dan gusi kerap terinfeksi, serta sekresi air ludah
menebal
c. PerubahanPsikologis
penarikan diri dari masyarakat dan dari diri pribadinya satu sama lain.
Lansia dianggap terlalu lamban dengan daya reaksi yang lambat, kesigapan
(memory) lansia memang banyak menurun dari lupa sampai pikiran dan
telah lama terjadi, tetapi lupa dengan kejadian yang baru (Darmojo,1999).
a. PermasalahUmum
pembinaankesehatannya.
individualistik
b. Permasalah Khusus
2 aspek yaitu:
akan terlihat dalam jaringan dan organ tubuh seperti kulit menjadi
darah menebal dan terjadi tekanan darah tinggi, otot jantung bekerja
wanita, otak menyusut dan reaksi menjadi lambat terutama pada pria,
kegiatransosial.
atau kamar yang kotor serta berbau karena sering lansia ini
secara umum yaitu masih besarnya jumlah lansia yang berada di bawah
perhitungan untung rugi, lugas dan efisien yang secara tidak langsung
merugikan kesejahteraan lansia, masih rendahnya kuantitas dan kualitas
kesejahteraanlansia.
1. Pengertiannutrisi
Menurut Wartonah (2003) nutrisi merupakan zat-zat gizi dan zat lain
nutrisi pada lansia akan menjaga kondisi lansia menjadi sehat, tidak gampang
Golongan bahan makanan ini disebut lauk pauk, karena memang mencakup
mineral.
a. Nutrisi yangberlebihan
pada masa lansia, padahal lansia dalam pola makan perlu mengurangi
b. KurangnyaNutrisi
kerusakan sel yang berakibat rambut rontok, gaya tahan terhadap penyakit
c. KurangVitamin
Konsumsi makanan pada lansia berupa buah dan sayur sayuran dalam
atauompong)
Pada lansia terjadi gangguan nutrisi terjadi pada gigi geligi dan
Hal ini terjadi pada lansia dengan berkurangnya cita rasa yang
adanya iritasi yang kronis dari selapur lendir. hilangnya sensitivitas dari
syaraf pengecap di lidah terutama rasa manis dan asin, serta hilangnya
sensitivitas dari syaraf pengecap tentang rasa asin, asam dan pahit. Pada
lansia apabila terjadi gangguan emosional seperti stress, putus asa dan rasa
Keluhan mulut kering dapat menghambat nafsu makan pada lansia yang
respon dan waktu bereaksi, serta mengecilnya syaraf panca indera, adanya
fungsi organ tubuh misalnya pada gangguan refleks yang dapat menurun.
Pada syaraf otot terejadi flaksi atau lemah, tonus kurang, tendernes dan
tidak mampu bekerja. Untuk otot pada saluran cerna yang terjadi suatu
diantaranya dari perubahan sel yang lebih sedikit jumlahnya dan lebih besar
ukurannya. Masalah yang menyangkut fisik yaitu lansia tidak bisa berjalan
atau melakukan sesuatu sendiri. Masalah fisik misalnya apatis dan lesu
2000).
e. Faktor Ekonomi
sendiri cenderung menolak bantuan orang lain. Lansia yang tidak memiliki
rata penghasilan lansia adalah < Rp 300.000 lebih rendah daripada rata-rata
kondisi ekonomi lansia apalagi kalau dilihat dari lansia yang tidak
melemah (adanya daya penyerapan yang terganggu. Apabila hal ini terjadi
terganggu.
keadaan tubuh, dimana kebutuhan Karbohidrat (KH), lemak (L) dan protein (P)
Metabolisme Rate (BMR) dan kegiatannya. BMR dipengaruhi oleh usia, jenis
energi yang tidak diperlukan untuk metabolisme akan diubah menjadi lemak
dan disimpan dalam jaringan adipose. Kecukupan energi per orang perhari laki-
laki umur 60 tahun keatas adalah 2200 kalori/hari, untuk wanita umur 60 tahun
keatas adalah 1500 kalori / hari (Almatsier, 2003).
hormon, kulit, rambut dan kuku. Angka energi yang ditunjukkannya akan
demikian tergantung dari macam dan jumlah bahan makanan nabati dan hewani
yang dikonsumsi manusia setiap harinya. Ada dua jenis protein yaitu protein
untuk laki- laki umur 60 tahun keatas adalah 55 gram/ hari, sedang untuk
kesehatan dan serangan penyakit yang cenderung menyerang pada lansia, maka
maupun caramemasaknya,
yang banyak mengandung lemak yang tidak kelihatan (kue, ikan, daging
berlemak dankeju)
banyakgula
penyedap atauvetsin
e. Cukup mengandung serat, zat pembangun dan zat pengatur dengan makan
beras setengah giling, tumbuk atau beras merah, kacang- kacangan, sayur-
sayuran dan sedapat mungkin secara teratur makan sayuran mentah (lalap,
asinan, karedok), makan buah setiap hari, minum yang cukup, sedapat
mungkin susu rendah lemak, minum sari buah segar yang mengandung
kecukupan gizi untuk laki-laki umur 60 tahun keatas adalah 55 gram/ hari,
sedangkan untuk wanita dengan umur yang sama adalah 40 gram/ hari
(Almatsier,2003).
C. Status GiziLansia
nutrisi yang lansia konsumsi setiap hari. Pada lansia seringkali terjadi masalah
dalam hal makan yaitu nafsu makan menurun, padahal pada lansia tetap
Status Gizi adalah keadaan tubuh seseorang yang dipengaruhi oleh konsumsi
makanan dan absorpsi yang diukur dari berat dan tinggi badan dengan perhitungan
IMT (Indeks Massa Tubuh). Penilaian klinis status giziyaitu penilaian yang
gangguan kesehatan dan penyakit kurang gizi. Gejala dan tanda-tanda fisik yang
tampak dapat menjadi bantuan untuk mengetahui kekurangan gizi. Adanya
penyakit infeksi, sementara yang berada di atas ukuran berat normal mempunyai
resiko tinggi terhadap penyakit degeneratif. Laporan FAON atau WHO/UNU tahun
1995 menyatakan bahwa batasan berat badan normal orang dewasa ditentukan
berdasarkan nilai Body Mass Index (BMI). Di Indonesia istilah Body Mass Index
diterjemahkan menjadi Index Massa Tubuh (IMT). IMT adalah alat yang sederhana
untuk memantau status gizi orang dewasa khususnya yagn berkaitan dengan
kekurangan dan kelebihan berat badan, maka mempertahankan berat badan normal
(Almatsier, 2003).
Batas ambang IMT ditentukan dengan merujuk ketentuan FAO/ WHO untuk
kesimpulan Kategori ambang batas IMT untuk Indonesia yaitu kategori ambang
batas IMT untuk Indonesia yang dihitung dengan rumus Berat Badan (BB) dibagi
Tinggi Badan (TB) dikali Tinggi Badan (TB), dimana batas ambang IMT
batas ambang dimodifikasi lagi berdasarkan pengalaman klinis dan hasil penelitian
D. DukunganKeluarga
1. Pengertian
yang belum digali untuk suatu strategi bantuan yang bertujuan untuk
pada dukungan yang dipandang oleh anggota keluarga sebagai sesuatu yang
dapat diakses untuk keluarga misalnya dukungan bisa atau tidak digunakan,
bersifat reproksitas (timbal balik atau sifat dan frekuensi hubungan timbal
keluarga inti maupun keluarga besar berfungsi sebagai sistem pendukung bagi
2. Batasan Dukungan
yang dapat diakeses atau diasakan untuk keluarga artinya dukungan keluarga
bisa tidak digunakan tetapi anggota keluarga memandang bahwa orang yang
diperlukan (Friedman,1998).
a. JenisDukungan
1). DukunganEmosional
2). DukunganPenghargaan
3). DukunganInstrumental
stres.
4). DukunganInformatif
PadaLansia
lansia, sehingga menurunnya mortalitas dan lebih mudah sembuh dari sakit. Jadi
dengan adanya dukungan dari keluarga maka status kesehatan lansia akan lebih
baik yang berasal dari pemenuhan kebutuhan nutrisi semakin baik dan terkontrol.
(Friedman,1998).
Salah satu faktor sosial yang perlu diperhatikan pada pemenuhan kebutuhan
nutrisi pada lansia adalah adanya dukungan keluarga, karena sebagian besar lansia
baik secara fisik, mental, sosial, dan finansial. Oleh sebab itu para lansia
mencapai rasa tenteram, nyaman, serta perlakuan layak dari lingkungan, dan yang
lebih penting adalah mendapatkan perhatian dengan cara mengupayakan agar para
lansia tidak tergantung dengan orang lain, dan mampu mengurus diri sendiri
setiap anggota keluarga, hal ini disebabkan karena keadaan lansia yang sudah
pemenuhan kebutuhan nutrisi mereka dapat tercapai sesuai dengan keadaan kondisi
mereka.