Oleh:
NIM 17613082
2020
i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING
Telah disetujui untuk diujikan di hadapan Dewan Penguji Karya Tulis Ilmiah pada
Tanggal:
Oleh:
Pembimbing 1 Pembimbing II
Mengetahui
NIDN. 0715127903
ii
HALAMAN PENGESAHAN
Telah diuji dan disetujui oleh Tim Penguji pada Ujian Sidang di Program Studi
Ponorogo
Tim Penguji
Tanda Tangan
Mengetahui
NIDN. 0715127903
iii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
NIM : 17613082
orang lain baik sebagian maupun keseluruhan, kecuali dalam bentuk kutipan yang
Demikian surat pernyataan ini kami buat dengan sebenar-benarnya dan apabila
Ponorogo, 03 November
2019
Yang menyatakan
iv
NIM 17613082
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya
Fisik”. Studi Kasus ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas
bimbingan, asuhan serta dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada
vi
6. Kedua orangtua yang senantiasa memberikan semangat baik moral
8. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu atas bantuan
Penulis menyadari bahwa proposal studi kasus ini masih jauh dari
Ponorogo, 03 November
2019
Yang menyatakan
NIM 17613082
vii
DAFTAR ISI
Halaman Judul i
Halaman Pengesahan iv
Kata Pengantar vi
Daftar Tabel xi
BAB 1 PENDAHULUAN 1
1.3 Tujuan 4
1.4 Manfaat 4
viii
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 7
2.1.1 Definisi 7
2.2.2 Otot 20
2.3.1 Pengertian 23
2.3.2 Etiologi 23
2.3.4 Patofisiologi 23
2.4.1 Pengertian 23
2.4.3 Etiologi 24
2.5.5 Manfaat 30
ix
2.4.6 Dampak Hambatan Mobilitas Fisik 30
2.5.1 Pengkajian 37
2.5.6 Implementasi 48
2.5.7 Evaluasi 48
3.1 Metode 50
3.5 Etika 53
DAFTAR PUSTAKA 54
x
DAFTAR TABEL
xi
DAFTAR GAMBAR
xii
DAFTAR LAMPIRAN
xiii
DAFTAR SINGKATAN
HB : Hemoglobin.
xiv
BAB 1
PENDAHULUAN
ini akan terjadi suatu proses yang di sebut proses penuaan atau Anging
atau lebih, karena faktor tertentu tidak dapat memenuhi kebutuhan dasarnya
baik secara, sosial, jasmani, dan rohani (Nugroho, 2012). Memasuki usia tua
Perubahan normal akibat penuaan ini paling jelas terlihat pada sistem
gangguan kronis pada otot, tendon, dan saraf yang di sebabkan oleh pengguna
tenaga secara berulang, Gerakan secara cepat, beban yang tinggi, tekanan,
rasa nyeri serta rasa tidak nyaman pada otot. Perubahan patologis pada sistem
ermina.2016)
1
2
atau salah satu, atau semua ekstermitas yang mandiri dan terarah (Renata
tempat ke tempat yang lain atau ke satu posisi ke posisi yang lain. Hambatan
pada lansia. Dampak fisik dari sistem muskuloskeletal yang paling jelas
bervariasi (frustasi dan penurunan harga diri, apatis, menarik diri, regresi, dan
sistem muskuloskeletal telah diderita 151 juta jiwa di dunia dengan 24 juta
penyakit sebesar 15,5% pada pria dan 12,7% pada wanita. Prevalensi data
Prevalensi penyakit sendi di Jawa Timur juga cukup tinggi hingga mencapai
30,9% (Dinkes, 2018). Berdasarkan data yang di peroleh dari UPT PSTW
Magetan tahun 2019, di dapatkan data bahwa jumlah lansia yang berada di
kekuatan atau kesehatan, aerobik, sikap, mengatur posisi tubuh, pasien untuk
latihan ini menjadi salah satu bentuk latihan yang berfungsi dalam
pemeliharaan fleksibilitas sendi dan kekuatan otot pada lansia (Potter &
Perry, 2011).
terapi latihan pergerakan sendi, dan terapi latihan otot (NIC, 2015). Terapi
4
latihan otot adalah salah satu upaya pengobatan dalam fisioterapi yang
maupun pasif, tujuan dari terapi latihan adalah rehabilitasi untuk mengatasi
mobilitas fisik
fisik
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
umur pada manusia yang telah memasuki tahapan akhir dari fase
katakana lansia ialah apabila berusia 60 tahun ke atas atau lebih, karena
umur 60 tahun adalah permulaan tua. Menua bukanlah suatu dari penyakit,
tetapi menua merupakan suatu proses yang yang terus menerus yang
daya tahan tubuh dalam menghadapi rangsangan dari dalam dan luar tubuh
Dalam Buku Ajar Geriatri, Prof. Dr. R. Boedhi Darmojo dan Dr. H.
kehidupan seksualnya.
dan jaringan lain, hingga tubuh “mati” sedikit demi sedikit. Kecepatan
proses menua setiap induvidu pada orang tubuh tidak akan sama,
Adalakanya seseorang yang belum tergolong lanjut usia atau masih muda,
orang yang tergolong lanjut usia, penampilannya masih sehat, segar bugar
dan badan masi terlihat tegap. Walaupun demikian, harus di akui bahwa ada
beberapa penyakit yang sering dialami oleh lansia. Manusia secara lambat
dan progresif akan kehilangan daya tahan terhadap infeksi dan akan
Kelebihan usaha dan stres menyebabkan sel-sel tubuh lelah atau rusak.
zat khusus. Ada jaringan tubuh tertentu yang tidak tahan terhadap zat
oragan tubuh.
e. Teori stres
bahan organik seperti protein dan karbohidrat. Radikal bebas ini bisa
g. Teori program
mereka yamg aktif dan ikut bayak kegiatan sosial. Ukuran optimum
sistem sosial.
Dasar kepribadian atau tingkah laku yang tidak berubah pada lansia.
Pada teori ini menyatakan, teori yang terjadi pada sesorang lansia
3. Lansia resiko lebih adalah seorang yang berusia 60 tahun keatas dengan
masalah kesehatan.
5. Lansia tidak potensial adalah lansia yang tidak berdaya mencari nafkah,
manusia, tidak hanya perubahan fisik, tetapi juga kognitif, perasaan, sosial
pertama yang dialami adalah kulit di sekitar mata dan mulut, sehingga
Rambut semakin berubah dan kusus pada pria tak jarang terjadi
yang berat, terjadi penurunan visus, bahkan pada stadium lanjut hanya
(bibir, mulut dan ekspresi muka) pada lansia saat berbicara; berbicara
lemak kurang lebih 2% per dekade. Masa air berkurang sebesar 2,5%
per dekade.
4. Saluran cerna
lambung.
terganggu.
d) Dispepsia
6. Ginjal
7. Sistem kardiovaskuler
ikat.
8. Sistem Muskuloskeletal
teratur.
dan fraktur.
negatif.
d) Sendi: pada lansia, jaringan ikat sekitar sendi seperti tendon, ligamen
9. Sistem pernafasan
a. penurunan laju ekpirasi paksa satu detik sebesar kurang lebih 0,2
Muskuloskeletal terdiri dari kata Muskulo yang berarti otot dan kata
skeletal yang berarti tulang. Muskulo atau muscular adalah jaringan otot-
otot tubuh. Ilmu yang mempelajari tentang muskulo atau jaringan otot-otot
(Syaifuddin,2012)
3. Tendon (urat otot), yaitu kedua ujung yang mengecil, tersusun dari
jaringan ikat dan besrifat liat. Berdasarkan cara melekatnya pada tulang,
a) Origo, merupakan tendon yang melekat pada tulang yang tidak berubah
perintah dari otak), dan melekat pada rangka, misalnya yang terdapat
pada otot paha, otot betis, otot dada. Kontraksinya sangat cepat dan
inti yang terletak di tepi dan tersusun di bagian perifer. Serabut otot
2. Otot Polos
secara tak sadar). Jenis otot ini dapat ditemukan pada dinding berongga
seperti kandung kemih dan uterus, serta pada dinding tuba, seperti pada
Struktur mikroskopis otot polos yaitu memiliki bentuk sel otot seperti
Memiliki satu buah inti sel yang terletak di tengah sel otot dan
(Syaifuddin,2012).
3. Otot Jantung
20
yang sama dengan otot lurik. Otot ini hanya terdapat pada jantung.
Bekerja terus-menerus setiap saat tanpa henti, tapi otot jantung juga
inti sel yang terletak di tepi agak ke tengah. Panjang sel berkisarantara
menengadah.
b. Otot Sinergis
hidupnya.
1.3.2 Etiologi
berikut:
1) Kelainan Postur
5) Kekakuan otot
atau perlu bantuan alat ataupun dengan bantuan orang lain, dan
berjalan.
1.3.4 Patofisiologi
tergantung dari penyebab dari gangguan yang terjadi. Ada 3 hal yang
1. Kerusakan Otot
22
otot. Otot berperan sebagai sumber daya dan tenaga dalam proses
pergerakan jika terjadi kerusakan pada otot, maka tidak akan terjadi
pergerakan jika otot terganggu. Otot dapat rusak oleh beberapa hal
otak dan anggota gerak. Jadi, jika syaraf terganggu maka akan
gangguan mobilisasi.
atau salah satu, atau semua ekstermitas yang mandiri dan terarah (NANDA,
berpindah ke satu tempat ke tempat yang lain atau ke satu posisi ke posisi
pergerakan fisik secara mandiri baik secara aktual ataupun potensial dalam
lingkungan.
1. Gaya hidup
2. Ketidakmampuan
atau sakit, (misalnya paralisis akibat cidera atau gangguan pada medulla
otot).
3. Tingkat energi
Energi sangat di butuhan oleh banyak hal, salah satunya adalah untuk
mobilisasi, dalam hal ini cadangan dari energi yang di miliki masing-
4. Usia
1.4.3 Etiologi
1. Intoleransi aktifitas
otot dan tonus otot atau karena gangguan aktifitas sel. Lansia mengalami
kehilangan tonus otot atau masa otot akibat penuaan normal, tetapi juga
elastis. Oleh karena itu lansia memiliki volume tidal yang lebih sedikit
2. Nyeri
3. Gangguan Neuromuskular
dan fungsi seluruh dari bagian tubuh, dengan demikian, kontraksi dan
457-459)
4. Gangguan Muskuloskeletal
5. Gangguan Psikologis
Merupakan respon yang terjadi saat emosi yang terjadi saat stres
takut atau duka cita yang berlarut-larut akibat kehilangan yang menyertai
penuaan dapat membuat lansia yang sering kali harus menyesuaikan diri
baik, hubungan yang tidak cocok, dan nilai budaya yang tidak cocok.
Hambatan pada tipe ini biasanya muncul saat lansia dirawat dipanti.
7. Kurang pengetahuan
Induvidu sering kali tidak mampu mengelola penyakit atau cidera secara
lakukan. Selain itu lansia lebih mudah mengalami defisit kognitif akibat
penuaan normal dan juga dapat terjadi sekunder akibat penyakit yang
hambatan mobilitas.
9. Faktor latrogenik
dan terapi lain yang membatasi aktivitas, seperti pemberian cairan iv,
cidera atau penyakit, tetapi juga bias menyebabkan masalah yang serius,
1. Mobilisasi penuh.
secara penuh dan bebas sehingga dapat melakukan interaksi sosial dan
2. Mobilitas sebagian
Batasan jelas, dan tidak mampu secara bebas, karena di pengaruhi oleh
28
gangguan saraf motorik dan sensorik. Hal ini dapat di jumpai pada
kebutuhan sehari-hari.
dari persendian
29
1. Dampak Fisiologik
padat. serat otot yang terkena mendadak dan atrofi karena tidak
produksi tulang.
d. Gangguan Kardiovaskuler
hanya atau dapat duduk di kursi. Efek kemunduran akan lebih berat
31
e. Ketidakseimbangan metabolik
ginjal terisi penuh sebelum urine mengalir ke ureter. Oleh karena itu,
32
h. Gangguan pernapasan
alveoli terisi penuh oleh udara dan dekat dengan sirkulasi darah dan
2. Dampak Psikologis
kebutuhan manusia berkaitan erat dengan konsep diri dan peran diri.
dan emosi dapat di ekspresikan secara berlebihan atau tidak tepat, termasuk
marah, apati, agresi, atau regresi. Isolasi dan ketergantunagn paksa dapat
3. Dampak Sosioekonomik
pasangan, orang tua, teman, karyawan, dan anggota kelompok sosial dan
hubungan tulang.
tulang yang terkena dan dapat memperlihatkan tumor jaringan lunak atau
4) Pemeriksaan Laboratorium
Terapi yang dapat di lakukan antara lain (Potter and Perry (2012)
1) Kesejajaran Tubuh
yang tepat, dan memindahkan klien dengan posisi yang aman dari
kaki)
2) Mobilisasi Sendi
pada sendi dan kelemahan otot. Latihan-latihan itu, yaitu: Fleksi dan
rotasi bahu, fleksi dan ekstensi jari-jari, infersi dan efersi kaki fleksi
pangkal paha.
sistem tubuh.
2.5.1 Pengkajian
terbentuk hubungan yang baik dan saling percaya yang akan mendasari
a. Identitas
36
sistem muskuloskeletal.
b. Keluhan utama
Internasional,2015)
1. Keadaan umum
2. Kesadaran
3. Tanda-tanda vital
kerontokan rambut.
b. Mata
penggunaan kacamata.
c. Hidung
dan penciuman.
e. Dada
f. Abdomen
g. Ekstermitas
1) : Lumpuh
2) : Ada kontraksi
(Nugroho,2010)
5. Tingkat Depresi
6. Indeks Barthell
41
sistem muskuloskeletal
41
.
1 Hambatan Mobilitas Fisik:
Keterbatasan pada pergerakan fisik 1.Ambulasi Peningkatan mekanika tubuh
tubuh atau satu atau lebih ekstremitas a. Berjalan dengan langkah yang a. Manjemen energi
secara mandiri dan terarah. efektif b. Manajemen lingkungan
b. Berjalan dengan pelan c. Peningkatan latihan
Batasan Karakteristik c. Berjalan dengan kecepatan sedang d. Peningkatan latuhan: latihan kekuatan
1. Kesulitan d. Berjalan dengan cepat e. Peningkatan latihan: pergerakan
membolak-balik posisi e. Berjalan menaiki tangga
2. Perubahan cara f. Berjalan menuruni tangga Terapi latihan ambulasi
berjalan g. Berjalan menanjak f. Terapi latihan: keseimbangan
3. Dispea setelah h. Berjalan menurun g. Terapi latihan: pergerakan sendi
berjalan h. Terapi latihan: kontrol otot
4. Gerakan bergetar i. Manajemen alam perasaan
5. Keterbatasan j. Manajemen nyeri
rentang pergerakan sendi k. Pengaturan posisi
6. Tremor akibat l. Pengaturan posisi: neurologi
pergerakan m. Pengaturan posisi: kursi roda
7. Ketidakstabilan n. Bantuan perawatan diri
postur o. Bantuan perawatan diri: ADL
8. Pergerakan p. Perawatan diri: transfer
42
lambat
q. Pengajaran: peresepan pelatihan
Faktor yang Berhubungan r. Perawatan traksi/imobilisasi
1. Intoleransi aktivitas
2. Ansietas
3. Fisik tidak bugar
keperawatan yang telah di susun pada tahap intervensi dan perencanaan. Fokus
2016)
2.5.6 Evaluasi
sistematis yang terencana tentang kesehatan klien dengan tujuan yang telah di
kemampuan klien untuk mencapai tujuan yang di sesuaikan dengan kriteria hasil
A : Analisa ulang atas data subjektif dan objektif untuk menyimpulkan apakah
masalah masih tetap atau muncul masalah baru atau ada data yang kontraksi
P : Perencanaan atau tindak lanjut berdasarkan hasil Analisa pada respon klien
44
tidak berubah, rencana dimodifikasi jika masalah tetap dan semua tindakan sudah
masalah baru dan bertolak belakang dengan masalah yang ada serta diagnosa lama
dibatalkan, rencana atau diagnosa selesai jika tujuan sudah tercapai dan yang
(Hermanus,2015)
evaluasi: klien telah mencapai hasil yang ditentukan dalam tujuan, sehingga
1) Klien masih dalam proses mencapai hasil yang ditentukan, sehingga perlu
2) Klien tidak dapat mencapai hasil yang telah ditentukan, sehingga perlu
b. Membuat outcome yang baru, mungkin outcome pertama tidak realitis atau
perawat
tujuan sebelumnya
45
Gangguan Muskuloskeletal
Keterangan:
Gangguan Aktivitas
= konsep utama yang ditelaah
3.1 Metode
penelitian yang dilakukan hanya berdasarkan atas karya tertulis, termasuk hasil
suatu penelitian. Pengumpulan data itu sendiri adalah suatu teknik yang dilakukan
3.2.1 Pengumpulan data sekunder yaitu melalui studi pustaka dengan membaca,
disimpulkan.
3.2.2 Data sekunder merupakan data pendukung yang bersumber dari literatur
46
DAFTAR PUSTAKA
Azizah, Lilik, Ma’rifatul. 2011. Keperawatan Lanjut Usia. Edisi 1. Jogjakarta: Graha
Ilmu
Dinkes. 2014. Profil Kesehatan Provinsi Jawa Timur 2011. Diakses dari
http://www.dinkesjatengprov.go.id/profil-kesehatan-provinsi-jawa-timur-2011.
pada 27 April Pukul 20.00 WIB
Ernawati. (2012). Buku Ajar Konsep dan Aplikasi Keperawatan Dalam Pemenuhan
Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta: Trans Info Media.
Hidayat, A.A. (2014). Metode Penelitian Kesehatan (Edisi Revisi). Jakarta: PT. Rineka
Cipta.
Maas, M. L., Buckwalter, K. C., & Titler, M. G (2011). Asuhan Keperawatan Geriatrik.
Jakarta: Buku Kedokteran EGC.
Maryam, R. Siti, dkk. 2008. Mengenal Usia Lanjut dan Perawatanya. Jakarta: Selemba
Medika.
51
Moorhead, Sue, dkk.2013. Nursing Outcomes Classification (NOC) Edisi Kelima. Edisi
Bahasa Indonesia. Indonesia: Elsevier.
Mubarak, W.I., Indrawati, L., &Susanto, J. (2015). Buku Ajar Keperawatan Dasar.
Jakarta: Selemba Medika
Mutaqin. Arif & Kumala, Sari. (2010). Asuhan Keperawatan Perioperatif: Konsep,
Proses dan Aplikasi. Jakarta: Selemba Medika
Nugroho, Wahyudi. (2012). Keperawatan Gerontik & Geriatrik, Ed. 3. Jakarta: EGC.
Potter & Perry 2009. Buku Ajar Funda Mental Keperawatan Konsep, Proses dan
Praktik. Edisi 4 volume. Jakarta:EGC
Syaifuddin, Drs. Dalam Skripsi. Akbar, Nur, M. (2016). Hubungan Posisi dan Masa
Kerja Dengan Gangguan Sistem Muskuloskeletal Pada Perawat. Skripsi. Prodi
S1 Kedokteran Universitas Islam Negeri Alauddin Makasar.
Tanto, C., Liwang, F., Hanifan, S., & Pradipta, E. A. (2014). Kapita Selekta Kedokteran
Essentials of Medicine. Jakarta: Media Aesculapius.
52
Uda, Hastini., Muflih., Thomas. 2016. Latihan Range of Motion Berperan Terhadap
Mobilitas Fisik pada Lansia. Jurnal Ners dan Kebidanan Indonesia. 4.(3). 169-
177
53
54
Lampiran 1
1. Kami adalah mahasiswa yang berasal dari institusi/ jurusan/ program studi
Keperawatan dengan ini meminta anda untuk berpartisipasi dengan sukarela dalam
penerapan asuhan keperawatan pada KTI yang berjudul Asuhan Keperawatan pada
yang dapat memberikan manfaat berupa memberi edukasi mengenai cara menjaga
Cara ini menyebabkan ketidaknyamanan tetapi anda tidak perlu khawatir karena
keperawatan.
4. Keuntungan yang anda peroleh dalam keikutsertaan anda pada penelitian ini adalah
anda turut terlibat aktif mengikuti perkembangan asuhan/ tindakan yang diberikan
55
5. Nama dan jati diri anda beserta seluruh informasi yang saudara sampaikan akan
tetap dirahasiakan.
PENELITI
NIM. 17613082
56
Lampiran 2
INFORMED CONSENT
Saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bahwa saya telah mendapat
penjelasan secara rinci dan telah mengerti mengenai pemberian asuhan keperawatan
yang akan dilakukan oleh Devita Putri Hayu Nandani dalam Studi Kasus dengan judul
Fisik. Saya memutuskan setuju untuk ikut berpartisipasi pada pemberian asuhan
keperawatan ini secara sukarela tanpa paksaan. Bila selama pemberian asuhan
........................................ ……………………………………
…………….,20 …..
Peneliti
….…………………
57
Lampiran 3
Lampiran 4
Lampiran 5
Lampiran 6
Lampiran 7
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
Jl. Budi Utomo No 10 Telp. (0352)487662 Ponorogo
A. PENGKAJIAN
I. IDENTITAS
1. Lansia
Nama : ___________________________________
Alamat : ___________________________________
Jenis Kelamin : ___________________________________
Umur : ___________________________________
Status : ___________________________________
Agama : ___________________________________
Suku : ___________________________________
Riwayat Pendidikan : ___________________________________
Riwayat Pekerjaan : ___________________________________
Sumber Pendapatan : ___________________________________
Tempat tinggal sekarang : ___________________________________
Lama Tinggal : ___________________________________
2. Penanggung jawab
Nama : ___________________________________
Alamat : ___________________________________
Hubungan dengan lansia : ___________________________________
No Telepon : __________________________________
66
g. Keluhan makan:________________________________________
__________________________________________________________
________________________________________________
2. Eliminasi
a. Frekuensi
- BAB: ____________________________________________
- BAB: _____________________________________________
b. Konsistensi
- BAK: ____________________________________________
- BAB: _____________________________________________
c. Kebiasaan
- BAK: ____________________________________________
- BAB: _____________________________________________
d. Keluhan
- BAK: ____________________________________________
- BAB: _____________________________________________
e. Riwayat pemakaian obat (diuretic, laxative/ pencahar, dll)
_________________________________________________________
_________________________________________________________
_____________________________________________
3. Istirahat/ Tidur :
a. Frekuensi tidur: ________________________________________
b. Lama Tidur :___________________________________________
c. Kebiasaan Tidur :_______________________________________
___________________________________________________________
_________________________________________________
69
d. KeluhanTidur :_________________________________________
___________________________________________________________
_________________________________________________
e. Riwayat penggunaan obat tidur : ___________________________
___________________________________________________________
_________________________________________________
4. Aktifitas Sehari-hari :
a. Kegiatan yang dilakukan sehari-hari : _______________________
___________________________________________________________
_________________________________________________
b. Kegiatan olahraga : _____________________________________
___________________________________________________________
_________________________________________________
c. Kebiasaan mengisi waktu luang : ___________________________
___________________________________________________________
_________________________________________________
d. Kemandirian dalam beraktifitas (format terlampir)
______________________________________________________
e. Keseimbangan (format terlampir)
______________________________________________________
5. Personal Higiene
a. Kebiasaan mandi : ______________________________________
___________________________________________________________
_________________________________________________
b. Kebiasaan gosok gigi : ___________________________________
___________________________________________________________
_________________________________________________
70
B. Pemeriksaan Fisik
1. Tanda-Tanda Vital dan Status Gizi
- Suhu : ___________________________________
- Tekanan Darah : ___________________________________
- Nadi : ___________________________________
- Respirasi : ___________________________________
- Berat badan : ___________________________________
- Tinggi badan : ___________________________________
- IMT : __________________________________
2. Kepala: ____________________________________________________
________________________________________________________________
______________________________________________________
3. Mata : ______________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________
4. Hidung : ____________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________
71
B. Sosial
1. Dukungan Keluarga (format APGAR LANSIA terlampir):
________________________________________________________
2. Pola Komunikasi dan Interaksi lansia:__________________________
_____________________________________________________________
___________________________________________________
C. Spiritual
1. Kegiatan Keagamaan : ______________________________________
_____________________________________________________________
_____________________________________________________
2. Konsep keyakinan tentang kematian : __________________________
_____________________________________________________________
_____________________________________________________
3. Upaya untuk meningkatkan spiritualitas : _______________________
_____________________________________________________________
_____________________________________________________
______________,__________________
(______________________)
B. ANALISA DATA
NO DATA PROBLEM ETIOLOGI
______________,______________
75
(______________________)
C. DAFTAR DIAGNOSA
NO TANGGAL DIAGNOSA KEPERAWATAN
______________,______________
(______________________)
76
D. RENCANA KEPERAWATAN
______________,______________
77
(______________________)
E. TINDAKAN KEPERAWATAN
F. EVALUASI
Lampiran 8
Lampiran 9
PENGKAJIAN MASALAH KESEHATAN KRONIS
Lampiran 10
Keterangan:
Lampiran 11
14.Sebutkan kata: 4
“Tak ada jika, dan atau tetapi”
15.Ikuti perintah:
Ambil kertas, lipat menjadi dua dan letakkan di 3
meja
Total Skor =
Keterangan:
Nilai maksimal 30, nilai < 21 biasanya ada indikasi kerusakan kognitif yang
memerlukan pemeriksaan lanjut
83
Lampiran 12
APGAR LANSIA
Lampiran 13
27 Menikmati tidur? Ya
28 Memilih menghindar dari perkumpulan Tidak
social?
29 Mudah mengambil keputusan? Ya
30 Mempunyai pikiran yang jernih? Ya
Keterangan:
= nilai 1
= nilai 0
Nilai:
0–5 = normal
16 – 30 = depresi berat
86
Lampiran 14
INVENTARIS DEPRESI BECK
diri sendiri
H. Menarik diri dari social
3 Saya telah kehilangan semua minat saya pada orang lain dan tidak
perduli pada mereka
2 Saya telah kehilangan semua minat saya pada orang lain dan
mempunyai sedikit perasaan pada mereka
1 Saya kurang berminat pada orang lain dari pada sebelumnya
0 Saya tidak kehilangan minat pada orang lain
I. Keragu – raguan
3 Saya tidak dapat membuat keputusan sama sekali
2 Saya mempunyai banyak kesulitan dalam membuat keputusan
1 Saya berusaha mengambl keputusan
0 Saya membuat keputusan yang baik
J. Perubahan gambaran diri
3 Saya merasa bahwa saya jelek atau tampak menjijikan
2 Saya merasa bahwa ada perubahan permanent dalam penampilan
saya dan in membuat saya tidak tertarik
1 Saya kuatir bahwa saya tampak tua atau tidak menarik
0 Saya merasa bahwa saya tampak lebih buruk dari pada sebelumnya
K. Kesulian kerja
3 Saya tidak melakukan pekerjaan sama sekali
2 Saya telah mendorong diri saya sendiri dengan keras untuk
melakukan sesuatu
1 Saya memerlukan upaya tambahan untuk memulai melakukan
sesuatu
0 Saya dapat bekerja kira – kira sebaik sebelumnya
L. Keletihan
3 Saya sangat lelah untuk melakukan sesuatu
2 Saya merasa lelah untuk melakukan sesuatu
1 Saya merasa lelah dari yang biasanya
0 Saya tida merasa lebih lelah dari biasanya.
M. Anoreksia
3 Saya tidak mempunyai napsu makan sama sekali
2 Napsu makan saya sangat memburuk sekarang
1 Napsu makan saya tidak sebaik sebellumnya
0 Napsu makan saya tidak buruk dari yang biasanya.
Keterangan:
0-6 = Depresi tidak ada atau minimal
7-13 = Depresi ringan 2
14-21 = Depresi sedang
22-39 = Depresi berat
88
Lampiran 15
INDEK BARTHEL
SKOR
NO KRITERIA DENGAN MANDIRI NILAI
BANTUAN
1 Makan 5 10
2 Minum 5 10
Berpindah dari kursi roda ke
3 5-10 15
tempat tidur dan sebaliknya
Personal Toilet (cuci muka,
4 0 5
menyisir rambut, gosok gigi)
5 Keluar masuk toilet 5 10
Mandi (menyiram, menyeka
6 5 15
tubuh)
7 Jalan di permukaan datar 0 15
8 Naik Turun Tangga 5 10
9 Mengenakan pakaian 5 10
10 Kontrol Bowel (BAB) 5 10
11 Kontrol Bladder (BAK) 5 10
12 Olahraga/Latihan 5 10
Pemanfaatan waktu luang /
13 5 10
Rekreasi
Jumlah
Penilaian:
Lampiran 16
INDEK KATZ
Indeks Kemandirian Pada Aktifitas Kehidupan Sehari-hari
SKOR KEMANDIRIAN NILAI*
Keterangan :
a. Kemandirian berarti tanpa pengawasan, pengarahan atau bantuan pribadi aktif.
Pengkajian ini didasarkan pada kondisi actual klien dan bukan pada
kemampuan, artinya jika klien menolak untuk melakukan suatu fungsi, dianggap
sebagai tidak melakukan fungsi meskipun ia sebenarnya mampu.
b. Cara penilaian : memberikan tanda (√) pada kolom nilai sesuai dengan skor
kemandirian lansia
90
Lampiran 17
NILAI
NO KETRAMPILAN
0 1 2
1 Persiapan alat
Kursi roda
Brankard
Strecher atau tandu
Bad
Walker
Kruk
2 Persiapan Pasien
1. Lakukan tindakan dengan 5 S (senyum, salam, sapa, sopan, santun)
2. Lakukan perkenalan diri dan identifikasi pasien
3. Jelaskan tujuan yang akan dilakukan
4. Jelaskan prosedur pelaksanaan
5. Buat inform consent
3 Persiapan Lingkungan
1. Jaga privasi pasien dengan memasang sketsel/sampiran
2. Ciptakan lingkungan yang nyaman dan aman
4 Pelaksanaan Tindakan
MEMINDAHKAN PASIEN DARI TEMPAT TIDUR KE KURSI
RODA
1. Bantu pasien di tempat duduk di tepi tempat tiduR
2. Kaji postural hipotensI
3. Instruksikan pasien untuk bergerak ke depan dan duduk di tepi
bed
4. Intruksikan mencondongkan tubuh ke depan mulai dari pinggul
5. Intruksikan meletakkan kaki yang kuat di bawah tepi bed,
sedangkan kaki yang lemah berada di depannya
6. Meletakkan tangan pasien di atas permukaan bed atau diatas
kedua bahu perawat
7. Berdiri tepat di depan pasien, condogkan tubuh ke depan,
fleksikan pinggul, lutut, dan pergelangan kaki. Lebarkan kaki dengan
salah satu di depan dan yang lainnya di belakang
8. Lingkari punggung pasien dengan kedua tangan perawat
9. Tangan otot gluteal, abdominal, kaki dan otot lengan anda. Siap
untuk melakukan gerakan
10. Bantu pasien untuk berdiri, kemudian bergerak-gerak bersama
menuju korsi roda
11. Bantu pasien untuk duduk, minta pasien untuk membelakangi
kursi roda, meletakkan kedua tangan di atas lengan kursi roda atau
tetap pada bahu perawat
12. minta pasien untuk menggeser duduknya sampai pada posisi yang
paling aman
13. turunkan tatakan kaki, dan letakkan kedua kaki pasien di atasnya
91
5 Evaluasi
1. Dokumentasikan tindakan
92
Keterangan :
0 = tidak dilakukan sama sekali/Alat tidak ada
1 = dilakukantapitidaksempurna/Alatada yang
tidakdisiapkan
2 = dilakukandengansempurna/Alatlengkap
93
Lampiran 18
Pokok Bahasan : Teknik Mobilisasi ambulasi pada klien di UPT PSTW Magetan
Sub-Pokok bahasan
Hari Tanggal :-
Waktu : 20 Menit
1. Tujuan
penyuluhan mampu:
ambulasi
ambulasi
2. Metode
Ceramah
3. Media
Leaflet
4. Langkah Kegiatan
Penyuluhan Sasaran
1. Mengucapkan 1. Menjawab
salam dan salam
perkenalan
2. Mengadakan 2. Menyetujui
5 menit PENDAHULUAN kesepakatan kontrak
kontrak dalam
penyuluhan
3. Melaksanakan
3. Mendengarkan
tujuan umum
dan khusus
95
Menyampaikan
materi penyuluhan:
1. Menjelaskan 1. Mendengarkan
10 menit INTI pengertian
ambulasi 2. Mendengarkan
2. Menjelaskan
tujuan ambulasi
3. Menjelaskan jenis
1. Menutup 1. Menjawab
1 Menit TERMINASI penyuluhan dan salam
memberi salam
5. Materi
mengalami kelemahan pada otot, hal ini hal ini harusnya menjadi bagian
1. Kesehatan Umum
muskuloskeletal
2. Tingkat kesadaran
3. Nutrisi
4. Emosi
97
ambulasi
5. Tingkat Pendidikan
f. Tempatkan tangan yang lebih jauh dari klien dibawah bahu klien,
tidur
98
pasien
a. Bantu pasien keposisi duduk di tempat tidur. Buat posisi kursi pada
pasien
f. Pegang sabuk pemindahan dari bawah atau gapai melalui aksila pasien
perawat
i. Berporos pada kaki yang lebih jauh dari kursi, pindahkan pasien
untuk menyongkong
4. Membantu Berjalan
b. Berdiri disamping pasien dan pegang telapak dan lengan bahu pasien