Anda di halaman 1dari 15

Kuliah 13

Tgl: 11 Mei 2020


Aspek Hukum Teknik Sipil
Teknik Sipil FT Untirta
Dosen Andi Maddeppungeng

Kontrak konstruksi internasional


Beberapa standar kontrak internasional yang
Standar kontrak Fidic
Ringkasan standar kontrak internasional
Menyususn kontrak
KONTRAK KONSTRUKSI INTERNASIONAL
1. SIA (Singapore International Contract)
Sistem kontrak ini disusun:Institusi para Arsitek Singapura (SIA)
SIA 80 CONTRACT.
Kontrak ini digunakan untuk bangunan gedung namanya
(ARTICLES AND CONDITIONS OF BUILDING CONTRACT).

Isi dari kontrak ini berupa :


1. Perjanjian Kontrak (ARTICLE OF CONTRACT)
2. Syarat-syarat kontrak (CONDITIONS OF CONTRACT)
3. Lampiran (APPENDIX) dan tambahan:
4. (ADDENDUM ON AMENDMENTS TO SIA 80 CONTRACT)
PERJANJIAN KONTRAK:
AIA&FIDIC disebut (Agreement), JCT : Article of Agreement.
Kontrak ini memiliki 8 pasal seperti kontrak internasional lain:
1. Kewajiban Penyedia Jasa
2. Jenis kontrak
3. Arsitek/Direksi (SIA: perencana/pengawas disebut Architect
4. Konsultan Biaya tidak didefinisikan maka mutlak architect.
5. Harga/Nilai Kontrak Inklusif
6. Dokumen Kontrak (dokumen kontrak dalam SIA adalah) :
a. Perjanjian
b. Syarat-syarat Kontrak dan Lampiran
c. Gambar-gambar Kontrak
d. Rencana Anggaran Biaya
e.Surat-surat (dokumen tender surat penunjukan)
7. Penafsiran dan Catatan Pedoman
8. Penyerahan Kontrak
SYARAT-SYARAT KONTRAK
Pada kontrak SIA terdapat syarat-syarat yang terdiri dari
39 pasal 150 ayat, dan tersebut terdapat beberapa
pengertian yang terangkum dalam pasal 12 ayat 2yakni:

Yang dimaksud dengan perubahan adalah:


Penambahan/pengurangan pekerjaan,material dan
barang; pembongkaran; penggantian; perubahan jenis
dan standar/mutu; perubahan rencana, ketinggian dan
letak dimensi dari pekerjaan; perubahan mutu
sementara penyedia jasa atau metode kerja; perintah
perubahan/pengurangan dalam pekerjaan,material
atau barang dari sub penyedia jasa/yang tertunjuk; dan
penangguhan suatu bagian pekerjaan.
Pasal 15 ayat 1 juga mengatur bahwa: Harus ada
persetujuan dari pengguna jasa jika pihak penyedia jasa ingin
melimpahkan fungsi kontrak ke pihak lain.

Pasal 21 menerangkan : Penyedia jasa berhak


melakukan pemeriksaan/penelitian terkait proyek (hal ini
tidak terdapat di kontrak internasional lainnya)

Pasal 24 ayat 2 menerangkan : Adanya ganti rugi jika


terjadi keterlambatan jadwal penyelesaian.

Pasal 25 menerangkan : Adanya penyelesaian


pekerjaan dan penyerahan pekerjaan yang sebagian-sebagian.

Pasal 27 ayat 1 menerangkan : Adanya masa


pemeliharaan.
Pasal 29 menerangkan : Pembuatan kontrak dengan sub
penyedia jasa yang telah ditunjuk dan adanya hak keberatan.
Pasal 32 ayat 1 menerangkan : Pemutusan kontrak tanpa
kesalahan (penyedia jasa dapat mendapatkan ganti rugi)
Pasal 37 menerangkan: Penyelesaikan sengketa diselesaikan
lewat Arbitrase.
LAMPIRAN
Berisi besaran (nilai), ketentuan mengenai jenis kontrak, tanggal
mulai pekerjaan, masa kontrak, tanggal penyelesaian, nilai
pertanggungan, ganti rugi keterlambatan, masa pemeliharaan,
dsb.
ADDENDUM
Adendum kontrak berisi ketentuan-ketentuan khusus
RINGKASAN TINJAUAN STANDAR/SISTEM KONTRAK
KONSTRUKSI INTERNASIONAL (FIDIC, JCT, AIA, SIA)
1. Semua sistem kontrak tersebut memiliki format :
- Perjanjian/ Kontrak/ Agreement
- Syarat-syarat Kontrak (ada umum dan khusus)
- Lampiran
- Spesifikasi Teknis
- Gambar-gambar Kontrak

2. Kontrak sangat singkat dan sederhana karena hanya


memuat hal-hal pokok :
- Kontrak Amerika (9 butir)
- Kontrak FIDIC 1987 (4 butir)
- Kontrak FIDIC 1995 (4 butir)
- Kontrak JCT 1980 (5 butir)
- Kontrak SIA 80 (8 butir)
3. Tujuan penggunaan kontrak adalah :
- AIA untuk kontrak pekerjaan Sipil
- FIDIC 1987 untuk kontrak pekerjaan konstruksi teknik sipil
- FIDIC 1995 untuk kontrak pekerjaan rancang bangun
- JCT 1980 dan SIA 80 untuk kontrak pekerjaan bangunan

4.
Terdapat perbedaan pemberian nama antara pihak
penyedia jasa dan pengguna jasa.
5. Syarat-syarat kontrak berisi ketentuan yang mengatur hak
dan kewajiban antara pihak pengguna jasa dan penyedia jasa.
6. Syarat-syarat khusus berisi penjabaran sifat/pekerjaan
proyek.
7. Segala keterangan terkait jaminan, waktu penyeraha
lahan, waktu pelaksanaan, biaya, jaminan atas cacat
dicantumkan dalam Lampiran
8. Kontrak dalam Bahasa Inggris.
9. Penyelesaian sengketa melalui arbitrase.
10. Masa Pemeliharaan diganti dengan Masa Tanggung
Jawab atas Cacat (kecuali SIA 80)
11. Istilah denda diganti dengan ganti rugi
keterlambatan.
12. Semua kontrak internasional ini mengizinkan
adanya :
- Penyelesaian secara bertahap
- Penempatan bagian pekerjaan yang telah
diserahkan
- Penyelesaian pekerjaan secara
praktis/substansial (tidak mesti 100% selesai)
Kontrak konstruksi
adalah keseluruhan dokumen yang mengatur hubungan
hukum antara penyedia jasa dengan pengguna jasa dalam
penyelengaraan pekerjaan konstruksi.
Berdasarkan sumber hukumnya kontrak konstruksi di
Indonesia terdapat dua golongan kontrak konstruksi yaitu

Golongan dalam negeri yang biasa digunakan untuk


proyek-proyek pembangunan yang dimiliki oleh instansi
dalam negeri dan Golongan asing yang digunakan untuk
kontrak konstruksi Internasional atau proyek dalam negeri
yang mendapat dana pinjaman dari luar negeri.
Format yang dipakai baik dalam kontrak kontruksi di Indonesia
maupun kontrak konstruksi Internasional adalah sama yang
berisi kurang lebih sebagai berikut:

Perjanjian/Kontrak, Syarat-syarat kontrak (Umum dan Khusus),


Lampiran-lampiran, Spesifikasi Teknis dan gambar-gambar
kontrak. Dalam penyelesaian perselisihan/sengketa,

standar kontrak konstruksi internasional tak ada yang memilih


Pengadilan, semuanya diselesaikan melalui Badan Arbitrase,
sedangkan dalam standar kontrak di Indonesia perselisihan
kadang-kadang masih diselesaikan melalui pengadilan. Istilah
Masa Pemeliharaan yang biasa kita kenal diganti dengan Masa
Tanggung Jawab atas Cacat (Defect Lia bility Period).
Denda diganti Ganti Rugi Kelambatan (Liquidity Damages for
Delay). Berdasarkan hal diatas, sebaiknya kontrak-kontrak kita
dapat menggunakan pola Standar Kontrak Internasional, tentu
tanpa melanggar ketentuan perundang-undangan.
Kata kunci: Kontrak Konstruksi, Indonesia, Internasional
PENDAHULUAN
Latar Belakang Kontrak konstruksi adalah keseluruhan dokumen
yang mengatur hubungan hukum antara penyedia jasa dengan
pengguna jasa dalam penyelengaraan pekerjaan konstruksi.
Kontrak konstruksi di indonesia: kontrak terpisah antara
perencanaan konstruksi dan pemeliharaan.
Sejak tahun 1990 ada tendensi ke arah kontrak yang lebih
terintegrasi yaitu: kontrak berbasis kinerja yang disebut
Performance Based Contract. Indonesia ada UU No.18/1999
tentang Jasa Konstruksi, dan terbaru UU Jakon No.2 tahun 2017
Kontrak Luar Internasional
1. Industri konstruksi adalah FIDIC (Federation Internationale des
Ingeieurs Counsels),
2. JCT (Joint Contract Tribunals),
3. AIA (American Institute of Architects) dan
4. SIA (Singapore Institute of Architects).
Di Indonesia kontrak yang digunakan standar/sistem FIDIC & JCT,
untuk proyek pemerintah dari dana pinjaman (loan) luar negeri.
Pihak swasta asing yang beroperasi di Indonesia biasanya juga
memakai salah satu sistem/standar di atas.
Negara-negara penyandang dana dari eropa Barat biasanya
menggunakan sistem/standar FIDIC, sedangkan Inggris dan
negara-negara persemakmuran memakai sistem JCT.
Sistem AIA kebanyakan dipakai perusahaan Amerika yang
beroperasi di Indonesia (kontrak-kontrak pertambangan)
a. Standar Kontrak Amerika
Ringkasan Standard FIDIC
Kontrak FIDIC: standar umum kontrak konstruksi internasional.
Kontrak FIDIC standar sering digunakan proyek konstruksi.
Federasi Insinyur Konsultasi Internasional, dikenal sebagai FIDIC,
dibentuk di 1913, di Belgia. FIDIC adalah badan perwakilan
internasional global terbesar yang dibentuk dari asosiasi nasional
insinyur konsultan, yang datang dari lebih dari 100 negara di
seluruh dunia.[1] Bentuk standar pertama kontrak konstruksi
FIDIC, dikenal sebagai Buku Merah, edisi pertama, diterbitkan di
1957. Versi pertama Kontrak Buku Merah FIDIC didasarkan pada
kontrak domestik yang dikembangkan sendiri berdasarkan
Ketentuan Kontrak ICE yang diterbitkan oleh Institution of Civil
Engineers.[2] Ini menjelaskan banyak fitur hukum umum dari
FIDIC Suite of Contracts, disambut skeptis oleh pengacara sipil
Buku Merah FIDIC (Federation Internationale des Ingenieurs
Counsels): standar umum digunakan, formulir kontrak konstruksi
di mana desain disediakan oleh Owner, mengikuti rute
pengadaan, tender dan Bangun. Kontraktor dibayar berdasarkan
pengukuran aktual pekerjaan yang dilakukan. Jumlah Kontrak
yang diterima didasarkan pada taksiran kuantiti.
Buku Merah telah berubah signifikan sejak edisi pertama kali
diterbitkan di Indonesia 1957. Disebut Bank Pembangunan
Multilateral (“MDB”) merah muda pada dasarnya amendemen
Buku Merah yang terbitk 2005,untuk proyek pembangunan yang
didanai oleh Bank. 2010 Pink Book menggantikan edisi
sebelumnya dari 2005 dan 2007.
Jenis kedua FIDIC: Buku Kuning FIDIC, adalah kontrak standar
desain dilakukan oleh Kontraktor. Buku Kuning juga dikenal
sebagai kontrak Pabrik dan Desain-Bangun. Kontraktor dibayar
sekaligus. Buku Kuning diterbitkan tahun 2008.

Anda mungkin juga menyukai