OLEH:
KELOMPOK 2
JURUSAN AKUNTANSI
MAKASSAR
2021
1
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmani rahim,
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
nikmat dan hidayah-Nya lah sehingga kami bisa menyelesaikan Makalah Akuntasi
keuangan ETAP “ Penyajian Laporan Keuangan Menurut SAK-ETAP ” tepat waktu.
Semoga makalah yang telah kami susun ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman para pembaca.
Kami menyadari bahwa Makalah ini masih memiliki banyak kekurangan. Maka dari
itu kami mengharapkan saran serta masukan dari para pembaca sekalian demi Tugas
Makalah Akuntasi keuangan ETAP “Penyajian Laporan Keuangan Menurut SAK-
ETAP” atau dengan tema serupa yang jauh lebih baik lagi.
Penulis
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Indonesia sebagai negara yang berkembang terbentuk berbagai macam jenis usaha,
baik usaha berskala kecil maupun usaha berskala besar. Di era globalisasi, berbagai jenis
usaha tersebut dituntut untuk lebih maju dan dapat bertahan dalam menjalankan jenis
usahanya. Salah satu jenis usaha di Indonesia adalah Usaha Kecil dan Menengah (UKM).
Menurut Delviana (2012) Usaha kecil dan menengah (UKM) merupakan salah satu
kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh sebagian besar masyarakat Indonesia. Usaha Kecil dan
Menengah (UKM) ini mempunyai peranan yang sangat esensial bagi kondisi perekonomian
negara Indonesia. Dengan adanya UKM (Usaha Kecil dan Menengah) peluang kerja semakin
bertambah, sehingga dapat mengurangi angka pengangguran. UKM telah memberikan
kontribusi dalam menyediakan lapangan pekerjaan dan pendapatan bagi masyarakat serta
berkontribusi dalam produk domestik bruto (PDB) dan ekspor nasional. Maka tidaklah
berlebihan jika Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dianggap sebagai salah satu roda
penggerak perekonomian bangsa.
Selain itu, laporan keuangan juga dapat menjadi tolak ukur bagi pemilik UKM dalam
memperhitungkan keuntungan yang diperoleh, mengetahui berapa tambahan modal yang
dicapai, dan dapat mengetahui bagaimana keseimbangan hak dan kewajiban yang dimiliki.
Setiap keputusan yang diambil oleh pemilik UKM dalam mengembangkan usahanya akan
didasarkan pada kondisi keuangan yang dilaporkan secara lengkap, bukan hanya didasarkan
pada laba semata. Kehadiran Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik
atau lebih dikenal dengan (SAK ETAP) diharapkan dapat memberikan kemudahan untuk
UKM dalam menyajikan laporan keuangan. SAK ETAP juga diharapkan menjadi solusi
permasalahan internal perusahaan, 3 terutama bagi manajemen yang hanya melihat hasil laba
4
yang diperoleh tanpa melihat kondisi keuangan yang sebenarnya. Banyak hambatan atau
masalah yang menyebabkan UKM kurang berkembang.
5
BAB II
LANDASAN TEORI
6
2.6 Materialitas dan Agregasi
Pos-pos yang material disajikan terpisah dalam laporan keuangan. Sedangkan, yang
tidak material digabungkan dengan jumlah yang memiliki sifat atau fungsi yang sejenis.
Kelalaian dalam mencantumkan atau kesalahan dalam mencatat suatu pos dianggap material
jika baik secara individual maupun bersama-sama dapat mempengaruhi pengguna laporan
dalam pengambilan keputusan ekonomi.
7
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPUALAN
SAK ETAP yang merupakan kepanjangan dari Standar akuntansi keuangan untuk
Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik ditetapkan oleh Ikatan Akuntansi Indonesia untuk
perusahaan kecil dan menengah. SAK ETAP ini dimaksudkan agar semua unit usaha
menyusun laporan keuangan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Sesuai
dengan ruang lingkup SAK ETAP maka Standar ini dimaksudkan untuk digunakan
oleh entitas tanpa akuntabilitas publik. Entitas tanpa akuntabilitas publik yang
dimaksud adalah entitas yang tidak memiliki akuntabilitas publik signifikan; dan tidak
menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum bagi pengguna eksternal. Laporan
keuangan yang dipersiapkan sesuai dengan SAK ETAP adalah laporan yang
menyediakan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja dan arus kas
perusahaanyang berguna bagi pengguna laporan keuangan tersebut.
8
9