Mekanisme debet & kredit memiliki hubungan yang erat dengan persamaan dasar akuntansi. “Aset
= Utang + Ekuitas” merupakan persamaan dasar akuntansi. Persamaan ini dapat dikembangankan lagi
menjadi “Aset = Utang + Ekuitas + Pendapatan – Biaya”. Persamaan ini sebenarnya berakar dari konsep
“penggunaan dana (use of fund) = sumber dana (source of fund)” Jika konsep ini dikuantifikasi, hokum
matematika akan berlaku secara penuh, sehinggan persamaan “A = U + E + P – B” juga dapat dijelaskan
dengan hokum-hukum matematika seperti hokum asosiatif dalam penjumlahan.
Para ahli bersepakat bahwa fungsi utama akuntansi adalah pencatatan transaksi terkait aktivitas
ekonomi. Oleh karena itu akuntansi muncul seiring dengan kehidupan sosial manusia. Evolusi
akuntansi terjadi bersamaan dengan ditemukannya sistem pembukuan berpasangan (Double Entry
System) oleh pedagang-pedagang Venesia yang merupakan pedagang yang terkenal pada abad itu.
Double Entry System merupakan pecatatan seluruh transaksi kedalam dua aspek yaitu “Debet &
Kredit” yang orientasinya selalu dalam keadaan seimbang.
Setiap kali melakukan analisis transaksi berbasis akun, dalam pencatatannya menerapkan sistem
pencatatan berpasangan (Double Entry System). Terdapat 2 (dua) ketentuan yang keduanya harus
dipenuhi di sitem pencatatan berpasangan yaitu :
Akuntansi menyebut sisi kiri sebagai sisi debet dan sisi kanan sebagai sisi kredit. Oleh karena
itu, terminologi Debet dan Kredit semata-mata adalah terminologi akuntansi untuk penamaan sisi
Kiri dan sisi Kanan. Debet tidak bermakna sebagai penambahan (+), demikian pula Kredit juga
tidak bermakna sebagai pengurangan (-).
Deskripsi:
Gambar 3: Pembelian tunai bahan habis pakai menyebabkan akun Bahan habis pakai bertambah
yang dicatat di debet dan akun Kas berkurang yang dicatat di kredit. Perlakuan ini
sesuai dengan cara berpikir matematika; akun Bahan habis pakai dan akun Kas adalah
elemen Aset yang berada di sisi debet dan bernilai positif sehingga penambahan dicatat
di debet, dan pengurangan dicatat di kredit.
Gambar 4: Ketentuan tentang debet & kredit di masing-masing elemen/akun berdasar Gambar 3.
Setelah mengidentifikasi sifat perubahan (bertambah atau berkurang) masing- masing akun akibat
terjadinya sebuah transaksi, akuntansi mengidentifikasi penempatan akun tersebut: di debet ataukah
di kredit. Jika kita tidak dapat mengenali secara baik ketentuan debet dan kredit ini maka secara
teknis kita tidak dapat mempraktikkan akuntansi (meliputi penjurnalan dan pemindah-bukuan) yang
merupakan pengetahuan dasar di akuntansi. Menariknya, ketentuan debet dan kredit ini bukan
sekedar konvensi atau kesepakatan yang dibuat bersama, tetapi justru berlandas pengetahuan
matematika yang logis.
Diketahui : 01 Jan. Ibu AMANAH menyerahkan uang tunai sebesar Rp10.000.000 sebagai setoran
modal ke UMKM GIATKERJA.
ASET (Rp)
Ka
K
D
DModalK
Modal
EKUITAS (Rp)
K
10.000.000