Anda di halaman 1dari 23

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.V.

R DENGAN MASALAH SEPSIS


DIRUANGAN IMC RSUP DR R.DKANDOU MANADO

(CT. NS. Adriani, M.Kep )

Disusun Oleh :
Stevani Aer, Skep
20014104016

UNIVERSITAS SAM RATULANGI FAKULTAS KEDOKTERAN

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

MANADO 2021
NUTRISI
Konsep Dasar Asuhan Keperawatan dengan Prioritas Kebutuhan Nutrisi
DEFINISI
A.Pengertian nutrisi
Nutrisi adalah elemen yang dibutuhkan untuk proses dan fungsi tubuh.Kebutuhan energi
didapatkan dari berbagai nutrisi, seperti: karbohidrat, protein,lemak, air, vitamin, dan
mineral. Makanan terkadang dideskripsikan berdasarkankepadatan nutrisi mereka, yaitu
proporsi nutrisi yang penting berdasarkan jumlahkilokalori. Makanan dengan kepadatan
nutrisi yang rendah, seperti alkohol ataugula, adalah makanan yang tinggi kilokalori tetapi
rendah nutrisi. (Potter & Perry,2010; 274).
Nutrisi adalah salah satu komponen penting yang menunjangkelangsungan proses tumbuh
kembang. Selama masa tumbuh kembang, anaksangat membutuhkan zat gizi seperti protein,
karbohidrat, lemak, mineral,vitamin, dan air. Apabila kebutuhan tersebut kurang terpenuhi,
maka prosestumbuh kembang selanjutnya dapat terhambat. (AAA, Hidayat, 2006;38)
B. Fungsi zat gizi
 Menghasilkan energi bagi fungsi organ, gerakan, dan kerja fisik.
 Sebagai bahan dasar untuk pembentukan dan perbaikan jaringan sel – sel dalam
tubuh.
 Sebagai pelindung dan pengatur suhu tubuh. (Tartowo.Wartonah.2006; 30).
C. Komponen Zat Gizi
 Karbohidrat
Merupakan sumber energi yang tersedia dengan mudah di setiapmakanan.
Karbohidrat harus tersedia dalam jumlah yang cukup sebabkekurangan karbohidrat
sekitar 15% dari kalori yang ada dapat menyebabkanterjadi kelaparan dan berat badan
menurun. Demikian sebaliknya, apabila jumlah kalori yang tersedia atau berasal dari
karbohidrat dengan jumlah yangtinggi dapat menyebabkan terjadi peningkatan berat
badan (obesitas). Jumlah karbohidrat yang cukup dapat diperoleh dari susu, padi-
padian, buah-buahan, sukrosa, sirup, tepung, dan sayur- sayuran. (AAA.Hidayat.2011;
42).

 Lemak
Merupakan zat gizi yang berperan dalam pengangkut vitamin A, D, E,dan K yang
larut dalam lemak. Komponen lemak terdiri atas lemak alamiahsekitar 98%
(diantaranya trigliserida dan gliserol), sedangkan 2%-nya adalahasam lemak bebas
(diantaranya monogliserida, digleserida, kolesterol, sertafosfolipid termasuk lesitin,
sefalin, sfingomielin, dan serebrosid). Lemakmerupakan sumber yang kaya akan
energi dan pelindung organ tubuh terhadapsuhu, seperti pembuluh darah, saraf, organ,
dan lain lain. Lemak juga dapatmembantu memberikan rasa kenyang (penundaan
waktu pengosonganlambung). Komponen lemakdalam tubuh harus tersedia dalam
jumlah yangcukup sebab kekurangan lemak akan menyebabkan terjadinya perubahan
kulit,khususnya asam linoleat yang rendah dan berat badan kurang. Namun, apabila
jumlah lemak pada anak terlalu banyak dapat menyebabkan terjadihiperlipidemia,
hiperkolesterol, penyumbatan pembuluh darah, dan lain-lain.Jumlah lemak yang
cukup dapat diperoleh dari susu, mentega, kuning telur,dagig, ikan, keju, kacang-
kacangan, dan minyak sayur (Pudjiadi, 2001).
 Protein
Merupakan zat gizi dasar yang berguna dalam pembentukan protoplasma sel. Selain
itu, tersedianya protein dalam jumlah yang cukup pentig untuk pertumbuhan dan
perbaikan sel jaringan dan sebagai larutanuntuk menjaga keseimbangan osmotik
plasma. Protein terdiri atas dua puluhempat asam amino, diantaranya sembilan asam
amino esensial (seperti treonin,valin, leusin, isoleusin, lisin, triptofan, fenilalanin,
metionin, dan histidin) danselebihnya asam amino nonesensial. Protein tersebut dalam
tubuh harustersedia dalam jumlah yang cukup. Jika jumlahnya berlebih atau tinggi
dapatmemperburuk insufisiensi ginjal. Demikian juga jika jumlahnya kurang,
makadapat menyebabkan kelemahan, edema, bahkan dalam kondisi lebih burukdapat
menyebabkan kwasiorkor dan marasmus. Kwasiorkor terjadi apabilakekurangan
protein dan marasmus merupakan kekurangan protein dan kalori.Komponen zat gizi
protein dapat diperoleh dari susu, telur, daging, ikan,unggas, keju, kedelai, kacang,
buncis, dan padi - padian. (Pudjiadi, 2001).

 Air
Air dalam tubuh berfungsi sebagai pelarut untuk pertukaran seluler,sebagai medium
untuk ion, transpor nutrien dan produk buangan, serta pengaturan suhu tubuh. Sumber
air dapat diperoleh dari air dan semuamakanan. (AAA.Hidayat.2011; 43).
o Vitamin A (retinol)
mempunyai pengaruh dalam kemampuan fungsi mata, pertumbuhan tulang dan
gigi, serta pembentukan maturasi epitel. Vitamin inidapat diperoleh dari hati,
minyak ikan, susu, kuning telur, margarin, tumbuh -tumbuhan, sayur- sayuran
dan buah -buahan.
o Vitamin B kompleks (tiamin).
Kekurangan vitamin dapat menyebabkan penyakit beri -beri, kelelahan,
anoreksia, konstipasi, nyeri kepala, insomnia,takikardi, edema, dan
peningkatan kadar asam piruvat dalam darah. Kebutuhanvitamin ini dapat
diperoleh dari hati, daging, susu, padi, biji - bijian, kacang,dan lain- lain.-
o Vitamin B2 (riboflavin)
Vitamin ini harus tersedia dalam jumlah yang cukupkarena jika tidak akan
menyebabkan fotofobia, penglihatan kabur, dan gagaldalam pertumbuhan.
Vitamin ini dapat diperoleh dari susu, keju, hati, daging,telur, ikan sayur
-sayuran hijau, dan padi.
o Vitamin B12 (sianokobalamin)
kekurangan vitamin ini dapat menyebabkananemia. Vitamin ini dapat
diperoleh dari daging organ, ikan telur, susu, dan keju.
o Vitamin C (asam askornat)
kekurangan vitamin ini dapat menyebabkanlamanya proses penyembuhan
luka. Vitamin ini dapat diperoleh dari tomat,semangka, kubis, dan sayur -
sayuran hijau.
o Vitamin D
berguna untuk mengatur penyerapan serta pengendapan kalsiumdan fosfor
dengan mempengaruhi permeabilitas membran usus, juga mengaturkadar
alkalin fosfatase serum. Kekurangan vitamin ini akan menyebabkangangguan
pertumbuhan dan osteomalasia. Vitamin ini dapat diperoleh darisusu,
margarin, minyak sayur, minyak ikan, sinar matahari, dan sumberultaraviolet
lain.

o Vitamin E
berfungsi untuk meminimalkan oksidasi karoten, vitamin A, danasam linoleat;
disamping menstabilkan membran sel. Apabila kekuranganvitamin ini dapat
menyebabkan hemolisis sel darah merah pada bayi prematurdan kehilangan
keutuhan sel syaraf. Vitamin E ini dapat diperoleh dariminyak, biji - bijian dan
kacang - kacangan.
o Vitamin K
berfungsi untuk pembentukan protrombin, faktor koagulasi II, VII,IX, dan X
yang harus tersedia pada tubuh dalam jumlah yang cukup.Kekurangan vitamin
K dapat menyebabkan pendarahan dan metabolismetulang yang tidak stabil.
Vitamin ini tersedia dalam sayur -sayuran hijau,daging, dan hati. (Pudjiadi,
2001).
 Mineral
o Kalsium
Berguna untuk pengaturan struktur tulang dan gigi, kontraksi otot,iritabilitas
saraf, koagulasi darah, kerja jantung, dan produksi susu. Kalsiumdapat
diperoleh dari susu, keju, sayur - sayuran hijau, kerang, dan lain-lain.
o Klorida
Berguna dalam pengaturan tekanan osmotik serta keseimbangan asamdan
basa. Klorida dapat diperoleh dari garam, daging, susu, dan telur.-
o Kromium
Berguna untuk metabolisme glukosa dan metabolisme dalam insulin.Kromium
dapat diperoleh dari ragi.
o Tembaga
Berguna untuk produksi sel darah merah, pembentukan hemoglobin,
penyerapan besi, dan lain-lain. Tembaga dapat diperoleh dari hati, daging,ikan
padi, dan kacang
– kacangan.
o Fluor
Berfungsi untuk pengaturan struktur gigi dan tulang sehingga jikakekurangan
fluor dapat menyebabkan karies gigi. Sumber fluor terdapat dalamair,
makanan laut, dan tumbuh-tumbuhan.

o Iodium
Kekurangan iodium dapat menyebabkan penyakit gondok. Iodiumdapat
diperoleh dari garam.
o Zat besi
Merupakan mineral yang menjadi bagian dari struktur hemoglobinuntuk
pengangkutan CO2 dan O2. Kekurangan zat besi dapat menyebabkananemia
dan osteoporosis, sedangkan kelebihan zat besi menyebabkan sirosis,gastritis,
dan hemolisis. Zat besi dapat diperoleh dari hati, daging, kuningtelur, sayur -
sayuran hijau, padi, dan tumbuh tumbuhan.-
o Magnesium
Berguna dalam aktivasi enzim pada metabolisme karbohidrat dansangat
penting dalam proses metabolisme. Kekurangan magnesiummenyebabkan
hipokalsemia atau hipokalemia. Magnesium dapat diperolehdari biji - bijian,
kacang - kacangan, daging, dan susu.
o Mangan
Berfungsi dalam aktivasi enzim. Mangan dapat diperoleh dari kacang-
kacangan, padi, biji - bijian, dan sayur - sayuran hijau.
o Fosfor
Merupakan unsur pokok dalam pertumbuhan tulang dan gigi.Kekurangan
fosfor dapat menyebabkan kelemahan oto. Fosfor dapat diperolehdari susu,
kuning telur, kacang - kacangan, padi - padian, dan lain - lain.-
o Kalium
Berfungsi dalam kontraksi otot dan hantaran impuls syaraf,keseimbangan
cairan, dan pengaturan irama jantung. kalium dapat diperolehdari semua
makanan.-
o Natrium
Berguna dalam pengaturan tekanan osmotik serta pengaturankeseimbangan
asam, basa, dan cairan. Kekurangan natrium dapatmenyebabkan kram otot,
nausea, dehidrasi, dan hipotensi. Natrium dapatdiperoleh dari garam, susu,
telur, tepung, dan lain - lain.

o Sulfur
Membantu proses metabolisme jaringan syaraf. Sulfur dapat diperolehdari
makanan protein.
o Seng
Merupakan unsur pokok dari beberapa enzim karbonik anhidrase yang penting
dalam pertukaran CO2. Seng dapat diperoleh dari daging, padi - padian,
kacang
 kacangan, dan keju.
d. Anatomi
Sistem yang berperan dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi adalah sistem pencernaan yang
terdiri atas saluran pencernaan dan organ asesoris. Saluran pencernaan dimulai dari mulut
sampai usus halus bagian distal, sedangkan organasesoris terdiri atas hati, kantong empedu,
dan pankreas. Ketiga organ ini membantuterlaksananya pencernaan makanan secara kimiawi.
(AAA.Hidayat.2006;52).
1. Saluran Pencernaan
 Mulut
Mulut merupakan bagian awal dari saluran pencernaan terdiri atas dua bagian luar
yang sempit (vestibula), yaitu ruang diantara gusi, gigi, bibir, pipidan bagian dalam,
yaitu rongga mulut. Di dalam mulut, makanan mengalami proses mekanis melalui
pengunyahan yang akan membuat makanan dapathancur sampai merata, dibantu oleh
enzim amilase yang akan memecahamilum yang terkandung dalam makanan menajdi
maltosa.(AAA.Hidayat.2006;52).
 Faring & Esofagus
Faring merupakan bagian saluran pencernaan yang terletak di belakanghidung, mulut,
dan laring. Faring berbentuk kerucut dengan bagian terlebar di bagian atas hingga
vertebra servikal keenam. Faring langsung berhubungandengan esofagus, sebuah
tabung yang memiliki otot dengan panjang kuranglebih 20- 25 sentimeter dan terletak
di belakang trakea, di depan tulang punggung, kemudian masuk melalui toraks
menembus diafragma yang berhubungan langsung dengan abdomen serta
menyambung dengan lambung.Esofagus merupakan bagian yang berfungsi
menghantarkan makanandari faring menuju ke lambung. Esofagus berbentuk seperti
silinder yang berongga dengan panjang kurang lebih dua sentimeter dengan kedua
ujungnya dilindungi oleh sfingter. Dalam keadaan normal, sfingter bagian atas
selalutertutup, kecuali bila ada makanan dilakukan dengan cara peristaltik,
yaitulingkaran serabut otot di depan makanan mengendor dan yang di
belakangmakanan berkontraksi. (AAA.Hidayat.2006;52).
 Lambung
Lambung merupakan bagian saluran pencernaan yang terdiri atas bagian atas disebut
fundus bagian utama, dan bagian bawah berbentukhorizontal (antrum pilorik).
Lambung berhubungan langsung dengan esofagusmelalui orifisium atau kardia dan
dengan duodenum melalui orifisium pilorik.Lambung terletak di bawah diafragma
dan di depan pankreas, sedangkanlimpa menempel pada sebelah kiri fundus.Lambung
mempunyai dua fungsi, yaitu fungsi sekresi dan pencernaan.Fungsi motoris lambung
adalah sebagai reservoir untuk menampung makanansamapi dicerna sedikit demi
sedikit dan sebagai pencampur adalah memecahmakanan menjadi partikel- partikel
kecil yang dapat bercampur dengan asamlambung. Fungsi sekresi dan pencernaan
adalah mensekresi pepsin dan HClyang akan memecah protein menjadi pepton,
amilase memecah amilummenjadi maltosa, lipase memecah lemak menjadi asam
lemak, dan gliserolmembentuk sekresi gastrin, mensekresi faktor intrinsik yang
memungkinkanabsorbsi vitamin B12 yaitu di ileum, dan mensekresi mukus yang
bersifat protektif. Makanan berada pada lambung selama 2- 6 jam, kemudian
bercampur dengan getah lambung (cairan asam bening tak berwarna)
yangmengandung 0,4% HCl untuk mengasamkan semua makanan serta
bekerjasebagai antiseptik dan desinfektan. Dalam getah lambung terdapat
beberapaenzim, diantaranya pepsin, dihasilkan oleh pepsinogen serta
berfungsimengubah makanan menjadi bahan yang lebih mudah larut dan renin,
berfungsi mengubah makanan menjadi bahan yang lebih dari karsinogen yangdapat
larut. (AAA.Hidayat.2006;53).
 Usus Halus
Usus halus merupakan tabung berlipat - lipat dengan panjang kuranglebih 2,5 meter
dalam keadaan hidup. Usus halus terdiri atas tiga bagian, yaiutduodenum dengan
panjang kurang lebih 25 cm, jejunum dengan panjangkurang lebih 2 m, dan ileum
dengan panjang kurang lebih 1 m atau 3/5 akhirdari usus. Lapisan dinding dalam usus
halus menyerupai beludru. Pada permukaan setiap vili terdapat tonjolan yang
menyerupai jari - jari, yangdisebut mikrovili.Fungsi usus halus pada umumnya adalah
mencerna dan mengabsorbsichime dari lambung. Zat - zat makanan yang telah halus
akan diabsorbsi didalam usus halus, yaitu pada duodenum, dan disini terjadi absorbsi
besi,kalsium dengan bantuan vitamin D. Vitamin A, D, E, dan K dengan
bantuanempedu dan asam folat. (AAA.Hidayat.2006;53).
 Usus Besar
Usus besar atau juga disebut sebagi kolon merupakan sambungan dariusus halus yang
dimulai dari aktup ileokolik yang merupakan tempat lewatnyamakanan. Usus besar
memilki panjang kurang lebih 1,5 meter. Kolon terbagiatas desenden, sigmoid, dan
berakhir di rektum yang panjangnya kira - kira 10cm dari usus besar, dimulai dari
kolon sigmoideus dan berakhir pada saluran anal. Tempat kolon asenden membentuk
belokan tajam di abdomen atas bagian kanan disebut fleksura hepatis, sedang tempat
kolon transversummembentuk belokan tajam di abdomen atau bagian kiri disebut
fleksuralienalis.Fungsi utama usus besar adalah mengabsorbsi air (kurang lebih
90%)elektrolit, vitamin, dan sedikit glukosa. Kapasitas absorbsi air kurang lebih5000
cc/hari. Flora yang terdapat pada usus besar berfungsi untuk menyintesisvitamin K
dan B serta memungkinkan pembusukan sisa - sisa makanan.(AAA.Hidayat.2006;54).
 Anus
Anus bertugas mengeluarkan feses yang sebelumnya telahdikumpulkan di rektum.
Proses ini sering disebut proses defikasi. Anus bekerja ditopang oleh otot polos yang
berada di dalam anus dan otot lurikyang terletak di luar anus. Otot lurik akan terpicu
ketika feses menyentuhdinding rektum. Pada kondisi ini otot polos mengendur hingga
feses akankeluar tubuh. (Sarwadi & Erwanto. 2014; 37). Buku Pintar Anatomi
TubuhManusia.Jakarta:Dunia Cerdas.
e. FISIOLOGI
Dalam sistem pencernaan, terjadi proses pencernaan untuk menyediakan nutrisitubuh.
Proses tersebut meliputi ingesti, digesti, absorbsi, metabolisme, dan eksresi
 Ingesti
Ingesti adalah proses masuknya makanan dan cairan dari lingkungan kedalam tubuh
melalui proses menealn baik melalui koordinasi gerakan volunterdan involunter.
Tahap pertama pada proses ingesti ini adalah koordinasi ototlengan dan tangan
membawa makanan ke mulut. Makanan di mulut terjadi prosesmengunyah yaitu
proses penyederhanaan ukuran makanan yang melibatkan gigi,kontrol volunter otot
mulut, gusi, dan lidah. Proses mengunyah ini dilakukansecara sadar dan diatur oleh
sistem saraf pusat. Proses mengunyah ini dilakukanuntuk memudahkan makanan
masuk ke dalam esofagus dan tidak mengiritasinya.Dalamproses mengunyah ini,
terjadi pencampuran makanan dengan saliva.Bercampurnya saliva ini bukan hanya
menyebabkan terjadi pemecahan ukuranmakanan di mulut, melainkan juga terjadi
proses digesti. Hal tersebt disebabkanterdapatnya kandungan enzim ptialin dalam
saliva, yang dapat mengubah amilummenjadi maltosa. Saliva juga membuat proses
menelan lebih mudah sebabmengandung banyak air yang berfungsi sebagai
pelumas.Tahap selanjutnya makanan dikunyah adalah proses menelan.
Menelanmerupakan bergeraknya makanan dari mulut ke esofagus menuju ke
lambung.Proses menaln ini terjadi secara refleks akibat penekanan pada bagian faring.
(Asmadi.2008; 75).
 Digesti
Digesti merupakan rangkaian kegiatan fisik dan kimia pada makanan yangdibaea ke
dalam lambung dan usus halus. Pada proses digesti ini terjadi penyederhanaan ukuran
makanan sampai dapat diabsorbsi oleh intestinal. Organ pencernaan yang berperan
pada proses ini diantaranya adalah mulut, faring,esofagus, lambung, usus halus, dan
kolon.
 Metabolisme
Metabolisme adalah proses akhir penggunaan makanan dalam tubuh yangmeliputi
semua perubahan kimia yang dialami zat makanan sejak diserap olehtubuh hingga
dikeluarkan oleh tubuh sebagai sampah. Proses metabolisme terjadi berbeda -beda
berdasarkan jenis nutrien. (Asmadi.2008; 78).
Metabolisme zat nutrisi terdiri atas tiga proses utama, yaitu:
1. Katabolisme glikogen menjadi glukosa, karbon dioksida, dan air(glikogenolisis).
2. Anabolisme glukosa menjadi glikogen yang akan disimpan (glikogenesis).
3. Katabolisme asam amino dan gliserol menjadi glukosa untuk
energi(glukoneogenesis). (Potter & Perry.2010; 281).Glukosa yang merupakan
hasil akhir digesti karbohidrat akan mengalami proses oksidasi dan menghasilkan
kalori, energi, dan zat buangan sepertikarbondioksida. Bila glukosa ini tidak
dipakai sebagai sumber energi, makaglukosa akan mengalami proses glikogenesis
dan menghasilkan glikogen yangkemudian disimpan di hepar dan otot. Bila
sewaktu - waktu glukosa kurang,maka glikogen diubah kembali menjadi glukosa
(glikolisis). (Asmadi.2008; 78).
Protein oleh tubuh digunakan untuk aktivitas dalam tubuh, sistem imundan
normalisasi pertumbuhan, memproduksi enxim, memelihara sel, perbaikan
jaringan, dan menjadi keseimbangan cairan tubuh. Bila kekurangan protein,
makadapat menyebabkan terjadinya edema, asites, dan gangguan pertumbuhan.
(Asmadi.2008; 78).
BATASAN KARAKTERISTIK
a. Mayor (harus terdapat)
1. Pasien yang tidak puasa mengeluhkan atau mendapat : asupan makanan
yangtidak adekuat, kurang dari angka kecukupan gizi (recommended
dailyallowance,RDA), dengan atau tanpa disertai penurunan berat badan
2. Kebutuhan metabolic aktual atau potensial dalam asupan yang berlebihan.
b. Minor (mungkin terdapat)
1. Berat badan 10% sampai 20% atau lebih di bawah berat badan ideal
berdasarkan tinggi dan kerangka tubuh
2. Lipasan kulit triseps, lingkar lengan dan lingkar otot lengan kurang dari
60%ukuran standar.
3. Kelemahan otot dan nyeri tekan.
4. Konfusi atau iritabilitas mental.
5. Penurunan albumin serum.
6. Penurunan transferin serum atau penurunan kapasitas ikatan-besi.
7. Fontanel bayi cekung (Lynda Juall,Carpenito,2002,345).
F. KLASIFIKASI NUTRISI.
a. Kurang dari Kebutuhan Nutrisi
Kondisi ketika individu, yang tidak puasa, mengalami atau berisikomengalami
ketidakadekuatan asupan atau metabolisme nutrien untuk kebutuhanmetabolisme
dengan atau tanpa disertai penurunan berat badan. (Carpenito,LJ.2012; 346).Asupan
nutrisi tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan metabolik.(Wilkinson Judith,
2011; 503).Kekurangan nutrisi merupakan keadaan yang dialami seseorang
dalamkeadaan tidak berpuasa (normal) atau resiko penurunan berat badan
akibatketidakcukupan asupan nutrisi kebutuhan matabolisme.

Tanda klinis :
 Berat badan 10-20% dibawah normal
 Tinggi badan dibawah ideal
 Lingkar kulit trisep lengan tengah kurang dari 60% ukuran standar.
 Adanya kelemahan dan nyeri tekan pada otot
 Adanya penurunan albumin serum
 Adanya penurunan transferrin
b. Lebih dari Kebutuhan Nutrisi
Kondisi ketika individu mengalami atau berisiko mengalami kenaikan berat badan yang
berhubungan dengan asupan yang melebihi kebutuhan metabolik.(Carpenito, LJ.2012;
360).Asupan nutrisi yang melebihi kebutuhan metabolik. (Wilkinson Judith M,2011; 512).
Kelebihan nutrisi merupakan suatu keadaan yang dialami seseorangyang mempunyai resiko
peningkatan berat badan akibat asupan kebutuhanmetabolisme secara berlebih.
Tanda klinis :
 Berat badan lebih dari 10% berat ideal
 Obesitas (lebih dari 20% berat ideal).
 Lipatan kulit trisep lebih dari 15 mm pada pria dan 25 mm pada wanita
 Adanya jumlah asupan yang berlebihan
 Aktivitas menurun atau monoton.
c. Malnutrisi
Kurang nutrisi merupakan masalah yang berhubungan dengan kekuranganzat gizi pada
tingkat seluler atau dapat dikatakan sebagai masalah asupan zat giziyang tidak sesuai dengan
kebutuhan tubuh. Gejala umumnya adalah berat badanrendah dengan asupan makanan yang
cukup atau asupan kurang dari kebutuhantubuh, adanya kelemahan otot, dan penurunan
energi, pucat pada kulit, membranemukosa , konjungtiva, dan lain - lain.
d. Diabetes Melitus
Diabetes melitus merupakan gangguan kebutuhan nutrisi yang ditandaidengan adanya
gangguan metabolisme karbohidrat akibat kekurangan insulinatau penggunaan karbohidrat
secara berlebihan. (AAA.Hidayat.2006; 68).

e. Hipertensi
Hipertensi merupakan gangguan nutrisi yang juga disebabkan oleh berbagaimasalah
pemenuhan kebutuhan nutrisi seperti penyebab dari adanya obesitas sertaasupan kalsium,
natrium, dan gaya hidup yang berlebihan. (AAA.Hidayat.2006;68).
f. Jantung Koroner
Penyakit jantung coroner merupakan gangguan nutrisi yang disebabkan olehadanya
peningkatan kolesterol darah dan merokok. Saat ini, penyakit jantung koroner sering dialami
karena adanya perilaku atau gaya hidup yang tidak sehat,obesitas dan lain-lain.
(AAA.Hidayat.2006; 68).
g. Kanker
Kanker merupakan gangguan nutrisi yang disebabkan pengkonsumsianlemak secara
berlebihan. (AAA.Hidayat.2006; 68).
h. Anoreksia Nervosa
Merupakan penurunan berat badan secara mendadak dan berkepanjangan,ditandai dengan
adanya konstipasi, pembengkakan badan, nyeri abdomen,kedinginan, letargi, dan kelebihan
energi. (AAA.Hidayat.2006; 69).
i. Penatalaksanaan
a. Pemberian Nutrisi melalui oral
b.Pemberian Nutrisi melalui pipa penduga/Lambung
c.Pemberian Nutrisi melalui Parenteral
Penyimpangan KDM

Stroke, Dm, Hepatitis

Infeksi Kuman

Disfungsi kerusakan
organ multipel

SEPSIS

Status kesehatan Penyerapan 02


menurun terganggu

Kelemahan otot Suplai O2


menelan terganggu

Gangguan otot
menelan Sesak

Asupan nutrisi Gangguan


tidak terpenuhi pertukaran gas

Penurunan berat
badan

Ketidakseimbangan
nutrisi
RESUME KEPERAWATAN

A. Pengkajian
Tanggal Pengkajian : Selasa, 13 April 2021
Ruangan : IMC-C

1. Biodata
a. Identittas Pasien
Nama : Ny.V.R
Umur : 79 Tahun 8 bulan 4 hari
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Kaima Kauditan
Agama : Kristen Katholik
Pekerjaan : IRT
Diagnosa Medis : Sepsis
b. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Tn.R.P
Umur :-
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Kaima Kauditan
Agama : Kristen Katholik
Pekerjaan :-
Hubungan Dengan Klien : Anak Klien

2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan Utama
Kelemahan Tubuh
b. Riwayat Kesehatan Sekarang
Klien datang di ruangan IMC dengan keluhan Sepsis ec Pnemonia. Saat ini klien
mengalami penurunan kesadaran sejak 1 hari yang lalu. Saat dirawat di rumah
sakit klien mendapatkan terapi oksigen 3 L dalam pemenuhan oksigenasi, tanda –
tanda vital terpantau lewat monitor. Pada saat pengkajian di dapatkan vital sign
TD : 150/60 mmHg, RR : 27 x/menit, N : 94 x/menit, SB : 36.6 oC, SPo2 : 97%.
Saat ini klien terbarin di tempat tidur dengan keadaan lemah serta perawatan
total, klien mengalami kekakuan sendi , IMT : 17.5 (kurang), klien mempunyai
luka di belakang bagian tubuh bawah dengan panjang luka 10 CM dan Lebar luka
5 CM.
c. Riwayat Kesehatan Dahulu
Klien pernah mengidap Covid-19 dan dirawat di ruangan palma kemudian di
pindahkan di ruangan IMC pada tanggal 12 April 2021 terkonfirmasi negative
covid-19, klien sudah tirah baring dari ruangan palma.
d. Riwayat Kesehatan Keluarga
Sebelumnya keluarga mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit yang sama
seperti yang di alami klien di dalam keluarga

3. Pola Fungsi Kesehatan Gordon


a. Pola Persepsi dan Pemeliharaan Kesehatan
Keluarga mengatakan SMRS klien dan keluarga sering memeriksakan kesehatan
pada dokter keluarga.
b. Pola Nutrisi dan Metabolisme
Pola nutrisi sebelum klien sakit klien makan 3x sehari dan makanan yang di
konsumsi yaitu nasi, ikan dan sayur tetapi saat klien sakit, klien menerima
asupan makanan lewat NGT karena klien mengalami penurunan kesadaran.
c. Pola Eliminasi
BAB: Klien BAB 2 hari sekali dengan konsistensi padat selama di RS
BAK: Saa di kaji klien BAK dari jam 07.00 – 13.00 sebanyak 650cc
d. Pola Aktivitas dan Latihan
Kegiatan/Aktivitas 0 1 2 3 4
Makan dan Minum * ^
Mandi * ^
Berpakaian * ^
Toileting * ^
Mobilisasi di Tempat Tidur * ^
Berpindah * ^
Berjalan * ^
Menaiki Tangga * ^
Berbelanja * ^
Memasak * ^
Pemeliharaan Rumah * ^

Kemampuan Perawatan Diri:


0 : Mandiri 3 : Dibantu Orang Lain dan Peralatan
1 : Dengan Alat Bantu 4 : Ketergantungan/Ketidakmampuan
2 : Dibantu Orang Lain * : SMRS ^ : MRS

e. Pola Istirahat dan Tidur


Klien tidur >8 jam sehari
f. Pola Kognitif dan Persepsi
Tidak dikaji
g. Pola Persepsi Diri dan Konsep Diri
Tidak dikaji
h. Pola Koping dan Toleransi Stres
Tidak dikaji
i. Pola Peran dan Hubungan
Keluarga mengatakan hubungan antara klien dengan keluarga baik-baik saja dan
sangat harmonis meski berada jauh dari anak-anak, suami klien setia menjaga
klien di RS
j. Pola Seksual dan Reproduksi
Tidak dikaji
k. Pola Keyakinan dan Kepercayaan
Klien beragama Kristen katholik, SMRS klien rutin beribada ke gereja di hari
minggu
4. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan Umum : Lemah
Kesadaran : Koma GCS : E2 M1 V2 = 5
Tinggi Badan : 160 Berat Badan : 45 Kg
b. TTV
Tekanan Darah : 150/60 mmHg
Frekuensi Nadi : 94 x/m
Frekuensi Respirasi : 27 x/m
Suhu Tubuh : 36.6 oC
c. Kepala dan Rambut
Rambut beruban, berwarna pirang, tidak terdapat pembengkakan, mengalami
kerontokkan rambut, tidak terdapat lesi
d. Mata
Sklera berwarna putih, pupil berwarna hitam, konjungtiva anemis, simetris kiri
dan kanan
e. Telinga
Telinga bersih, simetris kiri dan kanan, tidak terdapat massa dan tidak ada
pembesaran kelenjar limfe di sekitar telinga
f. Hidung
Terpasang O2 3lpm dan selang NGT
g. Mulut
Mulut bersih, gigi tidak lengkap, gigi berwarna kuning, mukosa bibir kering
h. Leher
Tidak terdapat pembengkakan kelenjar tiroid
i. Dada/Thorax
Terdapat penggunaan otot bantu napas
j. Abdomen
Tidak terdapat pembesaran abdomen.
k. Genetalia
Terpasang kateter urine.
l. Rektal
Tidak di kaji
m. Ekstremitas
Atas : Terpasang manset monitor tekanan darah di sebelah kiri
Bawah : Terpasang Line 1 : IVFD NaCL 0,9% 500ml dan line 2 : Bfluid Infusion
500 ml
5. Pemeriksaan Penunjang
Jenis Pemeriksaan Hasil Rujukan Satuan
HEMATOLOGI
Leukosit 17.2 4.0 – 10.0 10^3/uL
Eritrosit 4.02 4.70 – 6.10 10^6/uL
Hemoglobin 11.8 12.0 – 16.0 g/dL
Hematokrit 33.7 37.0 – 47.0 %
Trombosit 229 150 – 450 10^3/uL
MCH 29.4 27.0 – 35.0 Pg
MCHC 35.1 30.0 – 40.0 g/dL
001 Eosinofil 0 1–5 %
002 Basofil 0 0–1 %
003 Ntrofil Batang 8 2–8 %
004 Netrofil Segmen 68 50 – 70 %
005 Limfosit 15 20 – 40 %
006 Monosit 9 2–8 %
MCV 83.8 80.0 – 100.0 fL
KIMIA KLINIK
SGOT 24 <33 U/L
SGPT 33 <43 U/L
Ureum Darah 38 10 – 40 Mg/dL
Creatinin Darah 0.9 0.5 – 1.5 Mg/dL
Gula Darah Sewaktu 198 70 – 140 Mg/dL
HbA1C 6.8 4.5 – 6.3 %
Fosfor 2.2 2.7 – 4.5 Mg/dL
Magnesium 1.88 1.70 – 2.50 Mg/dL
Albumin 2.85 3.50 – 5.70 g/dL
Chlorida Darah 95.4 98.0 – 109.0 mEq/L
Kalium Darah 3.33 3.50 – 5.30 mEq/L
Natrium Darah 139 135 – 153 mEq/L
Calsium 7.86 8.10 – 10.40 mEq/L
HEMOSTASIS -
@Detik -
- Pasien 14.0 12.0 – 16.0 Detik
- Kontrol 14.5 12.5 – 17.0 Detik
@INR -
- Pasien 1.10 0.80 – 1.30 Detik
- Kontrol 1.07 0.80 – 1.30 Detik
APPT -

6. Program Terapi
Nama Obat/Terapi Cara Pemberian Dosis
Nacl 0.9% (Line 1) IV 500ml/8jam
Levofloxacin IV 750mg/24jam
Bfluid (Line 2) IV 500ml/24jam
N-Asetilsistein IV 5gr/24jam
Gentamicin Salep Topikal 10gr/24jam
Vit B Oral 1tab/8jam
Vit C Oral 250mg/8jam
Novorapid Subkutan 4u/8jam
Levemir Subkutan 10u/24jam
Aspilet Oral 80mg/24jam
Simvastatin Oral 20mg/24jam
Amlodipin Oral 10mg/24jam
KSR (Kalium Klorida) Oral 600g/12jam
B. KLASIFIKASI DATA
DATA SUBJEKTIF DATA OBJEKTIF
- Klien mendapatkan terapi oksigen 3 L dalam pemenuhan
oksigenasi
- Saat dirawat di rumah sakit, tanda – tanda vital terpantau lewat
monitor, pada saat pengkajian di dapatkan vital sign TD : 150/60
mmHg, RR : 27 x/menit, N : 94 x/menit, SB : 36.6 oC, SPo2 :
97%.
- Saat ini klien terbaring di tempat tidur dengan keadaan lemah
serta perawatan total
- klien mengalami kekakuan sendi
- IMT : 17.5 (kurang)
- Klien mempunyai luka di belakang bagian tubuh bawah dengan
panjang luka 10 CM dan Lebar luka 5 CM.
- Terpasang O2 3lpm dan selang NGT
- Terdapat penggunaan otot bantu napas
- Terpasang kateter urine.s

C. ANALISA DATA
DATA ETIOLOGI MASALAH
Ds : Ketidakmampuan Defisit Nutrisi
menelan makanan
Do :
- Berat badan menurun.
- Bising usus hiperaktif.
- Otot menelan lemah.
- Rambut rontok berlebihan.
- IMT : 17,5 (kurang)

D. DIAGNOSA KEPERAWATAN
No Diagnosa Keperawatan
.
1. Defisit Nutrisi b.d ketidakmampuan menelan makanan.
E. PERENCANAAN KEPERAWATAN
No Diagnosa Keperawatan Tujuan (SLKI) Intervensi (SIKI)
.
1. Defisit nutrisi b.d Setelah dilakukan tindkaan Manajemen Nutrisi
ketidakmampuan menelan keperawatan selama 1 x 8 jam maka Observasi
makanan. status nutrisi membaik dengan  Identifikasi status nutrisi.
kriteria hasil :  Identifikasi makanan yang disukai.
Gejala dan Tanda - Porsi makan yang  Identifikasi kebutuhan kalori dan jenis
Subjektif : dihabiskan meningkat. nutrisi.
1. Nafsu makan menurun. - Frekuensi makan membaik.  Monitor asupan makanan.
Objektif : - Napsu makan membaik.  Monitor berat badan.
1. Berat badan menurun.
Terapeutik
2. Membrane mukosa lemah
 Lakukakan oral hygiene sebelum makan
 Berikan makan tinggi kalori dan tinggi
protein.
Edukasi
 Ajurkan posisi duduk jika mampu.
Kolaborasi
 Kolaborasi pemberian medikasi sebelum
makan ( mis. Pereda nyeri, anti emetic) jika
perlu).
No Diagnosa Keperawatan Implementasi Evaluasi
1 Defisit nutrisi b/d Rabu, 14 April 2021 Senin, 14 April 2021
ketidakmampuan menelan 10.05 WITA 10.15
makanan 1) Mengidentifikasi status nutrisi S: -
Hasil/respon: O:
- Pasien mengalami penurunan berat badan - Wajah pasien pucat
sekitar 10 kg selama sakit - Mukosa bibir tampak lembab
2) Memonitor asupan makanan - Pasien makan hanya 1 gelas makan
Hasil/respon: setiap kali makan
- Pasien makan makanan yang diberikan ahli A: masalah defisit nutrisi belum teratasi.
gizi (Susu) P: lanjutkan intervensi
3) Mengatur lingkungan sekitar pasien (suhu
ruangan dan kebisingan) dengan
menganjurkan penjaga pasien hanya 1 orang
dan membatasi jumlah kungungan
Hasil/respon:
- keluarga kooperatif, jumlah penjaga pasien
hanya 1 orang saja yaitu anaknya dan tidak
ada kunjungan
OUT LINE JURNAL PENELITIAN
Metode penelusuran jurnal : PICO
Judul : HUBUNGAN STATUS NUTRISI PADA PASIEN SEPSIS DI RUANG INTENSIF RSUD DR.
MOEWARDI SURAKARTA.

Penulis : Untoro Dwi Raharjo

Pasien/Problem intervension Comparative outcome


intervention
- Berdasarkan hasil
Sepsis merupakan Penelitian ini bertujuan
penelitian ini Tidak ada
penyebab utama untuk mengetahui
hubungan yang bermakna
kematian akibat hubungan status nutrisi
antara status nutrisi
infeksi. Pasien sepsis pada pasien dengan sepsis
menggunakan Subjective
rentan mengalami di Ruang Intensif RSUD
Global Assessment (SGA)
kondisi malnutrisi. Dr. Moewardi Surakarta.
dengan hemodinamik
Malnutrisi dapat
Penelitian ini merupakan noninvasif yaitu tekanan
memengaruhi fungsi
penelitian diskriptif darah sistolik p-value =
jantung sehingga
korelatif dengan 0,399 (p>0,05); r = 0,120,
menyebabkan
pendekatan cross-sectional. tekanan darah diastolik p-
gangguan
Status nutrisi diukur value = 0,153 (p>0,05); r =
hemodinamik pada
menggunakan instrumen 0,189, heart rate p-value =
pasien sepsis.
Subjective Global 0,880 (p>0,05); r = -0,025
Assessment (SGA) dan mean arterial pressure p-
sedangkan pengukuran value = 0,356 (p>0,05); r =
hemodinamik dilakukan 0,123; pada pasien dengan
dengan metode noninvasif. sepsis di ruang Ruang
Uji statistik Somer’s delta Intensif RSUD Dr. Moewardi
digunakan untuk Surakarta..
menentukan hubungan
status nutrisi dengan
hemodinamik noninvasif
dengan α=0,05 sebagai
pertimbangan signifikansi.

Anda mungkin juga menyukai