Anda di halaman 1dari 35

ASUHAN KEPERAWATAN INTRANATAL G1POAO PADA Ny.

W
DENGAN PERSALINAN NORMAL DI RUANG BERSALIN DI
RSUD WONOSOBO

DISUSUN OLEH :

Satria Yosi Hernawan S.Kep


(1908209)/ KEL. 1

PROGRAM STUDI PROFESI NERS 20


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KARYA HUSADA
SEMARANG
2020

1
Satria Yosi Hernawan / M A T E R N I T A S / Ners 20
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Partus atau melahirkan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi yang
dapat hidup dari dalam uterus melalui vagina ke dunia luar. Namun, ada juga partus
yang tidak berjalan dengan normal atau proses pengeluaran hasil konsepsi yang
tidak secara spontan. Dalam Asuhan Keperawatan ini kami membahas tentang
partus yang secara spontan atau normal.

B. RUANG LINGKUP PENULISAN


Ruang lingkup penyusunan tulisan ini terbatas, Kami hanya membatasi
penyelesaian dan pemberian Asuhan Keperawatan Pada klien Ny. W dengan Partus
Spontan Di RSUD Wonosobo.

C. TUJUAN PENULISAN
 Tujuan Umum
Selama melaksanakan ibu praktik klinik, diharapkan mahasiswa dapat
Memperoleh gambaran dan pemahaman, sehingga mampu mengaplikasikan
secara nyata dalam pemberian asuhan keperawatan dengan pendekatan
memejemen Proses Keperawatan pada klien dengan Partus Spontan.
 Tujuan Khusus
Mahaiswa / calon perawat :
 Mampu memahami konsep dasar Partus Spontan
 Mampu Melakukan pengkajian sekaligus menggunakan alat pengkajian yang
dilakukan pada klien dengan Partus Spontan.
 Mampu menganalisa data untuk menemukan dan menegakkan masalah-
masalah keperawatan yang mungkin muncul pada klien dengan Partus
Spontan.

2
Satria Yosi Hernawan / M A T E R N I T A S / Ners 20
 Mampu Menyusun tujuan dan rencana tindakan keperawatan dalam praktek
nyata sesuai dengan masalah yang muncul pada kasus Partus Spontan.
 Mampu Melaksanakan intervensi keperawatan yang telah disusun dalam
praktek nyata sesuai dengan masalah yang juga telah diprioritaskan.
 Mampu Menilai dan mengevaluasi hasil dari tindakan yang telah dilaks ibuan,
sebagai bagian dari asuhan keperawatan terhadap klien dengan Partus
Spontan.
 Mendokumentasikaan rencana tindakan asuhan keperawatan yang telah
dilaksanakan

D. MANFAAT PENULISAN
 Untuk penyusun tulisan
Memberi dan meningkatkan pengetahuan serta pengalaman dalam
penyusunan Asuhan keperawatan pada ibu dengan Partus Spontan yang
menggabungkan antara tinjauan secara teoritis dan lapangan
 Untuk pasien
Asuhan keperawatan yang telah disusun ini menjadi dokumentasi laporan
catatan perkembangan kesehatan bagi klien dan keluarga.
 Untuk Rumah Sakit
Asuhan Keperawatan ini menjadi dokumentasi laporan catatan
perkembangan kesehatan klien sehingga bisa diketahui juga peningkatan
kemampuan dalam pemberian asuhan keperawatan oleh perawat.

E. METODE PENULISAN
Metode yang digunakan adalah metode deskriptif yaitu metode yang
memberikan gambaran terhadap suatu kejadian atau yang sedang berlangsung
melalui proses keperawatan.
Adapun tekhnik-tekhnik yang digunakan untuk memperoleh data dan
informasi dengan cara :

3
Satria Yosi Hernawan / M A T E R N I T A S / Ners 20
 Wawancara
Penulis melakukan anamnesa dengan klien, keluarga, serta petugas kesehatan
lainnya.
 Studi Dokumentasi
Data-data yang didapatkan dari rekam medis klien di Ruang VK seperti catatan
Dokter, catatan laboratorium, dan tim kesehatan lainnya.
 Studi Perpustakaan
Data yang didapatkan dengan cara membaca ataupun membandingkan literatur
dan tinjauan teoritis, baik mengenai konsep dasar partus spontan maupun konsep
asuhan keperawatan.
 Observasi Partisipasi
Melaks ibuan asuhan keperawatan secara langsung pada klien dan mengamati
langsung perubahan-perubahan yang terjadi untuk memperoleh data serta
mencatat hal-hal yang termasuk pemeriksaan fisik.

F. IDENTIFIKASI MASALAH
Fungsi identifikasi masalah tidak lain adalah mengidentifikasi masalah
berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, maka kami mengidentifikasi
masalah yang berkaitan : “ Bagaimana Asuhan Keperawatan Yang harus diberikan
pada klien ibu dengan Partus Spontan ’’.

G. SISTEMATIKA PENULISAN
Penulis membagi penulisan masalah ini dalam 5 Bab, yang terdiri dari :
BAB I. Pendahuluan
Terdiri dari latar belakang masalah, uang lingkup penulisan,tujuan penulisan,
Manfaat penulisan,metode penulisan, dan tekhnik pengumpulan data, identifikasi
masalah, serta sistematika penulisan.
BAB II. Tinjauan Teori
Salah satunya Terdiri dari : Definisi, Etiologi,tanda dan gejala, patofisiologi, kontra
indikasi partus spontan, pelaksanaan.

4
Satria Yosi Hernawan / M A T E R N I T A S / Ners 20
BAB III. Tinjauan Kasus
Terdiri dari tahapan proses keperawatan, yang dimulai dari hasil yang didapatkan
dilapangan dengan teori yang ada, meliputi pengkajian, diagnosa keperawatan,
perencanaan, implementasi, dan evaluasi.
BAB IV. Penutup :
Berisi kesimpulan dan saran penulisan terhadap hasil asuhan keperawatan pada
klien Ny. W dengan Partus Spontan.

5
Satria Yosi Hernawan / M A T E R N I T A S / Ners 20
BAB II
TINJAUAN TEORI

A. PENGERTIAN
 Partus adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat hidup dari
dalam uterus melalui vagina ke dunia luar. (Sarwono,1997)
 Persalinan adulah suatu prows pengeluaran hasil konsepsi (janin dan uri) yang
telah cukup bulan atau dapat hidup di luar kandungan,melalui jalan lahir,
dengan bantuan atau tanpa bantuan /dengan kekuatan sendiri. (Manuaba, 1998).
 Persalinan dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi
pada kehamilan cukup bulan ( 37-42 minggu ), lahir secara spontan dengan
presentasi belakang kepala yang berlangsung dalam waktu 28 jam,Tanpa
komplikasi baik pada ibu maupun janin. (Pelayanan Kesehatan Maternal
Neonatal,2006)

B. JENIS – JENIS PERSALINAN


Menurut cara persalinan.
 Persalinan spontan.
Adalah Proses persalinan yang berlangsung dengan kekuatan ibu sendiri dan
melalui jalan lahir, yang berlangsung kurang dari 24 jam.
 Persalinan buatan.
Adalah Persalinan pervaginam dengan bantuan tenaga dari luar,seperti vakum
ekstraksi atau melalui dinding perut dengan operasi sectio caesaria.
 Persalinan anjuran
Adalah Kekuatan yang diperlukan untuk persalinan, ditimbulkan dari luar
(rangsangan) seperti tindakan induksi/pemberian prostaglandin.

6
Satria Yosi Hernawan / M A T E R N I T A S / Ners 20
Menurut usia (tua kehamilan)
1. Abortus.
Pengeluaran buah kehamilan sebelum kehamilan 22 mg atau bayi dengan berat
badan kurang dari 500 g.
2. Partus imaturus.
Pengeluaran buah kehamilan antara 22 mg - 28 mg atau bayi dengan berat badan
antara 500 - 999 gram.
3. Partus prematurus.
Pengeluaran buah kehamilan antara 28 mg - 36mg atau dengan berat badan 1000
- 2499 gram.
4. Partus maturus / aterm (cukup bulan)
Pengeluaran buah kehamilan antara 37 mg - 40 mg atau bayi dengan BB 2500
gram atau lebih.
5. Partus post maturus / serotinus
Pengeluaran buah kehamilan setelah 42 mg, atau persalinan yang terjadi 2
Minggu atau lebih dari waktu partus yang diperkirakan.

C. ETIOLOGI
a) Sebab - sebab yang menimbulkan persalinan.
Penyebab sari persalinan belum diketahui secara pasti,hanya saja
terdapat teori- teori yang cukup kompleks. Antara lain dikemukakan faktor-
faktor humoral, struktur rahim, sirkulasi rahim, pengaruh pada penekanan
syaraf, dan rutrisi.
b) Teori penurunan hormon
1-2 minggu sebelum partus mulai terjadi penurunan kadar hormon
estrogen dan Progesterone. Progesteron bekerja sebagai penenang otot-otot
polos rahim,otot rahim akan relaksasi. Selama kehamilan terdapat
keseimbangan antara kadar progesterone dan estrogen di dalam darah, tctepi
pada akhir kehamilan kadar progesterone dan estrogen menurun yang akan

7
Satria Yosi Hernawan / M A T E R N I T A S / Ners 20
menyebabkan kekejangan pembuluh darah sehingga hal ini akan
menimbulkan his.
c) Teori oksitosin.
Pada akhir kehamilan kadar oksitosin meningkat, Oleh karena itu
timbul kontraksi otot - otot rahim.
d) Teori placenta menjadi tua
Plasenta yang tua akan menyebabkan turunnya kadar estrogen dan
progesterone yang akan menyebabkan kekejangan pembuluh darah. Hal ini
akan menimbulkan his.
e) Teori prostaglandin.
 Konsentrasi Prostaglandin meningkat sejak usia hamil 15 minggu yang
dihasilkan oleh sel desidua.
 Pemberian prostaglandin saat hamil dapat menimbulkan kontraksi otot
rahim.
f) Teori distensi rahim
Rahim yang menjadi besar dan teregang yang menyebabkan iskemia
otot-otot rahim sehingga mengganggu sirkulasi uteroplasenta.
Faktor-faktor yang mempengaruhi persalinan
a. Power (kekuatan mendorong janin keluar)
 Power utama adalah t°.naga atau kekuatan yang dihasilkan oleh kontraksi
otot rahim.
 Power sekunder ,dalam hal ku kekuatan mengejan yang digunakan untuk
mendorong bayi keluar, yang dihasilkan oleh adanya kontraksi otot perut
dan diafragma .
b. Passages (jalan lahir)
 Bagian keras yaitu tulang panggul, dan bagian yang lunak yaitu
SBR,servik, vagina.
 Janin harus melewati rongga panggul, serviks, dan vagina mituk dapat
 Lahir, sehingga jalan lahir harus pada ukuran yang semestinya.

8
Satria Yosi Hernawan / M A T E R N I T A S / Ners 20
c. Passenger (janin)
 Bagian yang terpenting adalah kepala janin.
 Artinya, bila bagian kepala telah lahir, bagian lain akan dengan mudah
dilahirkan

D. MANIFESTASI KLINIK
Tanda - tanda permulaan persalinan
Sebelum terjadinya persalinan, Ibu hamil akan memasukl beberapa face
1,memberekan tanda-tanda awal persalinan (In partu), yaitu:
 Turunnya kepala, memasuki PAP terutama pada primigravida minggu ke36.
Dapat menimbulkan sesak di bagian bawah, di atas simpisis pubis dan sering
ingin miksi
 Perut kelihatan lebih melebar, karena fundus uteri turun.
 Perasaan sakit di perut dan daerah pinggang oleh adanya kontraksi ringan otot
rahim / his.
 Terjadi Penipisan, perlunakan, dan pembukaan serviks karena terdapat
kontraksi otot rahim.
 Terjadi pengeluaran lendir yang bercampur darah melalui vagina.
Tanda dan Gejala Persalinan.
 Rasa sakit oleh adanya his yang datang lebih kuat, sering dan teratur
 Keluarnya lendir bercampur darah yang lebih banyak. Hal ini terjadi karena
robekan - robekan kecil yang terjadi pada serviks
 Kadang - kadang ketuban pecah dengan sendirinya.
 Pada pemedksaan dalam : serviks mendatar, lunak dan terdapat pembukaan.

9
Satria Yosi Hernawan / M A T E R N I T A S / Ners 20
E. PATOFISIOLOGI (PROSES PERSALINAN)
Kala 1
Dimulai sejak terjadinya kontraksi uterus yang teratur dan meningkat (frekuensi dan
kekuatannya) hingga serviks membuka lengkap (10 cm). Kala satu persalinan terdiri
dari dua fuse, yaitu :
Fase laten pada kala satu persalinan
a. Dimulai sejak awal berkontraksi yang menyebabkan penipisan dan pembukaan
serviks secara bertahap.
b. Berlangsung hingga serviks membuka kurang dari 4 cm.
c. Pada umumnya fase laten berlangsung hampir atau hingga 8 jam.
d. Lamanya kala I untuk primipara 12 jam dan untuk multipara 8 jam.
Fase aktif pada kala satu persalinan
a. Frekuensi dan lama kontraksi uterus akan meningkat secara bertahap(kontraksi
dianggap adekuat I memadai jika terjadi tiga kali atau lebih dalam waktu 10
menit dan berlangsung selama 40 detik atau lebih.)
b. Dari pembukaan 4 cm hingga mencapai pembukaan lengkap(10 cm),akan terjadi
dengan kecepatan rata-rata 1 cm/jam (primigravida), atau lebih dari 1 cm hingga
2 cm (multigravida).
c. Terjadi penurunan bagian terbawah janin.
Kala II
Dimulai ketika pembukaan serviks sudah lengkap (10 cm),dan berakhir dengan
lahirya bayi. Kala dua juga disebut sebagai kala pengeluaran bayi. Palo Primi : 1-2
jam, Pada Multi : 30 menit.
Gejala dan tanda kala dua persalinan
 Ibu merasa ingin meneran bersamaan dengan munculnya His.
 Ibu merasakan adanya peningkatan tekanan pada rektum dan vagina.
 Perineum menonj ol.
 Vulva, vagina, serta anus membuka.
 Meningkatnya pengeluaran lendir bercampur darah.

10
Satria Yosi Hernawan / M A T E R N I T A S / Ners 20
Tanda Pasti Kala II
 Pembukaan serviks telah lengkap.
 Kepala janin terlihat di introitus vagina.

Kala III
 Disebut juga Kala Uri atau kala pelepasan placenta.
 Dimulai setelah lahirnya bayi sampai lahirnya plasenta, yang berlangsung tidak
lebih dari 30 menit. Lamanya kala uri kurang lebih 8,5 menit dan pelepasan
plasenta hanya memakan waktu 2 - 3 menit.
Tiga Tanda lepasnya placenta :
 Perubahan bentuk dan tinggi fundus uterus
Uterus berbentuk bulat penuh.,dan tinggi fundus uterus biasanya di bawah
pusat.
 Tali pusat memanjang
Tali pusat terlihat menjulur keluar melalui vulva.
 Semburan darah mendadak dan singkat.
Darah yang terkumpul di belakang plasenta akan membantu mendorong
plasenta keluar dibantu oleh gaya gravitasi. Perdarahan kurang lebih 250 cc.

Manajemen Aktif kala tiga terdiri dari tiga langkah utama


 Pemberian suntikan oksitosin dalam 1 menit pertama setelah bayi lahir.
 Melakukan penegangan tali pusat terkendali.
 Masase fundus uteri.

Kala IV
Dimulai setelah lahirnya plasenta dan berakhir dua jam pertama post partum.
Dimaksudkan untuk observasi keadaan ibu utamanya HPP(Haemoragic Post
partum).
Pengawasan dalam kala IV:
 Mengawasi perdarahan post partum

11
Satria Yosi Hernawan / M A T E R N I T A S / Ners 20
 Mengawasi robekan perineum
 Memeriksa bayi.
 Kontraksi rahim

F. KONTRAINDIKASI PARTUS SPONTAN


 Malposisi/Letak lintang
 Panggul sempit
 Plasenta previa

G. PENATALAKSANAAN
Persiapan kelahiran
a. Persiapan pertolongan persalinan
b. Siapkan tempat hangat untuk BBl
c. Perhatikan keadaan janin selatna kelahiran
d. Beri tahu pasangan bahwa persalinan telah dimulai, agar dapat memberikan
support mental, membantu memberikan masase bila diperlukan.
Persiapan tentang kebutuhan kelahiran
a. Tim Penolong
b. Persiapan di ruang persalinan.
c. Persiapan perineum
d. Posisi klien Litotomi serta Bersihkan vulva dan sekitamya.
e. Kelahiran :
 Segera setelah kepala janin berada pada liang vagina, letakkan handuk/kassa
steril di bawah rectum.
 Bila kepala semakin maju, tangan kanan menahan perineum, tangan kiri
menahan oksiput kepala janin.
 Bila kepala sudah lahir maka lanjutkan dengan pertolongan kelahiran bahu
dan badan keseluruhan.

12
Satria Yosi Hernawan / M A T E R N I T A S / Ners 20
 Dengan pegangan biparietal, kepala janin ditarik ke bawah untuk melahirkan
bahu depan, dan ditarik ke atas untuk melahirkan bahu belakang, kemudian
ditarik searah jalan lahir dengan tekhnik menyusur.
 Setelah bayi lahir seluruhnya, tali pusat dijepit dengan dua klem. Klem
pertama 2 cm dari perut bayi, klem kedua 2 cm dari klem pertaxna.
Kemudian potong antara 2 klem.
Perawatan Psikososial
 Segera setelah bayi lahir : bayi sudah bersih, janin diberikan / didekapkan
pada ibu untuk disusui.
 Bonding atachement dilakukan agar tercipta hubungan psikologi antara bayi
dan ibu
 Selanjutnya bayi dirawat bersama dengan ibu.

13
Satria Yosi Hernawan / M A T E R N I T A S / Ners 20
ASUHAN KEPERAWATAN INTRANATAL G1POAO PADA Ny. W DENGAN
PERSALINAN NORMAL DI RUANG BERSALIN DI RSUD WONOSOBO

A. IDENTITAS SOSIAL
Klien
Nama : Ny. W
Umur / Tanggal Lahir : 24 thn
Alamat : Wonosobo
Agama : Islam.
Suku : Jawa/Indonesia
Status perkawinan : Menikah
Pekerjaan : IRT
Pendidikan : SMA
Tanggal Masuk RS : 17 Desember 2020 Jam 07.00 WIB
Dx Medis : Primigravida H. Aterm
No. RM : 45.05.45
Penanggung jawab
Nama : Tn. T
Umur : 24 thn.

14
Satria Yosi Hernawan / M A T E R N I T A S / Ners 20
Alamat : Wonosobo
Agama : Islam.
Suku : Jawa/Indonesia
Status perkawinan : Menikah
Pekerjaan : Polisi
Pendidikan : SMA

B. RIWAYAT KESEHATAN
Usia ibu/suami saat menikah : 24/24 thn
Perkawinan ke :1
Usia perkawinan : 1 Tahun
1. Keluhan utama saat masuk RS
Perut kencang-kencang kurang lebih 4 jam sebelum masuk RS yaitu pukul
03.00 WIB, sedangkan keluar lendir darah sejak tadi pagi pukul 07.00 WIB.
2. Keluhan utama saat pengkajian
Nyeri pada perut
P : Pada saat timbul HIS.
Q : Seperti mencengkeram.
R : Di seluruh bagian perut terutama perut bagian bawah.
S : Skala 6.
T: Timbul sewaktu – waktu pada saat HIS.
3. Keluhan tambahan
Klien mengeluh terganggu dalam istirahat tidurnya, tidur malam yang kurang,
kurang lebih 5 jam. Sejak semalam terbangun karena merasa kenceng –
kenceng, klien tidak bisa tidur lagi
4. Riwayat kesehatan sekarang
Klien dengan G1P0A0 merasa hamil 9 bulan datang ke RSUD Wonosobo
mengeluh kenceng – kenceng sejak pukul 03.00 WIB, keluar lendir darah pukul
07.00 WIB. Semula di IGD kemudian klien langsung ditempatkan diruang vk
bersalin. Pemeriksaan yang dilakukan didapatkan TD : 140/90 mmHg, palpasi :
janin tunggal memanjang, preskep, DJJ : 144x/menit, HIS : 3x / 10 menit lama
15
Satria Yosi Hernawan / M A T E R N I T A S / Ners 20
35 detik. Dan dari pemeriksaan dalam menunjukkan pembukaan servik 4 cm.
klien mengatakan tidak sedang menderita penyakit asma, TBC, DM, hipertensi,
maupun jantung.
5. Riwayat kesehatan dahulu
a. Penyakit yang pernah diderita
Klien mengatakan pernah menderita penyakit maag (gastritis) tapi sudah
sembuh setelah berobat di bidan. Dan klien mengatakan tidak pernah
menderita penyakit asma, TBC, Hipertensi, maupun jantung.
b. Tindakan / operasi yang pernah dialami
Klien mengatakan tidak pernah menjalani operasi (SC) dan lain – lain.
6. Riwayat kesehatan keluarga
Klien mengatakan dalam keluarganya, tidak ada riwayat penyakit menurun
seperti DM, hipertensi, asma, tidak ada riwayat penyakit kongenital,

C. RIWAYAT KEHAMILAN SEKARANG


1. HPHT 12 januari 2020 HPL 17 Desember 2020
2. G1 P0 A0 UK 41+1 mg
3. Klien mulai merasakan gerakan janin ketika usia kehamilan 4 bulan
4. Periksa kehamilan teratur dibidan
Trimester I : 2 x di bidan
Trimester II : 4 x di bidan
Trimester III : 6 x di bidan
5. Masalah / keluhan selama kehamilan
Trimester I : mual, muntah, pusing, anoreksia, kurang lebih selama 2
bulan pertama
Trimester II : kadang – kadang mual muntah
Trimester III : nyeri punggung, nyeri perut / kenceng – kenceng,
frekuensi BAK yang meningkat kurang lebih 5 – 6 x / hari
6. Pengobatan selama hamil
Klien mengkonsumsi vitamin B complex dan tablet penambah darah
7. Imunisasi TT
16
Satria Yosi Hernawan / M A T E R N I T A S / Ners 20
2x suntikan TT I pada usia kehamilan 16 minggu dan suntikan TT II pada usia
kehamilan 6,5 bulan.
D. RIWAYAT REPRODUKSI
1. Riwayat haid
a. Menarche : 14 tahun
b. Siklus : Teratur, 28 hari
c. Lama : 7 hari
d. Sifat / warna darah : merah, kental
e. Keluhan selama haid : dismenorhea
2. Riwayat kontrasepsi
Klien mengatakan tidak menggunakan alat kontrasepsi, hanya menggunakan
kondom ketika bersenggama
3. Riwayat obstetri
( - )(belum pernah / tidak menggunakan)

E. RIWAYAT GANGGUAN REPRODUKSI


Klien mengatakan tidak pernah mengalami keputihan yang berlebihan serta tidak
ada gangguan lain yang berhubungan dengan sistem reproduksi.

F. POLA KEBIASAAN
1. Aspek fisik biologis
a. Nutrisi
Sebelum hamil : klien mengatakan makan 3-4 kali sehari, porsi
sedang dengan komposisi nasi, saur, lauk, bua. Ibu
minum 6-7 gelas sehari air putih, teh manis, ibu
mengatakan tidak ada gangguan nafsu makan dan
keluhan lainnnya

Setelah hamil :
1) TM I, ibu makan 3 kali sehari, porsi sedikit, tidak
habis dengan komposisi nasil lauk, sayur dan buah,
17
Satria Yosi Hernawan / M A T E R N I T A S / Ners 20
ada gangguan nafsu makan yaitu mual kadang
disertai muntah. Ibu tidak memiliki kebiasaan
pantang makan – minum 6-7 gelas sehari air putih,
teh manis.
2) TM II ibu makan 2-3 kali sehari, dengan porsi
sedang, habis dengan komposisi nasi, lauk, sayur,
buah, gangguan nafasu makan berkurang, tidak ada
mual muntah, ibu tidak memiliki kebiasaan pantang
makan, minum 6-7 gelas sehari air putih, teh manis.
3) TM III ibu makan 3-4 kali, porsi 1 piring penuh,
dengan komposisi nasi, lauk, sayur dan buah, nafsu
makan bertambah, tidak ada keluhan, ibu biasa tidak
memiliki pantangan makan. Munum 7-8 gelas
sehari, air putih, teh manis, susu ibu hamil.
4) Menjelang persalinan, ibu makan porsi sedang,
nasi, lauk, dan sayur, minum air putih dan teh manis,
pukul 07.30 WIB.
b. Eliminasi
Sebelum hamil : ibu BAB 1-2 kali sehari, dengan konsistensi lunak,
warna kuning, kecoklatan. BAK 5-6 kali sehari,
warna kuning jernih, bau khas amoniak, BAB dan
BAK tidak ada keluhan.
Selama hamil : pada awal dan akhir kehamilan ibu mengalami
peningkatan frekuensi BAK yaitu 7-8 kali sehari,
warna kuning jernih, bau khas amoniak, BAB 1 kali
sehari warna kuning kecoklatan, konsistensi lunak.
Sebelum psalinan : ibu BAK terakhir pada pukul 10.00 WIB warna
kuning jernih. Saat meneran ibu selalu mengeluarkan
BAB. Warna kuning kecoklatan konsistensi lunak
c. Aktivitas tidur

18
Satria Yosi Hernawan / M A T E R N I T A S / Ners 20
Sebelum hamil : ibu berprofesi sebagai ibu rumah tangga, dirumah
ibu melakukan pekerjaan rumah tangga seperti
mencuci piring, nyapu, ngepel. Ibu tidur siang ± 1 –
2 jam, tidur malam ± 7 – 8 jam, nyenyak.
Selama hamil : ibu masih melakukan pekerjaan rumah tangga seperti
biasa dan mengatakan setelah melakukan pekerjaan
badan terasa pegal – pegal, ibu tidur siang ±1 – 2
jam, tidur malam ± 7 – 8 jam, nyenyak
Sebelum psalinan : ibu tidak melakukan aktivitas, dan hanya berbaring
ditempat tidur, dengan posisi lebih banyak miring
kekiri. Ibu mengalami gangguan istirahat karean
adanya kontraksi yang adekuat.
d. Kebersihan diri
Sebelum hamil : ibu mandi 2 x sehari, gosok gigi 3x sehari, keramas
3x seminggu, ganti pakaian luar 2x sehari, ganti
pakaian dalam 3 x sehari
Selama hamil : ibu mandi 2x sehari, gosok gigi 3 x sehari, keramas
3x seminggu, ganti pakaian luar 2 x sehari, ganti
pakaian dalam 3 x sehari.
Sebelum persalinan : ibu hanya diseka, gosok gigi 1 x sebelum
berangkat ke RS, ganti pakaian luar dan dalam 1x.
e. Seksual reproduksi
Sebelum hamil : berhubungan intim 2 – 3 kali / minggu
Selama hamil : TM I 1 x / minggu, tidak ada keluhan
TM II 2 x / minggu, tidak ada keluhan
TM III ibu mengatakan jarang melakukan hubungan
dengan suami, keluhan cemas.
Sebelum psalinan : ibu melakukan hubungan terakhir ± 1 minggu yang
lalu

19
Satria Yosi Hernawan / M A T E R N I T A S / Ners 20
2. Aspek mental intelektual sosial spiritual
 Konsep diri
Klien dan suami sangat senang , merasa bangga akan dikaruniainya
momongan yang pertama, sebentar lagi akan hadir anggota keluarga baru
 Intelektual
Persepsi terhadap persalinan klien mengatakan bahwa melahirkan adalah
kodrat setiap wanita, dan tentunya merasa belum sempurna jika belum bisa
melahirkan.
 Hubungan interpersonal sosial
Hubungan klien dengan suami, anggota keluarga klien maupun dengan
lingkunga nsekitar cukup terbina dengan baik. Apabila terdapat koflik
dalam keluarga, pastiya diselesaikan dengan musyawarah. Suami maupun
keluarga selalu memberikan support yang besar kepada klien, terutama
dalam menghadapi proses persalinan.
 Pola spiritual
Klien dan keluarga menganut agama islam, dan percaya serta yakin akan
adanya Allah SWt. Sehingga klien selalu takqwa dan taat menjalankan
perintah dan menjauhi larangan agama. Suami diharapkan mengadzani
calon bayi setelah lahir.

G. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan umum : sedang, klien tampak gelisah,keringat dingin
a. Kesadaran : composmentis
b. TB/BB : 161 / 60 kg
c. Tanda – tanda vital
TD : 140/90 mmHg
N : 80x/menit
S : 360C
RR : 20x/menit

20
Satria Yosi Hernawan / M A T E R N I T A S / Ners 20
2. Pengkajian chephalocaudal
Kepala : bentuk bulat, rambut tidak rontok, hitam, tebal,
bergelombang, tidak berketombe
Mata : simetris, sklera putih, konjungtiva tidak anemis
Muka : simetris, tidak pucat, tidak ada closma gravidarum
Hidung : simetris, tidak ada rhinorhea, fungsi penciuman baik
Telinga : simetris, tidak ada ottorhea, tidak menggunakan alat bantu
pendengaran
Mulut : tidak ada stomatitis, tidak ada bau mulut
Gigi : tidak ada karies gigi
3. Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada peningakatan
JVP
4. Dada/payudara
Dada
I : simetris, tidak ada retraksi dada, tidak ada bekas luka
P : tidak ada nyeri pada dada, pulsasi iktus cordis tidak terlihat
P : suara perkusi paru resonan
A : suara auskultasi paru vesikuler, BJ I lebih besar dari pada BJ
II, reguler dan tidak ada suara jantung tambahan.
Payudara
I : simeteris, putihng susu menonjol, aerola heperpigmentasi
P : payudara teraba keras, tidak ada massa yang teraba, tidak ada
pembesaran kelenjar mamae, nyeri pada payudara
5. Abdomen
I : Bulat – bulat melebar, ada striae gravidarum, tidak ada luka
jahitan
P : TFU : 32 cm, kontraksi uterus teratur 11x/10menit selama 40
detik
Leopod I : bagian fundus uterai beraba bagian bulat, lunak,

21
Satria Yosi Hernawan / M A T E R N I T A S / Ners 20
Leopod II : bagoam loro teraba bagian kecil – kecil yang berputuh –
putus, pu-ka teraba, dibagian kanan dengan ciri keras
memanjang seperti papan.
Leopod III: bagian bawah teraba bagian bulat, keras
Leopod IV : kepala teraba 4/5 bagian (diatas simpisis)
A : DJJ + terdengar dikanan bawah pusat : 138 x / menit

6. Panggul
Distansia spinarum : 26 cm
Distansia cristarum : 29 cm
Konjugata boudelogue : 18 cm
Lingkar panggul : 88 cm

7. Anus dan rectum : anus menonjol, tidak ada hemoroid


8. Genetalia
 Tidak ada odema disekitar genetalia
 Tidak ada varises disekitar anus
 Tidak ada keputihan
 Kebersihan genetalia kotor, PPV (+), lendir + darah
 Tanda chadwick (+)
 Keadaan umum : tidak ada robekan perineum
9. Ekstremitas
Atas : tidak ada odema, terdapat keterbatasan gerak pada tangan
kanan karena terpasang infus RL 500ml dengan 20 tpm.
Bawah : tidak terdapat odema pada kedua kaki

22
Satria Yosi Hernawan / M A T E R N I T A S / Ners 20
H. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Tanggal 17 – 10 – 2010
PEMERIKSAAN HASIL NILAI SATUAN
RUJUKAN
HEMATOLOGI

HEMOGLOBIN 12,4 12-16 g/dl


LEKOSIT 8,4 4 - 10 ribu/mm3
ERITROSIT 4,0 3-6 Juta/mm3
HEMATOKRIT 36,7 35 – 45 %
TROMBOSIT 201 150 – 400 Ribu/mm3
MCV 91 81 – 101 Mikrom3
MCH 31 27 – 33 pg
MCHC 34 31 – 35 Gram/dl
WAKTU 4,00 <7 menit
PENDARAHAN/BT
WAKTU 8.00 < 15 menit
PENJENDALAN/CT

I. ANAMNESA PERSALINAN
 His (kontraksi / kenceng – kenceng) : 17 Desember 2020 sejak 4 jam sebelum
masuk RS Wonosobo yaitu : pukul 03.00
 Pengeluaran pervaginam / mengeluarkan lendir darah : 17 Desember 2020
pukul 06.30 WIB
Tanggal 17-12-2020 jam 03.30 WIB
TD : 140/90 mmHg
N : 80x/menit
S : 36, 80C
RR : 20
Palpasi
TFU : 31 cm
HIS 3 x / menit, lama 35 detik, kuat

23
Satria Yosi Hernawan / M A T E R N I T A S / Ners 20
Janin tunggal memanjang, kepala teraba preskep 4 / 5
Auskultasi
PD : V/V tenang, dengan vagina licin, serviks lunak dan tipis, pembukaan 4
cm, ketuban masih utuh, moulage (-)
 Tanggal 17-12-2020 jam 08.00 WIB
N : 82x/menit
HIS : 4x /10 menit, lama 40 detik, kuat
DJJ : 140x/menit
Urine : 200cc
 Tanggal 17-12-2020 jam 09.00 WIB
TD : 110/80 mmHg
N : 82 x / menit
HIS : 4x lama 40 detik, kuat
DJJ : 140x/menit
 Tanggal 17-12-2020 jam 09.30 WIB
N : 85 x / menit
HIS : 4x lama 40 detik, kuat
DJJ : 144x/menit
PD : V/V tenang dengan vagina licin, serviks lunak dan tipis pembukaan 6
cm ketuban masih utuh
 Tanggal 17-12-2020 jam 10.00 WIB
N : 86 x / menit
HIS : 4x lama 40 detik, kuat
DJJ : 140x/menit
 Tanggal 17-12-2020 jam 10.30 WIB
N : 86 x / menit
HIS : 4x lama 40 detik, kuat
DJJ : 138x/menit
 Tanggal 17-12-2020 jam 11.30 WIB
N : 86 x / menit

24
Satria Yosi Hernawan / M A T E R N I T A S / Ners 20
HIS : 4x lama 40 detik, kuat
DJJ : 140x/menit
 Tanggal 17-12-2020 jam 11.30 WIB
N : 85 x / menit
HIS : 4x lama 35 detik, kuat
DJJ : 140x/menit
 Tanggal 17-12-2020 jam 12.00 WIB
N : 86 x / menit
HIS : 4x lama 40 detik, kuat
DJJ : 140x/menit
Kepala terba 4/5 bagian, ketuan pecah, hijau keruh
 Tanggal 17-12-2020 jam 12.30 WIB
N : 86 x / menit
HIS : 4x lama 40 detik, kuat
DJJ : 140x/menit
 Tanggal 17-12-2020 jam 13.00 WIB
N : 88 x / menit
HIS : 4x lama 40 detik, kuat
DJJ : 138x/menit
 Tanggal 17-12-2020 jam 13.30 WIB
N : 88 x / menit
HIS : 4x lama 40 detik, kuat
DJJ : 140x/menit
 Tanggal 17-12-2020 jam 14.00 WIB
N : 88 x / menit
HIS : 4x lama 40 detik, kuat
DJJ : 138x/menit
Teraba kepala 2/3 bagian
 Tanggal 17-12-2020 jam 14.30 WIB
N : 88 x / menit

25
Satria Yosi Hernawan / M A T E R N I T A S / Ners 20
HIS : 4x lama 45 detik, kuat
DJJ : 144x/menit
 Tanggal 17-12-2020 jam 15.00 WIB
Klien ingin meneran
N : 90 x / menit
HIS : 4x lama 50 detik, kuat
DJJ : 140x/menit
Kepala teraba 4/5 bagian
Pembukaan serviks 10 cm
Moulage (-)

J. MEKANISME PERSALINAN (NARASI)


Kala I
07.30 WIB
DS : klien mengatakan nyeri perut
P : Pada saat timbul HIS.
Q : Seperti mencengkeram.
R : Di seluruh bagian perut terutama perut bagian bawah.
S : Skala 6.
T: Timbul sewaktu – waktu pada saat HIS.
DO : HIS 3x/10 menit,lama 35 detik, kuat
Tampak ekpresi wajah klien menahan nyeri, tangan memegangi perut
Vulva/uretra tenang, diding vagina licin, servik lunak, tipis pembukaan
4 cm
Dx. Kep : Nyeri persalinan
DS : Ibu mengeluh cemas menghadapi persalinan ini, dikareanakan
persalinan yang pertama,
DO : ibu tampah gelisah dan tegang. Pada pemeriksaan TTV diperoleh hasil
perhitungan nadi 1 Menit penuh 86x/menit
Dx. Kep : Ansietas

26
Satria Yosi Hernawan / M A T E R N I T A S / Ners 20
17-10-2010 WIB
DJJ 140x/menit, kepala teraba 2/5 bagian, ketuban pecah, hijau keruh

Kala II
Jam 13.00 WIB
DS : ibu merasa ingin meneran dan belum bisa mengatur pola nafasnya. Ibu
mengatakan lelah ingin beristirahat dulu
DO : ibu ingin mengejan saat ada HIS, ibu tampak kehilangan kontrol,
kelelahan, lemas, tampak tanda – tanda dan gejala kala II yaitu ibu
tampak ingin meneran, vulva anus membuka, perineum menonjol,
kepala tampak di introitus, vagina dengan diameter 2 – 3 cm, setelah itu
dilakukan episiotomi lateral, tampak suboksiput dibawah smpisis
dengan suboksiput sebagai hipomglion. Kepala mengadakan defieksi
maksimal : berturut – turut akan lahir , dahi, dagu, dan seluruh kepala.
Kepala mengadakan paksi luar, dengan pegangan bipangetal dan tarikan
ke bawah untuk melahirkan bahu depan, keatas untuk melahirkan bahu
belakang dengan kaitan pada ketiak. Dilahirkan trocnter depan,
belakang, bokong dan seluruh kaki, PPV : 100cc
Pukul 15.35 WIB
Lahirlah bayi laki – laki dengan BB : 3.000 gram, PB : 50 cm, LK : 32 cm dan tidak
ada kelainan pada bayi.
Kala III
DS : Klien mengatakan perut terasa mulas, perawat / bidan melakukan
manajemen aktif kala 3
DO : mengobservasi kontraksi uterus dan memastikan kehamilan tunggal.
Menggunakan oksitosin 10 unit secara 1M, memindahkan kiem 9-10 cm
dari vulva. Melakukan PTT dan menekan dorso kranial saat kontraksi
untk mengetahui adanya pelepasan plasenta. Melakukan eksplorasi,
masase uterus, tetap memonitor keadaan ibu dan adanya perdarahan
aktif. Plasenta lahir secara spontan lengkap lama kala 3 ± 5 menit.

27
Satria Yosi Hernawan / M A T E R N I T A S / Ners 20
Dengan UK plasenta 20x20x2cm BP ± 500gr. PTP : 40cm insersi para
centralis, kontraksi uterus keras, TFU 1 jari dibawah pusat.
K. IKHTISAR PERSALINAN
1. Ketuban pecah : hijau, keruh, 17-10-2010, jam 12.00 WIB
2. Bayi lahir ± 91 jam : 17-10-2010, pukul 15.30 BB, 3000gr, JK : laki-laki, PB :
50cm
3. Jenis persalinan : normal (pervagina)
4. Indikasi : presentasi kepala
5. Lama persalinan : kala II 30 menit
kala III 5 menit

L. PENGKAJIAN
15 menit 1 jam pertama
1. Tgl / jam : 17-12-2020 WIB
2. TTV
N : 84x/menit
S : 365oC
TD : 110/80 mmHg
RR :22x/menit
3. Perdarahan : 2500cc (kala I, II,III,IV)
4. Keadaan plasma : UK 20x20x2 cm, bentuk bulat
5. Tali pusat : PTP : 40cm, mcerci paracentralis
6. Pemeriksaan fisik :
Abdomen : bentuk datas agak sedikit cekung tidak ada strie
gravidarum, Palpasi : tidak ada massa / benjolan, TFU :
2 jari dibawah pusat, kontraksi uterus keras, kandung
kemih kosong
Payudara : teraba keras, adanya produksi ASI tapi sedikit,
kolostrum keluar masih sedikit

Genetalia
28
Satria Yosi Hernawan / M A T E R N I T A S / Ners 20
Kebersihan vulva : terlihat kotor oleh darah dan air ketuban
Keadaan umum : terdapat luka perineum grade II karean tindakan
episiotomi dan sudah dilakukan penjahitan perineum.
Keluar lochea
Jenis : rubra
Jumlah : 20 cc
Warna : darah dengan bekuan (merah tua)
Bau : amis (seperti mens)
7. Ekstremitas
Tidak tampak odema pada kaki
8. Anus
Tidak ada hemoroid
9. Perubahan aktivias sehari – hari
a. Personal hygine : dilakukan seka (pembersihan daearh kewanitaan
post partum) untuk menjaga kebersihan dan
meningkatkan rasa nyaman pada klien
b. Nutrisi : nafsu makan seperti biasa bahkan meningkat,
porsi makan habis satu porsi sedang
c. Eliminasi : BAB : belum, BAK : belum
d. Istirahat / tidur : kelelahan, belum bisa tidur
Pengawasan kala IV
1. Pukul 16.10 WIB
TD 110/80 mmHg ; M : 82 X / menit TFU 2 jari dibawah pusat, tonus
uterus keras kandung kemih kosong PPV : setengah pembalut.
2. Pukul 16.20 WIB
TD 110/80 mmHg ; M : 82 X / menit TFU 2 jari dibawah pusat, tonus
uterus keras kandung kemih kosong PPV : setengah pembalut.
3. Pukul 16.45
TD 110/80 mmHg ; M : 82 X / menit TFU 2 jari dibawah pusat, tonus
uterus keras kandung kemih kosong PPV : ¾ pembalut.
4. Observasi satu jam kedua
29
Satria Yosi Hernawan / M A T E R N I T A S / Ners 20
Pukul 16.50
TD 110/80 mmHg ; M : 82 X / menit TFU 2 jari dibawah pusat, tonus
uterus keras kandung kemih kosong PPV : satu pembalut penuh.
Pukul 19.30
TD 110/80 mmHg ; M : 82 X / menit TFU 2 jari dibawah pusat, tonus
uterus keras kandung kemih kosong.

ANALISA DATA

Nama Klien : Ny. W Alamat : Wonosobo


Umur :24 tahun Ruang : VK (bersalin)

No Tgl/jam DATA FOKUS DIAGNOSA KEPERAWATAN


1 Kala I DS : Klien mengatakan nyeri Nyeri persalinan b.d peningkatan
17-12-2 pada perut terasa kenceng- frekuensi dan intensitas kontraksi
020 kenceng uterus.
07.30 P : Pada saat timbul HIS.
Q : Seperti mencengkeram.
R : Di seluruh bagian perut
terutama perut bagian bawah.
S : Skala 6.
T: Timbul sewaktu – waktu
pada saat HIS.
DO :
Ekspresi wajah tegang,
menahan nyeri, memegangi
perut,
HIS 3x selama 33detik, N :
80x/menit

30
Satria Yosi Hernawan / M A T E R N I T A S / Ners 20
2 17-12-2 Ds : Cemas b/d peningkatan kebutuhan
020 Pasien mengatakan takut penggunaan energi

07.30 menghadapi persalinan ini


Do :
 Pasien Terlihat Cemas Dan
Gelisah
 Paseien Terlihat Takut
Menghadapi Persalinan
 Suami Pasien Menunggui
Pasien

31
Satria Yosi Hernawan / M A T E R N I T A S / Ners 20
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN

Nama Klien : Ny. W Alamat : Wonosobo


Umur :24 tahun Ruang : VK (bersalain)

No. Hari/tgl Rencana tindakan keperawatan TTD


Tujuan/Kriteria Hasil Intervensi
Dx jam
SLKI SIKI
1 Kamis, Setelah dilakukan tindakan 1. Monitor nyeri secara yosy
17-12-20 keperawatan 1 x 30 menit komprehensif dan durasi HIS
20 diharapkan klien dapat 2. Beri observasi nyeri secara

07.30 beradaptasi dengan nyeri, penjelasan bahwa nyeri yang


dan nyeri dapat berkurang dialami adalah fisiologis
atau teratasi dengan KH : 3. Ajarkan teknik mengontrol
2. Skala nyeri 2 – 3 nyeri yang dialami adalah
3. Klien dapat menyadari fisiologis
bahwa nyeri sebagai 4. Bantu tindakan kenyamanan :
bagian dari proses masase punggung
persalinan 5. Anjurkan klien untuk
4. Klien tampak rileks mengubah posisi : sering
miring kiri
6. Berikan informasi dan
observasi tentang kemajuan
persalinan
2 kamis, Setelah diberi tindakan 1. Monitor tingkat kecemasan yosy
17-12-20 keperawatan 1 x 2 jam 2. Monitor vital sign
20 kecemasan klien berkurang 3. Beri informasi tentang prose

07.30 dengan KH : persalinan dan kemajuan


1. Klien tampak lebih persalinan
tenang 4. Libatkan keluarga dalam
2. VS dalam rentang memberi dukungan dan
normal TD : 120/80 anjurkan suami untuk
mmHg, N : 80- mendampingi selama proses
100x/menit persalinan
3. Proses kelahiran bayi 5. Pimpin klien untuk menean
32
Satria Yosi Hernawan / M A T E R N I T A S / Ners 20
lancar 6. Kaji tingkat kelelahan klien
7. Ajarkan klien cara meneran
yang benar
8. Beri penjelasan kapan klien
harus meneran dan kapan harus
beristirahat

IMPLEMENTASI
Nama Klien : Ny. W Alamat : Wonosobo
Umur :24 tahun Ruang : VK (bersalain)

Kode
Tanggal Jam Tindakan Keperawatan TTD
DX
Kamis 1 12.00 1. Mengkaji derajat ketidak nyamanan ( nyeri ) melalui yosy
17-12- isyarat verbal dan non verbal pada respon nyeri.
20
12.10 2. Mengajarkan klien dalam penggunaan tehnik pernafasan
atau relaksasi yang tepat.” Klien mau melakukan
tekhnik pernapasan yang benar”
12.50 3. Melakukan dorongan ringan pada bagian fundus arah
dorso cranial.”plasenta lahir lengkap”

13.00 4. Menjelaskan penyebab rasa nyeri dan beritahu bahwa


nyeri itu adalah hal yang normal.”Menunjukkan adanya
peningkatan pengetahuan”

Kamis 2 11.00 1. Memeriksa fundus uteri untuk memastikan kehamilan


17-12-2 tunggal / ganda.
0 Hasil : kehamilan tunggal

2. Memberitahu ibu untuk disuntik

13.55 3. Menyuntik oxytocin 10 unit IM


33
Satria Yosi Hernawan / M A T E R N I T A S / Ners 20
14.00 4. Mengobservasi HIS , pengeluaran placenta,
perdarahan, derajat laserasi
Hasil : Kontraksi uterus baik, teraba keras, TFU : 2
jbps” plasenta lahir lengkap jml kotiledon 20, selaput
lengkap, panj.tali pusat 50 cm, perdarahan 200
cc,tampak robekan perineum derajat III, ibu basah
oleh darah.

CATATAN PERKEMBANGAN

Nama Klien : Ny. W Alamat : Wonosobo


Umur :24 tahun Ruang : VK (bersalain)

34
Satria Yosi Hernawan / M A T E R N I T A S / Ners 20
Tanggal Kode Jam Evaluasi / SOAP TTD
DX
Kamis 1 17.00 S : Ibu mengatakan nyeri berkurang, merasa nyaman setelah Yosy
17-12- dibersihkan
2020 O : Ibu nampak memahami penjelasan yg diberikan
A : Klien dapat beradaptasi terhadap nyeri (teratasi
sebagian)
P : Intervensi dilanjutkan manajemen nyeri

Kamis 2 17.00 S: Pasien mengatakan sudah tidak cemas yosy


O: Pasien terlihat tenang, dan bahagia sebab bayi telah lahir
17-12-2
dengan sehat
020 A: Masalah teratasi
P: Hentikan intervensi

35
Satria Yosi Hernawan / M A T E R N I T A S / Ners 20

Anda mungkin juga menyukai