Anda di halaman 1dari 145

1

RENCANA KERJA SEKOLAH (RKS) /RENCANA KERJA JANGKA


MENENGAH(RKJM) TAHUN 2015/2016 S.D. 2019/2020
DAN RENCANA KEGIATAN DAN ANGGARAN
SEKOLAH(RKAS)/RENCANA KERJA TAHUNAN (RKT)
TAHUN 2015/2016

SMP NEGERI 3 SEMANU


KABAPATEN GUNUNGKIDUL

PEMERINTAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL


DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA
SMP 3 SEMANU
TAHUN 2015
2

RENCANA KERJA SEKOLAH (RKS) /RENCANA KERJA JANGKA


MENENGAH(RKJM) TAHUN 2015/2016 S.D. 2019/2020

I. ANALISIS LINGKUNGAN STRATEGIS

A. Analisis Perkembangan Ekonomi


Krisis ekonomi yang melanda Indonesia sejak tujuh belas tahun yang lalu
telah membawa dampak serius terhadap kondisi politik, ekonomi, sosial dan
keamanan. Krisis yang terjadi juga telah menimbulkan kesadaran akan perlunya
koreksi terhadap paradigma pembangunan dan peran yang harus dilakukan
Pemerintah. Paradigma pembangunan yang menekankan pertumbuhan dan
bersifat sentralistis serta perencanaan pembangunan yang bersifat top-down
menyebabkan terjadinya banyak bias dalam pelaksanaan pembangunan
serta kurang terakomodasinya aspirasi dan kepentingan masyarakat.
Di tingkat global, perubahan-perubahan besar dalam tata hubungan ekonomi
juga sudah di depan mata. Berkembangnya sentra-sentra ekonomi regional, serta
pemberlakuan Asian Free Trade Agreement (AFTA) dan Asia Pacific Economic
Cooperation (APEC) yang menerapkan prinsip-prinsip pasar bebas
dalam hubungan perekonomian antar negara, harus dapat diantisipasi dengan
baik.
Berdasarkan hasil penelitian para ahli perekonomian dan pendidikan dunia,
banyak kesimpulan yang menyatakan bahwa ada korelasi yang signifikan antara
bidang pendidikan dengan bidang perekonomian. Dengan suatu kenyataan bahwa
semakin maju bidang pendidikan suatu bangsa semakin maju pula pertumbuhan
perekonomiannya.
Mengkaji pada persoalan-persoalan di atas, maka sekolah sebagai pusat
pendidikan dan pengembang sumber daya manusia, harus terpanggil dan memiliki
komitmen yang tinggi untuk mengembangkan diri sebagai penyelenggara pendidikan,
yang mampu menghasilkan produk-produk pendidikan (SDM) yang berkualitas.
Dengan SDM yang berkualitas, maka gejolak global dan pasar bebas akan dapat
diantisipasi dan disikapi secara cerdas, sehingga dampak negatifnya dapat ditekan
dan dampak positifnya dapat diakses seoptimal mungkin.
Dikaitkan dengan sektor pendidikan, maka pertumbuhan ekonomi mempunyai
hubungan yang sangat erat dan signifikan. Karenanya pada tingkat pelaksanaan secara
teknis, tidak bisa tidak perencanaan pengembangan pendidikan melalui lembaga
3

penyelenggara pendidikan (sekolah) harus selalu adabtabel dan diusahakan terjadi


simbiosis mutualisme agar kedua variabel tersebut melahirkan hubungan kausalistik
yang positif.

B. Analisis Perkembangan Sosial


Masyarakat Indonesia mempunyai beberapa karakteristik yang
membedakan dengan masyarakat negara lain. Hal ini disebabkan oleh melekatnya
kehidupan beragama dalam perkembangan sosial masyarakat. Di antara
karakteristik sosial dari masyarakat bangsa Indonesia yang menonjol adalah sikap
toleransi yang tinggi, menjunjung nilai-nilai budaya termasuk nilai dan tradisi
kerakyatan, kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan perubahan sosial
tanpa harus terpengaruh terhadap intervensi eksternal dan sebagainya. Dengan
sikap toleran yang tinggi, keberagaman penduduk Indonesia tidak menimbulkan
permasalahan, namun justru memperkuat ketahanan sosial.
Menyangkut perkembangan sosial tahun 2015/2016, maka ada beberapa
permasalahan yang mungkin akan dihadapi, diantaranya adalah sebagai berikut:
a. Semakin kronisnya masalah kemiskinan dan sosial yang bersifat konvensional
lainnya seperti keterlantaran, kecacatan, ketunaan, disamping permasalahan-
permasalahan sosial yang bersifat aktual seperti konflik sosial, yang juga semakin
memerlukan perhatian.
b. Kurangnya akses pelayanan sosial dasar.
c. Terbatasnya jumlah dan kualitas tenaga pelayanan sosial.
d. Rendahnya kualitas manajemen dan profesionalisme pekerja sosial.
e. Terbatasnya Kemampuan SDM dan Teknologi untuk memprediksi kejadian
bencana.
f. Meningkatnya kualitas dan kuantitas permasalahan sosial.
Sektor pendidikan dan lebih mengkhusus lagi para penyelenggara pendidikan
(sekolah), mempunyai peranan yang sangat besar dalam usaha melakukan
pemecahan masalah sosial tersebut diatas, terutama dalam rangka pemecahan
masalah terbatasnya kemampuan SDM.

Permasalahan lain yang tidak kalah penting adalah manajemen pendidikan.


Hal ini berkaitan dengan pelaksanaan desentralisasi pembangunan pendidikan dan
otonomi di bidang pendidikan sampai unit pendidikan terendah yang masih
belum optimal. Standar pelayanan minimal yang ditetapkan sebagai acuan
masing-masing kabupaten/kota untuk mengelola pembangunan pendidikan dan
4

menjaga kualitas pelayanan pendidikan belum dapat diimplementasikan secara


optimal.

C. Analisis Perkembangan Budaya


Menyangkut perkembangan budaya tahun 2015/2016, maka ada beberapa
permasalahan yang mungkin akan dihadapi, diantaranya adalah sebagai berikut :
a. Lunturnya nilai-nilai luhur, kehidupan seni, bahasa dan sastra adat dan tradisi.
b. Semakin rusaknya Koleksi Cagar Budaya dan Benda Cagar Budaya bukan hanya
dampak dari bencana alam yang terjadi, namun juga karena minimnya kesadaran
akan pemeliharaannya sebagai aset bangsa yang juga diakui oleh dunia.
c. Rendahnya minat masyarakat untuk mengunjungi museum, disamping belum
termuat dalam kurikulum pendidikan sekolah.
d. Kurang menariknya tampilan koleksi museum yang disajikan.
e. Kurangnya regenerasi dan SDM di bidang pelestarian senibudaya.
f. Belum optimalnya fasilitasi terhadap apresiasi seni budaya dari masyarakat.
g. Infrastruktur kebudayaan belum memenuhi standar internasional.
h. Mulai melemahnya rasa nasionalisme akibat pengaruh globalisasi dan semakin
menguatnya sifat individualistik.

Sekolah sebagai pusat budaya mempunyai peranan strategis untuk mengatasi


permasalahan-permasalahan di atas, melalui fungsinya sebagai penyelenggara
pendidikan. Usaha nyata yang dapat dilakukan adalah dengan pengembangan
pembelajaran budaya, terutama keunggulan budaya lokal. Melalui usaha ini budaya
lokal dapat diwariskan kepada generasi saat ini, bahkan dengan kreativitasnya yang
tinggi keunggulan budaya lokal tersebut dapat dikembangkan menjadi berakses global.

D. Analisis Perkembangan Demografi

Laju pertumbuhan penduduk mempunyai hubungan timbal balik dengan laju


perkembangan, kemajuan dan kualitas pendidikan. Pada daerah yang
perkembangan bidang pendidikannya lebih maju, kesadaran untuk melakukan
pendewasaan usia perkawinan lebih tinggi, termasuk pula kesadarannya untuk
melakukan program keluarga berencana.
Keberhasilan keluarga berencana akan dapat menekan laju pertumbuhan
penduduk menjadi lebih rendah. Karenanya maka Program Keluarga Berencana
dicanangkan oleh Pemerintah. Program ini pada gilirannya akan berdampak positif
bagi meningkatnya taraf hidup dan kesejahteraan penduduk, sehingga akan
meningkatkan pula daya beli masyarakat, termasuk daya beli mereka terhadap produk
5

pendidikan, untuk mempersiapkan mereka memasuki lapangan kerja yang relevan.

Semakin tingginya mutu pendidikan mempengaruhi pula terjadinya


peningkatan pendidikan dalam bidang kesehatan dan keselamatan ibu dan anak.
Dari sisi ini akan berdampak positif bagi kualitas kesehatan dan kecerdasan anak,
yang dalam jangka panjang akan memberikan kontribusi yang signifikan dalam rangka
menghasilkan input SDM yang berkualitas.

E. Analisis Perkembangan Geografis


Ditinjau dari segi Geografisnya, negara Indonesia yang terletak di Benua Asia
bagian tenggara ini merupakan negara kepulauan yang sebagian besar wilayahnya
berupa wilayah perairan. Dengan iklimnya yang tropis menjadikan Indonesia
sebagai negara yang terkenal dengan pemandangannya yang indah. Di samping itu
kekayaan flora dan faunanya juga menjadikan sisi yang sangat menarik. Kekayaan
sumber daya alamnya bahkan membuat bangsa lain ingin melakukan penanaman
investasi.
Data yang ada menunjukan bahwa dari 120 perusahaan yang mengelola
sumber daya alam 90 % diantaranya adalah perusahaan asing. Namun demikian,
kenyataan ini tentu bukanlah merupakan kenyataan yang menggembirakan. Namun
sebaliknya justru merupakan sisi buram negara kita dalam mengekploitasi sumber
kekayaan alam.
Jika hal di atas merupakan suatu kesalahan bangsa/negara kita, yang lebih
banyak memberdayakan bangsa asing daripada bangsa sendiri dalam mengolah
aset negara yang bersumber dari kekayaan alam, tentu di dalam kesalahan itu
termasuk pula sektor pendidikan ikut andil di dalamnya. Karenanya melihat
kenyataan ini, maka tak dapat dielakkan lagi, jajaran pendidikan kita harus menata
kembali format pendidikannya, yang memungkinkan terciptanya sendiri tenaga-
tenaga ahli bangsa kita. Menyikapi hal ini maka kurikulum tingkat satuan pendidikan
harus dikembangkan secara optimal dengan mendasarkan pada standar isi dan
standar kompetensi lulusan yang ada serta mengakses keunggulan-keunggulan
lokal untuk dikembangkan secara global. Hendaknya disadari oleh setiap lembaga
penyelenggara pendidikan, bahwa Sumber Daya Manusia kita sangat rendah dan
tertinggal jika dibandingkan dengan bangsa lain. Maka program pengembangan
sekolah harus memprioritaskan kegiatan yang dapat menghasilkan meningkatnya
6

mutu pendidikan yang seimbang antara kemajuan bidang akademik, non akademik
serta keahlian dan kecakapan hidup para lulusannya. Jika peningkatan ini terjadi
secara kontinyu, maka sumber kekayaan alam kita yang sangat melimpah akan
dapat diolah sendiri dan amanat UUD 1945 bahwa kekayaan alam yang menguasai
hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara dan dimanfaatkan sebesar-besarnya
bagi kemakmuran rakyat, dapat diwujudkan.

F. Analisis Perkembangan Pendidikan

Pembangunan bidang pendidikan merupakan upaya vital yang harus dilakukan


ketika suatu bangsa menghendaki tercapainya kemajuan di berbagai bidang. Karena
kemajuan suatu bangsa sangat ditentukan oleh kualitas Sumber Daya Manusianya, yang
tinggi rendahnya sangat ditentukan oleh kualitas hasil pendidikannya.
Hasil penelitian Human Development Index (HDI) menyatakan bahwa mutu
pendidikan Indonesia menduduki ranking ke 102 dari 106 negara yang disurvey.
Kenyataan ini menunjukkan betapa memprihatinkannya sektor pendidikan kita. Dengan
menyadari betapa pentingnya sektor pendidikan sebagai kontributor atas kemajuan
suatu bangsa, maka informasi dari HDI tersebut hendaknya segera disikapi.
Menyikapi masalah dan tantangan tersebut, maka sekolah sebagai institusi yang
mempunyai tugas dan fungsi startegis untuk mencetak Sumber Daya Manusia kader-
kader bangsa melalui kegiatan penyelenggaraan pendidikan yang diembannya, harus
terpanggil untuk memformat ulang strategi pendidikannya guna memenuhi tuntutan
akan penyelenggaraan pendidikan yang berkualitas. Undang-Undang Sisdiknas (UU
Nomor 20 Tahun 2003) serta Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan, yang merupakan ketentuan yang harus dijalankan di
dalam menjalankan Undang-Undang Sisdiknas itu, telah mengamanatkan dengan jelas
pentingnya Standar Nasional Pendidikan yang masih harus dilengkapi dan
disempurnakan dengan dimensi-dimensi lain yang bersifat universal seperti teknologi
informasi dan komunikasi, ilmu pengetahuan, dan bahasa internasional.
Pendidikan yang berkualitas 5 s.d. 20 tahun mendatang harus bercirikan
keunggulan dan antisipatif ke masa depan secara progresif, serta memiliki daya saing.
Karenanya, pergeseran nilai-nilai sosial/kemasyarakatan di kalangan siswa harus
diantisipasi oleh sekolah, melalui program yang progresif dan unggul dalam pendidikan
yang berdampak bagi terbentuk dan terasahnya kecerdasan intelektual, kecerdasan
emosional dan kecerdasan spiritual siswa secara berimbang.
7

Atas dasar pokok-pokok pikiran di atas, maka setiap lembaga pendidikan dituntut
untuk senantiasa adabtabel terhadap setiap perubahan. Dapat dicontohkan di sini
diantaranya :
a. Pertumbuhan ekonomi yang cepat menghendaki ketersediaan program pendidikan
kecakapan hidup (Life Skill) yang antara lain dapat dilakukan dengan
menyelenggarakan program pengembangan ekonomi kreatif.
b. Stabilitas nasional dan regional yang sering terganggu, mengharuskan ketersediaan
program yang dapat mendayagunakan penggalangan partisipasi masyarakat.
c. Kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang sangat pesat mengharuskan
sekolah untuk memiliki program antisipasif dan progresif yang berwawasan global.
d. Dalam rangka mempertahankan dan melestarikan nilai budaya agar nilai tersebut
tidak luntur, maka sekolah sebagai pusat budaya (sebagai wiyata mandala) harus
mewarnai dengan nilai-nilai budaya di setiap bidang garap dalam pengembangan
sekolahnya.
e. Ketertinggalan kita dalam dunia pendidikan dengan negara lain, harus kita kejar
dengan menyelenggarakan pendidikan bermutu dan berakses global.
f. Membangun kompetisi melalui kesungguhan hati untuk menggarap Sekolah
Berstandar nasional.
g. Memperbaiki, mempertahankan, mengembangkan dan memperkuat kepribadian
bangsa dengan menyelenggarakan pendidikan karakter bangsa dan budi pekerti.

II. ANALISIS KONDISI PENDIDIKAN SAAT INI

A. Analisis Mutu Pendidikan dan Daya Saing

Kualitas pendidikan menyangkut kualitas proses dan kualitas produk.


Pendidikan dikatakan bermutu dari segi proses yaitu kegiatan belajar mengajar,
yang ditunjang oleh sumber daya manusia, dana, sarana dan prasarana yang
memadai. Pendidikan dikatakan berkualitas apabila dapat mendekati
tuntutan tujuan pendidikan nasional, yang indikatornya meliputi keimanan/
ketaqwaan, intelektual, kepribadian, keterampilan serta rasa sosial dan
kebangsaan. Dan Kualitas pendidikan dikatakan tinggi apabila disamping
terpenuhinya tujuan dan standar pendidikan nasional juga bernilai tambah dengan
dimensi-dimensi lainnya.
Disadari bahwa di jajaran pendidikan tingkat dunia mutu pendidikan bangsa
kita masih sangat jauh kesenjangannya jika dibandingkan dengan mutu pendidikan
bangsa lain terutama di negara-negara maju di Amerika dan Eropa maupun
8

Negara-negara berkembang di Asia. Sehingga tiap-tiap sekolah sebagai lembaga


penyelenggara pendidikan dituntut untuk memiliki program pengembangan sekolah
yang mengakses peningkatan mutu, relevansi dan daya saing, sejalan dengan
rencana strategis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Dalam rangka peningkatan mutu, relevansi dan daya saing ini, maka
pemerintah (Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan) mengembangkan
penguatan-penguatan program sebagai berikut :
a. Pemenuhan kebutuhan fasilitas belajar, buku dan alat pembelajaran minimal;
termasuk rehabilitasi SMP yang rusak;
b. Penataan dan standarisasi sistem pembiayaan pendidikan minimal (BOS, block
grant, dsb)
c. Peningkatan proses pembelajaran yang efektif (berbasis kompetensi,
pembelajaran kontekstual, dan pendidikan kecakapan hidup)
d. Pelaksanaan kompetisi akademik dan non akademik tingkat lokal, nasional.
e. Pembenahan manajemen dan kepemimpinan sekolah melalui program
manajemen berbasis sekolah.
f. Pelaksanaan akreditasi sekolah untuk menentukan tingkat kelayakan SMP
negeri dan swasta;
Sejalan dengan uraian di atas, maka setiap pengembangan sekolah
hendaknya dikembangkan program-program mendasar mengenai hal-hal sebagai
berikut :
a. Pemenuhan fasilitas belajar
b. Pemenuhan buku dan alat pembelajaran minimal
c. Penataan dan standarisasi sistem pembiayaan pendidikan minimal
d. Pembelajaran yang efektif berbasis kompetensi
e. Pembelajaran kontekstual
f. Pendidikan kecakapan hidup
g. Kompetisi akademik dan non akademik
h. Program manajemen berbasis sekolah
i. Pelaksanaan akreditasi sekolah
j. Pemenuhan dimensi-dimensi lain yang bersifat universal seperti teknologi
informasi dan komunikasi, ilmu pengetahuan, dsb.

B. Analisis Efisiensi Pendidikan

Upaya pendidikan dapat dikatakan efisien dan efektif apabila dapat


9

mencapai hasil yang optimal. Dalam konteks luas efisiensi dan efektivitas
berkaitan dengan profesionalisme dalam manajemen pendidikan yang
termuat tingkat kedisiplinan, kesetiaan, etos kerja, kemampuan, transparansi,
dan akuntabilitas yang tinggi.

Bentuk kegiatan yang telah berjalan berupa diterimanya subsidi


pengembangan sekolah melalui kegiatan block grant utamanya yang mengarah
pada Manajemen Berbasis Sekolah (MBS). Kegiatan ini merupakan kegiatan
yang memberikan wewenang secara penuh kepada masing-masing sekolah
untuk melaksanakan program tersebut sesuai dengan kebutuhannya.
Kegiatan lain dalam upaya peningkatan mutu pendidikan adalah adanya pembinaan
sekolah menuju Sekolah Standar Nasional. Kegiatan tersebut adalah merupakan
upaya nyata dari pemerintah bersama masyarakat dalam upaya peningkatan mutu
pendidikan secara efisien, sejalan dengan UU Nomor 20 tahun 2003 dan PP Nomor
19 tahun 2005.

C. Analisis Relevansi Pendidikan

Pendidikan dikatakan relevan jika memenuhi kebutuhan peserta didik,


kebutuhan masyarakat, dan kebutuhan pembangunan. Kebijakan “link and
match” merupakan salah satu strategi untuk meningkatkan relevansi pendidikan.
Relevansi pendidikan dapat dilihat dari out come atas out put yang dihasilkan
oleh lembaga penyelenggara pendidikan. Diterimanya lulusan sekolah di jenjang
pendidikan berikutnya yang berkualitas, diterimanya lulusan pada pangsa-pangsa
kerja, tersalurnya lulusan ke jenjang pendidikan berikutnya yang sesuai dengan
bakat dan minatnya, prestasi belajar tinggi yang kontinyu dan berkelanjutan adalah
merupakan ciri-ciri terjadinya relevansi dalam pendidikan tersebut.
Ciri-ciri terjadinya relevansi pendidikan tersebut harus menjadi inspirasi bagi
setiap lembaga penyelenggara pendidikan (sekolah) dalam penyusunan Rencana
Kerja Sekolah (RKS). Untuk itu, hal-hal yang harus mendapatkan perhatian serius
adalah sebagai berikut :
a. Implementasi dan penyempurnaan SNP.
b. Pengawasan dan penjaminan mutu secara terprogram dengan mengacu pada
SNP;
c. Survey mutu pendidikan terhadap standar nasional;
d. Perluasan dan peningkatan mutu akreditasi oleh BAN-SM, BAN-PNF dan BAN-
10

PT;
e. Pengembangan guru sebagai profesi;
f. Pembinaan dan pengembangan pendidik dan tenaga kependidikan non formal;
g. Pengembangan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan;
h. Perbaikan dan pengembangan sarana dan prasarana;
i. Perluasan pendidikan kecakapan hidup;
j. Pengembangan sekolah berbasis keunggulan local;
k. Pembangunan sekolah berstandar nasional;

D. Analisis Perluasan Akses dan Pemerataan Pendidikan

Kebijakan dalam hal perluasan akses dan kesempatan pendidikan ditujukan


untuk meningkatkan kapasitas penduduk Indonesia agar dapat belajar sepanjang hayat
dalam rangka peningkatan daya saing bangsa di era global, serta meningkatkan
peringkat indeks pembangunan manusia (IPM) hingga mencapai posisi sama dengan
atau lebih baik dari peringkat IPM sebelum krisis. Untuk itu, sampai dengan tahun 2009
dilakukan upaya-upaya sistematis dalam pemerataan dan perluasan pendidikan, dengan
mempertahankan APM-SD pada tingkat 95%, memperluas SMP/MTs hingga mencapai
APK 98,0% serta menurunkan angka buta aksara penduduk usia 15 tahun ke atas
hingga 5%.
Termasuk dalam kebijakan ini, juga tentang Penuntasan Wajar Dikdas 9 tahun.
Dalam Penuntasan Wajar Dikdas 9 tahun memperhatikan pelayanan yang adil dan
merata bagi penduduk yang menghadapi hambatan ekonomi dan sosial-budaya,
diperlukan strategi yang lebih efektif antara lain dengan membantu dan mempermudah
mereka yang belum bersekolah, putus sekolah, serta lulusan SD/MI/SDLB yang tidak
melanjutkan ke SMP/MTs/SMPLB yang masih besar jumlahnya, untuk memperoleh
layanan pendidikan. Di samping itu, akan dilakukan strategi yang tepat untuk
meningkatkan aspirasi masyarakat terhadap pendidikan, khususnya pada masyarakat
yang menghadapi hambatan tersebut. Penuntasan Wajar Dikdas 9 Tahun akan
menambah jumlah lulusan SMP/MTs/SMPLB setiap tahunnya, sehingga juga akan
mendorong perluasan pendidikan menengah. Program pendidikan gratis untuk jenjang
pendidikan dasar merupakan realisasi program pemerintah di bidang pendidikan untuk
memperluas akses masyarakat terhadap pendidikan dasar.
Berdasarkan uraian/pokok-pokok pikiran di atas maka dapat dikemukakan
beberapa kebijakan strategis pada jenjang pendidikan dasar yang disusun dalam rangka
memperluas pemerataan dan akses pendidikan adalah sebagai berikut:
11

a. Mengoptimalkan daya tampung sekolah yang tersedia baik pada SMP negeri
maupun swasta
b. Membangun unit sekolah baru (USB) dan ruang kelas baru (RKB) bagi daerah yang
membutuhkan
c. Mengembangkan pendidikan dasar terpadu (SD-SMP satu atap) di daerah-daerah
terpencil, kepulauan dan terisolasi
d. Memberdayakan SMP Terbuka, kelas jauh/filial, program wajar 9 tahun di ponpes
salafiyah)
e. Menyediakan beasiswa (reguler, retrieval, transisi) bagi anak didik dari keluarga tidak
mampu.
f. 95% anak usisa pendidikan SMP, khususnya anak perempuan, anak miskin, dan
kurang beruntung mendapat layanan pendidikan yang layak dan bermutu.
g. Meningkatnya semua aspek pendukung mutu pendidikan ( tenaga, sarana, prasarana
belajar, pembiyaan, manajemen, proses dan hasil belajar).

Dengan demikian, tiap-tiap sekolah sebagai penyelenggara pendidikan,


mempunyai kewajiban untuk mengembangkan program-program yang konstruktif dalam
meningkatkan APK melalui program pendidikan yang berkeadilan serta meningkatkan
mutu pendidikan dalam rangka menciptakan manusia Indonesia yang memiliki IPM
tinggi, sehingga tidak selalu tergantung dan tertinggal dengan bangsa lain.

E. Analisis Standarisasi Pendidikan


Demi terwujudnya pencitraan pendidikan maka kebijakan pendidikan di provinsi
DIY menekankan bahwa di masa depan pendidikan provinsi DIY harus dapat :
a. Menghasilkan SDM berkualitas, berdaya saing tinggi, berakhlak mulia yang dilandasi
pengamalan agama
b. Dikelola oleh lembaga pendidikan yang kredibel berstandar nasional/ internasional
c. Berkembang dalam lingkungan sosial-masyarakat yang kondusif dan nyaman untuk
belajar/menuntut ilmu

Untuk mencapai beberapa hal di atas, maka arah kebijakan pendidikan pada
tahun 2015 -2018 adalah sebagai berikut :
a) Terlaksananya peletakan dasar sistem pendidikan yang berkualitas, berdaya saing
dan akuntabel;
b) Terlaksananya pendidikan yang berkeadilan dengan memperluas akses pendidikan
bagi semua lapisan masyarakat terutama bagi masyarakat tidak mampu;
12

c) Terselenggaranya pendidikan berbasis moral dan budi pekerti serta berorientasi pada
jiwa kepemimpinan dan profesionalisme;
d) Terlaksananya peningkatan sarana dan prasarana pendidikan guna mendukung
proses pembelajaran yang bermutu;
e) Tersedianya layanan pendidikan berbasis TI;
f) Terciptanya pola pendidikan yang sinergis antara pemerintah, masyarakat, dan
swasta untuk mengembangkan tanggung jawab bersama;
g) Terlaksananya upaya pengembangan kualitas SDM pendidikan;
h) Terlaksananya perwujudan lingkungan yang kondusif terhadap pendidikan dan
penciptaan suasana belajar yang nyaman;
i) Terlaksananya peningkatan kegiatan penelitian untuk mendukung proses pendidikan;
j) Terlaksanya penanggulang citra negatif sebagai pusat pendidikan, seperti
penyalahgunaan narkoba, pergaulan bebas di kalangan pelajar dan mahasiswa;
k) Terlaksananya keharmonisan program pengembangan wilayah dan tata ruang
dengan kebutuhan pengembangan pusat pendidikan;
l) Terlaksananya peningkatan pendidikan yang responsif gender;
m) Terselenggaranya pendidikan kebencanaan pada semua tingkatan pendidikan;
n) Terlaksananya peningkatan peran perpustakaan melalui peningkatan kuantitas dan
kualitas layanan;
o) Terselenggaranya jaringan TI pada sistem perpustakaan yang mencakup
pengembangan pusat manajemen pengetahuan (centre for knowledge management)
dan pengembangan jaringan perpustakaan regional;
p) Terwujudnya budaya belajar dan membaca pada masyarakat.

III. ANALISIS KONDISI PENDIDIKAN MASA DATANG ( 4 TAHUN )

A. Analisis Mutu Pendidikan dan Daya Saing


Pada kurun waktu empat tahun yang akan datang pendidikan di Indonesia sudah
relatif lebih berkualitas ditinjau baik dari proses maupun produk pendidikan yakni sumber
daya manusia yang memiliki kecerdasan spiritual, emosional, sosial, intelektual dan
memiliki kompetensi yang berstandar nasional, sehingga menjadi manusia seutuhnya,
serta memiliki standar kompetensi lulusan sesuai jenjang pendidikannya dan berstandar
nasional.
Kondisi mutu pendidikan seperti tersebut di atas mempersyaratkan penyelenggaraan
pendidikan yang memenuhi delapan (8) standar pendidikan nasional (SNP) plus dimensi-
dimensi lainnya yang ditunjukkan oleh dimilikinya berbagai kompetensi terkait dengan
13

penguasaan bahasa asing, teknologi informasi dan komunisasi, penguasaan berbagai


bidang sains, serta pemahaman terhadap nilai-nilai keberagaman budaya global.
Dengan dimilikinya berbagai kompetensi lulusan seperti tersebut di atas, dipastikan
sumber daya manusia produk pendidikan Indonesia mampu bersaing di tingkat
internasional sejajar dengan mereka yang berasal dari negara-negara maju lainnya.
Dengan demikian dominasi sumber daya manusia asing yang bekerja di sektor-sektor
strategis dan penting di Indonesia dapat segera ditekan sampai titik yang paling rendah,
bahkan sumber daya manusia Indonesia dapat diekspor ke luar negeri sebagai tenaga
kerja profesional dan bermartabat.
Pada tingkat satuan pendidikan SMP, pada kurun waktu empat tahun yang akan
datang prestasi baik akademik maupun non akademik siswa SMP sudah dapat benar-
benar bersaing pada kompetisi-kompetisi tingkat internasional, seperti pada Internasional
Junior Science Olympiad, dan kompetisi-kompetisi sejenisnya.

B. Analisis Efisiensi Pendidikan


Pendidikan yang efisien merupakan tujuan sistem penyelenggaraan pendidikan di
mana pun. Pendidikan yang baik adalah bukan pendidikan yang murah ataupun yang
mahal. Pada waktu empat tahun yang akan datang, sistem penyelenggaraan pendidikan
di Indonesia sudah harus mencapai pada taraf pendidikan yang efisien di mana hasil
yang optimal diperoleh dari pola manajemen yang berbasis pada professionalisme, the
right man on the right place, kedisiplinan, etos kerja, transparansi dan akuntabilitas yang
tinggi.

C. Analisis Relevansi Pendidikan


Pendidikan yang relevan adalah pendidikan yang mampu memenuhi kebutuhan
peserta didik, kebutuhan masyarakat, dan kebutuhan pembangunan. Sebagai SMP-
RSSN, pada jangka waktu empat tahun yang akan datang, sesuai dengan kebijakan ”link
and match” lulusan atau out-put SMP dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan
berikutnya yang juga berstandar nasional baik di dalam maupun di luar negeri sesuai
dengan bakat, minat dan prestasi belajar tinggi secara berkelanjutan. Pada gilirannya
out-come pendidikan berstandar nasional di Indonesia dapat diterima ke pangsa-pangsa
kerja di dalam maupun di luar negeri. Demikian relevansi pendidikan yang diharapkan
pada kurun waktu empat tahun yang akan datang.
14

D. Analisis Perluasan Akses dan Pemerataan Pendidikan


Perluasan akses dan pemerataan pendidikan menitikberatkan pada tingkat
kemampuan masyarakat untuk mengakses pendidikan lepas dari standar mutu yang
ideal. Hal ini lebih terfokus pada masalah-masalah seperti program Wajib Belajar 9
Tahun, penuntasan buta huruf, penekanan angka putus sekolah, dan sebagainya.
Pada jangka waktu empat tahun yang akan datang pendidikan di Indonesia sudah
tidak lagi berkutat pada masalah-masalah seperti tersebut di atas. Wajib Belajar dapat
ditingkatkan menjadi 12 tahun untuk seluruh wilayah Indonesia. Angka putus sekolah
yang rendah bahkan 0%, dan tidak ada anggota masyarakat yang buta huruf. Program
pendidikan secara menyeluruh lebih difokuskan pada peningkatan mutu dan daya saing
lulusan.
E. Analisis Pemenuhan Standarisasi Pendidikan
Pada era empat tahun yang akan datang pencitraan masyarakat terhadap pendidikan
sudah berubah. Standarisasi pendidikan merupakan sesuatu yang mutlak. Masyarakat
dengan sendirinya akan memilih satuan pendidikan yang sudah jelas standarisasi
mutunya. Standarisasi pendidikan tingkat nasional saja belum cukup unntuk menjawab
tantangan yang berstandar nasional. Oleh karena itu standarisasi sekolah sampai
berstandar nasional harus segera diupayakan. Pengembangan sekolah menjadi sekolah
berstandar nasional adalah salah satu upaya yang harus memperoleh reaksi positif dari
seluruh penyelenggara sekolah.
Masyarakat memandang pendidikan sebagai sesuatu yang ”harus” atau ”vital” untuk
mempertahankan hidup di era global yang penuh persaingan. Pendidikan juga dipandang
sebagai suatu proses yag dapat mengantarkan peserta didik menjadi manusia-manusia
unggul yang sempurna menyeluruh. Kondisi di atas dapat dicapai apabila proses
pendidikan terselenggara dalam suatu lingkungan yang kondusif untuk belajar, didukung
oleh tenaga pendidik dan kependidikan yang profesional dan berkomitmen tinggi, sarana
dan prasarana yang memadai, serta manajemen sekolah yang handal dan quality-
oriented. Untuk memperoleh objektivitas yang tinggi dalam pemerolehan standarisasi
pendidikan, satuan pendidikan perlu mengupayakan pemerolehan sertifikasi standarisasi
pendidikan.

IV. IDENTIFIKASI TANTANGAN NYATA PENDIDIKAN (KESENJANGAN KONDISI)


A. Kesenjangan Mutu Pendidikan dan Daya Saing
Pendidikan bermutu adalah jawaban dari segala masalah pelik dalam dunia
pendidikan di Indonesia. Mutu pendidikan sangat ditentukan oleh semua komponen yang
terlibat dalam penyelenggaraan pendidikan itu sendiri, mulai dari tingkat pusat sampai pada
tingkat praktis pelaksanan di lapangan. Keluasan dan keberagaman permasalahan
15

pendidikan di seluruh Indonesia tentu tidak dapat dipecahkan dengan one-shoot-solution


yang dapat diberlakukan di segala permasalahan. Masing-masing daerah dan wilayah
memiliki kekhasan permasalahan tersendiri yang dengan sendirinya memerlukan
pemecahan yang khusus pula. Program desentralisasi pendidikan diharapkan dapat
mengakomodasi keunikan permasalahan yang dihadapi di masing-masing wilayah. Namun
demikian, pada tataran praktik di lapangan masing-masing wilayah memiliki kekuatan yang
berbeda untuk memecahkan masalah mereka. Wilayah yang segera dapat menyadari
permasalahannya segera mencari solusi dengan cara berkolaborasi dengan seluruh potensi
yang ada di daerah, akan tetapi ada wilayah-wilayah tertentu yang justru terjebak dengan
permasalahan klasik yakni kekuasaan, sehingga substansi masalah tidak segera dapat
dipecahkan.
Menyadari mutu dan daya saing lulusan pendidikan di Indonesia saat ini yang masih
rendah dibandingkan dengan tuntutan yang seharusnya perlu segera diambil langkah-
langkah konkret untuk pemecahannya. Pemerintah dengan program-program strategisnya
apabila dilaksanakan dengan sebaik-baiknya, sedikit demi sedikit permasalahan pendidikan
kita akan segera menemukan solusinya. Delapan standar pendidikan merupakan titik-titik
sumber permasalahan yang secara sistemik membangun sistem pendidikan di Indonesia.
Maka di situlah kita harus segera memulai memecahkan malasahnya, baik ditinjau dari
standar isi, proses, kompetensi lulusan, pendidik dan tenaga kependidikan, sarana
prasarana, pengelolaan, pembiayaan dan penilaian.
Kesenjangan mutu dan daya saing lulusan pendidikan Indonesia sangat ditentukan
oleh kedelapan standar pendidikan tersebut. Arah pengembangan pendidikan ideal kita
adalah setara dengan mutu pendidikan di negara-negara maju anggota OECD dengan tetap
mempertahankan karakter bangsa yang bermartabat.

B. Kesenjangan Efisiensi Pendidikan


Pendidikan dikatakan efisien dan efektif apabila proses pendidikan itu menghasilkan
produk pendidikan yang optimal ditinjau dari waktu, usaha, dan dana yang dialokasikan
untuk proses pendidikan tersebut. Pendidikan yang optimal mempersyaratkan adanya
profesionalisme dalam pengelolaan pendidikan yang menyangkut kedisiplinan, etos kerja,
budaya mutu, transparansi, kompetensi, dan akuntabilitas yang tinggi. Kondisi pendidikan
di Indonesia masih memiliki tingkat profesionalisme yang rendah dibanding dengan
negara-negara anggota OECD yang secara sistemik pendidikan mereka sudah mapan
dan sudah menemukan bentuknya. Sistem pendidikan kita sebagaimana dicetuskan oleh
Ki Hajar Dewantara sebenarnya sudah menyentuh semua aspek kehidupan, tinggal kita
memperkuat dengan kompetensi kita dalam hal teknologi, sains, penguasaan bahasa dan
budaya asing, dan kemampuan berkolaborasi dan berkompetisi secara elegan dan
16

profesional. Kesenjangan efisiensi dan efektivitas pendidikan dapat diminimalkan dengan


cara melakukan upaya-upaya nyata dalam rangka penyelenggaraan pendidikan yang
terkait dengan profesionalisme dalam pengelolaan pendidikan.

C. Kesenjangan Relevansi Pendidikan


Relevansi pendidikan dapat diukur dengan tingkat link and match nya output
pendidikan dengan kebutuhan masyarakat dan kebutuhan pembangunan. Pendidikan
dikatakan relevan apabila para lulusan dapat meneruskan pendidikannya sesuai dengan
potensinya, dapat diterima di pangsa kerja sesuai kompetensinya dan adanya
peningkatan prestasi belajar secara berkesinambungan. Pendidikan di Indonesia belum
secara optimal mencapai tingkat relevansi yang tinggi. Hal ini dibuktikan dengan belum
konsistennya jalur pendidikan di mana lulusan dari sekolah umum belum semuanya
tertampung di perguruan tinggi dan sebaliknya lulusan dari sekolah kejuruan belum bisa
tertampung di pangsa kerja. Ketidakkonsistenan ini juga menunjukan rendahnya tingkat
relevansi pendidikan. Kesenjangan ini dapat diminimalkan apabila sekolah sebagai
penyelenggara pendidikan dapat melakukan upaya-upaya yang konstruktif dalam rangka
meningkatkan mutu lulusannya.

D. Kesenjangan Pemerataan/Kesempatan
Pemerataan pendidikan juga masih menjadi masalah pendidikan yang ada di
Indonesia. Kondisi geografis Indonesia adalah salah satu penyebab tidak meratanya
pendidikan di Indonesia. Perbedaan yang mencolok dari kondisi di suatu daerah dengan
kondisi di daerah lain memperkuat kesenjangan ini. Kebijakan pemerintah sebagaimana
diamanatkan Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional di mana setiap pemerintah
daerah harus menyelelenggarakan pendidikan berstandar nasional sekurang-kurangnya
satu pada setiap jenjang pendidikan merupakan salah satu upaya mempersempit
kesenjangan antara satu daerah dengan daerah lainnya. Upaya lain adalah dengan
Wajib Belajar 9 Tahun.
Kesenjangan pemerataan/kesempatan juga merupakan akibat dari perbedaaan
tingkat ekonomi daerah satu dengan daerah lain. Daerah dengan potensi ekonomi kuat
akan mampu memberi layanan pendidikan terbaiknya kepada masyarakat di daerahnya,
dan begitu sebaliknya. Perbedaan potensi antar daerah ini kemudian pemerintah
mengeluarkan kebijakan BOS, beasiswa siswa miskin, pendidikan gratis, dan
sebagainya. Ini semua bertujuan masing-masing rakyat Indonesia dapat memperoleh
pendidikan minimalnya.
17

E. Kesenjangan Standarisasi Pendidikan


Standar Nasional Pendidikan di Indonesia sudah dapat dipenuhi oleh sebagian
penyelenggara pendidikan di Indonesia. Kategorisasi sekolah dari sekolah potensial,
sekolah standar nasional, dan sekolah berstandar nasional adalah upaya pemerintah
untuk memperjelas status sekolah dengan harapan untuk dapat memberikan fasilitasi
dan pembinaan yang tepat sesuai kebutuhan sekolah yang bersangkutan. Standarisasi
pendidikan tersebut tidaklah cukup apabila kiblat kita adalah kualitas pendidikan di
Indonesia pada umumnya. Pendidikan dikatakan maju apabila penyelenggara pendidikan
yang bersangkutan telah memperoleh pengakuan dari badan seritikasi mutu pendidikan
internasional sebagaimana yang sudah diperoleh oleh negara-negara anggota OECD.
Posisi pendidikan Indonesia masih dalam rangka menuju ke sana. Dengan demikian
kesenjangan masih sangat lebar. Upaya pemerintah membina Rintisan Sekolah
Berstandar nasional untuk dapat menjadi Sekolah Berstandar nasional merupakan salah
satu upaya awal pemangku kepentingan pendidikan di Indonesia dalam rangka
mempersempit kesenjangan standarisasi pendidikan. Dimensi-dimensi keinternasionalan
sudah harus mulai dialirkan dalam setiap urat nadi pendidikan di Indonesia. Sekolah
dengan segala komponen yang ada sebagai penyelenggara pendidikan harus segera
bergegas untuk melakukan upaya nyata. Mengembangkan RSSN menjadi SSN secara
optimal adalah salah satu caranya.
Tantangan nyata (Kesenjangan Kondisi) empat tahun ke depan dengan kondisi
Nyata Pendidikan Saat Ini Pada SMP Negeri 3 Semanu di identifikasikan dalam tabel
berikut :
A. Standar Isi
IKKM
No. Komponen Kondisi Pendidikan Kondisi Pendidikan Kesenjangan Kondisi
Saat Ini Masa Datang
1. Kerangka Dasar Memenuhi SNP Memenuhi SNP Tidak ada
2. Struktur kurikulum Memenuhi SNP Memenuhi SNP Tidak ada
3. Beban belajar Memenuhi SNP Memenuhi SNP Tidak ada
4. Struktur kurikulum, Memenuhi SNP Memenuhi SNP Tidak ada
pemetaan SK dan KD
5. Kalender Pendidikan Memenuhi SNP Memenuhi SNP Tidak ada
IKKT
No. Komponen Kondisi Pendidikan Kondisi Kesenjangan Kondisi
Saat Ini Pendidikan Masa
Datang
1. Kerangka dasar Memenuhi SNP SNP
2. Struktur kurikulum Memenuhi SNP SNP
3. Beban belajar Memenuhi SNP SNP
4. Struktur kurikulum, pemetaan Memenuhi SNP SNP
SK dan KD
5. Kalender Pendidikan Memenuhi SNP SNP
B. Standar Proses
IKKM
No. Komponen Kondisi Pendidikan Kondisi Kesenjangan Kondisi
Saat Ini Pendidikan Masa
Datang
1. Perencanaan proses Memenuhi SNP Memenuhi SNP Tidak ada
18

pembelajaran
2. Pelaksanaan proses Memenuhi SNP Memenuhi SNP Tidak ada
pembelajaran
3. Penilaian Hasil Belajar Memenuhi SNP Memenuhi SNP Tidak ada
4. Pengawasan proses Memenuhi SNP Memenuhi SNP Tidak ada
pembelajaran
IKKT
No. Komponen Kondisi Pendidikan Kondisi Pendidikan Kesenjangan Kondisi
Saat Ini Masa Datang
1. Perencanaan proses Memenuhi SNP SNP
pembelajaran
2. Pelaksanaan proses Memenuhi SNP SNP
pembelajaran
3. Penilaian Hasil Belajar Memenuhi SNP SNP
4. Pengawasan proses Memenuhi SNP SNP
pembelajaran
C. Standar Kompetensi Lulusan
IKKM
No. Komponen Kondisi Pendidikan Kondisi Pendidikan Kesenjangan Kondisi
Saat Ini Masa Datang
1. Kecerdasan Memenuhi SNP Memenuhi SNP Tidak ada
2. Pengetahuan Memenuhi SNP Memenuhi SNP Tidak ada
3. Kepribadian Memenuhi SNP Memenuhi SNP Tidak ada
4. Akhlak Mulia Memenuhi SNP Memenuhi SNP Tidak ada
5. Keterampilan untuk Hidup Memenuhi SNP Memenuhi SNP Tidak ada
6. Pendidikan Lanjut Memenuhi SNP Memenuhi SNP Tidak ada
IKKT
No. Komponen Kondisi Pendidikan Kondisi Pendidikan Kesenjangan Kondisi
Saat Ini Masa Datang
1. Kecerdasan Memenuhi SNP SNP
2. Pengetahuan Memenuhi SNP SNP
3. Kepribadian Memenuhi SNP SNP
4. Akhlak Mulia Memenuhi SNP SNP
5. Keterampilan untuk Hidup Memenuhi SNP SNP
6. Pendidikan Lanjut Memenuhi SNP SNP
D. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan
IKKM
No. Komponen Kondisi Pendidikan Kondisi Pendidikan Kesenjangan Kondisi
Saat Ini Masa Datang
1. Guru Memenuhi SNP Memenuhi SNP Tidak ada
2. Kepala Sekolah Memenuhi SNP Memenuhi SNP Tidak ada
3. Tenaga Administrasi Memenuhi SNP Memenuhi SNP Tidak ada
4. Tenaga Perpustakaan Memenuhi SNP Memenuhi SNP Tidak ada
5. Tenaga Laboratorium Memenuhi SNP Memenuhi SNP Tidak ada
6. Tenaga Layanan Khusus Memenuhi SNP Memenuhi SNP Tidak ada
IKKT
No. Komponen Kondisi Pendidikan Kondisi Pendidikan Kesenjangan Kondisi
Saat Ini Masa Datang
1. Guru Memenuhi SNP SNP
2. Kepala Sekolah Memenuhi SNP SNP
3. Tenaga Administrasi Memenuhi SNP SNP
4. Tenaga Perpustakaan Memenuhi SNP SNP
5. Tenaga Laboratorium Memenuhi SNP SNP
6. Tenaga Layanan Khusus Memenuhi SNP SNP
E. Standar Sarana dan Prasarana
IKKM
No. Komponen Kondisi Pendidikan Kondisi Pendidikan Kesenjangan Kondisi
Saat Ini Masa Datang
1. Lahan Memenuhi SNP Memenuhi SNP Tidak ada
2. Bangunan Memenuhi SNP Memenuhi SNP Tidak ada
3. Kelengkapan Sarana dan Memenuhi SNP Memenuhi SNP Tidak ada
Prasarana
19

IKKT
No. Komponen Kondisi Pendidikan Kondisi Pendidikan Kesenjangan Kondisi
Saat Ini Masa Datang
1. Lahan Memenuhi SNP SNP
2. Bangunan Memenuhi SNP SNP
3. Kelengkapan Sarana dan Memenuhi SNP SNP
Prasarana
F. Standar Pengelolaan
IKKM
No. Komponen Kondisi Pendidikan Kondisi Pendidikan Kesenjangan Kondisi
Saat Ini Masa Datang
1. Rencana Kerja Sekolah Memenuhi SNP Memenuhi SNP Tidak ada
2. Pelaksanaan Rencana Kerja Memenuhi SNP Memenuhi SNP Tidak ada
Sekolah
3. Pengawasan dan Evaluasi Memenuhi SNP Memenuhi SNP Tidak ada
4. Kepemimpinan Sekolah Memenuhi SNP Memenuhi SNP Tidak ada
5. Sistem Informasi dan Memenuhi SNP Memenuhi SNP Tidak ada
manajemen sekolah
IKKT
No. Komponen Kondisi Pendidikan Kondisi Kesenjangan Kondisi
Saat Ini Pendidikan Masa
Datang
1. Rencana Kerja Sekolah Memenuhi SNP SNP
2. Pelaksanaan Rencana Kerja Memenuhi SNP SNP
Sekolah
3. Pengawasan dan Evaluasi Memenuhi SNP SNP
4. Kepemimpinan Sekolah Memenuhi SNP SNP
5. Sistem Informasi dan Memenuhi SNP SNP
manajemen sekolah
G. Standar Pembiayaan
IKKM
No. Komponen Kondisi Pendidikan Kondisi Kesenjangan Kondisi
Saat Ini Pendidikan Masa
Datang
1. Biaya Investasi Memenuhi SNP Memenuhi SNP Tidak ada
2. Biaya Operasional Memenuhi SNP Memenuhi SNP Tidak ada
3. Biaya Personal Memenuhi SNP Memenuhi SNP Tidak ada
4. Transparansi dan Akuntabilitas Memenuhi SNP Memenuhi SNP Tidak ada
IKKT
No. Komponen Kondisi Pendidikan Kondisi Kesenjangan Kondisi
Saat Ini Pendidikan Masa
Datang
1. Biaya Investasi Memenuhi SNP SNP
2. Biaya Operasional Memenuhi SNP SNP
3. Biaya Personal Memenuhi SNP SNP
4. Transparansi dan Akuntabilitas Memenuhi SNP SNP
H. Standar Penilaian
IKKM
No. Komponen Kondisi Pendidikan Kondisi Kesenjangan Kondisi
Saat Ini Pendidikan Masa
Datang
1. Penilaian oleh Pendidik Memenuhi SNP Memenuhi SNP Tidak ada
2. Penilaian oleh Satuan Memenuhi SNP Memenuhi SNP Tidak ada
Pendidikan
3. Penilaian oleh Pemerintah Memenuhi SNP Memenuhi SNP Tidak ada
IKKT
No. Komponen Kondisi Pendidikan Kondisi Kesenjangan Kondisi
Saat Ini Pendidikan Masa
Datang
1. Penilaian oleh Pendidik Memenuhi SNP SNP
2. Penilaian oleh Satuan Memenuhi SNP SNP
Pendidikan
3. Penilaian oleh Pemerintah Memenuhi SNP SNP
20

V. VISI SEKOLAH
Unggul dalam prestasi akademik, keterampilan kecakapan hidup (life skill),
berkarakter serta berwawasan lingkungan.
Indikator Visi tersebut adalah :
1. Terwujudnya Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMP Negri 3 Semanu.
2. Terwujudnya proses pembelajaran yang efektif, efisien berstandar nasional
3. Terwujudnya lulusan yang berkompetensi dan mampu berkompetisi
4. Terwujudnya standar tenaga pendidik dan kependidikan.
5. Terwujudnya standar sarana dan prasarana yang standar nasional.
6. Terwujudnya standar pengelolaan pendidikan yang berstandar nasional
7. Terwujudnya penggalangan dan pemanfaatan biaya pendidikan yang memadai,
transparan, efektif, efisian, dan akuntabel.
8. Terwujudnya standar penilaian pendidikan berstandar nasional
9. Terwujudnya sekolah sebagai komunitas pembelajar.
10. Terwujudnya lingkungan sekolah yang bersih, sehat, indah dan bebas narkoba
sehingga kondusif untuk belajar.

VI. Misi SMP Negeri 3 Semanu


1. Terwujudnya Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan di sekolah yang berstandar
nasional.
a. Mewujudkan Buku -1 KTSP atau Dokumen – 1 KTSP
b. Menghasilkan silabus semua mata pelajaran untuk semua tingkatan
c. Menghasilkan RPP semua mata pelajaran untuk semua tingkatan
d. Mewujudkan bahan ajar, modul, buku dan sebagainya untuk semua mata
pelajaran dan semua tingkatan
e. Mewujudkan perangkat kurikulum yang berstandar nasional, lengkap,
mutakhir dan berwawasan ke depan.
f. Mewujudkan pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global serta
pengembangan diri.
g. Mewujudkan pendidikan pengembangan ekonomi kreatif yang mencakup
paling sedikit empat muatan
2. Terwujudnya proses pembelajaran yang efektif, efisien berstandar nasional
a. Memenuhi persiapan pembelajaran sesuai standar nasional pendidikan
b. Memenuhi persyaratan pembelajaran sesuai standar nasional pendidikan
21

c. Meningkatkan pelaksanaan pembelajaran sesuai standar nasional


pendidikan
d. Mengembangkan budaya sekolah sebagai masyarakat pembelajar
e. Meningkatkan pelaksanaan penilaian pembelajaran sesuai standar
nasional pendidikan
f. Meningkatkan pengawasan proses pembelajaran sesuai standar nasional
pendidikan.
3. Terwujudnya lulusan yang berkompetensi dan mampu berkompetisi
a. Mewujudkan lulusan yang memiliki kompetensi akademik yang memiliki
ketrampilan hidup (Life skill).
b. Mewujudkan lulusan yang berkepribadian kuat dan berakhlak mulia
c. Mewujudkan lulusan yang mampu berkompetisi dan berkolaborasi.
d. Mewujudkan peningkatan jumlah lulusan yang melanjutkan studi ke
sekolah yang lebih tinggi sesuai dengan minat dan bakatnya.
4. Terwujudnya standar tenaga pendidik dan kependidikan yang sesuai standar
nasional pendidikan.
a. Mewujudkan kompetensi kependidikan (kepala sekolah) sesuai dengan
standar nasional pendidikan.
b. Mewujudkan kompetensi tenaga pendidik (guru) sesuai dengan standar
nasional pendidikan.
c. Mewujudkan kompetensi tenaga kependidikan lainnya sesuai standar
nasional pendidikan.
d. Mengembangkan kompetensi guru sesuai dengan standar nasional
pendidikan untuk pembelajaran yang berkualitas.
5. Terwujudnya standar sarana dan prasarana yang memenuhi standar nasional
pendidikan.
a. Mewujudkan sarana dan prasarana pendidikan sesuai standar nasional
pendidikan.
b. Memenuhi fasilitas pembelajaran dan penilaian yang sesuai standar
nasional pendidikan.
6. Terwujudnya standar pengelolaan pendidikan yang sesuai standar nasional
pendidikan.
a. Mewujudkan perangkat dokumen pedoman pelaksanaan rencana kerja
dan kegiatan sekolah
b. Memenuhi struktur organisasi dan mekanisme kerja sekolah
c. Meningkatkan supervisi, monitoring, evaluasi dan akreditasi sekolah
d. Mewujudkan peran serta masyarakat dan kemitraan
22

e. Mewujudkan pengelolaan sekolah berbasis TIK.


f. Mengembangkan perangkat administrasi sekolah.
g. Mengembangkan SIM sekolah
h. Mewujudkan kerjasama dengan instansi dan lembaga terkait dengan
pendidikan.
i. Mewujudkan kerjasama dengan dunia usaha
j. Memenuhi akreditasi sekolah

7. Terwujudnya penggalangan dan pemanfaatan biaya pendidikan yang memadai,


transparan, efektif, efisian dan akuntabel
a. Mewujudkan peningkatan sumber dana pendidikan baik biaya investasi,
operasional, dan personal.
b. Mewujudkan peningkatan sumber dana pendidikan dari masyarakat/
orang tua peserta didik/ komite sekolah dan alumni
c. Memenuhi pengalokasian dana sesuai kebutuhan
d. Memenuhi penggunaan dana yang transparan dan akuntabel
e. Memenuhi pelaporan penggunaan dan yang akuntabel
f. Memenuhi dokumen pendudkung pelaporan penggunaan dana
g. Mewujudkan income generating unit/unit produksi/unit usaha sekolah
h. Memenuhi penggalian dana dengan dunia usaha/industri
8. Terwujudnya standar penilaian pendidikan yang sesuai standar nasional
pendidikan.
a. Meningkatkan kualitas penialian oleh pendidik.
b. Meningkatkan kualitas pelaksanaan Ulangan Tengan Semester.
c. Mengembangkan materi UH, UTS, UAS sesuai standar nasional
pendidikan.
d. Mengembangkan instumen UH, UTS, UAS sesuai standar penilaian.
e. Mengembangkan teknik-teknik penilaian kelas
f. Memenuhi mekanisme dan prosedur penilaian guru
g. Memenuhi mekanisme dan prosedur penilaian oleh kepala sekolah
h. Mengembangkan perangkat pendokumentasian penilaian
VII. Tujuan SMP Negeri 3 Semanu
a. Tujuan Umum

1. Sekolah mampu meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian,


akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan
lebih lanjut
23

2. Sekolah mampu menghasilkan lulusan SMP yang memiliki kompetensi dan


mampu berkompetisi.

b. Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus SMP Negeri 3 Semanu adalah sekolah mampu:
1. Mewujudkan Buku -1 KTSP atau Dokumen – 1 KTSP
2. Menghasilkan silabus semua mata pelajaran untuk semua tingkatan
3. Menghasilkan RPP semua mata pelajaran untuk semua tingkatan
4. Mewujudkan bahan ajar, modul, buku dan sebagainya semua mata pelajaran
dan semua tingkatan
5. Mewujudkan perangkat kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP)
6. Mewujudkan pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global serta
pengembangan diri.
7. Mewujudkan pendidikan peengembangan ekonomi kreatif yang mencakup
paling sedikit empat muatan
8. Memenuhi persiapan pembelajaran yans sesuai standar nasional pendidikan
9. Memenuhi persyaratan pembelajaran yang sesuai standar nasional
pendidikan.
10. Meningkatkan pelaksanaan pembelajaran yang sesuai standar nasional
pendidikan.
11. Mengembangkan budaya sekolah sebagai masyartan pembelajar.
12. Meningkatkan pelaksanaan penilaian pembelajaran sesuai standar nasional
pendidikan.
13. Meningkatkan pengawasan proses pembelajaran sesuai standar nasional
pendidikan.
14. Mewujudkan lulusan yang memiliki kompetensi akademik dan ketrampilan
hidup (life skill).
15. Mewujudkan lulusan yang berkepribadian kuat dan berakhlak mulia.
16. Mewujudkan lulusan yang mampu berkompetisi dan berkolaborasi.
17. Mewujudkan peningkatan jumlah lulusan yang melanjutkan studi ke sekolah
yang lebih tinggi sesuai minat dan bakatnya.
18. Mewujudkan kompetensi kependidikan (kepala sekolah) sesuai standar
nasional pendidikan.
19. Mewujudkan kompetensi tenaga pendidik (guru) sesuai standar nasional
pendidikan.
24

20. Mewujudkan kompetensi tenaga kependidikan yang sesuai standar nasional


pendidikan.
21. Mengembangkan kompetensi guru untuk peningkatan kualitas pembelajaran.
22. Mewujudkan sarana dan prasarana pendidikan yang sesuai standar nasional
pendidikan.
23. Memenuhi fasilitas pembelajaran dan penilaian yang sesuai standar nasional
pendidikan.
24. Mewujudkan perangkat dokumen pedoman pelaksanaan rencana kerja dan
kegiatan sekolah
25. Memenuhi struktur organisasi dan mekanisme kerja sekolah
26. Meningkatkan supervisi, monitoring, evaluasi dan akreditasi sekolah
27. Mewujudkan peran serta masyarakat dan kemitraan
28. Mewujudkan pengelolaan sekolah berbasis TIK.
29. Mengembangkan perangkat administrasi sekolah
30. Mengembangkan SIM sekolah
31. Mewujudkan kerjasama dengan instansi dan lembaga terkait dengan
pendidikan.
32. Mewujudkan kerjasama dengan dunia usaha
33. Memenuhi akreditasi sekolah
34. Mewujudkan peningkatan sumber dana pendidikan baik biaya investasi,
operasional, dan personal.
35. Mewujudkan peningkatan sumber dana pendidikan dari masyarakat/ orang tua
peserta didik/ komite sekolah dan alumni
36. Memenuhi pengalokasian dana sesuai kebutuhan
37. Memenuhi penggunaan dana yang transparan dan akuntabel
38. Memenuhi pelaporan penggunaan dana yang akuntabel
39. Memenuhi dokumen pendudkung pelaporan penggunaan dana
40. Mengembangkan unit produksi/unit usaha sekolah
41. Meningkatkan kualitas penilaian oleh pendidik.
42. Meningkatkan pelaksanaan Ulangan Tengan Semester.
43. Mengembangkan materi UH, UTS, UAS.
44. Mengembangkan instumen UH, UTS, UAS.
45. Mengembangkan teknik-teknik penilaian kelas
46. Memenuhi mekanisme dan prosedur penilaian guru
47. Memenuhi mekanisme dan prosedur penilaian oleh kepala sekolah
48. Mengembangkan perangkat pendokumentasian penilaian
25

VIII. RENCANA KERJA /PROGRAM STRATEGIS

Program pengembangan sekolah pada SMP Negeri 3 Semanu menuju


sekolah berstandar nasional , sebagaimana tertuang dalam visi, misi dan tujuan di
atas yang disesuaikan dengan standar nasional pendidikan adalah sebagai berikut :
1. Pemenuhan Standar Isi.
a. Pengembangan Buku -1 KTSP atau Dokumen – 1 KTSP.
b. Pengembangan silabus semua mata pelajaran untuk semua tingkatan
c. Pengembangan RPP semua mata pelajaran semua tingkatan
d. Pengembangan bahan ajar, modul, buku dan sebagainya semua mata
pelajaran dan semua tingkatan
e. Pengembangan perangkat kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP)
lengkap, mutakhir dan berwawasan ke depan.
f. Pengembangan pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global serta
pengembangan diri.
g. Pengembangaan pendidikan ekonomi kreatif yang mencakup paling
sedikit empat muatan.

2. Pemenuhan standar proses pembelajaran yang efektif, efisien sesuai


standar nasional pendidikan.
a. Pemenuhan persiapan pembelajaran.
b. Pemenuhan persyaratan pembelajaran.
c. Peningkatan pelaksanaan pembelajaraan.
d. Pengembangan budaya sekolah sebagai masyarakat pembelajar.
e. Pengembangan pelaksanaan penilaian.
f. Peningkatan pengawasan proses pembelajaran.

3. Pemenuhan Standar Kelulusan.


a. Pengembangan lulusan yang memiliki kompetensi akademik
b. Pengembangan lulusan yangdan ketrampilan hidup (life Skill)
berkepribadian kuat dan berakhlak mulia.
c. Pengembangan lulusan yang mampu berkompetisi dan berkolaborasi.
d. Peningkatan jumlah lulusan yang melanjutkan studi ke sekolah yang lebih
tinggi sesuai dengan minat dan bakatnya.

4. Pemenuhan standar tenaga pendidik dan kependidikan.


26

a. Peningkatan kompetensi kependidikan (kepala sekolah) yang sesuai


standar nasional pendidikan.
b. Peningkatan kompetensi tenaga pendidik.
c. Peningkatan kompetensi tenaga kependidikan.
d. Pengembangan kompetensi guru untuk peningkatan kualitas
pembelajaran.

5. Pemenuhan standar sarana dan prasarana.


a. Pemenuhan sarana dan prasarana pendidikan .
b. Pemenuhan fasilitas pembelajaran dan penilaian.

6. Pemenuhan standar pengelolaan pendidikan.


a. Pemenuhan perangkat dokumen pedoman pelaksanaan rencana kerja
dan kegiatan sekolah
b. Pemenuhan struktur organisasi dan mekanisme kerja sekolah
c. Peningkatan supervisi, monitoring, evaluasi dan akreditasi sekolah
d. Peningkatan peran serta masyarakat dan kemitraan
e. Pemenuhan pengelolaan sekolah berbasis TIK.
f. Pengembangkan perangkat administrasi sekolah
g. Pengembangkan SIM sekolah
h. Peningkatan kerjasama dengan sekolah berstandar nasional dalam negeri
i. Pemenuhan kerjasama dengan instansi dan lembaga terkait dengan
pendidikan.
j. Pemenuhan kerjasama dengan dunia usaha
k. Pemenuhan akreditasi sekolah

7. Pemenuhan standar keuangan dan pembiayaan pendidikan


a. Peningkatan sumber dana pendidikan baik biaya investasi, operasional,
dan personal.
b. Peningkatan sumber dana pendidikan dari masyarakat/ orang tua peserta
didik/ komite sekolah dan alumni
c. Pemenuhan pengalokasian dana sesuai kebutuhan
d. Pemenuhan penggunaan dana yang transparan dan akuntabel
e. Pemenuhan pelaporan penggunaan dan yang akuntabel
f. Pemenuhan dokumen pendukung pelaporan penggunaan dana
g. Pengembangan unit produksi/unit usaha sekolah
h. Pemenuhan penggalian dana dengan dunia usaha/industri
27

8. Pemenuhan standar penilaian pendidikan.


a. Peningkatan kualitas dan kuantitas penialain oleh pendidik.
b. Peningkatan pelaksanaan Ulangan Tengan Semester.
c. Pengembangan materi UH, UTS, UAS.
d. Pengembangan instumen UH, UTS, UAS.
e. Pengembangan teknik-teknik penilaian kelas
f. Pemenuhan mekanisme dan prosedur penilaian guru
g. Pemenuhan mekanisme dan prosedur penilaian oleh kepala sekolah
h. Pengembangan perangkat pendokumentasian penilaian

IX. STRATEGI PELAKSANAAN/PENCAPAIAN

1. Pemenuhan Standar Isi yang berstandar nasional.


a. Workshop Penyusunan Dokumen – KTSP.
b. Workshop penyusunan Dokumen – 2 KTSP.
c. Workshop penyusunan bahan ajar.
d. Workshop penyusunan silabus.
e. Pengadaan buku –buku siswa
f. Pengadaan buku referensi Guru
g. Pendokumentasian kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP).
2. Pemenuhan standar proses pembelajaran yang efektif, efisien.
a. Materikulasi bagi siswa kelas 7
b. Workshop kompetensi Guru dalam melaksanakan pembelajaran dengan
ICT
c. Pengadaan media pembelajaran berbasis TIK (Media pembelajaran siswa
yang interaktif)
d. Supervisi pebelajaran di kelas.
e. Workshop peningkatan kompetensi Guru dalam proses pembelajaran
dengan menghadirkan Nara Sumber yang berkompeten.
f. Workshop pembuatan media/alat peraga pembelajaran IPA dan
Matematika oleh guru MIPA
g. Pengawasan pelaksanaan pembelajaran baik internal maupun eksternal
h. Pembiasaan yang mendukung program pengembangan budaya sekolah
menjadi lingkungan belajar yang kondusif
3. Pemenuhan SKL SMP yang sesuai standar nasional Pendidikan
28

a. Bimbingan mempersiapkan Ujian Nasional yang meliputi mata pelajaran;


Bahasa Inggris, IPA, Bahasa Indonesia, Matematika.
b. Pembinaan Olimpiade Matematika, Fisika, Biologi.
c. Pembinaan lomba-lomba non akademik (seni budaya dan olah raga)

d. Bimbingan karya ilmiah.

e. Pengikutsertaan siswa dalam berbagai kegiatan lomba.

4. Pemenuhan standar tenaga pendidik dan kependidikan berstandar nasional


a. ICT Intensive Course bagi Guru dan Karyawan agar mampu (bekerja)
dengan computer (MS Word, Excel, Power Point, MArcoflash, dll)
b. Workshop pembelajaran PTD
c. Pengadaan alat peraga dan atau media pembelajaran yang dibuat oleh
guru.

5. Pemenuhan standar sarana dan prasarana atau fasilitas pendidikan sesuai


standar nasional Pendidikan
a. Renovasi ruang kelas sesuai master plan
b. Pengadaan multi media (komputer, speaker aktif, screen, LCD)
c. Pengadaan jariangan internet
d. Pembenahan laboratorium
e. Pengadaan komputer dan laptop
f. Pemasangan AC untuk ruang-ruang umum
g. Pengadaan pesawat telepon
6. Pemenuhan standar pengelolaan pendidikan yang sesuai standar nasional
pendidikan.
a. Penyusunan perangkat dokumen pedoman pelaksanaan rencana kerja
dan kegiatan sekolah
b. Rapat koordinasi penyusunan struktur organisasi dan mekanisme kerja
sekolah
c. Rapat koordinasi penyusunan perangkat supervisi, monitoring, evaluasi
dan akreditasi sekolah
d. Sosialisai program sekolah dalam rangka menggalang peran serta
masyarakat dan kemitraan
e. Pengelolaan sekolah berbasis TIK.
f. Kerjasama dengan lembaga penyedia layanan SIM sekolah
g. Intensifikasi komunikasi dengan instansi dan lembaga terkait dengan
pendidikan.
29

h. Penyiapan dokumen supervisi, monitoring dan akreditasi.

7. Pemenuhan standar keuangan dan pembiayaan pendidikan


a. Sosialisasi program sekolah kepada para pemangku kepentingan untuk
memperoleh dukungan pendanaan
b. Rapat penyusunan proposal untuk penggalangan dana dari dunia
usaha/industri
c. IHT sistem pengalokasian, penggunaan dan pelaporan dana yang
transparan dan akuntabel
d. Pengembangan unit produksi/unit usaha sekolah
e. Pendokumentasian laporan keuangan.

8. Pemenuhan standar penilaian pendidikan berstandar nasional


a. Rapat Penyusunan program-program pengembangan system penilaian
yang sesuai standar nasional pendidikan.
b. IHT pengembangan materi UH, UTS, UAS.
c. IHT pengembangan perangkat penilaian (UH, UTS, UAS) berstandar.
d. IHT berbagai model penilai berstandar.
e. IHT pelaksanan UH, UTS, UAS.
f. IHT pendokumentasian nilai hasil belajar berstandar nasional.
g. Penyusunan bank soal berstandar.

X. TONGGAK-TONGGAK KUNCI KEBERHASILAN SEKOLAH

Secara garis besar hasil-hasil yang diharapkan adalah tingkat pencapaian


tujuan dan program strategis sebagai berikut:

1. Terealisasinya kurikulum berstandar nasional


2. Terealisasinya standar proses pembelajaran berstandar nasional
3. Terealisasinya standar proses berstandar nasional
4. Terealisasinya standar tenaga pendidik dan kependidikan berstandar nasional
5. Terealisasinya standar sarana dan prasarana berstandar nasional
6. Terealisasinya standar pengelolaan berstandar nasional
7. Terealisasinya standar pendanaan pendidikan berstandar nasional
8. Terealisasinya standar penilaian pendidikan berstandar nasional

Secara lebih rinci, hasil-hasil yang diharapkan tersebut dirumuskan di dalam


tonggak-tonggak kunci keberhasilan sekolah sebagai berikut :
30

A. Standar Isi
No. Komponen Tahun I Tahun II Tahun III Tahun IV
1. Kerangka dasar Tercapai 35% Tercapai 70% Tercapai 100% Revisi dan
Penyempurnaan
2. Struktur kurikulum Tercapai 35% Tercapai 70% Tercapai 100% Revisi dan
Penyempurnaan
3. Beban belajar Tercapai 35% Tercapai 70% Tercapai 100% Revisi dan
Penyempurnaan
4. Struktur kurikulum, Tercapai 35% Tercapai 70% Tercapai 100% Revisi dan
pemetaan SK dan Penyempurnaan
KD
5. Kalender Pendidikan Tercapai 100% Tercapai 100% Tercapai 100% Tercapai 100%
B. Standar Proses
No. Komponen Tahun I Tahun II Tahun III Tahun IV
1. Perencanaan proses Tercapai 35% Tercapai 70% Tercapai 100% Revisi dan
pembelajaran Penyempurnaan
2. Pelaksanaan proses Tercapai 35% Tercapai 70% Tercapai 100% Revisi dan
pembelajaran Penyempurnaan
3. Penilaian Hasil Tercapai 35% Tercapai 70% Tercapai 100% Revisi dan
Belajar Penyempurnaan
4. Pengawasan proses Tercapai 35% Tercapai 70% Tercapai 100% Revisi dan
pembelajaran Penyempurnaan
C. Standar Kompetensi Lulusan
No. Komponen Tahun I Tahun II Tahun III Tahun IV
1. Kecerdasan Tercapai 35% Tercapai 70% Tercapai 100% Revisi dan
Penyempurnaan
2. Pengetahuan Tercapai 35% Tercapai 70% Tercapai 100% Revisi dan
Penyempurnaan
3. Kepribadian Tercapai 35% Tercapai 70% Tercapai 100% Revisi dan
Penyempurnaan
4. Akhlak Mulia Tercapai 35% Tercapai 70% Tercapai 100% Revisi dan
Penyempurnaan
5. Keterampilan untuk Tercapai 35% Tercapai 70% Tercapai 100% Revisi dan
Hidup Penyempurnaan
6. Pendidikan Lanjut - - Tercapai 100% Tercapai 100%
D. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan
No. Komponen Tahun I Tahun II Tahun III Tahun IV
1. Guru Tercapai 35% Tercapai 70% Tercapai 100% Peningkatan
mutu

2. Kepala Sekolah Tercapai 35% Tercapai 70% Tercapai 100% Peningkatan


mutu

3. Tenaga Administrasi Tercapai 35% Tercapai 70% Tercapai 100% Peningkatan


mutu

4. Tenaga Tercapai 35% Tercapai 70% Tercapai 100% Peningkatan


Perpustakaan mutu

5. Tenaga Tercapai 35% Tercapai 70% Tercapai 100% Peningkatan


Laboratorium mutu
6. Tenaga Layanan Tercapai 35% Tercapai 70% Tercapai 100% Peningkatan
Khusus mutu
E. Standar Sarana dan Prasarana
No. Komponen Tahun I Tahun II Tahun III Tahun IV
31

1. Lahan - - - -
2. Bangunan Tercapai 35% Tercapai 70% Tercapai 100% Peningkatan
dan
pemeliharaan
3. Kelengkapan Sarana Tercapai 35% Tercapai 70% Tercapai 100% Peningkatan
dan Prasarana dan
pemeliharaan
F. Standar Pengelolaan
No. Komponen Tahun I Tahun II Tahun III Tahun IV
1. Rencana Kerja Tercapai 100% Revisi dan Revisi dan Revisi dan
Sekolah penyempurnaan penyempurnaan penyempurnaan
2. Pelaksanaan Tercapai 100% Revisi dan Revisi dan Revisi dan
Rencana Kerja penyempurnaan penyempurnaan penyempurnaan
Sekolah
3. Pengawasan dan Tercapai 100% Revisi dan Revisi dan Revisi dan
Evaluasi penyempurnaan penyempurnaan penyempurnaan
4. Kepemimpinan Tercapai 100% Revisi dan Revisi dan Revisi dan
Sekolah penyempurnaan penyempurnaan penyempurnaan
5. Sistem Informasi dan Tercapai 35% Tercapai 70% Tercapai 100% Peningkatan
manajemen sekolah dan
pemeliharaan
G. Standar Pembiayaan
No. Komponen Tahun I Tahun II Tahun III Tahun IV
1. Biaya Investasi Teralokasikan Teralokasikan Teralokasikan Teralokasikan
100% 100% 100% 100%
2. Biaya Operasional Teralokasikan Teralokasikan Teralokasikan Teralokasikan
100% 100% 100% 100%
3. Biaya Personal Teralokasikan Teralokasikan Teralokasikan Teralokasikan
100% 100% 100% 100%
4. Transparansi dan Terpenuhi Terpenuhi Terpenuhi Terpenuhi
Akuntabilitas
H. Standar Penilaian
No. Komponen Tahun I Tahun II Tahun III Tahun IV
1. Penilaian oleh Tercapai 35% Tercapai 70% Tercapai 100% Peningkatan
Pendidik mutu
2. Penilaian oleh Tercapai 35% Tercapai 70% Tercapai 100% Peningkatan
Satuan Pendidikan mutu
3. Penilaian oleh Tercapai 35% Tercapai 70% Tercapai 100% Peningkatan
Pemerintah mutu

XI. PENGAWASAN DAN EVALUASI


1. Tujuan Monitoring dan Evaluasi

Monitoring merupakan kegiatan yang bertujuan untuk mengetahui apakah


program sekolah berjalan sebagaimana yang direncanakan, apa hambatan
yang terjadi dan bagaimana cara mengatasi masalah tersebut. Jadi
menekankan pada pemantauan proses pelaksanaan program.
Evaluasi merupakan kegiatan yang bertujuan untuk mengetahui apakah
program sekolah mencapai sasaran yang diharapkan.
Adapun program supervisi, monitoring dan evaluasi selama empat tahun
meliputi:
32

a. Mewujudkan monitoring dan evaluasi penyelenggaraan pendidikan


RSSN dan hasil-hasilnya
b. Mewujudkan supervise klinis (membuat instrument, memvalidasi,
melaksanakan, menganalisis, membuat laporan dan tindak lanjutnya.
c. Mewujudkan evaluasi kinerja sekolah secara internal pada tiap akhir
tahun melalui pembentukan tim, membuat instrumen, memvalidasi,
melaksanakan, menganalisis, membuat laporan dan tindak lanjutnya.

2. Komponen Utama Monitoring dan Evaluasi


a. Komponen Input
 Aspek tenaga kependidikan : Kepala Sekolah, Guru dan Karyawan
 Aspek Kesiswaan : Kondisi siswa dan prestasi siswa
 Aspek sarana dan pembiayaan
 Aspek peran masyarakat
b. Komponen Proses
 Aspek kurikulum dan bahan ajar
 Aspek proses belajar mengajar
 Aspek penilaian
 Aspek manajemen dan kepemimpinan
c. Komponen Output
 Aspek prestasi belajar siswa
 Aspek prestasi guru dan Kepala Sekolah
 Aspek prestasi sekolah
3. Pelaksana Monitoring dan Evaluasi
a. Internal :
 Kepala Sekolah
 Kepala Sekolah dan wakil Kepala Sekolah
 Tim khusus
b. Eksternal
 Komite Sekolah
 Dinas Dikpora Provinsi
 Direktorat Pembinaan SMP
 Irjen Depdiknas, BPKP dan BPK
4. Waktu Pelaksanaan
33

a. Supervisi dan Monitoring


 Internal : dilaksanakan setiap 2 bulan
 Eksternal : sesuai jadwal monitoring
b. Evaluasi
 Internal : dilaksanakan di akhir tahun pelajaran
 Ekternal : sesuai jadwal evaluasi

5. Sumber Data/Responden
a. Dokumen
b. Kepala sekolah dan jajarannya (Tim RSSN)
c. Komite Sekolah, siswa, guru, dan lainnya yang relevan

6. Metode Pengumpulan Data


a. Metode Dokumentasi
b. Metode Wawancara
c. Metode Observasi
d. Metode Kuisioner

7. Rincian Kegiatan:
 Pembentukan tim Monitoring dan Evaluasi sekolah
 Menyusun jadwal pelaksanaan Monotoring dan Evaluasi
 Menyusun instrumen Monotoring dan Evaluasi
 Melaksanakan Monotoring dan Evaluasi (pengambilan data)
 Analisis hasil Supervisi, Monotoring dan Evaluasi
 Pembuatan pelaporan
 Tindak lanjut

JADWAL SUPERVISI, MONITORING DAN EVALUASI

Semester Ganjil Semester Genap


Bulan Bulan
NO KEGIATAN
7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6

Supervisi x x x x x x
1 dan
Monitoring
34

2 Evaluasi x

XII. PEMBIAYAAN

Biaya untuk pelaksanaan pengembangan sekolah pada SMPN 3 Semanu ini


adalah berasal dari sumber-sumber dana sebagai berikut :
1. Dana yang berasal dari Pemerintah Pusat (APBN) yang meliputi :
a. Dana BOS ( Bantuan Operasional Sekolah)
b. Dana subsidi RSSN dari Direktorat
2. Dana yang berasal dari Pemerintah Daerah (APBD) Provinsi yang meliputi:
a. Dana subsisdi RSSN/RKA
b. Subsidi Penyelenggaraan Pendidikan
3. Dana yang berasal dari Masyarakat yang meliputi :
a. Sumbangan orang tua /wali murid
b. Sumbangan yang tidak mengikat (Hibah, Donatur dan Sponsor dll.)

RENCANA KEGIATAN DAN ANGGARAN SEKOLAH (RKAS)


ATAU RENCANA KERJA TAHUNAN (RKT)
TAHUN 2015/2016

I. ANALISIS LINGKUNGAN OPERASIONAL SEKOLAH

A. Analisis Perkembangan Ekonomi


Sebagai dampak sistem pemerintahan desentralisasi pemerintah daerah
akan menghadapi persaingan ganda, yaitu kompetisi antar daerah
sebagai konsekuensi pemberlakuan otonomi daerah dan persaingan dengan
negara lain, sebagai tuntutan yang harus dipenuhi kalau daerah ingin
berkiprah di tingkat global.
35

Visi pemerintah daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yang


termaktub dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah tahun
2016-2020 yakni “Pemerintah Daerah yang katalistik dan masyarakat yang
mandiri berbasis kekuatan ekonomi lokal dan sumber daya manusia yang
profesional dan beretika”, yang akan dicapai dengan serangkaian misi
sebagai berikut: 1) mengembangkan kualitas sumber daya manusia yang
sehat, cerdas, profesional, humanis dan beretika dalam mendukung
terwujudnya budaya yang adiluhung, 2) menguatkan fondasi kelembagaan
dan memantapkan struktur ekonomi daerah berbasis pariwisata yang
didukung potensi lokal dengan semangat kerakyatan menuju masyarakat
yang sejahtera, 3) meningkatkan efisiensi dan efektivitas tata kelola
pemerintahan yang berbasis Good Governence, 4) memantapkan
prasarana dan sarana daerah dalam upaya meningkatkan pelayanan
publik.
Misi yang terkait dengan ekonomi dan pendidikan mengarahkan
pada suatu sistem di mana pembangunan pendidikan harus mendukung
pembangunan ekonomi lokal yang berbasis pada pariwisata dan
terwujudnya budaya yang adiluhung. Pendidikan yang menghasilkan
sumber daya manusia yang sehat, cerdas, profesional, humanis dan
beretika adalah modal dasar terbentuknya masyarakat yang berbudaya
adiluhung dan sejahtera sehingga visi jangka pembangunan jangka
panjang dapat tercapai secara bertahap.

B. Analisis Perkembangan Sosial

Masyarakat Kabupaten Gunungkidul provinsi D.I. Yogyakarta


mempunyai beberapa karakteristik yang membedakan dengan
masyarakat dari daerah lain, terutama karena sangat diwarnai kehidupan
beragama yang melekat dalam perkembangan sosial masyarakat. Di antara
karakteristik sosial dari masyarakat Kabupaten Gunungkidul provinsi DIY yang
menonjol adalah sikap toleransi yang tinggi, menjunjung nilai-nilai budaya
termasuk nilai dan tradisi kerakyatan, kemampuan untuk menyesuaikan
diri dengan perubahan sosial tanpa harus terpengaruh terhadap intervensi
eksternal dan sebagainya. Dengan sikap toleran yang tinggi, keberagaman
36

penduduk Kabupaten Gunungkidul provinsi DIY tidak menjadi permasalahan,


namun justru memperkuat ketahanan sosial.
Penduduk sebagai sumberdaya pembangunan, merupakan modal dasar
pembangunan, juga merupakan pelaku dan menjadi subjek sekaligus
objek bagi pembangunan. Menurut sensus yang dilakukan oleh Pemerintah, laju
pertumbuhan penduduk rata-rata sebesar 0,72 % per tahun.
Meski dengan kondisi laju pertumbuhan penduduk yang sangat rendah
ini, masalah tentang kependudukan tetap saja ada. Salah satu yang masih
dirasakan cukup serius adalah masih rendahnya kualitas sumberdaya
manusia.
Salah satu indikator yang menunjukkan masih rendahnya kualitas
sumberdaya manusia Indonesia dilihat dari aspek pendidikan adalah
masih adanya angka buta aksara. Sementara itu permasalahan lainnya yang
perlu mendapat perhatian adalah masih rendahnya partisipasi pendidikan
untuk jenjang Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP), Sekolah Lanjutan
Tingkat Atas (SLTA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), dan Perguruan Tinggi
(PT). Selanjutnya, kualitas dan relevansi pendidikan yang rendah masih
merupakan permasalahan yang perlu segera diselesaikan.

Permasalahan lain yang tidak kalah penting adalah manajemen


pendidikan. Hal ini berkaitan dengan pelaksanaan desentralisasi
pembangunan pendidikan dan otonomi di bidang pendidikan sampai unit
pendidikan terendah yang masih belum optimal. Standar pelayanan
minimal yang ditetapkan sebagai acuan masing-masing kabupaten/kota
untuk mengelola pembangunan pendidikan dan menjaga kualitas pelayanan
pendidikan belum dapat diterapkan secara baik.

C. Analisis Perkembangan Budaya

Budaya sebagai tata nilai, simbol-simbol dan produk dari peri


kehidupan manusia di Gunungkidul berkembang dengan baik tanpa
melepaskan diri dari akarnya. Kraton Ngayogyakarta dan Puro
Pakualaman sebagai pusat budaya Jawa tetap eksis dan menjadi sumber
dari perkembangan budaya masyarakat. Walaupun demikian, dengan
37

karakter manusia Gunungkidul yang toleran terhadap adanya perbedaan,


budaya dari luar daerah pun juga dapat diterima dan memperkaya khasanah
budaya nusantara.

Sebagai pusat budaya, maka pelestarian budaya (produk budaya


maupun nilai budaya) sangat mendapat perhatian. Apa yang telah
dilaksanakan di atas merupakan bentuk komitmen kita untuk
mempertahankan predikat Yogyakarta dengan Kraton Ngayogyakarta dan
Pura Pakualaman sebagai pusat budaya Jawa yang keberadaannya diakui
oleh masyarakat luas. Dalam rangka usaha pelestarian budaya (produk
budaya maupun nilai budaya) tersebut, maka Dinas Dikpora provinsi DIY
bekerjasama dengan kraton Yogyakarta pada tahun 2008 menggagas adanya
kurikulum muatan lokal yang mengakses budaya lokal, dengan melibatkan
siswa secara langsung dalam mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan siswa
yang berhubungan dengan budaya lokal di Daerah Istimewa Yogyakarta.
Program positif tersebut haruslah diakses pula oleh setiap sekolah di
Gunungkidul.

D. Analisis Perkembangan Demografi

Laju pertumbuhan penduduk Gunungkidul Provinsi DIY dalam selang


sepuluh tahun terakhir sangat kecil, yaitu rata-rata sebesar 0,72 % per tahun.
Pertumbuhan ini merupakan angka yang tergolong rendah di Indonesia.

Rendahnya laju pertumbuhan penduduk ini disebabkan oleh


berhasilnya Program Keluarga Berencana yang dicanangkan Pemerintah, di
samping semakin tingginya mutu pendidikan khususnya lagi tentang
pendidikan kesehatan dan keselamatan ibu dan anak. Dengan rendahnya
pertumbuhan penduduk tersebut, maka tingkat kepadatan penduduk DIY
pada tahun 2008 rata-rata sebesar 1.034,31 jiwa/km2 yang tidak jauh
berbeda dengan keadaan tahun-tahun sebelumnya.
Pendataan Keluarga Pra Sejahtera Alasan Ekonomi tahun 2007
mengalami penurunan sebesar 5,53 % dari tahun sebelumnya. Penurunan
tertinggi terjadi di wilayah Kabupaten Gunungkidul sebesar 14,60 %, hal
ini dikarenakan adanya intervensi khusus lewat Program Pengentasan
Kemiskinan (Taskin) yang diarahkan bagi Keluarga Pra Sejahtera Alasan
Ekonomi (Pra S Alek).
38

E. Analisis Perkembangan Geografis


Gunungkidul merupakan dataran tinggi yang meliputi bagian
tenggara DIY, yang berjarak kurang lebih 40 km dari pusat kota Yogyakarta.
Bagian utara daerah ini dibatasi oleh pegunungan Batur Agung dengan garis
yang terjal dan memanjang. Di bagian tengah merupakan ledok Wonosari
dengan topografi datar bergelombang dan pada bagian selatan merupakan
perbukitan karst yang disebut Gunung Sewu. Lereng perbukitan karst
tersebut curam dan merupakan lahan kritis.
Secara geomorfologis, di Provinsi DIY Gunungkidul termasuk
kelompok satuan bentuk daerah erosi yakni:
 Daerah erosi berat: pada pegunungan kapur (Gunung Sewu)
di zone selatan.
 Daerah erosi ringan: pada ledok Wonosari dan
 Daerah dataran aluvial karst pada zone selatan.
 Daerah erosi angin dan beragam: pada sepanjang gumuk
pasir pantai selatan.
Berdasarkan kondisi akifernya, wilayah Kabupaten Gunungkidul
terdiri dari air non-akifer pegunungan Gamping dan non akifer vulkanik tua,
dan akifer pada lembah Oya dan Ledok Wonosari. Non-akifer di
pegunungan gamping mempunyai air tanah yang sulit untuk dilacak.
Sementara di wilayah Ledok Wonosari dijumpai akifer dengan permeabilitas
rendah sampai sedang. Di Kabupaten Gunungkidul banyak dijumpai mata
air yang terdapat di wilayah selatan (pegunungan Gamping) muncul
pada ketinggian (elevasi) yang lebih rendah dari daerah
permukiman, sehingga sulit untuk memanfaatkannya.

F. Analisis Perkembangan Pendidikan

Pembangunan bidang pendidikan adalah merupakan hal vital yang harus


dilakukan ketika suatu bangsa menghendaki tercapainya kemajuan di berbagai
bidang. Karena kemajuan suatu bangsa sangat ditentukan oleh kualitas Sumber
Daya Manusianya, yang tinggi rendahnya sangat ditentukan oleh kualitas hasil
pendidikannya.
Hasil penelitian Human Development Index (HDI) oleh UNDP November
2011 menyatakan bahwa mutu pendidikan Indonesia menduduki ranking ke 119
39

dari 187 negara yang disurvey. Kenyataan ini menunjukan betapa


memprihatinkannya sektor pendidikan kita. Dengan menyadari betapa
pentingnya sektor pendidikan sebagai kontributor atas kemajuan suatu bangsa,
maka informasi dari HDI tersebut hendaknya segera disikapi.
Menyikapi masalah dan tantangan tersebut, maka sekolah sebagai
lembaga institusi yang mempunyai tugas dan fungsi startegis untuk mencetak
Sumber Daya Manusia kader-kader bangsa melalui kegiatan penyelenggaraan
pendidikan yang diembannya, harus terpanggil untuk memformat ulang strategi
pendidikannya guna memenuhi tuntutan akan penyelenggaraan pendidikan
yang berkualitas. Undang-Undang Sisdiknas (UU Nomor 20 Tahun 2003) serta
Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan, yang merupakan ketentuan yang harus dijalankan di dalam
menjalankan Undang-Undang Sisdiknas itu, telah mengamanatkan dengan jelas
pentingnya Standar Nasional Pendidikan. Inilah yang kemudian menjadi payung
atas kebijakan Direktorat Pembinaan SMP akan terselenggaranya Rintisan
Sekolah Berstandar nasional (RSSN) serta pembinaan bagi SMP yang telah
dinyatakan sebagai Rintisan Sekolah Berstandar nasional.

Pendidikan yang berkualitas 5 s.d. 20 tahun mendatang harus bercirikan


keunggulan dan antisipatif ke masa depan secara progresif, serta memiliki daya
saing. Karenanya, pergeseran nilai-nilai sosial/kemasyarakatan di kalangan siswa
harus diantisipasi oleh sekolah, melalui program yang progresif dan unggul dalam
pendidikan yang berdampak bagi terbentuk dan terasahnya kecerdasan
intelektual, kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual siswa secara
berimbang.
Atas dasar pokok-pokok pikiran di atas, maka setiap lembaga pendidikan
dituntut untuk senantiasa adabtabel terhadap setiap perubahan. Dapat
dicontohkan di sini diantaranya :
a. Pertumbuhan ekonomi yang cepat menghendaki ketersediaan program
pendidikan kecakapan hidup (Life Skill) melalui pengembangan ekonomi
kreatif.
b. Stabilitas nasional dan regional yang sering terganggu, mengharuskan
ketersediaan program yang dapat mendayagunakan penggalangan partisipasi
masyarakat.
40

c. Kemajuan ilmu Pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat mengharuskan


sekolah untuk memiliki program antisipasif dan progresif yang berwawasan
global.
d. Dalam rangka mempertahankan dan melestarikan nilai budaya agar nilai
tersebut tidak meluntur, maka sekolah sebagai pusat budaya (sebagai
wiyata mandala) harus mewarnai dengan nilai-nilai budaya di setiap bidang
garap dalam pengembangan sekolahnya.
e. Ketertinggalan kita dalam dunia pendidikan dengan negara lain, harus kita
kejar dengan menyelenggarakan pendidikan bermutu dan berakses global.
f. Membangun kompetisi melalui kesungguhan hati untuk menggarap Sekolah
Berstandar nasional (SSN).

II. ANALISIS KONDISI PENDIDIKAN SAAT INI

A. Analisi Mutu Pendidikan dan Daya Saing

Kualitas pendidikan menyangkut kualitas proses dan kualitas produk.


Pendidikan dikatakan bermutu dari segi proses yaitu belajar mengajar, yang
ditunjang oleh sumberdaya manusia, dana, sarana dan prasarana yang
memadai. Pendidikan dikatakan berkualitas apabila dapat mendekati tuntutan
tujuan pendidikan nasional, yang indikatornya meliputi keimanan/ ketaqwaan,
intelektual, kepribadian, keterampilan serta rasa sosial dan kebangsaan. Dan
kualitas pendidikan dikatakan tinggi apabila di samping terpenuhinya tujuan dan
standar pendidikan nasional juga bernilai tambah dengan dimensi-dimensi
internasional dan sehingga hasil pendidikan dapat berstandar nasional.
Disadari bahwa di jajaran pendidikan tingkat dunia mutu pendidikan bangsa
kita masih sangat besar kesenjangannya jika dibandingkan dengan mutu pendidikan
bangsa lain terutama dinegara-negara maju di Amerika dan Eropa maupun Negara-
negara berkembang di Asia.
Fenomena yang dihadapi pendidikan DIY dua tahun terakhir adalah
menurunnya pencapain ujian nasional dibandingkan dengan daerah lain untuk
tingkat SMP (Sekolah Menengah Pertama ) dan SMA ( Sekolah Menengah Atas).
Dengan melihat semakin majunya pendidikan di luar DIY, di satu sisi merupakan
tantangan tersendiri bagi pemerintah tingkat propinsi dan di sisi lain merupakan
semakin meningkatnya pemerataraan pendidikan di Indonesia. Di Forum internasional
DIY juga telah berhasil menunjukkan prestasinya terbukti banyak pelajar dan
41

mahasiswa yang berhasil menyabet medali di tingkat internasional, seperti olimpiade


Matematika, Biologi, Fisika, lomba robot dll. Dari hasil-hasil di atas, tidak ketinggalan
siswa-siswa terbaik dari Kabupaten Gunungkidul termasuk pula di dalamnya.
Meskipun demikian, fakta lain menunjukan bahwa di jajaran provinsi DIY mutu
pendidikan Kabupaten Gunungkidul termasuk paling tertinggal.
Kenyataan ini hendaknya menyadarkan setiap penyelenggara pendidikan di
Kabupaten Gunungkidul bahwa dengan mutu pendidikan yang senantiasa konstan
adalah menunjukan akan rendahnya daya saing. Karena itu maka program
peningkatan mutu pendidikan yang konstruktif di setiap sekolah mutlak diperlukan.
Jika tidak maka bukan tidak mungkin di Gunungkidul akan mengalami stagnasi dalam
perolehan prestasi.
Terkait dengan eksistensi SMP Negeri 3 Semanu, sekolah ini termasuk
sekolah Potensial di kabupaten Gunungkidul dengan pencapaian prestasi akademik
dan non akademik cukup baik di kabupaten Gunungkidul. Akan tetapi pada tingkat
provinsi dan nasional, sekolah ini masih harus berupaya lebih keras lagi untuk
mengejar ketertinggalannya. Dengan diperolehnya status Rintisan Sekolah Berstandar
nasional ini sekolah mendapatkan momentum yang bagus untuk bangkit mengejar
ketertinggalannya dengan melaksanakan berbagai program untuk peningkatan mutu
di seluruh aspek pendidikan.
Setelah SMP Negeri 3 Semanu dinyatakan sebagai sekolah Potensial yang
memungkinkan untuk dikembangkan menjadi sekolah berstandar nasional (SSN). Ini
semua merupakan hasil kerja keras dari para stakeholder. Sebagai gambaran
pekembangan adalah sebagai berikut :
 Prestasi Akademik (UN)
Rata-rata Nilai UN
No. Tahun Pelajaran Bhs IPA Matemati Bahasa Rata-rata
Jumlah
Indonesia ka Inggris 4 Mapel
1. 2012/2013 8.82 5,17 5,13 4,99 23,12 5,78
2. 2013/2014 7,48 5,38 4,85 5,51 23,22 5,81
3. 2014/2015 8,41 5,40 5,01 5,53 24,42 6,11

 Prestasi Akademik (Lomba-lomba)

Tahun 2014/2015 Tahun 2015/2016


No. Nama Lomba Tingkat Tingkat
Juara Juara
Kab/ Prop. Nas. Kab/ Prop. Nas.
ke: ke:
Kota Kota
1. OLIMPIADE SAINS Fisika 1
42

2. OLIMPIADE SAINS Biologi 1


3. OlIMPIADE Matematika 1
4. Bahasa Inggris 1
5. Komputer ( MS Word /PPt)
6. OLIMPIADE IPS 3 1
7. Matematika

 Prestasi Non Akademik (Lomba Seni, Olahraga dan Kreativitas)

Tahun 2014/2015 Tahun 2015/2016


No. Nama Lomba Tingkat Tingkat
Juara Juara
Kab/ Prop. Nas. Kab/ Prop. Nas.
ke: ke:
Kota Kota
1. MTQ 1
2. FUTSAL 1
3. BASKET pa/pi 1
4. RENANG 1
5. KARATE 1
6. BULU TANGKIS 1
7. Senam Ritmik 1
8. Senam Artistik pa/pi 1
9. MACAPAT 1
10. SESORAH 1
11. Geguritan
G 1
12. Seni Tari 1
13. VOCAL GROUP 1
14. KHUTBAH JUMAT 1
15. LAGU KEAGAMAAN 1
16. LUKIS 1
17. SENI KRIYA 1
18. MENYANYI TUNGGAL 1
19. CATUR 1
20. KALIGRAFI 1
21. TONTI/PBB 1
22. DANTON TERBAIK 1
23. TATA UPACARA 1
24. Tenis meja 1
25. MADING 1
26. CERAMAH NARKOBA 1
27. CERPEN/CIPTA PUISI 1
28. LCC PRAMUKA 1
29. KARNAVAL PEMB 1
30. GERAK JALAN 1
31. MHQ 1
32. Nasid 1
33. Tolak Peluru 1
34. Band 1
35. Atletik lari 60 m 1
36. Cipta lagu 1
37. Desain Batik 1
38. Story-telling 1
39. Duta Sanitasi 1
43

B. Analisis Efisiensi Pendidikan

Upaya pendidikan dapat dikatakan efisien dan efektif apabila dapat mencapai
hasil yang optimal. Dalam konteks yang luas efisien dan efektivitas berkaitan
dengan profesionalisme dalam manajemen pendidikan yang termuat tingkat
disiplin, kesetiaan, etos kerja, kemampuan, transparansi, akuntabel yang baik. Dari
hasil analisis efeisiensi pendidikan di SMP Negeri 3 Semanu dari tahun ke tahun
mengalami peningkatan (Akreditasi Sekolah Meningkat)

C. Analisis Relevansi Pendidikan


Relevansi pendidikan ditentukan oleh tingkat diterimanya lulusan pada jenjang
sekolah yang lebih tinggi sesuai bakat minat yang dimiliki, terserapnya lulusan pada
pangsa-pangsa kerja sesuai keahlian atau kompetensi yang diperoleh dari pendidikan,
dan terwujudnya profesionalisme dan produktivitas sumber daya manusia sebagai
outcome pendidikan yang memiliki relevansi tinggi.
Kondisi nyata terkait dengan relevansi pendidikan di SMP Negeri 3 Semanu
mencerminkan masih adanya lulusan dari pendidikan dasar ini, baik alasan
kemampuan akademik maupun alasan ekonomi.
Jumlah lulusan SMP Negeri 3 Semanu yang melanjutkan ke jenjang sekolah lebih
tinggi (SMA/SMK) di kabupaten gunungkidul masih perlu ditingkatkan. Hal ini biasanya
disebabkan oleh rendahnya NUN yang diperoleh atau dengan sengaja tidak
melanjutkan alasan ekonomi. Tantangan nyata satu tahun ke depan adalah
meningkatkan prosentase jumlah lulusan yang dapat melanjutkan di SMA/SMK hingga
mendekati angka 100%.

D. Analisis Perluasan Akses dan Kesempatan Pendidikan

Berkaitan dengan perluasan akses dan kesempatan pendidikan fenomena yang


terjadi di provinsi DIY cukup membanggakan. :Jika pemerintah Provinsi DIY akan
merintis wajar 12 tahun, maka penuntasan wajar 9 tahun belumlah cukup jika hanya
bersifat kuantitatif. Tetapi untuk persiapan program tersebut secara optimal, tuntutan
yang mendesak untuk dipenuhi adalah peningkatan kualitas hasil pendidikan dasar.
Dengan hasil pendidikan dasar yang berkualitas maka akan memberikan kontribusi
yang signifikan terhadap percepatan peningkatan mutu pendidikan baik di tingkat
pendidikan menengah maupun pendidikan tinggi. SMP Negeri 3 Semanu terus
berusaha mengadakan perbaikan kualitas hasil lulusan (out put) walaupun
masukannya (in put) relatif rendah.
44

E. Analisis Standarisasi Pendidikan

Demi terwujudnya pencitraan pendidikan maka kebijakan pendidikan termasuk juga


SMP Negeri 3 Semanu didalamnya diprovinsi DIY menekankan bahwa di masa depan
pendidikan di provinsi DIY harus dapat :

a. Menghasilkan SDM berkualitas, berdaya saing tinggi, berakhlak mulia yang


dilandasi pengamalan agama
b. Dikelola oleh lembaga pendidikan yang kredibel berstandar nasional/
internasional
c. Berkembang dalam lingkungan sosial-masyarakat yang kondusif dan nyaman
untuk belajar/menuntut ilmu

Untuk mencapai beberapa hal di atas, maka arah kebijakan pendidikan di


provinsi DIY pada tahun sejak tahun 2009 adalah sebagai berikut :
a) Terlaksananya peletakan dasar sistem pendidikan yang berkualitas,
berdaya saing dan akuntabel;
b) Terlaksananya pendidikan yang berkeadilan dengan memperluas akses
pendidikan bagi semua lapisan masyarakat terutama bagi masyarakat tidak
mampu;
c) Terselenggaranya pendidikan berbasis moral dan budi pekerti serta
berorientasi pada jiwa kepemimpinan dan profesionalisme;
d) Terlaksananya peningkatan sarana dan prasarana pendidikan guna
mendukung proses pembelajaran yang bermutu;
e) Tersedianya layanan pendidikan berbasis TI;
f) Terciptanya pola pendidikan yang sinergis antara pemerintah, masyarakat,
dan swasta untuk mengembangkan tanggung jawab bersama;
g) Terlaksananya upaya pengembangan kualitas SDM pendidikan;
h) Terlaksananya perwujudan lingkungan yang kondusif terhadap pendidikan
dan penciptaan suasana belajar yang nyaman;
i) Terlaksananya peningkatan kegiatan penelitian untuk mendukung proses
pendidikan;
j) Terlaksanya penanggulang citra negatif sebagai pusat pendidikan, seperti
penyalahgunaan narkoba, pergaulan bebas di kalangan pelajar dan
mahsiswa;
k) Terlaksananya keharmonisan program pengembangan wilayah dan tata
ruang dengan kebutuhan pengembangan pusat pendidikan;
45

l) Terlaksananya peningkatan pendidikan yang responsif gender;


m) Terselenggaranya pendidikan kebencanaan pada semua tingkatan
pendidikan;
n) Terlaksananya peningkatan peran perpustakaan melalui peningkatan
kuantitas dan kualitas layanan;
o) Terselenggaranya jaringan TI pada sistem perpustakaan yang mencakup
pengembangan pusat manajemen pengetahuan (centre for knowledge
management) dan pengembangan jaringan perpustakaan regional;
p) Terwujudnya budaya belajar dan membaca pada masyarakat.

Sebagai bagian dari Provinsi DIY, maka arah kebijakan pendidikan itu berlaku
juga di Kabupaten Gunungkidul. Untuk terwujudnya kebijakan tersebut menjadi suatu
kenyataan, maka secara teknis harus dituangkan ke dalam program pendidikan di tiap-
tiap Dinas Dikpora kabupaten/kota, dan dalam opersaionalnya harus dijabarkan di
tingkat sekolah dengan program-program konstruktif dan inovatif, sesuai dengan
situasi dan kondisi sekolah masing-masing.
Dalam rangka menjabarkan kebijakan pendidikan tersebut, di Kabupaten
Gunungkidul yang saat ini memiliki 108 sekolah pada jenjang pendidikan SMP/MTs., di
tiap-tiap sekolah yang ada tersebut telah merintis program pengembangan sekolah
unggul, meskipun keadaan yang sesungguhnya sangat bervariatif dalam hal tingkat
kemampuan dan kesungguhan serta kompetitifnya di dalam penggarapannya.
Masalah di atas dapat terjadi di sebabkan oleh beberapa faktor yang sangat
kompleks. Di Gunungkidul kompleksitas itu diantaranya dapat digambarkan sebgai
berikut :
1) Status dan tingkat kemampuan ekonomi sosial yang rata-rata rendah
(menengah ke bawah),
2) Prestasi sekolah-sekolah yang sebagian besar masih tergolong rendah,
3) Keterbatasan sarana dan media/sumber belajar (termasuk sarana yang
berhubungan dengan teknologi informatika dan komunikasi (ICT)) sehingga
kemampuan mengakses berbagai peluang untuk maju pun terbatas pula,
4) Standar pelayanan minimum yang sebagian besar belum tercapai,
5) Tingkat kompetensi guru yang rata-rata baru berkategori cukup,
6) Kualifikasi guru yang belum seluruhnya memenuhi standar,
7) Tingkat kemampuan rata-rata guru yang masih rendah dalam usaha
pengembangan kurikulum (silabus)
46

8) Tingkat partisipasi masyarakat terhadap proses pendidikan belum optimal


sehingga menyebabkan kemampuan penyediaan biaya operasionalpun menjadi
rendah
Oleh karena tuntutan zaman di mana kita telah berada pada suatu era yang
disebut sebagai era global serta tuntutan kewajiban di mana lembaga pendidikan kita
harus mampu mencetak sumber daya manusia yang memiliki tingkat kompetitif yang
tinggi, maka dalam rangka memperoleh standarisasi pendidikan, kompleksitas
masalah-masalah di atas sangat mendesak untuk dapat segera dipecahkan. Sehingga
dalam kurun waktu 5 sampai dengan 20 tahun ke depan kondisi di atas harus dapat
berubah menjadi :
1) Hasil pendidikan mampu memberikan kontribusi bagi peningkatan kemapuan
ekonomi dan sosial baik dalam lingkup lokal, regional maupun internasional
2) Hasil pendidikan mampu meningkatkan prestasi yang lebih tinggi
3) Ketersediaan sarana dan media/sumber belajar (termasuk sarana yang
berhubungan dengan teknologi informatika dan comunikasi (ICT)) sehingga
kemampuan mengakses berbagai peluang untuk maju telah memadai
4) Standar pelayanan minimum dapat tercapai sepenuhnya baik dalam lingkup
lokal, regional maupun internasional
5) Kualifikasi guru seluruhnya memenuhi standar baik dalam taraf regional
maupun internasional
6) Para guru dapat melakukan kegiatan pembelajaran dalam bahasa inggris dan
menguasai ICT sebagai alat bantu dan media pembelajaran yang menjadi
tanggung jawabnya.
7) Guru harus mampu melakukan pengembangan Standar Kompetensi Lulusan
dan kurikulum (silabus) dalam taraf nasional maupun internasional
8) Tingkat partisipasi masyarakat terhadap proses pendidikan harus optimal
sehingga kemampuan penyediaan biaya operasionalpun menjadi tinggi dan
kontributif bagi peningkatan mutu pendidikan baik dalam taraf lokal, regional
maupun internasional

III. ANALISIS KONDISI SEKOLAH SATU TAHUN KE DEPAN

A. Analisis Mutu Pendidikan dan Daya Saing


Mutu pendidikan dan daya saing yang tinggi merupakan produk
pendidikan yang paling utama. Lulusan SMP Negeri 3 Semanu terus berusaha
meningkatkan diri untuk berkompetisi Sekolah-sekolah lain di kabupaten
Gunungkidul. Hal ini membuktikan bahwa mutu dan daya saing lulusan SMP
47

Negeri 3 Semanu pada tingkat lokal kabupaten Gunungkidul cukup baik diatas
rata-rata. Tantangan nyata bagi sekolah ini adalah bagaimana membawa
lulusannya mampu bersaing dalam melanjtkan sekolah yang lebih tinggi, bisa
diterima SMA/SMK Negeri. Sebagai Rintisan Sekolah Berstandar nasional sekolah
ini memiliki tugas utama menghasilkan lulusan yang bermutu dan berdaya bisa
saing standar nasional. Inilah yang menjadi tantangan nyata di depan mata.
Tingkat partisipasi dan perolehan prestasi SMP Negeri 3 Semanu pada
lomba akademik maupun non akademik untuk level kecamaatan semanu cukup
baik,Tantangannya adalah bagaimana sekolah ini berupaya agar siswanya dapat
berpartisipasi dan memberoleh prestasi pada lomba-lomba baik akademik
amaupun non akademik pada level kabupaten, provinsi atau nasional.
Aspek mutu pendidikan dan daya saing juga sangat ditentukan oleh
keberhasilan pengembangan karakter positif lulusan. Pengembangan karakter
lulusan SMP Negeri 3 Semanu yang diproyeksikan akan menjadi sumber daya
manusia yang handal dan kompetitif dalam jangka waktu sepuluh sampai dengan
dua puluh lima tahun ke depan sudah menjadi sebuah keharusan. Sumber daya
manusia yang berkarakter positif seperti bertanggungjawab, kompetitif sekaligus
kolaboratif, percaya diri, jujur, adaptif, memiliki tingkat literasi tinggi terhadap
teknologi informasi dan komunikasi, dan lain-lain. Tantangan terdekat dalam satu
tahun ke depan bagi SMP Negeri 3 Semanu adalah mengimplementasikan
program-program pengembangan karakter secara lebih aplikatif dan terukur untuk
seluruh warga sekolah, baik siswa maupun guru dan karyawan.
Pada level paling aplikatif dan praktis, mutu pendidikan dan daya saing
dapat dibangun melalui proses pembelajaran di kelas oleh masing-masing guru
mata pelajaran melalui pencapaian KKM dengan proses dan produk yang
sesungguhnya. Penentuan KKM yang minimal 75 untuk 8 mata pelajaran
merupakan tantangan yang luar biasa tinggi. Input siswa untuk tahun pelajaran
berikutnya diharapkan/diusahakan lebih baik daripada tahun sebelumnya.
Tantangan terberat ada pada komponen pendidik di mana para pendidik harus
mampu merancang, melaksanakan dan mengevaluasi pembelajarannnya secara
lebih bertanggungjawab dan profesional.

B. Analisis Efisiensi Pendidikan


Efisiensi pendidikan terkait erat dengan standar proses, sarana prasarana,
pengelolaan dan pembiayaan pendidikan. Pendidikan dikatakan efisien apabila
pendidikan menghasilkan lulusan yang kompeten secara optimal melalu proses
48

pengelolaan yang berdasarkan profesionalisme, etos kerja, kedisiplinan,


transparansi dan akuntabilitas yang tinggi.
Implementasi standar proses mencakup perencanaan pembelajaran,
pelaksanaan pembelajaran, penilaian hasil pembelajaran dan pengawasan
pembelajaran. Tantangan satu tahun ke depan dan tahun-tahun berikutnya adalah
bahwa setiap guru dituntut untuk dapat merencanakan pembelajarannya dan
mengimplementasikannya dalam pelaksanaan pembelaajaran dengan
memperhatikan kurikulum yang berlaku di sekolah. Perencanaan tersebut haruslah
yang praktis, aplikatif dan terukur sehingga benar-benar menjadi sesuatu yang
layak dipergunakan sebagai pedoman dalam pelaksanaan pembelajaran.
Perencanaan yang baik memiliki garis hubungan (benang merah) yang jelas
dengan pelaksanaan dan penilaian hasil pembelajaran serta pengawasan
pembelajaran. Tantangan terberat adalah bagaimana guru dapat merancang
sebuah perencanaan pembelajaran seperti tersebut di atas.
Keberadaan sarana prasarana pendidikan untuk memenuhi IKKT sebagai
RSSN baru terpenuhi kurang lebih 80% dari kondisi ideal 100% sebagaimana
ditentukan oleh Direktorat Pembinaan SMP. Tingkat pemenuhan ruang-ruang
khusus seperti ruang display, ruang R &D, laboratorium (PTD, Matematika, IPS),
ruang unjuk seni, aula, lapangan olah raga, green house, rasio jumlah siswa
dengan kamar mandi, SIM, dan sebagainya masih sangat rendah. Pemenuhan
sebagian ruang belajar representatif juga masih dalam proses pembangunan.
Pemerolehan dana pendidikan selain BOS menyulitkan pihak sekolah untuk
melakukan pengelolaan pembiayaan. Tantangan terdekat dalam satu tahun ke
depan terkait dengan pembiayaan adalah bagaimana sekolah dapat memperoleh
sumbangan sukarela dari masyarakat sehingga pelaksanaan program dan kegiatan
sekolah dalam rangka pemenuhan IKKT RSSN dapat berjalan lancar dan cukup
terbiayai.
Terkait dengan efisiensi pendidikan di SMP Negeri 3 Semanu, sekolah ini masih
sangat perlu untuk meningkatkan profesionalisme, etos kerja dan kedisiplinan
dalam pengelolaan penyelenggaraan sekolah. Sumber daya manusia yang ada
masih perlu ditingkatkan kualitasnya sehubungan dengan kemampuan TIK dan
bahasa Inggrisnya. Pengembangan profesionlaisme, etos kerja dan kedisiplinan
juga masih menjadi pekerjaan rumah bersama seluruh guru dan karyawan.
49

C. Analisis Relevansi Pendidikan


Kondisi nyata terkait dengan relevansi pendidikan di Gunungkidul
mencerminkan masih adanya lulusan pendidikan dasar yang belum melanjutkan
ke jenjang sekolah yang lebih tinggi dan belum terserapnya lulusan pada pangsa-
pangsa kerja maupun belum tidak tertampungnya lulusan pada jenjang perguruan
tinggi, baik alasan kemampuan akademik maupun alasan ekonomi.
Terkait khusus dengan relevansi pendidikan di SMP Negeri 3 Semanu,
sekitar 80% lulusannya diterima di SMA/SMK negeri atau swasta di Gunungkidul.
Melihat tingkat relevansi pendidikan yang seperti itu SMP Negeri 3 Semanu masih
harus berupaya lebih keras lagi agar lulusannya dapat melanjutkan ke jenjang
sekolah yang lebih tinggi yang sudah berstandar nasional.

D. Analisis Kesempatan/Akses Pendidikan


Tingkat kesempatan memperoleh pendidikan di lingkungan kabupaten
Gunungkidul pada umumnya masih perlu dioptimalkan. Hal ini terbukti masih
adanya anak putus sekolah meskipun sebagian besar mereka berasal dari wilayah
pelosok Gunungkidul. Khusus di wilayah kecamatan Semanu, sebenarnya
kesempatan mengakses pendidikan sudah terbuka luas.

E. Analisis Pemenuhan Standarisasi Pendidikan


Sebagaimana diuraikan pada analisis sebelumnya, SMP Negeri 3 Semanu
belum terstandarisasi secara nasional (SSN). Sekolah ini baru dalam rintisan
sekolah berstandar nasional dan menjalankan program-program pemenuhan IKKT
RSSN selama empat tahun, yang berdasarkan hasil evaluasi diri terhadap kinerja
sekolah baru memenuhi sekitar 80% pencapaian. Kepentingan untuk memenuhi
sekitar 20% standar berstandar nasional merupakan kebutuhan mutlak kalau
sekolah ini ingin menuju ke sekolah berstandar nasional. Untuk memperoleh
standarisasi tersebut diperlukan upaya maksimal untuk meningkatkan,
mengembangkan dan memenuhi seluruh komponen standar pendidikan nasional
yang ditambah, diperluas, diperdalam dengan dimensi-dimensi kualitas lainnya.
Untuk melaksanakan program-program tersebut berikut ini dipaparkan identifikasi
tantangan nyata sekolah untuk satu tahun ke depan.
50

IV. IDENTIFIKASI TANTANGAN NYATA SEKOLAH

Tantangan Nyata (Kesenjangan Kondisi) Satu Tahun Ke Depan dengan


Kondisi Nyata Pendidikan Saat Ini Pada SMP Negeri 3 Semanu diidentifikasikan
dalam tabel berikut :

A. Standar Isi

No. Komponen Kondisi Pendidikan Kondisi Pendidikan Besarnya tantangan


Saat Ini Masa Datang (1 nyata
tahun)
1. Kerangka dasar Memenuhi SNP + Memenuhi SNP + 10% berstandar
80% berstandar 90% berstandar nasional+
nasional nasional penyempurnaan sesuai
ketentuan terbaru
2. Struktur kurikulum Memenuhi SNP + Memenuhi SNP + 10% berstandar
80% berstandar 90% berstandar nasional+
nasional nasional penyempurnaan sesuai
ketentuan terbaru
3. Beban belajar Memenuhi SNP + Memenuhi SNP + 10% berstandar
80% berstandar 90% berstandar nasional+
nasional nasional penyempurnaan sesuai
ketentuan terbaru
4. Struktur kurikulum, Memenuhi SNP + Memenuhi SNP + 10% berstandar
pemetaan SK dan 80% berstandar 90% berstandar nasional+
KD nasional nasional penyempurnaan sesuai
ketentuan terbaru

5. Kalender Pendidikan terpenuhi terpenuhi Terpenuhi

B. Standar Proses

No. Komponen Kondisi Pendidikan Kondisi Pendidikan Besarnya tantangan


Saat Ini Masa Datang (1 nyata
tahun)
1. Perencanaan proses Memenuhi SNP + Memenuhi SNP + 10% berstandar
pembelajaran 80% berstandar 90% berstandar nasional+
nasional nasional penyempurnaan sesuai
ketentuan terbaru
2. Pelaksanaan proses Memenuhi SNP + Memenuhi SNP + 10% berstandar
pembelajaran 80% berstandar 90% berstandar nasional+
nasional nasional penyempurnaan sesuai
ketentuan terbaru
3. Penilaian Hasil Memenuhi SNP + Memenuhi SNP + 10% berstandar
Belajar 80% berstandar 90% berstandar nasional+
nasional nasional penyempurnaan sesuai
ketentuan terbaru
4. Pengawasan proses Memenuhi SNP + Memenuhi SNP + 10% berstandar
pembelajaran 80% berstandar 90% berstandar nasional+
nasional nasional penyempurnaan sesuai
ketentuan terbaru

C. Standar Kompetensi Lulusan

No. Komponen Kondisi Pendidikan Kondisi Pendidikan Besarnya tantangan


Saat Ini Masa Datang (1 nyata
tahun)
1. Kecerdasan Memenuhi indikator Memenuhi indikator 15% indikator
SNP + 80% indikator SNP + 95%indikator berstandar nasional
berstandar nasional berstandar nasional (entrepreneurship dan
51

karya ilmiah bidang


IPTEK)
2. Pengetahuan Memenuhi indikator Memenuhi indikator 15% indikator
SNP + 85% indikator SNP + 95%indikator berstandar nasional
berstandar nasional berstandar nasional (pengakuan kompetensi
secara internasional )
3. Kepribadian Memenuhi indikator Memenuhi indikator 20% indikator
SNP + 70% indikator SNP + 90%indikator berstandar nasional
berstandar nasional berstandar nasional (pengembangan sikap
kompetitif dan sportif
dalam kancah
internasional)
4. Akhlak Mulia Memenuhi indikator Memenuhi indikator Pembiasaan secara
SNP + indikator SNP + indikator terus-menerus sehingga
berstandar nasional berstandar nasional menjadi karakter
5. Keterampilan untuk Memenuhi indikator Memenuhi indikator 20% indikator
Hidup SNP + 60% indikator SNP + 80%indikator berstandar nasional
berstandar nasional berstandar nasional (menghasilkan karya
sebagai wujud sikap
entrepreneur, ilmiah,
dan IPTEK)
6. Pendidikan Lanjut Memenuhi indikator Memenuhi indikator 15% indikator
SNP + 80% indikator SNP + 95%indikator berstandar nasional
berstandar nasional berstandar nasional (berpartisipasi dalam
pengalaman belajar
kancah internasional)

D. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan

No. Komponen Kondisi Pendidikan Kondisi Pendidikan Besarnya tantangan


Saat Ini Masa Datang (1 nyata
tahun)
1. Guru Memenuhi SNP + 1% Memenuhi SNP 2% 1% S2, 40% penuasaan
S2, 40%menguasai S2, 80%menguasai TIK lanjut
TIK Lanjutan TIK Lanjutan
2. Kepala Sekolah Memenuhi SNP + S2 Memenuhi SNP+S2, -
3. Tenaga Administrasi Memenuhi Memenuhi 40% menguasai TIK
SNP+40%menguasai SNP+80%menguasai
TIK TIK
4. Tenaga Kualifikasi akademik Memenuhi kualifikasi Kualifikasi akademik
Perpustakaan belum memenuhi akademik

5. Tenaga Kualifikasi akademik Memenuhi kualifikasi Kualifikasi akademik


Laboratorium belum memenuhi akademik dan dan penguasaan TIK
menguasai TIK
6. Tenaga Layanan Memenuhi 80% SNP Memenuhi 100% SNP 20% (pengemudi)
Khusus

F. Standar Sarana dan Prasarana


No. Komponen Kondisi Pendidikan Kondisi Pendidikan Besarnya tantangan
Saat Ini Masa Datang (1 nyata
tahun)

1. Lahan 6.807 meter persegi 6.807 meter persegi -


52

2. Bangunan Memenuhi SNP Memenuh SNP + 20% 20% indikator


indikator berstandar berstandar nasional
nasional berupa fasilitas
teknologi sesuai
spesifikasi baik kualitas
maupun kuantitas dan
pemenuhan daya listrik

3. Kelengkapan Sarana Memenuhi SNP + Memenuhi SNP + 20% indikator


dan Prasarana 50% indikator 70% indikator berstandar nasional
berstandar nasional berstandar nasional

G. Standar Pengelolaan

No. Komponen Kondisi Pendidikan Kondisi Pendidikan Besarnya tantangan


Saat Ini Masa Datang (1 nyata
tahun)

1. Rencana Kerja Memenuhi Memenuhi -


Sekolah
2. Pelaksanaan Memenuhi 90% Memenuhi 95% 5%
Rencana Kerja
Sekolah
3. Pengawasan dan Memenuhi 90% Memenuhi 95% 5%
Evaluasi
4. Kepemimpinan Memenuhi 80% Memenuhi 85% 5%
Sekolah
5. Sistem Informasi dan Memenuhi 60% Memenuhi 70% 10%
manajemen sekolah

H. Standar Pembiayaan

No. Komponen Kondisi Pendidikan Kondisi Pendidikan Besarnya tantangan


Saat Ini Masa Datang (1 nyata
tahun)
1. Biaya Investasi Memenuhi SNP+30% Memenuhi SNP+60% 30%
indikator berstandar indikator berstandar
nasional nasional
2. Biaya Operasional Memenuhi SNP+30% Memenuhi SNP+60% 30%
indikator berstandar indikator berstandar
nasional nasional
3. Biaya Personal Memenuhi SNP+30% Memenuhi SNP+60% 30%
indikator berstandar indikator berstandar
nasional nasional
4. Transparansi dan Memenuhi SNP + Memenuhi SNP + -
Akuntabilitas indikator berstandar indikator berstandar
nasional nasional

I. Standar Penilaian
No. Komponen Kondisi Pendidikan Kondisi Pendidikan Besarnya tantangan
Saat Ini Masa Datang (1 nyata
tahun)
1. Penilaian oleh Memenuhi SNP+70% Memenuhi SNP+90% 20%
Pendidik indikator berstandar indikator berstandar
nasional nasional
2. Penilaian oleh Memenuhi SNP+70% Memenuhi SNP+90% 20%
Satuan Pendidikan indikator berstandar indikator berstandar
nasional nasional
3. Penilaian oleh Memenuhi SNP+70% Memenuhi SNP+90% 20%
Pemerintah indikator berstandar indikator berstandar
nasional nasional
53
54

V. TUJUAN SITUASIONAL/SASARAN
No. Standar Komponen Aspek Tujuan Sasaran Tahun Keempat
1 SKL Kompetensi Pencapaian Butir- Sekolah mampu mewujudkan Sekolah mampu mewujudkan pemenuhan pencapaian
Lulusan butir kompetensi pemenuhan pencapaian KKM KKM ≥ 75 (minimal 80% dari jumlah peserta didik kelas 7
Lulusan (Out-put) ≥ 75 untuk minimal 8 mapel da 8) untuk minimal 8 mapel: Matematika, IPA, TIK/PTD,
(minimal 80% dari jumlah Bahasa Inggris, bahasa Indonesia, IPS, PKn, Pendidikan
peserta didik) Agama
Sekolah mampu wewujudkan Sekolah mampu wewujudkan pemenuhan pencapaian
pemenuhan pencapaian rerata rerata UN > 75 untuk semua mapel UN (minimal 80%
UN > 75 untuk semua mapel peserta didik kelas 9)
UN (minimal 80% peserta
didik)
Sekolah mampu mewujudkan Sekolah mampu mewujudkan pemenuhan pencapaian
pemenuhan pencapaian rerata rerata UAS dalam bahasa Inggris >75 untuk mapel MIPA
UAS dalam bahasa Inggris dan bahasa Inggris (minimal 80% peserta didik kelas 9)
>75 untuk mapel MIPA dan
bahasa Inggris (minimal 80%
peserta didik)
Sekolah mampu mewujudkan Sekolah mampu mewujudkan pemenuhan pencapaian
pemenuhan pencapaian rerata rerata ujian akhir sekolah dalam bahasa Inggris >75 untuk
ujian akhir sekolah dalam mapel MIPA dan bahasa Inggris untuk kelas 9
bahasa Inggris >75 untuk
mapel MIPA dan bahasa
Inggris
Sekolah mampu mewujudkan Sekolah mampu mewujudkan pemenuhan pencapaian
pemenuhan pencapaian prestasi akademik tingkat provinsi dan/atau lebih tinggi
prestasi akademik tingkat untuk mapel MIPA, TIK, Bahasa Inggris
provinsi dan/atau lebih tinggi
Sekolah mampu mewujudkan Sekolah mampu mewujudkan pemenuhan pencapaian
pemenuhan pencapaian prestasi non akademik tingkat provinsi dan/atau lebih tinggi
prestasi bidang seni tingkat untuk minimal 4 cabang
provinsi dan/atau lebih tinggi
Sekolah mampu mwujudkan Sekolah mampu mwujudkan pemenuhan pencapaian
pemenuhan pencapaian prestasi bidang olahraga tingkat provinsi dan/atau lebih
prestasi bidang olahraga tinggi pada minimal 5 atau 6 cabang
tingkat provinsi dan/atau lebih
tinggi
55

2 Kurikulum KTSP Pengembangan Sekolah mampu mewujudkan Sekolah mampu mewujudkan pemenuhan dokumen-1
KTSP pemenuhan dokumen-1 KTSP KTSP yang mengakomodasi ketentuan pengayaan SMP BI
yang mengakomodasi
ketentuan pengayaan SMP BI
Sekolah mampu memenuhi dokumen SK dan KD dan
indikator mapel-mapel yang diperkaya (MIPA, TIK/PTD,
bahasa Inggris) untuk kelas 7, 8 dan 9
Sekolah mampu mewujudkan blue-print pengintegrasian
nilai-nilai ke dalam mapel, pengembangan diri, dan aktivitas
pengelolaan sekolah
PBKL, PBKG, PKH, Sekolah mampu mewujudkan Sekolah mampu mewujudkan blue-print pengembangan
Ekonomi Kreatif, pengembangan PBKL, PBKG, PBKL, PBKG, PKH, Ekonomi Kreatif, Kewirausahaan untuk
Kewirausahaan PKH, Ekonomi Kreatif, dijadikan pedoman pengembangan karakter di sekolah
Kewirausahaan
Silabus dan RPP Sekolah mampu mewujudkan Sekolah mampu mewujudkan dokumen Silabus dan RPP
pengembangan Silabus dan terintegrasi dengan pendidikan karakter, PKH,
RPP terintegrasi dengan PBKL/PBKG, ekonomi kreatif dan kewirausahaan yang
pendidikan karakter, PKH, diimplementasikan di sekolah untuk kelas 7, 8, dan 9
PBKL/PBKG, ekonomi kreatif
dan kewirausahaan
Bahan Ajar Sekolah mampu mewujudkan Sekolah mampu mewujudkan dokumen bahan ajar bilingual
pengembangan Bahan Ajar untuk mapel MIPA, TIK/PTD, Bahasa Inggris sesuai RPP
untuk kelas 7, 8, dan 9
3 Proses Pelaksanaan Pelaksanaan Sekolah mampu mewujudkan Sekolah mampu mengembangkan bahan pembelajaran
Proses Pembelajaran proses pelaksanaan untuk e-learning (minimal untuk 4 mapel : MIPA, TIK/PTD,
pembelajaran berstandar Bahasa Inggris)
nasional Sekolah mampu mengembangkan pembelajaran
kontekstual (CTL), HOTS minimal untuk 4 mapel : MIPA,
TIK/PTD, Bahasa Inggris
Sekolah mampu mengimplementasikan pembelajaran
HOTS untuk MIPA, TIK/PTD, Bahasa Inggris
Sekolah mampu mewujudkan pemberdayaan MGMP lintas
mapel (MIPA, TIK/PTD, dan bahasa Inggris) untuk
peningkatan kualitas pembelajaran bilingual
Pengawasan Pemantauan Sekolah mampu mewujudkan Sekolah mampu mewujudkan pelaksanaan Pengawasan
Pelaksanaan pengawasan oleh kepala sekolah, pengawas, dan LPMP
Sekolah mampu mewujudkan Sekolah mampu mewujudkan Penyusunan dan
Pelaporan hasil pengawasan pendistribusian Pelaporan
56

Sekolah mampu mewujudkan Sekolah mampu mewujudkan Pelaksanaan tindak lanjut


Tindak Lanjut hasil
pengawasan
4 PTK Guru Kepemilikan Sekolah mampu mewujudkan Sekolah mampu mewujudkan Peningkatan kualifikasi
Kualifikasi minimal Peningkatan kualifikasi akademik S2 untuk minimal 4 guru
S2 untuk guru akademik S2
Matematika, IPA,
TIK/PTD, Bahasa
Inggris
Kepemilikan Sekolah mampu mewujudkan Sekolah mampu mewujudkan pengembangan bahasa
kompetensi sosial pengembangan bahasa Inggris Inggris sebagai alat komunikasi antar warga sekolah
sebagai agen sebagai alat komunikasi antar dengan menyelenggarakan “English Day”
pembelajaran warga sekolah
Kepemilikan Sekolah mampu mewujudkan Sekolah mampu mewujudkan pelaksanaan penelitian
kompetensi pelaksanaan penelitian tindakan kelas minimal untuk 4 mapel
profesional sebagai tindakan kelas
agen pembelajaran
Sekolah mampu mewujudkan Sekolah mampu mewujudkan peningkatan kompetensi
peningkatan kompetensi berbahasa Inggris untuk minimal 15 guru
berbahasa Inggris
Kepala Sekolah Kepemilikan Sekolah mampu mewujudkan Sekolah mampu mewujudkan peningkatan kemampuan
kompetensi peningkatan kemampuan membangun jejaring internasional dengan
profesional membangun jejaring mengikutsertakan kegiatan pendidikan/sosial ke LN
internasional
Kepemilikan Sekolah mampu mewujudkan Sekolah mampu mewujudkan pemenuhan SME yang
kompetensi SME pemenuhan SME meliputi :
Pelaksanaan SME
Pengolahan data hasil SME
Penyusunan laporan hasil SME
5 Sarana Kelengkapan Kelengkapan Sarana Sekolah mampu mewujudkan Sekolah mampu mewujudkan pemenuhan Sarana dan
Prasarana Sarana dan dan Prasarana pemenuhan Sarana dan Prasarana, meliputi : Pengadaan Lab matematika,
Prasarana Prasarana Pengadaan Lab PTD, Pengadaan Lab IPS, Pengadaan
Ruang R&D, Pengadaan ruang apresiasi, pertunjukan,
pameran, Pengadaan ruang serbaguna/aula, Pengadaan
Green house, Pengadaan Sarpras Ekonomi Kreatif,
Pengadaan sarpras ruang belajar di luar kelas, dan
Pengadaan e-library
57

Ruang kelas Jumlah ruang kelas Sekolah mampu mewujudkan Sekolah mampu mewujudkan pemenuhan jumlah ruang
pemenuhan jumlah ruang kelas ideal melalui revitalisasi 13 Ruang kelas
kelas ideal
6 Manajemen RKS Visi sekolah Sekolah mampu mewujudkan Sekolah mampu mewujudkan pemenuhan Visi, Misi, Tujuan
Misi Sekolah pemenuhan Visi, Misi, Tujuan sekolah yang mengandung IKKT
Tujuan Sekolah sekolah yang mengandung
IKKT
Pelaksanaan Pedoman Sekolah mampu mewujudkan Sekolah mampu mewujudkan Pemenuhan Pedoman
RKS Pengelolaan Sekolah Pemenuhan Pedoman pengelolaan sekolah
pengelolaan sekolah
Peran serta Sekolah mampu mewujudkan Sekolah mampu mewujudkan pemenuhan tindak lanjut
masyarakat dan pemenuhan tindak lanjut sister-school dalam dan luar negeri melalui :
kemitraan sekolah sister-school dalam dan luar  Pembentukan dan pengaktifan forum didkusi
negeri online dengan sekolah mitra
 Pertukaran guru dan siswa
Sekolah mampu mempublikasikan kinerja sekolah melalui
publikasi sekolah dan atau kerjasama dengan media masa.
Pengawasan Akreditasi Sekolah Sekolah mampu mewujudkan Sekolah mampu mewujudkan pemenuhan akreditasi
dan evaluasi pemenuhan akreditasi berstandar nasional melalui pendampingan dan penerapan
berstandar nasional sistem manajemen mutu ISO
Sistem Informasi Pengelolaan SIM Sekolah mampu mewujudkan Sekolah mampu mewujudkan Pembentukan cyber school
Manajemen sekolah Pembentukan cyber school melalui : Pengunggahan, pemeliharaan dan pengkinian
Sekolah data sekolah:
1) Dokumen KTSP
2) Silabus RPP
3) Bahan Ajar
4) Penilaian
5) RKS dan RKAS
6) Kepegawaian
7) Kesiswaan
8) Profil Sekolah
9) PTK
10) Pembiayaan
11) Sarpras
12) Pengelolaan Sekolah
58

7 Standar Biaya Investasi Sarana prasarana Sekolah mampu memenuhi Sekolah mampu memenuhi pengalokasian dana sesuai
Pembiayaan dan pengembangan pengalokasian dana sesuai kebutuhan dan membelanjakannya sesuai ketentuan yang
tenaga pendidik dan kebutuhan dan berlaku
kependidikan membelanjakannya sesuai
ketentuan yang berlaku
Biaya Gaji, kegiatan Sekolah mampu memenuhi Sekolah mampu memenuhi pengalokasian dana sesuai
operasional pembelajaran, pengalokasian dana sesuai kebutuhan untuk pemenuhan indikator SNP (IKKM) dan
kepesertadidikan, kebutuhan dan indikator berstandar nasional (IKKT) secara bertahap
ATK, bahan membelanjakannya sesuai
praktik,alat habis ketentuan yang berlaku
pakai, rapat,
transport dan
perjalanan dinas,
penggandaan soal
ujian, daya dan jasa,
kegiatan operasional
pendidikan tidak
langsung.
Biaya Sumbangan Sekolah mampu mewujudkan Sekolah mampu mewujudkan peningkatan perolehan dana
operasional pendidikan dan uang peningkatan perolehan dana dari sumbangan sukarela tidak mengikat dan
sekolah dari sumbangan sukarela tidak mengalokasikannya untuk peningkatan kinerja sekolah
mengikat dan dalam rangka memenuhi IKKT
mengalokasikannya untuk
peningkatan kinerja sekolah
dalam rangka memenuhi IKKT
8 Standar Penilaian Penilaian oleh Pengembangan Sekolah mampu mewujudkan Sekolah mampu mewujudkan pemenuhan instrumen
pendidik instrumen pemenuhan instrumen penilaian bilingual berbasis TIK melalui
penilaian bilingual berbasis  Workshop penyusunan instrumen penilaian
TIK bilingual berbasis TIK (MIPA, TIK/PTD, bahasa
Inggris) sesuai RPP
 Workshop penyusunan instrumen berbasis TIK
untuk mapel lainnya sesuai RPP
Penilaian oleh Koordinasi Evaluasi Sekolah mampu mewujudkan Sekolah mampu mewujudkan pemenuhan Koordinasi
satuan pemenuhan Koordinasi Evaluasi melaui:
pendidikan Evaluasi  Pelaksanaan UTS bilingual
 Pelaksanaan UAS/UKK bilingual
 Pelaksanaan Ujian Sekolah Bilingual
59

Pelaporan hasil Sekolah mampu mewujudkan Sekolah mampu mewujudkan Pemenuhan Pelaporan hasil
penilaian mata Pemenuhan Pelaporan hasil penilaian mata pelajaran online melalui Pengelolaan SIM
pelajaran penilaian mata pelajaran penilaian yang updated and accessible
online
Penilaian oleh Ujian Akhir Sekolah mampu mewujudkan Sekolah mampu mewujudkan Pemenuhan Ujian Akhir
Pemerintah Berstandar nasional Pemenuhan Ujian Akhir Berstandar nasional melalui:
Berstandar nasional Pelaksanaan Ujian Akhir Berstandar nasional
Penilaian oleh Penilaian oleh Sekolah mampu mewujudkan Sekolah mampu mewujudkan Pemenuhan penilaian oleh
lembaga lembaga Pemenuhan penilaian oleh lembaga internasional melalui Pengikutsertaan peserta
internasional internasional lembaga internasional didik dalam ICAS
9 Pengembangan Pembinaan Penerimaan Peserta Sekolah mampu Sekolah mampu mewujudkan penyelenggaraaan PPDB
Kepesertadidikan, Kepesertadidikan Didik Baru menyelenggarakan PPDB yang sistematis, jujur, transparan dan akuntabel
Budaya dan sistematis, jujur, transparan
Lingkungan dan akuntabel
Sekolah Pengembangan diri Sekolah mampu Sekolah mampu mewujudkan penyelenggaraan kegatan
dan ekstrakurikuler menyelenggarakan kegiatan pengembangan diri dan ekstrakurikuler
pengembangan diri dan
ekstrakurikuler
Pembinaan OSIS Sekolah mampu Sekolah mampu mewujudkan penyelenggaraaan pembiaan
menyelenggarakan pembinaan OSIS
OSIS
Pengembangan Pengembangan Sekolah mampu Sekolah mampu mewujudkan lingkungan sekolah yang
Budaya dan Budaya menyelenggarakan kegiatan berbudaya
Lingkungan menuju sekolah yang
sekolah berbudaya
Pengembangan Sekolah mampu Sekolah mampu mewujudkan lingkungan sekolah yang
Lingkungan sekolah menyelenggarakan kegiatan bersih, sehat dan hijau
menuju lingkungan sekolah
yang ramah lingkungan,
bersih, sehat dan hijau
60

VI. IDENTIFIKASI UNSUR-UNSUR PENDIDIKAN

Fungsi yang Diperlukan


Standar No. Uraian Sasaran
Internal Eksternal

Standar 1 Sekolah mampu Guru Dana


Kompeten mewujudkan Kepala Sekolah Sarpras
si Lulusan pemenuhan Pj. SKL Komite Sekolah
pencapaian KKM ≥ 75 Guru mapel ybs Pengawas
(minimal 80% dari TU/karyawan Dinas Dikpora Prop
jumlah peserta didik Tim RSSN Sekolah Partner/
kelas 7 da 8) untuk Dana cluster
minimal 8 mapel:
Matematika, IPA,
TIK/PTD, Bahasa
Inggris, bahasa
Indonesia, IPS, PKn,
Pendidikan Agama
2 Sekolah mampu Guru Dana
mewujudkan Kepala Sekolah Sarpras
pemenuhan Pj. SKL Komite Sekolah
pencapaian rerata UN Guru mapel UN Pengawas
> 75 untuk semua TU/karyawan Dinas Dikpora Prop
mapel UN (minimal Tim RSSN Sekolah
80% peserta didik Dana Partner/cluster
kelas 9)

3 Sekolah mampu Guru Dana


mewujudkan Kepala Sekolah Sarpras
pemenuhan Pj. SKL Komite Sekolah
pencapaian rerata Pj. St. Penilaian Pengawas
UAS dalam bahasa Guru mapel Dinas Dikpora Prop
Inggris >75 untuk berstandar nasional Sekolah
mapel MIPA dan TU/karyawan Partner/cluster
bahasa Inggris Tim RSSN
(minimal 80% peserta Dana
didik kelas 9)
4 Sekolah mampu Guru Dana
mewujudkan Kepala Sekolah Sarpras
pemenuhan Pj. SKL Komite Sekolah
pencapaian rerata Pj. St. Penilaian Pengawas
ujian akhir sekolah Guru mapel Dinas Dikpora Prop
dalam bahasa Inggris berstandar nasional Sekolah
>75 untuk mapel TU/karyawan Partner/cluster
MIPA dan bahasa Tim RSSN
Inggris untuk kelas 9 Dana
5 Sekolah mampu Guru Dana
mewujudkan Kepala Sekolah Sarpras
pemenuhan Pj. SKL Komite Sekolah
pencapaian prestasi Pj. St. Penilaian Pengawas
akademik tingkat Guru mapel MIPA, Dinas Dikpora Prop
provinsi dan/atau lebih TIK, Bhs. Inggris Sekolah
61

Fungsi yang Diperlukan


Standar No. Uraian Sasaran
Internal Eksternal

tinggi untuk mapel TU/karyawan Partner/cluster


MIPA, TIK, Bahasa Tim RSSN Perguruan Tinggi
Inggris Dana (UGM, UNY)

6 Sekolah mampu Guru Dana


mewujudkan Kepala Sekolah Sarpras
pemenuhan Pj. SKL Komite Sekolah
pencapaian prestasi Guru mapel Seni Pengawas
non akademik tingkat Budaya, Bahasa Dinas Dikpora Prop
provinsi dan/atau lebih Indonesia, Bhs. Sekolah
tinggi untuk minimal 4 Inggris Partner/cluster
cabang TU/karyawan Perguruan Tinggi
Tim RSSN (ISI)
Dana Sanggar Seni

7 Sekolah mampu Guru Dana


mwujudkan Kepala Sekolah Sarpras
pemenuhan Pj. SKL Komite Sekolah
pencapaian prestasi Guru mapel Pengawas
bidang olahraga Penjaskes Dinas Dikpora Prop
tingkat provinsi TU/karyawan Sekolah
dan/atau lebih tinggi Tim RSSN Partner/cluster
pada minimal 5 atau 6 Dana Praktisi
cabang Pengelola fasilitas
OR

Standar 8 Sekolah mampu TIM RSSN Dinas Dikpora Prop


Isi mewujudkan Guru Dinas Dikpora Kab
pemenuhan dokumen- TU/Karyawan Pengawas Dinas
1 KTSP yang Kepala Sekolah Sekolah Partner
mengakomodasi Pj. St. Isi Pengembang
ketentuan pengayaan Guru Kurikulum
SMP BI Dana Dana

Sekolah mampu TIM RSSN Dinas Dikpora Prop


memenuhi dokumen Guru mapel ybs. Dinas Dikpora Kab
9
SK dan KD dan Pj. St. Isi Pengawas Dinas
indikator mapel-mapel TU/Karyawan Sekolah Partner
yang diperkaya Kepala Sekolah Pengembang
(MIPA, TIK/PTD, Dana Kurikulum
bahasa Inggris) untuk Dana
kelas 7, 8 dan 9
Sekolah mampu TIM RSSN Dinas Dikpora Prop
mewujudkan blue- Guru Dinas Dikpora Kab
10
print pengintegrasian TU/Karyawan Pengawas Dinas
nilai-nilai ke dalam Kepala Sekolah Sekolah Partner
62

Fungsi yang Diperlukan


Standar No. Uraian Sasaran
Internal Eksternal

mapel, Pj. St. Isi Pengembang


pengembangan diri, Dana Kurikulum
dan aktivitas Fasilitas komputer Dana
pengelolaan sekolah
Sekolah mampu TIM RSSN Dinas Dikpora Prop
mewujudkan blue- Guru Dinas Dikpora Kab
11
print pengembangan TU/Karyawan Pengawas Dinas
PBKL, PBKG, PKH, Kepala Sekolah Sekolah Partner
Ekonomi Kreatif, Pj. St. Isi Pengembang
Kewirausahaan untuk Dana Kurikulum
dijadikan pedoman Fasilitas komputer Dana
pengembangan
karakter di sekolah
12 Sekolah mampu TIM RSSN Dinas Dikpora Prop
mewujudkan dokumen Guru Dinas Dikpora Kab
Silabus dan RPP TU/Karyawan Pengawas Dinas
terintegrasi dengan Kepala Sekolah Sekolah Partner
pendidikan karakter, Pj. St. Isi Pengembang
PKH, PBKL/PBKG, Dana Kurikulum
ekonomi kreatif dan Fasilitas komputer Dana
kewirausahaan yang
diimplementasikan di
sekolah untuk kelas 7,
8, dan 9
13 Sekolah mampu TIM RSSN Dinas Dikpora Prop
mewujudkan dokumen Guru Dinas Dikpora Kab
bahan ajar bilingual TU/Karyawan Pengawas Dinas
untuk mapel MIPA, Kepala Sekolah Sekolah Partner
TIK/PTD, Bahasa Pj. St. Isi Pengembang
Inggris sesuai RPP Dana Kurikulum
untuk kelas 7, 8, dan 9 Fasilitas komputer Dana

Standar 14 Sekolah mampu TIM RSSN Tim Ahli


Proses mengembangkan Guru MIPA, Dinas Dikpora Prov
bahan pembelajaran TIK/PTD, Bahasa Narasumber
untuk e-learning Inggris Instansi terkait
(minimal untuk 4 TU/Karyawan Dana
mapel : MIPA, Kepala Sekolah
TIK/PTD, Bahasa Guru mapel
Inggris) Dana

15 Sekolah mampu TIM RSSN Tim Ahli


mengembangkan TU/Karyawan Dinas Dikpora Prov
pembelajaran Kepala Sekolah Narasumber
kontekstual (CTL), Guru MIPA, Instansi terkait
HOTS minimal untuk 4 TIK/PTD, Bahasa Dana
mapel : MIPA, Inggris
TIK/PTD, Bahasa Dana
Inggris
16 Sekolah mampu TIM RSSN Dinas Dikpora
63

Fungsi yang Diperlukan


Standar No. Uraian Sasaran
Internal Eksternal

mengimplementasikan TU/Karyawan Instansi terkait


pembelajaran HOTS Kepala Sekolah Narasumber/pembi
untuk MIPA, TIK/PTD, Pj. St. Proses mbing luar
Bahasa Inggris Guru mapel
Pelatih/Pembimbing
Dana

17 Sekolah mampu TIM RSSN Dinas Dikpora


mewujudkan TU/Karyawan Instansi terkait
pemberdayaan MGMP Kepala Sekolah Narasumber/pembi
lintas mapel (MIPA, Pj. St. proses mbing luar
TIK/PTD, dan bahasa Guru mapel
Inggris) untuk Pelatih/Pembimbing
peningkatan kualitas Dana
pembelajaran bilingual
18 Sekolah mampu TIM RSSN Dinas Dikpora
mewujudkan TU/Karyawan Instansi terkait
Pengawasan oleh Kepala Sekolah Pengawas
kepala sekolah, Guru mapel Widyaiswara LPMP
pengawas dan LPMP Pj. St. proses
Dana

19 Sekolah mampu TIM RSSN Dinas Dikpora


mewujudkan TU/Karyawan Instansi terkait
Penyusunan dan Kepala Sekolah Pengawas
pendistribusian Guru mapel Widyaiswara LPMP
Pelaporan Pj. St. proses
Dana

20 Sekolah mampu TIM RSSN Dinas Dikpora


mewujudkan TU/Karyawan Instansi terkait
Pelaksanaan tindak Kepala Sekolah Pengawas
lanjut Guru mapel Widyaiswara LPMP
Pj. St. proses
Dana

Standar 21 Sekolah mampu TIM RSSN Dinas Dikpora Prov


Tenaga mewujudkan Kepala Sekolah Lembaga terkait /
Pendidik Peningkatan Guru PT
kualifikasi akademik Dana
dan
S2 untuk minimal 4 Pj. St. PTK
Kependidi guru
kan 22 Sekolah mampu TIM RSSN Dinas Dikpora Prov
mewujudkan Kepala Sekolah Narasumber
pengembangan Pj. St. PTK Instansi terkait
bahasa Inggris Guru dan
sebagai alat karyawan
komunikasi antar Dana
warga sekolah dengan Buku refrensi
menyelenggarakan Sarpras
64

Fungsi yang Diperlukan


Standar No. Uraian Sasaran
Internal Eksternal

“English Day”
23 Sekolah mampu TIM RSSN Dinas Dikpora Prov
mewujudkan Kepala Sekolah Narasumber
pelaksanaan Pj. St. PTK Instansi terkait
penelitian tindakan Fasilitas komputer
kelas minimal untuk 4 Dana
mapel Guru mapel ybs
Pembimbing

24 Sekolah mampu TIM RSSN Dinas Dikpora Prov


mewujudkan Kepala Sekolah Narasumber
peningkatan Pj. St. PTK Instansi terkait
kompetensi Dana
berbahasa Inggris Guru target
untuk minimal 15 guru Pembimbing

25 Sekolah mampu TIM RSSN Dinas Dikpora Prov


mewujudkan Kepala Sekolah Narasumber
peningkatan Pj. St. PTK Instansi terkait
kemampuan Dana
membangun jejaring
internasional dengan
mengikutsertakan
kegiatan
pendidikan/sosial ke
LN
26 Sekolah mampu TIM RSSN Dinas Dikpora Prov
mewujudkan Kepala Sekolah Narasumber
pemenuhan SME Pj. St. PTK Instansi terkait
yang meliputi TIM SME internal
:Pelaksanaan SME, Fasilitas komputer
Pengolahan data hasil Dana
SME, Penyusunan Tim SME sekolah
laporan hasil SME Pembimbing
Standar 27 Sekolah mampu TIM RSSN Dinas Dikpora Prov
Sarana mewujudkan Kepala Sekolah Instansi terkait
dan pemenuhan Sarana Urusan Sarpras Komite sekolah
dan Prasarana, Dana Rekanan
Prasarana
meliputi : Pengadaan
Lab matematika,
Pengadaan Lab PTD,
Pengadaan Lab IPS,
Pengadaan Ruang
R&D, Pengadaan
ruang apresiasi,
pertunjukan, pameran,
Pengadaan ruang
serbaguna/aula,
Pengadaan Green
65

Fungsi yang Diperlukan


Standar No. Uraian Sasaran
Internal Eksternal

house, Pengadaan
Sarpras Ekonomi
Kreatif, Pengadaan
sarpras ruang belajar
di luar kelas, dan
Pengadaan e-library
28 Sekolah mampu TIM RSSN Dinas Dikpora Prov
mewujudkan Kepala Sekolah Instansi terkait
pemenuhan jumlah Urusan Sarpras Komite sekolah
ruang kelas ideal Dana Rekanan
melalui revitalisasi 13
Ruang kelas
Standar 29 Sekolah mampu TIM RSSN Dinas Dikpora Prov
Pengelola mewujudkan Kepala Sekolah Komite Sekolah
an pemenuhan Visi, Misi, Semua Pf. Standar
Tujuan sekolah yang Semua Ka. Urs.
mengandung IKKT Guru
TU/karyawan
Dana

30 Sekolah mampu TIM RSSN Dinas Dikpora Prov


mewujudkan Kepala Sekolah Komite Sekolah
Pemenuhan Pedoman Semua Pj. Standar.
pengelolaan sekolah Guru
TU/karyawan
Dana

31 Sekolah mampu TIM RSSN Dinas Dikpora Prov


mewujudkan Kepala Sekolah Komite Sekolah
pemenuhan tindak Semua Ka. Urs.
lanjut sister-school Guru
dalam dan luar negeri TU/karyawan
melalui : Dana
 Pembentukan
dan
pengaktifan
forum didkusi
online dengan
sekolah mitra
 Pertukaran
guru dan siswa
32 Sekolah mampu TIM RSSN Dinas Dikpora Prov
mempublikasikan Kepala Sekolah Komite Sekolah
kinerja sekolah Semua Pf. Standar Instansi terkait
melalui publikasi Guru
sekolah dan atau TU/karyawan
kerjasama dengan Dana
media masa.
33 Sekolah mampu TIM RSSN Dinas Dikpora Prov
mewujudkan Kepala Sekolah Komite Sekolah
66

Fungsi yang Diperlukan


Standar No. Uraian Sasaran
Internal Eksternal

pemenuhan akreditasi Guru Pelatih


berstandar nasional Semua Pj. Standar Penyedia Program
melalui pendampingan TU/Karyawan
dan penerapan sistem Fasilitas Komputer
manajemen mutu ISO Dana
34 Sekolah mampu TIM RSSN Dinas Dikpora Prov
mewujudkan Kepala Sekolah Komite Sekolah
Pembentukan cyber Semua Pj. Standar Dana
school melalui : Guru Instansi terkait
Pengunggahan, TU/karyawan
pemeliharaan dan Peserta didik
pengkinian data Dana
sekolah: 1) Dokumen
KTSP, 2) Silabus
RPP, 3) Bahan Ajar,
4) Penilaian, 5) RKS
dan RKAS, 6)
Kepegawaian, 7)
Kesiswaan, 8) Profil
Sekolah, 9) PTK, 10)
Pembiayaan,
11)Sarpras, 12)
Pengelolaan Sekolah
Standar 35 Sekolah mampu TIM RSSN Dinas Dikpora Prov
Pembiaya memenuhi Kepala Sekolah Komite sekolah
an pengalokasian dana Bendahara BOS
sesuai kebutuhan dan Bendahara Komite
membelanjakannya Bendahara PMUK
sesuai ketentuan yang Bendahara RSSN
berlaku Dana
36 Sekolah mampu TIM RSSN Dinas Dikpora Prov
memenuhi Kepala Sekolah Komite sekolah
pengalokasian dana Bendahara BOS Instansi lain
sesuai kebutuhan Bendahara Komite
untuk pemenuhan Bendahara PMUK
indikator SNP (IKKM) Bendahara RSSN
dan indikator Dana
berstandar nasional
(IKKT) secara
bertahap
37 Sekolah mampu TIM RSSN Dinas Dikpora Prov
mewujudkan Kepala Sekolah Komite sekolah
peningkatan Bendahara BOS Instansi lain
perolehan dana dari Bendahara Komite
sumbangan sukarela Bendahara PMUK
tidak mengikat dan Bendahara RSSN
mengalokasikannya Dana
untuk peningkatan
kinerja sekolah dalam
rangka memenuhi
67

Fungsi yang Diperlukan


Standar No. Uraian Sasaran
Internal Eksternal

IKKT
Standar 38 Sekolah mampu TIM RSSN Dinas Dikpora Prov
Penilaian mewujudkan Kepala Sekolah MGMP RSSN
pemenuhan instrumen Pj. St. Penilaian
penilaian bilingual Guru MIPA,
berbasis TIK melalui TIK/PTD, Bahasa
 Workshop Inggris
penyusunan Dana
instrumen
penilaian
bilingual
berbasis TIK
(MIPA,
TIK/PTD,
bahasa
Inggris) sesuai
RPP
 Workshop
penyusunan
instrumen
berbasis TIK
untuk mapel
lainnya sesuai
RPP
39 Sekolah mampu TIM RSSN Dinas Dikpora Prov
mewujudkan Kepala Sekolah MGMP RSSN
pemenuhan Pj. St. Penilaian
Koordinasi Evaluasi Guru mapel ybs.
melaui: Dana
 Pelaksanaan
UTS bilingual
 Pelaksanaan
UAS/UKK
bilingual
 Pelaksanaan
Ujian Sekolah
Bilingual
40 Sekolah mampu TIM RSSN Dinas Dikpora Prov
mewujudkan Kepala Sekolah MGMP RSSN
Pemenuhan Pj. St. Penilaian MKKS RSSN
Pelaporan hasil Guru mapel ybs
penilaian mata Dana
pelajaran online Sarpras (access
melalui Pengelolaan internet)
SIM penilaian yang
updated and
accessible
41 Sekolah mampu TIM RSSN Dinas Dikpora Prov
mewujudkan Kepala Sekolah MGMP RSSN
Pemenuhan Ujian Urs. Kurikulum MKKS RSSN
68

Fungsi yang Diperlukan


Standar No. Uraian Sasaran
Internal Eksternal

Akhir Berstandar Guru mapel ybs


nasional melalui: Dana
Pelaksanaan Ujian
Akhir Berstandar
nasional
42 Sekolah mampu TIM RSSN Dinas Dikpora Prov
mewujudkan Kepala Sekolah MGMP RSSN
Pemenuhan penilaian Pj. St. Penilaian MKKS RSSN
oleh lembaga Guru mapel ybs Penyelenggara
internasional melalui Dana Penilaian
Pengikutsertaan
peserta didik dalam
ICAS
Pengemb 43 Sekolah mampu Kepala Sekolah Dinas Dikpora Prov.
angan mewujudkan Urusan Kesiswaan Instansi terkait
Kepeserta penyelenggaraaan Tim PPDB
didikan, PPDB yang Tim Bridging
Budaya sistematis, jujur, Course
dan transparan dan Tim MOS
Lingkunga akuntabel
n Sekolah 44 Sekolah mampu Kepala Sekolah Dinas Dikpora Prov.
mewujudkan Urusan Kesiswaan Instansi terkait
penyelenggaraan Pembimbing
kegatan Pengembangan diri
pengembangan diri dan ekstra
dan ekstrakurikuler Guru
45 Sekolah mampu Kepala Sekolah Dinas Dikpora Prov.
mewujudkan Urusan Kesiswaan Instansi terkait
penyelenggaraaan Pembina OSIS
pembiaan OSIS
46 Sekolah mampu Kepala Sekolah Dinas Dikpora Prov.
mewujudkan Urusan Kesiswaan Instansi terkait
lingkungan sekolah Urusan Sarpras
yang berbudaya Karyawan
Siswa
47 Sekolah mampu Kepala Sekolah Dinas Dikpora Prov.
mewujudkan Urusan Kesiswaan Instansi terkait
lingkungan sekolah Urusan Sarpras
yang Karyawan
bersih, sehat dan hijau Siswa
69

VII. ANALISIS SWOT


Sasaran 1: Sekolah mampu mewujudkan pemenuhan pencapaian KKM ≥ 75
(minimal 75% dari jumlah peserta didik kelas 7 da 8) untuk minimal 8 mapel:
Matematika, IPA, TIK/PTD, Bahasa Inggris, bahasa Indonesia, IPS, PKn,
Pendidikan Agama

Tingkat
Komponen/
Fungsi dan
Faktornya

Kesiapan
kesiapan Faktor

(Kondisi

Kondisi
Kriteria

Nyata
Ideal)
Siap Tidak
Siap

(1) (2) (3) (4) (5)


A. INTERNAL
1 Guru 100%Kompeten 90% Kompeten V
. sesuai mapel sesuai mapel
2 Kepala Mendukung Mendukung V
Sekolah
3 Pj. SKL Dukungan Pj. SKL Dukungan Pj. SKL V
100% 100%
4 Guru mapel Guru mapel
Tidak semua guru V
ybs. pengalaman mengajar mapel pengalaman
lebih dari 5 tahun mengajar lebih dari
5 tahun
5 TU/Karyawan TU/Karyawan 100% TU/Karyawan 100% V
mendukung mendukung
6 Dana Dana 100% tersedia Dana 50% tersedia V
B. EKSTERNAL
1 Dana Dana dari masyarakat Dana dari V
tersedia masyarakat tidak
tersedia
2 Sarpras Sarpras 100% Sarpras 100% V
mendukung mendukung
3 Komite Menyediakan dana Tidak semua V
Sekolah pendamping anggota komite
sekolah siap
4 Pengawas 100% mendukung 100% mendukung V
5 Dinas Dikpora 100% mendukung 100% mendukung V
Prov
6 Sekolah 100% mendukung 100% mendukung V
partner/cluster
70

Sasaran 2 : Sekolah mampu wewujudkan pemenuhan pencapaian rerata UN


> 80 untuk semua mapel UN (minimal 80% peserta didik kelas 9)
Tingkat

Komponen/
Fungsi dan
Faktornya

Kesiapan
kesiapan Faktor

(Kondisi

Kondisi
Kriteria

Nyata
Ideal)
Siap Tidak
Siap

(1) (2) (3) (4) (5)


A. INTERNAL
1 Guru Kompeten dalam  Kompeten tapi V
. mapel dan menguasai kurang menguasai
bahasa Inggris bahasa Inggris
2 Kepala Mendukung Mendukung V
Sekolah
3 Pj. SKL Dukungan Pj. SKL Dukungan Pj. SKL V
100% 100%
4 Guru mapel 100% Guru mapel 80% guru mapel V
UN pengalaman mengajarpengalaman
5 tahun/lebih mengajar 5
tahun/lebih
5 TU/Karyawan TU/Karyawan 100% TU/Karyawan 100% V
mendukung mendukung
6 Dana Dana 100% tersedia Dana 50% tersedia V
B. EKSTERNAL
1 Dana Dana dari masyarakat Dana dari V
tersedia masyarakat tidak
tersedia
2 Sarpras Sarpras 100% Sarpras 100% V
mendukung mendukung
3 Komite Menyediakan dana Tidak semua V
Sekolah pendamping anggota komite
sekolah siap
4 Pengawas 100% mendukung 100% mendukung V
5 Dinas Dikpora 100% mendukung 100% mendukung V
Prov
6 Sekolah 100% mendukung 100% mendukung V
partner/cluster

Sasaran 3 : Sekolah mampu mewujudkan pemenuhan pencapaian rerata


UAS dalam bahasa Inggris >75 untuk mapel MIPA dan bahasa Inggris
(minimal 80% peserta didik kelas 9)
Tingkat
Komponen/
Fungsi dan
Faktornya

Kesiapan

kesiapan Faktor
(Kondisi

Kondisi
Kriteria

Nyata
Ideal)

Siap Tidak
Siap

(1) (2) (3) (4) (5)


A. INTERNAL
1 Guru Kompeten dalam  Kompeten tapi V
. mapel dan menguasai kurang menguasai
bahasa Inggris bahasa Inggris
71

Tingkat

Komponen/
Fungsi dan
Faktornya

Kesiapan
kesiapan Faktor

(Kondisi

Kondisi
Kriteria

Nyata
Ideal)
Siap Tidak
Siap

(1) (2) (3) (4) (5)


2 Kepala Mendukung Mendukung V
Sekolah
3 Pj. SKL Dukungan Pj. SKL Dukungan Pj. SKL V
100% 100%
4 Pj. St. Dukungan Pj. St.
Dukungan Pj. St. V
Penilaian Penilaian 100% Penilaian 100%
5 Guru mapel Guru mapel
80% guru mapel V
ybs. pengalaman mengajar pengalaman
5 tahun/lebih mengajar 5
tahun/lebih
6 TU/Karyawan TU/Karyawan 100% TU/Karyawan 100% V
mendukung mendukung
7 Dana Dana 100% tersedia Dana 50% tersedia V
B. EKSTERNAL
1 Dana Dana dari masyarakat Dana dari V
tersedia masyarakat tidak
tersedia
2 Sarpras Sarpras 100% Sarpras 100% V
mendukung mendukung
3 Komite Menyediakan dana Tidak semua V
Sekolah pendamping anggota komite
sekolah siap
4 Pengawas 100% mendukung 100% mendukung V
5 Dinas Dikpora 100% mendukung 100% mendukung V
Prov
6 Sekolah 100% mendukung 100% mendukung V
partner/cluster

Sasaran 4 : Sekolah mampu mewujudkan pemenuhan pencapaian rerata


ujian akhir sekolah dalam bahasa Inggris >75 untuk mapel MIPA dan bahasa
Inggris untuk kelas 9
Tingkat
Komponen/
Fungsi dan
Faktornya

Kesiapan

kesiapan Faktor
(Kondisi

Kondisi
Kriteria

Nyata
Ideal)

Siap Tidak
Siap

(1) (2) (3) (4) (5)


A. INTERNAL
1 Guru Kompeten dalam  Kompeten tapi V
. mapel dan menguasai kurang menguasai
bahasa Inggris bahasa Inggris
2 Kepala Mendukung Mendukung V
Sekolah
3 Pj. SKL Dukungan Pj. SKL Dukungan Pj. SKL V
100% 100%
72

Tingkat

Komponen/
Fungsi dan
Faktornya

Kesiapan
kesiapan Faktor

(Kondisi

Kondisi
Kriteria

Nyata
Ideal)
Siap Tidak
Siap

(1) (2) (3) (4) (5)


4 Pj. St. Dukungan Pj. St.
Dukungan Pj. St. V
Penilaian Penilaian 100% Penilaian 100%
5 Guru mapel Guru mapel
80% guru mapel V
berstandar pengalaman mengajarpengalaman
nasional 5 tahun/lebih mengajar 5
tahun/lebih
6 TU/Karyawan TU/Karyawan 100% TU/Karyawan 100% V
mendukung mendukung
7 Tim RSSN Tim RSSN Tim RSSN V
mendukung 100% mendukung 100%
8 Dana Dana 100% tersedia Dana 50% tersedia V
B. EKSTERNAL
1 Dana Dana dari masyarakat Dana dari V
tersedia masyarakat tidak
tersedia
2 Sarpras Sarpras 100% Sarpras 100% V
mendukung mendukung
3 Komite Menyediakan dana Tidak semua V
Sekolah pendamping anggota komite
sekolah siap
4 Pengawas 100% mendukung 100% mendukung V
5 Dinas Dikpora 100% mendukung 100% mendukung V
Prov
6 Sekolah 100% mendukung 100% mendukung V
partner/cluster

Sasaran 5 : Sekolah mampu mewujudkan pemenuhan pencapaian prestasi


akademik tingkat provinsi dan/atau lebih tinggi untuk mapel MIPA, TIK,
Bahasa Inggris
Tingkat
Komponen/
Fungsi dan
Faktornya

Kesiapan

kesiapan Faktor
(Kondisi

Kondisi
Kriteria

Nyata
Ideal)

Siap Tidak
Siap

(1) (2) (3) (4) (5)


A. INTERNAL
1 Guru Kompeten dalam  Kompeten tapi V
. mapel dan menguasai kurang menguasai
bahasa Inggris bahasa Inggris
2 Kepala Mendukung Mendukung V
Sekolah
3 Pj. SKL Dukungan Pj. SKL Dukungan Pj. SKL V
100% 100%
4 Pj. St. Dukungan Pj. St. Dukungan Pj. St. V
Penilaian Penilaian 100% Penilaian 100%
73

Tingkat

Komponen/
Fungsi dan
Faktornya

Kesiapan
kesiapan Faktor

(Kondisi

Kondisi
Kriteria

Nyata
Ideal)
Siap Tidak
Siap

(1) (2) (3) (4) (5)


5 Guru mapel Guru mapel 80% Guru mapel V
berstandar pengalaman mengajar pengalaman
nasional 5 tahun/lebih mengajar 5
tahun/lebih
g TU/Karyawan TU/Karyawan 100% TU/Karyawan 100% V
mendukung mendukung
7 Tim RSSN Tim RSSN Tim RSSN V
mendukung 100% mendukung 100%
8 Dana Dana 100% tersedia Dana 50% tersedia V
B. EKSTERNAL
1 Dana Dana dari masyarakat Dana dari V
tersedia masyarakat tidak
tersedia
2 Sarpras Sarpras 100% Sarpras 100% V
mendukung mendukung
3 Komite Menyediakan dana Tidak semua V
Sekolah pendamping anggota komite
sekolah siap
4 Pengawas 100% mendukung 100% mendukung V
5 Dinas Dikpora 100% mendukung 100% mendukung V
Prov
6 Sekolah 100% mendukung 100% mendukung V
partner/cluster
7 Perguruan 100% mendukung 100% mendukung V
Tinggi (UGM,
UNY)

Sasaran 6 : Sekolah mampu mewujudkan pemenuhan pencapaian prestasi


non akademik tingkat provinsi dan/atau lebih tinggi untuk minimal 4 cabang
Tingkat
Komponen/
Fungsi dan
Faktornya

Kesiapan

kesiapan Faktor
(Kondisi

Kondisi
Kriteria

Nyata
Ideal)

Siap Tidak
Siap

(1) (2) (3) (4) (5)


A. INTERNAL
1 Guru Kompeten dalam Tidak 100% V
. membina siswa kompeten
2 Kepala Mendukung Mendukung V
Sekolah
3 Pj. SKL Dukungan Pj. SKL Dukungan Pj. SKL V
100% 100%
4 Guru mapel Dukungan guru mapel Dukungan guru V
Seni Budaya, seni budaya, Bhs. mapel seni budaya,
Bhs. Indonesia, Bhs, Bhs. Indonesia, Bhs,
Indonesia, Inggris 100% Inggris 50%
74

Tingkat

Komponen/
Fungsi dan
Faktornya

Kesiapan
kesiapan Faktor

(Kondisi

Kondisi
Kriteria

Nyata
Ideal)
Siap Tidak
Siap

(1) (2) (3) (4) (5)


Bhs, Inggris
5 TU/Karyawan TU/Karyawan 100% TU/Karyawan 100% V
mendukung mendukung
6 Tim RSSN Tim RSSN Tim RSSN V
mendukung 100% mendukung 100%
7 Dana Dana 100% tersedia Dana 50% tersedia V
B. EKSTERNAL
1 Dana Dana dari masyarakat Dana dari V
tersedia masyarakat tidak
tersedia
2 Sarpras Sarpras 100% Sarpras 25% V
mendukung mendukung
3 Komite Menyediakan dana Tidak semua V
Sekolah pendamping anggota komite
sekolah siap
4 Pengawas 100% mendukung 100% mendukung V
5 Dinas Dikpora 100% mendukung 100% mendukung V
Prov
6 Sekolah 100% mendukung 100% mendukung V
partner/cluster
7 Perguruan 100% mendukung 100% mendukung V
Tinggi (ISI)
8 Sanggar Seni 100% mendukung 25% mendukung V

Sasaran 7 : Sekolah mampu mewujudkan pemenuhan pencapaian prestasi


bidang olahraga tingkat provinsi dan/atau lebih tinggi pada minimal 5 atau 6
cabang
Tingkat
Komponen/
Fungsi dan
Faktornya

Kesiapan

kesiapan Faktor
(Kondisi

Kondisi
Kriteria

Nyata
Ideal)

Siap Tidak
Siap

(1) (2) (3) (4) (5)


A. INTERNAL
1 Guru Kompeten di Kurang kompeten V
. bidangnya untuk semua
cabang
2 Kepala Mendukung Mendukung V
Sekolah
3 Pj. SKL Dukungan Pj. SKL Dukungan Pj. SKL V
100% 50%
4 Guru mapel Dukungan guru mapel Dukungan guru V
penjaskes penjaskes 100% mapel penjaskes
100%
5 TU/Karyawan TU/Karyawan 100% TU/Karyawan 100% V
75

Tingkat

Komponen/
Fungsi dan
Faktornya

Kesiapan
kesiapan Faktor

(Kondisi

Kondisi
Kriteria

Nyata
Ideal)
Siap Tidak
Siap

(1) (2) (3) (4) (5)


mendukung mendukung
6 Tim RSSN Tim RSSN Tim RSSN V
mendukung 100% mendukung 100%
7 Dana Dana 100% tersedia Dana 50% tersedia V
B. EKSTERNAL
1 Dana Dana dari masyarakat Dana dari V
tersedia masyarakat tidak
tersedia secara
memadai
2 Sarpras Sarpras 100% Sarpras 100% V
mendukung mendukung
3 Komite Menyediakan dana Tidak semua V
Sekolah pendamping anggota komite
sekolah siap
4 Pengawas 100% mendukung 100% mendukung V
5 Dinas Dikpora 100% mendukung 100% mendukung V
Prov
6 Sekolah 100% mendukung 100% mendukung V
partner/cluster
7 Pengelola 100% mendukung 100% mendukung V
fasilitas OR

Sasaran 8 : Sekolah mampu mewujudkan pemenuhan dokumen-1 KTSP


yang mengakomodasi ketentuan pengayaan SMP BI
Tingkat
Komponen/
Fungsi dan
Faktornya

Kesiapan

kesiapan Faktor
(Kondisi

Kondisi
Kriteria

Nyata
Ideal)

Siap Tidak
Siap

(1) (2) (3) (4) (5)


A. INTERNAL
1 TIM RSSN Mendukung 100% Mendukung 100% V
.
2 Guru Mendukung 100% Mendukung 100% V
3 TU/Karyawan Mendukung 100% Mendukung 100% V
4 Kepala Mendukung 100% Mendukung 100% V
Sekolah
5 Pj. St. Isi Mendukung 100% Mendukung 100% V
6 Dana Dana 100% tersedia Dana 50% tersedia V
B. EKSTERNAL
1 Dinas Dikpora 100% mendukung 100% mendukung V
Prov
2 Dinas Dikpora 100% mendukung 100% mendukung V
Kab.
3 Pengawas 100% mendukung 100% mendukung V
76

Tingkat

Komponen/
Fungsi dan
Faktornya

Kesiapan
kesiapan Faktor

(Kondisi

Kondisi
Kriteria

Nyata
Ideal)
Siap Tidak
Siap

(1) (2) (3) (4) (5)


4 Sekolah 100% mendukung 100% mendukung V
Partner
5 Pengembang 100% mendukung 100% mendukung V
Kurikulum
6 Dana 100% mendukung 50% mendukung V

Sasaran 9 : Sekolah mampu memenuhi dokumen SK dan KD dan indikator


mapel-mapel yang diperkaya (MIPA, TIK/PTD, bahasa Inggris) untuk kelas 7,
8 dan 9
Tingkat
Komponen/
Fungsi dan
Faktornya

Kesiapan

kesiapan Faktor
(Kondisi

Kondisi
Kriteria

Nyata
Ideal)

Siap Tidak
Siap

(1) (2) (3) (4) (5)


A. INTERNAL
1 TIM RSSN Mendukung 100% Mendukung 100% V
.
2 Guru mapel Mendukung 100% Mendukung 100% V
ybs
3 Pj. St. isi Mendukung 100% Mendukung 100% V
4 Kepala Mendukung 100% Mendukung 100% V
Sekolah
5 TU/Karyawan Mendukung 100% Mendukung 100% V
6 Dana Dana 100% tersedia Dana 50% tersedia V
B. EKSTERNAL
1 Dinas Dikpora 100% mendukung 100% mendukung V
Prov
2 Dinas Dikpora 100% mendukung 100% mendukung V
Kab.
3 Pengawas 100% mendukung 100% mendukung V
dinas
4 Sekolah 100% mendukung 100% mendukung V
Partner
5 Pengembang 100% mendukung 100% mendukung V
Kurikulum
6 Dana 100% mendukung 50% mendukung V
77

Sasaran 10 : Sekolah mampu mewujudkan blue-print pengintegrasian nilai-


nilai ke dalam mapel, pengembangan diri, dan aktivitas pengelolaan sekolah
Tingkat

Komponen/
Fungsi dan
Faktornya

Kesiapan
kesiapan Faktor

(Kondisi

Kondisi
Kriteria

Nyata
Ideal)
Siap Tidak
Siap

(1) (2) (3) (4) (5)


A. INTERNAL
1 TIM RSSN Mendukung 100% Mendukung 100% V
.
2 Guru Mendukung 100% Mendukung 100% V
3 Pj. St. isi Mendukung 100% Mendukung 100% V
4 Kepala Mendukung 100% Mendukung 100% V
Sekolah
5 TU/Karyawan Mendukung 100% Mendukung 100% V
6 Dana Dana 100% tersedia Dana 50% tersedia V
7 Fasilitas Mendukung 100% Mendukung 100% V
komputer
B. EKSTERNAL
1 Dinas Dikpora 100% mendukung 100% mendukung V
Prov
2 Dinas Dikpora 100% mendukung 100% mendukung V
Kab.
3 Pengawas 100% mendukung 100% mendukung V
dinas
4 Sekolah 100% mendukung 100% mendukung V
Partner
5 Pengembang 100% mendukung 100% mendukung V
Kurikulum
6 Dana 100% mendukung 50% mendukung V

Sasaran 11 : Sekolah mampu mewujudkan blue-print pengembangan PBKL,


PBKG, PKH, Ekonomi Kreatif, Kewirausahaan untuk dijadikan pedoman
pengembangan karakter di sekolah
Tingkat
Komponen/
Fungsi dan
Faktornya

Kesiapan

kesiapan Faktor
(Kondisi

Kondisi
Kriteria

Nyata
Ideal)

Siap Tidak
Siap

(1) (2) (3) (4) (5)


A. INTERNAL
1 TIM RSSN Mendukung 100% Mendukung 100% V
.
2 Guru Mendukung 100% Mendukung 100% V
3 Pj. St. isi Mendukung 100% Mendukung 100% V
4 Kepala Mendukung 100% Mendukung 100% V
Sekolah
5 TU/Karyawan Mendukung 100% Mendukung 100% V
6 Dana Dana 100% tersedia Dana 50% tersedia V
7 Fasilitas Mendukung 100% Mendukung 100% V
78

Tingkat

Komponen/
Fungsi dan
Faktornya

Kesiapan
kesiapan Faktor

(Kondisi

Kondisi
Kriteria

Nyata
Ideal)
Siap Tidak
Siap

(1) (2) (3) (4) (5)


komputer
B. EKSTERNAL
1 Dinas Dikpora 100% mendukung 100% mendukung V
Prov
2 Dinas Dikpora 100% mendukung 100% mendukung V
Kab.
3 Pengawas 100% mendukung 100% mendukung V
dinas
4 Sekolah 100% mendukung 100% mendukung V
Partner
5 Pengembang 100% mendukung 100% mendukung V
Kurikulum
6 Dana 100% mendukung 50% mendukung V

Sasaran 12 : Sekolah mampu mewujudkan dokumen Silabus dan RPP


terintegrasi dengan pendidikan karakter, PKH, PBKL/PBKG, ekonomi kreatif
dan kewirausahaan yang diimplementasikan di sekolah untuk kelas 7, 8, dan
9
Tingkat
Komponen/
Fungsi dan
Faktornya

Kesiapan

kesiapan Faktor
(Kondisi

Kondisi
Kriteria

Nyata
Ideal)

Siap Tidak
Siap

(1) (2) (3) (4) (5)


A. INTERNAL
1 TIM RSSN Mendukung 100% Mendukung 100% V
.
2 Guru Mendukung 100% Mendukung 100% V
3 Pj. St. isi Mendukung 100% Mendukung 100% V
4 Kepala Mendukung 100% Mendukung 100% V
Sekolah
5 TU/Karyawan Mendukung 100% Mendukung 100% V
6 Dana Dana 100% tersedia Dana 50% tersedia V
7 Fasilitas Mendukung 100% Mendukung 100% V
komputer
B. EKSTERNAL
1 Dinas Dikpora 100% mendukung 100% mendukung V
Prov
2 Dinas Dikpora 100% mendukung 100% mendukung V
Kab.
3 Pengawas 100% mendukung 100% mendukung V
dinas
4 Sekolah 100% mendukung 100% mendukung V
Partner
5 Pengembang 100% mendukung 100% mendukung V
79

Tingkat

Komponen/
Fungsi dan
Faktornya

Kesiapan
kesiapan Faktor

(Kondisi

Kondisi
Kriteria

Nyata
Ideal)
Siap Tidak
Siap

(1) (2) (3) (4) (5)


Kurikulum
6 Dana 100% mendukung 50% mendukung V

Sasaran 13 : Sekolah mampu mewujudkan dokumen bahan ajar bilingual


untuk mapel MIPA, TIK/PTD, Bahasa Inggris sesuai RPP untuk kelas 7, 8,
dan 9
Tingkat
Komponen/
Fungsi dan
Faktornya

Kesiapan
kesiapan Faktor
(Kondisi

Kondisi
Kriteria

Nyata
Ideal)
Siap Tidak
Siap

(1) (2) (3) (4) (5)


A. INTERNAL
1 TIM RSSN Mendukung 100% Mendukung 100% V
.
2 Guru Mendukung 100% Mendukung 100% V
3 Pj. St. isi Mendukung 100% Mendukung 100% V
4 Kepala Mendukung 100% Mendukung 100% V
Sekolah
5 TU/Karyawan Mendukung 100% Mendukung 100% V
6 Dana Dana 100% tersedia Dana 50% tersedia V
7 Fasilitas Mendukung 100% Mendukung 100% V
komputer
B. EKSTERNAL
1 Dinas Dikpora 100% mendukung 100% mendukung V
Prov
2 Dinas Dikpora 100% mendukung 100% mendukung V
Kab.
3 Pengawas 100% mendukung 100% mendukung V
dinas
4 Sekolah 100% mendukung 100% mendukung V
Partner
5 Pengembang 100% mendukung 100% mendukung V
Kurikulum
6 Dana 100% mendukung 50% mendukung V
80

Sasaran 14 : Sekolah mampu mengembangkan bahan pembelajaran untuk e-


learning (minimal untuk 4 mapel : MIPA, TIK/PTD, Bahasa Inggris)
Tingkat

Komponen/
Fungsi dan
Faktornya

Kesiapan
kesiapan Faktor

(Kondisi

Kondisi
Kriteria

Nyata
Ideal)
Siap Tidak
Siap

(1) (2) (3) (4) (5)


A. INTERNAL
1 TIM RSSN Mendukung 100% Mendukung 100% V
.
2 Guru MIPA, Mendukung 100% Mendukung 100% V
TIK/PTD,
Bahasa
Inggris
3 Pj. St. Proses Mendukung 100% Mendukung 100% V
4 Kepala Mendukung 100% Mendukung 100% V
Sekolah
5 TU/Karyawan Mendukung 100% Mendukung 100% V
6 Dana Dana 100% tersedia Dana 50% tersedia V
7 Fasilitas Mendukung 100% Mendukung 100% V
komputer
B. EKSTERNAL
1 Tim Ahli 100% mendukung 100 % mendukung V
2 Dinas Dikpora 100% mendukung 100% mendukung V
Prov
3 Narasumber 100% mendukung 100% mendukung V
4 Instansi terkait 100% mendukung 100% mendukung V
5 Dana 100% mendukung 50% mendukung V

Sasaran 15 : Sekolah mampu mengembangkan pembelajaran kontekstual


(CTL), HOTS minimal untuk 4 mapel : MIPA, TIK/PTD, Bahasa Inggris
Tingkat
Komponen/
Fungsi dan
Faktornya

Kesiapan

kesiapan Faktor
(Kondisi

Kondisi
Kriteria

Nyata
Ideal)

Siap Tidak
Siap

(1) (2) (3) (4) (5)


A. INTERNAL
1 TIM RSSN Mendukung 100% Mendukung 100% V
.
2 Guru MIPA, Mendukung 100% Mendukung 100% V
TIK/PTD,
Bahasa
Inggris
3 Pj. St. Proses Mendukung 100% Mendukung 100% V
4 Kepala Mendukung 100% Mendukung 100% V
Sekolah
5 TU/Karyawan Mendukung 100% Mendukung 100% V
6 Dana Dana 100% tersedia Dana 50% tersedia V
7 Fasilitas Mendukung 100% Mendukung 100% V
81

Tingkat

Komponen/
Fungsi dan
Faktornya

Kesiapan
kesiapan Faktor

(Kondisi

Kondisi
Kriteria

Nyata
Ideal)
Siap Tidak
Siap

(1) (2) (3) (4) (5)


komputer
B. EKSTERNAL
1 Tim Ahli 100% mendukung 100 % mendukung V
2 Dinas Dikpora 100% mendukung 100% mendukung V
Prov
3 Narasumber 100% mendukung 100% mendukung V
4 Instansi terkait 100% mendukung 100% mendukung V
5 Dana 100% mendukung 50% mendukung V

Sasaran 16 : Sekolah mampu mengimplementasikan pembelajaran HOTS


untuk MIPA, TIK/PTD, Bahasa Inggris
Tingkat
Komponen/
Fungsi dan
Faktornya

Kesiapan

kesiapan Faktor
(Kondisi

Kondisi
Kriteria

Nyata
Ideal)

Siap Tidak
Siap

(1) (2) (3) (4) (5)


A. INTERNAL
1 TIM RSSN Mendukung 100% Mendukung 100% V
.
2 Guru MIPA, Mendukung 100% Mendukung 100% V
TIK/PTD,
Bahasa
Inggris
3 Pj. St. Proses Mendukung 100% Mendukung 100% V
4 Kepala Mendukung 100% Mendukung 100% V
Sekolah
5 TU/Karyawan Mendukung 100% Mendukung 100% V
6 Dana Dana 100% tersedia Dana 50% tersedia V
7 Pelatih/Pembi Mendukung 100% Mendukung 50% V
mbing
B. EKSTERNAL
1 Dinas Dikpora 100% mendukung 100 % mendukung V
Prov
2 Narasumber 100% mendukung 100% mendukung V
3 Instansi terkait 100% mendukung 100% mendukung V
4 Dana 100% mendukung 50% mendukung V
82

Sasaran 17 : Sekolah mampu mewujudkan pemberdayaan MGMP lintas


mapel (MIPA, TIK/PTD, dan bahasa Inggris) untuk peningkatan kualitas
pembelajaran bilingual
Tingkat
Komponen/
Fungsi dan
Faktornya

Kesiapan
kesiapan Faktor

(Kondisi

Kondisi
Kriteria

Nyata
Ideal)
Siap Tidak
Siap

(1) (2) (3) (4) (5)


A. INTERNAL
1 TIM RSSN Mendukung 100% Mendukung 100% V
.
2 Guru mapel Mendukung 100% Mendukung 100% V
3 Pj. St. Proses Mendukung 100% Mendukung 100% V
4 Kepala Mendukung 100% Mendukung 100% V
Sekolah
5 TU/Karyawan Mendukung 100% Mendukung 100% V
6 Dana Dana 100% tersedia Dana 50% tersedia V
7 Pelatih/Pembi Mendukung 100% Mendukung 50% V
mbing
B. EKSTERNAL
1 Dinas Dikpora 100% mendukung 100 % mendukung V
Prov
2 Narasumber 100% mendukung 100% mendukung V
/pembimbing
luar
3 Instansi terkait 100% mendukung 100% mendukung V
4 Dana 100% mendukung 50% mendukung V

Sasaran 18 : Sekolah mampu mewujudkan Pengawasan oleh kepala


sekolah, pengawas dan LPMP
Tingkat
Komponen/
Fungsi dan
Faktornya

Kesiapan

kesiapan Faktor
(Kondisi

Kondisi
Kriteria

Nyata
Ideal)

Siap Tidak
Siap

(1) (2) (3) (4) (5)


A. INTERNAL
1 TIM RSSN Mendukung 100% Mendukung 100% V
.
2 Guru mapel Mendukung 100% Mendukung 100% V
3 Pj. St. Proses Mendukung 100% Mendukung 100% V
4 Kepala Mendukung 100% Mendukung 100% V
Sekolah
5 TU/Karyawan Mendukung 100% Mendukung 100% V
6 Dana Dana 100% tersedia Dana 50% tersedia V
B. EKSTERNAL
1 Dinas Dikpora 100% mendukung 100 % mendukung V
Prov
2 Pengawas 100% mendukung 100% mendukung V
83

Tingkat

Komponen/
Fungsi dan
Faktornya

Kesiapan
kesiapan Faktor

(Kondisi

Kondisi
Kriteria

Nyata
Ideal)
Siap Tidak
Siap

(1) (2) (3) (4) (5)


3 Instansi terkait 100% mendukung 100% mendukung V
4 Widyaiswara 100% mendukung 100% mendukung V
LPMP

Sasaran 19 : Sekolah mampu mewujudkan Penyusunan dan pendistribusian


Pelaporan
Tingkat
Komponen/
Fungsi dan
Faktornya

Kesiapan
kesiapan Faktor
(Kondisi

Kondisi
Kriteria

Nyata
Ideal) Siap Tidak
Siap

(1) (2) (3) (4) (5)


A. INTERNAL
1 TIM RSSN Mendukung 100% Mendukung 100% V
.
2 Guru mapel Mendukung 100% Mendukung 100% V
3 Pj. St. Proses Mendukung 100% Mendukung 100% V
4 Kepala Mendukung 100% Mendukung 100% V
Sekolah
5 TU/Karyawan Mendukung 100% Mendukung 100% V
6 Dana Dana 100% tersedia Dana 50% tersedia V
B. EKSTERNAL
1 Dinas Dikpora 100% mendukung 100 % mendukung V
Prov
2 Pengawas 100% mendukung 100% mendukung V
3 Instansi terkait 100% mendukung 100% mendukung V
4 Widyaiswara 100% mendukung 100% mendukung V
LPMP

Sasaran 20 : Sekolah mampu mewujudkan Pelaksanaan tindak lanjut


Tingkat
Komponen/
Fungsi dan
Faktornya

Kesiapan

kesiapan Faktor
(Kondisi

Kondisi
Kriteria

Nyata
Ideal)

Siap Tidak
Siap

(1) (2) (3) (4) (5)


A. INTERNAL
1 TIM RSSN Mendukung 100% Mendukung 100% V
.
2 Guru mapel Mendukung 100% Mendukung 100% V
3 Pj. St. Proses Mendukung 100% Mendukung 100% V
4 Kepala Mendukung 100% Mendukung 100% V
Sekolah
84

Tingkat

Komponen/
Fungsi dan
Faktornya

Kesiapan
kesiapan Faktor

(Kondisi

Kondisi
Kriteria

Nyata
Ideal)
Siap Tidak
Siap

(1) (2) (3) (4) (5)


5 TU/Karyawan Mendukung 100% Mendukung 100% V
6 Dana Dana 100% tersedia Dana 50% tersedia V
B. EKSTERNAL
1 Dinas Dikpora 100% mendukung 100 % mendukung V
Prov
2 Pengawas 100% mendukung 100% mendukung V
3 Instansi terkait 100% mendukung 100% mendukung V
4 Widyaiswara 100% mendukung 100% mendukung V
LPMP

Sasaran 21 : Sekolah mampu mewujudkan Peningkatan kualifikasi akademik


S2 untuk minimal 4 guru
Tingkat
Komponen/
Fungsi dan
Faktornya

Kesiapan

kesiapan Faktor
(Kondisi

Kondisi
Kriteria

Nyata
Ideal)

Siap Tidak
Siap

(1) (2) (3) (4) (5)


A. INTERNAL
1 TIM RSSN Mendukung 100% Mendukung 100% V
.
2 Guru Mendukung 100% Mendukung 100% V
3 Pj. St. PTK Mendukung 100% Mendukung 100% V
4 Kepala Mendukung 100% Mendukung 100% V
Sekolah
5 Dana Dana 100% tersedia Dana 50% tersedia V
B. EKSTERNAL
1 Dinas Dikpora 100% mendukung 100 % mendukung V
Prov
2 Lembaga 100% mendukung 100% mendukung V
terkait / PT

Sasaran 22 : Sekolah mampu mewujudkan pengembangan bahasa Inggris


sebagai alat komunikasi antar warga sekolah dengan menyelenggarakan
“English Day”
Tingkat
Komponen/
Fungsi dan
Faktornya

Kesiapan

kesiapan Faktor
(Kondisi

Kondisi
Kriteria

Nyata
Ideal)

Siap Tidak
Siap

(1) (2) (3) (4) (5)


A. INTERNAL
1 TIM RSSN Mendukung 100% Mendukung 100% V
.
85

Tingkat

Komponen/
Fungsi dan
Faktornya

Kesiapan
kesiapan Faktor

(Kondisi

Kondisi
Kriteria

Nyata
Ideal)
Siap Tidak
Siap

(1) (2) (3) (4) (5)


2 Guru dan Mendukung 100% Mendukung 100% V
karyawan
3 Pj. St. PTK Mendukung 100% Mendukung 100% V
4 Kepala Mendukung 100% Mendukung 100% V
Sekolah
5 Dana Dana 100% tersedia Dana 50% tersedia V
6 Buku referensi Mendukung 100% Mendukung 100% V
7 Sarpras Mendukung 100% Mendukung 100% V
B. EKSTERNAL
1 Dinas Dikpora 100% mendukung 100 % mendukung V
Prov
2 Narasumber 100% mendukung 100 % mendukung V
3 Instansi terkait 100% mendukung 100% mendukung V
/ PT

Sasaran 23 : Sekolah mampu mewujudkan pelaksanaan penelitian tindakan


kelas minimal untuk 4 mapel
Tingkat
Komponen/
Fungsi dan
Faktornya

Kesiapan

kesiapan Faktor
(Kondisi

Kondisi
Kriteria

Nyata
Ideal)

Siap Tidak
Siap

(1) (2) (3) (4) (5)


A. INTERNAL
1 TIM RSSN Mendukung 100% Mendukung 100% V
.
2 Guru mapel Mendukung 100% Mendukung 100% V
ybs
3 Pj. St. PTK Mendukung 100% Mendukung 100% V
4 Kepala Mendukung 100% Mendukung 100% V
Sekolah
5 Dana Dana 100% tersedia Dana 50% tersedia V
6 Fasilitas Mendukung 100% Mendukung 100% V
komputer
7 Pembimbing Mendukung 100% Mendukung 100% V
B. EKSTERNAL
1 Dinas Dikpora 100% mendukung 100 % mendukung V
Prov
2 Narasumber 100% mendukung 100 % mendukung V
3 Instansi terkait 100% mendukung 100% mendukung V
86

Sasaran 24 : Sekolah mampu mewujudkan peningkatan kompetensi


berbahasa Inggris untuk minimal 15 guru
Tingkat

Komponen/
Fungsi dan
Faktornya

Kesiapan
kesiapan Faktor

(Kondisi

Kondisi
Kriteria

Nyata
Ideal)
Siap Tidak
Siap

(1) (2) (3) (4) (5)


A. INTERNAL
1 TIM RSSN Mendukung 100% Mendukung 100% V
.
2 Guru target Mendukung 100% Mendukung 100% V
3 Pj. St. PTK Mendukung 100% Mendukung 100% V
4 Kepala Mendukung 100% Mendukung 100% V
Sekolah
5 Dana Dana 100% tersedia Dana 50% tersedia V
6 Pembimbing Mendukung 100% Mendukung 100% V
B. EKSTERNAL
1 Dinas Dikpora 100% mendukung 100 % mendukung V
Prov
2 Narasumber 100% mendukung 100 % mendukung V
3 Instansi terkait 100% mendukung 100% mendukung V

Sasaran 25 : Sekolah mampu mewujudkan peningkatan kemampuan


membangun jejaring internasional dengan mengikutsertakan kegiatan
pendidikan/sosial ke LN
Tingkat
Komponen/
Fungsi dan
Faktornya

Kesiapan

kesiapan Faktor
(Kondisi

Kondisi
Kriteria

Nyata
Ideal)

Siap Tidak
Siap

(1) (2) (3) (4) (5)


A. INTERNAL
1 TIM RSSN Mendukung 100% Mendukung 100% V
.
2 Kepala Mendukung 100% Mendukung 50%, V
Sekolah kompetensi bahasa
Inggris rendah
3 Pj. St. PTK Mendukung 100% Mendukung 100% V
4 Dana Dana 100% tersedia Dana 50% tersedia V
B. EKSTERNAL
1 Dinas Dikpora 100% mendukung 100 % mendukung V
Prov
2 Narasumber 100% mendukung 100 % mendukung V
3 Instansi terkait 100% mendukung 100% mendukung V
87

Sasaran 26 : Sekolah mampu mewujudkan pemenuhan SME yang meliputi


:Pelaksanaan SME, Pengolahan data hasil SME, Penyusunan laporan hasil
SME
Tingkat
Komponen/
Fungsi dan
Faktornya

Kesiapan
kesiapan Faktor

(Kondisi

Kondisi
Kriteria

Nyata
Ideal)
Siap Tidak
Siap

(1) (2) (3) (4) (5)


A. INTERNAL
1 TIM RSSN Mendukung 100% Mendukung 100% V
.
2 Tim SME Mendukung 100% Mendukung 100% V
sekolah
3 Pj. St. PTK Mendukung 100% Mendukung 100% V
4 Kepala Mendukung 100% Mendukung 100% V
Sekolah
5 Dana Dana 100% tersedia Dana 50% tersedia V
6 Pembimbing Mendukung 100% Mendukung 100% V
B. EKSTERNAL
1 Dinas Dikpora 100% mendukung 100 % mendukung V
Prov
2 Narasumber 100% mendukung 100 % mendukung V
3 Instansi terkait 100% mendukung 100% mendukung V

Sasaran 27 : Sekolah mampu mewujudkan pemenuhan Sarana dan


Prasarana, meliputi : Pengadaan Lab matematika, Pengadaan Lab PTD,
Pengadaan Lab IPS, Pengadaan Ruang R&D, Pengadaan ruang apresiasi,
pertunjukan, pameran, Pengadaan ruang serbaguna/aula, Pengadaan Green
house, Pengadaan Sarpras Ekonomi Kreatif, Pengadaan sarpras ruang
belajar di luar kelas, dan Pengadaan e-library
Tingkat
Komponen/
Fungsi dan
Faktornya

Kesiapan

kesiapan Faktor
(Kondisi

Kondisi
Kriteria

Nyata
Ideal)

Siap Tidak
Siap

(1) (2) (3) (4) (5)


A. INTERNAL
1 TIM RSSN Mendukung 100% Mendukung 100% V
.
2 Kepala Mendukung 100% Mendukung 100% V
Sekolah
3 Dana Dana 100% tersedia Dana 20% tersedia V
4 Urusan Mendukung 100% Mendukung 100% V
Sarpras
B. EKSTERNAL
1 Dinas Dikpora 100% mendukung 100 % mendukung V
Prov
2 Komite 100% mendukung 100 % mendukung V
Sekolah
88

Tingkat

Komponen/
Fungsi dan
Faktornya

Kesiapan
kesiapan Faktor

(Kondisi

Kondisi
Kriteria

Nyata
Ideal)
Siap Tidak
Siap

(1) (2) (3) (4) (5)


3 Instansi terkait 100% mendukung 100% mendukung V
4 Rekanan 100% mendukung 100% mendukung V

Sasaran 28 : Sekolah mampu mewujudkan pemenuhan jumlah ruang kelas


ideal melalui revitalisasi 13 Ruang kelas
Tingkat
Komponen/
Fungsi dan
Faktornya

Kesiapan
kesiapan Faktor
(Kondisi

Kondisi
Kriteria

Nyata
Ideal)
Siap Tidak
Siap

(1) (2) (3) (4) (5)


A. INTERNAL
1 TIM RSSN Mendukung 100% Mendukung 100% V
.
2 Kepala Mendukung 100% Mendukung 100% V
Sekolah
3 Dana Dana 100% tersedia Dana 60% tersedia V
4 Urusan Mendukung 100% Mendukung 100% V
Sarpras
B. EKSTERNAL
1 Dinas Dikpora 100% mendukung 100 % mendukung V
Prov
2 Komite 100% mendukung 100 % mendukung V
Sekolah
3 Instansi terkait 100% mendukung 100% mendukung V
4 Rekanan 100% mendukung 100% mendukung V

Sasaran 29 : Sekolah mampu mewujudkan pemenuhan Visi, Misi, Tujuan


sekolah yang mengandung IKKT Sekolah mampu mewujudkan pemenuhan
Visi, Misi, Tujuan sekolah yang mengandung IKKT
Tingkat
Komponen/
Fungsi dan
Faktornya

Kesiapan

kesiapan Faktor
(Kondisi

Kondisi
Kriteria

Nyata
Ideal)

Siap Tidak
Siap

(1) (2) (3) (4) (5)


A. INTERNAL
1 TIM RSSN Mendukung 100% Mendukung 100% V
.
2 Kepala Mendukung 100% Mendukung 100% V
Sekolah
3 Semua Pj. Mendukung 100% Mendukung 100% V
Standar
89

Tingkat

Komponen/
Fungsi dan
Faktornya

Kesiapan
kesiapan Faktor

(Kondisi

Kondisi
Kriteria

Nyata
Ideal)
Siap Tidak
Siap

(1) (2) (3) (4) (5)


5 Guru Mendukung 100% Mendukung 100% V
6 TU/Karyawan Mendukung 100% Mendukung 100% V
7 Dana Mendukung 100% Mendukung 50% V
B. EKSTERNAL
1 Dinas Dikpora 100% mendukung 100 % mendukung V
Prov
2 Komite 100% mendukung 100 % mendukung V
Sekolah

Sasaran 30 : Sekolah mampu mewujudkan Pemenuhan Pedoman


pengelolaan sekolah
Tingkat
Komponen/
Fungsi dan
Faktornya

Kesiapan

kesiapan Faktor
(Kondisi

Kondisi
Kriteria

Nyata
Ideal)

Siap Tidak
Siap

(1) (2) (3) (4) (5)


A. INTERNAL
1 TIM RSSN Mendukung 100% Mendukung 100% V
.
2 Kepala Mendukung 100% Mendukung 100% V
Sekolah
3 Semua Pj. Mendukung 100% Mendukung 100% V
Standar
5 Guru Mendukung 100% Mendukung 100% V
6 TU/Karyawan Mendukung 100% Mendukung 100% V
7 Dana Mendukung 100% Mendukung 50% V
B. EKSTERNAL
1 Dinas Dikpora 100% mendukung 100 % mendukung V
Prov
2 Komite 100% mendukung 100 % mendukung V
Sekolah
90

Sasaran 31 : Sekolah mampu mewujudkan pemenuhan tindak lanjut sister-


school dalam dan luar negeri melalui : (1) Pembentukan dan pengaktifan
forum didkusi online dengan sekolah mitra, (2) Pertukaran guru dan siswa
Tingkat
Komponen/
Fungsi dan
Faktornya

Kesiapan
kesiapan Faktor

(Kondisi

Kondisi
Kriteria

Nyata
Ideal)
Siap Tidak
Siap

(1) (2) (3) (4) (5)


A. INTERNAL
1 TIM RSSN Mendukung 100% Mendukung 100% V
.
2 Kepala Mendukung 100% Mendukung 100% V
Sekolah
3 Semua Ka. Mendukung 100% Mendukung 100% V
Urusan
5 Guru Mendukung 100% Mendukung 100% V
6 TU/Karyawan Mendukung 100% Mendukung 100% V
7 Dana Mendukung 100% Mendukung 50% V
B. EKSTERNAL
1 Dinas Dikpora 100% mendukung 100 % mendukung V
Prov
2 Komite 100% mendukung 100 % mendukung V
Sekolah

Sasaran 32 : Sekolah mampu mempublikasikan kinerja sekolah melalui


publikasi sekolah dan atau kerjasama dengan media masa.
Tingkat
Komponen/
Fungsi dan
Faktornya

Kesiapan

kesiapan Faktor
(Kondisi

Kondisi
Kriteria

Nyata
Ideal)

Siap Tidak
Siap

(1) (2) (3) (4) (5)


A. INTERNAL
1 TIM RSSN Mendukung 100% Mendukung 100% V
.
2 Kepala Mendukung 100% Mendukung 100% V
Sekolah
3 Semua Pj. Mendukung 100% Mendukung 100% V
Standar
5 Guru Mendukung 100% Mendukung 100% V
6 TU/Karyawan Mendukung 100% Mendukung 100% V
7 Dana Mendukung 100% Mendukung 50% V
B. EKSTERNAL
1 Dinas Dikpora 100% mendukung 100 % mendukung V
Prov
2 Komite 100% mendukung 100 % mendukung V
Sekolah
3 Instansi terkait 100% mendukung 100 % mendukung V
91

Sasaran 33 : Sekolah mampu mewujudkan pemenuhan akreditasi berstandar


nasional melalui pendampingan dan penerapan sistem manajemen mutu ISO
Tingkat

Komponen/
Fungsi dan
Faktornya

Kesiapan
kesiapan Faktor

(Kondisi

Kondisi
Kriteria

Nyata
Ideal)
Siap Tidak
Siap

(1) (2) (3) (4) (5)


A. INTERNAL
1 TIM RSSN Mendukung 100% Mendukung 100% V
.
2 Kepala Mendukung 100% Mendukung 100% V
Sekolah
3 Semua Pj. Mendukung 100% Mendukung 100% V
Standar
5 Guru Mendukung 100% Mendukung 100% V
6 TU/Karyawan Mendukung 100% Mendukung 100% V
7 Dana Mendukung 100% Mendukung 50% V
8 Fasilitas Mendukung 100% Mendukung 100% V
komputer
B. EKSTERNAL
1 Dinas Dikpora 100% mendukung 100 % mendukung V
Prov
2 Komite 100% mendukung 100 % mendukung V
Sekolah
3 Pelatih 100% mendukung 100 % mendukung V
4 Penyedia 100% mendukung 100 % mendukung V
Program

Sasaran 34 : Sekolah mampu mewujudkan Pembentukan cyber school


melalui : Pengunggahan, pemeliharaan dan pengkinian data sekolah: 1)
Dokumen KTSP, 2) Silabus RPP, 3) Bahan Ajar, 4) Penilaian, 5) RKS dan
RKAS, 6) Kepegawaian, 7) Kesiswaan, 8) Profil Sekolah, 9) PTK, 10)
Pembiayaan, 11)Sarpras, 12) Pengelolaan Sekolah
Tingkat
Komponen/
Fungsi dan
Faktornya

Kesiapan

kesiapan Faktor
(Kondisi

Kondisi
Kriteria

Nyata
Ideal)

Siap Tidak
Siap

(1) (2) (3) (4) (5)


A. INTERNAL
1 TIM RSSN Mendukung 100% Mendukung 100% V
.
2 Kepala Mendukung 100% Mendukung 100% V
Sekolah
3 Semua Pj. Mendukung 100% Mendukung 100% V
Standar
5 Guru Mendukung 100% Mendukung 100% V
6 TU/Karyawan Mendukung 100% Mendukung 100% V
7 Dana Mendukung 100% Mendukung 50% V
8 Peserta didik Mendukung 100% Mendukung 100% V
92

Tingkat

Komponen/
Fungsi dan
Faktornya

Kesiapan
kesiapan Faktor

(Kondisi

Kondisi
Kriteria

Nyata
Ideal)
Siap Tidak
Siap

(1) (2) (3) (4) (5)


B. EKSTERNAL
1 Dinas Dikpora 100% mendukung 100 % mendukung V
Prov
2 Komite 100% mendukung 100 % mendukung V
Sekolah
3 Dana 100% mendukung 100 % mendukung V
4 Instansi terkait 100% mendukung 100 % mendukung V

Sasaran 35 : Sekolah mampu memenuhi pengalokasian dana sesuai


kebutuhan dan membelanjakannya sesuai ketentuan yang berlaku
Tingkat
Komponen/
Fungsi dan
Faktornya

Kesiapan

kesiapan Faktor
(Kondisi

Kondisi
Kriteria

Nyata
Ideal)

Siap Tidak
Siap

(1) (2) (3) (4) (5)


A. INTERNAL
1 TIM RSSN Mendukung 100% Mendukung 100% V
.
2 Kepala Mendukung 100% Mendukung 100% V
Sekolah
3 Bendahara Mendukung 100% Mendukung 100% V
BOS
5 Bendahara Mendukung 100% Mendukung 100% V
Komite
6 Bendahara Mendukung 100% Mendukung 100% V
PMUK
7 Bendahara Mendukung 100% Mendukung 50% V
RSSN
8 Dana Mendukung 100% Mendukung 100% V
B. EKSTERNAL
1 Dinas Dikpora 100% mendukung 100 % mendukung V
Prov
2 Komite 100% mendukung 100 % mendukung V
Sekolah

Sasaran 36 : Sekolah mampu memenuhi pengalokasian dana sesuai


kebutuhan untuk pemenuhan indikator SNP (IKKM) dan indikator berstandar
nasional (IKKT) secara bertahap
93

Tingkat

Komponen/
Fungsi dan
Faktornya

Kesiapan
kesiapan Faktor

(Kondisi

Kondisi
Kriteria

Nyata
Ideal)
Siap Tidak
Siap

(1) (2) (3) (4) (5)


A. INTERNAL
1 TIM RSSN Mendukung 100% Mendukung 100% V
.
2 Kepala Mendukung 100% Mendukung 100% V
Sekolah
3 Bendahara Mendukung 100% Mendukung 100% V
BOS
5 Bendahara Mendukung 100% Mendukung 100% V
Komite
6 Bendahara Mendukung 100% Mendukung 100% V
PMUK
7 Bendahara Mendukung 100% Mendukung 50% V
RSSN
8 Dana Mendukung 100% Mendukung 100% V
B. EKSTERNAL
1 Dinas Dikpora 100% mendukung 100 % mendukung V
Prov
2 Komite 100% mendukung 100 % mendukung V
Sekolah
3 Instansi lain 100% mendukung 100 % mendukung V

Sasaran 37 : Sekolah mampu mewujudkan peningkatan perolehan dana dari


sumbangan sukarela tidak mengikat dan mengalokasikannya untuk
peningkatan kinerja sekolah dalam rangka memenuhi IKKT
Tingkat
Komponen/
Fungsi dan
Faktornya

Kesiapan

kesiapan Faktor
(Kondisi

Kondisi
Kriteria

Nyata
Ideal)

Siap Tidak
Siap

(1) (2) (3) (4) (5)


A. INTERNAL
1 TIM RSSN Mendukung 100% Mendukung 100% V
.
2 Kepala Mendukung 100% Mendukung 100% V
Sekolah
3 Bendahara Mendukung 100% Mendukung 100% V
BOS
5 Bendahara Mendukung 100% Mendukung 100% V
Komite
6 Bendahara Mendukung 100% Mendukung 100% V
PMUK
7 Bendahara Mendukung 100% Mendukung 50% V
RSSN
8 Dana Mendukung 100% Mendukung 100% V
B. EKSTERNAL
94

Tingkat

Komponen/
Fungsi dan
Faktornya

Kesiapan
kesiapan Faktor

(Kondisi

Kondisi
Kriteria

Nyata
Ideal)
Siap Tidak
Siap

(1) (2) (3) (4) (5)


1 Dinas Dikpora 100% mendukung 100 % mendukung V
Prov
2 Komite 100% mendukung 100 % mendukung V
Sekolah
3 Instansi lain 100% mendukung 100 % mendukung V

Sasaran 38 : Sekolah mampu mewujudkan pemenuhan instrumen penilaian


bilingual berbasis TIK melalui (1) Workshop penyusunan instrumen penilaian
bilingual berbasis TIK (MIPA, TIK/PTD, bahasa Inggris) sesuai RPP, (2)
Workshop penyusunan instrumen berbasis TIK untuk mapel lainnya sesuai
RPP
Tingkat
Komponen/
Fungsi dan
Faktornya

Kesiapan

kesiapan Faktor
(Kondisi

Kondisi
Kriteria

Nyata
Ideal)

Siap Tidak
Siap

(1) (2) (3) (4) (5)


A. INTERNAL
1 TIM RSSN Mendukung 100% Mendukung 100% V
.
2 Kepala Mendukung 100% Mendukung 100% V
Sekolah
3 Pj. St. Mendukung 100% Mendukung 100% V
Penilaian
4 Guru MIPA, Mendukung 100% Mendukung 100% V
TIK/PTD,
Bahasa
Inggris
5 Dana Mendukung 100% Mendukung 100% V
B. EKSTERNAL
1 Dinas Dikpora 100% mendukung 100 % mendukung V
Prov
2 MGMP RSSN 100% mendukung 100 % mendukung V

Sasaran 39 : Sekolah mampu mewujudkan pemenuhan Koordinasi Evaluasi


melaui: (1)Pelaksanaan UTS bilingual, (2) Pelaksanaan UAS/UKK bilingual,
(3) Pelaksanaan Ujian Sekolah Bilingual
95

Tingkat

Komponen/
Fungsi dan
Faktornya

Kesiapan
kesiapan Faktor

(Kondisi

Kondisi
Kriteria

Nyata
Ideal)
Siap Tidak
Siap

(1) (2) (3) (4) (5)


A. INTERNAL
1 TIM RSSN Mendukung 100% Mendukung 100% V
.
2 Kepala Mendukung 100% Mendukung 100% V
Sekolah
3 Pj. St. Mendukung 100% Mendukung 100% V
Penilaian
4 Guru mapel Mendukung 100% Mendukung 100% V
ybs.
5 Dana Mendukung 100% Mendukung 100% V
B. EKSTERNAL
1 Dinas Dikpora 100% mendukung 100 % mendukung V
Prov
2 MGMP RSSN 100% mendukung 100 % mendukung V

Sasaran 40 : Sekolah mampu mewujudkan Pemenuhan Pelaporan hasil


penilaian mata pelajaran online melalui Pengelolaan SIM penilaian yang
updated and accessible
Tingkat
Komponen/
Fungsi dan
Faktornya

Kesiapan

kesiapan Faktor
(Kondisi

Kondisi
Kriteria

Nyata
Ideal)

Siap Tidak
Siap

(1) (2) (3) (4) (5)


A. INTERNAL
1 TIM RSSN Mendukung 100% Mendukung 100% V
.
2 Kepala Mendukung 100% Mendukung 100% V
Sekolah
3 Pj. St. Mendukung 100% Mendukung 100% V
Penilaian
4 Guru mapel Mendukung 100% Mendukung 100% V
ybs.
5 Dana Mendukung 100% Mendukung 100% V
6 Sarpras Access internet lancar Kurang lancar V
B. EKSTERNAL
1 Dinas Dikpora 100% mendukung 100 % mendukung V
Prov
2 MGMP RSSN 100% mendukung 100 % mendukung V
3 MKKS RSSN 100% mendukung 100 % mendukung V

Sasaran 41: Sekolah mampu mewujudkan Pemenuhan Ujian Akhir


Berstandar nasional melalui: Pelaksanaan Ujian Akhir Berstandar nasional
96

Tingkat

Komponen/
Fungsi dan
Faktornya

Kesiapan
kesiapan Faktor

(Kondisi

Kondisi
Kriteria

Nyata
Ideal)
Siap Tidak
Siap

(1) (2) (3) (4) (5)


A. INTERNAL
1 TIM RSSN Mendukung 100% Mendukung 100% V
.
2 Kepala Mendukung 100% Mendukung 100% V
Sekolah
3 Urusan Mendukung 100% Mendukung 100% V
Kurikulum
4 Guru mapel Mendukung 100% Mendukung 100% V
ybs.
5 Dana Mendukung 100% Mendukung 100% V
B. EKSTERNAL
1 Dinas Dikpora 100% mendukung 100 % mendukung V
Prov
2 MGMP RSSN 100% mendukung 100 % mendukung V
3 MKKS RSSN 100% mendukung 100 % mendukung V

Sasaran 42 : Sekolah mampu mewujudkan Pemenuhan penilaian oleh


lembaga internasional melalui Pengikutsertaan peserta didik dalam ICAS
Tingkat
Komponen/
Fungsi dan
Faktornya

Kesiapan

kesiapan Faktor
(Kondisi

Kondisi
Kriteria

Nyata
Ideal)

Siap Tidak
Siap

(1) (2) (3) (4) (5)


A. INTERNAL
1 TIM RSSN Mendukung 100% Mendukung 100% V
.
2 Kepala Mendukung 100% Mendukung 100% V
Sekolah
3 Pj. St. Mendukung 100% Mendukung 100% V
Penilaian
4 Guru mapel Mendukung 100% Mendukung 100% V
ybs.
5 Dana Mendukung 100% Mendukung 100% V
B. EKSTERNAL
1 Dinas Dikpora 100% mendukung 100 % mendukung V
Prov
2 MGMP RSSN 100% mendukung 100 % mendukung V
3 MKKS RSSN 100% mendukung 100 % mendukung V
4 Penyelenggar 100% mendukung 100 % mendukung V
a Penilaian

Sasaran 43 : Sekolah mampu mewujudkan penyelenggaraaan PPDB yang


sistematis, jujur, transparan dan akuntabel
97

Tingkat

Komponen/
Fungsi dan
Faktornya

Kesiapan
kesiapan Faktor

(Kondisi

Kondisi
Kriteria

Nyata
Ideal)
Siap Tidak
Siap

(1) (2) (3) (4) (5)


A. INTERNAL
1 Kepala Mendukung 100% Mendukung 100% V
. Sekolah
2 Urs. Mendukung 100% Mendukung 100% V
Kesiswaan
3 Tim PPDB Mendukung 100% Mendukung 100% V
4 Tim Bridging Mendukung 100% Mendukung 100% V
Course
5 Tim MOS Mendukung 100% Mendukung 100% V
B. EKSTERNAL
1 Dinas Dikpora 100% mendukung 100 % mendukung V
Prov
2 Instansi terkait 100% mendukung 100 % mendukung V

Sasaran 44 : Sekolah mampu mewujudkan penyelenggaraan kegatan


pengembangan diri dan ekstrakurikuler
Tingkat
Komponen/
Fungsi dan
Faktornya

Kesiapan

kesiapan Faktor
(Kondisi

Kondisi
Kriteria

Nyata
Ideal)

Siap Tidak
Siap

(1) (2) (3) (4) (5)


A. INTERNAL
1 Kepala Mendukung 100% Mendukung 100% V
. Sekolah
2 Urs. Mendukung 100% Mendukung 100% V
Kesiswaan
3 Pembimbing Mendukung 100% Mendukung 100% V
PD dan
Ekstrakurikuler
4 Guru Mendukung 100% Mendukung 100% V
B. EKSTERNAL
1 Dinas Dikpora 100% mendukung 100 % mendukung V
Prov
2 Instansi terkait 100% mendukung 100 % mendukung V

Sasaran 45 : Sekolah mampu mewujudkan penyelenggaraaan pembiaan


OSIS
98

Tingkat

Komponen/
Fungsi dan
Faktornya

Kesiapan
kesiapan Faktor

(Kondisi

Kondisi
Kriteria

Nyata
Ideal)
Siap Tidak
Siap

(1) (2) (3) (4) (5)


A. INTERNAL
1 Kepala Mendukung 100% Mendukung 100% V
. Sekolah
2 Urs. Mendukung 100% Mendukung 100% V
Kesiswaan
3 Pembina OSIS Mendukung 100% Mendukung 100% V
B. EKSTERNAL
1 Dinas Dikpora 100% mendukung 100 % mendukung V
Prov
2 Instansi terkait 100% mendukung 100 % mendukung V

Sasaran 46 : Sekolah mampu mewujudkan lingkungan sekolah yang


berbudaya
Tingkat
Komponen/
Fungsi dan
Faktornya

Kesiapan

kesiapan Faktor
(Kondisi

Kondisi
Kriteria

Nyata
Ideal)

Siap Tidak
Siap

(1) (2) (3) (4) (5)


A. INTERNAL
1 Kepala Mendukung 100% Mendukung 100% V
. Sekolah
2 Urs. Mendukung 100% Mendukung 100% V
Kesiswaan
3 Urusan Mendukung 100% Mendukung 100% V
Sarpras
4 Karyawan Mendukung 100% Mendukung 100% V
5 Siswa Mendukung 100% Mendukung 100% V
B. EKSTERNAL
1 Dinas Dikpora 100% mendukung 100 % mendukung V
Prov
2 Instansi terkait 100% mendukung 100 % mendukung V

Sasaran 47 : Sekolah mampu mewujudkan lingkungan sekolah yang


bersih, sehat dan hijau
99

Tingkat

Komponen/
Fungsi dan
Faktornya

Kesiapan
kesiapan Faktor

(Kondisi

Kondisi
Kriteria

Nyata
Ideal)
Siap Tidak
Siap

(1) (2) (3) (4) (5)


A. INTERNAL
1 Kepala Mendukung 100% Mendukung 100% V
. Sekolah
2 Urs. Mendukung 100% Mendukung 100% V
Kesiswaan
3 Urusan Mendukung 100% Mendukung 100% V
Sarpras
4 Karyawan Mendukung 100% Mendukung 100% V
5 Siswa Mendukung 100% Mendukung 100% V
B. EKSTERNAL
1 Dinas Dikpora 100% mendukung 100 % mendukung V
Prov
2 Instansi terkait 100% mendukung 100 % mendukung V

VIII. ALTERNATIF LANGKAH-LANGKAH PEMECAHAN PERSOALAN


Alternatif
Sasaran Persoalan
Pemecahan Persoalan
1. Sekolah mampu Dana kurang Mencari sumber dana lain
mewujudkan
pemenuhan
pencapaian KKM ≥ 80
(minimal 80% dari
jumlah peserta didik
kelas 7 da 8) untuk
minimal 8 mapel:
Matematika, IPA,
TIK/PTD, Bahasa
Inggris, bahasa
Indonesia, IPS, PKn,
Pendidikan Agama
2 Sekolah mampu Dana kurang Dipenuhi secara bertahap
wewujudkan
pemenuhan
pencapaian rerata UN
> 80 untuk semua
mapel UN (minimal
80% peserta didik
kelas 9)
3 Sekolah mampu Kurangnya kompetensi  Memberi pelatihan
mewujudkan berbahasa Inggris bahasa Inggris
pemenuhan
pencapaian rerata  Mengintensifkan
UAS dalam bahasa kerjasama dengan guru
100

Alternatif
Sasaran Persoalan
Pemecahan Persoalan
Inggris >75 untuk bahasa Inggris
mapel MIPA dan
bahasa Inggris Dana kurang  Dipenuhi secara bertahap
(minimal 80% peserta
didik kelas 9)
4 Sekolah mampu Kurangnya kompetensi  Memberi pelatihan
mewujudkan berbahasa Inggris bahasa Inggris
pemenuhan
pencapaian rerata  Mengintensifkan
ujian akhir sekolah kerjasama dengan guru
dalam bahasa Inggris bahasa Inggris
>75 untuk mapel MIPA
dan bahasa Inggris Dana kurang  Dipenuhi secara bertahap
untuk kelas 9
5 Sekolah mampu Kurangnya kompetensi  Memberi pelatihan
mewujudkan berbahasa Inggris bahasa Inggris
pemenuhan
pencapaian prestasi  Mengintensifkan
akademik tingkat kerjasama dengan guru
provinsi dan/atau lebih bahasa Inggris
tinggi untuk mapel
MIPA, TIK, Bahasa Dana kurang  Dipenuhi secara bertahap
Inggris
6 Sekolah mampu  Guru kurang  Mencari guru dari
mewujudkan kompeten luar
pemenuhan  Dana kurang  Dipenuhi secara
pencapaian prestasi bertahap
non akademik tingkat
provinsi dan/atau lebih
tinggi untuk minimal 4
cabang
7 Sekolah mampu  Guru kurang  Mencari pelatih dari luar
mwujudkan kompeten untuk
pemenuhan melatih pada
pencapaian prestasi seluruh cabang
bidang olahraga  Dana kurang  Dipenuhi secara bertahap
tingkat provinsi
dan/atau lebih tinggi
pada minimal 5 atau 6
cabang
8 Sekolah mampu Dana kurang Dipenuhi secara bertahap
mewujudkan
pemenuhan dokumen-
1 KTSP yang
mengakomodasi
ketentuan pengayaan
SMP BI
9 Sekolah mampu Dana kurang Dipenuhi secara bertahap
memenuhi dokumen
SK dan KD dan
indikator mapel-mapel
yang diperkaya (MIPA,
101

Alternatif
Sasaran Persoalan
Pemecahan Persoalan
TIK/PTD, bahasa
Inggris) untuk kelas 7,
8 dan 9

10 Sekolah mampu Dana kurang Dipenuhi secara bertahap


mewujudkan blue-
print pengintegrasian
nilai-nilai ke dalam
mapel, pengembangan
diri, dan aktivitas
pengelolaan sekolah
11 Sekolah mampu Dana kurang Dipenuhi secara bertahap
mewujudkan blue-
print pengembangan
PBKL, PBKG, PKH,
Ekonomi Kreatif,
Kewirausahaan untuk
dijadikan pedoman
pengembangan
karakter di sekolah
12 Sekolah mampu Dana kurang Dipenuhi secara bertahap
mewujudkan dokumen
Silabus dan RPP
terintegrasi dengan
pendidikan karakter,
PKH, PBKL/PBKG,
ekonomi kreatif dan
kewirausahaan yang
diimplementasikan di
sekolah untuk kelas 7,
8, dan 9
13 Sekolah mampu Dana kurang Dipenuhi secara bertahap
mewujudkan dokumen
bahan ajar bilingual
untuk mapel MIPA,
TIK/PTD, Bahasa
Inggris sesuai RPP
untuk kelas 7, 8, dan 9

14 Sekolah mampu Dana kurang Dipenuhi secara bertahap


mengembangkan
bahan pembelajaran
untuk e-learning
(minimal untuk 4
mapel : MIPA,
TIK/PTD, Bahasa
Inggris)
102

Alternatif
Sasaran Persoalan
Pemecahan Persoalan
15 Sekolah mampu Dana kurang Dipenuhi secara bertahap
mengembangkan
pembelajaran
kontekstual (CTL),
HOTS minimal untuk 4
mapel : MIPA,
TIK/PTD, Bahasa
Inggris
16 Sekolah mampu  Dana kurang  Dipenuhi secara
mengimplementasikan bertahap
pembelajaran HOTS  Pembimbing  Mencari pembimbing
untuk MIPA, TIK/PTD, kurang dari luar
Bahasa Inggris
17 Sekolah mampu  Dana kurang  Dipenuhi secara
mewujudkan bertahap
pemberdayaan MGMP  Pembimbing  Mencari pembimbing
lintas mapel (MIPA, kurang dari luar
TIK/PTD, dan bahasa
Inggris) untuk
peningkatan kualitas
pembelajaran bilingual
18 Sekolah mampu Dana kurang Dipenuhi secara bertahap
mewujudkan
Pengawasan oleh
kepala sekolah,
pengawas dan LPMP
19 Sekolah mampu Dana kurang Dipenuhi secara bertahap
mewujudkan
Penyusunan dan
pendistribusian
Pelaporan
20 Sekolah mampu Dana kurang Dipenuhi secara bertahap
mewujudkan
Pelaksanaan tindak
lanjut

21 Sekolah mampu Dana kurang Dipenuhi secara bertahap


mewujudkan
Peningkatan kualifikasi
akademik S2 untuk
minimal 4 guru
103

Alternatif
Sasaran Persoalan
Pemecahan Persoalan
22 Sekolah mampu Dana kurang Dipenuhi secara bertahap
mewujudkan
pengembangan
bahasa Inggris
sebagai alat
komunikasi antar
warga sekolah dengan
menyelenggarakan
“English Day”
23 Sekolah mampu Dana kurang Dipenuhi secara bertahap
mewujudkan
pelaksanaan penelitian
tindakan kelas minimal
untuk 4 mapel

24 Sekolah mampu Dana kurang Dipenuhi secara bertahap


mewujudkan
peningkatan
kompetensi berbahasa
Inggris untuk minimal
15 guru

25 Sekolah mampu Dana kurang Dipenuhi secara bertahap


mewujudkan
peningkatan
kompetensi berbahasa
Inggris untuk minimal
15 guru

26 Sekolah mampu Dana kurang Dipenuhi secara bertahap


mewujudkan
pemenuhan SME yang
meliputi :Pelaksanaan
SME, Pengolahan
data hasil SME,
Penyusunan laporan
hasil SME
27 Sekolah mampu Dana kurang Dipenuhi secara bertahap
mewujudkan
pemenuhan Sarana
dan Prasarana,
meliputi : Pengadaan
Lab matematika,
Pengadaan Lab PTD,
Pengadaan Lab IPS,
Pengadaan Ruang
R&D, Pengadaan
ruang apresiasi,
pertunjukan, pameran,
Pengadaan ruang
serbaguna/aula,
104

Alternatif
Sasaran Persoalan
Pemecahan Persoalan
Pengadaan Green
house, Pengadaan
Sarpras Ekonomi
Kreatif, Pengadaan
sarpras ruang belajar
di luar kelas, dan
Pengadaan e-library
28 Sekolah mampu Dana kurang Dipenuhi secara bertahap
mewujudkan
pemenuhan jumlah
ruang kelas ideal
melalui revitalisasi 13
Ruang kelas
29 Sekolah mampu Dana kurang Dipenuhi secara bertahap
mewujudkan
pemenuhan Visi, Misi,
Tujuan sekolah yang
mengandung IKKT

30 Sekolah mampu Dana kurang Dipenuhi secara bertahap


mewujudkan
Pemenuhan Pedoman
pengelolaan sekolah

31 Sekolah mampu Dana kurang Dipenuhi secara bertahap


mewujudkan
pemenuhan tindak
lanjut sister-school
dalam dan luar negeri
melalui :
 Pembentukan
dan
pengaktifan
forum didkusi
online dengan
sekolah mitra
 Pertukaran
guru dan siswa
32 Sekolah mampu Dana kurang Dipenuhi secara bertahap
mempublikasikan
kinerja sekolah melalui
publikasi sekolah dan
atau kerjasama
dengan media masa.
105

Alternatif
Sasaran Persoalan
Pemecahan Persoalan
33 Sekolah mampu Dana kurang Dipenuhi secara bertahap
mewujudkan
pemenuhan akreditasi
berstandar nasional
melalui pendampingan
dan penerapan sistem
manajemen mutu ISO

34 Sekolah mampu Dana kurang Dipenuhi secara bertahap


mewujudkan
Pembentukan cyber
school melalui :
Pengunggahan,
pemeliharaan dan
pengkinian data
sekolah: 1) Dokumen
KTSP, 2) Silabus RPP,
3) Bahan Ajar, 4)
Penilaian, 5) RKS dan
RKAS, 6)
Kepegawaian, 7)
Kesiswaan, 8) Profil
Sekolah, 9) PTK, 10)
Pembiayaan,
11)Sarpras, 12)
Pengelolaan Sekolah
35 Sekolah mampu Tidak ada masalah
memenuhi
pengalokasian dana
sesuai kebutuhan dan
membelanjakannya
sesuai ketentuan yang
berlaku
36 Sekolah mampu Tidak ada masalah
memenuhi
pengalokasian dana
sesuai kebutuhan
untuk pemenuhan
indikator SNP (IKKM)
dan indikator
berstandar nasional
(IKKT) secara
bertahap
37 Sekolah mampu Tidak ada masalah
mewujudkan
peningkatan perolehan
dana dari sumbangan
sukarela tidak
mengikat dan
mengalokasikannya
untuk peningkatan
kinerja sekolah dalam
106

Alternatif
Sasaran Persoalan
Pemecahan Persoalan
rangka memenuhi
IKKT

38 Sekolah mampu Tidak ada masalah


mewujudkan
pemenuhan instrumen
penilaian bilingual
berbasis TIK melalui :
(1) Workshop
penyusunan instrumen
penilaian bilingual
berbasis TIK (MIPA,
TIK/PTD, bahasa
Inggris) sesuai RPP,
(2) Workshop
penyusunan instrumen
berbasis TIK untuk
mapel lainnya sesuai
RPP
39 Sekolah mampu Tidak ada masalah
mewujudkan
pemenuhan
Koordinasi Evaluasi
melaui:
(1)Pelaksanaan UTS
bilingual, (2)
Pelaksanaan
UAS/UKK bilingual, (3)
Pelaksanaan Ujian
Sekolah Bilingual
40 Sekolah mampu Access internet masih Menambah band width
mewujudkan kurang lancar
Pemenuhan Pelaporan
hasil penilaian mata
pelajaran online
melalui Pengelolaan
SIM penilaian yang
updated and
accessible
41 Sekolah mampu Tidak ada masalah
mewujudkan
Pemenuhan Ujian
Akhir Berstandar
nasional melalui:
Pelaksanaan Ujian
Akhir Berstandar
nasional
107

Alternatif
Sasaran Persoalan
Pemecahan Persoalan
42 Sekolah mampu Tidak ada masalah
mewujudkan
Pemenuhan penilaian
oleh lembaga
internasional melalui
Pengikutsertaan
peserta didik dalam
ICAS
43 Sekolah mampu Tidak ada masalah
mewujudkan
penyelenggaraaan
PPDB yang sistematis,
jujur, transparan dan
akuntabel
44 Sekolah mampu Tidak ada masalah
mewujudkan
penyelenggaraan
kegatan
pengembangan diri
dan ekstrakurikuler
45 Sekolah mampu Tidak ada masalah
mewujudkan
penyelenggaraaan
pembiaan OSIS
46 Sekolah mampu Tidak ada masalah
mewujudkan
lingkungan sekolah
yang berbudaya
47 Sekolah mampu Tidak ada masalah
mewujudkan
lingkungan sekolah
yang
bersih, sehat dan hijau
108

IX. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN (PEMENUHAN IKKM DAN IKKT)


a. Pemenuhan IKKM
No. Standar Komponen Aspek Sasaran Tahun Ketiga Kegiatan
1 Standar Pengembangan Pengembangan Sekolah mampu mewujudkan Penggandaan soal try out MKKS
Kompetensi kompetensi kompetensi kompetensi akademik dan non Lomba-lomba
Lulusan bidang akademik dan akademik siswa secara optimal Seleksi OSN Tk.Sekolah
kecerdasan non akademik Science Camp Tk.Nasional
Pengayaan/pelajaran tambahan Kelas
7 dan 8
Penyelenggaraan Try Out ( MKKS )
Penguatan Bhs .Inggris siswa Klas VII
Konsumsi pengayaan dan ekstra
Pengayaan Pendidikan Agama
2 Standar Isi Pemenuhan Pengembangan Sekolah mampu menyusun Penyusunan dan Cetak Kalender
KTSP KTSP kalender pendidikan pendidikan
Sekolah mampu menyusun Workshop Penyusunan Dokumen I
dokumen 1-KTSP KTSP
Sekolah mampu menyusun
Workshop Penyusunan Silabus, RPP
Silabus, RPP
Sekolah mampu
mengembangkan kegiatan
PBKL, PBKG, PKH, Ekonomi Pengembangan Kegiatan PBKL,
Kreatif dalam bentuk kegiatan PBKG, PKH, Ekonomi Kreatif dalam
bentuk kegiatan pengembangan diri
pengembangan diri yang
yang dilaksanakan sekolah atau
dilaksanakan sekolah atau bekerja sama dengan lembaga lain
bekerja sama dengan lembaga
lain
109

Sekolah mampu menyusun Workshop Penyusunan Dok RKAS 1


dokumen RKAS 1 dan RKAS 2 dan RKAS 2
3 Standar Pemenuhan Pelaksanaan Sekolah mampu Carter Bus untuk Study Lapangan
Proses pelaksanaan pembelajaran menyelenggarakan (Hunting-tourist)
proses pembelajaran kontekstual Project-based learning Fisika dan TIK
pembelajaran Project-based Learning IPS dan Biologi
Workshop Pembagian tugas Mengajar
Monitoring evaluasi, dan pengendalian
program kegiatan SKPD
4 Standar Pemenuhan Pengembangan Sekolah mampu MGMP Sekolah
Pendidik dan guru dan kompetensi mengembangkan Lesson Study
Tenaga kepala sekolah profesional guru profesionalisme guru minimal Honorarium Tim Pelaksana Kegiatan
Kependidikan sesuai SNP Pembinaan Pelatihan
TOEFL/TOEIC/Inggris Club
Pengembangan Sekolah mampu Peningkatan Kompetensi Kepala
kompetensi mengembangkan Sekolah/MKKS
profesional profesionalisme kepala sekolah
kepala sekolah minimal sesuai SNP
5 Standar Pemenuhan Pemenuhan Sekolah mampu memenuhi Pengadaan mobil operasional minibus
Sarana dan kelengkapan kebutuhan kelengkapan sarana dan Belanja Modal pengadaan almari
Prasarana sarana dan sarana dan prasarana Pengadaan Filingkabinet 7
prasarana prasarana Belanja Modal Pengadaan AC
Belanja Modal Pengadaan Komputer
10 Unit
Belanja Pengadaan kursi rapat
Belanja Pengadaan Sound system 1
unit
Belanja modal pengadaan
Konstruksi/Pembelian gedung
Belanja Pengadaan matras busa
Belanja alat tulis KBM dan kantor
110

Belanja alat-alat Olah raga


Belanja surat kabar
Belanja cetak penggandaan
Belanja Pakaian olah raga
Pengadaan komputer dan printer 1
buah
Pemeliharaan sekolah/gedung kantor,
ruang kelas, kamar mandi, halaman
Pemeliharaan alat-alat dan peralatan
kantor
Belanja alat tulis kantor
Belanja persuratan, perangko, dll
Belanja buku referensi
Belanja surat kabar harian jojgja
Belanja bahan praktek praktikum
Pengadaan Rak server (1 buah)
Pemindahan ruang guru
Pengadaan meja kursi ruang tamu
Pengadaan papan data kelas
Pengadaan alat dan bahan batik
Pengadaan papan tulis dan paranada
di R musik
Pengadaan UPS untuk server(1)
>=1500 volt ampere
Menaikan kapasitas web sekolah

Pengadaan Headset (24 buah) untuk


lab. TIK

Pengadaan Mikroscop digital 2


111

Pembuatan tempat parkir sepeda


motor
Pemasangan gres blok,
Pembuatan papan identitas pramuka
Pembuatan papan nama Sekolah
Pembuatan papan koran
Pembuatan lapangan lompat jauh
Pengecatan pagar belakang
Rehab pagar barat halaman 25 m
Pengecatan lap. Bola basket
Rehab pojok ruang pertemuan
Perbaikan instalasi kabel tilpun
Pengadaan speaker kelas

Pengadaan Kabel dari proyektor ke


laptop (female conector ditembok
Pengadaan Kabel VGA
Penyelesaian ruang laboratorium IPA
Pengadaan AC untuk ruang guru dan
TU
Belanja penggandaan/foto copy

Belanja pemeliharaan alat-alat kantor


Pengadaan Buku Referensi
Pemeliharaan komputer pembelajaran,
jaringan internet dan pembelian suku
cadang
Pengadaan Spanduk
6 Standar Pemenuhan Pelaksanaan Sekolah mampu melaksanakan Belanja makanan dan minuman
Pengelolaan pelaksanaan rencana kerja rencana kerja sekolah rapat,study lapangan, lomba
OSN,FLS2N, Penyusunan KTSP
112

rencana kerja Honorarium Penerbitan buletin dan les


bidang studi
Belanja pemeliharaan
Pemberian Motivasi (Mengundang
motivator)
Pemberian penghargaan siswa
berprestasi
Penanganan Siswa bermasalah secara
akademis
Lembur penyusunan RAPBS
Konsumsi Rapat koordinasi
Konsumsi tamu dan aqua galon dan
gelas
Worshop evaluasi dan penyusunan
rencana kerja sekolah
Transpot Rapat Komite Sekolah
Konsumsi rapat komite sekolah
Insentif Bendahara komite
insentif Pemegang kas komite
Biaya Sosialisasi program sekolah
Insentif Piket libur hari raya idul fitri
Transport Dinas/Home visit
Seminar/Diklat
Pemeliharaan dan pembelian bahan
bakar mobil sekolah
Kegiatan Forum KKS RSSN

Pendampingan OSN/FLN/O2SN
tingkat nasional
Dana sosial
Pembuatan baner kegiatan
113

Penyediaan jasa surat menyurat


7 Standar Pemenuhan Pemenuhan gaji Sekolah mampu mewujudkan Perjalanan Dinas dalam daerah
Pembiayaan biaya pegawai pemenuhan gaji pegawai Perjalanan Dinas Luar daerah
operasional Insentif pengelola BOS Pusat
Insentif pegawai perpustakaan
Insentif penjaga sekolah
Insentif satpam
Insentif kebersihan
Belanja minum pagi
Belanja minum sore
Belanja penjaga malam
Belanja snak mingguan (hr senin)
Insentif GTT Agama Katolik
Insentif laboran
Insentif PTT Tenaga administarsi
Kesiswaan
Insentif tehnisi komputer
Insnetif penjaga malam
Insentif GTT Bahasa Jepang
Insentif GTT Matematika
Insentif pelatih Karate dan Pencak silat
Insentif ke 13org bagi PTT dan GTT
Rumah tangga sekolah
Jasa Guru Tamu
Lembur sore PTT dan PNS dan hari
libur
Reward Pegawai
Pesangon PTT yang habis masa
tugasnya
Insentif PTT Komputer
Insentif guru karawitan 4hari
114

Honorarium ekstrakurikuler
8 Standar Pemenuhan Pemenuhan Sekolah mampu mewujudkan Foto copy kantor, penggandaan soal
Penilaian penilaian oleh UTS, UAS, UKK pelaksanaan UTS, UAS, UKK dan kegiatan KBM, jilid
satuan Penyelenggaraan Ulangan umum
pendidikan tengah semester 1
Penyelenggaraan Ulangan umum
tengah semester 2

Penyelenggaraan Ulangan umum


semester 1
Penyelenggaraan Ulangan umum
semester 2
Pemantapan persiapan ujian/try out
HonorariumPenyusunan laporan hasil
penilaian (raport)
Ujian sekolah

Workshop Penyusunan rancangan dan


kriteria penilaian
Sosialisasi Rancangan dan kriteria
penilaian, silabus, RPP, Bahan ajar.
(melibatkan Bilingual)
Pelatihan pengolahan hasil penilaian
Pelatihan penyusunan laporan
penilaian (wali kelas )/ leger
Rapat evaluasi Tengah semester,
evaluasi akhir semester, dan evaluasi
kenaikan kelas
Rapat Penentuan Kelulusan
Penyelenggaraan Ujian Nasional, ujian
Sekolah tulis dan praktek
9 Humas/Rumah Pemenuhan Pemenuhan Sekolah mampu mewujudkan Belanja Publikasi
115

Tangga hubungan hubungan hubungan dengan masyarakat Pembuatan spanduk bebas iuran bg
Sekolah masyarakat masyarakat dan dan rumah tangga sekolah siswaa miskin
dan rumah rumah tangga Menjalin hubungan dengan instansi lain
tangga sekolah sekolah Pembuatan Liflet dan Booklet
Tindak lanjut MOU dengan sekolah luar
negeri
Tindak Lanjut MOU dengan sekolah
RSSN dalam Negeri
Sosialisasi ujian nasional
Pencintraan publik/pameran
Cetak buku karya sastra
Pertemuan Orang tua siswa/Wali siswa
10 Kesiswaan Pemenuhan Pemenuhan Sekolah mampu memenuhi Penerimaan Peserta Didik Baru
urusan pembinaan pembinaan kesiswaan kemah Pramuka Kelas 8/lomba tingkat
kesiswaan kesiswaan Pramuka,kemah budaya
Latihan Kepemimpinan/Dian Pinru
Pramuka
Pelatihan PMR
Pengadaan kaos team
Sewa lapangan futsal
Sewa kolam renang
Sewa studio musik
Masa Orientasi Siswa Baru
Penerimaan Peserta Didik Baru
Pembelian Pakaian petugas Upacara
Seleksi O2 SN tingkat sekolah
Seleksi FLS2N Tingkat Sekolah
Pembuatan Kartu Pelajar kelas VII
Bantuan Studi Budaya ke Bali Kelas
VIII
Pengajian hari Besar Islam
116

Upacara Hari Besar Nasional


Pemilihan dan pelantikan Pengurus
OSIS
Konsumsi LPJ OSIS
Out Bound kelas 9
Pengadaan Obat-obatan UKS
Bakti sosial
Menertibkan dokumen kegiatan
kesiswaan
PORSENITAS Sekolah
Latihan Kepemimpinan OSIS dan MPK
Wisuda, gelar seni dan Perpisahan
Siswa kelas IX
Pembentukan dan pelatihan PKS

Pengadaan Atribut PKS


Penyuluhan Akibat Penyalahgunaan
Narkoba

Penyuluhan Kenakalan Remaja


Penyuluhan Etika Berlalu-lintas
Penyuluhan kesehatan reproduksi
Kajian Keputrian Islami
Do’a bersama menjelang UN
Perekrutan dan Pengukuhan
Penerimaan Anggota Gugus Depan
Baru
Persami Gladian Pimpinan Regu
Gladian Dewan Penggalang
Kegiatan keagamaan kristen dan
Katolik
117

Diklat Kewirausahaan
Latihan Dasar Kedisiplinan/Pendidikan
Karakter
Pesantren Kilat
Pengukuhan siswa baru
Ulang Tahun SMP
Cetak Kartu Anggota Pramuka
Iuran anggota Pramuka
Heregistrasi Gudep Pramuka
Pas foto kelas 7
Pengadaan peralatan UKS
Penyuluhan Hukum siswa (sadar
hukum anti korupsi)
Pengadaan Peralatan PMR
118

b. Pemenuhan IKKT

No. Standar Komponen Aspek Sasaran Tahun Keempat Kegiatan

1 SKL Kompetensi Pencapaian Sekolah mampu mewujudkan Workshop penyusunan materi


Lulusan Butir-butir pemenuhan pencapaian KKM ≥ 75 esensial untuk 8 mata
kompetensi (minimal 80% dari jumlah peserta pelajaran kelas 7 dan 8:
Lulusan (Out-put) didik kelas 7 da 8) untuk minimal 8 Matematika, IPA, TIK/PTD,
mapel: Matematika, IPA, TIK/PTD, Bahasa Inggris, bahasa
Bahasa Inggris, bahasa Indonesia, Indonesia, IPS, PKn,
IPS, PKn, Pendidikan Agama Pendidikan Agama
Sekolah mampu wewujudkan Les mata pelajaran Ujian
pemenuhan pencapaian rerata UN Nasional untuk kelas 9
> 75 untuk semua mapel UN
(minimal 80% peserta didik kelas 9)
Sekolah mampu mewujudkan  Tambahan pembelajaran
pemenuhan pencapaian rerata UAS bahasa Inggris dan MIPA
dalam bahasa Inggris >75 untuk dalam bahasa Inggris untuk
mapel MIPA dan bahasa Inggris kelas 7 dan 8
(minimal 80% peserta didik kelas 9)  Peningkatan Kompetensi
bahasa Inggris siswa kelas
7

Sekolah mampu mewujudkan Workshop penyusunan soal try


pemenuhan pencapaian rerata ujian out ujian sekolah untuk MIPA
akhir sekolah dalam bahasa Inggris dalam bahasa Inggris dan
>75 untuk mapel MIPA dan bahasa bahasa Inggris
Inggris untuk kelas 9
119

Sekolah mampu mewujudkan Pembinaan Olimpiade Sains


pemenuhan pencapaian prestasi mapel Matematika, Fisika,
akademik tingkat provinsi dan/atau Biologi dan IPS
lebih tinggi untuk mapel MIPA, TIK,
Bahasa Inggris
Sekolah mampu mewujudkan Pembinaan FLSSN (cabang
pemenuhan pencapaian prestasi story-telling, cipta lagu, cipta
non akademik tingkat provinsi puisi, menulis cerpen,MTQ,
dan/atau lebih tinggi untuk minimal desain batik, seni lukis)
4 cabang
Sekolah mampu mwujudkan Pembinaan olahraga (cabang
pemenuhan pencapaian prestasi renang, karate, catur, pencak
bidang olahraga tingkat provinsi silat, bridge, senam ritmik)
dan/atau lebih tinggi pada minimal 5
atau 6 cabang
2 Kurikulum KTSP Pengembangan Sekolah mampu mewujudkan Workshop Penyusunan KTSP
KTSP pemenuhan dokumen-1 KTSP Dokumen-1 berstandar
yang mengakomodasi ketentuan nasional
pengayaan SMP SSN
Sekolah mampu memenuhi Workshop penyusunan SK dan
dokumen SK dan KD dan indikator KD dan indikator mapel-mapel
mapel-mapel yang diperkaya yang diperkaya (MIPA,
(MIPA, TIK/PTD, bahasa Inggris) TIK/PTD, bahasa Inggris)
untuk kelas 7, 8 dan 9
Sekolah mampu mewujudkan blue- Workshop penyusunan blue-
print pengintegrasian nilai-nilai ke print pengintegrasian nilai-nilai
dalam mapel, pengembangan diri, ke dalam mapel,
dan aktivitas pengelolaan sekolah pengembangan diri, dan
aktivitas pengelolaan sekolah
120

PBKL, PBKG, Sekolah mampu mewujudkan blue- Workshop penyusunan blue-


PKH, Ekonomi print pengembangan PBKL, PBKG, print pengembangan PBKL,
Kreatif, PKH, Ekonomi Kreatif, PBKG, PKH, Ekonomi Kreatif,
Kewirausahaan Kewirausahaan untuk dijadikan Kewirausahaan
pedoman pengembangan karakter
di sekolah
Silabus dan RPP Sekolah mampu mewujudkan Workshop penyusunan Silabus
dokumen Silabus dan RPP dan RPP terintegrasi dengan
terintegrasi dengan pendidikan pendidikan karakter, PKH,
karakter, PKH, PBKL/PBKG, PBKL/PBKG, ekonomi kreatif
ekonomi kreatif dan kewirausahaan dan kewirausahaan
yang diimplementasikan di sekolah
untuk kelas 7, 8, dan 9
Bahan Ajar Sekolah mampu mewujudkan Workshop Pembuatan bahan
dokumen bahan ajar bilingual untuk ajar bilingual untuk mapel
mapel MIPA, TIK/PTD, Bahasa MIPA, TIK/PTD, Bahasa
Inggris sesuai RPP untuk kelas 7, 8, Inggris sesuai RPP
dan 9
3 Proses Pelaksanaan Pelaksanaan Sekolah mampu mengembangkan Workshop penyusunan bahan
Proses Pembelajaran bahan pembelajaran untuk e- pembelajaran e-learning
learning (minimal untuk 4 mapel : (semua mapel) sesuai RPP
MIPA, TIK/PTD, Bahasa Inggris)
Sekolah mampu mengembangkan Project-based activity mapel
pembelajaran kontekstual (CTL), IPA, TIK/PTD, Bahasa Inggris
HOTS minimal untuk 4 mapel :
MIPA, TIK/PTD, Bahasa Inggris
Sekolah mampu Workshop persiapan
mengimplementasikan implementasi pembelajaran
pembelajaran HOTS untuk MIPA, HOTS untuk MIPA, TIK/PTD,
TIK/PTD, Bahasa Inggris Bahasa Inggris
121

Sekolah mampu mewujudkan Pemberdayaan MGMP lintas


pemberdayaan MGMP lintas mapel mapel (MIPA, TIK/PTD, dan
(MIPA, TIK/PTD, dan bahasa bahasa Inggris) untuk
Inggris) untuk peningkatan kualitas peningkatan kualitas
pembelajaran bilingual pembelajaran bilingual
Pengawasan Pemantauan Sekolah mampu mewujudkan Pengawasan oleh kepala
pelaksanaan Pengawasan oleh sekolah, pengawas, dan LPMP
kepala sekolah, pengawas, dan
LPMP
Sekolah mampu mewujudkan Penyusunan dan
Penyusunan dan pendistribusian pendistribusian Pelaporan
Pelaporan
Sekolah mampu mewujudkan Pelaksanaan tindak lanjut dari
Pelaksanaan tindak lanjut pengawasan
4 PTK Guru Kepemilikan Sekolah mampu mewujudkan Bantuan belajar S2
Kualifikasi Peningkatan kualifikasi akademik
minimal S2 untuk S2 untuk minimal 4 guru
guru Matematika,
IPA, TIK/PTD,
Bahasa Inggris
Kepemilikan Sekolah mampu mewujudkan Pelatihan Persiapan
kompetensi pengembangan bahasa Inggris Pembiasaan berbahasa Inggris
sosial sebagai sebagai alat komunikasi antar dengan "English Day"
agen warga sekolah dengan
pembelajaran menyelenggarakan “English Day”
Kepemilikan Sekolah mampu mewujudkan Penugasan guru melakukan
kompetensi pelaksanaan penelitian tindakan PTK minimal sekali setahun
profesional kelas minimal untuk 4 mapel
sebagai agen
pembelajaran
122

Sekolah mampu mewujudkan Kursus dan tes TOEFL/TOEIC


peningkatan kompetensi berbahasa bagi PTK
Inggris untuk minimal 15 guru
Kepala Sekolah Kepemilikan Sekolah mampu mewujudkan Pengikutsertaan kegiatan
kompetensi peningkatan kemampuan pendidikan/sosial ke LN
profesional membangun jejaring internasional
dengan mengikutsertakan kegiatan
pendidikan/sosial ke LN
Kepemilikan Sekolah mampu mewujudkan Pelaksanaan SME
kompetensi SME pemenuhan SME yang meliputi : Pengolahan data hasil SME
Pelaksanaan SME Penyusunan laporan hasil SME
Pengolahan data hasil SME
Penyusunan laporan hasil SME
5 Sarana Kelengkapan Kelengkapan Sekolah mampu mewujudkan Pengadaan Lab matematika
Prasarana Sarana dan Sarana dan pemenuhan Sarana dan Prasarana, Pengadaan Lab PTD
Prasarana Prasarana meliputi : Pengadaan Lab Pengadaan Lab IPS
Ruang kelas matematika, Pengadaan Lab PTD, Pengadaan Ruang R&D
Pengadaan Lab IPS, Pengadaan Pengadaan ruang apresiasi,
Ruang R&D, Pengadaan ruang pertunjukan, pameran
apresiasi, pertunjukan, pameran, Pengadaan ruang
Pengadaan ruang serbaguna/aula, serbaguna/aula Pengadaan
Pengadaan Green house, Green house
Pengadaan Sarpras Ekonomi Pengadaan Sarpras Ekonomi
Kreatif, Pengadaan sarpras ruang Kreatif Pengadaan sarpras
belajar di luar kelas, dan ruang belajar di luar kelas
Pengadaan e-library Pengadaan e-library
Jumlah ruang Sekolah mampu mewujudkan Revitalisasi 8 Ruang kelas
kelas pemenuhan jumlah ruang kelas
ideal melalui revitalisasi 13 Ruang
kelas
6 Manajemen RKS Visi sekolah Sekolah mampu mewujudkan Penyusunan, Sosialisasi dan
Misi Sekolah pemenuhan Visi, Misi, Tujuan pendokumentasian RKS dan
123

Tujuan Sekolah sekolah yang mengandung IKKT RKAS 2012/2013


Pelaksanaan Pedoman Sekolah mampu mewujudkan Workshop penyusunan
RKS Pengelolaan Pemenuhan Pedoman pengelolaan pedoman pengelolaan sekolah
Sekolah sekolah
Peran serta Sekolah mampu mewujudkan  Pembentukan dan
masyarakat dan pemenuhan tindak lanjut sister- pengaktifan forum
kemitraan school dalam dan luar negeri didkusi online dengan
sekolah melalui : sekolah mitra
 Pembentukan dan  Pertukaran guru dan
pengaktifan forum didkusi siswa
online dengan sekolah mitra
 Pertukaran guru dan siswa
Sekolah mampu mempublikasikan Penerbitan booklet kegiatan
kinerja sekolah melalui publikasi sekolah
sekolah dan atau kerjasama
dengan media masa.
Pengawasan dan Akreditasi Sekolah mampu mewujudkan Pendampingan dan penerapan
evaluasi Sekolah pemenuhan akreditasi berstandar sistem manajemen mutu ISO
nasional melalui pendampingan dan
penerapan sistem manajemen mutu
ISO
124

Sistem Informasi Pengelolaan SIM Sekolah mampu mewujudkan Pengunggahan, pemeliharaan


Manajemen sekolah Pembentukan cyber school melalui : dan pengkinian data sekolah:
Sekolah Pengunggahan, pemeliharaan dan 1) Silabus RPP
pengkinian data sekolah: 2) Bahan Ajar
Dokumen KTSP 3) Penilaian
1) Silabus RPP 4) RKS dan RKAS
2) Bahan Ajar 5) Kepegawaian
3) Penilaian 6) Kesiswaan
4) RKS dan RKAS 7) Profil Sekolah
5) Kepegawaian 8) PTK
6) Kesiswaan 9) Pembiayaan
7) Profil Sekolah 10) Sarpras
8) PTK 11) Pengelolaan Sekolah
9) Pembiayaan
10) Sarpras
11) Pengelolaan Sekolah
7 Standar Biaya Investasi Sarana Sekolah mampu memenuhi Pengalokasian, pembelajaaan,
Pembiayaan prasarana dan pengalokasian dana sesuai pertanggungjawaban
pengembangan kebutuhan dan membelanjakannya
tenaga pendidik sesuai ketentuan yang berlaku
dan kependidikan
125

Biaya Gaji, kegiatan Sekolah mampu memenuhi Pengalokasian, pembelajaaan,


operasional pembelajaran, pengalokasian dana sesuai pertanggungjawaban
kepesertadidikan, kebutuhan untuk pemenuhan
ATK, bahan indikator SNP (IKKM) dan indikator
praktik,alat habis berstandar nasional (IKKT) secara
pakai, rapat, bertahap
transport dan
perjalanan dinas,
penggandaan
soal ujian, daya
dan jasa,
kegiatan
operasional
pendidikan tidak
langsung.
Biaya Sumbangan Sekolah mampu mewujudkan Pengalokasian, pembelajaaan,
operasional pendidikan dan peningkatan perolehan dana dari pertanggungjawaban
uang sekolah sumbangan sukarela tidak mengikat
dan mengalokasikannya untuk
peningkatan kinerja sekolah dalam
rangka memenuhi IKKT
126

8 Standar Penilaian Penilaian oleh Pengembangan Sekolah mampu mewujudkan  Workshop penyusunan
pendidik instrumen pemenuhan instrumen penilaian instrumen penilaian
bilingual berbasis TIK melalui bilingual berbasis TIK
 Workshop penyusunan (MIPA, TIK/PTD,
instrumen penilaian bilingual bahasa Inggris) sesuai
berbasis TIK (MIPA, RPP
TIK/PTD, bahasa Inggris)
sesuai RPP  Workshop penyusunan
 Workshop penyusunan instrumen berbasis TIK
instrumen berbasis TIK untuk mapel lainnya
untuk mapel lainnya sesuai sesuai RPP
RPP
Penilaian oleh Koordinasi Sekolah mampu mewujudkan  Pelaksanaan UTS
satuan Evaluasi pemenuhan Koordinasi Evaluasi bilingual
pendidikan melaui:  Pelaksanaan UAS/UKK
 Pelaksanaan UTS bilingual bilingual
 Pelaksanaan UAS/UKK  Pelaksanaan Ujian
bilingual Sekolah Bilingual
 Pelaksanaan Ujian Sekolah
Bilingual
Pelaporan hasil Sekolah mampu mewujudkan Pengelolaan SIM penilaian
penilaian mata Pemenuhan Pelaporan hasil yang updated and accessible
pelajaran penilaian mata pelajaran online
melalui Pengelolaan SIM penilaian
yang updated and accessible
Penilaian oleh Ujian Akhir Sekolah mampu mewujudkan Pelaksanaan Ujian Akhir
Pemerintah Berstandar Pemenuhan Ujian Akhir Berstandar Berstandar nasional
nasional nasional melalui:
Pelaksanaan Ujian Akhir Berstandar
nasional
127

Penilaian oleh Penilaian oleh Sekolah mampu mewujudkan Pengikutsertaan peserta didik
lembaga lembaga Pemenuhan penilaian oleh lembaga dalam ICAS
internasional internasional internasional melalui
Pengikutsertaan peserta didik
dalam ICAS
9 Pengembangan Pembinaan Penerimaan Sekolah mampu mewujudkan Penyelenggaraan PPBD
Kepesertadidikan, Kepesertadidikan Peserta Didik penyelenggaraaan PPDB yang
Budaya dan Baru sistematis, jujur, transparan dan
Lingkungan akuntabel
Sekolah Pengembangan Sekolah mampu mewujudkan Penyelenggaraan
diri dan penyelenggaraan kegatan pengembangan diri dan
ekstrakurikuler pengembangan diri dan ekstrakurikuler
ekstrakurikuler
Pembinaan OSIS Sekolah mampu mewujudkan
penyelenggaraaan pembiaan OSIS
Pengembangan Pengembangan Sekolah mampu mewujudkan Pewujudan lingkan sekolah
Budaya dan Budaya lingkungan sekolah yang berbudaya yang berbudaya
Lingkungan Pengembangan Sekolah mampu mewujudkan Pewujudan lingkungan sekolah
sekolah Lingkungan lingkungan sekolah yang yang bersih, sehat, dan hijau
sekolah bersih, sehat dan hijau
128

X. INDIKATOR KEBERHASILAN (TONGGAK-TONGGAK KUNCI


KEBERHASILAN)
a. Pemenuhan IKKM
No ASPEK-ASPEK INDIKATOR KEBERHASILAN
PENDIDIKAN YANG BULAN (Tahun 2016)
DIKEMBANGKAN/
DIJALANKAN DALAM 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
SATU TAHUN
1 Standar Kompetensi
Lulusan
1.1 Penggandaan soal try out  
MKKS
1.2 Lomba-lomba    
1.3 Seleksi OSN Tk.Sekolah 
1.4 Science Camp Tk.Nasional 
1.5 Pengayaan/pelajaran   
tambahan Kelas 7 dan 8
1.6 Penyelenggaraan Try Out  
( MKKS )
1.7 Penguatan Bhs .Inggris
siswa Klas VII
1.8 Konsumsi pengayaan dan   
ekstra
1.9 Pengayaan Pendidikan   
Agama
2 Standar Isi (Kurikulum)
2.1 Penyusunan dan Cetak 
Kalender pendidikan
2.2 Workshop Penyusunan 
Dokumen I KTSP
2.3 Workshop Penyusunan 
Silabus, RPP
2.4 Pengembangan Kegiatan
PBKL, PBKG, PKH,
Ekonomi Kreatif dalam
bentuk kegiatan
pengembangan diri yang
dilaksanakan sekolah atau
bekerja sama dengan
lembaga lain
2.5 Workshop Penyusunan  
Dok RKAS 1 dan RKAS 2
3 Standar Proses
3.1 Carter Bus untuk Study 
Lapangan (Hunting-tourist)
3.2 Project-based learning 
Fisika dan TIK
3.3 Project-based Learning 
IPS dan Biologi
3.4 Workshop Pembagian 
129

No ASPEK-ASPEK INDIKATOR KEBERHASILAN


PENDIDIKAN YANG BULAN (Tahun 2016)
DIKEMBANGKAN/
DIJALANKAN DALAM 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
SATU TAHUN
tugas Mengajar
3.5 Monitoring evaluasi, dan  
pengendalian program
kegiatan SKPD
4 Standar Pendidik dan
Tenaga Kependidikan
4.1 MGMP Sekolah   
4.2 Lesson Study
4.3 Honorarium Tim 
Pelaksana Kegiatan
Pembinaan Pelatihan
TOEFL/TOEIC/Inggris
Club
4.4 Peningkatan Kompetensi            
Kepala Sekolah/MKKS
5 Standar Sarana dan
Prasarana
5.1 Pengadaan mobil 
operasional minibus
5.2 Belanja Modal pengadaan 
almari
5.3 Pengadaan Filingkabinet 7 
5.4 Belanja Modal Pengadaan 
AC
5.5 Belanja Modal Pengadaan 
Komputer 10 Unit
5.6 Belanja Pengadaan kursi 
rapat
5.7 Belanja Pengadaan 
Sound system 1 unit
5.8 Belanja modal pengadaan 
Konstruksi/Pembelian
gedung
5.9 Belanja Pengadaan 
matras busa
5.10 Belanja alat tulis KBM dan            
kantor
5.11 Belanja alat-alat Olah raga 
5.12 Belanja surat kabar            
5.13 Belanja cetak            
penggandaan
5.14 Belanja Pakaian olah raga 
5.15 Pengadaan komputer dan 
printer 1 buah
5.16 Pemeliharaan            
sekolah/gedung kantor,
ruang kelas, kamar mandi,
halaman
130

No ASPEK-ASPEK INDIKATOR KEBERHASILAN


PENDIDIKAN YANG BULAN (Tahun 2016)
DIKEMBANGKAN/
DIJALANKAN DALAM 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
SATU TAHUN
5.17 Pemeliharaan alat-alat dan   
peralatan kantor
5.18 Belanja alat tulis kantor   
5.19 Belanja persuratan,   
perangko, dll
5.20 Belanja buku referensi   
5.21 Belanja surat kabar harian   
jojgja
5.22 Belanja bahan praktek   
praktikum
5.23 Pengadaan Rak server (1 
buah)
5.24 Biaya Pemindahan ruang 
guru
5.25 Pengadaan meja kursi 
ruang tamu
5.26 Pengadaan papan data 
kelas
5.27 Pengadaan alat dan 
bahan batik
5.28 Pengadaan papan tulis 
dan paranada di R musik
5.29 Pengadaan UPS untuk 
server(1) >=1500 volt
ampere
5.30 Menaikan kapasitas web 
sekolah
5.31 Pengadaan Headset (24 
buah) untuk lab. TIK
5.32 Pengadaan Mikroscop 
digital 2
5.33 Pembuatan tempat parkir 
sepeda motor
5.34 Pemasangan gres blok, 
5.35 Pembuatan papan 
identitas pramuka
5.36 Pembuatan papan nama 
Sekolah
5.37 Pembuatan papan koran 
5.38 Pembuatan lapangan 
lompat jauh
5.39 Pengecatan pagar 
belakang
5.40 Rehab pagar barat 
halaman 25 m
5.41 Pengecatan lap. Bola 
basket
5.42 Rehab pojok ruang 
131

No ASPEK-ASPEK INDIKATOR KEBERHASILAN


PENDIDIKAN YANG BULAN (Tahun 2016)
DIKEMBANGKAN/
DIJALANKAN DALAM 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
SATU TAHUN
pertemuan
5.43 Perbaikan instalasi kabel 
tilpun
5.44 Pengadaan speaker kelas 
5.45 Pengadaan Kabel dari 
proyektor ke laptop (female
conector ditembok
5.46 Pengadaan Kabel VGA 
5.47 Penyelesaian ruang      
laboratorium IPA
5.48 Pengadaan AC untuk 
ruang guru dan TU
5.48 Belanja penggandaan/foto 
copy
5.49 Belanja pemeliharaan   
alat-alat kantor
5.50 Pengadaan Buku 
Referensi
5.51 Pemeliharaan komputer 
pembelajaran, jaringan
internet dan pembelian
suku cadang
5.52 Pengadaan Spanduk
6 Standar Pengelolaan
6.1 Belanja makanan dan   
minuman rapat,study
lapangan, lomba
OSN,FLS2N, Penyusunan
KTSP
6.2 Honorarium Penerbitan   
buletin dan les bidang studi
6.3 Belanja pemeliharaan   
6.4 Pemberian Motivasi 
(Mengundang motivator)
6.5 Pemberian penghargaan 
siswa berprestasi
6.6 Penanganan Siswa 
bermasalah secara
akademis
6.7 Lembur penyusunan 
RAPBS
6.8 Konsumsi Rapat   
koordinasi
6.9 Konsumsi tamu dan aqua   
galon dan gelas
6.10 Worshop evaluasi dan 
penyusunan rencana kerja
sekolah
132

No ASPEK-ASPEK INDIKATOR KEBERHASILAN


PENDIDIKAN YANG BULAN (Tahun 2016)
DIKEMBANGKAN/
DIJALANKAN DALAM 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
SATU TAHUN
6.11 Transpot Rapat Komite    
Sekolah
6.12 Konsumsi rapat komite    
sekolah
6.13 Insentif Bendahara komite            
6.14 Insentif Pemegang kas            
komite
6.15 Sosialisasi program  
sekolah
6.16 Insentif Piket libur hari 
raya idul fitri
6.17 Transport Dinas/Home            
visit
6.18 Seminar/Diklat            
6.19 Pemeliharaan dan      
pembelian bahan bakar
mobil sekolah
6.20 Biaya Kegiatan Forum  
KKS RSSN
6.21 Pendampingan 
OSN/FLN/O2SN tingkat
nasional
6.22 Dana sosial
6.23 Pembuatan baner kegiatan            
6.24 Penyediaan jasa surat            
menyurat
7 Standar Pembiayaan
7.1 Perjalanan Dinas dalam            
daerah
7.2 Perjalanan Dinas Luar   
daerah
7.3 Insentif pengelola BOS            
Pusat
7.4 Insentif pegawai            
perpustakaan
7.5 Insentif penjaga sekolah            
7.6 Insentif satpam            
7.7 Insentif kebersihan            
7.2 Belanja minum pagi            
7.3 Belanja minum sore            
7.4 Belanja penjaga malam            
7.5 Belanja snak mingguan            
(hr senin)
7.6 Insentif GTT Agama            
Katolik
7.7 Insentif laboran            
7.8 Insentif PTT Tenaga            
administarsi Kesiswaan
133

No ASPEK-ASPEK INDIKATOR KEBERHASILAN


PENDIDIKAN YANG BULAN (Tahun 2016)
DIKEMBANGKAN/
DIJALANKAN DALAM 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
SATU TAHUN
7.9 Insentif teknisi komputer            
7.10 Insnetif penjaga malam            
7.11 Insentif GTT Bahasa            
Jepang
7.12 Insentif GTT Matematika            
7.13 Insentif pelatih Karate dan            
Pencak silat
7.14 Insentif ke 13org bagi 
PTT dan GTT
7.15 Rumah tangga sekolah            
7.16 Jasa Guru Tamu            
7.17 Lembur sore PTT dan PNS            
dan hari libur
7.18 Reward Pegawai            
7.19 Pesangon PTT yang habis  
masa tugasnya
7.20 Insentif PTT Komputer            
7.21 Insentif guru karawitan            
4hari
7.22 Honorarium ekstrakurikuler            
8 Standar Penilaian
8.1 Foto copy kantor,            
penggandaan soal dan
kegiatan KBM, jilid
8.2 Penyelenggaraan Ulangan 
umum tengah semester 1
8.3 Penyelenggaraan Ulangan 
umum tengah semester 2
8.4 Penyelenggaraan Ulangan 
umum semester 1
8.5 Penyelenggaraan Ulangan 
umum semester 2
8.6 Pemantapan persiapan  
ujian/try out
8.7 HonorariumPenyusunan  
laporan hasil penilaian
(raport)
8.8 Ujian sekolah 
8.9 Workshop Penyusunan 
rancangan dan kriteria
penilaian
8.10 Sosialisasi Rancangan dan 
kriteria penilaian, silabus,
RPP, Bahan ajar.
(melibatkan Bilingual)
8.11 Pelatihan pengolahan hasil 
penilaian
8.12 Pelatihan penyusunan 
134

No ASPEK-ASPEK INDIKATOR KEBERHASILAN


PENDIDIKAN YANG BULAN (Tahun 2016)
DIKEMBANGKAN/
DIJALANKAN DALAM 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
SATU TAHUN
laporan penilaian (wali
kelas )/ leger
8.13 Rapat evaluasi Tengah    
semester, evaluasi akhir
semester, dan evaluasi
kenaikan kelas
8.14 Rapat Penentuan 
Kelulusan
8.15 Penyelenggaraan Ujian  
Nasional, ujian Sekolah
tulis dan praktek
9 Humas/Rumah Tangga
Sekolah
9.1 Belanja Publikasi    
9.2 Biaya Pembuatan spanduk 
bebas iuran bg siswaa
miskin
9.3 Menjalin hubungan dengan 
instansi lain
9.4 Pembuatan Liflet dan  
Booklet
9.5 Tindak lanjut MOU dengan
sekolah luar negeri
9.6 Tindak Lanjut MOU 
dengan sekolah RSSN
dalam Negeri
9.7 Biaya Sosialisasi ujian 
nasional
9.8 Pencintraan 
publik/pameran
9.9 Cetak buku karya sastra 
9.10 Pertemuan Orang tua 
siswa/Wali siswa
10 Kesiswaan
10.1 Penerimaan Peserta Didik  
Baru
10.2 Kemah Pramuka Kelas 
8/lomba tingkat
Pramuka,kemah budaya
10.3 Latihan 
Kepemimpinan/Dian Pinru
Pramuka
10.4 Pelatihan PMR 
10.5 Belanja Pengadaan kaos 
team
10.6 Sewa lapangan futsal  
10.7 Sewa kolam renang  
10.8 Sewa studio musik  
135

No ASPEK-ASPEK INDIKATOR KEBERHASILAN


PENDIDIKAN YANG BULAN (Tahun 2016)
DIKEMBANGKAN/
DIJALANKAN DALAM 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
SATU TAHUN
10.9 Masa Orientasi Siswa 
Baru
10.10 Penerimaan Peserta Didik 
Baru
10.11 Pembelian Pakaian 
petugas Upacara
10.12 Seleksi O2 SN tingkat 
sekolah
10.13 Seleksi FLS2N Tingkat 
Sekolah
10.14 Pembuatan Kartu Pelajar 
kelas VII
10.15 Bantuan Studi Budaya ke 
Bali Kelas VIII
10.16 Pengajian hari Besar Islam
10.17 Upacara Hari Besar 
Nasional
10.18 Pemilihan dan pelantikan 
Pengurus OSIS
10.19 Konsumsi LPJ OSIS 
10.20 Out Bound kelas 9 
10.21 Pengadaan Obat-obatan  
UKS
10.22 Bakti sosial 
10.23 Menertibkan dokumen 
kegiatan kesiswaan
10.24 PORSENITAS Sekolah 
10.25 Latihan Kepemimpinan 
OSIS dan MPK
10.26 Wisuda, gelar seni dan 
Perpisahan Siswa kelas IX
10.27 Pembentukan dan 
pelatihan PKS
10.28 Pengadaan Atribut PKS 
10.29 Penyuluhan Akibat 
Penyalahgunaan Narkoba
10.30 Penyuluhan Kenakalan 
Remaja
10.31 Penyuluhan Etika Berlalu- 
lintas
10.32 Penyuluhan kesehatan 
reproduksi
10.33 Kajian Keputrian Islami 
10.34 Do’a bersama menjelang 
UN
10.35 Perekrutan dan 
Pengukuhan Penerimaan
136

No ASPEK-ASPEK INDIKATOR KEBERHASILAN


PENDIDIKAN YANG BULAN (Tahun 2016)
DIKEMBANGKAN/
DIJALANKAN DALAM 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
SATU TAHUN
Anggota Gugus Depan
Baru
10.36 Persami Gladian Pimpinan 
Regu
10.37 Gladian Dewan 
Penggalang
10.38 Kegiatan keagamaan  
kristen dan Katolik
10.39 Biaya Diklat 
Kewirausahaan
10.40 Latihan Dasar 
Kedisiplinan/Pendidikan
Karakter
10.41 Pesantren Kilat 
10.42 Pengukuhan siswa baru 
10.43 Ulang Tahun SMP 
10.44 Cetak Kartu Anggota 
Pramuka
10.45 Iuran anggota Pramuka  
10.46 Heregistrasi Gudep  
Pramuka
10.47 Pas foto kelas 7 
10.48 Pengadaan peralatan 
UKS
10.49 Penyuluhan Hukum siswa 
(sadar hukum anti korupsi)
10.50 Pengadaan Peralatan 
PMR
11 Pengembangan
Lingkungan dan Budaya
Sekolah
11.1 Pembelian tanaman 
penghijauan dan rumput
11.2 Pengadaan bak sampah 
yang dipisahkan

b. Pemenuhan IKKT
No ASPEK-ASPEK INDIKATOR KEBERHASILAN
PENDIDIKAN YANG BULAN (Tahun 2015/2016)
DIKEMBANGKAN/
DIJALANKAN DALAM 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6
SATU TAHUN
1 Standar Kompetensi
Lulusan
1.1 Workshop penyusunan  
materi esensial untuk 8
137

No ASPEK-ASPEK INDIKATOR KEBERHASILAN


PENDIDIKAN YANG BULAN (Tahun 2015/2016)
DIKEMBANGKAN/
DIJALANKAN DALAM 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6
SATU TAHUN
mata pelajaran kelas 7
dan 8: Matematika, IPA,
TIK/PTD, Bahasa Inggris,
bahasa Indonesia, IPS,
PKn, Pendidikan Agama
1.2 Les mata pelajaran Ujian    
Nasional untuk kelas 9
1.3 Tambahan pembelajaran   
bahasa Inggris dan MIPA
dalam bahasa Inggris
untuk kelas 7 dan 8

1.4 Workshop penyusunan  


soal try out ujian sekolah
untuk MIPA dalam
bahasa Inggris dan
bahasa Inggris

1.5 Pembinaan Olimpiade      


Sains mapel Matematika,
Fisika, Biologi dan IPS

1.6 Pembinaan FLSSN      


(cabang story-telling, cipta
lagu, cipta puisi, menulis
cerpen,MTQ, desain
batik, seni lukis)

1.7 Pembinaan olahraga      

2 Standar Isi (Kurikulum)


2.1 Workshop Penyusunan  
KTSP Dokumen-1
berstandar nasional

2.2 Workshop penyusunan 


SK dan KD dan indikator
mapel-mapel yang
diperkaya (MIPA,
TIK/PTD, bahasa Inggris)
2.3 Workshop penyusunan 
blue-print pengintegrasian
nilai-nilai ke dalam mapel,
pengembangan diri, dan
aktivitas pengelolaan
sekolah
2.4 Workshop penyusunan 
blue-print pengembangan
PBKL, PBKG, PKH,
138

No ASPEK-ASPEK INDIKATOR KEBERHASILAN


PENDIDIKAN YANG BULAN (Tahun 2015/2016)
DIKEMBANGKAN/
DIJALANKAN DALAM 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6
SATU TAHUN
Ekonomi Kreatif,
Kewirausahaan
2.5 Workshop penyusunan 
Silabus dan RPP
terintegrasi dengan
pendidikan karakter, PKH,
PBKL/PBKG, ekonomi
kreatif dan kewirausahaan
2.6 Workshop Pembuatan 
bahan ajar bilingual untuk
mapel MIPA, TIK/PTD,
Bahasa Inggris sesuai
RPP
3 Standar Proses
(Pembelajaran)
3.1 Workshop penyusunan 
bahan pembelajaran e-
learning (semua mapel)
sesuai RPP
3.2 Project-based activity  
mapel IPA, TIK/PTD,
Bahasa Inggris
3.3 Workshop persiapan 
implementasi
pembelajaran HOTS
untuk MIPA, TIK/PTD,
Bahasa Inggris
3.4 Pemberdayaan MGMP   
lintas mapel (MIPA,
TIK/PTD, dan bahasa
Inggris) untuk
peningkatan kualitas
pembelajaran bilingual
3.5 Pengawasan oleh kepala  
sekolah, pengawas, dan
LPMP
3.6 Penyusunan dan  
pendistribusian Pelaporan
3.7 Pelaksanaan tindak lanjut  
3.8 Workshop penyusunan 
bahan pembelajaran e-
learning (semua mapel)
sesuai RPP
4 Standar Pendidik dan
Tenaga Kependidikan
4.1 Bantuan belajar S2  
4.2 Pelatihan Persiapan 
Pembiasaan berbahasa
139

No ASPEK-ASPEK INDIKATOR KEBERHASILAN


PENDIDIKAN YANG BULAN (Tahun 2015/2016)
DIKEMBANGKAN/
DIJALANKAN DALAM 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6
SATU TAHUN
Inggris dengan "English
Day"
4.3 Penugasan guru  
melakukan PTK minimal
sekali setahun
4.4 Kursus dan tes   
TOEFL/TOEIC bagi PTK
4.5 Pengikutsertaan kegiatan  
pendidikan/sosial ke LN
4.6 Pelaksanaan SME  
Pengolahan data hasil
SME
Penyusunan laporan hasil
SME
5 Standar Sarana dan
Prasarana
5.1  Pengadaan Lab
matematika
 Pengadaan Lab PTD
 Pengadaan Lab IPS
 Pengadaan Ruang R&D
 Pengadaan ruang
apresiasi, pertunjukan,
pameran
 Pengadaan ruang
serbaguna/aula
 Pengadaan Green
house
 Pengadaan Sarpras
Ekonomi Kreatif
 Pengadaan sarpras
ruang belajar di luar
kelas
 Pengadaan e-library
5.2 Revitalisasi 8 Ruang
kelas
6 Standar Pengelolaan
6.1 Penyusunan, Sosialisasi 
dan pendokumentasian
Visi, Misi dan Tujuan
Sekolah
6.2 Workshop penyusunan 
pedoman pengelolaan
sekolah
6.3 Pembentukan dan 
pengaktifan forum didkusi
online dengan sekolah
mitra
140

No ASPEK-ASPEK INDIKATOR KEBERHASILAN


PENDIDIKAN YANG BULAN (Tahun 2015/2016)
DIKEMBANGKAN/
DIJALANKAN DALAM 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6
SATU TAHUN
6.3 Penerbitan booklet  
kegiatan sekolah
6.4 Pendampingan dan       
penerapan sistem
manajemen mutu ISO
6.5 Pengunggahan,            
pemeliharaan dan
pengkinian data sekolah:
1) Silabus RPP
2) Bahan Ajar
3) Penilaian
4) RKS dan RKAS
5) Kepegawaian
6) Kesiswaan
7) Profil Sekolah
8) PTK
9) Pembiayaan
10) Sarpras
11) Pengelolaan
Sekolah
7 Standar Penilaian
7.1 Workshop penyusunan 
instrumen penilaian
bilingual berbasis TIK
(MIPA, TIK/PTD, bahasa
Inggris) sesuai RPP

7.2 Workshop penyusunan 


instrumen berbasis TIK
untuk mapel lainnya
sesuai RPP
7.3 Pelaksanaan UTS  
bilingual
7.4 Pelaksanaan UAS/UKK  
bilingual

7.5 Pelaksanaan Ujian 


Sekolah Bilingual
7.6 Pengelolaan SIM            
penilaian yang updated
and accessible

7.7 Pelaksanaan Ujian Akhir 


Berstandar nasional
7.8 Pengikutsertaan peserta  
didik dalam ICAS
141

XI. SUPERVISI, MONITORING, EVALUASI DAN AKREDITASI SEKOLAH


1. Tujuan

Supervisi, monitoring, evaluasi, dan akreditasi merupakan kegiatan yang


bertujuan untuk mengetahui apakah program sekolah berjalan sebagaimana
yang direncanakan, apa hambatan yang terjadi dan bagaimana cara
mengatasi masalah tersebut. Jadi menekankan pada pemantauan proses
pelaksanaan program.
Evaluasi merupakan kegiatan yang bertujuan untuk mengetahui apakah
program sekolah mencapai sasaran yang diharapkan.
Adapun program supervisi, monitoring dan evaluasi selama empat tahun
meliputi:
a. Mewujudkan monitoring dan evaluasi penyelenggaraan pendidikan
RSSN dan hasil-hasilnya
b. Mewujudkan supervise klinis (membuat instrument, memvalidasi,
melaksanakan, menganalisis, membuat laporan dan tindak lanjutnya.
c. Mewujudkan evaluasi kinerja sekolah secara internal pada tiap akhir
tahun melalui pembentukan tim, membuat instrument, memvalidasi,
melaksanakan, menganalisis, membuat laporan dan tindak lanjutnya.

2. Komponen Utama
a. Komponen Input
 Aspek tenaga kependidikan : Kepala Sekolah, Guru dan Karyawan
 Aspek Kesiswaan : Kondisi siswa dan prestasi siswa
 Aspek sarana dan pembiayaan
 Aspek peran masyarakat

b. Komponen Proses
 Aspek kurikulum dan bahan ajar
 Aspek proses belajar mengajar
 Aspek penilaian
 Aspek manajemen dan kepemimpinan
c. Komponen Output
 Aspek prestasi belajar siswa
 Aspek prestasi guru dan Kepala Sekolah
 Aspek prestasi sekolah
142

3. Pelaksana
a. Internal :
 Kepala Sekolah
 Kepala Sekolah dan wakil Kepala Sekolah
 Tim khusus
b. Eksternal
 Komite Sekolah
 Dinas Dikpora Provinsi
 Bawasda Provinsi
 Direktorat Pembinaan SMP
 Irjen Depdikbud, BPKP dan BPK

4. Waktu Pelaksanaan

a. Monitoring
 Internal : dilaksanakan setiap 2 bulan
 Eksternal : sesuai jadwal monitoring
b. Evaluasi
 Internal : dilaksanakan diakhir tahun pelajaran
 Ekternal : sesuai jadwal evaluasi

5. Sumber Data/Responden
a. Dokumen
b. Kepala sekolah dan jajarannya (Tim RSSN)
c. Komite Sekolah, siswa, guru, dan lainnya yang relevan

6. Metode Pengumpulan Data


a. Metode Dokumentasi
b. Metode Wawancara
c. Metode Observasi
d. Metode Kuisioner

7. Rincian Kegiatan:
 Pembentukan tim Monitoring dan Evaluasi sekolah
 Menyusun jadwal pelaksanaan Monotoring dan Evaluasi
 Menyusun instrumen Monotoring dan Evaluasi
 Melaksanakan Monotoring dan Evaluasi (pengambilan data)
143

 Analisis hasil Monotoring dan Evaluasi


 Pembuatan pelaporan
 Tindak lanjut

JADWAL PELAKSANAAN TAHUN 2015/2016

Semester Ganjil Semester Genap


Bulan Bulan
NO KEGIATAN
7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6

1 Supervisi x x x x x x

2 Monitoring x x x x x x
3 Evaluasi
x x
4 Akreditasi

XII. RENCANA ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA SEKOLAH


(RAPBS) UNTUK 1 TAHUN (Lampiran 1)
XIII. JADWAL KEGIATAN (Lampiran 2)
XIV. TIM PENGEMBANG SEKOLAH
144

TIM PENGEMBANG
RINTISAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL (RSSN)
SMP NEGERI 3 SEMANU
TAHUN PELAJARAN 2015/2016

I. Penanggung Jawab : Fx. Sukarman, S.Pd., M.M.


II. Koordinator : Wahono Budi Rustanto, S.Pd.
III. Sekretaris : Kusworo, S.Pd.

IV. Bendahara : 1. Dra. Wardani


2. Wahyu Eka Pramana
3. Suprayitna

Penanggung Jawab Standar


Nasional Pendidikan
1. Standar Isi : 1. Dwiyanti, S.Pd.
2. T. Sigit Untari, S.Pd.
3. Rita Azizah, S.Pd.

2. Standar Proses : 1. Ch. Ekowati Pratiwi, M.Pd.


2. Drs. Sumanta, M.M.
3. Anas Nurhayadi, S.Pd.

:
4. Kompetensi Lulusan Berstandar 1. Budiraharja, S.Pd.
2. Sukarti, S.Pd.
3. Eny Widiasih
4. Standar Tenaga Pendidik dan : 1. Dra. Wardani
Kependidikan. 2. Herudame, S.IP.
3. Nasiyah

5. Pengembangan Sarana : 1. Drs. Barno Waspodo


Prasarana 2. Abdul Hamid Rosyidi, S.Pd.
3. Salidi
6. Pengembangan Standar : 1. Herudame, S.IP.
Pengelolaan 2. Suratini, S.Pd.

7. Pengembangan Standar : 1. Wahyu Eka Pramana


Pembiayaan 2. Suprayitna
8. Pengembangan Standar : 1. L. Dyah Woro Supatmi, S.Pd.
Penilaian 2. Dra. Rita Nuryanti
3. Dewi Triyunia Wisata

VI. Pembantu Umum : 1. Andeng Wibowo


2. Beni Ardianto
3. Wahono Daha
4. Yunia Bowo Nurharini
145

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai