Anda di halaman 1dari 2

Lembar Panduan Peserta Ruang Diskusi

Salam Forum: “Kompak Menebar Rahmah di Media Sosial”


Sabtu, 1 Mei 2021 13.15-15.15 WIB.

Apa itu Ruang Diskusi (breakout groups) ?

Ruang Diskusi adalah ruang bagi kalangan milenial, pegiat dan pendukung kampanye Islam
damai untuk mendiskusikan ide-ide kreatif dalam membangun narasi Islam damai di media
digital

Apa Saja Topik yang Didiskusikan?

Room 1 : Strategi kampanye digital seperti apa yang efektif bagi kalangan milenial
khususnya perempuan untuk menghalau narasi kekerasan ekstremisme di media sosial?

Fakta : Pelibatan perempuan dalam jaringan terorisme sebenarnya sudah lama terjadi.
Insiden yang belum lama terjadi adalah keterlibatan kalangan milenial perempuan sebagai
aktor utama dalam aksi bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar dan penyerangan di
Mabes Polri. Menurut Laporan Survei Nasional Wahid Foundation (2018) mengenai tren
sosial keagamaan di kalangan perempuan muslim Indonesia, ceramah keagamaan yang
didapatkan dari media sosial menjadi salah satu kontribusi signifikan dalam membentuk
pandangan keagamaan perempuan muslim. Oleh karenanya penting bagi kita ikut
merumuskan serta memproduksi secara massal konten keagamaan yang penuh perdamaian
dengan perempuan milenial sebagai aktor dan segmen utama.

Fasilitator : Lia Hilyatul Masrifah (presenter TV 9 Nusantara, aktivis perempuan)

Room 2 : Konten keagamaan seperti apa yang efektif mengemas narasi kebangsaan sebagai
bagian dari ajaran agama Islam?

Fakta : Studi narasi keagamaan yang dilakukan Wahid Foundation bersama Pusat Kajian
Antropologi Universitas Indonesia (2020) menemukan bahwa narasi-narasi intoleransi hingga
kekerasan ekstremisme kerap menempatkan demokrasi beserta pemerintah sebagai entitas
antagonis yang harus diperangi karena tidak sesuai dengan prinsip hukum Islam. Narasi ini
tentu berpotensi memicu perpecahan, konflik antar kelompok, dan sejenisnya. Atas temuan
ini, kami sepakat bahwa penting untuk mengembangkan konten keagamaan yang menjujung
tinggi semangat kebangsaan sebagai bagian tak terpisahkan dari ajaran islam.

Fasilitator : Iqbal Aji Daryono (Kolumnis, penulis, pemerhati sosial agama)


Room 3 : Strategi konten yang menyajikan literasi agama Islam yang kritis dan kontekstual
di media sosial.

Fakta : Dari baseline yang sama (Studi Narasi Wahid Foundation, 2020) kami
mengidentifikasi bahwa beberapa terminologi dalam ajaran agama Islam kerap ditafsirkan
dan disosialisasikan dengan pendekatan literal dan tanpa ada ruang berpikir kritis. Contoh
umum yang ditemukan, di antaranya, konsep jihad, hijrah, amar ma’ruf nahi munkar kerap
dipergunakan untuk melegitimasi diskriminasi hingga penggunaan kekerasan. Sehingga
penting bagi kelompok moderat untuk menghadirkan ruang tafsir yang lebih inklusif dan
kontekstual di media sosial.

Fasilitator : Kalis Mardiasih

Tujuan ruang diskusi :

Tersedianya rekomendasi dari para peserta ruang dikusi dalam upaya membangun kampanye
perdamaian berbasis digital untuk kalangan content creator Muslim, pemerintah dan
organisasi masyarakat sipil.

Aturan Diskusi

1. Durasi diskusi selama 30 menit, selama diskusi peserta harap mengikuti instruksi
fasilitator agar diskusi singkat ini berjalan efektif
2. Ide-ide peserta akan dicatat di lembar Jamboard , bagi yang tidak akrab dengan media
ini bisa dibantu oleh fasilitator.
3. Agar durasi singkat dapat optimal dipergunakan, peserta bisa mempersiapkan ide-ide/
rekomendasi sebelum acara dimulai. Ide dapat berupa konten narasi, kemasan
penyampaian, media publikasi dan lainnya.
4. Setelah durasi diskusi berakhir, 1 perwakilan peserta beserta fasilitator akan
mempresentasikan hasil diskusi selama 5 menit di hadapan panelis
5. Selama diskusi, penyelenggara akan merekam kegiatan di dalam room
6. Hanya 30 peserta yang kami anggap cukup aktif berpartisipasi, berkesempatan
mengikuti workshop content creator yang akan diselenggarakan oleh Google
Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai