Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

Pemberontakan Petani Banten 1888


Disusun Sebagai Tugas Kelompok Mata Kuliah Sejarah Sosial
Dosen Pengampu Bobi Hidayat,M.Pd

Disusun Oleh :

kelompok 7

NAMA NPM

Didin Prastio (19220015)

Ahnaf Deco Liyano (19220002)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO
TA.2020/2021

i
KATA PENGANTAR

Pertama-tama kami panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang senantiasa
melimpahkan rahmat dan hidayah-NYA sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
Pemberontakan Petani Banten 1888

Kami menyadari bahwa didalam makalah ini masih banyak terdapat kesalahan dan
kekurangan. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan kemampuan, pengetahuan dan pengalaman
yang kami miliki. Oleh karena itu kami meminta kritik dan saran demi perbaikan dan
kesempurnaan pada makalah ini diwaktu yang akan datang. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kami pada khususnya dan pembaca umumnya.

Metro, 8 JUNI 2021

Disusun Oleh,

Penulis

ii
DAFTAR ISI

JUDUL...................................................................................................................................................i
KATA PENGANTAR...........................................................................................................................ii
DAFTAR ISI........................................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................................1
A.  Latar Belakang.............................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................................................1
C. Tujuan penulisan...........................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................................................3
1.Latar Belakang Munculnya Pemberontakan Petani Banten 1888...................................................3
2.Kegiatan Pemberontakan Petani Banten.........................................................................................4
3.Tokoh Tokoh Yang Berperan Dalam Pemberontakan....................................................................5
BAB III PENUTUP...............................................................................................................................7
Kesimpulan........................................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................................8

iii
BAB I

PENDAHULUAN

    A.  Latar Belakang

       Kerajaan Banten merupakan sebuah kerajaan Islam yang bentuk pemerintahannya
Kesultanan. Menurut histiografi Banten, Sultan Hasanuddin dianggap sebagai pendiri
kerajaan banten pada abad  ke - 15 M di Tatar Pasundan. Kerajaan Banten merupakan
wilayah yang cukup luas sehingga dibagi menjadi 2 bagian, yakni Banten utara dan Banten
Selatan. Banten Selatan masih identik dengan kepercayaan Animisme dan Dinamisme,
mereka tinggal di hutan dengan cara sederhana dan menutup diri tidak mau ikut campur
dengan urusan dunia luar, mereka disebut sebagai suku Badui. Sedangkan mereka yang
tinggal di wilayah Banten utara pola hidup telah berkembang dan lebih maju terutama ketika
bangsa kolonial Belanda masuk ke Belanda.

       Seiring berkembangnya waktu pengaruh kedatangan bangsa Belanda membawa kesan
buruk bagi rakyat Banten, hak rakyat sepenuhnya dikuasai bangsa kolonial, sehingga rakyat
Banten melakukan perlawanan, merasa rakyat Banten mulai memberontak Williems
Daendels Gubernur Jendral Belanda mengambil langkah menghapuskan Kesultanan Banten,
pada masa Sultan Alauddin ll (1803-1808) sehingga Kesultanan Banten berakhir.

       Perjuangan rakyat banten tidak sampai disitu pada tahun 1888 terjadi pemberontakan
yang dipimpin oleh para ulama yang menggelorakan semangat jihad fii Sabilillaah.

1
rakyat Banten yang mayoritas muslim ternyata merupakan salah satu unsur penting dalam
menumbuhkan semangat juang melawan kolonial Belanda. Tercatat ada 4 kali
pemberontakan dibanten terhadap kolonialisme diantaranya “pemberontakan petani cilegon
1888” yang pada kesempatan ini penulis akan membahasnya.

   B. Rumusan Masalah
1. Latar Belakang Munculnya Pemberontakan Petani Banten 1888
2. Kegiatan Pemberontakan Petani Banten

3. Tokoh Tokoh Yang Berperan Dalam Pemberontakan

   C. Tujuan penulisan

       Adapun tujuan Penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui dan memahami :
1. Latar Belakang Munculnya Pemberontakan Petani Banten 1888
2. Kegiatan Pemberontakan Petani Banten

3. Tokoh Tokoh Yang Berperan Dalam Pemberontakan

2
3
BAB II

PEMBAHASAN

1.Latar Belakang Munculnya Pemberontakan Petani Banten 1888


Banten merupakan sebuah daerah yang pernah menjadi bagian dari provinsi Jawa
barat. Namun, daerah tersebut mengalami pemekaran pada tahun 2000 M. dan
menjadi sebuah provinsi tersendiri dengan Ibukotanya yang bernama serang.

Wilayah banten terletak diantara 5º7’50”-7º1’11” Lintang Selatan dan 105º1’11”-


106º7’12” Bujur Timur, luas wilayah Banten adalah 9.160,70 km². Provinsi Banten
terdiri dari 4 Kota, 4 Kabupaten, 154 Kecamatan, 262 Kelurahan, dan 1.273 Desa.

Daerah ini dibagi menjadi 2 bagian yaitu bagian selatan dan bagian utara. Di bagian
selatan merupakan pegunungan – pegunungan yang penduduknya masih sedikit dan
didiami oleh etnis sunda yaitu suku badui yang tidak mau berurusan dengan urusan
kepemerintahan. Sedangkan dibagian utara merupakan tanah yang telah digarap
dengan penduduknya lebih padat dan didiami oleh suku jawa.

Tanah yang subur dan luas menjadikan masyarakat banten mayoritas berprofesi
sebagai petani. Namun, banyak pula yang berprofesi sebagai pedagang, nelayan,
pegawai industri. Bahkan ada pula yang merantau ke daerah lain untuk mencari
nafkah dan memenuhi kebutuhan hidupnya.

4
Pada awal abad ke 15 M. Banten menganut sistem kesultanan. Namun, sistem
kesultanan ini dihapus pada tahun 1810 M. Oleh pemerintah kolonial belanda yang
pada waktu itu dipimpin oleh jenderal William daendels (Gubernur Jenderal Hindia –
Belanda) dikarenakan perlawanan masyarakat banten terhadap kedudukannya.

Ditahun 1888 M. masyarakat banten melakukan pemberontakan terhadap


pemerintahan kolonial belanda yang dipimpin oleh tokoh – tokoh dari kalangan ulama
dan mayoritas anggotanya dari kalangan petani. Perlawanan ini terjadi pada 9 juli
tahun 1888 M. disebabkan oleh beberapa faktor – faktor yang terjadi di wilayah
Banten tersebut. Para ulama memanggil rakyat untuk melakukan pemberontakan
terhadap kolonialisme belanda dan kepada pemerintah yang berlaku sewenang –
wenang terhadap rakyat Banten. Maka dari itu, dalam penulisan ini, penulis akan
membahas mengenai “pemberontakan Petani Banten tahun 1888”

2.Kegiatan Pemberontakan Petani Banten


1. Pematangan pemberontakan petani banten 1888

       Sebelum melakukan pemberontakan para tokoh agamawan dan tokoh masyarakat
mengadakan pertemuan sembunyi-sembunyi, untuk menjaga supaya tidak dicurigai,
mereka menggunakan kedok pertemuan adat, kenduri, dan ibadah untuk
membicarakan rencana pertemuan dan mempropagandakan gagasan tentang jihad.
2. Persiapan pemberontakan petani banten 1888
       Para pemberontak membekali diri dengan persiapan matang sebelum melakukan
pemberontakan, adapun kegiatan pemberontakan ditandai dengan factor-faktor
sebagai berikut :
a. Latihan pencak silat
       Latihan pencak silat merupakan bagian yang penting dari pendidikan pesantren
pada masa itu. Sejak bertahun-tahun olahraga ini sangat popular di desa-desa dimana
sering diselenggarakan pertandingan pencak silat dibawah terang bulan. Jenis hiburan
rakyat ini tidak akan mencurigai pemerintah. Rupa-rupanya olahraga ini digunakan
sebagai kedok untuk menutupi kegiatan sebenarnya melatih para pengikut dalam
perang.
b. Pengumpulan senjata

5
       Para pemberontak bekerja sama dengan parah pandai besi setempat membuat
untuk senjata, sedangkan sebagian lagi dari persediaan senjata gelap diperoleh dari
tempat lain, terutama di Batavia, Haji Abdul Salam ditugaskan untuk menyediakan
senjata-senjata gelap dan dibantu oleh Haji Dulgani dan Haji Usman. Pengangkutan
senjata-senjata gelap itu berlangsung terus sampai beberapa hari sebelum dimulainya
pemberontakan.
3. Meletusnya Pemberontakan
       Serangan pertama dalam pemberontakan ini dilakukan pada tanggal 8 juli 1888
bertepatan hari minggu, serangan dilakukan menargetkan para pejabat-pejabat
Negara. Pasukan pemberontakan ini dipimpin oleh H. Wasid dan Tubagus Ismail
dengan pasukan berbaju putih.
Sejak semula telah jelas bahwa patih merupakan orang yang hendak dibunuh oleh
para pemberontak. Bukti nyata ketidakpopuleran patih dikalangan masyarakat karna
patih seringkali bersikap sinis terhadap soal-soal agama dan peraturan-peraturan yang
mengikat soal agama. Sebagian besar pejabat pemerintah dapat dibunuh, yang tidak
dibunuh adalah kaum wanita dan anak-anak dan para babu yang merupakan pribumi.
Dan sebagian mereka lari, para pelarian tidak diperbolehkan tinggal di desa-desa
karna mereka bukan muslim.
Ditengah gencarnya para pemberontak dalam memberangus para pejabat banyak
korban berjatuhan. Paling tidak 17 pejabat pemerintah tewas, 7 diantaranya orang
Belanda, dan selebihnya adalah orang pribumi, dari pihak pejuang dinyatakan 11
orang gugur, termasuk diantaranya tokoh pemimpin diantaranya kyai Haji Wasid,
Haji Ismail, Haji Usman, selain itu 19 orang gugur dalam peperangan yang terjadi
selama 3 minggu, setelah peperangan reda 94 orang pejuang yang tertangkap dibuang
oleh penjajah kedaerah Sumatra, Sulawesi, Maluku, Nusa Tenggara Timur, dan Jawa
Timur.

3.Tokoh Tokoh Yang Berperan Dalam Pemberontakan

Pemberontakan petani Banten 1888 tidak terlepas dari peranan para tokoh agamawan
yang menggerakan hati masyarakat untuk menantang ke dzaliman. Mereka
merupakan unsur penting dalam peristiwa tersebut. Diantara mereka ialah Haji Abdul
Karim, Haji Wasid, Kyai Haji Tubagus Ismail, Haji Marjuki dan kawan-kawannya.

6
1. Haji Abdul Karim
       Haji Abdul Karim merupakan seorang Kyai agung, ulama besar yang dihormati,
disegani dan popular dikalangan masyarakat. Beliau adalah seorang pemimpin agama
dan guru tarikat Qadariyyah, beliau juga salah satu pelopor penumbuh kesadaran
Nasionalisme, dengan khotbah-khotbahnya dapat membakar semangat rakyat untuk
menentang kolonialisme.
2. Haji Marjuki
       Haji Marjuki merupakan salah seorang pengikut setia H. Abdul Karim, beliau
mempunyai reputasi yang mapan sebagai seorang guru agama dan masyhur
dikalangan ulama pada masa itu. Beliau pemimpin yang agresif dari tokoh lainnya
yang mengusulkan pemberontakan segera dilakukan secepatnya, namun ada sisi buruk
dan hal yang menyedihkan dari beliau, ketika hari pemberontakan dilaksanakan ia
malah pulang ke Mekah dengan keluarganya yang ada disana, karna hal ini banyak
pendapat bahwa beliau hanya ingin menyelamatkan diri.
3. Kyai Tubagus Ismail
      Kyai Tubagus Ismail juga merupakan murid dari H. Abdul Karim, beliau
termasuk dari golongan bangsawan Banten yang telah kehilangan semua pengaruh
poilitik namun masih memiliki pengaruh sosial dikalangan masyarakat.
Ia sering berangkat naik haji, kyai haji Tubagus Ismail mulai mengadakan propaganda
untuk gerakan pemberontakan melawan pemerintahan.
4. Haji Wasid
       Merupakan pemimpin yang baru-baru muncul bebrapa tahun sebelum
pemberontakan itu pecah. Haji wasid muncul setelah haji Marjuki yang gagal dalam
perencanaan pemberontakan. Beliau ikut ambil bagian dalam propaganda-propaganda
yang ditujukan kepada para kyai diluar banten.

7
8
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Pemberontakan yang dilakukan oleh para petani dan tokoh agamawan bukanlah hal yang
dipandang buruk, sering kita salah artikan kata pemberontak dengan pengkhianatan dan
tentunya istilah tersebut merupakan suatu tindakan kejahatan. Tujuan mereka memberontak
ialah untuk mendapatkan hak-hak mereka. Pemberontakan dilakukan pada tanggal 9 juli 1888
selama kurang lebih 3 minggu, sebelum pemberontakan para pemberontak melakukan
persiapan-persiapan yang matang mulai dari pembelaan diri dan membekali diri dengan
persenjataan, pemberontakan dilakukan dengan pembagian kelompok untuk menyerang
rumah-rumah pejabat yang dibenci oleh rakyat. Akibat dari pemberontakan Banten
menimbulkan banyak dampak didaerah Banten  seperti politik, social, ekonomi, budaya, dan
religi

9
DAFTAR PUSTAKA

Kartodirdjo, Sartono. 1987. Pengantar Sejarah Indonesia Baru. Jakarta : PT Gramedia


Pustaka Umum

10
Masyrifah, Ainun. 2017. Makalah pemberontakan petani banten 1888. Diambil
dari : http://kelakss.blogspot.co.id/2017/06/makalah-pemberontakan-petani-banten-
1888.html
Diambil dari : http://www.konfrontasi.com/content/budaya/ini-kisah-dan-jalannya-
pemberontakan-petani-banten-1888-di-cilegon

11

Anda mungkin juga menyukai